Anda di halaman 1dari 16

MODUL PENGANTAR

GEOMETRI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA
OKTOBER 2020
2.6 Simetri dan Transformasi

Garis simetri
Pada gambar di bawah ini, 𝐴𝐵𝐶𝐷 persegi panjang dikatakan memiliki kesimetrian terhadap
garis 𝑙 karena setiap titik di sebelah kiri garis simetri atau sumbu simetri memiliki titik yang
sesuai di sebelah kanan; misalnya, X dan Y adalah titik yang sesuai.

Definisi
Suatu gambar memiliki kesimetrian terhadap suatu garis 𝑙 jika untuk setiap titik A pada
gambar tersebut, terdapat titik kedua B pada gambar tersebut yang merupakan garis-bagi dari
̅̅̅̅
𝐴𝐵 .

Contoh 1 :
a) Huruf manakah yang ditunjukkan di bawah ini yang memiliki garis simetri?
b) Huruf manakah yang memiliki lebih dari satu garis simetri?

Solusi :
a) B,D, dan H yang seperti di tunjukkan

b) H seperti yang di tunjukkan


Contoh 2 :
a) Gambar mana yang memiliki setidaknya satu garis simetri?
b) Gambar mana yang memiliki lebih dari satu garis simetri?

Solusi :
a) Segitiga sama kaki, persegi, dan segilima beraturan semuanya memiliki garis simetri.
b) Persegi dan segilima beraturan memiliki lebih dari satu garis simetri, jadi gambar-
gambar ini ditampilkan dengan dua garis simetri. (Sebenarnya ada lebih dari dua garis
simetri.)

Titik Simetri
Pada Gambar 2.41, ABCD persegi panjang juga dikatakan memiliki kesimetrian terhadap
suatu titik. Seperti yang ditunjukkan, titik P ditentukan oleh perpotongan diagonal persegi
panjang ABCD.

Definisi
Suatu gambar memiliki kesimetrian terhadap titik 𝑃 jika untuk setiap titik 𝑀 pada gambar
̅̅̅̅̅ .
tersebut terdapat titik kedua 𝑁 pada gambar tersebut yang titik 𝑃 merupakan titik tengah 𝑀𝑁
Contoh 3 :
Huruf manakah yang ditunjukkan di bawah ini yang memiliki simetri titik?

Solusi :
N, S, dan X seperti yang ditunjukkan semuanya memiliki simetri titik.

Contoh 4 :
Gambar mana pada 2.42 (a) yang memiliki simetri titik?

Hanya bujur sangkar, belah ketupat, dan segienam biasa yang memiliki titik simetri. Dalam
segilima beraturan, pertimbangkan jika titik P terletak ditengah, hal ini akan menunjukkan
segilima tidak memiliki titik simetri.

Transformasi
Pada materi berikut, kami akan menghasilkan gambar baru dari gambar lama berdasarkan
asosiasi poin. Secara khusus, transformasi yang termasuk dalam buku teks ini akan
mempertahankan bentuk dan ukuran gambar yang diberikan; dengan kata lain, transformasi
ini mengarah ke gambar kedua yang kongruen dengan gambar yang diberikan. Jenis
transformasi yang disertakan adalah (1) slide atau translasi, (2) refleksi, dan (3) rotasi.
Slides (translasi)
Dengan jenis transformasi ini, setiap titik dari gambar asli dikaitkan dengan titik kedua
dengan menempatkannya melalui gerakan dengan panjang dan arah yang tetap. Pada Gambar
2.43, ∆𝐴𝐵𝐶 ditranslasikan menjadi segitiga kedua ( ∆𝐷𝐸𝐹) dengan menggeser setiap titik
melewati jarak dan ke arah yang membawa titik A ke titik D. Grid latar belakang tidak
diperlukan untuk mendemonstrasikan slide, tetapi itu memberikan kredibilitas bahwa panjang
dan arah yang sama telah digunakan untuk menemukan setiap titik.

