Anda di halaman 1dari 7

SUB BAB 6.

4 Beberapa Konstruksi dan Pertidaksamaan Lingkaran

Di Bagian 6.3, kita telah membuktikan bahwa jari-jari yang ditarik ke garis singgung
pada titik kontak adalah tegak lurus terhadap garis singgung di titik tersebut. Sekarang kita
tunjukkan, dengan menggunakan bukti tidak langsung, bahwa kebalikan dari teorema tersebut
juga benar. Ingatlah bahwa hanya ada satu garis yang tegak lurus terhadap suatu garis di suatu
titik pada garis tersebut.

TEOREMA
TEOREMA6.4.1
6.4.1

Garis yang tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran di titik ujungnya pada lingkaran adalah
garis singgung lingkaran.

̅̅̅̅
DIBERIKAN : Pada 6.54(a), ʘ𝑂 dengan jari-jari lingkaran 𝑂𝑇
⃡ ⊥ 𝑂𝑇
𝑄𝑇 ̅̅̅̅
⃡ adalah garis singgung terhadap ʘ𝑂 pada titik T
BUKTIKAN : 𝑄𝑇
BUKTI : Misalkan bahwa 𝑄𝑇 ⃡ bukan garis singgung terhadap ʘ𝑂 pada titik T.
Kemudian garis singgung ( ⃡𝑅𝑇 ) dapat ditarik pada T , titik singgung [Lihat
6.54(b).].
̅̅̅̅ adalah jari – jari pada garis singgung ⃡𝑅𝑇 di T, dan karena
Sekarang 𝑂𝑇
jari-jari yang ditarik ke garis singgung pada titik kontak garis singgung tegak
lurus terhadap garis singgung, 𝑂𝑇 ̅̅̅̅ ⊥ 𝑅𝑇
⃡ . Tetapi menurut hipotesis 𝑄𝑇 ⃡ ⊥ 𝑂𝑇
̅̅̅̅.
Jadi, dua garis tegak lurus terhadap 𝑂𝑇 ̅̅̅̅ di titik T, kontradiksi dengan fakta
bahwa hanya ada satu garis yang tegak lurus terhadap sebuah garis di suatu
⃡ harus menyinggung ʘ𝑂 di titik
titik pada garis tersebut. Oleh karena itu, 𝑄𝑇
T.

Gambar 6.54
KONSTRUKSI TANGEN PADA LINGKARAN

KONSTRUKSI 8

Konstruksi 8 Untuk membuat garis singgung lingkaran pada satu titik di lingkaran.

PLAN : PERENCANAAN : Strategi yang digunakan dalam Konstruksi 8 didasarkan pada


Teorema 6.4.1. Untuk Gambar 6.55(a), kita akan menggambar
radius (diperpanjang di luar lingkaran). Di titik pada lingkaran
(titik X pada Gambar 6.55), kita membuat garis yang tegak
lurus terhadap ̅̅̅̅
𝑃𝑋. Garis yang dibangun [ ⃡𝑊𝑋 pada Gambar
6.55(c)] bersinggungan dengan lingkaran P di titik X.
DIBERIKAN : ʘ𝑃 dengan titik X pada lingkaran [Lihat Gambar 6.55(a).]
KONSEP ⃡
: Tangen 𝑋𝑊 pada ʘ𝑃 di titik X

(a) (b) (c)

Gambar 6.55

KONSTRUKSI :
Gambar 6.55(a) : Pertimbangkan ʘ𝑃 dan titik X pada ʘ𝑃 .
Gambar 6.55(b) ̅̅̅̅ dan perpanjang ke bentuk 𝑃𝑋.
: Gambarkan jari-jari 𝑃𝑋
Menggunakan X sebagai pusat dan panjang jari-jari yang
kurang dari XP, gambar dua busur untuk memotong 𝑃𝑋 di titik
Y dan Z.
Gambar 6.55(c) : Selesaikan konstruksi garis tegak lurus ke 𝑃𝑋 di titik X. Dari Y
dan Z, tandai busur dengan jari-jari yang sama panjangnya lebih
besar XY. Menyebut titik perpotongan W, gambar ⃡𝑋𝑊 , garis
singgung yang diinginkan terhadap ʘ𝑃 di titik X.

