Dasar Elektronika
Dasar Elektronika
DASAR ELEKTRONIKA
[Elektronika 1, Elektronika Dasar ~ Elkadas]
:2
Prasyarat
Tujuan
elektronika
dan
aplikasinya
di
dalam
rangkaian elektronika.
Pokok Bahasan
Buku Referensi
2
Sistematika Penilaian :
1. Presensi Kuliah
2. Tugas-tugas Kuliah
FISIKA SEMIKONDUKTOR
ISOLATOR :
Pada isolator, struktur pita energinya terdiri atas : pita valensi, pita
terlarang (EG cukup lebar, sekitar 6 eV), dan pita konduksi.
SEMIKONDUKTOR :
Ion positif terdapat pada atom yang memiliki kelebihan satu muatan
positif, karena kekurangan satu elektron.
Ion negatif terdapat pada atom yang memiliki kelebihan satu muatan
negatif.
bebas
dan
lubang
yang
menghilang
di
sekitar
persambungan.
KONDUKTOR LOGAM :
DIODA PENYEARAH
PENGANTAR :
APROKSIMASI DIODA :
1. Aproksimasi Pertama
Contoh soal :
Tentukan tegangan keluaran Vo dan arus keluaran I dari
gambar rangkaian di bawah ini ! (Penyelesaian : Vo = 20 Volt
dan I = 4,25532 mA).
2. Aproksimasi Kedua
Contoh soal :
Tentukan tegangan keluaran Vo dan arus keluaran I dari
gambar rangkaian di bawah ini, jika menggunakan dioda Si !
(Penyelesaian : Vo = 19,3 Volt dan I = 4,106383 mA).
3. Aproksimasi Ketiga
Aproksimasi
ketiga
ini
dimaksudkan
untuk
memperbaiki
Contoh soal :
Tentukan tegangan keluaran Vo dan arus keluaran I dari
gambar rangkaian di bawah ini, jika menggunakan dioda Si !
(Penyelesaian : Vo = 19,218220 Volt dan I = 4,088983 mA).
HAMBATAN DC DIODA :
10
11
DIODA-DIODA KHUSUS
DIODA LED :
Pada saat dioda di-bias forward, elektron dari pita konduksi ke pita
valensi melewati junction dan jatuh ke dalam hole, maka akan
disertai dengan pemancaran energi.
12
DIODA PHOTO :
DIODA SCHOTTKY :
13
14
DIODA VARACTOR :
DIODA ZENER :
Daerah operasi normal dari dioda Zener ini terletak di dalam daerah
dadal, sehingga dapat digunakan sebagai regulator tegangan.
15
tersebut akan memperoleh energi yang
Pada efek Zener (efek emisi medan tinggi), apabila suatu dioda
memiliki tak-murnian yang besar pula jumlahnya, maka medan listrik
pada persambungan dioda yang diberi prategangan balik itu akan
menjadi sangat kuat. Jika medan ini diperbesar terus, pada akhirnya
akan menjadi cukup kuat untuk membebaskan elektron valensi dari
orbitnya, sehingga menimbulkan arus balik yang besar.
16
PENERAPAN DIODA
Pada tipe ini disebut juga half wave rectifier, kita dapat dengan
menggunakan trafo dan tanpa menggunakan trafo.
17
Vin
Vp
Vdc
0
Vout
Vp
Vdc
0
1.
2.
Vrms
VDC
Vp
2
VP
3.
fout = fin
4.
PIV = VM = V2 (peak)
5.
V1 N1 I1
V2 N 2 I 2
18
Catatan bahwa untuk harga efektif (root means square, rms) power
lines di Indonesia = 220 V AC / 50 Hz, di USA = 115 V AC / 60 Hz,
dan di Eropa = 230 V AC / 50 Hz.
