Anda di halaman 1dari 27

MATERI LINGKARAN

Nama Kelompok :
1. Agung T. (01)
2. Bayu (01)
3. Intan P.N. (11)
4. Kholishotul H. (12)
5. Putri S. (16)
6. Ririn Y. (17)

SMA NEGERI 1 SUKODONO


TAHUN PELAJARAN
2018/2019
Lingkaran
Lingkaran - Di kehidupan sehari-hari sering kita jumpai segala sesuatu yang menyangkut
dengan lingkaran, mulai dari topi, piring, meja bundar, dan lain-lain. Pada postingan kali ini,
kami akan membahas seputar lingkaran, di antaranya pengertian lingkaran, rumus lingkaran,
unsur-unsur lingkaran, sifat-sifat lingkaran, contoh soal lingkaran, cara mencari lingkara, cara
mengerjakan lingkaran, dan lain-lain. Semoga setelah anda membaca artikel kami anda dapat
mengerti dengan lingkaran.

Lingkaran
Lingkaran merupakan gambar 2 (dua) dimensi yang didefinisikan sebagai himpunan dari
semua titik yang mempunyai jarak dari titik tengah yang sama di bidang tersebut. Titik tetap
atau yang biasa disebut dengan titik tengah merupakan pusat lingkaran sedangan jarak dari
pusat lingkaran menuju titik terluar lingkaran di namakan jari-jari lingkaran dan garis lurus
dari titik terluar lingkaran melewati titik pusat sampai titik terluar dinamakan diameter.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Keterangan:
p = pusat lingkaran
d = diameter lingkara
r = jari-jari lingkaran

Unsur-unsur Lingkaran
Unsur-unsur lingkaran merupakan susunan dan atau bagian-bagian dari lingkaran. Seperti
halnya pada bidang datar dua (2) dimensi lainnya, lingkaran memiliki unsur-unsur yang dapat
membedakannya dengan bidang lain. Unsur-unsur lingkaran terdiri atas beberapa bagian, di
antaranya sebagai berikut:
1. Pusat lingkaran, merupakan titik tengah pada lingkaran yang biasa di sebut
dengan pusat pada lingkaran. Jarak dari pusat lingkaran dengan titik terluar lingkaran
akan sama dengan titik-titik terluar lainnya.
2. Diameter lingkaran, merupakan garis lurus dari titik terluar lingkaran yang
melewati pusat hingga titik terluar lingkaran. Diameter merupakan dua (2) kali dari
jari-jari lingkaran (2 x jari-jari).
3. Jari-jari lingkaran, merupakan jarak dari pusat lingkaran ke titik terluar
lingkaran. Jari-jari lingkaran merupakan setengah dari diameter lingkaran (1/2 x
diameter).
4. Busur lingkaran, merupakan garis lengkungan pada lingkaran dari titik
terluar menuju titik terluar lingkaran. Busur lingkaran dapat pula di artikan sebagai
garis yang membentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:
Pada gambar dapat terlihat titik a, b, dan c. Garis merah dari titik a ke titik b
merupakan busur lingkaran.

5. Tali busur lingkaran, merupakan garis lurus penghubung dari titik terluar
lingkaran menuju titik terluar lingkaran. Berbeda dengan busur, tali busur membentuk
sebuah garis sedangkan busur merupakan garis kelengkungan. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut : dari gambar anda dapat melihat bahwa garis dari titik a ke
titik b merupakan tali busur pada lingkaran.

6. Temberang, merupakan daerah lingkaran yang di batasi oleh busur lingkaran


dengan tali busur lingkaran. Temberang merupakan daerah yang di arsir merah pada
gambar sebagai berikut:
7. Juring, merupakan daerah yang di batasi oleh dua (2) jari-jari dan sebuah
busur lingkaran. Berbeda dengan temberang, juring terhubung dengan pusat lingkaran
sehingga melibatkan jari-jari dan busur lingkaran sedangkan temberang melibatkan
busur lingkaran den tali busur lingkaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
berikut : daerah merah merupakan juring (juring kecil) sedangkan daerah biru
merupakan juring besar atau biasa disebut dengan cakram

8. Apotema, merupakan garis lurus yang terhubung antara pusat lingkaran


dengan titik tengah tali busur. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar : garis merah
merupakan apotema.

9. Sudut pusat, merupakan sudut yang terbentuk dari dua (2) jari-jari. Besarnya
sudut ditentukan oleh jarak jari-jari yang satu dengan yang lain. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar : alpha (∝) merupakan sudut pusat lingkaran.
Sifat-sifat Lingkaran
Selain unsur-unsur, lingkaran mempunyai sifat-sifat yang dapat di jadikan acuan dalam
mengerjakan soal. Sifat-sifat lingkaran merupakan mutlak dan jika sesuatu bidang datar
memiliki sifat-sifat lingkaran maka bidang datar tersebut merupakan lingkaran. Berikut
beberapa sifat-sifat lingkaran:
1. Mempunyai satu (1) buah sisi atau dengan kata lain terdiri dari satu (1) sisi
saja.
2. Mempunyai simetri putar yang tak terhingga.
3. Mempunyai simetri lipat serta sumbu yang tak terhingga.
4. Tidak memiliki titik sudut.
Keliling Lingkaran
Keliling lingkaran merupakan panjang garis luar lingkaran. Keliling lingkaran dapat di
artikan sebagai perputaran dari titik terluar lingkaran berputar titik terluar (titik a ke titik a).
Keliling lingkaran merupakan gabungan dari sumbu-sumbu lingkaran.

Rumus Keliling lingkaran


K=πxd

Keteranga:
K = Keliling lingkaran
π = 22/7 atau 3,14 (ketetapan)
d = Diameter lingkaran

Contoh soal
Sebuah lingkaran yang mempunyai jari-jari sebesar 7 cm. Tentukan keliling lingkaran
tersebut.
Jawab:
pertama, cari terlebih dahulu besar diameter
d=2xr
d=2x7
d = 14 cm
Setelah mendapatkan diameter, masukkan nilai yang di ketahui kedalam rumus keliling
lingkaran
K=πxd
K = 22/7 x 14
K = 44 cm
jadi, keliling lingkaran tersebut adalah sebesar 44 cm.
Luas Lingkaran
Luas lingkaran merupakan daerah yang di batasi oleh keliling lingkaran atau garis terluar
lingkaran. Luas lingkaran dapat di artikan sebagai gabungan dari juring-juring lingkaran.

