Anda di halaman 1dari 14

Dalam bab ini, kami akan memperluas terminologi yang

WARNING terkait dengan lingkaran, beberapa metode pengukuran busur


Jika frasa "dalam bidang" dihilangkan dan sudut, dan banyak sifat lingkaran.
dari definisi sebuah lingkaran, hasilnya
adalah definisi dari sebuah bola.
Definisi

Lingkaran adalah himpunan semua titik pada bidang


yang berada pada jarak tetap dari titik tertentu yang
dikenal sebagai pusat lingkaran.

___
Sebuah lingkaran diberi nama berdasarkan titik pusatnya.
Pada Gambar 6.1, titik P adalah pusat lingkaran. Simbol
lingkaran adalah ⊙, jadi lingkaran pada Gambar 6.1 adalah
⊙ 𝑃. Titik A, B, C, dan D adalah titik (atau pada) lingkaran.
Titik P (pusat) dan R berada di bagian dalam lingkaran P; titik
G dan H berada di luar lingkaran.
Gambar 6.1
###
Pada ⊙ 𝑄 Gambar 6.2, 𝑆𝑄 ̅̅̅̅ adalah jari-jari lingkaran. Jari-
jari adalah ruas yang menghubungkan pusat lingkaran
dengan sebuah titik pada lingkaran. 𝑆𝑄 ̅̅̅̅ , 𝑇𝑄
̅̅̅̅, 𝑉𝑄
̅̅̅̅ , dan 𝑊𝑄
̅̅̅̅̅
adalah radii jari-jari (jamak radius) dari ⊙ 𝑄. Menurut
definisi, 𝑆𝑄 = 𝑇𝑄 = 𝑉𝑄 = 𝑊𝑄.

Pernyataan berikut merupakan konsekuensi dari definisi


Risna Della Safrilia
lingkaran.
180312613043
Semua jari-jari lingkaran adalah kongruen.

Ruas garis yang menghubungkan dua titik lingkaran (seperti


̅̅̅̅̅ pada Gambar 6.2) adalah tali busur lingkaran. Sebuah
𝑆𝑊
diameter lingkaran adalah tali busur yang memuat pusat
̅̅̅̅̅ adalah diameter dari ⊙ 𝑄.
lingkaran; pada Gambar 6.2, 𝑇𝑊

Definisi

Lingkaran kongruen adalah dua atau lebih lingkaran


Gambar 6.2
yang jari-jarinya kongruen.

Pada Gambar 6.3, lingkaran 𝑃 dan 𝑄 kongruen karena jari-


jarinya sama panjang. Kita bisa geser ⊙ 𝑃 ke kanan
6.1 Lingkaran dan Segmen bertepatan dengan ⊙ 𝑄.

Terkait dan Sudut


Gambar 6.3

1
Definisi
Lingkaran konsentris adalah lingkaran coplanar yang
memiliki pusat yang sama.

Lingkaran konsentris pada Gambar 6.4 memiliki pusat


persekutuan 𝑂.

Gambar 6.4 Pada ⊙ 𝑃 Gambar 6.5, bagian lingkaran yang ditunjukkan


dari titik 𝐴 ke titik 𝐵 adalah busur 𝐴𝐵, dilambangkan dengan
̂ . Jika 𝐴𝐶
𝐴𝐵 ̂ adalah diameter, maka 𝐴𝐵𝐶 ̂ (tiga huruf
digunakan untuk kejelasan) adalah setengah lingkaran. Pada
Gambar 6.5, busur kecil seperti 𝐴𝐵 ̂ adalah bagian dari
setengah lingkaran; busur utama seperti 𝐴𝐵𝐶𝐷 ̂ (juga
̂ ̂
dilambangkan dengan 𝐴𝐵𝐷 atau 𝐴𝐶𝐷 ) lebih dari setengah
lingkaran tetapi kurang dari seluruh lingkaran.

Definisi
Gambar 6.5 Sudut pusat lingkaran adalah sudut yang titik
sudutnya merupakan pusat lingkaran dan sisi-sisinya
adalah jari-jari lingkaran.

Pada Gambar 6.6, ∠𝑁𝑂𝑃 adalah sudut pusat ⊙ 𝑂.


Perpotongan busur dari ∠𝑁𝑂𝑃 adalah 𝑁𝑃 ̂ . Perpotongan
busur dari sudut yang ditentukan oleh dua titik perpotongan
sudut dengan lingkaran dan semua titik busur berada di
interior sudut.

