Anda di halaman 1dari 23

ridwanafifi99

A GREAT WORDPRESS.COM SITE

Proses pembakaran
mesin diesel
Proses pembakaran mesin diesel
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:
a)

Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B) Pada periode ini

disebut fase persiapan pembakaran, karena partikel-partikel bahan bakar yang


diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar.
b)

Periode 2: Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara

tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan
tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan
tekanan dalam silinder naik. Periode ini sering disebut periode ini sering disebut
pembakaran letup.
c)

Periode 3: Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan

bakar yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari
jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut periode
pembakaran dikontrol.
d)

Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar

belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih tetap
berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi
menyebabkan efisiensi panas turun.

Bentuk ruang bakar mesin diesel


Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor bensin. Bentuk
ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab ruang
bakar tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan udara dan bahan
bakar menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:
a.

Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)

b.

Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)

Tipe ruang bakar tambahan terdapat 3 macam, yaitu:


1.

Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)

2.

Ruang bakar pusar (swirl chamber)

3.

Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)

Ruang Bakar Langsung

Keuntungan ruang bakar langsung adalah: (1) efisiensi panas lebih tingi, pemakaian
bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar yang sederhana, (2) start dapat
mudah dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat bantu start busi
pijar (glow plug), dan (3) cocok untuk mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder
sederhana.
Kerugian ruang bakar langsung adalah: (1) memerlukan kualitas bahan bakar yang baik,
(2) memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi, (3) sering terjadi gangguan nozzle,
umur nozzle lebih pendek karena menggunakan nozzle lubang banyak (multiple hole
nozzle), dan (4) dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih
lemah, jadi sukar untuk kecepatan tinggi.

SYSTEM PEMBAKARAN PADA MESIN MOTOR DISEL


Pembakaran
Pembakaran adalah reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan bahan yang dapat terbakar,
disertai timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor. Pembakaran spontan adalah pembakaran
dimana bahan mengalami oksidasi perlahanlahan sehingga kalor yang dihasilkan tidak
dilepaskan, akan tetapi dipakai untuk menaikkan suhu bahan secara pelan-pelan sampai
mencapai suhu nyala. Pembakaran sempurna adalah pembakaran dimana semua konstituen
yang dapat terbakar di dalam bahan bakar membentuk gas CO2, air (= H2O), dan gas SO2,
sehingga tak ada lagi bahan yang dapat terbakar tersisa.
Sistem pembakaran mesin diesel
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:
a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B)
Pada periode ini disebut fase persiapan pembakaran, karenapartikel-partikel bahan baker
yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar.
b) Periode 2: Perambatan api (B-C)
Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara tersebut akan terbakar di beberapa
tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran
terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Periode ini sering
disebut periode ini sering disebut pembakaran letup.
c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D)
Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar.
Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga
periode ini sering disebut periode pembakaran dikontrol.
d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E)
Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi
telah berakhir, pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama,
temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi
panas turun.

Gambar 1. Proses pembakaran motor diesel


Teoritis pembakaran sempurna didapat dengan perbandingan udara/BB (Air to fuel ratio)
adalah 14,7 dan sering disebut sebagai Stoichiometry dan sering disebut juga sebagai
perbandingan Lambda=1.
Air to Fuel Ratio (sering disingkat AFR) > 14,7 disebut sebagai Lean Combustion sedangkan
sebaliknya disebut sebagai Rich combustion.
Perhatikan Diagram dibawah ini,

Pada pembakaran ideal sudah disebutkan diatas akan menghasilkan H2O, CO2 serta N2,
Namun secara praktis pembakaran pada mesin tidaklah sempurna walau pada mesin dengan
technologi tinggi sekalipun.
Elemen penting
1.

Bahan Bakar

Bahan bakar fosil dan bahan bakar organik lainnya umumnya tersusun dari unsur-unsur C
(karbon), H (hidrogen), O (oksigen), N (nitrogen), S (belerang), P (fosfor) dan unsur-unsur
lainnya dalam jumlah kecil, namun unsur-unsur kimia yang penting adalah C, H dan S, yaitu
unsur-unsur yang jika terbakar menghasilkan kalor, dan disebut sebagai bahan yang dapat
terbakar atau combustible matter, disingkat dengan BDT. Unsur-unsur lain yang

