Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK UNTUK AKSES ABDOMEN DALAM PEMBEDAHAN LAPAROSKOPI

PENDAHULUAN
Teknik laparoskopi telah mengalami perkembangan dalam dunia pembedahan dengan
keuntungan dapat mengurangi nyeri pasca operasi, dapat lebih cepat beraktivitas normal
pasca pembedahan, komplikasi pasca operasi yang lebih sedikit (seperti infeksi luka
operasi dan hernia). Bagaimanapun, komplikasi dapat terjadi saat memperoleh akses ke
dalam intraabdomen untuk laparoskopi. Cedera usus yang tidak sengaja atau cedera
vaskuler besar sangat jarang, tapi keduanya merupakan komplikasi yang berpotensial
dalam mengancam jiwa yang sering terjadi saat akses pertama.
ANATOMI DINDING ABDOMEN
Sangatlah penting insersi yang aman
Lokasi akses:
Midline favorit, tidak ada vasa dan nervus yang penting. Pemasangan NGT
atau OGT serta foley kateter dapat dilakukan untuk memaksimalisasi visualisasi
abdomen bagian atas dan lapangan operasi di pelvis dan meminimalisasi cedera.
Jika ada bekas insisi linea mediana pada operasi sebelumnya sangat lengket,
sehingga harus dipilih lokasi akses abdomen yang lain.
Umbilikus sangat umum dipilih jika memakai metode menggunakan jarum
veress dengan pneumoperitoneum. Umbilikus adalah penyatuan dari lapisan
fascia dan tidak ada lemak subkutan. Jika ada hernia atau ada anomali dari uracus
pertimbangkan akses yang lain.
Batas kosta medial untuk prosedur laparoskopi abdomen bagian atas. Jika ada
bekas insisi subkostal seperti kolesistektomi open/ insisi kocher kemungkinan
lengket sangat besar.
SIC 9 kiri pada linea aksilaris anterior, untuk insuflasi primer jika akses pada
bagian lain tidak memungkinkan.
Abdomen lateral untuk akses intrumen retracting. Palmer point 3 cm pada
batas kosta kiri (lateral dari muskulus rectus di linea midclavicula. Seperti SIC 9
kiri. Bisa untuk insuflasi primet dengan jarum veress jika lokasi trasumbilikal
tidak dapat digunakan. Bagian kanan juga bisa digunakan.
Hipogastrium banyak ateri dan nervus transversus di regio hipogastric

AKSES PERITONEAL
Untuk pneumoperitoneum dan menempatkan beberapa lokasi port
Open (Hasson)
Biasanya di daerah periumbilikal namun bisa digunakan untuk dimana saja
terutama digunakan bila ada kecurigaan perlengketan terhadap dinding abdomen
pada pasien yang pernah dilaparotomi. Komplikasi minimal.

Butuh waktu yang lama untuk pertama masuk dan saat menutup dinding
abdomen.
Setelah masuk peritoneum jari telunjuk masuk untuk memastikan apakah ada
perlengketan atau tidak. Masukkan trokar hasson, diikat dengan jahitan, gas CO2
dimasukkan.
Closed (jarum Veress)
Awalnya untuk torakosintesis, ukuran 2 mm dengan lapisan pelindung
terdengar bunyi klik bila sudah masuk kavum abdomen.
Umbilikus lokasi paling sering, namun kontraindikasi bila terdapat hernia atau
terdapat luka bekas insisi sebelumnya.
Tidak perlu dijahit, bisa masuk trokar hingga < 12 mm, bisa terjadi komplikasi
major. Sehingga disarankan untuk lokasi yang lain seperti SIC 9 kiri, titik palmar,
batas lateral dari muskulus rectus pada tingkat krista illiaca.

Anda mungkin juga menyukai