Anda di halaman 1dari 79

BAB II

PEMBAHASAN

Provinsi Banten
Nama Resmi

: Provinsi Banten

Ibukota

: Serang

Luas Wilayah

: 9.662,92 Km2 *)

Jumlah
Penduduk

: 9.978.932 jiwa *)

Suku Bangsa

: Sunda, Baduy

Agama

: Islam, Protestan, Katolik dan Sunda


Wiwitan

Wilayah
Administrasi

: Kab.: 4, Kota : 4, Kec.: 155, Kel.: 313,


Desa : 1.238 *)

Website

: http://www.bantenprov.go.id

Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan,


serta wilayah paling barat di Pulau Jawa, Indonesia.
Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa
Barat, namun menjadi wilayah pemekaran sejak tahun
2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota
Serang.

2.1 Sejarah Provinsi Banten


Banten atau dahulu dikenal dengan nama
Bantam pada masa lalu merupakan sebuah daerah
dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta
dengan masyarakat yang terbuka, dan makmur.
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Banten pada abad ke-5 merupakan bagian dari


Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti
peninggalan
Kerajaan
Tarumanagara
adalah
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang
ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci
Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang,
Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947,
dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan
huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti
tersebut
mengagungkan
keberanian
Raja
Purnawarman.
Setelah
runtuhnya
Kerajaan
Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini
akibat serangan Kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di
bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai
Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh
Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome
Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513,
Bantam menjadi salah satu pelabuhan penting dari
Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis
tersebut, Bantam adalah salah satu pelabuhan
kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede,
Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.
Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan
Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten
Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527,
Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan
Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada
tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana
Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibu
kota atau pakuan (berasal dari kata pakuwuan)
Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan
di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten.
Hal itu ditandai dengan dirampasnya Palangka
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja


dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di
Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu
berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa
diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu
"mengharuskan" demikian. Pertama, dengan
dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak
mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan
memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf mengklaim
sebagai penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang
"sah" karena buyut perempuannya adalah puteri
Sri Baduga Maharaja sementara di sisi lain para
Kandaga Lante dari Kerajaan Pajajaran secara
resmi menyerahkan seluruh atribut dan perangkat
kerajaan beserta abdi kepada Kerajaan Sumedang
Larang untuk meneruskan kelanjutan Kerajaan
Sunda atau Pajajaran yang merupakan trah
Siliwangi.
Dengan dihancurkannya Pajajaran maka Banten
mewarisi wilayah Lampung dari Kerajaan Sunda.
Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of
Banten tulisan Claude Guillot pada halaman 19
sebagai berikut: "From the beginning it was
abviously Hasanuddin's intention to revive the
fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his
own benefit. One of his earliest decisions was to
travel to southern Sumatra, which in all likelihood
already belonged to Pajajaran, and from which
came bulk of the pepper sold in the Sundanese
region."[2]
Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten,
sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Bantam
merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara,
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Bantam


terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang
lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850
depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa;
masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengahtengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di
mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar
masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak
sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu
hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat
berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu
ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari
bata, dan lebarnya tujuh telapak tangan.
Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari
kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai
dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat
alun-alun yang digunakan untuk kepentingan
kegiatan ketentaraan, dan kesenian rakyat, dan
sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di
bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat
bangunan datar yang ditinggikan, dan beratap,
disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai
tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di
sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid
agung.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Litografi berdasarkan lukisan oleh Abraham Salm


dengan pemandangan di Banten (1865-1872)
Pada awal abad ke-17 Masehi, Bantam merupakan
salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur
perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi
modern pemerintahan, dan kepelabuhan sangat
menunjang
bagi
tumbuhnya
perekonomian
masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga
wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Lampung.
Ketika orang Belanda tiba di Bantam untuk
pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk
ke Bantam. Kemudian orang Inggris mendirikan loji
di Bantam, dan disusul oleh orang Belanda.
Selain itu, orang-orang Perancis, dan Denmark pun
pernah datang di Bantam. Dalam persaingan
antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul
sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri
dari Bantam (1601), setelah armada mereka
dihancurkan oleh armada Belanda di perairan
Bantam. Orang Inggris pun tersingkirkan dari
Batavia (1619) dan Bantam (1684) akibat tindakan
orang Belanda.
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia
Belanda
mengeluarkan
peraturan
untuk
pembaharuan
sistem
desentralisasi,
dan
dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa
dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie
West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk
di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan
surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan
diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara)
1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No.
438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

keresidenan yaitu Bantam Regentschappen dalam


Provincie West Java di samping Batavia, Buitenzorg
(Bogor), Preanger (Priangan), dan Cirebon.
Kesultanan Banten pada masa jayanya
meliputi daerah yang sekarang dikenal dengan
daerah
Serang,
Pandeglang,
Lebak,
dan
Tangerang. Sejak abad ke-16 sampai abad ke-19
Banten mempunyai arti dan peranan yang penting
dalam penyebaran dan pengembangan Islam di
Nusantara, khususnya di daerah Jawa Barat,
Jakarta, Lampung, dan Sumatra Selatan. Kota
Banten terletak di pesisir Selat Sunda dan
merupakan pintu gerbang lintas pulau Sumatra
dan Jawa. Posisi Banten yang sangat strategis ini
menarik perhatian penguasa di Demak untuk
menguasainya. Pada tahun 1525-1526 Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati berhasi
menguasai Banten.
Sebelum Banten berwujud sebagai suatu
kesultanan, wilayah ini termasuk bagian dari
kerajaan Sunda (Pajajaran). Agama resmi kerajaan
ketika itu adalah agama Hindu. Pada awal abad ke16, yang berkuasa di Banten adalah Prabu Pucuk
Umum dengan pusat pemerintahan Kadipaten di
Banten Girang (Banten Hulu). Surosowan (Banten
Lor) hanya berfungsi sebagai pelabuhan. Menurut
berita Joade Barros (1516), salah seorang pelaut
Portugis, di antara pelabuhan-pelabuhan yang
tersebar di wilayah Pajajaran, Pelabuhan Sunda
Kelapa dan Banten merupakan pelabuhan yang
besar dan ramai dikunjungi pedagang-pedagang
dalam dan luar negri. Dari sanalah sebagian lada
dan hasil negri lainnya diekspor.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Oleh karena itu, Banten pada masa lalu


adalah potret sebuah kota metropolitan dan
menjadi pusat perkembangan pemerintahan
Kesultanan Banten yang sempat mengalami masa
keemasan selama kurang lebih tiga abad.
Menurut Babad Pajajaran, proses awal
masuknya Islam di Banten mulai ketika Prabu
Siliwangi, salah seorang raja Pajajaran, sering
melihat cahaya yang menya-nyala di langit. Untuk
mencari keterangan tentang arti cahaya itu, ia
mengutus Prabu Kian Santang, penasihat kerajaan
Pajajaran, untuk mencari berita mengenai hal ini.
Akhirnya Prabu Kian Santang sampai ke Mekah. Di
sana ia memperoleh berita bahwa cahaya yang
dimaksud adalah nur Islam dan cahaya kenabian.
Ia kemudian memluk agama Islam dan kembali ke
Pajajaran untuk mengislamkan masyarakat. Upaya
yang dilakukan Kian Santang hanya berhasil
mengislamkan sebagian masyarakat, sedangkan
yang lainnya menyingkirkan diri. Akibatnya,
Pajajaran menjadi berantakan. Legenda yang
dituturkan dalam Babad Pajajaran ini merupakan
sebuah
refleksi
akan
adanya
pergeseran
kekuasaan dari raja pra-Islam kepada penguasa
baru Islam.
Sumber lain menyebutkan bahwa ketika
Raden Trenggono dinobatkan sebagai sultan
Demak yang ketiga (1524) dengan gelar Sultan
Trenggono,
ia
semakin
gigih
berupaya
menghancurkan Portugis di Nusantara. Di lain
pihak, Pajajaran justeru menjalin perjanjian
persahabatan
dengan
Portugis
sehingga
mendorong hasrat Sultan Trenggono untuk segera
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

menghancurkan
Pajajaran.
Untuk
itu,
ia
menugaskan Fatahillah, panglima perang Demak,
menyerbu Banten (bagian dari wilayah Pajajaran)
bersama dua ribu pasukannya. Dalam perjalanan
menuju Banten, mereka singgah untuk menemui
mertuanya, Syarif Hidayatullah, di Cirebon.
Pasukan Demak dan pasukan Cirebon
bergabung menuju Banten di bawah pimpinan
Syarif Hidayatullah, Fatahillah, Dipati Keling, dan
Dipati Cangkuang. Sementara itu, di Banten
sendiri terjadi pemberontakan di bawah pimpinan
Maulana
Hasanuddin
melawan
penguasa
Pajajaran.
Gabungan pasukan Demak dengan Cirebon
bersama laskar-marinir Maulana Hasanuddin tidak
banyak mengalami kesulitan dalam menguasai
Banten. Dengan demikian, pada tahun 1526
Maulana Hasanuddin dan Syarif Hidayatullah
berhasil merebut Banten dari Pajajaran. Pusat
pemerintahan yang semula berkedudukan di
Banten Girang dipindahkan ke Surosowan, dekat
pantai.
Dilihat dari sudut ekonomi dan politik,
pemindahan pusat pemerintahan ini dimaksudkan
untuk memudahkan hubungan antara pesisir
Sumatra sebelah barat melalui Selat Sunda dan
Selat Malaka. Situasi ini berkaitan pula dengan
situasi dan kondisi politik di Asia Tenggara. Pada
masa itu, Malaka telah jatuh di bawah kekuasaan
Portugis, sehingga pedagang-pedagang yang
enggan
berhubungan
dengan
Portugis
mengalihkan jalur perdagangannya ke Selat
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

