Anda di halaman 1dari 4

MODUL PERCOBAAN INERSIA SILINDER BERONGGA

Diyan Patimah (12010210020)


Program Pendidikan Fisika
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2015
I. Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mencari
momen inersia silinder berongga, dan mencari
ketebalan dinding silinder (a) menggunakan
metode osilasi dan momen inersia.
II. Teori Dasar
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk
mempelajari suatu benda yang memiliki lubang
didalamnya. Metode osilasi mekanik adalah salah
satunya. Cara ini tidak merusak benda yang diuji.
Pada percobaan ini kita akan menggunakan
metode osilasi mekanik untuk mengobservasi
silinder berongga. Dengan menggunakan metode
regresi linear, maka kita harus menentukan
perbandingan antara jari-jari lubang silinder
dalam (rd) dengan jari-jari lubang silinder luar
(rl).
Momen Inersia Silinder Berongga Tipis
Silinder berikut memiliki jari-jari dalam dan jarijari luar. Seperti pada gambar berikut ini.

Rumus momen inersia untuk osilasi silinder


berongga diberikan sebagai berikut :

Gambar 2 silinder yang diosilasi

(Ujung-ujung merah adalah tempat untuk


menggantung silinder ketika di osilasi)
Untuk silinder berongga tipis :
1
Momen inersia luar I sl= mr 2l
2

Momen inersia dalam

1
I sd = mr 2d
2

Maka momen inersia silinder berlubang dapat


diturunkan sebagai berikut :

X
rd
rl
2rd
Gambar 1 Objek yang akan di osilasi

I=I sl I sd
1
1
I= . mr 2l . mr 2d . . . . . . . .. . . . . . (1)
2
2
1
I = . m (r l r d )2
2
Massa silinder adalah suatu variabel yang
masih mengandung besaran, sehingga harus
diuraikan, dimana massa silinder berlubang
tipis adalah :

ms= v

Untuk silinder luar:


msl = .. t . rl 2 .........................(2)
Untuk silinder dalam :
msd = . . t . rd 2. .................(3)

Untuk simpangan yang kecil sudut akan


sama dengan sudut sehingga besar
perimeter simpangan (s) akan sama yaitu:
d
s= tan =l.tan
2

Subtitusi persamaan 1, 2 dan 3 didapat :

Untuk sudut yang kecil maka tan akan sama


dengan dan tan akan sama dengan

1
1
I = . . . t . r l2. . . . . t . rd 2.
2
2
1
I = . t (r 2l r 2d )
2

d
Sehingga didapat: s= =l.
2

OSILASI SILINDER BERONGGA TIPIS


Sebuah silinder uniform mempunyai massa dan
panjang digantung pada posisi horizontal dengan
menggunakan tali yang diikat pada kedua ujung
silinder. Tunjukkan bahwa periode dari kubus
untuk osilasi pada sudut kecil sama dengan :

T =4 (

Karena silinder digantung pada dua buah


benang maka besar tegangan tali menjadi
1
mg.
2
Besar gaya yang timbul akibat simpangan
dapat dihitung dengan diagram vektor sebagai
berikut.

I.l
)
m.g.d2

Dimana I adalah momen inersia silinder berongga


dengan sumbu putar dipusat massa silinder.
Gambar silinder yang digantung adalah sebagai
berikut:

T=

m.g
2

Fx

Gambar 4 diagram benda bebas


tegangan tali

l
A

A
S

Gambar 3 diagram benda bebas untuk soal tersebut

Dimana :

d = panjang silinder
= sudut simpangan tali
l =panjang tali
=sudut simpangan silinder

untuk gaya dan

Besar sudut dapat dihitung:


Fx
m.g 2F x
tan
=
2
m.g
Besar sudut juga sama dengan :
sehingga

2F x s
=
m.g l
FX=

m.g.s
2l

s
l

d
s= dan
2
bila disubtitusikan kepersamaan diatas didapat:
d
m.g.
2
FX=
2l
m.g.d.
FX=
4l
Momen puntir yang timbul akibat gaya yang ini
dapat dihitung:
d
M p=2.F x
2
Sehingga didapat :
M p=m.g.d. d
4l
2.
m.g.d
M p=
4l
Besar s untuk sudut kecil adalah

Dari persamaan osilasi diketahui:


Momen puntir=momen inersia x percepatan sudut
atau

d2
I 2
= 2
4l
t
atau

2
2 +m . g. d . I =0
4. l
t2

III. Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk
eksperimen ini adalah:
1. Silinder berongga tipis
2. Benang/tali
3. Stopwatch
4. Batang statik(untuk menggantung silinder)
5. Penggaris
6. Timbangan
IV. Data Dan Pembahasan
Dari percobaan dan perhitungan data yang
telah dilakukan diperoleh data sebagai
berikut :

m . g . d2
4. l . I

m . g . d2
=
4. l . I
2
maka periode getaran
T

dihitung:
T =2 .

