Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PEMBAKARAN BAHAN BAKAR

KELOMPOK 2

1. FEBBY FITRIA SARI (061830400318)

KELAS: 4 KA
DOSEN PENGAJAR : Ir. SOFIAH, M.T.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2020
ESSAY

1. Jelaskan apa saja jenis – jenis bahan bakar berdasarkan bentuk dan wujudnya !
Jawab :

Jenis-jenis bahan bakar berdasarkan bentuk dan wujudnya

 Bahan bakar padat

Bahan bakar padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan kebanyakan
menjadi sumber energi panas. Misalnya kayu dan batubara. Energi panas yang
dihasilkan bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi uap untuk menggerakkan
peralatan dan menyediakan energi.

 Bahan bakar cair

Bahan bakar yang berbentuk cair, paling populer adalah bahan bakar minyak
atau BBM. Selain bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi uap, bahan bakar
cair biasa digunakan kendaraan bermotor. Karena bahan bakar cair seperti Bensin
bisa dibakar dalam karburator dan menjalankan mesin.

 Bahan bakar gas

Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan
Liquid Petroleum Gas (LPG. CNG pada dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG
adalah campuran dari propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan
untuk kompor rumah tangga, sama bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa
digunakan untuk sebagian kendaraan bermotor.

2. Apa saja komponen dari bahan bakar ?


Jawab :

Unsur utama yang terdapat pada bahan bakar adalah Karbon ( C ) dan Hidrogen
( H ), sehingga sering kali disebut dengan nama Hydracarbon Fuel, sedang unsure yang
lain yang terkandung dalam bakar ( misalnya : Nitrogen (N), Sulfur (S), Abu (A), Air
(H2O) dan lain-lain disebut dengan impurities atau senyawa pengganggu.
3. Jelaskan sistem pembakaran pulverisasi !
Jawab :

Pada system pembakaran pulverisasi, partikel batubara harus cukup halus agar
bisa dimasukkan oleh tekanan udara pembakaran. Ukuran batubara untuk pembakaran
system pulverisasi adalah -200 mesh. Apabila batubara lignit yang dipakai maka jumlah
partikel berukuran -200 mesh sekitar 65-70% sedangkan untuk sub bituminous yang
mudah tebakar, jumlah sampai 80-85 %. Untuk menjaga agar nyala api stabil dan
mencegah berbalik arah ke burner, batubara harus diinjeksikan kedalam tanur dengan
kecepatan tinggi, sekitar 15 meter/detik. Pada gambar 8.5 menunjukkan sketmatik
susunan burner, system pemasukan udara primer dan sekunder untuk pembakaran
pulverisasi.

Berdasarkan abu yang dikeluarkan, tanur pulverisasi terbagi dua yaitu tanur dry
bottom untuk tanur yang pengeluaran abunya dilakukan dalam keadaan kering dan tanur
sag tap atau wet bottom untuk tanur yang pengeluarannya abunya dilakukan dalam
keadaan leleh.

4. Dari sistem pembakaran gas yang telah dijelaskan, manakah sistem pembakaran gas yang
lebih efisien ?
Jawab :
Dari beberapa sistem pembakaran gas yang lebih efisien yakni sistem pembakaran gas
atmosfer dimana pembakaran ini lebih umum digunakan. Sistem pembakaran ini
menggunakan gaya aspirasi dimana ia menyerap udara primer dan sekunder disekitarnya
untuk penyempurnaan proses pembakaran.

5. Berdasarkan materi yang telah dijelaskan, pada pembakaran batubara menggunakan O2


atau CO2 dimana kandungan CO2 nya tinggi yang menyebabkan proses pemisahan
karbondioksida menjadi lebih mudah.
Jelaskan mengapa kandungan CO2 yang tinggi dapat memudahkan proses pemisahan
karbondioksida pada batubara !
Jawab :
Karena pada saat pembakaran batubaraakan terbentuk gas CO yang artinya
pembekarannya tidak sempurna. Selain itu CO2 mempermudah proses pemisahan
batubara karena CO2 mampu mengubah batubara dan memutarnya kembali menjadi
emisi. Dan juga CO2 hanya dapat mengkonversi padatan pada suhu yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai