(ada). Ini
menunjukkan bahwa Idul Adha ini selalu berulang dan kembali datang
setiap tahun. Ada juga yang mengatakan diambil dari kata
Kata yang kedua adalah Adha. Kata (Adha) ini berasal dari
kata Udlhiyah ( ), yang berarti hewan sembelihan. Kata Udlhiyah
merupakan bentuk jama dari kata Dlahiyah (), disebut juga nahr
B. Sejarah Qurban
Ibadah qurban berasal dari syariat Nabi Ibrahim AS. dan beliau
sendiri yang mula-mula melaksanakannya. Beliau bermimpi dan
dalam mimpi itu Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim agar
menyembelih putra kesayangannya Ismail AS. Mimpi itu beliau yakini
sebagai mimpi yang benar yang disampaikan Allah kepadanya.
Karena itu disampaikanlah mimpi itu kepada Ismail AS. Nabi Ismail
pun mempunyai pendapat yang sama dengan ayahnya, bahwa mimpi
itu adalah mimpi yang benar, sehingga perintah Allah untuk
menyembelih dirinya harus dilakukan. Pada saat kedua orang bapakanak ini hendak melaksanakan perintah dengan penuh ketaatan dan
ketundukan kepadaNya, Maka Allah mengganti Ismail as dengan
seekor domba yang besar.
Dalam surat As-Shaaffaat diceritakan:
() ()
() ()
()()
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya
aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah
apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya
telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis
(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: "Hai
Dari Aisyah ia mengatakan: Rasulullah SAW bersabda Idul Adha
adalah hari ketika orang berbuka dan Idul Adha adalah hari ketika
orang menyembelih (HR. Tirmidzi, Kitab as-Shaum, no. 802)
Ayat dan hadits tersebut di atas merupakan
disyariatkannya berqurban pada hari raya Idul Adha.
dalil
dari
()()
Ibnu Abbas RA berkata :Dan berdzikirlah kepada Allah pada harihari yang telah ditentukan yaitu sepuluh hari awal Dzulhijjah, dan
hari-hari yang berbilang yaitu hari-hari Tasyriq. Ibnu Umar RA dan
Abu Hurairah RA keluar menuju ke pasar pada sepuluh hari awal
Dzulhijjah untuk bertakbir dan orang-orang ikut bertakbir dengan
takbir keduanya. (HR. Bukhari dalam Kitab al Jumuah Bab
Keutamaan Beramal pada hari-hari Tasyriq)
Selain itu disunahkan juga untuk bertahlil dan tahmid, dalam
riwayat Ibnu Umar disebutkan:
Tidak ada hari paling agung di sisi Allah SWT dan tidak ada pula
amalan yang disukai Allah di dalamnya kecuali pada sepuluh hari ini
(sepuluh hari awal bulan Dzulhijah), maka perbanyaklah pada harihari itu dengan membaca tahlil (membaca Lailahaillallah), takbir
dan tahmid (HR. Ahmad,Sanad Mukatsirin min shohabah no 5189)
Dari Abu Qatadah bahwasanya Nabi SAW berkata: Puasa hari Arafah
(aku menghitungnya) di sisi Allah bisa menghapus dosa satu tahun
sebelum dan sesudahnya (HR. Tirmidzi, Kitab Shaum, no. 680)
10
Dari Hunaidah bin Khalid dari istinya dari sebagian Istri-istri Nabi SAW
bahwa Rasulullah SAW berpuasa 9 hari awal Dzulhijjah, hari Asyura'
dan 3 hari tiap bulan hijriyah dan hari senin pertama dan kamis setiap
bulan. (HR. Abu Daud kitab Ash-Shoum no 2081)
Dan dalil yang kedua dari pendapat ini (puasa dari tanggal 1
hingga 9 Zulhijah) adalah keumuman pada hadits nabi SAW:
Hannad menceritakan kepada kami dari Abu Muawiyah dari al
Amasy dari Muslim dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas RA berkata :
Rasulullah SAW bersabda :Tiada hari-hari yang beramal sholeh di
dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari kesepuluh (awal
Dzulhijjah) ini; mereka berkata :Wahai Rasulullah, (lebih juga) dari
11
Dari Ummu Salamah RA berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW
:Apabila kalian telah melihat hilal Dzulhijjah dan hendak berqurban
maka jagalah rambut dan kukunya .(HR. Tirmidzi, no. 1443)
Adapun dalil untuk menjaga rambut dan kuku hewan qurban
adalah:
12
Dalam menjaga rambut dan kuku ini, baik bagi hewan maupun
bagi yang akan berkurban adalah semenjak masuk tanggal satu bulan
Dzulhijah, sesuai dengan teks pada hadits di atas.
7. Berqurban
Di hari Nahr (10 Dzulhijah) dan hari tasyriq disunnahkan untuk
berqurban sebagaimana ini adalah ajaran Nabi Ibrahim AS.
()
Maka dirikanlah shalat karena Rabb mu dan berkorbanlah (QS. Al
Kautsar; 1-2)
()()
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabb mu dan berkorbanlah
(QS. Al Kautsar; 1-2)
Rasulullah SAW bersabda:
Dari Ibnu Umar dia bercerita: Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar
mengerjakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha sebelum khutbah (HR.
Bukhari, Kitab Idaini, no 963)
Adapun penjelasannya pada bab tersendiri.
