Anda di halaman 1dari 96

INSISI AREA OPERASI

INSISI

 IRISAN PADA KULIT


MERUPAKAN AWAL
DIMULAINYA OPERASI
 MERUPAKAN PINTU
MASUK KE DAERAH
OPERASI YANG DITUJU
 SIAP UNTUK DIPERLEBAR
BILA DIPERLUKAN
INSISI

 Definisi :  Prinsip:
Sayatan awal pada - Accessibility
pembedahan dan - Extensibility
Sedekat mungkin pada
organ sasaran - Safety
- Cosmetic
 Tujuan pemilihan insisi :
Membuat akses yang
mempemudah tindakan bedah
SYARAT INSISI

SYARAT INSISI :
1. AKSES YANG MUDAH DI CAPAI
2. MUDAH DIPERLEBAR
3. AMAN

CARA YANG SALAH PADA INSISI :


 HEMATOM
 INFEKSI LUKA OPERASI
 JARINGAN PARUT YANG JELEK
Faktor yang dipertimbangkan:

a. Diagnosis penyakit
b. Kosmetik (parut luka)
c. Obesitas
d. Kemungkinan kontaminasi
e. Parut luka lain / sebelumnya
f. Daerah peregangan / Garis Langer
POSISI OPERATOR

Posisi Anatomi:
 Berdiri dengan tegak, kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap ke depan.
 Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.
 Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.
ANATOMI TUBUH MANUSIA
INSTRUMENT INSISI

SCALPEL :

 Dipegang seperti memegang pisau dapur

 Tekanan jari telunjuk merupakan penentu kedalaman insisi

 Dua jari (telunjuk dan ibu jari) tangan lainnya dapat dipakai untuk
fiksasi kulit atau counter traksi

 Pisau lebih mengarah ke horizontal, karena bagian yang menyayat


adalah perut pisau.
PISAU/ BISTOURI/BLADE
JENIS PEMBEDAHAN :

1. EKTOMY Pengangkatan organ


CONTOH : histerektomy, nefrektomy

2. RHAPY  Penjahitan
Contoh : Herniorhapy

3. OSTOMY  Membuat lubang


CONTOH : Trakeostomy, Colostomy

4. OTOMY  Membuka
CONTOH : Craniotomy, laparotomy
5. PLASTY  Perbaikan bedah plastik
CONTOH : Urethroplasty, labioplasty, palatoplasty

6. COPY  Meneropong ke dalam


CONTOH : Sistoscopy, bronchoscopy
PERSIAPAN PASIEN

 PASIEN DIKAMAR OPERASI


 POSISI PASIEN
 POSISI OPERATOR, ASISTEN DAN
INSTRUMEN
 LAPANGAN OPERASI
 MENGENAL JENIS INSISI OPERASI DAN
DISESUAIKAN DENGAN INSTRUMENTASI
PERLU
DIKETAHUI

 PSIKIS : TIDAK TAKUT / AMAN / NYAMAN / PERCAYA

 POSISI : TEPAT / NYAMAN BUAT OPERATOR / ANASTESI /


PASIEN

 DAERAH OPERASI : BERSIH DARI KOTORAN DAN RAMBUT


 KEBUTUHAN PASIEN : NYAMAN / TIDAK NYERI

 OPERATOR / AHLI BEDAH : NYAMAN / AMAN

 ANASTESI : PASIEN TIDAK NYERI / COMFORT

 PERAWAT BEDAH : LEBIH MUDAH/SIMPLE


INSISI
DIUSAHAKAN

 DAERAH YG MINIMAL TRAUMA POST OP

 DAERAH YG TERSEMBUNYI

 SECARA KOSMETIK BAIK

 JANGAN TERLALU BANYAK INSISI

 JANGAN MEMBUAT SCAR


PILIHAN
INSISI

 TERGANTUNG JENIS /
MACAM OPERASI

 KEBIASAAN OPERATOR

 PALING AMAN

 OPERASI EMERGENCY /
CITO
MACAM INSISI

 INSISI MEDIAN / MIDLINE / EPIGASTRIK / SUB


UMBILIKAL
 INSISI PARA-MEDIAN
 INSISI PARA-REKTAL
 INSISI KOCHKER
 INSISI MC BURNEY/GRIDIRON
 INSISI PFANENSTIEL
Vertikal Tranversal/ Oblique
• Median • Kocher
• Paramedian Upper / Lower • Chevron / Rooftop
• Lateral Paramedian
• Pfannenstiel
• Mc Burney
• Abdominotorakal
Retroperitoneal AbdominoTorakal
• Lumbotomy
AREA INSISI
AREA INSISI
AREA INSISI
ABDOMEN
Pemilihan insisi pada laparotomi bergantung pada
area yang perlu dicapai, jenis bedah elektif atau
emergensi serta kecenderungan personal. Tipe insisi
mempengaruhi komplikasi luka pasca bedah.