10

Sunda. Sejak saat itulah semakin ramai kapalkapal


dagang
mengunjungi
Banten.
Kota
Surosowan (Banten Lor) didirikan sebagai ibu kota
Kesultanan
Banten
atas
petunjuk
Syarif
Hidayatullah
kepada
putranya,
Maulana
Hasanuddin, yang kelak menjadi sultan Banten
yang pertama.
Atas petunjuk Sultan Demak, pada tahun
1526 Maulana Hasanuddin diangkat sebagai
bupati Kadipaten Banten. Pada tahun 1552
Kadipaten Banten diubah menjadi negara bagian
Demak dengan tetap mempertahankan Maulana
Hasanuddin sebagai sultannya. Ketika Kesultanan
Demak runtuh dan diganti Pajang (1568), Maulana
Hasanuddin memproklamasikan Banten menjadi
negara merdeka, lepas dari pengaruh Demak.
Sultan Maulana Hasanuddin memerintah
Banten selama 18 tahun (1552-1570). Ia telah
memberikan andil terbesarnya dalam meletakkan
fondasi Islam di Nusantara sebagai salah seorang
pendiri Kesultanan Banten. Hal ini telah dibuktikan
dengan kehadiran bangunan peribadatan berupa
masjid dan sarana pendidikan islam seperti
pesantren. Di samping itu, ia juga mengirim
mubaligh ke berbagai daerah yang telah
dikuasainya.
Usaha yang telah dirintis oleh Sultan Maulana
Hasanuddin dalam menyebarluaskan Islam dan
membangun
Kesultanan
Banten
kemudian
dilanjutkan oleh sultan-sultan berikutnya. Akan
tetapi, pada masa Sultan Ageng Tirtayasa,
Kesultanan Banten mengalami kehancuran akibat
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

11

ulah anak kandungnya sendiri, yaitu Sultan Haji,


yang bekerjasama dengan kompeni Belanda.
Ketika itu Sultan Haji diserahi amanah oleh
ayahnya sebagai Sultan Muda yang berkedudukan
di Surosowan. Akibat kerjasama kompeni Belanda
dengan Sultan Haji, akhirnya terjadilah perang
dahsyat antara Banten dan kompeni Belanda.
Perang berakhir dengan hancurnya Keraton
Surosowan yang pertama.
Meskipun keraton tersebut dibangun kembali
oleh Sultan Haji melalui seorang arsitek Belanda
dengan megahnya, namun pemberontakan demi
pemberontakan dari rakyat Banten tidak pernah
surut. Sultan Ageng Tirtayasa memimpin Perang
gerilya bersama anaknya, Pangeran Purbaya, dan
Syekh Yusuf, seorang ulama dari Makassar dan
sekaligus menantunya. Sejak itu, Kesultanan
Banten tidak pernah sepi dari peperangan dan
pemberontakan
melawan
kompeni
hingga
akhirnya Keraton Surosowan hancur untuk yang
kedua kalinya pada masa Sultan Aliuddin II (18031808). Ketika itu ia melawan Herman Willem
Daendels.
Setelah Kesultanan Banten dihapus oleh
Belanda, perjuangan melawan penjajah dilanjutkan
oleh rakyat Banten yang dipimpin oleh para ulama
dengan menggelorakan semangat perang sabil.
Keadaan ini berlangsung sampai Negara Republik
Indonesia diproklamasikan kemerdekannya. Hal ini
terlihat dari berbagai pemberontakan yang
dipimpin oleh para kiai dan didukung oleh rakyat,
antara lain peristiwa Geger Cilegon pada tahun
1886 di bawah pimpinan KH Wasyid (w. 28 Juli
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

12

1888) dan Pemberontakan Petani Banten pada


tahun 1888.
Keberadaan kesultanan Banten pada masa
lalu dapat dilihat dari peninggalan sejarah seperti
Masjid Agung Banten yang didirikan pada masa
pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin. Seperti
masjid-masjid lainnya, bangunan masjid ini pun
berdenah segi empat, namun kelihatan antik dan
unik. Bila diamati secara jelas, arsitekturnya
merupakan perpaduan antara arsitektur asing dan
Jawa.
Hal ini dapat dilihat dari tiang penyangga
bangunan yang jumlahnya empat buah di bagian
tengah; mimbar kuno yang berukir indah; atap
masjid yang terbuat dari genteng tanah liat,
melingkar berbetuk bujur sangkar yang disebut
kubah berupa atap tumpang bertingkat lima. Di
dalam serambi kiri yang terletak di sebelah utara
masjid terdapat makam beberapa sultan Banten
beserta keluarga dan kerabatnya. Di halaman
selatan masjid terdapat bangunan Tiamah,
merupakan bangunan tambahan yang didirikan
oleh Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek
berkebangsaan Belanda yang memluk agama
Islam dengan gelar Pangeran Wiraguna. Dahulu,
gedung Tiamah ini digunakan sebagai majelis
taklim serta tempat para ulama dan umara Banten
mendiskusikan soal-soal agama. Sekarang gedung
tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan
benda-benda purbakala. Selain itu, di Kasunyatan
terdapat pula Masjid Kasunyatan yang umurnya
lebih tua dari Masjid Agung. Di masjid inilah
tinggal dan mengajar Kiai Dukuh yang kemudian
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

13

bergelar Pangeran Kasunyatan,


Yusuf, sultan Banten yang kedua.

guru

Maulana

Bangunan
lain
yang
membuktikan
keberadaan Kesultanan Banten masa lampau
adalah bekas Keraton Surosowan atau gedung
kedaton Pakuwan. Letaknya berdekatan dengan
Masjid Agung Banten. Keraton Surosowan yang
hanya tinggal puing-puing dikelilingi oleh tembok
tembok yang tebal, luasnya kurang lebih 4 ha,
berbentuk empat persegi panjang. Benteng
tersebut sekarang masih tegak berdiri, di samping
beberapa bagian kecil yang telah runtuh. Dalam
situs (lahan) kepurbakalaan Banten masih ada
beberapa unsur, antara lain Menara Banten, Masjid
Pacinan, Benteng Speelwijk, Meriam Kiamuk, Watu
Gilang dan pelabuhan perahu Karangantu.
2.2 Letak Geografis Provinsi Banten
Wilayah Banten terletak di antara 57'50"71'11" Lintang Selatan dan 1051'11"-1067'12"
Bujur
Timur,
berdasarkan
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000 luas
wilayah Banten adalah 9.160,70 km. Provinsi
Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 154
kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa.
Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur
laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu
jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat
dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia
dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara
misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

14

samping itu Banten merupakan jalur penghubung


antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi
geografis, dan pemerintahan maka wilayah Banten
terutama daerah Tangerang raya (Kota Tangerang,
Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang
Selatan) merupakan wilayah penyangga bagi
Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten memiliki
banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga
memiliki
beberapa
pelabuhan
laut
yang
dikembangkan
sebagai
antisipasi
untuk
menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan
laut di Jakarta, dan ditujukan untuk menjadi
pelabuhan alternatif selain Singapura.
Secara geografis wilayah Banten dekat
dengan Jawa-Barat dan pulau Sumatra. Banten
terletak di antara pulau Sumatra, Jawa-barat dan
Jakarta, dengan populasi penduduk mencapai
9.308.344 pada tahun 2005. Sedikit di luar kota ke
arah barat terdapat gunung berapi terkenal yaitu
gunung Krakatau yang terakhir meletus besar
pada tahun 1883.
Terletak 8 derajat di selatan garis katulistiwa,
Banten beriklim tropis dengan 2 musim yaitu hujan
dan kemarau, dengan suhu udara rata-rata 28
derajat celcius. Bagian selatan banten merupakan
daerah berbukit yang landai, sementara bagian
utara merupakan daerah dataran rendah / pantai.
Hasil utama banten diantaranya pertanian,
berkebunan dan industri.

2.3 Batas Wilayah Provinsi Banten

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

15

Utara

Laut Jawa

Selatan Samudera Indonesia


Barat

Selat Sunda

Timur

Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Jawa


Barat

2.4 Topografi Provinsi Banten


Kondisi topografi Banten adalah sebagai berikut:
Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090
hektare
Wilayah bergelombang
seluas 186.320 hektare

(kemiringan

Wilayah curam (kemiringan


118.470,50 hektare

15-40%)

2-15%)
seluas

Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati


adalah menurunnya wilayah hutan dari 233.629,77
hektare pada tahun 2004 menjadi 213.629,77
hektare.
2.5 Pemerinthan Provinsi Banten
Kabupaten dan Kota
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

16

Provinsi Banten terdiri atas 4 kabupaten dan


4 kotamadya. Berikut adalah daftar kabupaten,
dan kotamadya di Banten, beserta ibu kota.

N
o
.

Kabup
aten/K
ota

Kabupat
en
Lebak

Kabupat
en
Pandegl
ang

Kabupat
en
Serang

Kabupat
en
Tangera
ng

Pusat
peme
rinta
han

Rangka
sbitung

Pandeg
lang

Ciruas

Tigarak
sa

Kec
am
ata
n

Kelura
han/De
sa

5/340

Daf
tar
bu
pat
i

Iti
Octavia
Jayabaya

335/-

Daf
tar
bu
pat
i

Erwan
Kurtubi

246/-

Daf
tar
bu
pat
i

Hudaya
Latucons
ina (Pj.)
mengga
ntikan Ta
ufik
Nuriman

28/320

Daf
tar
bu
pat
i

Ahmed
Zaki
Iskandar

28

35

28

29

Bupati/Wali
Kota

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Logo

17

N
o
.