Dalam Contoh 1, kami "memeriksa" terminologi yang baru


saja diperkenalkan.
Gambar 6.6

CONTOH 1
̅̅̅̅̅ dan 𝑁𝑄
Pada Gambar 6.6, 𝑀𝑃 ̅̅̅̅ berpotongan di 𝑂, pusat
lingkaran. Nama:
a) Keempat jari-jari (ditampilkan)
b) Kedua diameter (ditampilkan)
c) Semua empat tali busur (ditampilkan)
d) Satu sudut pusat
e) Satu busur kecil
f) Satu setengah lingkaran
g) Satu busur besar
h) Busur ∠𝑀𝑂𝑁 yang dipotong
i) Sudut pusat yang memotong 𝑁𝑃 ̂

2
SOLUSI
a) ̅̅̅̅̅, 𝑂𝑄
𝑂𝑀 ̅̅̅̅, 𝑂𝑃
̅̅̅̅, and 𝑂𝑁
̅̅̅̅
b) ̅̅̅̅̅ and 𝑄𝑁
𝑀𝑃 ̅̅̅̅
c) ̅̅̅̅̅
𝑀𝑃 , 𝑄𝑁 , ̅̅̅̅
̅̅̅̅ 𝑄𝑃, and ̅̅̅̅
𝑁𝑃
d) ∠𝑀𝑂𝑁 (jawaban lain mungkin)
e) ̂ (jawaban lain mungkin)
𝑁𝑃
f) ̂ (jawaban lain mungkin)
𝑀𝑄𝑃
g) ̂ (bisa dinamakan 𝑀𝑄𝑃𝑁
𝑀𝑄𝑁 ̂ ; jawaban lain mungkin)
h) ̂
𝑀𝑁 (Terletak pada bagian dalam ∠𝑀𝑂𝑁)
Gambar 6.6
i) ∠𝑁𝑂𝑃 (disebut juga ∠2 )

Pernyataan berikut merupakan konsekuensi dari Postulat


Penambahan Segmen.

Dalam lingkaran, panjang diameter adalah dua kali


jari-jari.

CONTOH 2

̅̅̅̅ adalah diameter dari ⊙ 𝑂 pada Gambar 6.6 dan 𝑃𝑁 =


𝑄𝑁
𝑂𝑁 = 12. Cari panjang tali busur ̅̅̅̅
𝑄𝑃.

SOLUSI

Gambar 6.6 Karena 𝑃𝑁 = 𝑂𝑁 and 𝑂𝑁 = 𝑂𝑃, ∆𝑁𝑂𝑃 adalah sama sisi.


Maka 𝑚∠2 = 𝑚∠𝑁 = 𝑚∠𝑁𝑃𝑂 = 60°. Juga 𝑂𝑃 = 𝑂𝑄; jadi
∆𝑃𝑂𝑄 adalah sama kaki dengan 𝑚∠1 = 120°, karena sudut
ini berkomplemen dengan ∠2. Sekarang 𝑚∠𝑄 = 𝑚∠3 =
30° karena jumlah besar sudut ∆𝑃𝑂𝑄 adalah 180°. Jika
𝑚∠𝑁 = 60° and 𝑚∠𝑄 = 30°, maka ∆𝑁𝑃𝑄 adalah ∆ siku-
siku yang besar sudutnya adalah 30°, 60°, and 90°. Berikut
ini 𝑄𝑃 = 𝑃𝑁 ∙ √3 = 12√3.

TEOREMA 6.1.1

Jari-jari yang tegak lurus terhadap sebuah tali busur


membagi dua tali busur tersebut.

DIBERIKAN : ̅̅̅̅
𝑂𝐷 ⊥ ̅̅̅̅
𝐴𝐵 pada ⊙ 𝑂 (Lihat Gambar 6.7)