Contoh soal :
Dari gambar (skema) rangkaian di atas, tentukanlah besarnya :
tegangan masukan puncak (maksimum) di bagian primer trafo
(Vin (peak) ),
tegangan keluaran puncak (maksimum) di bagian sekunder
trafo (VM atau V2 (peak) ),
tegangan balik puncak (Peak Inverse Voltage, PIV),
tegangan dc pada beban RL (Vdc atau VRL ),
arus beban dc (Idc atau IRL ), dan
arus dioda (Idioda),
apabila :
o tegangan masukan efektif (rms) dari power lines ke bagian
primer trafo adalah sinusoidal 220 V AC / 50 Hz,
o rasio N1 : N2 = 5,5 : 1,0,
o dioda penyearah dianggap tidak ada
voltage dropped),
o hambatan beban RL = 1,5 K.
19
Penyelesaian :
Dari data-data keterangan di atas, diperoleh bahwa :
Vin (peak)
= 220 .
VM atau V2 (peak)
Vdc = VRL
Idc = IRL
V AC;
1,0
. 220 . 2
5,5
V AC;
1,0
. 220 . 2
5
,
5
V;
1,0 220 .
5,5 .
1,0
220 .
.
5
,
5
1,5 . 103
V;
A ; dan
1,0
220 .
.
5
,
5
1,5 . 103
Penyearah
ini
masih
jauh
dari
A.
sempurna,
sehingga
perlu
Pada tipe ini disebut juga full wave rectifier, kita menggunakan trafo
biasa, atau bisa juga menggunakan trafo khusus dengan sadapan
tengah (center tap).
20
Vin
Vp
Vdc
0
Vout
Vp
Vdc
0
21
1. V
rms
2. V
DC
Vp
2
4. PIV = VM = V2 (peak)
2. V P
5. V N I
V1
N1
I1
3. fout = 2 . fin
Contoh soal :
Dari gambar (skema) rangkaian di atas, tentukanlah besarnya :
tegangan masukan puncak (maksimum) di bagian primer trafo
(Vin (peak) ),
tegangan keluaran puncak (maksimum) di bagian setengah
sekunder trafo (VM atau V2 (peak) ),
tegangan balik puncak (Peak Inverse Voltage, PIV),
tegangan dc pada beban RL (Vdc atau VRL ),
frekuensi keluaran (fout ),
arus beban dc (Idc atau IRL ), dan
arus dioda (Idioda),
apabila :
o tegangan masukan efektif (rms) dari power lines ke bagian
primer trafo adalah sinusoidal 220 V AC / 50 Hz,
o rasio N1 : N2 = 5,5 : 1,0,
o dioda penyearah dianggap tidak ada
voltage dropped),
22
o hambatan beban RL = 1,5 K.
Penyelesaian :
Dari data-data keterangan di atas, diperoleh bahwa :
Vin (peak)
= 220 .
VM atau V2 (peak)
= 0,5 .
1,0
. 220 . 2
5,5
V AC;
= 0,5 .
1,0
. 220 . 2
5,5
V;
Vdc = VRL
1,0 220 . 2
2 . 5,5 .
V;
f out = 2 f in
= 100 Hz,
V AC;
Idc = IRL
1,0
220 .
.
2.
5
,
5
1,5 . 103
A ; dan
1,0
220 .
.
2.
5
,
5
1,5 . 103
A.
Penyearah tipe ini memiliki unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan
dengan penyearah setengah gelombang.
23
supply) simetris, yang terdiri atas positif, nol atau ground, dan
negatif.
1. V
rms
2. V
DC
Vp
3. fout = 2 . fin
2. VP
4. PIV = 2 . VM
V1
N1
I1
5. V N I
PENYEARAH JEMBATAN :
Pada tipe ini, kita menggunakan sebuah trafo dan 4 buah dioda
(bridge diodes).
24
Vin
Vp
Vdc
0
Vout
Vp
Vdc
0
25
1. V
rms
2. V
DC
Vp
2
4. PIV = VM
2. V P
5. V N I
V1
N1
I1
3. fout = 2 . fin
Penyearah jembatan ini juga memiliki unjuk kerja yang lebih baik
dibandingkan dengan penyearah setengah gelombang, sehingga
sering digunakan dalam aplikasi praktis, meskipun masih memiliki
komponen ac (riak, kerut, atau ripples) yang cukup besar.
Pada tipe ini, kita menggunakan sebuah trafo dan 2 atau 4 buah
dioda (bridge diodes).