Kabup
aten/K
ota

Kota
Cilegon

Kota
Serang

Kota
Tangera
ng

Kota
Tangera
ng
Selatan

Pusat
peme
rinta
han

Kec
am
ata
n

Kelura
han/De
sa

13

Bupati/Wali
Kota

43/-

Daf
tar
wal
i
kot
a

Tubagus
Iman
Ariyadi

66/-

Daf
tar
wal
i
kot
a

Tubagus
Haerul
Jaman

104/-

Daf
tar
wal
i
kot
a

Arief
Rachadio
no
Wismans
yah

54/-

Daf
tar
wal
i
kot
a

Airin
Rachmi
Diany

Logo

Catatan:

Kabupaten Tangerang sebelumnya beribu kota di


Kota Tangerang.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

18

Badan Pengkajian, dan Penerapan Teknologi (BPPT)


merekomendasikan Kecamatan Ciruas sebagai lokasi
Puspemkab Kabupaten Serang.

Kota Cilegon dibentuk sebagai kota otonom pada


tanggal 10 April 1999 dari wilayah Kabupaten
Serang. Cilegon sebelumnya adalah kota
administratif.

Kota Tangerang dibentuk sebagai kota otonom


pada tanggal 27 Februari 1993 dari wilayah
Kabupaten Tangerang. Tangerang sebelumnya adalah
kota administratif.

Kota Tangerang Selatan dibentuk sebagai kota


otonom pada tanggal 29 Oktober 2008 dari wilayah
Kabupaten Tangerang. Sebelumnya adalah Kota
Cipasera

Daerah-daerah penting lain


Terdapat beberapa daerah penting lain di Banten selain
yang berstatus tidak sebagai kota otonom:

Anyer, Kabupaten Serang

Balaraja, Kabupaten Tangerang

Bojonegara, Kabupaten Serang

Karawaci Kota Tangerang

Labuan, Kabupaten Pandeglang

Merak, Kota Cilegon

Pamulang Kota Tangerang Selatan

Serpong, Kota Tangerang Selatan

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

19

Perwakilan
DPRD Provinsi Banten
DPRD Banten hasil Pemilihan Umum Legislatif
2014 tersusun dari 10 partai, dengan perincian sebagai
berikut:
Partai

Kursi

PDI-P

15

Partai Golkar

15

Partai Gerindra

10

Partai Demokrat

PPP

PKS

PKB

Partai Hanura

Partai NasDem

PAN

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

20

Total

85

100,0

b. Perwakilan di Jakarta
Anggota DPR[
Provinsi Banten memiliki 22 wakil di DPR,
enam

orang

masing-masing

dari

Daerah

Pemilihan Banten I (barat daya) dan II (barat


laut), dan sepuluh orang dari Daerah Pemilihan
Banten III (timur).
Anggota DPD
Berdasarkan hasil Pemilihan umum legislatif
2014, anggota DPD asal Banten untuk periode
2014-2019 adalah Andiara Aprilia Hikmat; H.
Ahmad Subadri; K.H. Ahmad Sadeli Karim, L.C.;
dan Drs. Habib Ali Alwi.
c. Daftar gubernur dan wakil gubernur
Pada saat terbentuknya Provinsi Banten,
Gubernur Hakamuddin
Pemerintah

Djamal dipilih
Pusat.

tahun 2002 DPRD Banten


Munandar dan Ratu

Atut

oleh
Pada

memilih Djoko
Chosiyah sebagai

Gubernur, dan Wakil Gubernur Banten pertama.


Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

21

Pada

awal

2006,

Atut

Chosiyah

sebagai

Pelaksana Tugas Gubernur. Akhirnya, tanggal 6


Desember 2006 dilaksanakan Pemilihan Kepala
Daerah

langsung,

yang

dimenangi

oleh

pasangan Ratu Atut Choisiyah, dan Mohammad


Masduki, kedua-duanya menjabat pada periode
2007-2011.

Gubernur
N
Nama
o.

Hakamu
ddin
Djamal

Djoko
1. Munanda
r

Foto

Dari

Sampai

Keterang
an

17
November
2000

11
Januari
2002

Sebagai
Penjabat
Gubernur
(Pj.)

11
10
Januari 200 Oktober
2
2005

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Dinonakti
fkan
karena
terkait
kasus
korupsi

22

Ratu
Atut
Chosiyah

Sebagai
20
10
Pelaksana
Oktober 20 Januari 2 Tugas
05
007
Gubernur
(Plt.)

Ratu
2. Atut
Chosiyah

Dinonakti
fkan
11
karena
13
Januari 200
terkait
Mei 2014
7
kasus
suap, dan
korupsi

Rano
Karno

Rano
3.
Karno

13
Mei 2014

12
Agustus
2015

Sebagai
Pelaksana
Tugas
Gubernur
(Plt.)

12
Agustus 20 Petahana
15

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

23

Wakil gubernur
N
Nama
o.

Foto

Dari

Sampai

Ratu
1. Atut
Chosiyah

11
11
Januari 2 Oktober 200
002
5

Mohamm
ad
Masduki

11
11
Januari 2
Januari 2012
007

Rano
Karno

11
Januari 2
012

Keteran
gan

13ei 2014

2.6 Pendidikan di Provinsi Banten


Perguruan Tinggi di Banten:
a. Perguruan Tinggi Negeri

IAIN Sultan Maulana Hasanuddin

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

24

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus


Serang

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah


Jakarta

Universitas Terbuka Pondok Cabe

Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya


Tangerang

b. Perguruan Tinggi Kedinasan


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Akademi Meteorologi dan Geofisika
c. Perguruan Tinggi Swasta
Universitas Serang Raya, Serang, Banten
Institut Teknologi Indonesia, Serpong, Tangerang
Selatan
Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang
Universitas Gunadarma, Kampus K, Karawaci,
Tangerang
Universitas Pamulang, Pamulang,Tangerang
Selatan
Universitas Multimedia Nusantara, Summarecon
Serpong, Tangerang
Surya University, Summarecon Serpong,
Tangerang
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

25

Universitas
Universitas
Universitas
Universitas
Universitas
Universitas
Universitas

Dahlan Cirendeu Ciputat Banten


Universitas Muhammadiyah Tangerang
Universitas Pramita Indonesia
Universitas Mathla'ul Anwar Banten
Universitas Banten Jaya Serang, Banten
Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya

Bina Nusantara Kampus Alam Sutera


Pembangunan Jaya
Teknologi Nusantara Cilegon
Swiss German Serpong
Pamulang
Islam Syekh Yusuf Tangerang
Muhammadiyah Jakarta,Jl KH Ahmad

Mulya, Bumi Serpong Damai


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa
Banten (STIE Bina Bangsa Banten)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Yuppentek Tangerang
STIA Maulana Yusuf Banten
STAKAD
STKIP Setia Budhi Rangkasbitung
Bina Sarana Informatika
Perguruan Tinggi Raharja Tangerang
Politeknik Piksi Input Serang
Politeknik Krakatau
Institut Ilmu Al Qur`an
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Qalam
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan

Surya, Gading Serpong


Sekolah Tinggi Agama Cahaya Madani Boarding
School

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

26

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Banten


(Pandeglang)
2.6 Potensi Wisata
Provinsi

Banten

merupakan

Provinsi

yang

letaknya di ujung sebelah barat Pulau Jawa. Karena


lokasinya yang cukup strategis, Provinsi Banten
mempunyai potensi tempat wisata yang luar biasa
sehingga banyak pula yang menjadikan banten
sebagai pilihan tempat wisata warga Jakarta dan
sekitarnya. Apa saja tempat wisata di Banten dan
sekitarnya yang patut dikunjungi? Berikut ulasan
tempat

wisatanya.

1. Pantai Anyer

Pantai Anyer

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

27

Pantai Anyer adalah salah satu objek wisata di


Banten yang populer dan paling ramai dikunjungi,
terutama mereka penduduk Jakarta dan sekitarnya
karena lokasinya yang dekat dan terjangkau.
Pantai

Anyer

terletak

di

Kabupatan

Serang,

Banten. Pantai ini memiliki pasir putih yang indah


dan sangat menarik. Karena pantai ini berada di
sepanjang

Kecamatan

Anyer

Banten,

maka

dinamakan Pantai Anyer. Banyak aktifitas yang


bisa anda lakukan di Pantai Anyer ini seperti
berenang, bermain pasir, olahraga air, menyelam,
berselancar, menikmati indahnya pemandangan
pantai, hingga menyantap hidangan makanan laut
yang nikmat di pinggir pantai. Anda tidak perlu
khawatir jika ingin menginap di daerah pantai
Anyer ini, karena tersedia banyak sekali hotel di
sekitarnya.
2. Taman Nasional Ujung Kulon

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

28

Taman Nasional Ujung Kulon


Taman Nasional Ujung Kulon sesuai berada di
ujung

barat

Nasional

Pulau

Ujung

Jawa.

Kulon

Di

tak

kawasan
hanya

Taman

mencakup

kawasan daratan di Pulau Jawa saja, namun juga


termasuk beberapa pulau yang ada di sekitar
ujung barat Pulau Jawa. Beberapa kegiatan utama
yang bisa anda lakukan di Taman Nasional Ujung
Kulon yakni berkemah, trekking, dan anda juga
bisa melihat alam liar di kawasan Taman Nasional
Ujung

Kulon.

Fungsi

utama

daripada

Taman

Nasional Ujung Kulon adalah selain sebagai tempat


wisata juga sebagai tempat perlindungan badak.
Anda bisa belajar disini, dari hal yang disampaikan
yaitu paham akan pentingnya menjaga kelestarian
alam di sekitar kita.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

29

3. Pantai Tanjung Lesung

Pantai Tanjung Lesung


Tanjung Lesung merupakan nama kawasan pantai
yang eksklusif dan terawat yang terletak di ujung
barat Pulau Jawa, tepatnya berlokasi di Kabupaten
Pandeglang, Banten, dengan luas sekitar 1500
hektar. Lama waktu perjalanan menuju Tanjung
Lesung lebih kurang sekitar 180 Km dari kota
Jakarta. Pantai Tanjung Lesung merupakan pantai
yang masih asri, bersih dengan pasir putihnya
yang bersih pula. Banyak kegiatan yang bisa anda
lakukan di antai Tanjung Lesung antara lain,
menyelam, memancing, bermain olah raga air,
dan tersedia villa apabila anda ingin menginap
disini.