terkandung dalam bahan bakar namun tidak dapat terbakar adalah O, N, bahan mineral atau
abu dan air. Komponen-komponen ini disebut sebagai bahan yang tidak dapat terbakar atau
non-combustible matter, disingkat dengan non-BDT.
Secara singkat komposisi bahan bakar padat dinyatakan menurut:
a. Analisis pendekatan (proximate analysis), yaitu kandungannya akan BDT, air, abu.
BDT terdiri dari:
Bahan yang bila terbakar membentuk gas atau uap, yaitu gas CO2, CO, SO2, uap air.
Bahan ini disingkat dengan BTG.
Bahan yang jika terbakar tidak membentuk gas, dan pembakaran lebih lanjut terhadap
bahan ini menghasilkan kokas. Bahan ini disebut karbon tetap atau fixed carbon
disingkat KT.
Setelah proses pembakaran:
BTG: terbakar menghasilkan gas-gas CO2, CO, SO2, dan uap air yang keluar sebagai
gas asap atau gas buang.
Non-BDT: unsur O dan N membentuk gas-gas oksigen (O2) dan nitrogen (N2), dan
keluar sebagai gas asap. Komponen abu tetap tinggal di ruang pembakaran,
ditampung oleh penampung (ash pit), dan keluar sebagai sisa pembakaran
(refuse) disingakt SB.
KT: terbakar membentuk kokas. Kokas mempunyai kandungan karbon mendekati
100%.
b. Analisis tuntas (ultimate analysis), yaitu komposisi bahan sampai unsurunsurnya, seperti
kandungan C, H, O, N, S, abu dan air. Air yang terkandung dalam bahan bakar mencakup:
air yang menempel secara mekanis,
air senyawa, yaitu air yang dapat terbentuk jika unsur O dan H dalam bahan-bakar
mempunyai perbandingan stoikiometeris.
Bahan bakar cair terdiri dari seyawa hidrokarbon atau campuran beberapa macam senyawa
hidrokarbon. Pada minyak bumi, kandungan hidrokarbon terdiri dari C5 sampai C16, meliputi
seri parafin, napftena, olefin dan aromatik. Hidrokarbonhidrokarbon tersebut kadang-kadang
merupakan senyawa ikatan dengan belerang, oksigen dan nitrogen, yang jumlahnya
beragam. Bahan-bahan gas terdiri dari campuran senyawa-senyawa C dan H yang mudah

terbakar (CH4, C2H6, C2H4, C2H2, CO, H2 dan lain-lain), serta gas -gas yang tidak terbakar
(N2, CO2, SO2). Senyawa C dan H tersebut tidak selalu senyawa hidrokarbon (CO, H2).
1.

Bentuk ruang bakar mesin diesel

Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor bensin. Bentuk
ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab ruang bakar
tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan udara dan bahan bakar menjadi
homogen dan mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe,
yaitu:
a) Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)
b) Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)
Tipe ruang bakar tambahan terdapat dalm 3 macam, yaitu:
1). Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)
2). Ruang bakar pusar (swirl chamber)
3). Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)
Ruang bakar langsung dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Ruang bakar langsung


b) Ruang bakar tambahan.
1) Ruang bakar muka.

Dalam ruang bakar ini bahan bakar solar disemprotkan ke dalam ruang bakar muka oleh
nozzle injeksi. Sebagian bahan bakar yang tidak terbakar di ruang bakar muka didorong
melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama. Percampuran yang
baik dan terbakar seluruhnya berada pada ruang bakar utama. Lihat gb. 3.

Gambar 3. Ruang bakar kamar muka


2) Ruang bakar pusar.
Ruang bakar model pusar ini berbentuk bundar. Ketika torak memampatkan udara, sebagian
udara akan masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran turbulensi. Bahan bakar
diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar di dalam ruang bakar pusar, tetapi
sebagian bahan bakar yang belum terbakar masuk ke ruang bakar utama melalui saluran
tersebut. Selanjutnya capuran tersebut akan terbakar di tuang bakar utama. Lihat gambar 4.

Gambar 4. Ruang bakar pusar


3) Ruang bakar Air Cell
Pada ruang bakar air cell ini bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam air cell dan
terbakar langsung di ruang bakar utama. Sebagian bahan bakar yang yang disemprotkan ke
air cell dan terbakar, mengakibatkan tekanan dalam air cell bertambah. Bila torak bergerak
ke TMB, udara dalam air cell keluar ke ruang bakar utama membantu menyempurnakan

pembakaran.

Pada

ruangbakar

ini

tidak

memerlukan

pemanas.

