Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN MATEMATIKA DALAM AKUNTANSI

Dr. Sony Warsono, MAFIS dalam salah satu bab dalam bukunya Akuntansi Realita dan
Matematika menuliskan bahwa akuntansi menghasilkan informasi keuangan yang berasal dari
transaksi yang diolah secara sistematis melalui penjurnalan dan peimndah-bukuan. Akuntansi
menyajikan informasi berdasarkan fakta yang terjadi. Akuntansi merekam fakta dan menajikan
informasi keuangan berlandaskan fakta kepada para pengguna.
Persepektif matematika telah banyak digunakan dalam menyajikan fakta kehidupan,. Dalam
akuntansi, penyajian suatu transaksi pembelian aset menggunakan pengukuran exit price akan
menghasilkan informasi keuangan yang berbeda dari informasi keuangan yang dihasilkan
berdasarkan pengukuran entry price.
Berdasarkan sejarah akuntansi dari buku Summa de Arithmetica, ada kemungkinan bahwa
Pacioli membahas bakuntansi di buku matematika karena akuntansi terutama sistem pencatatan
berpasangan merupakan aplikasi aljabar.
Dalam pembahasan hubungan akuntansi dengan matematika dapat menggunakan pendekatan
definisi akuntansi dan matematika.
Menurut American Accounting Association (AAA), Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan
pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA),Akuntansi
adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan
mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan
penafsiran hasil-hasilnya.
Dalam sejarah Islam terdapat undang-undang akuntansi yang diterapkan untuk perorangan,
perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak pelarangan penggunaan harta (hijr), dan anggaran negara.
Bahkan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam menganggap masalah ini sebagai suatu masalah
serius dengan diturunkannya ayat terpanjang , yakni surah Al-Baqarah ayat 282 yang
menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan transaksi, dasar-dasarnya, dan manfaat-manfaatnya, seperti
yang diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang harus dipedomani dalam hal tersebut. Selain
itu terdapat pula tentang perhitungan kalkulasi matematis pembagian waris dan lain sebagainya.
Dari sisi ilmu pengetahuan, akuntansi adalah ilmu informasi yang mencoba mengkonversi bukti
dan data menjadi informasi dengan cara melakukan pengukuran atas berbagai transaksi dan
akibatnya yang dikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos keuangan seperti aktiva,
utang, modal, hasil, biaya, dan laba.
Dari berbagai sumber, dapat disimpulkan pula definisi Matematika adalah sebagai berikut
:

Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsepkonsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik,


matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,
jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol
mengenai ide dari pada mengenai bunyi.

Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu
seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting dalam
matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan
kreatif.
Dari definisi-definisi ini juga dapat dilihat bahwa akuntansi dan matematika adalah dua hal yang
saling berhubungan. Akuntansi meliputi pengukuran penilaian keputusan yang jelas dan tegas.
Hal senada dengan konsep matematika dalam besaran dan konsep yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam bidang aljabar, dan
analisis.
Akuntansi juga meliputi penggolongan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang
(moneter), transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial yang dapat dikalkulasi
secara matematis. Hal ini searah dengan definisi matematika sebagai bentuk dan susunan. Selain
itu searah juga dengan Matematika sebagai pola pikir, pola mengorganisasikan, dan pembuktian
yang logis.

PENERAPAN FUNGSI LINEAR PADA PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI


Pajak :
merupakan pungutan yang ditarik oleh pemerintah terhadap wajib pajak, tanpa mendapatkan
balas jasa secara langsung.
Pajak yang akan dimasukan dalam menentukan keseimbangan ini adalah pajak per-unit dan
pajak prosentase.
Pajak per-unit :
pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu, dimana barang tersebut besarnya
ditentukan dalam jumlah uang yang tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S P = f ( Q )
Sesudah ada Pajak : S Pt = f ( Q ) + t
Pajak Prosentase:

pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu dimana pajak tersebut diperhitungkan
sebesar prosentase yang tetap dari hasil penerimaannya.
Yang dikenakan pajak disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk fungsinya adalah:
Sebelum ada pajak : S P = f ( Q )
Sesudah ada Pajak : S Pr = f ( Q ) ( 1 + r )
Contoh Soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut :
1.
Jika fungsi permintaan dan penawaran adalah :
Qd = 11 - P
Qs = -4 + 2P
Jika terhadap barang tersebut dikenakan subsidi sebesar 3 per-unit, maka tentukan keseimbangan
sebelum dan sesudah ada subsidi
a. Sebelum pajak
Qd = Qs
11 P = -4 + 2P
11 + 4 = 2P + P
15 = 3P
P=5
Qd = 11 P
= 11 5
Q=6
(P , Q) (5,6)
b. Setelah Pajak
Qd = Qs
11 P = -4 + 2 ( P 3)
11 P = -4 + 2P 6
11 P = -10 + 2P
21 = 3P
P=7
Q = 11 7
Q=4
(P,Q) (7,4)

SUBSIDI :
Merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen / supplier terhadap
produk yang dihasilkan atau dipasarkannya sehingga harga yang berlaku dipasar adalah harga
yang diinginkan pemerintah yaitu harga yang lebih rendah dengan jumlah yang dapat dibeli
masyarakat lebih besar.
Besarnya subsidi yang diberikan biasanya tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan
atau dipasarkan.
Yang dikenakan subsidi disini adalah penawaran ( Produsen ), maka bentuk fungsinya adalah:

Sebelum ada subsidi : S P = f ( Q )


Sesudah ada subsidi : S Ps = f ( Q ) - S
Contoh Soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut :
2.
Jika fungsi permintaan dan penawaran adalah :
Pd =15 Q
Ps = 3 + 0,5 Q
Jika terhadap barang tersebut dikenakan subsidi sebesar 1,5 per-unit, maka tentukan keseimbangan
sebelum dan sesudah ada subsidi
a. Sebelum Pajak
Pd = Ps
15 Q = 3 + 0,5 Q
12 = 1,5 Q
Q=8
Pd = 15 Q
P = 15 8
P=7
(P,Q) (7,8)
b. Setelah Pajak
Pd = Ps
15 Q = 3 + 0,5 Q 1,5
15 Q = 1,5 + 0,5 Q
15 1,5 = 0.5 Q + Q
1,5 Q = 13,5
Q=9
Pd = 15 Q
P = 15 9
P=6
(P,Q) = (6,9)
FUNGSI BIAYA DAN PENERIMAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Biaya secara umum terdiri dari :


Biaya Total (Total Cost = TC ) = TFC + TVC
Biaya tetap Total (Total Fixed Cost = TFC ) = TC - TVC
Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost = TVC ) = TC - TFC
Biaya Tetap rata-rata (Avarage fixed cost = AFC ) = AFC / Q
Biaya variable rata-rata (Avarage Variabel cost = AVC ) = AVC / Q
Biaya rata-rata (Avarage Cost = AC ) = TC / Q
Biaya Marginal ( Marginal Cost = MC ) = TC / Q
Penerimaan = Revenue, terdiri dari :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Total Revenue (TR) = P x Q


Avarage Revenue (AR) = TR / Q = P
Marginal Revenue (MR) = TR / Q
TR maximum akan berada pada Q = -b / 2 a
Profit atau keuntungan = TR - TC
Break Even Point ( BEP ) akan terjadi pada saat : TR = TC
Sumber :
http://akuntonom.wordpress.com/2013/02/11/akuntansi-dan-matematika/
http://rizju99.blogspot.com/2013/02/penerapan-fungsi-linear-pada-pengaruh.html

Anda mungkin juga menyukai