4. Gunung Krakatau

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

30

Gunung

Gunung Krakatau
Krakatau merupakan

tempat

wisata

Banten yang paling disukai para pendaki gunung,


dan kegiatan utama yang paling digemari disini
adalah mendaki Gunung Krakatau. Banyak agen
tour menawarkan paket mendaki Gunung Krakatau
mulai dari paket 1hari sampai paket 4hari. Gunung
Krakatau

pernah

meletus

hebat

hingga

dampaknya tidak hanya berpengaruh di Indonesia


saja,

namun

juga

mancanegara.

5. Kampung Baduy

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

31

Kampung

Kampung Baduy
Baduy adalah kampung

para

suku

Baduy. Suku Baduy merupakan salah satu suku asli


yang ada di Banten berada di Kabupaten Lebak.
Suku Baduy masih kental akan adat sundanya,
memiliki jumlah penduduk sekitar 8.000 jiwa yang
terbagi menjadi 2, yaitu Baduy Dalam dan Baduy
Luar. Perbedaan dari masing - masing suku yaitu
Suku Baduy Dalam adalah Suku Baduy yang
menolak pada dunia luar, dan Suku Baduy Luar
adalah suku yang lebih terbuka pada dunia luar.

6. Pantai Sawarna

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

32

Pantai Sawarna
Pantai Sawarna merupakan kawasan dari wisata
pantai di Banten yang masih tergolong baru.
Pantai Sawarna sa'at itu mulai ramai dikunjungi
para

wisatawan

sekitar

tahun

2000

karena

promosi dari internet. Pantai Sawarna terletak di


Ds. Sawarna, dengan jerjarak lebih kurang sekitar
150

Km

dari

Rangkasbitung.

Pantai

Sawarna

dikunjungi oleh ratusan wisatawan pada setiap


harinya, baik dari sekitar Jawa Barat, hingga dari
luar negeri. Biasanya para wisatawan asing datang
ke Pantai Sawarna untuk berselancar karena Pantai
Sawarna ombak di Pantai Sawarna cukup besar
sehingga cocok untuk berselancar. Perlu anda
ketahui

sekarang

sudah

banyak

disediakan

penginapan di sekitar Pantai Sawarna.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

33

7. Pulau Umang

Pulau

Pulau Umang
Umang berlokasi cukup

dekat

dengan

Tanjung Lesung, Banten, lebih kurang sekitar 180


Km dari Jakarta. Pulau Umang memiliki luas sekitar
5 hektar dan di khususkan untuk tempat wisata
yang dikelola pihak swasta. Pulau Umang memiliki
fasilitas sangat lengkap, mulai dari kolam renang,
sarana olahraga, karaoke, ruang pertemuan,dan
permainan air. sekedar info, Apabila anda berminat
berwisata di Pulau Umang, jangan lupa membawa
tabir

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

surya.

34

8. Arung Jeram Sungai Ciberang

Arung Jeram Sungai Ciberang


Sungai Ciberang, Banten merupakan salah satu
lokasi untuk arung jeram di sekitar Jakarta, karena
kondisi pegunungan yang dilalui Sungai Ciberang
masih asri dan hijau, sehingga perjalanan menuju
lokasi arung jeram sangat menyenangkan. Begitu
pula dengan sungainya, pemandangan indah bisa
anda lihat ketika melakukan pengarungan. Apabila
anda ingin memesan paket arung jeram Sungai
Ciberang, alangkah baiknya jika anda bertanya
terlebih

dahulu

tentang

kondisi

air

Sungai

Ciberang, karena terkadang sungai ini kering.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

35

9. Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten


Masjid Agung Banten adalah peninggalan sejarah
yang sangat penting, berdiri tahun 1569, Masjid
Agung Banten mempunyai arsitektur bangunan
yang kental akan arsitektur zaman dahulu dan
merupakan

perpaduan

berbagai

budaya

yang

berbeda, antara lain budaya Hindu, China, Jawa,


dan juga Eropa. Selain Masjid yang bisa anda
temui, disini anda bisa melihat peninggalan dari
kerajaan Islam yang ada di Banten. Banyak para
peziara dan umat Islam yang berkunjung ke Masjid
Agung

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Banten.

36

10. Pulau Dua atau Pulau Burung

Pulau Dua atau Pulau Burung


Pulau Dua atau Pulau Burung adalah cagar alam
dengan luas sekitar 30 hektar dan berlokasi di
lepas pantai Banten. Pulau ini dihuni berbagai jenis
burung dalam jumlah yang cukup besar. Bulan
April - Agustus banyak burung dari berbagai benua
datang ke Pulau Burung. Tetap setelah musim
berlalu, sebagian besar burung kembali ke tempat
asalnya.

11. Rawa Dano

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

37

Rawa Dano
Rawa Dano terletak di Kabupaten Serang berjarak
sekitar 100 Km dari Jakarta, dengan luas sekitar
2.500 hektar, Rawa Dano merupakan salah satu
tempat wisata yang menawarkan keindahan alam.
Rawa Dano adalah kawasan yang memiliki danau,
hutan, dan rawa-rawa sehingga banyak jenis reptil
yamng

hidup

disini,

seperti

kadal

dan

ular.

Menurut cerita, Rawa Dano dulu adalah sebuah


gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi, dan
berubah menjadi danau yang di atasnya terdapat
rawa-

rawa.

12. Pantai Bagedur

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

38

Pantai Bagedur
Pantai Bagedur adalah tempat wisata Banten yang
berjarak

kurang

lebih

sekitar

115

Km

dari

Rangkasbitung kecamatan Malingping. Mungkin


bagi anda yang bukan merupakan penduduk
Banten baru pertama kali mendengar nama Pantai
Bagedur ini, tapi wajar saja karena Pantai Bagedur
tidak begitu populer. Tetapi bagi warga Banten,
tempat ini pastinya sudah tidak asing lagi karena
pantai ini masih terkaga keasriannya. Panjang
pantai Bagedur sekitar 10 km dengan lebar sekitar
50 meter dan warna pasirnya coklat. Setiap
harinya

pantai

ini

mendapatkan

banyak

pengunjung. Anda dapat melewati pasir pantai


Bagedur

dengan

kendaraan

bermotor

karena

pasirnya berkarakter padat

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

39

13. Danau Tasikardi

Danau Tasikardi
Nama Danau ini berasal dari bahasa Sunda yang
berarti danau buatan. Letak danau Tasikardi di
Kecamatan

Kramatwatu

yaitu

salah

satu

peninggalan Sultan Banten dengan luas kurang


lebih

hektar.

Danau

Tasikardi

dahulunya

dijadikan sebagai sebuah tempat rekreasi bagi


keluarga Sultan saja, namun sekarang ini sudah
menjadi tempat wisata di Banten yang bebas
untuk kalangan umum. Dengan lokasi sektiar 6 KM
di sebelah barat kota Serang, Danau Tasikardi ini
juga berfungsi untuk menampung air Sungai
Cibanten dan sekaligus untuk pengairan sawah.
Aktifitas yang dapat anda lakukan di Danau
Tasikardi adalah memancing, bermain perahu air,
berkemah, menikmati suasana sejuk di sekitar
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

40

danau, dan menyeberang ke tengah danau untuk


mengunjungi pulau yang mempunyai peninggalan
Sultan banten
14. Pulau Sangiang

Pulau Sangiang
Pulau Sangiang merupakan sebuah pulau yang
terletak
mencapai

di

Selat
ke

Sunda,

Pulau

Banten.

Sangiang

Anda
ini

bisa

dengan

menggunakan perahu dari Pantai Anyer selama


sekitar 45 menit. Pulau Sangiang adalah milik
swasta dan sepenuhnya dikembangkan menjadi
kawasan wisata oleh pihak swasta tersebut. Anda
bisa menikmati berbagai jenis wisata di pulau
Sangiang yang memiliki luas sekitar 700 hektar ini
seperti jenis wisata bahari, wisata ilmiah, wisata
budaya dan wisata alam. Selain itu, masih ada
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

41

juga kegiatan yang bisa anda lakukan di Pulau ini


yaitu bersepeda, mendaki gunung, menyelam,
memancing, berkemah, berjemur di pantai, hingga
menikmati
berupa

pemandangan
sebuah

sisa

perang

benteng

dunia
Jepang.

15. Pantai Carita

Pantai Carita
Pantai yang terletak di pesisir barat Provinsi Banten,
Kab. Pandeglang ini adalah salah satu tempat wisata
di Banten yang paling terkenal di Indonesia. Hal
menarik dari Pantai Carita adalah bisa melihat
Gunung Krakatau dari tepi pantai. Seperti halnya
yang ada pad kawasan wisata populer lainnya,
tentunya Di daerah Pantai Carita juga menyediakan
berbagai fasilitas yang lengkap, jadi anda tidak perlu
khawatir dengan fasilitas Pantai Carita ini. Lokasinya
yang berada sekitar 160 km dari Jakarta, akan sangat
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

42

cocok bila Pantai Carita ini dijadikan tempat wisata


alternatif di sekitar Jakarta pada saat Anda bosan
dengan tempat wisata yang itu-itusaja.
16. Pantai Karang Bolong

Pantai Karang Bolong


Pantai Karang Bolong berada sekitar 40 km dari
kota Serang, Banten bisa dikatakan dekat dengan
Pantai Anyer. Pantai yang satu ini adalah pantai
yang

sangat

unik.

Sesuai

dengan

nama

panggilannya Pantai Karang Bolong adalah pantai


yang ada di dalam sebuah karang yang bolong
akibat hempasan ombak. Tentunya Anda tidak bisa
berenang di Pantai Karang Bolong ini karena akan
banyak karang sehingga dapat berbahaya untuk
anda. Kalau menurut saya Pantai Karang Bolong

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

43

adalah salah satu wisata pantai yang paling unik di


Banten.