Gambar 5. Ruang bakar Air Cell


4) Penyaluran bahan bakar pada mesin diesel
Berdasarkan uraian tentang prinsip kerja mesin diesel yang membakar bahan bakar
berdasarkan suhu kompresi secara bertahap, maka penyaluran bahan bakar pada mesin
diesel harus memenuhi syarat:
(a) Mesin diesel harus mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi agar mempunyai suhu
dan tekanan kompresi yang tinggi sehingga mampu membakar bahan baker yang diinjeksikan
ke dalam ruang bakar. Bahan baker mesin diesel mempunyai sifat titik nyalanya tinggi
sehingga harus dibuat menjadi partikel atau butiran yang lebih kecil.
(b) Agar bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder mesin diesel dapat mudah terbakar
maka diperlukan ruang bakar yang dapat memungkinkan bahan bakar dan udara dapat
bercampur secara homogen dalam bentuk partikel yang lebih kecil-kecil dari sebelumnya.
(c) Di samping mesin diesel harus memiliki ruang bakar yang memungkinkan atomisasi bahan
bakar, maka bahan baker yang disalurkan ke dalam ruang bakar harus dengan injeksi.
Dengan injeksi maka bahan bakar akan berbentuk partikel-partikel atau butiran-butiran yang
kecil. Oleh karena itu dalam mesin diesel diperlukan peralatan untuk 17 injeksi yaitu pompa
injeksi dan injector (pengabut). Pompa injeksi berfungsi menekan bahan bakar dari tangki ke
injector, sedangkan injector berfungsi menyemprotkan
bahan bakar tepat waktu ketika diperlukan pada akhir langkah kompresi.
(d) Berdasarkan 3 hal di atas maka pada mesin diesel diperlukan suatu sistem bahan bakar
yang dapat memenuhi syarat agar terjadi pembakaran yang baik. Sistem bahan bakar yang
baik harus terdiri dari komponen-komponen yang baik pula.

Proses Pembakaran Dalam Motor Diesel


pada sebuah kendaraan proses pembakaran merupakan proses yang
sangat penting untuk menghasikan tenaga. Syarat-sayarat yang sangat penting
dari proses pembakaran motor diesel diantaranya adalah emisi yang rendah,
suara pembakaran yang rendah, dan pemakaian bahan bakar yang hemat. Mesin
diesel menggunakan bahan bakar yang memerlukan perhatian khusus. Bahan
bakar tersebut harus bisa terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan ke
dalam udara bertekanan tinggi. Makin rendah titik nyala sendiri dari bahan bakar
akan menghasilkan peningkatan kinerja pembakaran bahan bakar dan berarti
meningkatkan kinerja mesin. Untuk mengukur kemampuan bahan bakar menyala
dengan sendirinya digunakan angka cetane number. Rata-rata mesin diesel
membutuhkan bahan bakar dengan bilangan cetane antara 40 hingga 45.
Cetane number atau bilangan cetane adalah sebuah angka yang menentukan
titik bakar dari bahan bakar. Angka ini diperlukan sebagai batasan pemakaian
bahan bakar terhadap mesin. Apabila angka cetane yang dipergunakan tidak
sesuai dengan rancangan mesin, timbul masalah sebagai berikut.
- Jika terlalau tinggi, timbul efek panas yang berlebihan terhadap mesin sehingga
komponen mesin cepat rusak.
- Jika terlalu rendah, mengakibatkan timbulnya gejala ngelitik/knocking, sehingga
opasitas gas buang akan berlebihan karena pembakaran mesin tidak terjadi
dengan sempurna. Asap gas buangan mesin menjadi hitam pekat.
Proses pembakaran yang terjadi dalam motor diesel dapat dibagi menjadi
beberapa proses diantaranya :

Gambar . Proses pembakaran motor diesel

a. Pembakaran tertunda (A - B).


Tahap ini merupakan persiapan pembakaran. Bahan bakar disemprotkan
oleh injektor berupa kabut ke udara panas dalam ruang bakar sehingga
bercampur menjadi campuran yang mudah terbakar. Pada tahap ini bahan bakar

