Infeksi Saluran Kemih: Kompetensi 4A
Infeksi Saluran Kemih: Kompetensi 4A
KEMIH
Kompetensi 4A
Sri Handayani
1102011264
DEFINISI
Infeksi saluran kemih adalah invasi
mikroorganisme (biasanya bakteri) pada
saluran kemih, mulai dari uretra hingga ginjal.
Berbagai istilah pada infeksi saluran kemih
dan definisinya:
Pielonefritis: infeksi pada ginjal
Ureteritis: infeksi pada ureter
Sistitis: infeksi pada kandung kemih
Uretritis: infeksi pada uretra
EPIDEMOLOGI
Di Amerika Serikat, terdapat >7 juta kunjungan
pasien dengan ISK di tempat praktik umum.
Sebagian besar kasus ISK terjadi pada
perempuan muda yang masih aktif secara
seksual dan jarang pada laki-laki <50 tahun.
Insiden
ISK
pada
laki-laki
yang
belum
disirkumsisi lebih tinggi (1,12%) dibandingkan
pada laki-laki yang sudah disirkumsisi (0,11%).
FAKTOR RESIKO
Riwayat
diabetes
melitus
Jenis Kelamin
Riwayat
kencing batu
(urolithiasis)
Riwayat
keputihan
Kehamilan
Riwayat ISK
Riwayat
pemakain
kontrasepsi
progresteron
Kebiasaan
menahan
kencing
Hubungan
seksual
Katererisasi
faktor anatomi
uretra >>
PATOGENESIS
Masuknya
mikroorganisme
ASCENDING
Naiknya bakteri
dari kandung
kemih ke ginjal
pasien yang
system imunnya
rendah
HEMATOGEN
adanya
bendungan total
urine distensi
kandung kemih
bendungan
intrarenal akibat
jaringan parut
kontaminasi
fekal
Pemasangan alat
ke dalam traktus
urinarius
Adanya
dekubitus yang
terinfeksi
PATOfisiologi
KLASIFIKASI
Infeksi Saluran Kemih Atas
terdiri dari pielonefritis dan pielitis
Infeksi Saluran Kemih Bawah
Terdiri dari sistitis, prostatitis dan epidemitis, uretritis, serta
sindrom uretra
Manifestasi
klinis
ISK
(simtomatologi ISK) dibagi
menjagi gejala-gejala lokal,
sistemik
dan
perubahan
urinalisis.
Dalam
praktik
sehari-hari gejala cardinal
seperti disuria, polakisuria,
dan
urgensi
sering
ditemukan pada hampr 90%
pasien rawat jalan dengan
ISK akut.
Manifestasi
klinis
Lokal
Disuria
Polakisuria
Stranguria
Tenesmus
Nokturia
Enuresis nocturnal
Prostatismus
Inkontinesia
Nyeri uretra
kandung
Nyeri
kemih
Nyeri kolik
Nyeri ginjal
Sistemik
badan
Panas
sampai menggigil
dan
Septicemia
syok
Perubahan urinalisis
Hematuria
Piuria
Chylusuria
Pneumaturia
Pielonefritis akut
Demam, mual, muntah, nyeri abdomen, diare
Nyeri tekan dan kemerahan pada sudut kostovertebra atau palpasi
abdomen dalam
Urinalisis: silinder leukosit
Prostatitis
Akut: nyeri pada perineum, demam, prostat yang membengkak
Kronis: gejala seperti sistitis, pancaran urin lemah, sulit memulai
BAK
Sistitis
Gejala LUTS iritatif
Trias: disuria, frekuensi, urgensi
Nyeri suprapubik / nyeri pinggang bawah
Urin keruh dan berbau tidak sedap, urin berdarah pada 30% kasus
Uretritis
LUTS iritatif
Disuria, frekuensi, piuria
Pemeriksaan
penunjang
Terapi
Kegagalan
mempertahankan hidrasi
normal atau toleransi
terhadap antibiotik oral
Pasien sakit berat
Kegagalan terapi obat oral
selama rawat jalan
Komorbiditas seperti
kehamilan, diabetes
mellitus, usia lanjut
Indikasi rawat
inap
Pielonefritis akut
nonkomplikata
Indikasi rawat: adanya tanda
tanda toksisitas sistemik,
tidak mampu minum
antibiotik oral. Antibiotik
parenteral pilihan: seftriakson
1 x 1 gram atau levofloxacin
4 x 500 mg atau siprofloxacin
2 x 400 mg selama 1 2
minggu
Gejala ringan: siprofloxacin 2
x 250 mg selama 7 hari
Gejala berat: siprofloxacin 2 x
250 mg selama 14 hari
Prognosis