Gambar 6.7 BUKTIKAN : ̅̅̅̅


𝑂𝐷 membagi dua ̅̅̅̅
𝐴𝐵

3
BUKTI : ̅̅̅̅
𝑂𝐷 ⊥ ̅̅̅̅
𝐴𝐵 pada ⊙ 𝑂. Gambar jari-jari ̅̅̅̅𝑂𝐴 dan 𝑂𝐵̅̅̅̅. Sekarang ̅̅̅̅
𝑂𝐴 ≅ 𝑂𝐵 ̅̅̅̅ karena semua jari-jari
lingkaran adalah ≅. Karena ∠1 dan ∠2 adalah siku-siku ∠𝑠 dan ̅̅̅̅̅ 𝑂𝐶 ≅ 𝑂𝐶 ̅̅̅̅ , kita lihat bahwa ∆𝑂𝐶𝐴 ≅
∆𝑂𝐶𝐵 menurut HL (hypotenuse-leg). Maka 𝐴𝐶 ̅̅̅̅̅ ≅ 𝐶𝐵̅̅̅̅ menurut CPCTC (Corresponding parts of congruent
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
triangles are congruent), jadi 𝑂𝐷 membagi dua 𝐴𝐵 .

HUBUNGAN SUDUT DAN BUSUR DI DALAM LINGKARAN


̅̅̅̅̅
Pada Gambar 6.8, jumlah besar sudut terhadap titik 𝑂 (sudut ditentukan dengan diameter tegak lurus 𝐴𝐶
̅̅̅̅̅
dan 𝐵𝐷 ) adalah 360°. Demikian pula, lingkaran dapat dipisahkan menjadi 360 busur yang sama, masing-
masing berukuran 1° dari ukuran busur; yaitu, setiap busur akan dipotong oleh sudut pusat berukuran 1°.
Deskripsi kami tentang ukuran busur mengarah ke postulat berikut.

Gambar 6.8

Postulate 16 (Central Angle Postulate)

Dalam lingkaran, ukuran derajat sudut pusat sama dengan ukuran derajat perpotongan busur.

Jika 𝑚𝐴𝐵̂ = 90° pada gambar 6.8, maka 𝑚∠𝐴𝑂𝐵 = 90°. Sudut refleks yang memotong 𝐵𝐶𝐴
̂ dan itu terdiri
dari tiga ukuran sudut siku-siku 270°.
Pada gambar 6.8 𝑚𝐴𝐵 ̂ = 90°, 𝑚𝐵𝐶𝐷 ̂ = 180°, dan 𝑚𝐴𝐷 ̂ = 90°. Berikut ini 𝑚𝐴𝐵
̂ + 𝑚𝐵𝐶𝐷
̂ + 𝑚𝐴𝐷 ̂ =
360°. Akibatnya, kami memiliki generalisasi berikut:

Jumlah besar busur yang berurutan membentuk lingkaran adalah 360°.

̂ = 76° menurut Postulat Sudut Pusat. Jika dua


Pada ⊙ 𝑌 [Gambar 6.9 (a)], jika 𝑚∠𝑋𝑌𝑍 = 76°, maka 𝑚𝑋𝑍
busur memiliki ukuran derajat yang sama [Gambar 6.9 (b) dan (c)] tetapi merupakan bagian dari dua
lingkaran dengan jari-jari yang tidak sama, maka busur ini tidak akan berhimpitan. Pengamatan ini
mengarah pada definisi berikut.

4
Gambar 6.9

Definisi

Dalam lingkaran atau lingkaran yang kongruen, busur yang kongruen adalah busur yang sama
besar.

Untuk memperjelas definisi busur kongruen, perhatikan lingkaran konsentris


(memiliki pusat yang sama) pada Gambar 6.10. Di sini ukuran derajat ∠𝐴𝑂𝐵
dari lingkaran yang lebih kecil sama dengan ukuran derajat ∠𝐶𝑂𝐷 dari
lingkaran yang lebih besar. Padahal, 𝑚𝐴𝐵 ̂ = 𝑚𝐶𝐷 ̂ , 𝐴𝐵̂ ≇ 𝐶𝐷̂ karena
busurnya tidak berhimpitan.

Gambar 6.10

CONTOH 3
⃗⃗⃗⃗⃗ membagi dua ∠𝐴𝑂𝐷. Dengan menggunakan
Pada ⊙ 𝑂 dari gambar 6.11, 𝑂𝐵
langkah-langkah yang ditunjukkan, tentukan: Gambar 6.11

̂
a) 𝑚𝐴𝐵 ̂
e) 𝑚𝐴𝐸
̂
b) 𝑚𝐵𝐶 ̂
f) 𝑚𝐴𝐶𝐸
̂
c) 𝑚𝐵𝐷 ̂ ≅ 𝐸𝐷
g) Apakah 𝐴𝐸 ̂

d) 𝑚∠𝐴𝑂𝐷 ̂
h) Ukuran sudut refleks yang memotong 𝐴𝐵𝐶𝐷

SOLUSI
a) 105º
b) 70º
c) 105º
d) 150º, dari 360° − (105° + 70° + 35°)