belum terbakar atau dengan kata lain pembakaran belum dimulai. Pembakaran
akan mulai pada titik B. Peningkatan tekanan terjadi secara konstan karena
piston terus bergerak ke TMA
Source : Swisscontact, 2000
b. Rambatan Api (B - C):
Campuran yang mudah terbakar telah terbentuk dan merata di seluruh
bagian dalam silinder. Awal pembakaran mulai terjadi di beberapa bagian dalam
silinder. Pembakaran ini berlangsung sangat cepat sehingga terjadilah letupan
(explosive). Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder meningkat dengan
cepat pula. Akhir tahap ini disebut tahap pembakaran letupan.
c. Pembakaran langsung (C - D).
Injektor terus menyemprotkan bahan bakar dan berakhir pada titik D.
Karena injeksi bahan bakar terus berlangsung maka tekanan dan suhu tinggi
terus berlanjut di dalam silinder. Akibatnya, bahan bakar yang diinjeksi langsung
terbakar oleh api. Pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan sehingga tahap ini disebut juga tahap pengontrolan pembakaran.
d. Pembakaran lanjutan (D - E).
Pada titik D, injeksi bahan bakar berhenti, namun bahan bakar masih ada
yang belum terbakar. Pada periode ini sisa bahan bakar diharapkan akan
terbakar seluruhnya. Apabila tahap ini terialu panjang akan menyebabkan suhu
gas buang meningkat dan efisiensi pembakaran berkurang.

Tentang Proses Pembakaran, Motor Bensin,Diesel Dan Prinsip Kerjanya


Dalam proses pembakaran oksidasi tenaga panas bahan bakar diubah ke tenaga mekanik melalui
pembakaran bahan bakar di dalam motor. pembakaran adalah proses kimia dimana karbon dioksida
dan air bergabung dengan oksigen dalam udara.jika pembakaran berlangsung maka:

bahan bakar dan udara dimasukkan kedalam motor

bahan bakar dipanaskan hingga suhu nyala.


pembakaran menimbulkan panas yang menghasilkan tekanan,kemudian menghasilkan tenaga
mekanik.campuran yang masuk kedalam motor mengandung udara dan bahan bakar.perbandingan
campuran kira-kira 12 sampai 15 berbanding 1 ialah 12-15 kg udara dalam 1kg bahan bakar .yakni
zat arang karbon dioksida 85%, zat asam (oksigen)1/5 bagian air 15% dan zat lemas 4/5 bagian.
dalam pembakaran zat asam bergabung dengan karbon dioksida dan air,zat lemas tidak mengambil
bagian dalam pembakaran. dalam pembakaran,tekanan dibangkitkan kemudian di ubah menjadi
tenaga mekanik.
gas pembuangan mengandung:monoksida dan dioksida,uap air dan zat lema.gas
pembuangmonoksida adalah karbon dengan 0,3% CO diisap dalam udara yang menyebabkan
kematian sekitar 30 menit.
Motor Bensin atau Otto
motor otto atau motor bensin menggunakan bahan bakar bensin,parafin atau gas,bahan bakar yang
mudah terbakar dan mudah menguap.campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam selinder dan
di kompresikan oleh torak pada tekanan 8-15 bar atau 8-15 kg/cm2.bahan bakar dinyalakan oleh
sebuah loncatan listrik dan terbakar cepat sekali didalam udara kompresi.kecepatan pembakaran
melalui campuran bahan bakar udara biasanya 10-25 m/detik. suhu udara naik hingga 2000-2500
drajaC dan tekanan 30-40 bar atau 30-40 kg/cm2.tekanan menekan torak ke bawah.

cara kerja motor bensin atau motor otto:


campuran bahan bakar udara masuk ke dalam selinder.

campuran dikompresikan.

bahan bakar dinyalakan dengan bunga api listrik


Motor Diesel
motor diesel menggunakan bahan bakar yang lebih berat (minyak diesel).udara bersih masuk
kedalam selinder dan dikompresikan oleh torak.tekanan naik hingga 30-55 bar atau 30-50 kg/cm2
suhu udara naik hingga 700-900 drajatC. suhu udara kompresi terletak diatas suhu penyala bahan
bakar. bahan bakar disemprotkan kedalam udara kompresi yang panas kemudian terbakar. tekanan
naik hingga 70-90 bar atau 70-90 kg/cm2

cara kerja motor diesel:


udara bersih masuk kedalam selinder

udara dikompresikan

bahan bakar disemprotkan dan terbakar oleh panas udara kompresi


Prinsip Kerja Motor
motor bensin dan motor diesel bekerja dengan gerakan torak bolak balik(bergerak naik turun pada
motor tegak). motor bensin dan diesel bekerja menurut prinsip kerja motor 4tak atau 2tak.langkah
(S) adalah perjalanan torak dari satu titik mati ke titik mati lain.dalam motor 4tak satu lingkaran
kerja memerlukan 4lankah (dua putaran poros engkol) dan langkah usaha diperoleh dalam empat
langkah torak.