Contoh 5 :
Translasikan ∆𝑋𝑌𝑍 secara horizontal pada Gambar 2.44 untuk membentuk ∆𝑅𝑆𝑇. Dalam
contoh ini, jarak (panjang translasi) adalah 𝑋𝑅.

Solusi :

Pada contoh 5, ∆𝑋𝑌𝑍 ≅ ∆𝑅𝑇𝑆 dan juga ∆𝑅𝑇𝑆 ≅ ∆𝑋𝑌𝑍 . Di setiap translasi, gambar yang
diberikan dan gambar yang dihasilkan selalu kongruen. Pada contoh 5, korespondensi vertice
ditunjukkan oleh 𝑋 ↔ 𝑅, 𝑌 ↔ 𝑇, dan 𝑍 ↔ 𝑆.
Refleksi
Dengan refleksi, setiap titik dari gambar asli direfleksikan melintasi garis sedemikian rupa
sehingga membuat garis tersebut menjadi garis simetri. Setiap pasang titik yang sesuai akan
terletak di sisi yang berlawanan dari garis refleksi dan pada jarak yang sama. Pada Gambar
̅̅̅̅ untuk menghasilkan
2.46, segitiga tumpul ∆𝑀𝑁𝑃 direfleksikan melintasi garis vertikal 𝐴𝐵
bayangan∆𝐺𝐻𝐾. Titik 𝑁 dari sudut tumpul yang ditentukan sesuai dengan titik sudut 𝐻 dari
sudut tumpul dalam segitiga bayangan. Dimungkinkan untuk garis pantulan menjadi
horizontal atau miring. Dengan garis vertikal sebagai sumbu refleksi, gambar 2.46 kadang-
kadang disebut refleksi horizontal, karena bayangan terletak di sebelah kanan gambar yang
diberikan.

Contoh 6 :
Gambarlah refleksi dari segitiga siku-siku ∆𝐴𝐵𝐶
a) melintasi garis 𝑙 untuk membentuk ∆𝑋𝑌𝑍

b) melintasi garis 𝑚 untuk membentuk ∆𝑃𝑄𝑅


Solusi :

Dengan sumbu horizontal (garis) pantulan, pantulan pada Contoh 6 (a) sering disebut
pantulan vertikal. Dalam pantulan vertikal Gambar 2.47 (a), gambar berada di bawah gambar
yang diberikan. Dalam Contoh 9, kami menggunakan sisi dari gambar yang diberikan sebagai
garis (ruas garis) refleksi. Refleksi ini tidak horizontal maupun vertikal.

Rotasi
Dalam transformasi ini, setiap titik dari gambar yang diberikan mengarah ke sebuah titik
(gambarnya) dengan rotasi di sekitar titik tertentu melalui ukuran sudut yang ditentukan.
Pada Gambar 2.50, sinar 𝐴𝐵 berputar sekitar titik 𝐴 searah jarum jam melalui sudut 30°
untuk menghasilkan sinar citra 𝐴𝐶. Ini memiliki tampilan yang sama seperti jarum detik jam
selama periode waktu lima detik. Dalam gambar ini 𝐴 ↔ 𝐴 dan 𝐵 ↔ 𝐶

Contoh 7:
Pada Gambar 2.51, persegi 𝑊𝑋𝑌𝑍 telah diputar berlawanan arah jarum jam di sekitar
pusatnya (perpotongan diagonal) sampai sudut 45° untuk membentuk persegi 𝑄𝑀𝑁𝑃 yang
kongruen. Apa nama dari gambar geometris yang dibentuk oleh dua kotak yang berpotongan
tersebut?

Solusi :

Gambar yang terbentuk merupakan oktagram beraturan.


Soal 2.6
1. Huruf mana yang memiliki simetri terhadap sebuah garis?

