TAHUN PELAJARAN
2013 - 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq, serta HidayahNya sehingga SMK Taruna Tarik akan melaksanakan Masa Orientasi Peserta didik Baru Tahun
pelajaran 2013 - 2014.
Program kerja ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk Memberikan gambaran tentang pelaksanaan MOPD tahun pelajaran 2013 - 2014
2. Sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan nantinya
3. Sebagai salah satu landasan dan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan MOPD berikutnya.
Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepala Sekolah selaku penasehat
yang telah memberikan bimbingan dan arahan, serta kepada segenap guru dan staf karyawan di
jajaran kepanitiaan yang telah dengan baik melaksanakan kerja sama dalam upaya agar
pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan dengan baik . Semoga apa yang telah kita lakukan tersebut
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi dunia pendidikan umumnya, dan kemajuan
SMK Taruna Tarik khususnya.
Akhirnya semoga Program kerja ini bisa memberikan nilai lebih bagi peningkatan kualitas
kegiatan dimasa mendatang sesuai dengan harapan di atas. Amin
PROGRAM KERJA
MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU
SMK TARUNA TARIK
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
A.
Nama Kegiatan
Masa Orientasi Peserta Didik Baru SMK Taruna Tarik Tahun pelajaran 2013 / 2014
B.
C.
Landasan Dasar
1.
2.
Tujuan
1. Membantu Siswa baru mengenal lebih dekat lingkungan pendidikan di sekolah
2. Memotivasi Siswa baru untuk bersikap proaktif dalam mengenali warga sekolah
3. Membantu Siswa baru agar mampu beradaptasi dengan lingkungan di sekolah
4. Mendorong Siswa baru untuk memulai kebiasaan belajar bersama
5. Memotivasi Siswa baru agar merasa bangga menempuh pendidikan di Sekolahnya.
D.
Pelaksanaan
1.
: Senin, 15 Juli 2013 s.d Rabu 17 Juli 2013 setiap hari mulai pukul
13.00 17.00
b. Tempat
2.
Peserta
Seluruh Siswa Baru
3.
Panitia
Terlampir
4.
Jadwal Kegiatan
Terlampir
E.
Penutup.
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat-Nya sehingga Program kerja MOPD SMK Taruna Tarik tahun pelajaran 2013 2014 ini bisa terwujud
Dengan disusunya program kerja ini, akan memberikan gambaran administratif
dan dokumentatif tentang pelaksanaan MOPD nantinya. Bagaimana wujud persiapannya,
saat pelaksanaannya, serta hasil yang akan diraihnya, merupakan bahan evaluasi yang
sangat berharga dalam mengambil tindakan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
Kritik dan saran senantiasa diharapkan demi kemajuan yang lebih positif,
sekaligus pula teriring ucapan maaf atas segala kekhilafan, semoga Allah SWT
melimpahkan Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin
Ketua
K E P U T U S AN
KEPALA SMK TARUNA TARIK
Nomor : SMK-MOPD/ /VIl/2013
T E N T AN G
PEMBENTUKAN PANITIA MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU
SMK TARUNA TARIK
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Kepala SMK Taruna Tarik
Menimbang
1.
2.
Mengingat
Program kerja SMK Taruna Tarik dan Rapat dewan Gurus Tanggal
26 Juni 2013
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
1.
2.
3.
4.
Lampiran 1
K E P U T U S AN
KEPALA SMK TARUNA TARIK
Nomor : SMK-MOPD/ /VII/2013
T E N T AN G
PEMBENTUKAN PANITIA MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU
SMK TARUNA TARIK
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Pelindung
Penanggung Jawab
Ketua
Sekretaris
Bendahara
: Rini Alfa
Lampiran II
K E P U T U S AN
KEPALA SMK TARUNA TARIK
Nomor : SMK-MOPD/ /VII/2013
T E N T AN G
PEMBENTUKAN PANITIA MASA ORIENTASI PESRTA DIDIK BARU
SMK TARUNA TARIK
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lampiran
JADWAL KEGIATAN MOPD
SMK TARUNA TARIK
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
NO. HARI/TANGGAL
1.
WAKTU
MATERI
PENYAJI
13.00-13.30
Upacara Pembukaan
Kep. Sekolah
13.30-14.30
Adiwiyata
H. Sukardi, S.Pd
Drs. H Supriyono
14.30-15.30
Sugiantoro, S.Pd
Dra. Maria Ulfa
2.