1. Insisi pada garis tengah abdomen

Jenis
Insisi 2. Insisi pada garis tranversal abdomen

3. Insisi Lain-lain
Pemilihan Jenis Insisi

 Kebutuhan luas daerah pemaparan


 Lokasi penyakit
 Keadaan dinding abdomen dan
jaringan parut operasi sebelumnya
 Tingkat penyembuhan yang
diharapkan
 Kenyamanan pasca bedah
 Kemudahan dan kecepatan prosedur
tindakan
• Kulit terdiri dari : epidermis
dan dermis

• Garis Langer's ( Langer 1861 )


: garis-garis tranversal sejajar
pada tubuh manusia

• Bila Insisi kulit dikerjakan


melalui garis Langer's ini
maka jaringan parut yang
terbentuk adalah minimal
INSISI GARIS TENGAH - “MID LINE INCISION”

1. Paparan bidang pembedahan


yang baik
2. Dapat diperluas ke arah
“kranial”
3. Penyembuhan dan kosmetik
tidak sebaik insisi tranversal
4. Dipilih cara ini bila insisi
tranversal diperkirakan tidak
dapat memberikan paparan
bidang pembedahan yang A. Pemotongan pada linea alba dengan
memadai scalpel pada insisi garis tengah ; B. Insisi
diperdalam sehingga memotong lemak
5. Dipilih pada kasus gawat- subkutis, anteror dan posterior sheath dari
m.rectus serta peritoneum ; C. Membuka
darurat peritoneum dengan scalpel secara hati-hati
dan terlihat usus kecil yang menonjol dibalik
insisi peritoneum ; D. Insisi peritoneum
diperluas ke cephalad dengan gunting Mayo
kearah umbilicus
Median
Keuntungannya Insisi Median :
(A) Hampir tanpa ada perdarahan,
(B) Tidak ada serat otot yang dirusak,
(C) Tidak ada saraf yang terluka,
(D) Mampu mengakses rongga perut bagian atas
(E) Sangat cepat untuk membuatnya.
(F) Insisi vertikal epigastrium juga dapat diperpanjang
sepanjang garis abdomen dan melingkari umbilical
scar.
Insisi Paramedian

memiliki 2 keuntungan :
1. Memberikan insisi vertikal ke kanan atau kiri 
menyediakan akses ke struktur lateral seperti :
limpa atau ginjal.
2. Lebih aman karena otot rektus dapat bertindak
sebagai penopang antara fascia posterior dan
fascia anterior.
Upper Paramedian
Upper Paramedian
Lower
Paramedian
Lower
Paramedian
Lower
Paramedian
Lateral
Paramedian
Kekurangan Insisi Paramedian:
1. Cenderung melemahkan dan menjauhi otot
dari pasokan pembuluh darah dan saraf 
mengakibatkan atrofi otot di sisi sayatan
medial.
2. Insisi ini sulit memperpanjang sisi bagian
atas  dibatasi oleh batas costae.
3. Tidak dapat memberikan akses yang baik
untuk struktur kontralateral.
INSISI TRANVERSALIS

Sering digunakan pada Bedah Anak dan


obstetri dan ginekologi

Keuntungan:
Jarang terjadi herniasi pasca
bedah
Kosmetik lebih baik
Kenyamanan pasca bedah
bagi pasien lebih baik

Kerugian:
Daerah pemaparan (lapangan
operasi) lebih terbatas
Tehnik relatif lebih sulit
Perdarahan akibat pemisahan
fascia dari lemak lebih banyak
Pfannenstiel Incision
 Sering digunakan oleh ginekolog dan urolog
untuk akses ke organ pelvis, kandung kemih,
prostat dan C-section
 Irisan kulit biasanya panjang 12 cm dan
dibuat di kulit lipatan sekitar 5 cm di atas
simfisis pubis. Incisi ini memperdalam melalui
fasia lemak dan dangkal untuk mengekspos
kedua selubung rektus anterior, yang dibagi
sepanjang insisi.
 Sarungnya kemudian dipisahkan secara luas,
di atas dan di bawah dari otot rektus
mendasarinya.
Pfannenstiel
Pfannenstiel
Pfannenstiel
Kocher / Subcostal
Chevron / Rooftop
Chevron / Rooftop
Modifikasi Chevron (Roof Top):
 Akses yang sangat baik untuk daerah
abdomen bagian atas terutama pada
batas costae yg luas.
 berguna dalam melaksanakan:
– Gastrektomi total
– Op. hipertensi renovascular
– Total oesophagectomy
– Transplantasi hati
– Bilateral adrenalectomy
Mercedes Benz Extension
 Akses yang sangat baik untuk Abdomen
bagian atas. Akses menuju hiatus
diafragmatica
 Memotong rectus tanpa menciderai
persyarafan
Mc Burney / Grid Iron
Rockey-Davis
Mc Burney / Grid Iron
Rockey-Davis
Mc Burney / Grid Iron
Rockey-Davis
Abdominotorakal
 Tampak diagframa, esofagus dan
pembuluh darah utama
Organ Organ Retroperitoneal
RETROPERITONEAL : (Ginjal, Ureter, Adrenal,
Lumbotomy Pembuluh darah utama)
Patokan insisi adalah ujung kosta 11 dan 12
Illiac extraperitoneal (Gibson)