Motor Bensin Empat Langkah


1.langkah pemasukan
torak bergerak ke bawah,katub masuk membuka,katub buang tertutup,terjadilah vakum pada
waktu torak bergerak ke bawah,campuran bahan bakar udara mengalir kedalam selinder melalui
lubang katup masuk. campuran bahan bakar udara datang dari karbulator.
2.langkah kompresi
bila torak telah melewati titik mati bawah,katup masuk menutup dan torak bergerak ke
atas.campuran bahan bakar dn udara dikompresikan dan bila torak telah mencapai titik mati atas
campuran dikompresikan kira-kira pada seperdelapan isi campuran pada waktu terjadi langkah
kompresi.
3.langkah usaha
bila torak mencapai titik mati atas campuran bahan bakar dan udara dibakar dengan bunga api
yang dibangkitkan antara elektroda-elektroda busi sebagai akibat pembakaran yang cepat tekanan
mencapai30-40 bar atau 30-40 kg/cm2 dan torak didorong kebawah.
4.langkah pembuangan
gas bekas dikeluarkan dari dalam selinder,pembuangan gas berlangsung selama langkah
pembuangan bila torak bergerak ke atas dan katup buang terbuka.
Motor Diesel Empat Langkah
1.langkah pemasukan
udara bersih mengalir kedalam selinder melalui katub masuk yang terbuka.
2.langkah kompresi
torak mengkompresikan udara yang pada akhir langkah kompresi udara tersebut dikompresikan
menjadi seperdua-puluh bagian isi sebelumnya,suhu udara kompresi mencapai 700900drajatC.pengabutan bahan bakar terjadi pada akhir langkah kompresi.sebuah injektor
pengabutan bahan bakar dengan tekanan yang tinggi. bahan bakar terbakar oleh udara panas
kemudian tekanan ddidalam ruang bakar mencapai 70-90 kg/cm2.
3.lankah usaha
tekanan yang tinggi menekan torak ke bawah dan gaya torak dipindahkan ke poros engkol
4.langkah pembuangan.
gas bekas dikeluarkan melalui lubang-lubang katub buang yang terbuka.
Motor Bensin Dua Langkah
dalam sebua motor dua langkah putaran kerjanya memerlukan dua langkah
1.langkah kompresi(langkah pertama)
torak bergerak keatas campuran bahan bakar dan udara dibakar dengan bunga api listrik bila torak
mencapai titik mati atas.
2.langkah usaha(langka kedua)
torak didorong ke bawah oleh tekanan pembakaran,campuran bahan bakar dan udara di dalam
lemari engkol di kompresikan bila torak menutup lubang masuk.
3.pembilasan
pembilasan berlangsung bila torak melewati titik mati bawah ialah campuran bahan bakar udara
mengalir dari lemari engkol melalui saluran bilas ke dalam selinder gas bekas dibuang.
Motor Diesel Dua Langkah
jenis motor ini dilengkapi dengan katup gas bekas dan kompresor untuk udara pembilas dan bekerja
menurut cara berikut.
1. langkah kompresi (langkah pertama)
udara bersih di dalam selindir di kompresikan oleh torak, sebagai akibat dari kenaikan tekanan
maka suhu udara mencapai 700-900derajatC.
2.injeksi bahan bakar

bahan bakar disemprotkan atau diinjeksikan kedalam udara panas dan terbakar dalam cara yang
sama seperti dalam motor diesel empat langkah
3.langkah usaha (langkah kedua)
torak ditekan ke bawah oleh tekanan yang tinggi disebabkan oleh adanya pembakaran.
4.pembilasan
motor dilengkapi dengan sebuah kompresor yang menekan udara bersih kedalam ruang bilas,setiap
saat torak melalui titik mati bawah torak membuka lubang udara bilas sehingga udara mengalir ke
dalam selinder. udara bilas menekan gas bekas melalui katup buang yang terbuka dan keluar
melalui lubang buang.