2.7

Kesenian

Provinsi Banten

1. Angklung Buhun
Angklung buhun adalah alat musik tradisional
khas

Kabupaten

Dinamakan

buhun

Lebak,

Provinsi

karena

kesenian

Banten.
ini

lahir

bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy.


Buhun berarti tua, kuno (baheula ). Angklung
buhun adalah angklung tua yang menjadi kesenian
pusaka masyarakat Baduy. Kesenian ini dianggap
memiliki nilai magis (kekuaan gaib) dan sakral.
Selain itu kesenian ini juga punya arti penting

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

44

sebagai

penyambung

amanat

untuk

mempertahankan generasi masyarakat Baduy.


2. Angklung Gubrag

Angklung
Gubrag
Merupakan
salah

satu

kesenian
tradisional
yang sudah langka, namun masyarakat Desa
Kemuning,

Kecamatan

Kresek

Kabupaten

Tangerang masih melestarikan kesenian Angklung


Gubrag pada acara khitanan, perkimpoian dan
selamatan kehamilan. Pada masa lalu kesenian
Angklung Gubrag dilaksanakan pada saat ritual
penanaman padi dengan maksud agar hasil panen
berlimpah.
Instrumen

yang

menggunakan

digunakan

bambu

hitam,

buah

angklung

masing-masing

memiliki nama: bibit, anak bibit, engklok 1,


engklok 2, gonjing dan panembal, dilengkapi
dengan terompet kendang pencak dan seruling. Di
atas angklung dikaitkan pita yang berasal dari
kembang wiru, menurut kepercayaan kembang
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

45

wiru dan air yang berasal dari angklung dipercaya


dapat
Semua

menjadi

obat

pemain

dan

berdiri

penyubur

tidak

tanaman.

menari

kecuali

penabuh dogdog lojor menabuh sambil ngibing


diiringi

beberapa

penari

perempuan

dengan

kostum kebaya dan kain.


3. Bendrong Lesung

Bendrong
Lesung

merupakan

salah

satu

kesenian

tradisional

masyarakat Cilegon-Banten, yang tumbuh dan


berkembang secara turun temurun di masyarakat
hingga saat ini. Awalnya kesenian ini merupakan
tradisi masyarakat setempat dalammenyambut
Panen Raya. Tujuannya untuk mengungkapkan
kebahagiaan atas jerih payah yang dilakukan, dan
yang

telah

membuahkan

hasil.

Dalam perkembangannya, Bendrong Lesung tidak


hanya ditampulkan pada penyambutan Panen
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

46

Raya, tetapi ditampilkan juga pada acara-acara


pesta

perkimpoian

atau

upacara

peresmian.

Bendrong Lesung memadukan musik Lesung atau


Lisung (tempat menumbuk padi) dengan musik
lainnya yang dimainkan oleh beberapa orang.
4. Debus

Debus
adalah

seni

pertunjukan

yang

memperlihatkan

permainan

kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan


tebasan

benda

tajam.

Dalam

pertunjukanya,

debus banyak menampilkan aktraksi kekebalan


tubuh sesuai dengan keinginan pemainnya. Pada
masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa sekitar
abad

ke-17

1651-1652),

debus

difokuskan

sebagai alat untuk membangkitkan semangat para


pejuang

dalam

melawan

penjajah.

Pada

perkembangan selanjutnya, debus menjadi salah


satu

bagian

ragam

seni

budaya

masyarakat

banten sehingga kesenian ini banyak digemari


oleh masyarakat sebagai hiburan yang langka dan
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

47

menarik di banten, permainan debus berkembang


di kabupaten lebak, pandeglang, kota cilegon dan
kota serang.
5. Dogdog Lojor

Dogdog
merupakan alat musik yang terbuat dari batang
kayu bulat, tengahnya diberi rongga, namun kedua
ujung ruasnya mempunyai bulatan diameter yang
berbeda ( 12 15 cm) dengan panjang 90 cm.
Pada ujung bulatan yang paling besar ditutup
dengan kulit kambing yang telah dikeringkan dan
diikat dengan bambu melingkar yang dipaseuk/baji
untuk menyetel suara atau bunyi. Suara yang
dihasilkan akan berbunyi dog dog dog (dalam
telinga orang Sunda). Oleh karena itu alat ini diberi
nama Dog Dog. Sedangkan kata lojor berarti
lonjong atau lodor yang sepadan dengan kata
panjang. Jadi Dogdog Lojor sama artinya dengan
DogdogPanjang.
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

48

Kesenian ini berkembang di Banten bagian Selatan


Kabupaten Lebak, dengan pemain berjumlah 12
orang. Pada awalnya pertunjukan seni Dogdog
Lojor ini, dilakukan sebagai pelengkap dalam
rangka pelaksanaan upacara adat seperti Seren
Taun, sedekah bumi ataupun ruwatan. Oleh karena
itu, pertunjukan Dogdog Lojor dilaksanakan secara
khidmat. Sejalan dengan perkembangan zaman,
pertunjukan Dogdog Lojor dilakukan dengan penuh
kegembiraan sehingga berkembang menjadi seni
pertunjukan hiburan dan permainan rakyat.
6. Dzikir Saman

Seni Saman
atau

disebut juga

Dzikir Maulud yaitu kesenian tradisional rakyat


Banten khususnya di Kabupaten Pandeglang yang
menggunakan media gerak dan lagu (vokal) dan
syair-syair yang dilantunkan mengagungkan Asma
Allah dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
berdasarkan literatur disebut Dzikir Saman karena
berkaitan

arti

Saman

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

yaitu

Delapan

dan
49

dicetuskan pertama kali oleh Syech Saman dari


Aceh.
Tari Saman berasal dari Kesultanan Banten yang
dibawa para ulama pada abad 18 sebagai upacara
keagamaan untuk memperingati hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW pada bulan Maulud, namun
dalam

perkembangan

dilakukan

pada

pernikahan

selanjutnya

upacara
atau

dapat

selametan
selametan

pula

khitanan,
rumah.

pemain seni Dzikir Saman berjumlah antara 26


sampai dengan 46 orang. 2 sampai 4 orang
sebagai

vokalis

yang

membacakan

syair-syair

Kitab
7. Kesenian Buaya Putih

Kesenian
tradisional
yang berkembang di kampung curugdahu desa
kadubeureum kecamatan padarincang kabupatne
serang, iringan ngarak buaya putih biasanya

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

50

dilakukan dalam kegiatan mengirimkan bahanbahan keperluan hajatan yang menjadi ciri khas
daerah setempat, dimana keperluan hajatan ditata
sedemikian rupa pada sebatang pohon bambu
yang dibentuk rangka mirip seekor buaya, dengan
panjang mencapai 8 sampai 10 meter, dengan
dihiasi janur kelapa. Buaya putih dimainkan secara
keseluruhan oleh 40 orang, dimana 4 orang
pemain laki-laki yang bertugas memegang umbulumbul sebagai pembatas barisan, 2 orang bagian
paling depan dan 2 orang lagi sebagai pemegang
spanduk, 1 orang sebagai penarik penonton, di
belakang 10 orang sebagai penari mojang desa,
berdiri sepasang pengantin yang diapit kedua
orang tua yang di lengkapi dengan seorang
pembawa payung kebesaran. Dibagian tengah
terdapat 4 orang sebagai pemikul buaya putih
yang

harus

mampu

memainkan

buaya

putih

dengan baik, dibawah kendali seoranag pawang


buaya yang bernama ma ijah, tarian buaya putih
ini diiringi oleh 14 orang pemain musik rudat,
dengan alat yang terdiri dari : Gending paria ria,
kemplongan, dan gembrung.

8. Pantun Bambu
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

51

Pantun
Bambu adalah
alat musik tradisional khas masyarakat cilegon
yang terbuat dari bambu berdiameter rata-rata
10cm, panjang 80cm, beruas dua dengan lubang
di tengah dan berlidah disayat dengan tiga buah
senar bernada empat tangga nada. Dalam satu
grup pantun bambu dibutuhkan paling sedikit tiga
pantun yang terdiri dari pantun melodi gendang
tapak, pantun bas gendang dan pantun ritme
patingtung.

Pada

awalnya

musik

pantun

di

mainkan disaat-saat melepas lelah setelah para


petani berkerja disawah, dengan peralatan bambu
sederhana

dapat

menimbulkan

irama

yang

menghibur. Dalam perkembangannya saat alat


musik Pantun telah di kolaborasi dengan alat
musik lainnya seperti musik patingtung, rudat,

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

52

terbang gede dan sebagainya. Pantun sekarang ini


juga digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian.

9. Terbang Gede

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

53

Terbang gede merupakan salah


satu

kesenian
tradisional
Banten

yang

tumbuh

dan
berkembang
pada
para

waktu
penyebar

agama

islam

menyebarkan

ajarannya di Banten, oleh karena itu kesenian


terbang

gede

lingkungan

berkembang

pesantren

secara

dan

pesat

di

mesjid-mesjid.

Kesenian ini disebut terbang gede karena salah


satu instrumen musik utamanya adalah terbang
besar (gede). Pada awalnya kesenian terbang gede
berfungsi
islam,

sebagai

namun

sarana

kemudian

penyebaran
berkembang

agama
sebagai

upacara ritual seperti : ngarak panganten, ruwatan


rumah, syukuran bayi, hajat bumi, dan juga
hiburan.
Terbang gede dimainkan oleh beberapa orang
biasanya laki-laki yang telah lanjut usia terdiri atas
Penabuh terbang gede (besar) , penabuh sela,
penabuh pengarak, penabuh kempul, penabuh

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

54

koneng, yang diiringi dengan sholawatan nabi


dengan bahasa Arab ataupun jawa.