T 2=4 2.

4.l.I
m.g.d 2

4. l . I
m. g . d 2

T1^2
0.692
0.584
0.497
0.427
0.343
0.256
0.218
0.175

Grafik T (s) terhadap L(cm)

dapat
T (s)

Karena =

T1
0.8321
0.7645
0.7048
0.6538
0.5853
0.5064
0.4673
0.4189

Dari tabel 1. Data osilasi inersia kubus


diperoleh grafik hubungan antara panjang tali
(L) dan periode (T) adalah sebagai berikut :

Dimana :
2 =

16.2 l
m . g . d2 l

Tabel 1. Data osilasi inersia silinder


No L (cm) T1 Untuk 40 kali osilasi
1
48 33.23 33.23 33.39
2
42 30.54 30.52 30.68
3
36 28.19 28.19
28.2
4
30 26.16 26.15 26.15
5
24 23.42 23.4
23.42
6
18 20.26 20.26 20.25
7
15 18.72 18.72 18.64
8
12 16.75 16.78 16.74

M P =I.
m. g .

T 2=

0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
10

15

20

25

30

L (cm)

35

40

45

50

Dari grafik diatas diperoleh :


y=ax+b
T 2=ax
T 2=0.014 l

d=2 r d =2 x 1,18 cm
d=2r d =2,36

Dengan menggunakan persamaan periode :


16. 2 l
T =
l
m.g.d 2
2

maka diperoleh besarnya inersia silinder (Is)


berdasarkan percobaan adalah sebagai berikut :
2

16. l
l
m . g . d2
T 2. m g d 2
l=
16. 2 l
0.014 2 l . 34 gr .10 m /s 2 .1,6 2 cm
l=
16. 2 l
l=0.203973792gr /cm2
T 2=

Momen inersia yang diperoleh dari eksperimeme


adalah sebesar
l=0.203973792 gr / cm2 .
Dari nilai inersia (Is) tersebut maka dapat
diperoleh besarnya jari-jari dalam, dengan
menggunakan persamaan:
1
1
I s = mr 2l mr 2d
2
2
1
I s = m(r l r d )2
2
1
0.203973792= 34(r l r d )2
2
2
(r l r d ) =0,012
(r l r d )= (0,012)
(r l r d )=0,109 cm
Dengan melakukan pengukuran diperoleh jarijari luar sebesar
sehingga
r d =1,3 cm
diperoleh:
r l r d =0,12 cm
r d =r l0,12
r d =1,30,12
r d =1,18 cm

maka diameter dalam berdasarkan eksperimen


diperoleh :

Dari hasil pengukuran


diperoleh
tebal
dinding silinder adalah 0,2 cm, sedangkan dari
hasil percobaan diperoleh :
a=d l d d
a=2,62,36
a=0,26 cm
ketebalan dinding silinder berdasarkan
perhitungan dan percobaan diperoleh selisih
sebesar 0,06 cm dengan demikian percobaan
ini dapat dikatakan berhasil karena dari kedua
tersebut hanya memiliki selisih yang sangat
kecil. Adapun selisih tersebut dapat
disebabkan karena pada saat dilakukan osilasi
sudut yang digunakan maih ada yang terlalu
besar, sehingga mempengaruhi waktu ketika
berosilasi sebanyak 40 kali. Kemudian juga
dapat disebabkan ketidaktelitian pengamat
dalam membaca waktu ketika silinder
berosilasi.
V. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah
besarnya momen inersia silinder yang
diperoleh yaitu l=0.203973792 gr / cm2 .
Ketika menghitung ketebalan dinding silinder
terdapat selisih sebesar 0,06 cm.
Dalam eksperimen ini yang mempengaruhi
hasil adalah besarnya sudut yang digunakan
saat berosilasi dan ketepatan dalam membaca
waktu.

Anda mungkin juga menyukai