Oleh :
SHIDIQ USMAN
4520041069
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik dan hidayahnya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa
ada halangan atau kendala yang berarti. Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat
kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Selain itu, saya juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu
dengan segala kerendahan hati, saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang
Demikian yang biasa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu
penegetahuan dan memberikan manfaat nyata bagi para pembacanya, sekian terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………………………1
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap
mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan
mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti
Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di Cina yang menurut
Peristiwa tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum
mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil
percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi,
tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana. Menyusul
runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan
Pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John Smeaton,
seorang insinyur asal Inggris menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia
membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun
Material itu sendiri adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan dalam
bangunan, mesin, peralatan atau produk. Dan Sains material yaitu suatu cabang ilmu yang meliputi
pengembangan dan penerapan pengetahuan yang mengkaitkan komposisi, struktur dan pemrosesan
material dengan sifat-sifat kegunaannya. Semen termasuk material yang sangat akrab dalam
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
D. Manfaat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Semen
Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu
mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh atau suatu
produk yang mempunyai fungsi sebagai bahan perekat antara dua atau lebih bahan sehingga
menjadi suatu bagian yang kompak atau dalam pengertian yang luas adalah material plastis yang
Usaha untuk membuat semen pertama kali dilakukan dengan cara membakar batu kapur
dan tanah liat. Joseph Aspadain yang merupakan orang inggris, pada tahun 1824 mencoba membuat
semen dari kalsinasi campuran batu kapur dengan tanah liat yang telah dihaluskan, digiling, dan
dibakar menjadi lelehan dalam tungku, sehingga terjadi penguraian batu kapur (CaCO 3) menjadi
batu tohor (CaO) dan karbon dioksida(CO 2). Batu kapur tohor (CaO) bereaksi dengan senyawa-
senyawa lain membemtuk klinker kemudian digiling sampai menjadi tepung yang kemudian dikenal
dengan Portland.
3
BAB III
PEMBAHASAN
1. Semen abu-abu (Portland) adalah semen bubuk berwarna abu-abu kebiruan, yang dibentuk
dari batu kapur berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan
bertekanan tinggi. Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester.
Berdasarkan persentase kandungannya, semen ini terdiri atas lima tipe, yaitu tipe 1, 2, 3,
4, dan 5.Tipe 1, semen Portland jenis umum, yaitu jenis semen Portland untuk penggunaan
dalam konstruksi beton secara umum yang tidak memerlukan sifat-sifat khusus. Tipe 2,
semen jenis umum dengan perubahan-perubahan, yaitu jenis semen yang tahan terhadap
sulfat dan panas hidrasi sedang. Tipe 3, semen Portland dengan kekuatan awal tinggi. Jenis
ini untuk membangun struktur bangunan yang menuntut kekuatan tinggi atau cepat
mengeras. Tipe 4, semen Portland dengan panas hidrasi yang rendah. Jenis ini khusus untuk
penggunaan panas hidrasi serendah-rendahnya. Tipe 5, semen Portland tahan sulfat. Jenis
ini merupakan jenis khusus untuk digunakan pada bangunan yang terkena sulfat seperti
2. Semen putih adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan
penyelesaian, seperti sebagai pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit
3. Semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran
minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.
4. Mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan (fly ash).
Pozzolan buatan merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung
amorphous silika, aluminium oksida, besi oksida, dan oksida lainnya dalam berbagai variasi
jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi
lebihkeras.
Semen merupakan salah satu komoditi strategis karena peranannya yang sangat vital
sebagai komponen pembangunan fisik. Semen dibutuhkan untuk membuat beton dan
pondasi, merekatkan bata, keramik, batu alam, melicinkan dinding, dan membentuk relief.
4
transportasi seperti pembuatan jalan, jembatan, pelabuhan, bantalan kereta api beton,
5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semen berasal dari kata caementum yang berarti bahan perekat yang mampu mempersatukan
atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh. Beberapa jenis
diantaranya adalah semen Portland Putih, semen Portland pozolan, semen Portland/Ordinary
Portland Cement (OPC), semen Portland campur, semen masonry, semen Portland komposit.
B. Saran
Pengolahan semen sangan mendukung kemajuan suatu negara, akan tetapi ada hal yang sangat
penting untuk kita ketahui bersama, yaitu limbah dari semen tersebut. Dimana limbah ini dapat
berdampak buruk terhadap lingkungan, oleh karenanya diharapkan kepada pemerintah maupun
masyarakat agar kiranya dapat bersama-sama berkontribusi untuk mengatasi hal tersebut.