5
e) 75º karena sudut pusat yang sesuai (∠𝐴𝑂𝐸) adalah hasil dari membagi dua ∠𝐴𝑂𝐷, yang ditemukan
menjadi 150°
̂)
f) 285° (dari 360° − 75°, ukuran 𝐴𝐸
g) Busur-busur itu kongruen karena keduanya berukuran 75° dan keduanya ditemukan di lingkaran
yang sama.
h) 210° (dari 105° + 70° + 35°)

Pada Gambar 6.11, perhatikan bahwa 𝑚𝐵𝐶 ̂ + 𝑚𝐶𝐷̂ = 𝑚𝐵𝐷̂ (𝑜𝑟 𝑚𝐵𝐶𝐷
̂ ). Karena
̂ ̂ ̂
gabungan dari 𝐵𝐷 dan 𝐷𝐴 adalah busur utama 𝐵𝐷𝐴. Kita juga dapat melihat bahwa
̂ + 𝑚𝐷𝐴
𝑚𝐵𝐷 ̂ = 𝑚𝐵𝐷𝐴̂ . Dengan pengertian bahwa 𝐴𝐵̂ dan 𝐵𝐶
̂ tidak tumpang tindih,
kami menggeneralisasi hubungan sebagai berikut.

Postulate 17 (Arc-Addition Postulate)


Gambar 6.11
̂ dan 𝐵𝐶
Jika 𝐴𝐵 ̂ berpotongan hanya di titik 𝐵, maka 𝑚𝐴𝐵
̂ + 𝑚𝐵𝐶
̂ = 𝑚𝐴𝐵𝐶
̂.

Gambar pada Gambar 6.12 (a) lebih lanjut mendukung klaim dalam Postulat 17.

Gambar 6.12

Diberikan titik 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 pada ⊙ 𝑂 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.12 (a), anggaplah bahwa jari-
jari ̅̅̅̅ ̅̅̅̅, dan 𝑂𝐶
𝑂𝐴, 𝑂𝐵 ̅̅̅̅ di gambar. Karena 𝑚∠𝐴𝑂𝐵 + 𝑚∠𝐵𝑂𝐶 = 𝑚∠𝐴𝑂𝐶

Menurut Postulat Penjumlahan Sudut, maka


𝑚𝐴𝐵̂ + 𝑚𝐵𝐶 ̂ = 𝑚𝐴𝐵𝐶̂
Dalam pernyataan Postulat Penambahan Busur, alasan penulisan 𝐴𝐵𝐶 ̂ (daripada 𝐴𝐶̂ ) adalah bahwa busur
̂−
dengan titik akhir di 𝐴 dan 𝐶 dapat menjadi busur besar. Sangat mudah untuk menunjukkan bahwa 𝑚𝐴𝐵𝐶
̂ = 𝑚𝐴𝐵
𝑚𝐵𝐶 ̂.

Postulat Penambahan Busur dapat dengan mudah diperluas untuk mencakup lebih dari dua busur.
Pada Gambar 6.12(b), 𝑚𝑅𝑆̂ + 𝑚𝑆𝑇̂ + 𝑚𝑇𝑄 ̂ = 𝑚𝑅𝑆𝑇𝑄
̂.
̂ ̂ ̂ ; bergantian, 𝑅𝑇
Jika 𝑚𝑅𝑆 = 𝑚𝑆𝑇 pada Gambar 6.12 (b), maka titik 𝑆 adalah titik tengah 𝑅𝑇 ̂ dibelah
dua di titik 𝑆.