26
27
Vin
Vp
Vdc
0
Vout
Vp
Vdc
0
Vp
Vdc
0
28
TAPIS TIPE L dan TIPE :
1. Tipe L :
2. Tipe :
29
2. Pen-double tegangan :
3. Pen-triple tegangan :
30
PEMOTONG
TEGANGAN :
(CLIPPER)
DAN
PENGEPIT
(CLAMPER)
31
IC REGULATOR TEGANGAN :
1. IC Regulator Tegangan Tetap :
STRUKTUR KONSTRUKSI :
32
dan 1 lapisan n (pnp). Transistor memiliki 2 persambungan, yaitu :
emitor-basis (dioda emitor) dan basis-kolektor (dioda kolektor).
rb'
serta
rb'
33
Kolektor memiliki daerah yang terbesar dan menangani disipasi
energi (panas) yang terbesar.
OPERASI KERJA :
Ada beberapa hal yang perlu diingat pada operasi kerja transistor di
atas :
34
1. Kedua gambar a dan b di atas, tidak menunjukkan sesuatu hal
yang luar biasa, kecuali gambar c.
2. Arus kolektor IC hampir sama dengan arus emitor I E dan arus
basis IB sangat kecil sekali, sehingga :
I E I C I B ( dc 1) I B I C
dc
dan
dengan
dc
IC
IE
dc
dc 1
dc 1
dc hFE
atau
IC
IB
dc
VBE ( Si ) 0,7V
;
;
dc
1 dc
tidak memperoleh
35
menghasilkan prategangan balik pada dioda kolektor. Bila ini
terjadi, IC akan menjadi hampir tetap dan kurva I C VCE menjadi
datar.
cepat.
Seorang
designer
rangkaian
elektronika
36
Semua titik yang terletak di antara titik putus dan titik jenuh
merupakan titik-titik operasi kerja daerah aktif suatu transistor.
Pada daerah operasi aktif ini, dioda emitter berprategangan maju,
dan dioda kolektor berprategangan balik. (lihatlah point nomor 3 di
atas !!).
37
Rumus-rumus penting :
VCC VBE
RB
I BQ
I CQ dc . I BQ
VCEQ VCC I C RC
VCC
RC
VCE 0
I B ( Sat )
VE 0
I C ( Sat )
dc
VCE VC VE
dan VC VCE
VCE (Cut ) VCC
VE 0
;
;
IC 0
Contoh Soal :
Dari gambar rangkaian di atas, tentukanlah besarnya :
a.
I BQ
38
b.
d.
f.
I CQ
VB
VBC
c.
e.
g.
VCEQ
VC
I C (Sat )
h.
I B (Sat )
i.
VCE (Cut )
j.
Gambarl
ah garis beban dc !
Penyelesaian :
I BQ =
a.
e.
f.
47,083 A.
I CQ
b.
VCEQ
VB = 0,7
V.
VBC =
- 6,12087
I C (Sat ) =
g.
6,82087 V.
d.
6,82087 V.
V.
2,35415 mA.
c.
VC =
5,454545 mA.
I B (Sat ) =
h.
0,10909
mA.
i.
VCE (Cut ) =
j.
Silakan
12 V.
Anda
sketsa sendiri !!
2.
39
Rumus-rumus penting :
VCC VBE
IB
RB ( dc 1) . RE
VCE VCC I C . ( RC RE )
VCE VC VE
Ri ( dc 1) . RE
VE I E . RE
;
;
atau VC VCE VE
atau VC VCC I C . RC ;
dan
VB VCC I B . RB
I C ( Sat )
VCC
RC RE
VCE 0
atau
;
VB VBE VE
VCE 0
40
Contoh soal :
c.
e.
I BQ
VCEQ VE
h.
I C (Sat )
i.
I B (Sat )
b.
d.
f.
j.
VCE (Cut )
I CQ
VC
VB
k.
Gambarla
g.
h garis beban dc !
VBC
Penyelesaian :
a.
e.
I BQ =
2,006237 V.
40,12474 A.
b.
I CQ
VCEQ
13,981289 V.
d.
VC =
15,987526 V.
f.