2. Gambar geometris manakah yang memiliki kesimetrian dengan setidaknya satu garis?

3. Gambar geometris mana yang memiliki simetri terhadap suatu titik?

4. Lengkapi setiap gambar sehingga pencerminan melewati garis 𝑙.

5. Sebuah segi enam biasa diputar di sekitar titik yang terletak di tengah (seperti yang
ditunjukkan). Berapa banyak rotasi yang dibutuhkan untuk mengulang simpul segi enam
yang diberikan untuk simpul jika sudut rotasinya adalah
a) 30° ? b) 60° ? c) 90° ? d) 240° ?
3.1 Segitiga Kongruen

Dua segitiga kongruen jika keduanya saling dipasangkan akan identik sama.
Pada Gambar 3.1, ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐷𝐸𝐹 jika ∠𝐴 ≅ ∠𝐷 , ∠𝐵 ≅ ∠𝐸, ∠𝐶 ≅ ∠𝐹 , ̅̅̅̅
𝐴𝐵 ≅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ≅
𝐷𝐸 , 𝐵𝐶
̅̅̅̅
𝐸𝐹 , ̅̅̅̅
𝐴𝐶 ≅ ̅̅̅̅
𝐷𝐹

Dari kongruensi yang ditunjukkan, kita juga mengatakan bahwa simpul 𝐴 berhubungan
dengan titik 𝐷, seperti halnya 𝐵 ke 𝐸 dan 𝐶 ke 𝐹

Definisi
Dua segitiga kongruen jika enam bagian segitiga pertama kongruen dengan enam bagian
segitiga kedua yang sesuai.

Jika dua segitiga diketahui kongruen, kita dapat menyimpulkan bahwa bagian yang
bersesuaian adalah kongruen. Dari bagian kongruen yang ditunjukkan pada Gambar 3.2, kita
dapat menyimpulkan itu ∆𝑀𝑁𝑄 ≅ ∆𝑅𝑆𝑇. Menggunakan terminologi yang diperkenalkan
pada Bagian 2.6 dan Gambar 3.2, ∆𝑅𝑆𝑇 adalah refleksi terhadap garis vertikal yang terletak
di tengah-tengah antara dua segitiga

1. ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐴𝐵𝐶 (sifat refleksi dari kekongruenan)


2. Jika ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐷𝐸𝐹, maka ∆𝐷𝐸𝐹 ≅ ∆𝐴𝐵𝐶 (sifat simetri dari kekongruenan)
3. Jika ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐷𝐸𝐹 dan ∆𝐷𝐸𝐹 ≅ ∆𝐺𝐻𝐼, maka ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐺𝐻𝐼 (sifat transitif dari
kekongruenan)
Berdasarkan sifat-sifat di atas, kita melihat bahwa “kongruensi segitiga” adalah relasi yang
ekuivalen. Sulit untuk menetapkan bahwa segitiga itu kongruen jika enam pasang bagian
kongruen harus diverifikasi terlebih dahulu. Untungnya, untuk membuktikan segitiga
kongruen dapat menetapkan kurang dari enam pasang kongruensi.

SSS (metode untuk membutktikan segitiga kongruen)

Postulat 12 :
Jika ketiga sisi salah satu segitiga kongruen dengan ketiga sisi segitiga kedua, maka segitiga
tersebut kongruen (SSS).

Penunjukan SSS akan ditunjukkan dalam contoh dibawah ini sebagai alasan dalam bukti.

Contoh 1
Diketahui :
̅̅̅̅
𝐴𝐵 dan ̅̅̅̅
𝐶𝐷 bisektor satu sama lain di M
̅̅̅̅ ≅ 𝐷𝐵
𝐴𝐶 ̅̅̅̅
Lihat gambar 3.4
Buktikan :
∆𝐴𝑀𝐶 ≅ ∆𝐵𝑀𝐷

BUKTI
Statmen Alasan
̅̅̅̅ dan 𝐶𝐷
1. 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ bisektor satu sama lain di M Diketahui
2. ̅̅̅̅̅
𝐴𝑀 ≅ ̅̅̅̅̅
𝑀𝐵 Jika segment dipotong menjadi dua,
̅̅̅̅̅ ≅ 𝑀𝐷
𝐶𝑀 ̅̅̅̅̅ segment yang terbentuk ≅