15.30-16.00
Istirahat
16.00-17.00
13.00-14.00
Intermezzo
Tata Krama
OSIS
Endang, S.Pd
Nurdiono, S.Pd
14.00-15.00
Kasiani. S.Pd
Windiyah, S.Pd
3.
15.00-15.30
Leadership/OSIS
15.30-16.00
Istirahat
16.00-17.00
13.00-14.00
Dinamika Kelompok
Dunia Usaha dan Industri
OSIS
OSIS
A. Karim, ST,MT
Drs. Wahyudi
14.00-15.00
Intermezzo
15.00-15.30
Istirahat
15.30-16.30
Imtaq/Istighosah
Osis
Maywanto, S,Ag.
Zainul A, S.Ag
16.30-17.00
Upacara Penutupan
Kep Sekolah
Panitia
NSS : 334050211037
Nomor
Perihal
Lampiran
Kepada
Yth. Bapak / Ibu Guru SMK Taruna Tarik
Di Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakanya Masa Orientasi Peserta Didik baru SMK Taruna Tarik
Tahun pelajaran 2013-2014, di mohon kepada Bapak/ibu untuk memberikan materi pada kegiatan
tersebut, materi dan waktu pelaksanaan terlampir.
Demikian pemberitahuan dan permohonan ini, atas perhatian dan perkenanya disampaikan terima
kasih.
Diketahui
Kepala SMK Taruna Tarik
Ketua
: Rp. 1.525.000
PENGELUARAN
Insentif Panitia
: Rp. 500.000
: Rp. 600.000
Pengawas
: Rp. 300.000
ADM / Fotocopy
: Rp. 50.000
Lain2
: Rp. 75.000
Jumlah Pengeluaran
: Rp. 1.525.000
SALDO
: Rp.
Ketua
Rini Alfa
Diketahui
Kepala,
TATA KRAMA
Tata krama adalah tata cara atau aturan turun-temurun yang berkembang
dalam suatu budaya masyarakat yang mengatur pergaulan antar individu
maupun kelompok untuk saling pengertian, hormat-menghormati menurut
adat yang berlaku. Tata krama mengandung nilai-nilai yang berlaku pada
daerah setempat. Oleh karena itu tata krama suku bangsa yang satu tentu
berbeda dengan suku bangsa yang lain. Tata krama, etika, atau sopan
santun yang dimiliki oleh suku bangsa Jawa tidak terlepas dari sifat-sifat
halus dan kasar. Tata krama suku bangsa Jawa terlihat dalam etiketnya
meliputi banyak segi seperti unggah-ungguh, suba sita dan lain-lain,
kesemuanya mencakup hubungan selengkapnya antara manusia dengan
Tuhan, manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam sekitarnya.
Lingkup materi penelitian yang ditulis dalam buku ini adalah tata krama suku
bangsa Jawa yang menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya atau
antar sesama manusia. Tatakrama yang menjadi bahasan dalam penelitian
ini adalah tatakrama : menghormati orang tua atau yang dituakan, bertamu,
berbicara atau mengeluarkan pendapat, bersalaman, duduk / berdiri, makan
dan minum, bertegur sapa, berpakaian. Dalam masyarakat suku bangsa
Jawa sangat dianjurkan agar semua itu dilakukan dengan sopan, tidak
melanggar aturan, tidak merugikan orang lain, mengerti batasan-batasannya
dan sebagainya. Penelitian juga dibatasi pada generasi muda khususnya
siswa SMU dan SMK berusia 15 - 19 tahun
Tata krama antara manusia dengan sesamanya dibedakan antara yang muda
dengan yang tua (anak-orang tuaa, kakak-adik, murid-guru), atasan dengan
bawahan, dengan yang sebaya dan sebagainya. Adanya pengelompokan
tatanan dalam berinteraksi tersebut mengharuskan manusia Jawa untuk
berperilaku atau berbicara dengan melihat posisi, peran serta kedudukan
dirinya dan posisi lawan
Tata krama suku bangsa Jawa tidak hanya tampak pada tatanan bahasa yang
digunakan, tetapi juga pada gerakan tubuh atau badan. Dari isyarat gerakan
tubuh maupun tatanan bahasa yang digunakan dapat diketahui dengan siapa
seseorang berhadapan. Tata krama yang sangat menonjol pada keluarga
Jawa adalah tata krama dalam percakapan sehari-hari dan bahasa yang
digunakan. Berbahasa Jawa krama / halus adalah pernyataan menghargai
atau menghormati kepada orang yang diajak bicara, yang juga tampak
dalam sikap dan tingkah laku, raut muka dan sebagainya. Berbagai tata
krama Jawa diajarkan sejak anak masih kecil, dengan harapan bisa
menggunakan tata krama tersebut di mana pun dan kapan pun. Tentu saja
penggunaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Aktualisasi tata krama yang ditampilkan generasi muda mencakup tiga arena
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga merupakan tempat yang
pertama dan utama dalam pembentukan jati diri maupun kepribadian
seseorang. Di dalam keluargalah seorang anak dikenalkan berbagai aturan,
norma, dan nilai-nilai yang baik. Seorang anak dari keluarga yang bertata
krama baik akan bertata krama dengan baik pula, dan begitu pula
sebaliknya.