6
PENGINGAT
Besaran sudut luar segitiga sama Dalam Contoh 4, kami menggunakan fakta
dengan jumlah langkah-langkah dari bahwa seluruh lingkaran berukuran 360°.
dua remote sudut interior
Contoh 4
Technology Exploration Tentukan besar sudut yang dibentuk oleh
Gunakan perangkat lunak komputer jarum jam pada pukul 3:12 P.M. (Lihat
jika tersedia: Gambar 6.13.)
1. Buat lingkaran O dengan Gambar 6.13
sudut keliling RST Solusi
2. Sertakan radius ̅̅̅̅̅
𝑂𝑅 pada 12
Jarum menit bergerak melalui 12 menit, yang mana 60 atau
gambar.
1
Lihat Gambar 6.16 dari satu jam. Jadi, jarum menit menunjuk ke arah yang
5
3. Tentukan ukuran 𝑅𝑇 ̂ , ∠𝑅𝑂𝑇 , 1
dan ∠𝑅𝑆𝑇 . sudutnya diukur dari vertikal adalah 5 (360°) atau 72°.
4. Tunjukkan bahwa : Tepat pukul 3 sore, jarum jam akan membentuk sudut 90°
𝑚∠𝑅𝑂𝑇 = 𝑚𝑅𝑇 ̂ dan dengan vertikal. Namun, roda gigi di dalam jam juga
1 1
∠𝑚𝑅𝑆𝑇 = 𝑚𝑅𝑇 ̂
2 memutar jarum jam melalui 5 dari busur 30° dari 3 ke 4;
1
yaitu, jarum jam bergerak lagi 5 (30°) atau 6° untuk
membentuk sudut 96° dengan vertikal. Sudut antara kedua
tangan harus berukuran 96° − 72° atau 24°.
[Discover]
Pada Gambar 6.14, ∠𝐵 adalah Seperti yang telah kita lihat, ukuran busur dapat digunakan
sudut keliling yang sisi-sisinya untuk mengukur sudut pusat yang sesuai. Ukuran busur juga
̅̅̅̅ dan 𝐵𝐶
adalah tali busur 𝐵𝐴 ̅̅̅̅ . dapat digunakan untuk mengukur jenis sudut lainnya
a) Gunakan busur derajat berhubungan dengan lingkaran, termasuk sudut bertulisan.
untuk mencari ukuran
pusat ∠𝐴𝑂𝐶. Definisi
b) Cari juga ukuran 𝐴𝐶 ̂.
Sudut keliling lingkaran adalah sudut yang titik
c) Terakhir cari ukuran ∠𝐵 sudutnya merupakan titik pada lingkaran dan sisi-
sudut keliling sisinya adalah tali busur lingkaran.
d) Bagaimana ukuran dari
∠𝐵 sudut keliling
terkait dengan ukuran Kata keliling sering dikaitkan dengan kata di dalam.
perpotongan busur 𝐴𝐶 ̂. Seperti yang disarankan oleh aktivitas Discover di sebelah
Jawab : kiri, hubungan antara ukuran sudut keliling dan busur yang
a ) 58° b) 58° memotongnya adalah benar secara umum.
c) 29° d) 𝑚∠𝐵 = 1 𝑚𝐴𝐶
̂
2
TEOREMA 6.1.2
Besar sudut keliling pada sebuah lingkaran adalah
setengah dari besar busur yang memotongnya.

Gambar 6.14

7
Pembuktian Teorema 6.1.2 harus dibagi menjadi tiga kasus:

KASUS 1. Salah satu sisi sudut keliling adalah diameter. Lihat Gambar 6.16 di samping.

KASUS 2. Diameter ke titik sudut keliling terletak di bagian dalam sudut. Lihat Gambar 6.15(a).

KASUS 3. Diameter ke titik sudut keliling terletak di bagian luar sudut. Lihat Gambar 6.15(b) Gambar 6.16

Gambar 6.15

Bukti Kasus 1 berikut:

̅̅̅̅ (Lihat Gambar 6.16.)


DIBERIKAN : ⊙ 𝑂 dengan ∠𝑅𝑆𝑇 sudut keliling dan diameter 𝑆𝑇
1
Gambar 6.16
̂
BUKTIKAN : 𝑚∠𝑆 = 2 𝑚𝑅𝑇

BUKTI KASUS 1 : Kita mulai dengan membangun jari-jari 𝑅𝑂 ̅̅̅̅. Maka 𝑚∠𝑅𝑂𝑇 = 𝑚∠𝑅𝑇 karena sudut
̅̅̅̅ ≅ 𝑂𝑆
pusat memiliki ukuran yang sama dengan ukuran dari busur yang dipotongnya. Dengan 𝑂𝑅 ̅̅̅̅, ∆𝑅𝑂𝑆
adalah sama kaki dan 𝑚∠𝑅 = 𝑚∠𝑆. Sekarang sudut luar segitiga adalah ∠𝑅𝑂𝑇, jadi
𝑚∠𝑅𝑂𝑇 = 𝑚∠𝑅 + 𝑚∠𝑆
1
Karena 𝑚∠𝑅 = 𝑚∠𝑆, 𝑚∠𝑅𝑂𝑇 = 2𝑚∠𝑆. Maka 𝑚∠𝑆 = 2 𝑚∠𝑅𝑂𝑇. Dengan 𝑚∠𝑅𝑂𝑇 = 𝑚𝑅𝑇 ̂ , kita
1
memiliki 𝑚∠𝑆 = 𝑚𝑅𝑇 ̂ menurut substitusi.
2