VB =
2,706237 V.
2,006237 mA.
c.
VE =
g.
VBC =
13,281289 V.
I C (Sat ) =
h.
6,66667 mA.
41
I B (Sat ) =
i.
k.
0,13333 mA.
VCE (Cut ) =
j.
Silakan
Anda sketsa sendiri !!
20 V.
3.
42
Rumus-rumus penting :
Analisis Eksak :
R
2
; ETh VR2 R R . VCC ;
1
2
RTh R1 R2
IB
ETh VBE
; VCE VCC I C . ( RC RE )
RTh ( dc 1) . RE
Analisis Aproksimasi :
VB
R2
. VCC
R1 R2
Ri ( dc 1) . RE dc . RE
Recheck Syarat : dc . RE 10 . R2 ;
VE VB VBE
VCEQ VCC I C . ( RC RE )
IC
VCC
RC RE
VCE 0
IE
VE
RE
I CQ I E
I C ( Sat ) I C ( Max )
VCC
RC RE
IC 0
43
4.
Rumus-rumus penting :
IB
VCC VBE
RB dc . ( RC RE )
VCEQ VCC I C . ( RC RE )
I CEQ dc . I B
I C ( Sat ) I C ( Max)
;
VCC
RC RE
44
5.
penting :
IB
VCC VBE
RB dc . RC
I CQ dc . I B
VCEQ VCC I C . RC
VC VCEQ
VB VBE 0,7V
VE 0
;
;
VBC VB VC
VEE VBE
RB
I C dc . I B
VC I C . RC
VB I B . RB
IB
45
I E ( dc 1) . I B
IB
VEE VBE
RB ( dc 1) . RE
I C dc . I B
VCEQ VEE ( dc 1) . I B . RB
IE
VEE VBE
RE
IC I E
VCB VCC I C . RC
RTh R1 R2
;
IC
dc
IB
VCC VEE
R1 R2
ETh I . R2 VEE
I E ( dc 1) . I B
IB
VC VCC I C . RC
VB ETh I B . RTh
46
I C ( Sat )
IB
VCC
RC
Vi 0,7V
RB
I B ( Max)
;
;
RCut
RSat
VCC
I CEO
I C ( Sat )
dc
VCE ( Sat )
I C ( Sat )
;
;
47
[ Field-Effect Transistor, FET]
Persamaan matematis :
11.
12.
FET :
1. Penemu : Ian Munro Ross, G.C. Dacey (1955)
2. Merupakan suatu devais yang dikontrol tegangan listrik.
48
3. Pembawa muatan : 1 jenis muatan unipolar (holes saja ataukah
elektron saja)
4. Ada 2 tipe : JFET (tipe single dan dual gates) dan MOSFET (tipe
depletion dan tipe enhancement) masing-masing dengan n channel
dan p channel
5. Simbul :
6. Tiga kaki : GDS
7. Gerbang berprategangan balik.
8. Impedansi masukan lebih tinggi 10 M. Lebih stabil terhadap
perubahan temperatur. Konstruksi lebih kecil. Kurang sensitive
terhadap tegangan masukan.
9. Bati tegangan lebih kecil.
10.
Persamaan Matematis :
11.
12.
13.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Item
Penemu
Pengendali devais
Pembawa muatan
Tipe / jenis
Simbul / lambang
Prategangan / bias
Konstruksi
Sensitifitas
Kestabilan
Impedansi masukan
Bati tegangan
BJT
FET
49
12.
Persamaan matematis
13.
Rumus-rumus penting :
50
Contoh Soal :
c.
e.
I BQ
VCEQ VC
g.
I C (Sat )
h.
I B (Sat )
b.
d.
f.
i.
VCE (Cut )
I CQ
VB
VBC
j.
Gambarl
ah garis beban dc !
Penyelesaian :
I BQ =
a.
e.
f.
47,083 A.
I CQ
b.
VCEQ
c.
6,82087 V.
d.
VB = 0,7
V.
VBC =
5,454545 mA.
I B (Sat ) =
h.
0,10909
mA.
i.
VCE (Cut ) =
j.
Silakan
sketsa sendiri !!