Sekolah adalah salah satu tempat sosialisasi yang penting bagi generasi
muda. Sekolah sebagai lembaga formal mempunyai peraturan-peraturan
sendiri yang mengharuskan murid untuk mematuhinya, seperti seragam,
jam-jam pelajaran, tata krama terhadap guru dan sebagainya. Di sini yang
sangat
berperan
adalah
pemberian
pelajaran
budi
pekerti.
Di dalam masayarakat berbagai unsur misal kebiasaan, adat istiadat dan
norma-norma yang berlaku turut menentukan perilaku seseorang.
Di dalam masyarakat kadang seorang anak mendapat pengaruh yang sangat
besar. Sebab di dalam masyarakat bertemu berbagai lapisan masyarakat
yang sangat beragam dengan latar belakang sosial budaya yang beragam
pula. Seseorang yang melanggar tata krama akan mendapatkan sangsi dari
yang ringan sampai yang berat tergantung tata krama yang dilanggarnya.
Bagi masyarakat Jawa tata krama berfungsi sebagai kontrol sosial dan lebih
ditekankan sebagai bentuk penghormatan kepada yang lebih tua. Sikap ini
karena pada dasarnya sangat sangat berhubungan dengan prinsip hidup
orang Jawa yang selalu berpijak pada sikap hormat dan rukun. Sikap
tersebut bertujuan untuk menciptakan suatu keselarasan, keharmonisan dan
menjauhkan
dari
timbulnya
konflik
/pertentangan.
Tata krama Jawa sesuai dengan perkembangan jaman juga mengalami
perubahan atau bergeser, terutama tata krama yang berkaitan dengan
berbicara, mengeluarkan pendapat, tata cara makan dan minum serta cara
bertegur sapa. Sekarang terdapat kecenderungan pemakaian bahasa Jawa
halus mulai berkurang, sebagai pengganti bahasa Jawa ngoko atau bahkan
bahasa Indonesia. Dalam hal mengemukakan pendapat sekarang lebih
terbuka, apa adanya sebatas tidak menyinggung orang lain. Tata cara
bertegur sapa lebih bersifat santai, tidak terlalu banyak basa-basi dan
berbicara langsung pada pokok persoalan.
Tata krama lain yang masih cukup dihargai responden adalah yang muda
menyalami terlebih dahulu terhadap yang lebih tua, ketaatan untuk antri
(misal membeli karcis), menyetel televisi atau radio tanpa mengganggu
orang lain dan lain-lain. Jadi mereka masih mempunyai pedoman bahwa
kebebasan yang dimiliki masih dibatasi juga oleh kebebasan orang lain.
Agar tata krama di kalangan generasi muda tetap terjaga dengan baik maka
orang tua, guru atau yang dituakan harus selalu menanamkan nilai-nilai tata
krama tersebut di samping memberi contoh langsung.
PRINSIP
DASAR ADIWIYATA
Kelestarian fungsi LH
dan SD
Partisipatif : Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi
: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan peran dan tanggung
jawabnya
Berkelanjutan : Seluruh
koperhensif
Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah
catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran
itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener
kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu
ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana,
sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar
yang baik bukan?
4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat
Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu
diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan
formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatansingkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila
dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah
lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai
puluhan tahun lamanya.
