Anda di halaman 1dari 14

BAB VIII.

ELASTISITAS DUA DIMENSI


Teori elastisitas yang telah di bahas pada bab sebelumnya berhubungan dengan
kondisi tegangan dalam bodi elastisitas tiga dimensi. Kasus khusus tentang
permasalahan dua dimensi akan dibahas dalam bab ini. Pembahasan dibatasi pada
elemen segitiga karena integralnya dapat di evaluasi relative mudah. Matriks
elemen untuk elemen segiempat dan semua elemen berorder lebih akan dievaluasi
dengan teknik integral numeric pada bab X.

8.1 plane Stress dan plane Strain


Reduksi dari permasalahan tiga dimensi ke permasalahan dua dimensi dapat
terjadi melalui dua kondisi, yaitu kondisi plane stress dan kondisi plane strain.
8.1.1 Plane Stress
Kondisi plane stress dikatakan ada jika bidi elastic adalah sangat tipis dan tidak
ada pembebanan pada arah kordinat parallel terhadap ketebalan. Komponenkomponen tegangan berhubungan dengan arah ketebalan, zz, , zx dan , zy adalah
sangat kecil sehingga diasumsikan sama dengan nol, jika ada pembebanan pada
permukaan x-y (gambar 8.1)
Substitusikan harga-harga nol untuk zz, , zx dan , zy kedalam (7.1)
menunjukan komponen-komponen yang tidak nol adalah zz, , zx dan , zy.
Vector tegangan dapat ditulis sebagai

(8.1)

Substitusikan harga-harga tegangan nol kedalam hokum Hook {}= [C]


{}menggunakan (7.7) untuk [C] menunjukan bahwa

( 8.2)

Regangan normal. zz adalah tidak nol, dan regangan ini dapat dihitung, jika xx
dan yy diketahui.

Gambar 8.1. bodi tipis dalam kondisi plane stress


Dua regangan geser berhubungan dengan aksis-z juga sama dengan nol, sehingga
vector regangan adalah

(8.3)
Vector regangan total menjadi

(8.4)
Sementara

(8.5)

Matrik [D], yang menghubungkan {} dan {}untuk plane stress, diperoleh


dengan meghilangkan baris dan kolom tiga, lima, dan enam dari (7.7) dan
menginvers sisa matriks 3x3. Hubungan final

(8.6)
8.1.2 Plane Strain
Kondisi plane strain terjadi jika sebuah bodi tidak bebas berekpansi pada arah
tegak lurus terhadap permukaan beban. Jika kita asumsikan bahwa gaya-gaya
bekerja pada permukaan x-y, maka simpangan pada arah-z, adalah nol dan
simpangan u dan v hanya sebagai fungsi x dan y saja. Hal ini menyebabkan e zz, exz,
dan eyz sama dengan nol.
Substitusikan harga-harga nol tersebut, maka vector regangan menjadi

(8.7)

(8.8)
Dan

(8.9)
Sementara

(8.10)
Tiga vector diatas adalah identik terhadap apa yang telah terjadi pada kondisi
plane stress. Vector tegangan (8.10) diperoleh dengan mensubstitusikan zz
=xz=yz= 0 kedalam hukum Hooke {}=[D] {}, menggunakan (7.8) untuk [D].
perhatikan bahwa disini kompenen-komponen tegangan belum diketahui.Dalam
hal ini xz dan yz adalah nol, sedangakan

(8.11)
Matriks [D] dapat diperoleh dari (6.8) dengan menghilangkan baris dan
kolom tiga, lima, enam.

(8.12)
Dimana

(8.13)

8.2. Persamaan-Persamaan Simpangan


Ada dua simpangan belum diketahui dalam permasalahan elastisitas dua dimensi,
yaitu u dan v. Simpangan parallel terhadap aksis-z, w adalah nol jika kondisinya
plane strain dan sebagai fungsi u dan v jika kondisinya plane stress. Simpangan u
dan v di modelkan sebagai elemen kontinum dengan mendefenisikan komponnen
dua simpangan pada setiap titik nodal (gambar 8.2)
Model paling sederhana unntuk u dan v adalah menggunakan variasi
linier unntuk setiap simpangan adalah elemen. Simpangan horizontal u didekati
dengan

(8.13)

Sedangkan komponen vertical v diwakili oleh

(8.14)

Gambar 8.2. simpangan-simpangan titik nodal untuk elemen segitiga linier elastic
Dalam setiap persamaan, Ni,Nj, dan Nk adalah fungsi-fungsi interpolasi
dikembangkan dalam bab III dan diberikan oleh (3.8), (3.9) dan (3.10)
Persamaan (8.13) dan (8.14) dapat ditulis dalam ungkapan semua harga
titik nodal dengan menambah nol yang dikalikan simpangan-simpangan yang
hilang.

(8.15)
Dengan menggunakan notasi matriks, menghasilkan

(8.16)
Atau

(8.17)
Dimana [N] adalah matriks 2x6 mengandung fungsi-fungsi interpolasi dan
{U(e)}mengandung simpangan-simpangan titik nodal elemen.
Hubungan tegangan-regangan tiga dimensi (7.12) tereduksi menjadi

(8.18)
Karena w adalah nol dan u dan v tidak merupakan fungsi z. substitusikan (8.13)
kedalam (8.18), kemudian dideferensialkan, diperoleh

(8.19)
Dimana koefisien-koefisien b dan c didefenisikan dalam bab III. Persamaan (8.19)
mempunyai bentuk matriks

(8.16)

Atau

(8.21)
Persamaan (8.21) mendefenisikan matriks gradient 3x6, [B] untuk elemen
segitiga. Jumlah baris melampui dimensi dari permasalahan karena memang ada
tiga komponnen simpangan yang belum diketahui dalam permasalahan dua
dimensi.