Komposisi Udara Kita


Atmosfir bumi yang biasa kita sebut udara utamanya terdiri dari : Oksigen (O2) = 21% volume, dan
Nitrogen (N2) = 78% volume. Sisanya 1% volume terdiri dari bermacam-macam gas diantaranya :
Argon (Ar) = 0,94% Volume, dan Karbondioksida (CO2). Gas O2 (oksigen) sangat bermanfaat bagi
kelangsungan makhluk hidup dimuka bumi ini untuk semua kegiatannya. Namun dengan adnya
aktivitas manusia maka atmosfir bumi kita mulai tercemar dan rusak.
Bahan Bakar
Komposisi solar
Solar terdiri dari dua elemen pokok yaitu:
1. Normal cetane (C16H34)
2. Alpha - methylnaptalene (C16H7CH3)
Ditambah dengan unsur lain:
3. Sulfur (belerang) 1% lebih besar daripada bensin
4. Unsur dasar lain sama dengan bensin
Sifat Utama Solar
1. Tidak berwarna atau berwarna kuning muda dan berbau
2. Tidak mudah menguap pada temperatur normal
3. Minimum mulai terbakar bila dekat api pada temperatur 40-1000oC
4. Titik nyala sendiri (flash point) pada temperatur 3500oC
5. Berat Jenis kira-kira 0,82-0,86
6. Tenaga panas/kalori pada setiap kilogramnya adalah 10500 Kcal (10500Kcal/Kg)

Angka Cetane
Pada motor bensin dikenal dengan istilah bilangan atau angka oktane, namun pada diesel digunakan
istilah bilangan atau angka cetane. Cetane number atau bilangan cetane adalah sebuah angka yang
menetukan titik bakar dari bahan bakar. Angaka ini diperlukan sbagai batasan pemakaaian bahan
bakar terhadap mesin. Apabila angka cetane yang dipergunakan tidak sesuai dengan rancangan
mesin, maka akan timbul masalah-masalah sebagai berikut:
1. Bila terlalau tinggi; akan timbul efek panas yang berlebihan terhadap mesin sehingga komponen
mesin cepat rusak.
2. Bila terlalu rendah; akan mengakibatkan timbulnya gejala ngelitik/Knocking , sehingga opasitas
gas buang akan berlebihan karena pembakaran mesin tidak terjadi dengan sempurna, sehingga asap
gas buangan mesin menjadi hitam pekat.

Proses Pembakaran Diesel


Prinsip kerja Mesin diesel 4 langkah
Mesin diesel 4 langkah siklus kerjanya sama dengan mesin bensin 4 langkah, disebut siklus tertutup
karena prosesnya merupakan rangkaian ulangan tetap 4 langkah terdiri dari:
1. Langkah hisap/pemasukan
2. Langkah kompresi
3. Langkah usaha/tenaga/Pembakaran
4. Langkah buang

Kesimpulan:
1. Pada mesin diesel pembakaran terjadi karena solar diinjeksikan/dikabutkan didalam ruang bakar
yang telah berisi udara panas akibat kompresi, sehingga bahan bakar akan terbakar dengan
sendirinya.
2. Tenaga pada mesin diesel dikontrol oleh banyaknya solar yang diinjeksikan kedalam ruang bakar
3. Perhatian utama dalam perawatan mesin diesel adalah tekanan kompresi yang cukup.

hal utama dalam proses pembakaran mesin diesel


Tekanan Kompresi
Perlu diingat bahwa kunci utama untuk menghasilkan pembakaran sempurna dalam mesin diesel
adalah tekanan kompresi. Udara dalam silinder dikompreikan oleh gerakan piston ke TMA, hal
tersebut mengakibatkan temperatur udara dalam silinder meningkat. Semakin tinggi panas yang
dihasilkan maka pembakaran akan terjadi makin baik.
Perhatikan grafik hubungan antara tekanan, perbandingan kompresi dan panas disamping ini,
diasumsikan bahwa tidak ada kebocoran antara piston dan silinder serta tidak ada kehilangan panas
selama kompresi. Pada perbandingan kompresi 16, maka tekanan maksimal bisa didapatkan 50
kg/cm2 dan temperatur bisa mencapai maksimal 560oC.
Jumlah udara yang masuk kedalam silinder akan mempengaruhi titik penyalaan sendiri (self-ignition
point). Maka dari itu, sistim pemasukan udara menjadi hal yang sangat penting pada mesin diesel.
Bahan Bakar
Bahan bakar solar yang digunakan mesin diesel juga memerlukan perhatian, karena solar tersebut
harus bisa terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan didalam udara tinggi. Makin rendah titik
nyala sendiri dari solar maka akan menghasilkan peningkatan kinerja pembakaran bahan bakar yang
berarti meningkatkan kinerja mesin. Di dalam mengukur kemampuan solar untuk menyala dengan
sendirinya digunakan angka cetane number , rata-rata mesin diesel membutuhkan solar dengan
bilangan cetane antara 40 hingga 45.