Meskipun pembuktian dalam bab ini umumnya mengambil bentuk paragraf yang kurang formal, tetap perlu
untuk membenarkan setiap pernyataan pembuktian.

TEOREMA 6.1.3
Dalam sebuah lingkaran (atau dalam lingkaran yang kongruen), busur minor yang kongruen memiliki
sudut pusat yang kongruen.

8
̂ ≅ 𝐶𝐷
Jika 𝐴𝐵 ̂ pada
lingkaran kongruen O
dan P, maka ∠1 ≅ ∠2
menurut Teorema
6.1.3.

Gambar 6.17

Kami menyarankan agar siswa membuat gambar untuk mengilustrasikan masing-masing dari tiga teorema
berikutnya. Beberapa bukti bergantung pada jari-jari bantu.

TEOREMA 6.1.4
Dalam sebuah lingkaran (atau dalam lingkaran yang kongruen), sudut pusat yang kongruen memiliki
busur yang kongruen.

Gambar 6.18

Diketahui : ∠𝐴𝑂𝐵 ≅ ∠𝐶𝑂𝐷


̂ ≅ 𝐶𝐷
Buktikan : 𝐴𝐵 ̂

No. Pernyataan Alasan


1. ∠𝐴𝑂𝐵 ≅ ∠𝐶𝑂𝐷 Diketahui
2. 𝑢∠𝐴𝑂𝐵 = 𝑢∠𝐶𝑂𝐷 Definisi sudut kongruen
3. ̂ = ∠𝐴𝑂𝐵 dan 𝐶𝐷
𝐴𝐵 ̂ = ∠𝐶𝑂𝐷 Definisi ukuruan sudut busur kecil
4. ̂ = 𝑢𝐶𝐷
𝑢𝐴𝐵 ̂ Transitif No.2 dan No. 3
5. ̂ ≅ 𝐶𝐷
𝐴𝐵 ̂ Definisi busur-busur lingkaran

9
TEOREMA 6.1.5
Dalam sebuah lingkaran (atau dalam lingkaran yang kongruen), tali busur yang kongruen memiliki busur
minor (mayor) yang kongruen.

Gambar 6.19

Diketahui : ̅̅̅̅ ̅̅̅̅


𝐴𝐵 ≅ 𝐵𝐶
̂ ≅ 𝐵𝐶
Buktikan : 𝐴𝐵 ̂

No. Pernyataan Alasan


1. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴𝐵 ≅ 𝐵𝐶 Diketahui
2. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ jari-jari lingkaran
𝑂𝐴 dan 𝑂𝐶 Definisi jari-jari
3. ̅̅̅̅ ≅ 𝑂𝐶
𝑂𝐵 ̅̅̅̅ Refleksi
4. ̅̅̅̅
𝑂𝐴 ≅ 𝑂𝐶̅̅̅̅ Akibat Dari Definisi Lingkaran
5. ∆𝐴𝑂𝐵 ≅ ∆𝐵𝑂𝐶 Teorema SSS
6. ∠𝐴𝑂𝐵 ≅ ∠𝐵𝑂𝐶 Akibat kongruensi 2∆
7. ̂ ≅ 𝐵𝐶
𝐴𝐵 ̂ Teorema 6.1.4

10
TEOREMA 6.1.6

Dalam sebuah lingkaran (atau dalam lingkaran yang kongruen), busur yang kongruen memiliki tali busur
yang kongruen.