1
CONTOH 1

Buatlah gambar sehingga titik-titik A, B, C, dan D berada di ʘ𝑂 secara berurutan. Jika


garis singgung dibuat di titik A, B, C, dan D, jenis segi empat apakah yang akan dibentuk
oleh segmen singgung jika :
a. m𝐴𝐵 ̂ = m𝐶𝐷
̂ dan m𝐵𝐶 ̂ = m𝐴𝐷 ̂ ?
b. semua busur 𝐴𝐵̂ , 𝐵𝐶
̂ , 𝐶𝐷̂ , dan 𝐷𝐴̂ adalah kongruen?
Solusi :
a. Belah ketupat (semua sisinya kongruen)
b. Persegi (keempat ∠s adalah sudut siku-siku; semua sisinya ≅)

Sekarang kita pertimbangkan konstruksi yang lebih sulit.

KONSTRUKSI 9

Konstruksi 9 Untuk membuat garis singgung lingkaran dari


titik luar.

DIBERIKAN : ʘ𝑄 dan titik eksternal E [Lihat Gambar


6.56(a).]
KONSEP : Sebuah garis singgung 𝐸𝑇 ̅̅̅̅ pada ʘ𝑄,
dengan T sebagai titik singgung.
KONSTRUKSI :
Gambar 6.56(a) : Perhatikan ʘ𝑄 dan titik eksternal E.
Gambar 6.56(b) : Gambar 𝐸𝑄 ̅̅̅̅. Buatlah garis bagi yang tegak
lurus pada 𝐸𝑄 ̅̅̅̅ x, untuk memotong 𝐸𝑄 ̅̅̅̅ di
titik tengahnya M.
Gambar 6.56(c) : Dengan M sebagai pusat dan MQ (atau ME)
sebagai panjang jari|-jari, buatlah sebuah
lingkaran. Titik potong lingkaran M dengan
lingkaran Q ditunjuk oleh T dan V.
Sekarang gambar 𝐸𝑇 ̅̅̅̅ , garis singgung yang
diinginkan.
̅̅̅̅ juga merupakan garis singgung ʘ𝑄
CATATAN : Jika ditarik, 𝐸𝑉
Gambar 6.56

Dalam konstruksi sebelumnya, 𝑄𝑇 ̅̅̅̅ (tidak diperlihatkan) adalah jari-jari lingkaran kecil
Q. Dalam lingkaran besar M, ∠ETQ adalah sudut tertulis yang memotong setengah lingkaran.
Jadi, ∠ETQ adalah sudut siku-siku dan 𝑂𝑇 ̅̅̅̅ ⊥ 𝑇𝑄
̅̅̅̅. Karena garis yang ditarik tegak lurus jari-
jari lingkaran di titik ujungnya pada lingkaran adalah garis singgung lingkaran, ̅̅̅̅
𝐸𝑇 adalah garis
singgung lingkaran Q.

2
PERTIDAKSAMAAN PADA LINGKARAN
Teorema yang tetap di bagian ini melibatkan pertidaksamaan dalam lingkaran.

TEOREMA
TEOREMA6.4.2
6.4.1
Dalam sebuah lingkaran (atau dalam lingkaran kongruen) yang mengandung dua sudut
pusat yang tidak sama, sudut yang lebih besar sesuai dengan busur intersep yang lebih
besar.

DIBERIKAN : ʘ𝑂 dengan sudut pusat ∠1 dan ∠2 di gambar


6.57; m∠1 > m∠2
BUKTIKAN ̂ > m𝐶𝐷
: m𝐴𝐵 ̂
BUKTI : Pada ʘ𝑂, m∠1 > m∠2. Dengan Postulat Sudut
Tengah, m∠1 = m𝐴𝐵 ̂ dan m∠2 = m𝐶𝐷 ̂.
̂ > m𝐶𝐷
Dengan substitusi, m𝐴𝐵 ̂.
Gambar 6.57

Kebalikan dari Teorema 6.4.2 berikut, dan juga mudah dibuktikan.

TEOREMA
TEOREMA6.4.3
6.4.1
Dalam lingkaran (atau dalam lingkaran kongruen) yang berisi dua busur yang tidak sama,
busur yang lebih besar sesuai dengan sudut pusat yang lebih besar.