Rumus Luas Lingkaran


L = π x r2

Keterangan:
L = Luas lingkaran
π = 22/7 atau 3,14 (ketetapan)
r = Jari-jari lingkaran

Persamaan Lingkaran.

Terdapat beberapa macam persamaan lingkaran, yaitu persamaan yang dibentuk dari titik
pusat dan jari-jari serta suatu persamaan yang bisa dicari titik pusat dan jari-jarinya.
Persamaan umum lingkaran
Dalam lingkaran, terdapat persamaan umum, yaitu:
adalah bentuk umum persamaannya.
Dari persamaan diatas, dapat ditentukan titik pusat serta jari-jari lingkarannya, yaitu:
Titik pusat lingkaran

Dan untuk jari-jari lingkaran adalah

Persamaan lingkaran dengan pusat P(a,b) dan jari-jari r


Dari suatu lingkaran jika diketahui titik pusat dan jari-jarinya, dapat diperoleh persamaan
lingkarannya, yaitu dengan rumus:

jika diketahui titik pusat dan jari-jari lingkaran dimana (a,b) adalah titik pusat dan r adalah
jari-jari dari lingkaran tersebut.
Dari persamaan yang diperoleh, kita dapat menentukan apakah suatu titik terletak pada
lingkaran, di dalam lingkaran atau diluar lingkaran. Untuk menentukan letak titik tersebut,
yaitu dengan subtitusi titik pada variabel x dan y kemudian dibandingkan hasilnya dengan
kuadrat dari jari-jari.

Suatu titik terletak:


Pada lingkaran:
Di dalam lingkaran:
Di luar lingkaran:
Persamaan lingkaran dengan dengan pusat O(0,0) dan jari-jari r
Persamaan lingkaran jika titik pusat di O(0,0), maka subtitusi pada bagian sebelumnya, yaitu:

Dari persamaan diatas, juga dapat ditentukan letak suatu titik terhadap lingkaran tersebut.

Suatu titik terletak:


Pada lingkaran:
Di dalam lingkaran:
Diluar lingkaran:
Perpotongan Garis dan Lingkaran
Suatu lingkaran dengan persamaan lingkaran dapat ditentukan
apakah suatu garis h dengan persamaan tersebut tidak menyentuh,
menyinggung, atau memotong lingkaran dengan menggunakan prinsip diskriminan.
… (persamaan 1)
Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946
… (persamaan 2)
Dengan mensubtitusi persamaan 2 ke persamaan 1, akan diperoleh suatu bentuk persamaan
kuadrat:

Dari persamaan kuadrat diatas, dengan membandingkan nilai diskriminannya, dapat dilihat
apakah garis tidak menyinggung/memotong, menyinggung atau memotong lingkaran.
Garis h tidak memotong/menyinggung lingkaran, maka
Garis h menyinggung lingkaran, maka
Garis h memotong lingkaran, maka

Persamaan Garis Singgung Lingkaran


Persamaan garis singgung melalui sebuah titik pada lingkaran
Garis singgung pada suatu lingkaran tepat bertemu dengan satu titik yang terletak pada
lingkaran. Dari titik pertemuan dari garis singgung dan lingkaran, dapat ditentukan
persamaan garis dari garis singgung tersebut.
Persamaan garis singgung lingkaran yang melalui titik , dapat ditentukan
berdasarkan rumus persamaan lingkaran yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu
Bentuk
Persamaan garis singgungnya:
Bentuk
Persamaan garis singgungnya:
Bentuk
Persamaan garis singgungnya:
Contoh Soal:
Persamaan garis singgung yang melalui titik (-1,1) pada
lingkaran adalah …
Jawab:
Dari soal diatas diketahui persamaan lingkaran nya adalah
dengan A = -4, B = 6 dan C = -12 dan .
PGS adalah

Jadi persamaan garis singgungnya adalah


Persamaan garis singgung dengan gradien
Jika suatu garis dengan gradien yang menyinggung sebuah lingkaran , maka
persamaan garis singgungnya
Jika lingkaran , maka persamaan garis singgungnya:
Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946

Jika lingkaran , maka persamaan garis singgungnya dengan


mensubtitusi r dengan

, sehingga diperoleh:

atau

Persamaan garis singgung dengan titik yang berada diluar lingkaran


Dari suatu titik yang berada diluar lingkaran, dapat ditarik dua garis singgung pada lingkaran
tersebut.
Untuk mecari persamaan garis singgung, digunakan rumus persamaan garis biasa, yaitu:

Akan tetapi dari rumus diatas, nilai gradien garis belum diketahui. Untuk mencari nilai
gradien garis, subtitusikan persamaan pada persamaan lingkaran. Karena garis merupakan
garis singgung, maka dari persamaan hasil subtitusi nilai D=0, dan akan diperoleh nilai m.
KEDUDUKAN TITIK DAN GARIS TERHADAP LINGKARAN
Author - Muji Suwarno Date - 20.44 Lingkaran
Jika diketahui lingkaran L adalah (x – a)2 + (y – b)2 = r2 dan terdapat titik M(x1, y1) diluar
lingkaran L, maka kuasa titik M terhadap lingkaran L dirumuskan :
K(M) = (x1 – a)2 + (y1– b)2 – r2
Nilai kuasa ini menunjukkan kuadrat jarak dari titik M ke titik T.
Sedangkan untuk lingkaran x2 + y2 + Ax + By + C = 0, kuasa titik M( x1 , y1 ) dirumuskan
K(M) = x12 + y12 + A x1 + B y1 + C

Jika M titik diluar lingkaran dan g adalah garis singgung lingkaran yang ditarik dari M serta
T adalah adalah titik singgungnya, maka dirumuskan:

Misalkan terdapat garis g dengan persamaan y=mx+n dan lingkaran L dengan


persamaan x2+y2+Ax+By+C=0. Kedudukan garis g terhadap lingkaran L dapat ditentukan
dengan cara mensubstitusi persamaan garis g ke persamaan lingkaran L. Perhatikan berikut.
x2+y2+Ax+By+Cx2+(mx+n)2+Ax+B(mx+n)+Cx2+m2x2+2mnx+n2+Ax+Bmx+Bn+C(1+m
2)x2+(2mn+A+Bm)x+(n2+Bn+C)=0=0=0=0

Persamaan terakhir dari uraian di atas merupakan persamaan kuadrat dalam variabel x. Kita
tahu bahwa pada persamaan kuadarat:
(a) Jika D>0 maka persamaan kuadarat memiliki dua akar real berlainan.
(b) Jika D=0 maka persamaan kuadarat memiliki akar kembar.
(c) Jika D<0 maka persamaan kuadarat tidak memiliki akar real (tidak punya penyelesaian)

Berdasarkan fakta ini, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut.


Kedudukan garis g:y=mx+n terhadap lingkaran L:x2+y2+Ax+By+C=0 yaitu:

 Jika D>0 maka garis memotong lingkaran di dua titik berlainan;


 Jika D=0 maka garis memotong lingkaran di satu titik (menyinggung);
 Jika D<0 maka garis tidak memotong lingkaran.
Dengan D adalah diskriminan persamaan kuadarat hasil substitusi garis g ke lingkaran L,
dimana D=b2−4ac.
Ada pun kedudukan garis terhadap lingkaran seperti pada gambar berikut

gb. kedudukan garis terhadap lingkaran


KEDUDUKAN DUA LINGKARAN

Jika terdapat dua lingkaran masing-masing lingkaran L1 berpusat di P dengan jari-jari R dan
lingkaran L2 berpusat di Q dengan jari-jari r di mana R > r maka kedudukan lingkaran
tersebut dapat dibedakan sebagai berikut:

L2 terletak di dalam L1 dengan P dan Q berimpit, sehingga panjang PQ = 0.


Dalam hal ini dikatakan L2 terletak di dalam L1 dan konsentris (setitik pusat).

L2 terletak di dalam L1 dan PQ < r < R. Dalam hal ini dikatakan L2 terletak di
dalam L1 dan tidak konsentris.

L2 terletak di dalam L1 dan PQ = r = ½ R, sehingga L1 dan L2 bersinggungan


di dalam.

L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R.

L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R + r.


L1 terletak di luar L2 dan PQ = R + r, sehingga L1 dan L2 bersinggungan di
luar.

L1 terletak di luar L2 dan PQ > R + r, sehingga L1 dan L2 saling terpisah.


A. Sejarah Lingkaran
Lingkaran sudah ada sejak jaman prasejarah. Penemuan roda
adalah penemuan mendasar dari sifat lingkaran. Orang-orang
Yunani menganggap Mesir sebagai penemu geometri. Juru tulis
Ahmes, penulis dari papirus Rhind, memberikan aturan untuk
menentukan area dari sebuah lingkaran yang sesuai dengan π =
256 / 81 atau sekitar 3,16. Teorema pertama yang berhubungan dengan lingkaran
yang dikaitkan dengan Thales sekitar 650 SM. Buku III dari Euclid 's Elements
berurusan dengan sifat lingkaran dan masalah inscribing dan escribing poligon.
Salah satu masalah matematika Yunani adalah masalah menemukan persegi
dengan wilayah yang sama sebagai sebuah lingkaran yang diberikan. Beberapa 'kurva
terkenal dalam tumpukan pertama kali dipelajari dalam upaya untuk memecahkan
masalah ini. Anaxagoras di 450 SM adalah matematikawan recored pertama untuk
studi masalah ini. Masalah untuk menemukan luas lingkaran menyebabkan integrasi.
Untuk lingkaran dengan rumus yang diberikan di atas wilayah ini π^2 dan panjang
kurva adalah suatu 2π. Pedal lingkaran adalah cardioid jika titik pedal diambil pada
lingkar dan merupakan limacon jika titik pedal bukan pada keliling. Kaustik dari
sebuah lingkaran dengan titik bersinar di keliling adalah cardioid, sedangkan bila
sinar sejajar maka kaustik adalah nephroid .
Apollonius, pada sekitar 240 SM, efektif menunjukkan bahwa persamaan r
bipolar = kr 'merupakan sistem lingkaran koaksial sebagai k bervariasi. Dalam hal
persamaan bipolar mr^2 + nr^2 = c^2 merupakan sebuah lingkaran yang pusatnya
membagi ruas garis antara dua titik tetap dari sistem dalam rasio n ke m.

B. Tokoh Penemu Lingkaran


1. Zu Chongzhi
Dalam sejarah Tiongkok banyak ahli matematika berupaya
menghitung π. Sedangkan hasil yang dicapai Zu Chongzhi pada abad
ke-5 dapat dikatakan merupakan kemajuan dalam penghitungan π. Zu
Chongzhi lahir di kota Jiankang( kota Nanjing) pada tahun 429. sejak
kecil ia sangat cerdas dan suka pengetahuan di bidang matematika dan
astronomi. Pada tahun 464 ketiga ia berumur 35 tahun, Zu Chengzhi
mulai menghitung π. Dalam kehidupan sehari-hari rakyat Tiongkok mengetahui bahwa
panjang keliling lingkaran sama dengan tiga kali libat lebih diameter lingkaran.
Sebelum Zu Chongzhi, ahli matematika Tiongkok Liu Hui mengajukan cara ilmia
untuk menghitungkan π, dengan panjang keliling regular polygon dalam lingkaran
untuk mendekati panjang keliling lingkaran yang asli. Dengan cara ini Liu Hui telah
menghitungkan π sampai 4 angka dibelakang koma. Sedangkan melalui penelitian Zu
Chongzhi, π telah dihitungkan sampai 7 angka di belakang koma yaitu diantara
3.1415926 dengan 3.1415927, dan memperoleh nilai mirip π dalam bentuk bilangan
pecahan. Untuk memperingati hasil Zu Chongzhi, ahli sejarah matematika di luar
negeri pernah mengusulkan menamakan π dengan tingkat Zu. Zu Chongzhi dan
anaknya juga menyelesaikan penghitungan volume bola. Prinsip matematika itu
dinamakan prinsip Zu. Sebelum abad ke-14, Tiongkok adalah negara yang relatif maju
dalam bidang matematika.