8. Matrik-Matriks Elemen
Matriks kekakuan elemen diberikan oleh (7.30)

(8.22)
Dimana [B] didefenisikan dengan (8.21) dan [D] dengan (8.6) atau (8.12). Integral
ini siap dievaluasi karena [B] dan [D] terdiri dari ungkapan-ungkapan konstan.
Hasilnya adalah

(8.23)
Dimana t adalah tebal elemen dan A adalah luasan elemen. Hasil kali matriks
[B]T[D][B] dapat dilakukan dengan computer. Harga t digunakan dalam (8.23)
adalah tebal sesungguhnya untuk kondisi plane stress dan sama dengan satu untuk
kondisi plane strain
Vector gaya elemen di berikan dalam (7.31) setelah mengabaikan gaya
bodi, Z dan tegangan permukaan pz. sedangkan dua komponen yang lain eksis
dalam permasalahan dua dimensi. Hasil persamaan adalah

(8.24)
Dimana [N] didefinisikan oleh (8.17)

Integral pertama dalam (8.24) mudah dievaluasi karena matriksmatriksnya hanya mengandung koefisien-koefisien konstan. Hasil integral adalah

(8.25)
Perkalian matriks relative mudah dievaluasi, tetapi prosedur terbaik adalah
dilakukan dengan computer. Catatan perkalian bahwa [B]T [D] juga terjadi dalam
[k(e)], (8.23), sehinga ini dapat di evaluasi dalam DO-loop yang sama.
Integral volume melibatkan gaya-gaya bodi adalah mudah dievaluasi jika
fungsi-fungsi interpolasi diganti dengan equivalen koordinat luasannya. Integral
gaya bodi adalah

(8.26)

Integral (8.24) yang melibatkan tegangan permukaan p x dan py harus diintegrasi


sepanjang sisi elemen. Catatan bahwa d = tdl2, sehingga integral menjadi

(8.27)

Dimana L adalah panjang sisi. Integral (8.27) mempunnyai tiga harga sisi yang
berbeda, yang meliputi sisi ij, jk, ik. Asumsikan bahwa tegangan-tegangan
permukaan bekerja pada sisi ij, (8.27) menjadi

(8.28)
Akan tetapi, Nk adalah nol sepanjang sisi ij. Dengan menggunakan fakta ini dan
substitusikan koordinat luasan untuk fungsi-fungsi interpolasi, menghasilkan

(8.29)
Hasil persamaan (8.29) dapat diinterprestasikan bahwa kuantitas px tLij dan py tLij
mewakili komponen-komponen gaya yang bekerja pada sisi ij.

Evaluasi integral permukaan memberikan hasil serupa untuk sisi yang lain.
Hasilnya adalah

(8.30)
Masing-masing untuk sisi jk dan ik.
Perlu diperhatikan bahwa px dan py adalah positif jika diarahkan pada
arah-arah koordinat positif. Arah-arah positif ditunjukan dalam gambar 8.3

Gambar 8.3. Arah-arah tegangan permukaan positif.

Contoh ilustrasi
Hitunglah matriks kekakuan elemen dan vector gaya termal untuk elemen plane
stress ditunjukan dalam gambar 8.4. elemen mengalami kenaikan temperature
10oC.
Matriks kekakuan elemen diberikan oleh (8.23) sebagai [k (e)] = tA[B]T
[D] [B]. Gradien matriks [B] adalah

Gambar 8.4. Elemen elastic segitiga


Dimana A = (3) (2) / 2 = 3 cm2 dan

Substitusi memberikan

Hukum Hooke dalam matriks [D], (8.6) adalah

Evaluasi [k(e)] dapat dimulai dengan mengevaluasi [B]T[D] karena


perkalian ini juga terjadi saat mengevaluasi vector gaya termal.

(e)
Vector gaya termal diberikan oleh (8.25) adalah { f t }= [B]T[D]{T}tA .

vector regangan adalah

Gunaka perkalian [B]T[D] sebelumnya, di peroleh

8.4. Tegangan- Tegangan Elemen


Hasil yang di perlukan dalam permasalahan elastisitas adalah komponenkomponen tegangan bekerja pada bodi. Komponen-komponen tegangan dalam
suatu elemen dapat dihitung, sekali simpangan-simpangan titik nodal elemen
diketahui. Komponen-komponen tegangan diberikan oleh (7.34) menggunakan
vector-vektor {},{}, {T} seperti di defenisikan pada awal bab ini.

Contoh Ilustrasi
Hitunglah komponen-komponen tegangan untuk elemen dalam gambar 8.4 jika
simpangan titik nodal adalah

Komponen-komponen tegangan diberikan oleh {}= [D][B]{U(e)}-{T}.


Dengan menggunakan [B],[D], dan {T} pada contoh ilustrasi yang berhubungan
dengan gambar 8.4, di peroleh

Dan

Komponen-komponen tegangan adalah

Komponen-komponen tegangan adalah konstan dalam elemen linier.


Harga ini diasumsikan pada titik pusat elemen segitiga. Harga-harga yang konstan
ini merupakan kelemahan dari elemen linier.

Anda mungkin juga menyukai