3. ̅̅̅̅
𝐴𝐶 ≅ ̅̅̅̅
𝐷𝐵 Diketahui
4. ∆𝐴𝑀𝐶 ≅ ∆𝐵𝑀𝐷 Terbukti (SSS)

Catatan 1 :
Dalam langkah 2 dan 3, tiga pasang sisi terbukti kongruen. Dengan demikian, SSS terbukti
sebagai alasan yang membenarkan mengapa ∆𝐴𝑀𝐶 ≅ ∆𝐵𝑀𝐷
Catatan 2 :
∆𝐵𝑀𝐷 adalah bayangan yang ditentukan oleh rotasi dari ∆𝐴𝑀𝐶 sekitar titik M melalui sudut
180 °.

SAS (metode untuk membuktikan segitiga kongruen)

Cara kedua untuk menetapkan bahwa dua segitiga kongruen melibatkan menunjukkan bahwa
dua sisi dan sudut yang disertakan dari satu segitiga kongruen dengan dua sisi dan sudut yang
disertakan dari segitiga kedua. Jika dua orang masing-masing menggambar segitiga sehingga
dua sisi berukuran 2 cm dan 3 cm dan sudut yang disertakan berukuran 54 °, maka segitiga
tersebut kongruen. (Lihat Gambar 3.6.)

Postulat 13 :
Jika dua sisi dan sudut yang disertakan dari satu segitiga kongruen dengan dua sisi dan sudut
yang disertakan dari segitiga kedua, maka segitiga tersebut kongruen (SAS).

Urutan huruf SAS dalam Postulat 13 membantu kita untuk mengingat bahwa kedua sisi
memiliki sudut di antara keduanya. Artinya, di setiap segitiga, kedua sisinya membentuk
sudut.

Definisi
Dalam konteks ini, Identitas adalah alasan kami mengutip untuk memverifikasi bahwa ruas
garis atau sudut kongruen dengan dirinya sendiri, juga dikenal sebagai sifat refleksi dari
kekongruenan.
Contoh 2
Diketahui :
̅̅̅̅
𝑃𝑁 ⊥ ̅̅̅̅̅
𝑀𝑄
̅̅̅̅̅ ≅ 𝑁𝑄
𝑀𝑁 ̅̅̅̅
Lihat gambar 3.7
Buktikan :
∆𝑃𝑁𝑀 ≅ ∆𝑃𝑁𝑄

BUKTI
Stetmen Alasan
̅̅̅̅ ⊥ 𝑀𝑄
1. 𝑃𝑁 ̅̅̅̅̅ Diketahui
2. ∠1 ≅ ∠2 Jika dua garis ⊥ (saling tegak lurus), maka
sudutnya saling ≅
̅̅̅̅̅ ≅ 𝑁𝑄
3. 𝑀𝑁 ̅̅̅̅ Diketahui
4. ̅̅̅̅
𝑃𝑁 ≅ ̅̅̅̅
𝑃𝑁 Identitas
5. ∆𝑃𝑁𝑀 ≅ ∆𝑃𝑁𝑄 SAS

Catatan :
Dalam ∆𝑃𝑁𝑀, ̅̅̅̅̅
𝑀𝑁 (langkah 3) dan ̅̅̅̅
𝑃𝑁 (langkah 4) termasuk ∠1 , similar dengan ̅̅̅̅
𝑁𝑄 dan
̅̅̅̅ termasuk ∠2 dalam ∆𝑃𝑁𝑄. Sehingga SAS digunakan untuk membuktikan bahwa
𝑃𝑁
∆𝑃𝑁𝑀 ≅ ∆𝑃𝑁𝑄

ASA (metode untuk membuktikan segitiga kongruen)


Metode selanjutnya untuk membuktikan kongruen segitiga memerlukan kombinasi dua sudut
dan sisi yang disertakan. Jika dua orang masing-masing menggambar segitiga yang dua
sudutnya berukuran 33 ° dan 47 ° dan sisi yang disertakan berukuran 5 sentimeter, maka
segitiga tersebut adalah kongruen. Lihat gambar di bawah.
Postulat 14
Jika dua sudut dan sisi yang disertakan dari satu segitiga kongruen dengan dua sudut dan sisi
yang disertakan dari segitiga kedua, maka segitiga tersebut kongruen (ASA).