10. Rampak Bedug

Rampak
Beduk

merupakan

sajian instrumen berupa perkusi, yang ditingkahi


suara bedug berbagai ukuran. Ada empat bedug
diikat kain merah biru, yang dipukul oleh pemain
yang berdiri di tengah. Di pinggirannya, kelompok
musik menimpali dengan bedug berbagai ukuran.
Sesekali

suara

terdengar

dari

mulut

para

pemainnya, mirip suara musik tiup. Namun, tak


ada sajian instrumen tiup. Yang terdengar, suara
harmonis antara bedug dan para vokalis tradisi
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

55

saling menyahut. Seni Rampak Bedug berawal dari


kebiasaan penduduk berkeliling kampung sambil
memukul bedug kala sahur di bulan puasa. Yang
kemudian dijadikan ajang untuk beradu keras
memukul

bedug.

Alhasil

terjadilah

pertemuan

antar mereka, saling beradu kekuatan bedug. Tari


Rampak Beduk Banten dimainkan oleh secara
masal.

Sekilas,

gerakannya

mirip

tarian

dari

daerah Aceh.
2.8 Ekonomi
Banten
Pada

&

tahun

Kependudukan
2006,

Provinsi

penduduk

Banten

berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan


3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa
(2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa berusia
di antara 15 sampai 64 tahun.
Produk Domestik Regional

Bruto

(PDRB)

tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri


pengolahan (49,75%), diikuti sektor perdagangan,
hotel, dan restoran (17,13%), pengangkutan, dan
komunikasi (8,58%), serta pertanian yang hanya
8,53%. Namun berdasarkan jumlah penyerapan
tenaga kerja, industri menyerap 23,11% tenaga
kerja,

diikuti

oleh

perdagangan

pertanian

(21,14%),

(20,84%)

dan

transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

56

2.9 Transportasi Provinsi Banten


Provinsi Banten yang berada di wilayah ujung
barat Pulau Jawa memiliki posisi yang sangat
strategis, dan memiliki potensi ekonomi yang
sangat besar baik skala lokal, regional, nasional,
bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap
pergerakan barang, dan penumpang yang dari,
dan ke pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah,
maupun lokal yang ada di Provinsi Banten menjadi
sangat

penting

pengembangan

dalam
ekonomi

upaya
di

mendukung

wilayah

Provinsi

Banten.
Provinsi Banten dibagi menjadi tiga Wilayah
Kerja Pembangunan yang mempunyai ikon atau
ciri

khas

prasarana

perhubungan

di

Provinsi

Banten karena aktivitasnya yang lebih menonjol


dibandingkan

dengan

prasarana

perhubungan

lainnya.
Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang, dan
Kabupaten

Tangerang.

Di

dalamnya

terdapat Bandar Udara Internasional SoekarnoHatta yang

merupakan

gerbang

masuknya

barang, dan penumpang melalui transportasi


udara ke Indonesia.
Wilayah Kerja II, yaitu
Kabupaten

Serang.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Di

Kota

Cilegon,

dalamnya

dan

terdapat
57

pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi


gerbang masuknya barang, dan penumpang
dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang,
dan Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat
Stasiun Kereta Api yang merupakan gerbang
masuk barang, dan penumpang terutama dari,
dan ke Jakarta.
Secara umum, sektor perhubungan dapat
dikategorikan

ke

dalam

tiga

bagian

perhubungan

darat,

perhubungan

perhubungan

udara.

Ketiga

yaitu

laut,

bagian

dan

tersebut

mempunyai peranan yang sangat penting dalam


membangun perekonomian di Provinsi Banten.
a. Perhubungan darat
Jalan
Hingga

tahun

2006,

kondisi

jalan

nasional

sepanjang 249,246 km berada dalam kondisi baik,


214,314 km dalam kondisi sedang, dan sepanjang
26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan provinsi
hingga akhir tahun 2006 dengan total panjang jalan
sebesar 889,01 km berada dalam kondisi baik
sebesar 203,670 km, kondisi sedang 380,020 km,
dan kondisi rusak sebesar 305,320 km.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

58

Ruas jalan nasional di wilayah Provinsi Banten


pada saat ini mempunyai volume lalu-lintas rata-rata
sebesar 0,7 yang berarti kelancaran arus lalu-lintas
terganggu

karena

perdagangan/pasar,

adanya

aktivitas

pabrik/industri,

pusat-pusat

perbelanjaan di sepanjang jalan serta kapasitas jalan


yang terbatas karena lebar badan jalan rata-rata 7
meter pada ruas jalan nasional di Banten Utara
(Merak-Tangerang) dan ruas Ciputat-Batas DKI.
Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan provinsi
pada umumnya cukup baik dengan rasio volume lalulintas per kapasitas rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan
lalu-lintas pada umumnya bersifat lokal yang terjadi
pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.
Terminal
Sebagai simpul transportasi, terminal berfungsi
sebagai tempat untuk menaikkan, dan menurunkan
penumpang
transportasi
pelayanan

serta

perpindahan

merupakan
pergerakan

unsur

antarmoda

penting

penumpang,

dan

dalam
barang.

Terdapat 4 (empat) terminal di Provinsi Banten, yaitu


Terminal Pakupatan, Terminal Porisplawad, Terminal
Labuan, dan Terminal Merak.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

59

Angkutan umum
Untuk melayani pergerakan penumpang, dan
barang dalam wilayah Provinsi Banten, terdapat
angkutan umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi
pada saat ini masih dilayani dengan kendaraan
ukuran kecil, dan dalam penyelenggaraannya masih
dirasakan belum terpadu secara maksimal. Terdapat
63 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 3.788
yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi lintas
Kab./Kota

Tangerang.

Sedangkan

untuk

AKDP

lintas Serang, Cilegon,Pandeglang,


dan Lebak dilayani dengan 66 trayek dengan jumlah
kendaraan sebanyak 1.436.
Untuk

menjangkau

kawasan-kawasan

yang

masih belum tersedia angkutan umum, terdapat


beberapa

angkutan

perintis

yang

melayani

jalur Cikeusik-Muara Binuangeun-Sp. Bayah-CikotokPasir Kurai-Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km.
Angkutan perintis ini dilayani oleh 2 buah bis DAMRI
ukuran sedang.
Kereta api
Sampai dengan tahun 2005, dari total jalur rel
kereta api sepanjang 305,9 kilometer, hanya 48%
merupakan jalur rel yang masih beroperasi dengan
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

60

ratarata

jumlah

pergerakan

kereta

penumpang

sekitar 22 kereta/hari, dan kereta barang sebanyak


16

kereta/hari.

sarana

Semakin

tersebut

kecenderungan

menurunnya

pelayanan

berimplikasi

semakin

menurunnya

terhadap
pula

pada

jumlah angkutan penumpang, dan barang.


Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Banten
sepanjang 305,90 km merupakan single track yang
terdiri

dari

lintas

operasi Merak-Tanah

Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang


141,6

km,

dan

lintas

tidak

operasi

mati) Rangkasbitung-Labuan, Saketi-Bayah,

(jalur
dan

Cigading-Anyer Kidul sepanjang 164,3 km. Dan saat


ini jalur kereta mulai dari Stasiun Maja - Citeras Rangkasbitung akan menjadi bagian dari Kereta Rel
Listrik.

b. Perhubungan laut
Di Provinsi Banten terdapat 5 (lima) pelabuhan
yang terdiri dari 2 pelabuhan yang diusahakan yaitu
Pelabuhan

Ciwandan,

dan

Pelabuhan

Bojonegara

serta 3 (tiga) pelabuhan yang tidak diusahakan yang

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

61

terdiri dari Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Labuan,


dan Pelabuhan Bojonegara.
c. Perhubungan udara
Bandar
Hatta secara

Udara
nasional

Internasional
merupakan

Soekarno-

bandar

udara

utama di Indonesia sebagai pintu gerbang masuknya


barang, dan penumpang dari dalam maupun luar
negeri. Di samping itu terdapat juga bandara lainnya
seperti Bandar Udara Pondok Cabe di Tangerang
Selatan, Bandara Budiarto di Tangerang, dan Bandara
Gorda yang ada di Kabupaten Serang.
Bandar Udara Pondok Cabe merupakan bandara
untuk kegiatan general aviation, Bandara Budiarto
merupakan bandara yang digunakan untuk pelatihan
kegiatan penerbangan. Sementara Bandara Gorda
digunakan sebagai bandara militer.
2.10 Pahlawan dari Provinsi Banten
Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum
berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud
tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi
muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawanpahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat
nasional
bahkan
dalam
percaturan
tingkat
internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

62

hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari


Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Sultan Ageng
Tirtayasa
Hidup : 1631-1683

Perjuangan beliau salah satunya adalah


menentang Belanda karena VOC menerapkan
perjanjian
monopoli
perdagangan
yang
merugikan kesultanan Banten dan rakyat
Banten, akhirnya Belanda di usir dari tanah
Banten. Lalu Tirtayasa menjadikan Banten
sebagai pelabuhan terbuka, kondisi ini tidak
disukai VOC. Mereka lantas memblokade
Banten.

Lahir : Banten,1631
Wafat : 1683
Makam beliau berada di
sebelah utara Masjid Agung
Banten.. Anak dari :Sultan
Abdul Ma'ali Ahmad dan 2.
Ratu Martakusuma
Bergelar : Pangeran
Surya,Pangeran Ratu dan
Pangeran Adipati
Berkuasa : priode 1651
-1683. Beliau
menginginkan Banten
mempunyai kerajaan Islam.
Perkembangan pendidikan
agama Islam maju dengan
pesat. Saat itu
Nama beliau juga
dijadikan
nama universitas didaerah

Serang-Banten
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Didalam Pemerintahan, Langkah yang beliau


tempuh :
Bidang sektor ekonomi.