5. Belajarlah dengan tekun dan rutin.
Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam
peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun hanya
belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi
belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga
jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan,
cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.
jika anda mempraktekkan tips cara belajar yang baik efektif dan efisien
dengan baik dan benar. insyallah anda akan menguasai bahan pelajaran
tersebut dan akan dipermudah dalam memilih universitas untuk kuliah.
semoga sukses!! Sumber: http://belajarpsikologi.com/cara-belajar-yang-baik/
Leadership
Menurut Larry C. Spears (1995), mengacu pada pemikiran Greenleaf, terdapat
karakteristik seorang pemimpin maupun calon pemimpin yang ditunjukkan dari sikap dan
perilaku pemimpin tersebut, yang dipaparkkan pada list berikut :
1. Kesediaan untuk menyimak ( Listening)
Biasanya seorang pemimpin dinilai berdasarkan kemampuannya dalam berkomunikasi
dan mengambil keputusan. Kemampuan ini juga penting bagi pemimpin yang melayani,
pemimpin ini perlu dikuatkan dengan komitmen yang kuat untuk mendengarkan orang lain
dengan sungguh-sungguh. Pemimpin yang melayani mencoba untuk mengidentifikasikan
keinginan dari sebuah kelompok dan membantu mengklasifikasikan keinginan tersebut, dengan
cara menyimak.
2. Kuat dalam Empati (Empathy)
Pemimpin yang melayani berusaha untuk mengerti dan berempati dengan oranglain.
Manusia perlu untuk merasa diterima dan diakui atas semangat mereka yang khusus dan unik.
3. Melakukan pemulihan-pemulihan (Healing)
Salah satu kekuatan terbesar seorang pemimpin yang melayani adalah kemampuannya
untuk melakukan pemulihan bagi dirnya sendiri maupun orang lain.
4. Penyadaran/peningkatan kesadaran (awareness)
Kesadarran umum, dan terrutama kesadaran diri, memperkuat pemimpin yang melayani.
Kesadaran juga membangtu seseorang dalam memahami persoalan yang berhubungan dengan
etika dan nilai.
5. Memiliki sifat persuasive (Persuation)
Karakteristik lain dari pemimpin yang melayani adalah mengandalkan persuasi dalam
pengambilan keputusan, bukan posisi sebagai otoritas. Pemimpin ynag melayani mencoba untuk
meyakinkan oranng lain, bukan memaksa oranglain untukk patuh.
6. Mampu membuat konsep (conceptualization)
Pemimpin yang melayani mengembangkan kemampuannya untuk memimpikan hal-hal
besar. Kemampuan untuk melihat permasalahan (atau sebuah organisasi) dari perspektif
konseptualisasi berarti bahwa seseorang harus berfikir melebihi realitas sehari-hari. Pemimpin
yang melayani menyeimbangkan antara pemikiran konseptual dengan pendekatan dengan focus
harian.
7. Mampu membuat perkiraan yang tepat (Foresight)
Foresight adalah sebuah karakteristik yang memungkinkan pemimpin yang melayani
untuk memahami pelajaran dari masa lalu, realitas saat ini dan kemungkinan konsekuensi dari
sebuah keputusan untuk masa depan. Hal ini juga berakar di dalam pikiran intuitif.
8. Penata layanannya baik (stewardship)
PeterBlock (dalam Spears 2004) telah mendefinisikan stewardship sebagai memegang
sesuatu yang dipercayakan kepadanya oleh oranglain. Pemimpin yang melayani, seperti
stewardship, mengasumsikan komitmen utama untuk melayani kebutuhan orang lain. Hal ini juga
menekankan pada pengguna keterbukaan dan persuasi dibandingkan dengan pengadilan.
9. Memiliki komitmen untuk menghasilkan proses pembelajaran (commitment to the growth of
people)
Pemimpin yang melayani percaya bahwa orang lain mempunyai nilai intrinsic melebihi
konstribusi nyata mereka sebagai karyawan atau pekerja. Sebagai hasilnya, pemimpin yang
melayani berkomitmen secara mendalam pada pengembangan dari masing-masing dan setiap
individu dalam institusi. Pemimpin yang melayani menyadari tanggung jawab yang luar biasa
untuk melakukan semua hal yamg memungkinkan untuk membantu pembelajaran sumberdaya
manusia.
10. Serius dalam upaya pembentukan dan pengembangan komunitas (building community)
Pemimpin yang melayani merasakan bahwa banyak hal yang telah hilang dalam sejarah
manusia belakangan ini sebagai hasil dari pergeseran dari komunitas local menjadi institusi besar
sebagai pembentuk utama dalam hidup manusia. Hal ini menyebabkan pemimpin yang melayani
uuntuk mencoba mmengidentifikasikan beberapa sarana untuk membangun kamunitas di antara
mereka yang bekerja di institusi tersebut.