Gambar 6.20

̂ ≅ 𝐶𝐷
Diberikan : 𝐴𝐵 ̂
Buktikan : ̅̅̅̅
𝐴𝐵 ≅ ̅̅̅̅
𝐶𝐷

No. Pernyataan Alasan


1. ̂ ≅ 𝐶𝐷
𝐴𝐵 ̂ Diketahui
2. ̂ = 𝑢𝐶𝐷
𝑢𝐴𝐵 ̂ Teorema 6.1.3
3. ̂ = 𝑢∠𝐴𝑂𝐵
𝑢𝐴𝐵 Definisi
4. ∠𝐴𝑂𝐵 ≅ ∠𝐶𝑂𝐷 Transitif No. 2 dan No. 3
5. ̅̅̅̅
𝑂𝐴 𝑂𝐵̅̅̅̅ 𝑂𝐶
̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅
𝑂𝐷 merupakan jari-jari lingkaran Definisi jari-jari lingkaran
6. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ≅ ̅̅̅̅̅̅̅
𝑂𝐴 ≅ 𝑂𝐵 𝑂𝐶 ≅ ̅̅̅̅
𝑂𝐷 Akibat dari Definisi Lingkaran
7. ∠𝐴𝑂𝐵 ≅ ∠𝐶𝑂𝐷 Postulate SAS
8. ̂ ≅ 𝐶𝐷
𝐴𝐵 ̂ Akibat kongruensi 2∆

Berdasarkan definisi sebelumnya, kami mendefinisikan jarak dari pusat lingkaran ke tali busur menjadi
panjang segmen tegak lurus yang menghubungkan pusat tali busur itu.
Segitiga kongruen digunakan untuk membuktikan dua teorema berikutnya.

11
TEOREMA 6.1.7

Tali busur yang berjarak sama dari pusat lingkaran adalah kongruen.

DIBERIKAN : ̅̅̅̅
𝑂𝐴 ⊥ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ⊥ ̅̅̅̅
𝐶𝐷 dan 𝑂𝐵 𝐸𝐹 pada ⊙ 𝑂 (Lihat Gambar 6.18.)
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝑂𝐴 ≅ 𝑂𝐵

BUKTIKAN : ̅̅̅̅
𝐶𝐷 ≅ ̅̅̅̅
𝐸𝐹

BUKTI ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅


: Gambar jari-jari 𝑂𝐶 𝑂𝐸 . Dengan ̅̅̅̅
𝑂𝐴 ⊥ ̅̅̅̅
𝐶𝐷 dan 𝑂𝐵̅̅̅̅ ⊥ ̅̅̅̅
𝐸𝐹 . ∠𝑂𝐴𝐶
dan ∠𝑂𝐵𝐸 adalah siku-siku. 𝑂𝐴̅̅̅̅ ≅ 𝑂𝐵
̅̅̅̅ diberikan, dan 𝑂𝐶
̅̅̅̅ ≅ 𝑂𝐸
̅̅̅̅ karena semua jari-jari Gambar 6.21
dari sebuah lingkaran adalah kongruen. ∆𝑂𝐴𝐶 dan ∆𝑂𝐵𝐸 merupakan segitiga siku-siku.
Jadi, ∆𝑂𝐴𝐶 ≅ ∆𝑂𝐵𝐸 menurut HL (hypotenuse-leg).

̅̅̅̅ ≅ 𝐵𝐸
Menurut CPCTC (Corresponding parts of congruent triangles are congruent), 𝐶𝐴 ̅̅̅̅ jadi 𝐶𝐴 = 𝐵𝐸.
̅̅̅̅
Maka 2(𝐶𝐴) = 2(𝐵𝐸). Tapi 2(𝐶𝐴) = 𝐶𝐷 karena 𝐴 adalah titik tengah dari busur 𝐶𝐷. (𝑂𝐴 ̅̅̅̅ membagi dua
busur ̅̅̅̅
𝐶𝐷 karena ̅̅̅̅
𝑂𝐴 adalah bagian dari jari-jari.
Lihat teorema 6.1.1). Juga, 2(𝐵𝐸) = 𝐸𝐹, dan berikut ini
𝐶𝐷 = 𝐸𝐹 dan ̅̅̅̅
𝐶𝐷 ≅ ̅̅̅̅
𝐸𝐹

Bukti dari teorema yang tersisa dibiarkan sebagai latihan.

TEOREMA 6.1.8

Tali busur yang kongruen terletak pada jarak yang sama dari pusat lingkaran.