- 6,12087
I C (Sat ) =
g.
=
6,82087 V.
V.
2,35415 mA.
VC =
12 V.
Anda
51
Rumus-rumus penting :
Contoh Soal :
Dari gambar rangkaian di atas, tentukanlah besarnya :
a.
c.
e.
I BQ
VCEQ VC
g.
I C (Sat )
h.
I B (Sat )
b.
d.
f.
i.
VCE (Cut )
I CQ
VB
VBC
j.
Gambarl
ah garis beban dc !
Penyelesaian :
52
I BQ =
a.
e.
47,083 A.
f.
I CQ
b.
2,35415 mA.
VCEQ
c.
d.
- 6,12087
V.
I C (Sat ) =
5,454545 mA.
I B (Sat ) =
h.
0,10909
mA.
VB = 0,7
V.
6,82087 V.
VBC =
g.
6,82087 V.
VC =
i.
VCE (Cut ) =
j.
Silakan
sketsa sendiri !!
Rumus-rumus penting :
12 V.
Anda
53
Contoh Soal :
c.
e.
I BQ
VCEQ VC
g.
I C (Sat )
h.
I B (Sat )
b.
d.
f.
i.
VCE (Cut )
I CQ
VB
VBC
j.
Gambarl
ah garis beban dc !
Penyelesaian :
I BQ =
a.
e.
f.
47,083 A.
I CQ
b.
VCEQ
I C (Sat ) =
I B (Sat ) =
h.
0,10909
mA.
i.
VCE (Cut ) =
j.
Silakan
sketsa sendiri !!
MOSFET
MOSFET handling
- 6,12087
5,454545 mA.
VB = 0,7
V.
VBC =
g.
6,82087 V.
d.
6,82087 V.
V.
2,35415 mA.
c.
VC =
12 V.
Anda
54
VMOSFET
CMOS
PENGUAT OPERASIONAL
[ Operational Amplifier, Op-Amp ]
PENDAHULUAN :
Penguat
Operasional
(Op-amp)
merupakan
suatu
rangkaian
menambahkan
beberapa
komponen
luar,
rangkaian
55
56
PENGUAT OPERASIONAL
(Operational Amplifier, Op-Amp)
PENDAHULUAN :
Simbul op-amp :
Simbul op-amp
57
a. Secara praktis
b. Secara ideal
58
59
dengan
mengingat
bahwa
sinyal
yang
60
ideal
juga
berlawanan.
Apabila
Vi1 Vi2 Vs
akan
menghasilkan :
a. beda tegangan, Vd Vi1 Vi2 2Vs
1
Vi1 Vi2 Vs
akan menghasilkan :
a. beda tegangan, Vd Vi1 Vi2 0
1
Ad
Ac
Ad
Ac
dB .
1 Vc
Vo AdVd 1
CMRR Vd
61
DASAR- DASAR OP-AMP :
Op-amp dasar :
Penguat membalik :
62
63
V1
sCR
vo (t )
Penjumlah integrator :
Diferensiator :
vo (t ) RC
dv1 (t )
dt
1
v1 (t ) dt
RC
64
65
PENERAPAN OP-AMP
Digambarkan :
GAIN MULTI-TAHAP :
Digambarkan :
66
Gain
rangkaian
secara
keseluruhan
(multiple-stage)
ATotal A1 A2 A3 ... An
PENJUMLAH TEGANGAN :
Digambarkan :
Rf
Rf
Rf
Vo
V1
V2
V3
R2
R3
R1
PENGURANGAN TEGANGAN :
Digambarkan :
Rf Rf
Rf
Vo
V2
V1
R3 R1
R2
67
Vo
R3 R2 R4
R
V1 4 V2
R1 R3 R2
R2
PENYANGGA TEGANGAN :
Digambarkan :
SUMBER-SUMBER TERKENDALI :
68
69
I1R1
R
1 1 I1 kI1
R2
R2
RANGKAIAN INSTRUMENTASI :
Milivoltmeter DC :
Rf
Io
V1
R1
Rs
Io R f
V1
R1
Rs
Milivoltmeter AC :
70
Penguat instrumentasi :
2R
Vo 1
V1 V2
R p
k V1 V2
Rf
R1
fOH
1
2 R1C1
71
Rf
R1
f OL
1
2 R1C1
72
fOL
1
2 R1C1
THYRISTOR
[SCR, DIAC, TRIAC]
PENDAHULUAN :
fOH
1
2 R2C2
73
74
arah titik jenuh (saturation point) ataukah menuju ke arah titik
putus (cut-off point).
