Anda di halaman 1dari 9

SUDUT PADA SEGITIGA

Definisi segitiga

Segitiga (simbol A) adalah penyatuan tiga ruas garis yang ditentukan oleh tiga titik yang tidak
linier.

Tabel 2.1 Klasifikasi segitiga berdasarkan sisi yang kongruen

Tabel 2.2 Klasifikasi segitiga berdasarkan sudut

Tipe Sudut Tipe Sudut_

Lancip Satu sudut siku-siku


Semua sudutnya lancip Siku-siku
Tumpul Semua sudut
Satu sudutnya tumpul Sama sudut kongruen

Teorema 2.4.1

Dalam segitiga, jumlah ukuran sudut dalam adalah 180 °

COROLLARY 2.4.2

Masing-masing sudut segitiga sama sisi memliki besar 60 0

COROLLARY 2.4.3
Sudut lancip segitiga dan sudut siku-siku merupakan sudut berpenyiku.
COROLLARY 2.4.4

jika dua sudut satu segitiga kongruen dengan dua sudut segitiga lainnya, maka sudut ketiga juga
kongruen.

In AJIST and AJTZ(trianglesDotshow n), m/B = mzX = 52°. Also, m/5 = mZl' =
59°.

a) Find mZT. b) Find mZZ. e> Is ZT ^ ZZ?

SOLUTION
a) E/K + mZS + mz T = ISO-1
52“ + 59° + mZT = ISO"
111* + mZ T = ISO" mz T = 69°
b) Using mZJf + mz ¥ + mZZ = ISO", we also find that mZZ = 69s.
c) Yes, ZT = ZZ(both measure 69'"').

COROLLARY 2.4.5
Besar sudut dalam segitiga sama dengan jumlah dari besar dua sudut dalam yang tidak berdekatan.

POLIGON

Definisi polygon

Poligon adalah bangun bidang tertutup yang sisi-sisinya merupakan ruas garis yang hanya memotong di
titik akhir.
Jenis Poligon

1. Poligon beraturan
2. Poligon tidak beraturan
3. Poligon Convex
Besar sudutnya di antara 00 dan 800

4. Poligon Concave
Poligon concave selalu memiliki satu sudut reflex

Tabel 2.3

TABLE 2.3
MtRon >umher i>T Sides PokpHl Xuoibtr oT Sides

Triangle 3 Heptagon 7
Quxlritanl 4 OcUgHl &
Ri^ju 3 Mnqin 9
BeTaion 6 IXca^oi 10

TABLE 2.4

J nangle yuadnlalcniL l-iTiLzif'Cir. Hexagon


.1 3ldcS 4- 5-idc-s- 5 3 Jos h sides
0 diagonals j diagonals y diagonals
2 diagonals

Teorema 2.5.1

Jumlah total diagonal D dalam poligon dengan n sisi diberikan oleh ramus
D = n(n — 3)
2

Teorema 2.5.2

Jumlah (S) besar sudut dalam poligon dengan n sisi diberikan oleh

S = (n — 2) X 1800. Untuk > 2 .


rnuvr

Consider the pentagon ABCDK in Figure 2.33. ■with auxiliary segments {diagonals from one
vertex) as shown.
The equations Lhal follow are based upon the sum of the interior angles In triangles ABC,
ACD. and ADK. Adding columns of angle measures, we have

mzl + mZ2 + mZ) = ISO1


mzti +mZ5 + mZ+ = ISO*
mZS j- mZO j- mz7_= ISO0
mZE -t- mzA - m/D + mzit mZC = SdO4
For pentagon ABCDF.. In which n = 5, the sum of the measures of the inferior angles is (5 — 2)
- ISO5, which equals 540'.
When drawing diagonals from one vertex of a polygon of ft sides, we always form (ft - 2)
triangles. The sum of the measures of the interior angles always equals (rt - 2) - ISOT. 4

Poligon reguler adalah poligon yang sama sisi dan sama sudut.

A. Konsep Segitiga Kongruen

Dua segitiga adalah kongruen jika satu berhimpit

dengan (cocok dengan sempurna) yang lain.

Perhatikan gambar dibawah ini . A ABC = ADEF

maka ZA = ZD, ZF = ZF, ZC = ZF,

Definisi segitiga kongruen

Dua segitiga kongruen jika enam bagian dari segitiga pertama kongruen dengan enam bagian yang
sesuai dari segitiga kedua.
Jika dua segitiga kongruen kita dapat menyimpulkan bahwa bagian-bagian yang bersesuaian juga
kongruen.

1. A ABC = A ABC (sifat refleksi kongruen)


2. If A ABC = A DEF, maka A DEF = A ABC. (sifat simetri kogruen)
3. If A ABC = A DEF dan A DEF = A GHI. Maka A ABC = A GHI. (sifat transitif
kongruen)

Atas dasar sifat-sifat di atas, kita melihat bahwa "kongruensi segitiga" adalah hubungan
kesetaraan.
B. Metode untuk membuktikan segitiga kongruen
1. Sisi, sisi, sisi (SSS)
Postulat 12

Jika tiga sisi dari satu segitiga adalah kongruen dengan tiga sisi dari
segitiga kedua, maka segitiga tersebut kongruen (SSS).