2. Rene Descartes
Di desa La Haye-lah tahun 1596 lahir jabang bayi Rene Descartes, filosof, ilmuwan,
matematikus Perancis yang tersohor. Waktu mudanya dia
sekolah Yesuit, College La Fleche. Begitu umur dua puluh dia
dapat gelar ahli hukum dari Universitas Poitiers walau tidak
pernah mempraktekkan ilmunya samasekali. Meskipun
Descartes peroleh pendidikan baik, tetapi dia yakin betul tak
ada ilmu apa pun yang bisa dipercaya tanpa matematik. Karena
itu, bukannya dia meneruskan pendidikan formalnya,
melainkan ambil keputusan kelana keliling Eropa dan melihat dunia dengan mata
kepala sendiri. Berkat dasarnya berasal dari keluarga berada, mungkinlah dia
mengembara kian kemari dengan leluasa dan longgar. Tak ada persoalan duit.
Dari tahun 1616 hingga 1628, Descartes betul-betul melompat ke sana
kemari, dari satu negeri ke negeri lain. Dia masuk tiga dinas ketentaraan yang berbeda-
beda (Belanda, Bavaria dan Honggaria), walaupun tampaknya dia tidak pernah ikut
bertempur samasekali. Dikunjungi pula Italia, Polandia, Denmark dan negeri-negeri
lainnya. Dalam tahun-tahun ini, dia menghimpun apa saja yang dianggapnya
merupakan metode umum untuk menemukan kebenaran. Ketika umurnya tiga puluh
dua tahun, Descartes memutuskan menggunakan metodenya dalam suatu percobaan
membangun gambaran dunia yang sesungguhnya. Dia lantas menetap di Negeri
Belanda dan tinggal di sana selama tidak kurang dari dua puluh satu tahun. (Dipilihnya
Negeri Belanda karena negeri itu dianggapnya menyediakan kebebasan intelektual
yang lebih besar ketimbang lain-lain negeri, dan karena dia ingin menjauhkan diri dari
Paris yang kehidupan sosialnya tidak memberikan ketenangan cukup).
Sekitar tahun 1629 ditulisnya Rules for the Direction of the Mind buku
yang memberikan garis-garis besar metodenya. Tetapi, buku ini tidak komplit dan
tampaknya ia tidak berniat menerbitkannya. Diterbitkan untuk pertama kalinya lebih
dari lima puluh tahun sesudah Descartes tiada. Dari tahun 1630 sampai 1634,
Descartes menggunakan metodenya dalam penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih
mendalam tentang anatomi dan fisiologi, dia melakukan penjajagan secara terpisah-
pisah. Dia bergumul dalam bidang-bidang yang berdiri sendiri seperti optik,
meteorologi, matematik dan pelbagai cabang ilmu lainnya.
Menjadi keinginan Descartes sendiri mempersembahkan hasil-hasil
penyelidikan ilmiahnya dalam buku yang disebut Le Monde (Dunia). Tetapi, di tahun
1633, tatkala buku itu hampir rampung, dia dengan penguasa gereja di Italia mengutuk
Galileo karena menyokong teori Copernicus bahwa dunia ini sebenarnya bulat,
bukannya datar, dan bumi itu berputar mengitari matahari, bukan sebaliknya.
Meskipun di Negeri Belanda dia tidak berada di bawah kekuasaan gereja Katolik, toh
dia berkeputusan berhati-hati untuk tidak menerbitkan bukunya walau dia pun
sebenarnya sepakat dengan teori Copernicus. Sebagai gantinya, di tahun 1637 dia
menerbitkan bukunya yang masyhur Discourse on the Method for Properly Guiding
the Reason and Finding Truth in the Sciences (biasanya diringkas saja Discourse on
Method).
Discourse ditulis dalam bahasa Perancis dan bukan Latin sehingga semua
kalangan intelegensia dapat membacanya, termasuk mereka yang tak peroleh
pendidikan klasik. Sebagai tambahan Discourse ada tiga esai. Didalamnya Descartes
menyuguhkan contoh-contoh penemuan-penemuan yang telah dilakukannya dengan
menggunakan metode itu. Tambahan pertamanya Optics, Descartes menjelaskan
hukum pelengkungan cahaya (yang sesungguhnya sudah ditemukan oleh Willebord
Snell). Dia juga mempersoalkan masalah lensa dan pelbagai alat-alat optik,
melukiskan fungsi mata dan pelbagai kelainan-kelainannya serta menggambarkan teori
cahaya yang hakekatnya versi pemula dari teori gelombang yang belakangan
dirumuskan oleh Christiaan Huygens. Tambahan keduanya terdiri dari perbincangan
ihwal meteorologi, Descartes membicarakan soal awan, hujan, angin, serta penjelasan
yang tepat mengenai pelangi. Dia mengeluarkan sanggahan terhadap pendapat bahwa
panas terdiri dari cairan yang tak tampak oleh mata, dan dengan tepat dia
menyimpulkan bahwa panas adalah suatu bentuk dari gerakan intern. (Tetapi, pendapat
ini telah ditemukan lebih dulu oleh Francis Bacon dan orang-orang lain). Tambahan
ketiga Geometri, dia mempersembahkan sumbangan yang paling penting dari kesemua
yang disebut di atas, yaitu penemuannya tentang geometri analitis. Ini merupakan
langkah kemajuan besar di bidang matematika, dan menyediakan jalan buat Newton
menemukan Kalkulus.
Mungkin, bagian paling menarik dari filosofi Descartes adalah caranya dia
memulai sesuatu. Meneliti sejumlah besar pendapat-pendapat yang keliru yang
umumnya sudah disepakati orang, Descartes berkesimpulan untuk mencari kebenaran
sejati dia mesti mulai melakukan langkah yang polos dan jernih. Untuk itu, dia mulai
dengan cara meragukan apa saja, apa saja yang dikatakan gurunya. Meragukan
kepercayaan meragukan pendapat yang sudah berlaku, meragukan eksistensi alam di
luar dunia, bahkan meragukan eksistensinya sendiri. Pokoknya, meragukan segala-
galanya. Ini keruan saja membuat dia menghadapi masalah yang menghadang: apakah
mungkin mengatasi pemecahan atas keraguan yang begitu universal, dan apakah
mungkin menemukan pengetahuan yang bisa dipercaya mengenai segala-galanya?
Tetapi, lewat alasan-alasan metafisika yang cerdik, dia mampu memuaskan dirinya