BUKTI:

Dapat dilihat bahwa ̅̅̅̅𝐴𝐷 dan 𝐵𝐶 ̅̅̅̅ adalah tali busur yang kongruen dan keduanya ̅̅̅̅ 𝑂𝑃 = 𝑂𝑄̅̅̅̅
merupakan satuan yang menjauhi pusat lingkaran di 𝑂. Hal ini dibuktikan dengan fakta
bahwa 𝐴𝐶̅̅̅̅ dan 𝐵𝐷̅̅̅̅ adalah diameter lingkaran tersebut sehingga 𝑂𝐴 ̅̅̅̅ = 𝑂𝐵
̅̅̅̅ = 𝑂𝐶
̅̅̅̅ = 𝑂𝐷
̅̅̅̅ Gambar 6.22
adalah jari-jari lingkaran yang diberikan. Ini berarti ∆𝐴𝑂𝐷 dan ∆𝐵𝑂𝐶 adalah segitiga sama
kaki yang kongruen. jarak 𝑂𝑃 ̅̅̅̅dan 𝑂𝑄
̅̅̅̅ adalah tinggi dari segitiga-segitiga yang kongruen ini dan jika mereka
kongruen maka 𝑂𝑃 ̅̅̅̅ = 𝑂𝑄
̅̅̅̅.

12
TEOREMA 6.1.9

Sudut yang terdapat pada setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.

Teorema 6.1.9 diilustrasikan pada Gambar 6.19, di mana ∠𝑆 adalah sudut keliling
dalam setengah lingkaran 𝑅𝑆𝑇 ̂ .Perhatikan bahwa ∠𝑆 juga memotong setengah
̂.
lingkaran 𝑅𝑉𝑇

Suatu sudut keliling selalu setengah dari sudut yang dibentuk oleh tali busur di pusat Gambar 6.23
lingkaran. Di sini sudut yang dibentuk di tengah sama dengan 180° sehingga sudut
180°
kelilingnya adalah = 90°.
2

TEOREMA 6.1.10

Jika dua sudut keliling memotong busur yang sama, maka sudut-sudut ini kongruen.

̂.
Teorema 6.1.10 diilustrasikan pada Gambar 6.20. Perhatikan bahwa ∠1 dan ∠2 keduanya memotong 𝑋𝑌
1 1
Karena 𝑚∠1 = 𝑚𝑋𝑌 ̂ dan 𝑚∠2 = 𝑚𝑋𝑌 ̂ , ∠1 = ∠2.
2 2

Gambar 6.24

13
LATIHAN SOAL

1. ̂ = 58° cari ∠𝐵.


A. Jika 𝑚𝐴𝐶
̂ = 46° cari ∠𝑂.
B. Jika 𝑚𝐷𝐸

Gambar Soal Nomor 1


2. Diberikan : ̅̅̅̅
𝐴𝑂 ⊥ 𝑂𝐵̅̅̅̅ dan 𝑂𝐶
̅̅̅̅ membagi dua 𝐴𝐶𝐵
̂ di ⨀𝑂
Cari : ̂
a. 𝑚𝐴𝐵
̂
b. 𝑚𝐴𝐶𝐵
c. 𝑚𝐵𝐶̂
d. 𝑚∠𝐴𝑂𝐶

3. DIBERIKAN : ̅̅̅̅
𝑅𝑆 dan ̅̅̅̅
𝑇𝑉 adalah diameter ⨀𝑊 Gambar Soal Nomor 2
BUKTIKAN : ∆𝑅𝑆𝑇 ≅ ∆𝑉𝑇𝑆

Gambar Soal Nomor 3

4. ̅̅̅̅ , 𝐵𝐶
DIBERIKAN : Tali Busur 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ , 𝐶𝐷
̅̅̅̅ , dan 𝐴𝐷
̅̅̅̅ di ⨀𝑂
BUKTIKAN : ∆𝐴𝐵𝐸 ~ ∆𝐶𝐷𝐸

Gambar Soal Nomor 4

5. ̂ ≅ 𝑇𝑉
Jika 𝑆𝑇 ̂ . Jelaskan mengapa ∆𝑆𝑇𝑉 alah segitiga sama kaki?

6. ̅̅̅̅ dan 𝐵𝐶
DIBERIKAN : ⨀𝑂 dengan tali busur 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ , jari-jari 𝑂𝐴
̅̅̅̅ dan 𝑂𝐶
̅̅̅̅ Gambar Soal Nomor 5
BUKTIKAN : 𝑚∠𝐴𝐵𝐶 < 𝑚∠𝐴𝑂𝐶

Gambar Soal Nomor 4

14

Anda mungkin juga menyukai