Tahapan pembakaran dalam mesin diesel

1. Tahap pertama: pembakaran tertunda , tahap ini adalat persiapan pembakaran dimana solar yang
dikabutkan ke uadara panas dalam ruang bakar dapat bercampur dengan dengan udara panas
sehingga menjadi campuran yang mudah terbakar. Peningkatan tekanan terjadi secara konstan
seiring dengan sudut engkol.
2. Tahap kedua: perambatan api , campuaran yang mudah terbakar telah terbentuk merata diseluruh
bagian dalam silinder, pembakaran mulai terjadi dibeberapa bagian dalam silinder, pembakaran ini
berlangsung sangat cepat sehingga campuran terjadi secara mendadak dan terjadilah letupan
(explosive). Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder meningkat dengan cepat. Akhir tahap ini
disebut tahap pembakaran letupan.
3. Tahap ketiga: pembakaran langsung , injeksi bahan-bakar masih belangsung, karena tekanan dan
suhu yang tinggi didalam silinder maka solar yang dinjeksi langsung terbakar oleh api dalam silinder,
pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga tahap ini disebut juga
tahap pengontrolan pembakaran.
4. Tahap keempat: pembakaran lanjutan , pada titik D injeksi bahan bakar berhenti, namun solar
masih ada yang belum terbakar, maka pada Bahan Bakar
Bahan bakar solar yang digunakan mesin diesel juga memerlukan perhatian, karena solar tersebut
harus bisa terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan didalam udara tinggi. Makin rendah titik
nyala sendiri dari solar maka akan menghasilkan peningkatan kinerja pembakaran bahan bakar yang

berarti meningkatkan kinerja mesin. Di dalam mengukur kemampuan solar untuk menyala dengan
sendirinya digunakan angka cetane number , rata-rata mesin diesel membutuhkan solar dengan
bilangan cetane antara 40 hingga 45.
Knocking pada diesel
Ketika pembakaran tertunda terjadi lebih panjang, disebabkan oleh terlalu banyaknya bahan bakar
yang diinjeksikan pada tahapan pembakaran tertunda, akan menyebabkan terlalu banyak bahan
bakar yang terbakar pada tahapan kedua dan mengakibatkan tekanan dalam silinder meningkat
dengan tajam dan menghasilkan getaran dan suara, inilah yang disebut diesel knock.
Untuk mencegah diesel knock, maka harus dihindari terjadinya peningkatan tekanan secara
mendadak dengan cara membuat campuran yang mudah terbakar pada temperatur rendah atau
mengurangi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ketika tahapan penundaan penyalaan.
Metode Khusus berikut ini digunakan untuk menghilangkan diesel knock:
1. Menggunkan bahan bakar dengan angka cetane lebih tinggi
2. Menaikkan temperatur udara dan tekanannya saat mulai injeksi
3. Mengurangi volume injeksi saat mulai menginjeksikan bahan bakar
4. Menaikkan temperatur ruang bakar, khususnya daerah dekat titik bahan bakar diinjeksikan.
komposisi gas buang diesel
Gas buang mesin diesel sangat banyak mengandung partikulat karena banyak dipengaruhi oleh faktor
dari bahan bakar yang tidak bersih. Apabila dikelompokkan secara keseluruhan makagas buangan
mesin diesel memiliki komposisi seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Faktor lain yang sangat dominan dalam memberikan sumbangan zat cemaran keudara adalah faktor
Campuran udara kompresi dengan bahan bakar yang disemprotkan. Pencampuran yang tidak
sebanding (terlalu banyak bahan)akan menghasilkan gas buangan yang mengandung partikulat
berlebihan. Grafik dibawah ini menunjukkan dimana pada kondisi pencampuran yang sangat kaya
(lambda mendekati nol) maka partikulat akan meningkat dengan tajam.
Grafik hubungan partikulat dengan perbandingan H/C dalam bahan bakar
Pelumas tidak terbakar
Komponen ini menempati penyumbang terbesar dalam gas buang, yaitu 40%, berasal dari minyak
pelumas dalam silinder yang tidak terbakar selama proses pembakaran, komponen ini
menyumbangkan asap berwarna yang keputih-putihan. Semakin banyak minyak pelumas yang ikut
dalam proses pembakaran maka akan semakin banyak warna putih dalam gas buang.
Minyak pelumas yang tidak terbakar tersebut mengandung susunan karbon (C dan H)