sendiri bahwa dia sebenarnya "ada" ("Saya berpikir, karena itu saya ada"), dan Tuhan
itu ada serta alam di luar dunia pun ada. Ini merupakan langkah pertama dari teori
Descartes.
Makna penting teori Descartes punya nilai ganda. Pertama, dia meletakkan
pusat sistem filosofinya persoalan epistomologis yang fundamental, "Apakah asal-
muasalnya pengetahuan manusia itu?" para filosof terdahulu sudah mencoba
melukiskan gambaran dunia. Descartes mengajar kita bahwa pertanyaan macam itu
tidak bisa memberi jawab yang memuaskan kecuali bila dikaitkan dengan pertanyaan
"Bagaimana saya tahu?" Kedua, Descartes menganjurkan kita harus berangkat bukan
dengan kepercayaan, melainkan dengan keraguan. (Ini merupakan kebalikan
sepenuhnya dari sikap St. Augustine, dan umumnya teolog abad tengah bahwa
kepercayaan harus didahulukan). Memang benar Descartes kemudian meneruskan dan
sampai pada kesimpulan teologis yang ortodoks, tetapi para pembacanya lebih tertarik
dan menaruh perhatian lebih besar kepada metode yang dikembangkannya ketimbang
kongklusi yang ditariknya. (Ketakutan gereja bahwa tulisan-tulisan Descartes akhirnya
akan menjadi bahaya, jelas sekali).
Dalam filosofinya, Descartes menekankan beda nyata antara pikiran dan
obyek material, dan dalam hubungan ini dia membela dualisme. Perbedaan ini telah
dibuat sebelumnya, tetapi tulisan-tulisan Descartes menggalakkan perbincangan
filosofis tentang masalah itu. Permasalahan yang dikemukakannya menarik para
filosof sejak itu dan tetap tak terpecahkan. Pengaruh besar lain dari konsepsi Descartes
adalah tentang fisik alam semesta. Dia yakin, seluruh alam --kecuali Tuhan dan jiwa
manusia-- bekerja secara mekanis, dan karena itu semua peristiwa alami dapat
dijelaskan secara dan dari sebab-musabab mekanis. Atas dasar ini dia menolak
anggapan-anggapan astrologi, magis dan lain-lain ketahayulan. Berarti, dia pun
menolak semua penjelasan kejadian secara teleologis. (Yakni, dia mencari sebab-sebab
mekanis secara langsung dan menolak anggapan bahwa kejadian itu terjadi untuk
sesuatu tujuan final yang jauh). Dari pandangan Descartes semua makhluk pada
hakekatnya merupakan mesin yang ruwet, dan tubuh manusia pun tunduk pada hukum
mekanis yang biasa. Pendapat ini sejak saat itu menjadi salah satu ide fundamental
fisiologi modern.
Descartes menggandrungi penyelidikan ilmiah dan dia percaya bahwa
penggunaan praktisnya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dia pikir, para ilmuwan
harus menjauhi pendapat-pendapat yang semu dan harus berusaha menjabarkan dunia
secara matematis. Semua ini kedengarannya modern. Tetapi, Descartes, melalui
pengamatannya sendiri tak pernah bersungguh-sungguh menekankan arti penting
ruwetnya percobaan-percobaan metode ilmiah. Filosof Inggris yang masyhur, Francis
Bacon, telah menyatakan perlunya penyelidikan ilmiah dan keuntungan yang bisa
diharapkan dari sana beberapa tahun sebelum Descartes. Dan argumen yang terkenal
Descartes yang berbunyi "saya berfikir, karena itu saya ada," bukanlah pendapatnya
yang orisinal. Itu sudah pernah dikemukakan lebih dari 1200 tahun sebelumnya (walau
dalam kalimat yang berbeda tentu saja) oleh St. Augustine. Hal serupa juga mengenai
"pembuktian" Descartes tentang adanya Tuhan hanyalah variasi dari pendapat
ontologis yang pertama kali diucapkan oleh St. Anselm (1033-1109).
Di tahun 1641 Descartes menerbitkan bukunya yang masyhur Meditations.
Dan bukunya Principles of philosophy muncul tahun 1644. Ke dua buku itu aslinya
ditulis dalam bahasa Latin dan terjemahan Perancisnya terbit tahun 1647. Meskipun
Descartes seorang penulis yang lincah dengan gaya prosanya yang manis, nada
tulisannya terasa kuno. Betul-betul dia tampak (mungkin akibat pendekatannya yang
rasional, dia seperti cendikiawan abad tengah. Sebaliknya Francis Bacon, walau
dilahirkan tiga puluh lima tahun sebelum Descartes, nada tulisannya modern).
Tergambar jelas dalam tulisan-tulisannya, Descartes seorang yang teguh
kepercayaannya tentang adanya Tuhan. Dia menganggap dirinya seorang Katolik yang
patuh; tetapi gereja Katolik tidak menyukai pandangan-pandangannya, dan hasil
karyanya digolongkan ke dalam "index" buku-buku yang terlarang dibaca. Bahkan di
kalangan Protestan Negeri Belanda (waktu itu mungkin negeri yang paling toleran di
Eropa), Descartes dituduh seorang atheist dan menghadapi kesulitan dengan penguasa.
Tahun 1649 Descartes menerima tawaran bantuan keuangan yang lumayan
dari Ratu Christina, Swedia, agar datang ke negerinya dan menjadi guru pribadinya.
Descartes amat kecewa ketika dia tahu sang Ratu ingin diajar pada jam lima pagi! Dia
khawatir udara pagi yang dingin bisa membikinnya mati. Dan ternyata betul: dia kena
pneumonia, meninggal bulan Februari 1650, cuma empat bulan sesudah sampai di
Swedia. Descartes tak pernah kawin, tetapi punya seorang anak perempuan yang
sayang mati muda. Filosofi Descartes dikritik pedas oleh banyak filosof sejamannya,
sebagian karena mereka anggap filosofi itu menggunakan alasan yang berputar-putar.
Sebagian lagi menunjukkan kekurangan-kekurangan dalam sistemnya. Dan sedikit
sekali orang saat ini yang membelanya dengan sepenuh hati. Tetapi, arti penting
seorang filosof tidaklah terletak pada kebenaran sistemnya; melainkan pada apakah
penting tidaknya ide-idenya, atau apakah ide-idenya ditiru orang dan berpengaruh luas.
Dari ukuran ini, sedikitlah keraguan bahwa Descartes memang seorang tokoh yang
penting.

C. Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (himpunan titik)
yang jaraknya terhadap satu titik tertentu adalah sama
(konstan). Titik tertentu disebut pusat lingkaran dan jarak
konstan disebut jari-jari lingkaran.
D. Persamaan Lingkaran berpusat pada titik O (0,0) dengan jari-jari r
y

P(xo,yo)
x
O

Ingatkan kembali definisi lingkaran, yaitu tempat kedudukan titiktitik yang jaraknya
konstan terhadap satu titik tertentu. Ingatkan rumus jarak dua titik, maka dengan
bimbingan guru siswa akan dapat menemukan rumus persamaan lingkaran yang pusatnya
O(0, 0) dan jari-jarinya r.
Kita dapat menggunakan jarak dua titik untuk menemukannya yaitu misalkan Terdapat
jarak titik P(x, y) ke titik O(0, 0) dapat ditentukan dengan │OP│= √(𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 0)2
Diketahui bahwa jari-jarinya adalah r dan OP = r, maka :
│OP│= √(𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 0)2

r =√(𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 0)2


𝑟 2 = (𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 0)2
𝑟2 = 𝑥2 + 𝑦2 ⇔ 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2
Maka, Persamaan lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan memiliki jari-jari r adalah

𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 = 𝒓𝟐

E. Persamaan Lingkaran
y berpusat pada titik (a,b)
dengan jari-jari r.

S(x,y)
P (a,b)
x
Dengan menggunakan rumus jarak dua titik,misalkan diketahui Jarak titik S(x, y) ke titik
P(a, b) adalah│PS│= √(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 maka didapat :

│PS│ = √(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2

r =√(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2


𝑟 2 = (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2
Jadi,Persamaan lingkaran yang berpusat di P(a, b) danmemiliki jari-jari r adalah

(𝒙 − 𝒂)𝟐 + (𝒚 − 𝒃)𝟐 = 𝒓𝟐

F. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran


𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝑨𝒙 + 𝑩𝒚 + 𝑪 = 𝟎
Dengan menggunakan persamaan lingkaran dalam bentuk umum, siswa dapat menemukan
pusat dan jari – jari lingkaran, dengan cara sebagai berikut :
Persamaan Lingkaran

𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝑨𝒙 + 𝑩𝒚 + 𝑪 = 𝟎

𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
𝒙𝟐 + 𝑨𝒙 + ( 𝑨) ² + 𝒚𝟐 + 𝑩𝒚 + ( 𝑩) ² + 𝑪 − ( 𝑨) ² − ( 𝑩) ² = 𝟎
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐
1 1 2 1 1
(𝑥 + 𝐴)2 + (𝑦 + 𝐵) = 𝐴2 + 𝐵 2 − 𝐶
2 2 4 4

Dari bentuk terakhir ini, siswa dapat menentukan pusat dan jari – jari lingkaran. Sehingga,
𝟏 𝟏
didapat rumus untuk pusat lingkaran adalah 𝑷 (− 𝟐 𝑨, − 𝟐 𝑩) dan jari – jari lingkaran 𝑹 =

𝟏 𝟏
√ 𝑨𝟐 + 𝑩𝟐 − 𝑪
𝟒 𝟒

1 1
𝑅 = −√ 𝐴2 + 𝐵 2 − 𝐶 tidak diambil, karena jari – jari lingkaran selalu positif.
4 4

G. Kedudukan Titik terhadap Lingkaran


Permasalahan 1:
Misalkan terdapat sebuah titik bencana alam yang berpusat di P(0,0) dan berjarak 5
satuan,maka tentukan daerah mana saja yang terkena bencana dan harus mengungsi
apabila Daerah A berada pada titik A(0,5),daerah B pada titik B(5,4) dan daerah C pada
titik (2,-1).
Penyelesaian:
a) Daerah A dengan titik A(0,5)
Berdasarkan permasalahan di atas maka persamaan lingkarannya adalah 𝑥 2 + 𝑦 2 =25.
Jika disubstitusikan titik (0,5) pada persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 maka
diperoleh 02 + 52 = 0 + 25 = 25 = 25 Artinya titik (0,5) terletak pada lingkaran
𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 Oleh karena itu daerah A terletak pada lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25
Kesimpulannya, penduduk daerah A perlu mengungsi.

b) Daerah B dengan titik B(5,4)


Jika disubstitusikan titik (5,4) pada persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 maka diperoleh
52 + 42 = 25 + 16 = 41 > 25 Artinya titik (5,4) terletak di luar lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25
.Oleh karena itu daerah B terletak di luar lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 Kesimpulannya,
penduduk daerah B tidak perlu mengungsi.

c) Daerah C dengan titik (2,-1)


Jika disubstitusikan titik (2, –1) pada persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 maka
diperoleh 22 + (−1)2= 4 + 1 = 5 < 25 Artinya (2, –1) terletak di dalam lingkaran
𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 Oleh karena itu daerah C terletak di dalam lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25.
Kesimpulannya, penduduk daerah C perlu mengungsi.