75
mendorong kedua transistor ke dalam keadaan jenuh, sehingga
kedua transistor seperti rangkaian hubung singkat dan gerendel
tertutup. Secara ideal, gerendel memiliki tegangan nol ketika
tertutup). Dengan demikian, titik operasinya adalah pada bagian atas
garis beban (saturation point).
dV
dt
thyristor
76
3. Mensuplai arus ke gerbang secara benar polaritasnya, yaitu
positif untuk arus input gerbang, dan lebih besar dari ukuran
minimum untuk waktu yang lebih banyak daripada waktu
minimum. Ukuran yang menyatakan nilai-nilai minimum ini
dapat dilihat pada datasheet dan digunakan untuk menentukan
lebar dan ketinggian pulsa tegangan minimum yang dibutuhkan
untuk memicu tiristor. Arus ini dapat disuplai :
a. Secara langsung dari positif suplai melalui resistor.
Metode ini dapat dilakukan, akan tetapi boros karena
tidak akan diperlukan setelah thyristor hidup.
b. Dari kapasitor yang diisi. Diperlukan pengaturan untuk
mengisi kapasitor kembali untuk waktu pembakaran
selanjutnya.
Metode
ini
dapat
diterapkan
dengan
77
fungsi tiristor sebagai saklar (switching) akan hilang, karena
diperlukan saklar lain untuk mengontrolnya.
2. Memberikan tegangan arah terbalik ke thyristor dengan cara
menghubungkan kapasitor komutasi yang terisi ke thyristor.
3. Memakai suplai yang diperbaiki. Apabila suplai tidak diperbaiki
sampai dapat menghasilkan gelombang penuh yang tidak
diperhalus, dia akan jatuh ke nol sebanyak dua kali per siklus
dan thyristor sering kali mati.
4. Memakai thyristor pada suplai ac. Thyristor akan mati pada
akhir setiap setengah siklus positif dan tidak akan berkonduksi
dalam setengah siklus negatif.
Pemicuan Gerendel :
Seperti pada gambar di awal sebelumnya, dengan menambah
terminal masukan pada basis Q2 , kita dapat membuat cara lain untuk
menutup gerendel. Teori operasinya adalah bahwa pada saat
gerendel terbuka, titik operasinya berada pada ujung garis bawah
beban dc. Untuk menutup gerendel, kita dapat memberi pemicu
pada Q2 . Ini akan memulai umpan balik positif, yang akan
mendorong kedua transistor ke keadaan jenuh.
Pada saat jenuh, kedua transistor secara ideal akan terlihat seperti
rangkaian terhubung singkat, dan gerendel akan tertutup. Idealnya
gerendel memiliki tegangan nol pada saat tertutup, dan titik
operasinya berada pada bagian atas garis beban dc.
78
Pemicuan Gerbang :
SCR terdiri atas masukan gerbang (Gate, G), elektroda bagian atas
(Anoda, A), dan elektroda bagian bawah (Katoda, K). SCR lebih
berguna daripada dioda empat lapis, karena pemicuan gerbang lebih
mudah dibandingkan dengan pemicuan breakover.
Tegangan pemicu gerbang VGT dan arus pemicu gerbang IGT masingmasing adalah tegangan dan arus minimum yang dibutuhkan untuk
menghidupkan SCR.
79
tegangan (dari BJT, FET, atau IC komparator) dapat diteruskan ke
bagian Crowbar SCR.
80
Devais unidirectional yang telah dibahas a.l. : dioda empat lapis dan
SCR. Sedangkan contoh devais bidirectional adalah DIAC atau yang
disebut sebagai saklar dua arah dari silicon (Silicon Bidirectional
Switch, SBS), dan TRIAC.