 Insisi tanpa membuka cavum peritoneum


 Tujuan : Ureter distal, arteri illiaka, Buli.
Gastrostomi
 Pada kasus
kasus:
 Sumbatan pada
esofagus,
 keganasan
saluran nafas atas
 Gangguan
menelan
Insisi
inguinal

 Hernia inguinal
 Tumor testis
 Undesensus testis
 Varikokel
Hernia inguinal pada anak
Hernia Umbilikal pada anak
Insisi pada kolostomi
Maturasi kolostomi
Torakotomi postero-lateral

 Atresia esofagus
Sternotomi

Operasi Jantung
Terbuka :

- Kelainan Katub
jantung

- By Pass arteri koroner


Submandibular
 Kasus tumor
kelenjar liur,
trauma,
keganasan lain.
SPINE

 Insisi utk
mencapai
vertebra
torakal dari
lateral
 Insisi vertebra cervikal (posterior approach)
 Kasus : HNP cervikal, Trauma C-Spine
 Insisi pada
vertebra torakal
 Kasus:

HNP
Trauma
Spondilitis TB
Tumor
dll
•Menggunakan peralatan
khusus

•Menyisihkan otot ke
lateral

•Banyak radiks saraf


Insisi pada daerah bokong

 Teratoma sakrokoksigeal
 Hindari kerusakan otot dan rektum
Postero Sagital Ano Recto Plasty
(PSARP)
Penjahitan Luka Operasi

 Lapis demi lapis


 Cegah hernia insisional
 Pemilihan benang dan jarum
jahit
KONTAMINASI
LUKA

 CLEAN OPERASI : HERNIA, FAM


 MINIMAL KONTAMINASI : BUKA USUS HALUS
TANPA OBSTRUKSI / HISTEREKTOMI
 KONTAMINASI BERAT : BUKA USUS BESAR
 TERINFEKSI : PERITONITIS / APP-ABSES
PERLU
DIPERHATIKAN

 MENGETAHUI JADWAL OPERASI


 TAHU RENCANA JENIS OPERASI
 MENGENAL INSTRUMEN DENGAN BAIK
 MENGENAL OPERATOR DENGAN BAIK
 MENGENAL KAMAR OPERASI DENGAN BAIK
 SIAPKANALAT-ALAT WALAU BELUM
TENTU DIPERGUNAKAN
 ALATNON STERIL SELALU DICOBA
SEBELUM DIPERGUNAKAN
 MENGENALISTILAH-ISTILAH YANG BIASA
DIPERGUNAKAN DI OK
 BANTU OPERATOR
 MEMPERLAKUKAN PASIEN SEBAGAI
MANUSIA SEUTUHNYA
Kesimpulan

 Perencanaan insisi dengan matang

 Persiapan alat dan material operasi secara efektif dan


efisien

 Penjahitan luka lapis demi lapis / Seanatomis mungkin

 Antisipasi kemungkinan komplikasi penutupan luka


operasi
Statements
• Big surgeons make big
incision
• It makes no sense to
look through a key hole
when you can open the
door
• MIS with smaller
incisions and less soft
tissue disruption is
appealing
Open Surgery

• Advantages of Open
surgery:
– Precision
– Ergonomic
– Intuitive
Minimally Invasive Surgery
( Laparoscopy )
• MIS is any procedure
that is less invasive than
open surgery used for
the same purpose.
• A MIS procedure
typically involves use of
laparoscopic devices
and remote-control
manipulation
Keunggulan Laparoscopy
• Rasa nyeri berkurang
• Stress response
menurun
• Menghindari Adhesi
• Mengurangi infeksi
Benefits of Laparoscopy
• Increased post operative comfort,
• Reduced hospital stay,
• Quicker return to normal physical activities and
ultimately a quicker return to work.
• Improved cosmesis
• Reduced wound complications associated with
large scars  
Robotics in Surgery 

• Limitations of Open
surgery:
– Pain
– Blood loss
– Scarring
 
Robotic Surgery
Da Vinci Surgical team
Telesurgery
NOTES
• Natural Orifice
Transluminal
Endoscopic Surgery
• Surgery without scars

Anda mungkin juga menyukai