Dari permasalahan diatas kita dapat mendefinisikan bahwa :


1) Suatu titik A(x, y) terletak di dalam lingkaran yang berpusat di P(0, 0) dan berjari-
jari jika 𝑥 2 + 𝑦 2 < 𝑟 2
2) Suatu titik A(x, y) terletak pada lingkaran yang berpusat di P(0, 0) dan berjari-jari r
jika 𝑥 + 𝑦 = 𝑟 2
3) Suatu titik A(x, y) terletak di luar lingkaran yang berpusat di P(0, 0) dan berjari-jari r
jika 𝑥 2 + 𝑦 2 > 𝑟 2

Permasalahan 2 :
Apabila suatu bencana alam berpusat pada titik P(3,2) dan berjari-jari 5 satuan,maka
tentukan daerah mana saja yang harus mengungsi apabila daerah A berada pada titik (0,-2)
daerah B pada titik (6,3) dan daerah C pada titik (9,7).
Penyelesaian:
a) Jika disubstitusikan titik (0, -2) pada persamaan lingkaran
(𝑥 − 3)2 + (𝑦 − 2)2= 25 maka diperoleh
(0 − 3)2 + (−2 − 2)2= 25 =32 +42 = 25= 9 + 16 = 25 = 25 Ternyata daerah A terletak
pada lingkaran (𝑥 − 3)2+ (𝑦 − 2)2 = 25 Kesimpulannya,penduduk daerah A perlu
mengungsi.

b) Jika disubstitusikan titik (6, 3) pada persamaan lingkaran (𝑥 − 3)2+ (𝑦 − 2)2= 25 maka
diperoleh (6 − 3)2 + (3 − 2)2= 25=32 + 12 = 25 = 9 + 1 = 10 < 25 Ternyata
daerah B terletak di dalam lingkaran (𝑥 − 3)2+ (𝑦 − 2)2= 25 Kesimpulannya,
penduduk daerah B perlu mengungsi.

c) Jika disubstitusikan titik (9, 7) pada persamaan lingkaran (𝑥 − 3)2+ (𝑦 − 2)2= 25


maka diperoleh (9 − 3)2 + (7 − 2)2 = 25 = 62 + 52 = 36 + 25 = 61 > 25 Ternyata daerah
C terletak di luar lingkaran (𝑥 − 3)2+ (𝑦 − 2)2 = 25 Kesimpulannya, penduduk daerah
C tidak perlu mengungsi.

Dari permasalahan diatas kita dapat mendefinisikan yaitu:


1) Suatu titik A(x, y) terletak di dalam lingkaran yang berpusat di P(a, b) dan berjari-
jari r jika (𝑥 − 𝑎)2+(𝑦 − 𝑏)2 <𝑟 2
2) Suatu titik A(x, y) terletak pada lingkaran yang berpusat di P(a, b) dan berjari-jari r
jika (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2
3) Suatu titik A(x, y) terletak di luar lingkaran yang berpusat di P(a, b) dan berjari-jari r
jika (𝑥 − 𝑎)2 +(𝑦 − 𝑏)2 >𝑟 2
H. Kedudukan Garis terhadap Lingkaran

B(x2,y2)

g A(x1,y1)

(1) D > 0 ⇔garis g memotong lingkaran di dua titik yang berlainan

A(xa,ya)

(2) D = 0 ⇔garis g menyinggung lingkaran

(3) D < 0 ⇔garis g tidak memotong maupun menyinggung lingkaran


I. Persamaan Garis Singgung Lingkaran
a) Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada Lingkaran berpusat P(0, 0) dan
berjari-jari r.

P(0,
0)
A(x1,
y1)

g
Misalnya titik A(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak pada sebuah lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan
berjari-jari r yaitu, 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 . Asumsikan 𝑥1 , ≠ 0 dan 𝑦1 ≠ 0 Gradien garis PA
adalah
𝑦
𝑀𝑜𝑝 = 𝑥1garis singgung g tegak lurus dengan garis PA. Gradien garis g adalah
1

1 1 𝑥
𝑀𝑔 = − 𝑀 = − 𝑦1 = − 𝑦1 Akibatnya, persamaan garis singgung g adalah
𝑜𝑝 𝑥1 1

𝑦 − 𝑦1 = 𝑀𝑔 (𝑥 − 𝑥1 )
𝑥1
𝑦 − 𝑦1 =− (𝑥 − 𝑥1 )
𝑦1
(𝑦 − 𝑦1 )𝑦1 = −𝑥1 (𝑥 − 𝑥1 )

𝑦1 𝑦 − 𝑦12 = −𝑥1 𝑥 + 𝑥12

𝑦1 𝑦 + 𝑥1 𝑥 = 𝑥12 + 𝑦12

Karena 𝑥12 + 𝑦12 = 𝑟 2 maka diperoleh 𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 = 𝑟 2


Jadi, persamaan garis singgung lingkaran 𝑥12 + 𝑦12 = 𝑟 2 yang berpusat di P(0,0) dan
melalui titik A(𝑥1 , 𝑦1 ) adalah
𝒙𝟏 𝒙 + 𝒚𝟏 𝒚 = 𝒓𝟐
J. Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada Lingkaran berpusat P (a, b)
dan berjari-jari r.