̂ dan 𝐶𝐷
DIBERIKAN : Pada Gambar 6.57, ʘ𝑂 dengan 𝐴𝐵 ̂
̂ > m𝐶𝐷
m𝐴𝐵 ̂
BUKTIKAN : m∠1 > m∠2

CONTOH 2

DIBERIKAN: Pada Gambar 6.58, ʘ𝑄 dengan m𝑅𝑆 ̂ > m𝑇𝑉̂.


a. Dengan menggunakan Teorema 6.4.3, kesimpulan apa yang
dapat kamu tarik tentang ∠RQS dan ∠TQV ?
b. Apa yang disarankan oleh intuisi tentang RS dan TV?
Solusi
a. m∠RQS > m∠TQV
Gambar 6.58 b. RS > TV

3
Sebelum kita menerapkan Teorema 6.4.4 dan membuktikan Teorema 6.4.5, perhatikan
aktivitas di sebelah kiri. Bukti Teorema 6.4.4 tidak diberikan; namun, buktinya mirip dengan
Teorema 6.4.5.

TEOREMA
TEOREMA6.4.4
6.4.1
Dalam lingkaran (atau dalam lingkaran kongruen) yang berisi dua tali busur yang tidak
sama, tali busur yang lebih pendek berada pada jarak yang lebih jauh dari pusat lingkaran.

CONTOH 3

Pada lingkaran P di Gambar 6.59, setiap jari-jari memiliki


panjang 6 cm, dan tali busur memiliki panjang AB = 4cm, DC
= 6cm, dan EF = 10cm. Misalkan 𝑃𝑅 ̅̅̅̅ , 𝑃𝑆
̅̅̅̅, dan 𝑃𝑇
̅̅̅̅ beri nama
segmen yang tegak lurus pada akord ini dari pusat P.
̅̅̅̅ , 𝑃𝑆
a. Dari 𝑃𝑅 ̅̅̅̅, dan 𝑃𝑇
̅̅̅̅, mana yang terpanjang?
̅̅̅̅ , 𝑃𝑆
b. Dari 𝑃𝑅 ̅̅̅̅, dan 𝑃𝑇
̅̅̅̅, mana yang terpendek?
Solusi
Gambar 6.59 ̅̅̅̅ adalah yang tepanjang, menurut Teorema 6.4.4
a. 𝑃𝑅
̅̅̅̅ adalah yang terpendek
b. 𝑃𝑇

Dalam pembuktian Teorema 6.4.5, bilangan positif a dan b menyatakan panjang segmen
garis. Jika a < b, maka a2 < b2 kebalikannya juga benar.

TEOREMA
TEOREMA6.4.5
6.4.1
Dalam sebuah lingkaran (atau dalam lingkaran kongruen) yang berisi dua tali busur yang
tidak sama panjang, tali busur yang lebih dekat ke pusat lingkaran memiliki panjang yang
lebih besar.

Gambar 6.60

4
DIBERIKAN : Pada gambar 6.60(a), ʘ𝑄 dengan chords 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ dan 𝐶𝐷
̅̅̅̅
̅̅̅̅̅
𝑄𝑀 ⊥ ̅̅̅̅
𝐴𝐵 dan ̅̅̅̅
𝑄𝑁 ⊥ ̅̅̅̅
𝐶𝐷
QM < QN
BUKTIKAN : AB > CD
BUKTI : Pada Gambar 6.60(b), kita lambangkan panjang ̅̅̅̅̅ 𝑄𝑀 dan ̅̅̅̅ 𝑄𝑁 dengan a dan c,
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
masing-masing. Gambarkan jari-jari 𝑄𝐴, 𝑄𝐵, 𝑄𝐶 , dan 𝑄𝐷, dan menunjukkan
semua panjang dengan r. 𝑄𝑀̅̅̅̅̅ adalah garis-bagi yang tegak lurus dari 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ ,
̅̅̅̅ adalah garis-bagi yang tegak lurus dari 𝐶𝐷
dan 𝑄𝑁 ̅̅̅̅, karena jari-jari yang
tegak lurus terhadap sebuah tali busur membagi dua tali busur dan tali
busurnya. Misalkan MB = b dan NC = d.