residu / Kotoran
Partikulat pada gas buang mesin diesel berasal dari partikel susunan bahan bakar yang masih
berisikan kotoran kasar (abu, debu) dikarenakan pemrosesan bahan bakar yang kurang baik.
Terutama bahan bakar diesel di Indonesia, biasanya solar tidak berwarna atau bening, namun bahan
bakar solar kita pasti berwarna agak ke gelapan. Ini menandakan adanya kotoran dalam bahan bakar.
Sehingga pada saat terjadi pembakaran, kotoran tersebut akan tyerurai dari susunan partikel yang
lain dan tidak terbakar. Semakin banyak residu dalam bahan bakar, dengan mesin secanggih apapun
akan dihasilkan gas buangan dengan kepulan asap hitam.

Sulfat
Sulfur yang ada pada bahan bakar yang berasal dari fosil adalah hal yang sudah lumrah., sulfur
tersebut berbentuk sulfur organik maupun non organik. Pembakarn pada mesin diesel dengan
menggunakan bahan bakar fosil biasanya akan menghasilkan sulfur dioksida (SO2) dan sulfur
trioksida (SO3) dengan perbandingan 30 : 1, berarti sulfur dioksida merupakan bagian yang sangat
dominan dalam gas buang diesel.
Sulfur dioksida yang ada diudara bila bertemu dengan uap air akan membentuk susunan asam,
selanjutnya bisa terjadi hujan asam yang sangat merugikan.

Lain-lain
8% gas buang diesel merupakan kumpulan dari bermacam-macam gas beracun diantaranya: CO, HC,
CO2, NOx,. Sudah diuraikan dalam bab pendahuluan bahwa gas buangan susunan tersebut meskipun
hanya dalam jumlah yang kecil (8%), namun tetap memberikan andil dalam pencemaran udara.
Gas-gas beracun tersebut bisa dikurangi dengan cara membuat proses pembakaran di dalam mesin
menjadi lebih sempurna dengan cara meningkatkan kemampuan kompresi dan injeksi bahan bakar
yang tepat waktu dan jumlah dengan bahan bakar yang lebih baik kualitasnya.

Solar tidak terbakar


Solar yang tidak terbakar setelah proses pembakaran ada 7% dari seluruh gas buang diesel. Solar yang
tidak terbakar ini berupa Karbon ( C ) yang terpisah dari HC akibat prengkahan selama terjadi
pembakaran. Semakin banyak solar tidak terbakar yang keluar maka akan semakin hitam warna asap
gas buangan yang dikeluarkan oleh mesin.

Siklus pembakaran mesin Diesel Dan


Detonasi (Knocking)
1). Proses perbandingan kompresi dan Temperatur
Udara dalam silinder dikom presikan oleh adanya gerakan naik piston yang
menyebabkan temperatur meningkat. Grafik di samping memperlihatkan
hubungan secara teori antara perbandingan kompresi, tekanan
kompresi dan suhu. Apabila perbandingan kompresi 16, maka tekanan
kompresi dan temperatur dalah 30 kg/cm2 dan 500C.

2). Proses Pembakaran Mesin Diesel

Proses pembakaran pada motor diesel dibagi menjadi 4 tahap :


1.Saat pembakaran tertunda (Ignition Delay)=A- B Tahap dimana bahan
bakar yang diinjeksikan baru bercampur dengan udara agar terbentuk
campuran yang homogen.
2. Saat perambatan api (Flame propagation) = B-C Terjadi pembakaran di
beberapa

tempat

yang

menyebabkan

terjadinya

letupan

api

yang

mengakibatkan kenaikan tekanan dan temperatur secara drastis.


3. Saat pembakaran langsung (Direct Combustion) = C-D Pada phase ini,
bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar.
4. Saat Pembakaran Lanjut (After Burning) = D-E Phase ini membakar sisa
campuran bahan bakar dan udara yang belum terbakar.

Detonasi ( Knocking )

Detonasi adalah
pembakaran

getaran

yang

tidak

atau

suara ledakan

sempurna.Metoda

yang ditimbulkan

dibawah

mengatasinya :
1.

Gunakan solar yang angka cetanenya tinggi

2.

Menaikkan tekanan dan temperatur udara

ini

adalah

oleh
cara

3.

Mengurangi Volume injeksi saat memulai injeksi

4.

Menaikkan temperatur ruang bakar

Anda mungkin juga menyukai