Meningkatkan Kesejahteraan rakyat


melalui pencetakan sawah-sawah baru
serta irigasi yang sekaligus berfungsi
sebagai sarana perhubungan.
Bidang keagamaan

mengangkat Syekh Yusuf, seorang


ulama asal Makassar, menjadi mufti
kerajaan yang bertugas menyelesaikan
urusan keagamaan dan penasehat
sultan dalam bidang pemerintahan.

menggalakkan pendidikan agama,


baik di lingkungan kesultanan maupun
di
masyarakat
melalui
pondok
pesantren.

Peran kepemimpinannya

Beliau adalah pemimpin yang sangat


amanah dan memiliki visi ke depan
membangun bangsanya. Seorang pemimpin
yang sangat visioner, tegas dalam memerangi
kemiskinan, berkarakter kepemimpinan dan
intelektual,
Kepentingan
rakyat
adalah
segalanya.
Ahli perencanaan wilayah dan tata
kelola air, egaliter dan terbuka serta

63

berwawasan internasional.

Pres: 45/TK/1970
bertanggal 1-8-1970

.SK

Aktif membina hubungan baik dan


kerjasama
dengan
berbagai
pihak
di
sekitarnya atau di tempat yang jauh
sekalipun.

Sekitar

tahun
1677
Banten
mengadakan kerjasama dengan Trunojoyo
yang
sedang
memberontak
terhadap
Mataram. Dalam pada itu, dengan Makasar,
Bangka, Cirebon, dan Indrapura dijalin
hubungan baik.

Mr. Sjafruddin
Prawiranegara
Pernah sebagai :

Lahir : di Anyar, Banten


28 Februari 1911

Wafat : di Jakarta 15
Februari 1989
dimakamkan di Tanah Kusir
Jakarta Selatan
Ia
memiliki
darah
keturunan
Sunda
dan
Minangkabau,
karena
buyutnya dari pihak ayah,
Sutan
Alam
Intan,
merupakan keturunan raja
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

pegawai siaran radio swasta (1939-1940)


petugas
di
Departemen
Keuangan
Belanda(1940-1942)
Departemen
Keuangan
pada
zaman
penjajahan Jepang
Kepala Kantor Inspeksi Pajak di Bandung.
Sekertaris Komite Nasional Indonesia (KNI)
daerah Priangan.
Anggota Badan Pekerja KNIP (Komite
Nasional Indonesia Pusat).
Menteri Muda Keuangan (kabinet ke2) dan
Menteri Keuangan (kabinet ke 3).waktu
Perdana Menteri Sutan Syahrir.
Menteri Kemakmuran (Kabinet Hatta yg ke 1)
Wakil Perdana Menteri (Kabinet Hatta ke 2)
tahun 1949.

Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda ke


II (Desember 1948) terjadi kekosongan
Pimpinan
Pemerintahan
RI
dipusat
dikarenakan
ditangkapnya
Presiden
Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad
Hatta, Sutan Sjahrir, Agus Salim, dan
yang lainnya.Dan Ibukota Negara yang
sudah diduduki oleh Belanda.Disaat itu
beliau
sebagai Menteri Kemakmuran
Sjafruddin Prawiranegara, yang saat itu
berada di Bukittinggi, Kemudian beliau
64

Pagaruyung di Sumatera
Barat. Sutan Alam Intan
ikut terlibat dalam Perang
Padri hingga dibuang ke
Banten
dan
menikah
dengan putri bangsawan
Banten
pendidikan formal
di ELS (1925), MULO di
Madiun(1928),
AMS di Bandung pada
1931.
di Rechtshogeschool (1939)

di Jakarta (Sekolah Tinggi


Hukum, sekarang menjadi
Fakultas Hukum UI) dan
berhasil meraih

gelar Meester in de
Rechten (Mr.) atau sarjana
dalam bidang hukum

Aktif
dalam
organisasi
mahasiswa
USI
(Unitas
Studiosorum Indonesiensis)
yang aktivitasnya dalam
bidang
rekreasi
dan
kegiatan yang menunjang
studi tanpa ikut campur
dalam
politik.
Dalam
bidang politik, Sjafruddin
bergabung dengan partai
Islam Masyumi.

bersama Teuku Muhammad Hasan untuk


menyelamatkan Negara berinisiatif :

Keppres
No.113/TK/2011 Tertang
gal :
07 November 2011

Nasution.

Membentuk
Pemerintah
Darurat
Republik Indonesia (PDRI) di Bukit Tinggi
(Sumbar) yang diketuai atau dipimpin oleh
beliau (Sjafruddin Prawiranegara) yg jabatan
itu sama kedudukannya dengan Presiden
selama hampir setahun tepatnya 207 hari
sampai 13 Juli 1949 berkat PDRI, yang
melaksanakan politik diplomasi melalui radio,
maka Belanda tidak bisa meyakinkan dunia
bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada.
Belanda terpaksa melakukan perundingan
dengan
pihak
Indonesia.
Dan
setelah
Soekarno
dibebaskan akhirnya
pimpinan
diserahkan kembali kepada Soekarno.
Setelah
pemerintahan
Republik
Indonesia kembali ke Soekarno, Beliau
diangkat menjadi
Wakil Perdana Menteri, kemudian
menjadi Menteri Keuangan.
Presiden Direktur De Javasche
Bank yang kemudian berubah menjadi Bank
Indonesia.(1951)
terlibat dalam gerakan PRRI
(Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia) merupakan bentuk protes
terhadap pemerintahan Soekarno yang
dianggap menyeleweng dari UUDS 1950,
bukan bertujuan untuk menggulingkan
kekuasaan Soekarno dan PRRI kemudian
dianggap Soekarno sebagai gerakan
pemberontakan atau separatis. Dan akhirnya
beliau dan beberapa tokoh Masyumi dan PSI
(Partai Sosialis Indonesia) ditangkap dan
dianggap kontra revolusi. Kedua partai itu
kemudian dibubarkan Soekarno.
menandatangani Petisi 50 sebagai
protes terhadap pemerintahan Soeharto
bersama sama M. Natsir, Ali Sadikin, AH

2.11 Kuliner Khas Provinsi Banten


Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

65

Provinsi Banten merupakan provinsi yang


terletak di ujung barat pulau Jawa. Provinsi yang
berdiri sejak tahun 2000 ini dikenal dengan
berbagai wisata yang menarik dan kaya sejarah.
Namun, siapa sangka ternyata Provinsi Banten
menyimpan aneka kuliner khas yang tak kalah
enak dengan kuliner-kuliner khas Provinsi lain.
Penasaran?

1.

Berikut

ulasannya.

Laksa tangerang

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

66

Laksa khas

Tanggerang adalah sejenis mie atau bihun yang


disiram dengan kuah. Laksa terbuat dari beras
dengan

tekstur

spaghetti.

kenyal

Sedangkan

dan

gepeng

kuahnya

mirip

merupakan

perpaduan dari santan yang dimasak dengan


kacang hijau, kentang dan kaldu ayam. Sebagai
penikmat,

Laksa

Tangereng

juga

disajikan

dengan daging ayam yang di rajang kecil-kecil


atau telur. Rasanya yang gurih dan lezat sangat
menggoda selera dan cocok dinikmati saat
kapanpun.
2.

Sate Bandeng

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

67

Sesuai dengan namanya, sate ini dibuat


dengan bahan dasar Bandeng. Ikan Bandeng
sendiri merupakan ikan dengan rasa yang
sangat

lezat

namun

mempunyai

banyak

duri/tulang. Akan tetapi, tak perlu khawatir


karena daging ikan bandeng pada sate ini sudah
bersih dari durinya. Dengan bumbu yang nikmat
dan

daging

ikan

yang

lezat

sehingga

menciptakan perpaduan rasa yang manis dan


gurih, maka sudah selayaknya kuliner khas
Serang ini banyak digemari para penduduk dan
wisatawan dan kerap kali dijadikan oleh-oleh.

3. Nasi Sum-sum

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

68

Nasi
Sum-

sum

merupakan nasi yang dicampur dengan sum-sum


tulang kerbau yang dimasak dengan cara dibakar.
Nasi dan bumbu sum-sum tulang kerbau dimasak
secara terpisah, lalu dicampurkan dengan cara
menggorengnya. Setelah digoreng, campuran nasi
dan sum-sum lalu dibungkus daun pisang untuk
kemudian

dibakar.

Kuliner

khas

Banten

ini

mempunyai citarasa yang lezat, gurih dan nikmat.


Makanan

andalan

daerah

terbilang

langka,

meski

Serang
begitu

ini
masih

sudah
ada

beberapa rumah makan di daerah Serang yang


menjualnya.
3.

Sate Bebek dari Cibeber

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

69

Sate Bebek

merupakan

salah

satu

makanan

khas

Banten yang ada di Cibeber. Sate ini pada


umumnya sama dengan sate biasa, namun pada
sate ini menggunakan daging bebek dan kuahnya
bukan kuah kacang atau kuah tepung melainkan
kuah yang terbuat dai gula merah dicampur
berbagai bumbu penyedap seperti merica hitam,
daun serai, kunyit, kemiri, ketumbar dan bahan
lainnya. Daging bebek yang lezat serta kuah
satenya yang manis, gurih dan nikmat membuat
kuliner satu ini laris manis.

5. Nasi Uduk Empal

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

70

Nasi

Uduk

merupakan

makanan

khas Serang, Banten yang banyak dijumpai di pagi


hari di sepanjang jalan Kota Serang. Nasi Uduk
merupakan beras yang dicampur dengan santan
kelapa lalu dimasak beserta daun salam dan serai,
kemudian disajikan dengan potongan telur, tempe
goreng dan lainnya. Nasi Uduk ini juga diberi
tambahan daging Empal yang dikenal dengan Nasi
Uduk Empal Daging dan banyak dijumpai pada
malam hari di jalan-jalan Kota Serang.
6. Rabeg Banten
Makanan
khas

Banten satu ini


hampir
dapat
ditemui di
berbagai

daerah dan tempat di Banten. Ya, Rabeg memang

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

71

terkenal karena kelezatan rasanya. Rabeg adalah


daging dan jeroan kambing yang diolah dengan
bumbu-bumbu penyedap yang terdiri dari
lengkuas, lada, kayu manis, jahe dan penyedap
alami lainnya sehingga mencipatakan rasa manis
dan gurih sekaligus pedas. Karena berbahan dasar
daging kambing, Rabeg tidak disarankan bagi
penderita diabetes karena daging kambing sendiri
mempunyai kadar kolesterol yang tinggi.
2.12 Peninggalan Sejarah banten
Kota Kuno Banten

Gapura di Istana Kaibon di Banten Lama


Kota Kuno Banten atau Banten Lama adalah situs
yang

merupakan

sisa

kejayaan Kerajaan

Banten.