SSS, SAS, dan ASA semuanya adalah metode valid untuk membuktikan kongruen
segitiga, tetapi SSA bukan metode dan tidak dapat digunakan. Pada Gambar 3.9, kedua
segitiga tersebut ditandai untuk menunjukkan SSA, namun kedua segitiga tersebut tidak
kongruen.

Kombinasi lain yang tidak dapat digunakan untuk membuktikan kongruen segitiga adalah
AAA. Lihat Gambar 3.10. Tiga pasang sudut yang kongruen dalam dua segitiga tidak
menjamin pasangan sisi yang kongruen!

Contoh 3
Diketahui :
̅̅̅̅
𝐴𝐶 ≅ ̅̅̅̅
𝐷𝐶
∠1 ≅ ∠2
Lihat gambar 3.11
Buktikan :
∆𝐴𝐶𝐸 ≅ ∆𝐷𝐶𝐵
BUKTI
Stetmen Alasan
̅̅̅̅ ≅ 𝐷𝐶
1. 𝐴𝐶 ̅̅̅̅ Diketahui
2. ∠1 ≅ ∠2 Diketahui
3. ∠C ≅ ∠C Identitas
4. ∆𝐴𝐶𝐸 ≅ ∆𝐷𝐶𝐵 ASA

AAS (metode untuk membuktikan segitiga kongruen)

Theorem 3.1.1
Jika dua sudut dan sisi yang tidak termasuk dari satu segitiga kongruen dengan dua sudut dan
sisi yang tidak termasuk dari segitiga kedua, maka segitiga tersebut kongruen (AAS).

Contoh 4
Diketahui :
∠T ≅ ∠K
∠S ≅ ∠J
̅̅̅̅
𝑆𝑅 ≅ ̅𝐻𝐽
̅̅̅
Lihat gambar 3.13
Buktikan :
∆𝑇𝑆𝑅 ≅ ∆𝐾𝐽𝐻

BUKTI
Stetmen Alasan
1. ∠T ≅ ∠K Diketahui
∠S ≅ ∠J
2. ∠R ≅ ∠H Jika 2 ∠s (sudut) dari ∆ (segitiga pertama) kongruen dengan
dua ∠s (sudut) dari ∆ (segitiga kedua), maka sudut ketiga ∠s
juga kongruen
̅̅̅̅ ≅ 𝐻𝐽
3. 𝑆𝑅 ̅̅̅̅ Diketahui
4. ∆𝑇𝑆𝑅 ≅ ∆𝐾𝐻𝐽 AAS
Soal 3.1
̅̅̅̅ ≅ 𝐵𝐷
1. Sebutkan sudut yang sama dan sisi yang sama untuk ∆𝐴𝐵𝐶 dan ∆𝐴𝐵𝐷. Jika 𝐵𝐶 ̅̅̅̅ ,
dapatkah kamu menyimpulkan bahwa ∆𝐴𝐵𝐶 dan ∆𝐴𝐵𝐷 adalah kongruen? Bisakah SSA
digunakan sebagai alasan untuk membuktikan segitiga kongruen?

2. Buktikan ∆𝐴𝐵𝐷 ≅ ∆𝐶𝐵𝐸 menggunakan metode SAS

3. Buktikan ∆𝑊𝑉𝑌 ≅ ∆𝑍𝑉𝑋 menggunakan metode ASA

4. Buktikan ∆𝑀𝑁𝑂 ≅ ∆𝑂𝑃𝑀 menggunakan metode SSS

5. Buktikan ∆𝐸𝐹𝐺 ≅ ∆𝐽𝐻𝐺 menggunakan metode AAS


DAFTAR RUJUKAN

Alexander, Daniel C. & Geralyn M. Koeberlein. 2011. Elementary Geometry for


College Students “Fifth Edition”. USA: Books/Cole, Cengage Learning

Anda mungkin juga menyukai