A(x1,
y1)

P(a,b
)

Misalkan titik A(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak pada lingkaran(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 Gradien garis
𝑦 −𝑏
PA adalah 𝑚𝑃𝐴 = 𝑥1−𝑎Garis singgung g tegak lurus garis PA, sehingga gradien garis
1

singgung g adalah
1 1 𝑥 −𝑎
𝑚𝑔 = − 𝑚 = − 𝑦1−𝑏 = − 𝑦1 −𝑏 Persamaan garis singgung g adalah
𝑃𝐴 1
𝑥1 −𝑎

𝑦 − 𝑦1 = 𝑀𝑔 (𝑥 − 𝑥1 )
𝑥1 − 𝑎
𝑦 − 𝑦1 = − (𝑥 − 𝑥1 )
𝑦1 − 𝑏

(𝑦 − 𝑦1 )(𝑦1 − 𝑏) = −(𝑥1 − 𝑎)(𝑥 − 𝑥1 )


𝑦1 𝑦 − 𝑏𝑦 − 𝑦12 + 𝑏𝑦1 = −(𝑥1 𝑥 − 𝑥12 − 𝑎𝑥 + 𝑎𝑥1 )
𝑦1 𝑦 − 𝑏𝑦 − 𝑦12 + 𝑏𝑦1 = −𝑥1 𝑥 + 𝑥12 + 𝑎𝑥 − 𝑎𝑥1
𝒙𝟏 𝒙 − 𝒂𝒙 + 𝒂𝒙𝟏 + 𝒚𝟏 𝒚 − 𝒃𝒚 + 𝒃𝒚𝟏 = 𝒙𝟏𝟐 + 𝒚𝟏𝟐
Karena A(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak pada lingkaran(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 maka diperoleh
(𝑥1 − 𝑎)2 + (𝑦1 − 𝑏)2 = 𝑟 2

(𝑥1 2 − 2𝑥1 𝑎 + 𝑎2 + 𝑦1 2 − 2𝑦1 𝑏 + 𝑏 2 ) = 𝑟 2


𝑥1 2 + 𝑦1 2 = 𝑟 2 + 2𝑥1 𝑎 − 𝑎2 + 2𝑦1 𝑏 − 𝑏 2
Kemudian substitusikan 𝑥1 2 + 𝑦1 2 = 𝑟 2 + 2𝑥1 𝑎 − 𝑎2 + 2𝑦1 𝑏 − 𝑏 2 ke dalam
persamaan garis singgung diatas.

𝑥1 𝑥 − 𝑎𝑥 + 𝑎𝑥1 + 𝑦1 𝑦 − 𝑏𝑦 + 𝑏𝑦1 = 𝑟 2 + 2𝑥1 𝑎 − 𝑎2 + 2𝑦1 𝑏 − 𝑏 2


(𝑥1 𝑥 − 𝑎𝑥 − 𝑎𝑥1 + 𝑎2 ) + ( 𝑦1 𝑦 − 𝑏𝑦 − 𝑏𝑦1 + 𝑏 2 ) = 𝑟 2
(𝑥 − 𝑎)(𝑥1 − 𝑎) + (𝑦 − 𝑏)(𝑦1 − 𝑏) = 𝑟 2

Jadi, persamaan garis singgung lingkaran yang berpusat di titik P(a, b) dan berjari-jari r
yang melalui titik A(𝑥1 , 𝑦1 ) pada lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 adalah
(𝒙 − 𝒂)(𝒙𝟏 − 𝒂) + (𝒚 − 𝒃)(𝒚𝟏 − 𝒃) = 𝒓𝟐

K. Persamaan Garis Singgung Lingkaran melalui Suatu Titik di Luar Lingkaran


Misalkan gradien garis singgung yang melalui titik A(𝑥1 , 𝑦1 ) adalah m sehingga diperoleh
persamaan.
y –𝑦1 = m(x – 𝑥1 )
⇔y – 𝑦1 = mx – m𝑥1
⇔y = mx – m𝑥1 + 𝑦1
substitusikan nilai y = mx – m𝑥1 + 𝑦1 ke dalam persamaan lingkaran, sehingga diperoleh
persamaan kuadrat dalam variabel x, kemudian tentukan nilai diskriminannya, dari
persamaan kuadrat tersebut. Karena garis singgung itu merupakan garis lurus dan
menyinggung lingkaran akibatnya nilai diskriminan nol, Setelah itu carilah nilai m.
Selanjutnya nilai m tersebut substitusikan ke persamaan y = mx – m𝑥1 + 𝑦1 sehingga
diperoleh persamaan persamaan garis singgung tersebut.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut:
Contoh:
Tentukanlah persamaan garis singgung lingkaran dengan pusat P(0, 0) dan berjari-jari 5
yang melalui titik (7, 1).
Penyelesaian:
Titik (7, 1) berada di luar lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 sebab jika titik (7, 1) disubstitusikan ke
persamaan lingkaran tersebut diperoleh 72 + 12 = 50 > 25 Persamaan lingkaran dengan
pusat P(0, 0) dan berjari-jari 5 adalah 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 Garis yang melalui titik (7, 1) dengan
gradient m, memiliki persamaan
y = mx – m𝑥1 + 𝑦1
y = mx –7m + 1
Substitusikan nilai y = mx –7m + 1 ke persamaan lingkaran𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 diperoleh 𝑥 2 +
(𝑚𝑥 – 7𝑚 + 1) 2= 25
𝑥 2 + 𝑚2 𝑥 2 – 14 𝑚2 𝑥 + 2mx + 49 𝑚2 − 14m − 24 = 0
(1 + 𝑚2 ) 𝑥 2 − (14 𝑚2 + 2𝑚)𝑥 + 49𝑚2 − 14𝑚 − 24 = 0
Selanjutnya ditentukan nilai diskriminan 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
Substitusikan kedalam 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝐷 = (2𝑚 − 14 𝑚2 )2 − 4(1 + 𝑚2 )( 49𝑚2 − 14𝑚 − 24)
= 4 𝑚2 − 56 𝑚3 + 196 𝑚4 − 196 𝑚2 + 56𝑚 + 96 − 196 𝑚4 + 56 𝑚3 + 96 𝑚2
= −96 𝑚2 + 56𝑚 + 96
Dengan syarat D = 0
−96 𝑚2 + 56𝑚 + 96 = 0
−96 𝑚2 + 56𝑚 + 96
=0
8
12𝑚2 − 7𝑚 − 12 = 0

(4𝑚 + 3)(3𝑚 − 4) = 0
3 4
𝑚=− 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚 =
4 3
Sehingga diperoleh persamaan garis singgung
3x +4y – 25 = 0 atau 4x – 3y – 25 = 0

Anda mungkin juga menyukai