Pada pembahasan kali ini akan ada dua aksioma untuk ukuran sudut yang menyatakan bahwa kita dapat
mengukur berbagai sudut dan kita dapat menjumlahkan dua sudut.
Setiap sudut ∠ 𝐴𝐵𝐶 terkait dengan tepat satu bilangan real yang disebut sebagai ukuran dan dinyatakan
dalam 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐶.
Untuk menyatakan aksioma berikutnya, kita perlu mendefinisikan titik dalam dari sebuah sudut.
Berdasarkan geometri Euclid, berikut ini definisi dari titik dalam sebuah sudut.
Definisi. Sebuah titik D disebut sebagai titik dalam dari sudut ∠ 𝐴𝐵𝐶 (lihat gambar 1) jika dan hanya jika
terdapat ruas garis ̅̅̅̅
𝐸𝐹 yang memuat titik D sebagai titik dalam yang terhubung dari satu sisi sudut ke sisi
yang lainnya ( 𝐸 ∈ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐹 ∈ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐶 , 𝐸 ≠ 𝐵, 𝐹 ≠ 𝐵
A
E
B D
Gambar 1.
Jika D merupakan titik dalam ∠ 𝐴𝐵𝐶, maka 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐷 + 𝑚∠ 𝐷𝐵𝐶 = 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐶. Sehingga, jika 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐷 +
𝑚∠ 𝐷𝐵𝐶 = 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐶, maka ⃗⃗⃗⃗⃗⃗𝐵𝐷 dilewati sebuah titik dalam ∠ 𝐴𝐵𝐶.
Postulat Busur
Untuk sebarang dua sudut ∠ 𝐴𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑛 ∠ 𝐷𝐸𝐹 (gambar 2) dengan 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐶 < 𝑚∠ 𝐷𝐸𝐹 , maka
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ sehingga 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐶 = 𝑚∠ 𝐺𝐸𝐹 dan 𝐸𝐹
terdapat sebuah sinar garis 𝐸𝐺 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ − 𝐸𝐷
⃗⃗⃗⃗⃗ − 𝐸𝐺 ⃗⃗⃗⃗⃗
Gambar 2.
Pembuktian Teorema 1.
Misalkan 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐶 = 𝑎 dan 𝑚∠ 𝐷𝐸𝐹 = 𝑏 maka 0 < a < b < 180 (aksioma 1)
Definisi.
Dua sudut disebut sebagai pasangan sudut berpelurus jika dan hanya jika sudut tersebut memiliki satu sisi
bersamaan dan dua sisi sinar garis yang berlawanan. Besar sudut berpelurus adalah 180, sedangkan dua
sudut yang memiliki ukuran 90 disebut penyiku.
Latihan:
Misalkan 𝑚∠ 𝐺𝐵𝐹 = 80 (gambar 3). Sinar garis 𝐵𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ merupakan lawan arah dari sinar garis 𝐵𝐶
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ dan 𝐵𝐺
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ . Tentukanlah
merupakan lawan arah dari sinar garis 𝐵𝐸
a. 𝑚∠ 𝐴𝐵𝐺
b. 𝑚∠ 𝐵𝐷𝐺
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
c. Koordinat sinar 𝐵𝐸
Gambar 3