Pernyataan Alasan
1. ABdanCD saling berpotongan dititik M 1. Diketahui
2. AM = MB CM = MD 2. Jika satu ruas garis dibagi dua sama
3. AC = DB panjang, maka ruas garis tersebut kongruen.
4. AAMC = ABMD 3. Diketahui
4. Metode SSS

Catatan
a. Dalam Langkah 2 dan 3, ketiga pasang sisi terbukti kongruen; dengan demikian, metode SSS
dikutip sebagai alasan yang membenarkan mengapa AAMC s ABMD.
b. ABMD adalah gambar yang ditentukan oleh searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam
rotasi dengan AAMC di titik M melalui sudut rotasi 180 °.

2. SAS
Cara kedua untuk menetapkan bahwa dua segitiga kongruen melibatkan menunjukkan bahwa dua
sisi dan sudut yang disertakan dari satu segitiga kongruen dengan dua sisi dan termasuk sudut
segitiga kedua. Jika dua orang masing-masing menggambar segitiga sehingga dua sisi berukuran
2 cm dan 3 cm dan sudut yang dimasukkannya adalah 54 °, maka segitiga itu kongruen.

Postulat 13
jika dua sisi dan sudut termasuk dari satu segitiga kongruen dengan dua sisi dan sudut yang
termasuk dari segitiga kedua, maka kedua segitiga adalah kongruen (SAS).

Definisi
Dalam sebuah bukti, Identitas (juga dikenal sebagai Sifat Refleksif Kongruensi) adalah alasan yang
dikutip ketika memverifikasi bahwa ruas garis atau sudut adalah kongruen dengan dirinya
sendiri.

Contoh

Diketahui PN 1 MQ (ruas garis PN tegak lurus dengan ruas garis MQ) dan MJV s M?.

Buktikan APNM s APNQ.

Pernyataan Alasan
4. PN 1 MQ 5. Diketahui
5. A1SA2 6. Jika dua garis saling tegak lurus,
6. MN s NQ sedemikian sehingga membentuk sudut
7. PNsPN yang berdekatan sama besar.
5. APNM s APNQ 7. Diketahui
8. Identitas (refleksi)
9. Metode SAS
Catatan

Pada APNM, MN (langkah 3) dan PN (langkah 4) membentuk Zl. Demikian pula NQ dan PN
membentuk sudut Z2 pada APNQ. Jadi , metode SAS digunakan untuk memverifikasi bahwa A
PNM = A PNQ sebagai alasan pada langkah ke-5.

3. ASA
Metode selanjutnya untuk membuktikan segitiga kongruen memerlukan kombinasi dua sudut dan
sisi yang termasuk. Jika dua segitiga ditarik sehingga dua sudut berukuran 33 ° dan 47 ° sementara
sisi yang dimasukkannya berukuran 5 sentimeter, maka segitiga ini harus kongruen. Lihat gambar di
bawah ini.

Jika dua sudut dan sisi termasuk dari satu segitiga kongruen dengan dua sudut dan sisi
termasuk dari segitiga kedua, maka kedua segitiga adalah kongruen (ASA).

SSS, SAS, dan ASA adalah semua metode valid untuk membuktikan segitiga kongruen, tetapi
SSA bukan metode dan tidak dapat digunakan. Pada Gambar 3.9 di halaman 127, kedua
segitiga ditandai untuk menunjukkan hubungan SSA, namun kedua segitiga tersebut tidak
kongruen.

Kombinasi lain yang tidak dapat digunakan untuk membuktikan segitiga kongruen adalah AAA.
Lihat Gambar 3.10. Tiga pasang sudut kongruen dalam dua segitiga tidak menjamin tiga pasang
sudut kongruen! Dengan AAA, segitiga memiliki bentuk yang sama tetapi tidak selalu kongruen.
GIVEN: AC - DC
Z I s Z2 (See Figure 3.11.)
PROVE: A4C£ “ AOCB

PROOF
statements Reasons

1. 4T ^ UC (See Figure 3.12.) 1. Given


2. Zl s= Z2 2. Given
3. ZC s= ZC 3. Identity
A. A ACE ss A DCB 4. ASA

Selanjutnya kita mempertimbangkan teorema AAS; teorema ini dapat dibuktikan dengan
menerapkan postulat ASA.

Teorema 3.1.1
jika dua sudut dan sisi yang tidak termasuk dalam satu segitiga kongruen dengan dua sudut
dan sisi yang tidak termasuk dari segitiga kedua, maka segitiga adalah kongruen (AAS).

Latihan
1. Untuk segitiga yang ditampilkan dibawah ini, kita dapat mengungkapkan
dengan pernyataan A ABC = A FED . Dengan menata ulang simpul, nyatakan segitiga
kongruen ini dengan penyataan yang berbeda
2. Dengan sudut yang sesuai ditunjukkan atau diketahui, tentukan mzA jika mzF = 720
3. Dipandang A ABC = AABD yang ditunjukkan pada gambar. Dengan alasan identitas, maka
ZA = ZA dengan AB = AB .
a. Jika AB = BD, buktikan bahwa A ABC = AABD?
b. Jika bagian a dapat dibuktikan, dengan alasan apa segitiga terbut kongruen ?

http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/index.php?gloss_asing=Corresponding&gloss_indonesia
=
&j enis=start&Bidang=3&infocmd=Cari

Anda mungkin juga menyukai