Letaknya relatif tidak jauh dari kota Jakarta, dapat


ditempuh sekitar 2 jam dari Jakarta.
Di

tempat

dari Kerajaan

ini

terdapat
Banten,

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

banyak Situs peninggalan


diantaranya, Istana
72

Surosoan, Masjid

Agung

Banten, Situs

Istana

Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki


Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara.
Sejak tahun 1995, Kota Kuno Banten telah diusulkan
ke UNESCO untuk dijadikan salah satu Situs Warisan
Dunia.

Tempat-Tempat di Kota Kuno Banten


a. Istana Keraton Kaibon

Istana
tinggal Ratu

Kaibon
Aisyah,

Bentuknya
Disampingnya

adalah
ibunda

hanyalah
ada

sebuah Istana tempat


dari Sultan

Syaifuddin.

tinggal Reruntuhan saja.


sebuah Pohon besar

dan

sebuah Kanal. Menurut penduduk sekitar, dulunya ini


adalah sebuah Istana yang sangat megah. Namun, Pada
tahun 1832, Belanda menghancurkannya

saat

terjadi

peperangan melawan Kerajaan Banten.


Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

73

b. Istana Keraton Surosowan

Situs Keraton Surosoan


Tidak

Jauh

dari

Istana

sebuah Situs Istana


Kediaman

Keraton

Surosoan

para Sultan Banten,

Kaibon,
yang

terdapat

merupakan

dari Sultan

Maulana

Hasanudin hingga Sultan Haji yang pernah berkuasa


pada

tahun1672-1687,

Istana

ini

dibangun

pada

tahun 1552. Dibanding Istana Kaibon yang terlihat


masih

berupa

tinggal

berupa

bangunan,
sisa-sisa

Istana

Surosoan,

bangunannya

saja.

hanya
Sisa

bangunan megah ini berupa Benteng yang terbuat dari


batu merah dan batu karang dengan tinggi 0,5 2
meter. Ditengahnya terdapat kolam persegi empat.
Konon, kolam tersebut adalah bekas pemandian para
putri termasuk Rara Denok. Dengan luas sekitar 4
hektare.

Bangunan

oleh Belanda pada

sejarah

masa

ini

dihancurkan

kekuasaan Sultan

Ageng

Tirtayasa tahun 1680.


c. Masjid Agung Banten
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

74

Masjid Agung Banten


Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan
masjid di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen,
sekitar 10 km sebelah utara KotaSerang. Masjid ini
dibangun

pertama

kali

Hasanuddin (1552-1570),

oleh Sultan

sultan

Maulana

pertama Kesultanan

Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.


Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah
adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima,
mirip

pagoda China.

Ini

adalah

karya

arsitektur China yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah


serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di
sisi utara dan selatan bangunan utama.
Di serambi kiri masjid ini terdapat kompleks makam
Sultan-sultan Banten dan keluarganya, yaitu Maulana
Hasanuddin dengan Permaisurinya,Sultan
Tirtayasa,

dan Sultan

Abu

Nashr

Ageng
Abdul

Kahhar atau Sultan Haji. Sementara di serambi kanan,


terdapat makam Sultan Maulana Muhammad, Sultan
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

75

Zainul

Abidin, Sultan

Aria, Sultan
Zainul

Abdul

Mukhyi, Sultan
Arifin, Sultan

Syarifuddin, Ratu

Fattah, Pangeran

Abdul

Mufakhir, Sultan

Zainul

Asikin, Sultan

Salamah, Ratu

Latifah,

dan Ratu

Masmudah.
d. Vihara Avalokitesvara
Vihara ini

merupakan

salah

satu Vihara tertua

di Indonesia. Keberadaan Vihara ini diyakini merupakan


bukti

bahwa

pada

saat

itu

penganut Agama yang

berbeda dapat hidup berdampingan dengan damai


tanpa Konflik yang berarti.
Kondisi di dalam Vihara ini sendiri sejuk karena banyak
pepohonan rindang dan terdapat tempat duduk yang
nyaman untuk beristirahat. Selasar koridor Vihara yang
menghubungkan bangunan satu dengan yang lainnya
ini terdapat relief cerita hikayat Ular Putih, yang dilukis
dengan berwarna-warni sebagai elemen estetis.

e. Benteng Spellwijk

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

76

Benteng Spellwijk
Lokasi tidak jauh dari Masjid Agung Banten, benteng ini
dibangun
lainnya

sekitar

tahun 1585 (menurut

tahun 1682).

Dahulunya

informasi

Benteng

Spellwijk

digunakan sebagai Menara Pemantau yang berhadapan


langsung
sebagai
pertahanan

ke Selat

Sunda dan

sekaligus

berfungsi

penyimpanan meriam-meriam dan


lainnya.

Di

tempat

ini

juga

alat
terdapat

sebuah Terowongan yang katanya terhubung dengan


Keraton Surosowan.
f. Museum Kepurbakalaan Banten Lama

Museum Kepurbakalaan Banten Lama


Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama mempunyai
luas tanah kurang lebih 10.000 m2 dan bangunan
Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

77

kurang lebih 778 m2. Dibangun dengan gaya arsitektur


tradisional Jawa Barat seperti yang terlihat pada bentuk
atapnya.

Museum

Surosowan

dan

yang

Masjid

terletak
Agung

antara

Banten

Keraton
Lama

ini

menyimpan banyak benda-benda purbakala. Dilihat dari


bentuk bangunannya Museum Situs Kepurbakalaan
lebih mirip seperti sebuah rumah yang kemudian
dialihfungsikan menjadi museum.
Dari

sekian

menjadi

banyak

benda-benda

purbakala

koleksinya,

benda-benda

tersebut

yang
dibagi

menjadi 5 kelompok besar.

Arkeologika, benda-benda yang digolongkan dalam


kategori ini adalah Arca, Gerabah, Atap, Lesung Batu,
dll.

Numismatika,

koleksi

bendanya

berupa Mata

Uang, baik Mata Uang lokal maupun Mata Uang asing


yang dicetak oleh masyarakat Banten.

Etnografika,

benda-benda

miniatur Rumah

Adat Suku

macam Senjata

koleksinya
Baduy dan

Tradisional dan

juga

berupa
berbagai
senjata

peninggalan Kolonial seperti Tombak, Keris, Golok, M


eriam, Pistol, dll.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

78

Keramologika, yaitu benda-benda koleksi berupa


macam-macam Keramik. Keramik yang tersimpan
berasal

dari

berbagai

tempat

seperti Burma, Vietnam, China, Jepang,Timur


Tengah dan Eropa. Tidak ketinggaln pula keramik
lokal asal Banten yang biasanya lebih dikenal dengan
sebutan Gerabah dan

biasanya

gerabah

ini

digunakan sebagai alat-alat rumah tangga.

Seni rupa, yang termasuk didalamnya adalah


benda-benda

seni

Museum

Kepurbakalaan

Situs

seperti Lukisan atau Sketsa.


Banten

Lama

ini

menyimpan banyak koleksi lukisan tetapi hampir


keseluruhannya adalah lukisan hasil reproduksi.
Selain

menyimpan

kepurbakalaannya

di

benda-benda
dalam

ruangan,

koleksi
terdapat

dua Artefak yang disimpan di halaman Museum Situs


Kepurbakalaan Banten Lama, yaitu artefak Meriam Ki
Amuk dan juga alat penggilingan Lada. Yang paling
terkenal adalah Meriam Ki Amuk, meriam yang terbuat
dari tembaga dengan tulisan arab yang panjangnya
sekitar 2,5 meter ini merupakan bantuan dari Ottoman
Turki.

Konon Meriam

Ki

Amuk memiliki

yaitu Meriam

Ki

Jagur yang

saat

halaman

belakangMuseum

ini

kembaran

tersimpan

di

Fatahillah Jakarta.

Sedangkan alat penggilingan lada yang terbuat dari


Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

79

batu padas yang sangat keras telah hancur menjadi


beberapa bagian. Pada zaman dahulu Banten memang
dikenal

sebagai

penghasil

lada,

itulah

yang

menyebabkan Belanda datang ke Banten, salah satunya


ingin menguasai produksi lada.

g. Tasik Kardi

Tasik Kardi
Danau ini terletak tidak jauh dari Istana Kaibon,
Konon, danau tersebut luasnya 5 hektare dan bagian
dasarnya dilapisi oleh batu bata, Pada masa itu danau
ini dikenal dengan nama "Situ Kardi" yang memiliki
sistem ganda, selain sebagai penampung air di Ci
Banten yang digunakan sebagai pengairan persawahan,
danau ini juga dimanfaatkan sebagai pasokan air bagi
keluarga
dialirkan

keraton

dan

masyarakat

dari pipa-pipa yang

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

sekitarnya.

Air

terbuat
80

dari terakota berdiameter 2-40 cm. Sebelum digunakan


air

danau

harus

disaring

dan

diendapkan

di

penyaringan khusus yang dikenal dengan Pengindelan


Abang atau Penyaringan
Putih atau Penyeringan

Merah, Pengindelan
Putih,

danPengeindelan

Emas atau Penyaringan Emas.

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

81

Anda mungkin juga menyukai