Dengan sudut siku-siku di M dan N, kita melihat bahwa ΔQMB dan ΔQNC
adalah segitiga siku-siku. Berdasarkan Teorema Pythagoras, r2 = a2 + b2 dan r2 = c2 + d2, jadi
b2 = r2 - a2 dan d2 = r2 - c2. Jika QM < QN, maka a < c dan a2 < c2. Perkalian dengan membalik
urutan pertidaksamaan ini; karena itu, -a2 > -c2. Menambahkan r2, kita mempunyai r2 - a2 > r2
- c2 atau b2 > d2, yang mengartikan bahwa b > d. Jika b > d, maka 2b > 2d. Tetapi AB = 2b dan
CD = 2D. Oleh karena itu, AB > CD.

Penting bahwa frase minor arc digunakan dalam teorema terakhir kita. Pembuktian
Teorema 6.4.6 diserahkan kepada siswa. Untuk Teorema 6.4.7, bukti diberikan karena lebih
banyak dilibatan. Dalam setiap teorema, akord dan busur minor terkait memiliki titik akhir
yang sama.

TEOREMA
TEOREMA6.4.6
6.4.1

Dalam sebuah lingkaran (atau dalam lingkaran kongruen) yang berisi dua tali busur yang
tidak sama, tali busur yang lebih panjang berhubungan dengan busur kecil yang lebih
besar.

̂ > m𝐶𝐷
Jika AB > CD pada Gambar 6.61, maka m𝐴𝐵 ̂.

TEOREMA
TEOREMA6.4.6
6.4.1

Dalam sebuah lingkaran (atau dalam lingkaran yang kongruen) yang berisi dua busur
minor yang tidak sama, busur minor yang lebih besar sesuai dengan yang lebih panjang
dari akord yang terkait dengan busur ini.

5
̂ > m𝐶𝐷
DIBERIKAN : Pada Gambar 6.61(a), ʘ𝑂 dengan m𝐴𝐵 ̂ dan akord ̅̅̅̅
𝐴𝐵 dan ̅̅̅̅
𝐶𝐷

Gambar 6.61

BUKTIKAN : AB > CD
BUKTI ̅̅̅̅, 𝑂𝐵
: Di lingkaran O pada Gambar 6.61(b), gambar jari-jari 𝑂𝐴 ̅̅̅̅, 𝑂𝐶
̅̅̅̅ , dan 𝑂𝐷
̅̅̅̅ .
Karena m𝐴𝐵 ̂ > m𝐶𝐷 ̂ , maka m∠AOB > m∠COD karena busur yang lebih
besar dalam lingkaran sesuai dengan sudut pusat yang lebih besar.
Pada Gambar 6.61(c), kita rotasikan ΔCOD pada posisi lingkaran di
mana D berimpit dengan B. Karena jari-jari 𝑂𝐶̅̅̅̅ dan 𝑂𝐵
̅̅̅̅ kongruen, ΔCOD
adalah segitiga samakaki; begitu juga, m∠C = m∠ODC.
Pada ΔCOD, m∠COD + m∠C + m∠CDO = 180°. Karena m∠COD
positif, kita mempunyai m∠C + m∠CDO < 180° dan 2 ∙ m∠C < 180° dengan
substitusi. Oleh karena itu, m∠C < 90°.

Sekarang buat segmen tegak lurus pada ̅̅̅̅


𝐶𝐷 di titik C, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 6.61(d). Tunjukkan perpotongan segmen tegak lurus dan ̅̅̅̅ 𝐴𝐵 dengan titik E. Karena
̅̅̅̅
ΔDCE adalah segitiga siku-siku dengan sisi miring 𝐸𝐵 , EB > CD (*). Karena AB = AE + EB
dan AE > 0, kita mempunyai AB > EB (*). Menurut sifat transitif, pernyataan berbintang (*)
mengungkapkan bahwa AB > CD.

CATATAN: Dalam pembuktian sebelumnya, ̅̅̅̅ 𝐶𝐸 harus berpotongan ̅̅̅̅


𝐴𝐵 di beberapa titik
antara A dan B. Jika akan berpotongan di A, ∠BCA harus lebih dari 90°; ini mengikuti fakta
̂ adalah busur kecil dan bahwa busur yang yang telah berpotongan untuk ∠BCA harus
bahwa 𝐴𝐵
menjadi busur besar.

Anda mungkin juga menyukai