13
Dari Aisyah ia mengatakan: Rasulullah SAW bersabda Idul Fitri
adalah hari ketika orang berbuka dan Idul Adha adalah hari ketika
orang menyembelih (HR. Tirmidzi, Kitab as-Shaum, no. 802)
Inilah beberapa sunah pada bulan Dzulhijah, Intinya, keutamaan
sepuluh hari awal Dzulhijah berlaku untuk amalan apa saja (kecuali
hari Idul Adha ada kekhususan untuk shalat id dan berqurban), tidak
terbatas pada amalan tertentu, sehingga amalan tersebut bisa shalat,
sedekah, membaca al-Quran, puasa dan amalan sholih lainnya.Dan
sudah seharusnya setiap muslim menyibukkan diri di hari tersebut
(sepuluh hari pertama Dzulhijah) dengan melakukan ketaatan pada
Allah.
14
()
Maka dirikanlah shalat karena Rabb mu dan berkorbanlah (QS. Al
Kautsar; 1-2)
Yang masyhur di dalam kitab-kitab tafsir adalah bahwa yang
dimaksud dengan ayat tersebut adalah shalat Ied6
Kedua: Sedangkan dari hadits Nabi SAW adalah apa yang
ditetapkan secara mutawatir bahwa Rasulullah SAW
pernah
mengerjakan shalat Idul Fitri dan juga Idul Adha
Dalam riwayat Ibnu Umar mengatakan:
Dari Ibnu Umar dia bercerita: Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar
mengerjakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha sebelum khutbah (HR.
Bukhari, no 963)
6
Artinya: Dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tempat shalat pada
pagi hari Id, beliau bertakbir dengan mengeraskan suara
takbirnya(HR. Asy-Syafii, Musnad Imam SyafiI, Hadits no. 444)
15
16
Allah berfirman:
7
Ibnu Qudamah mengatakan: Yang
8
merupakan pendapat Umar dan Ali
b.
demikian
itu
c.
10
Dari Nafi bahwa Abdullah Ibnu Umar biasa mandi pada hari id
sebelum shalat (HR. Imam Malik, dalam kitab al-Muwaththa, kitab
Idain, no 2)
7
Ibnu Abi Syaibah (II/168), Albani mengatakan: Sanad hadits ini shahih
10
11
17
12
18
Dari Jafar bin Muhammad dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Nabi
SAW selalu memakai burdah (sejenis sorban) yang bercorak (buatan
Yaman) pada setiap Id (HR. asy-Syafii, Musnad Imam SyafiI, Hadits
no. 441)
Rasulullah SAW pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan dan
beliau tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau shalat(HR.
Tirmidzi, kitab Idain, no.545)
Dari Hasan cucu Nabi SAW ia mengatakan: kami diperintahkan oleh
Rasulullah SAW untuk pada dua hari raya (Idul Adha dan Idul Adha)
memakai pakaian yang terbaik yang kami punya, memakai
wewangian terbaik yang kami punya(HR. Al-Hakim, sanadnya
terpercaya seperti ditegaskan Ibnu Hajar dalam kitab at-Talkhis)
Perlu diperhatikan bahwa anjuran memakai pakaian yang bagus
bukan berarti bahwa pakaian itu mahal dan mewah, melainkan yang
terpenting adalah kerapian dan kesuciannya. Hari raya bukanlah
arena untuk mempertunjukan perhiasan, kekayaan dan kemewahan,
akan
tetapi
hari
bersyukur
kepada
Allah
SWT
dan
mengagungkanNya. Yang penting disini adalah kekhusukan hati dan
kekhidmatan kalbu dalam meresapi nilai-nilai kemuliaan dan
kegembiraan Idul Adha.
13
19
20
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW apabila keluar untuk shalat
Id, beliau kembali dengan melalui jalan lain dari yang
dilaluinya ketika pergi (HR. Tirmidzi, Kitab Jumat, hadits no.
496)
Dari Ummu Athiyyah bahwa ia berkata: Rasulullah SAW
memerintahkan kami supaya mereka keluar pada hari Idul Fitri dan
Idul Adha: yaitu semua gadis remaja, wanita sedang haid dan
wanita pingitan. Adapun wanita-wanita yang sedang haid supaya
tidak memasuki tempat shalat, tetapi menyaksikan kebaikan hari
itu dan panggilan kaum muslimin (mendengarkan khutbah). Aku
bertanya: Wahai Rasulullah bagaimana salah seorang dari kami
yang tidak mempunyai jilbab (baju kurung)? Rasulullah menjawab:
Hendaklah temannya memimjaminya baju kurungnya (HR.
Bukhari, Nailul Authar, hadits no. 1274)
Dari Abdurrahman berkata: saya mendengar Ibnu Abbas berkata:
Aku keluar bersama Nabi SAW pada Idul Fitri atau Adha. Beliau
pun shalat lalu berkhutbah. Kemudian beliau mendatangi kaum
wanita dan menasehati mereka, mengingatkan mereka dan
memerintahkan mereka untuk bersedekah(HR. Bukhari, Bab
Khuruju ash-Shibyan ila al-Mushalla, hadits no. 975)
21
22
dikerjakan sebelum matahari terbit dan tidak juga pada saat matahari
terbit, tetapi mereka membolehkan pelaksanaannya pada saat
dibolehkannya shalat sunnah (dhuha).14
Dari Jundub ia berkata: Adalah Nabi SAW melakukan shalat Idul
Fitri bersama kami ketika matahari setinggi dua penggalah dan
Idul Adha..(HR. Ahmad, no 5476)
Imam Ibnul Qoyyim berkata: Nabi SAW biasa mengakhirkan shalat
15
Idul Fitri dan menyegerakan shalat Idul Adha
Akhir waktu shalat Id adalah zawalnya (tergelincir) matahari. Imam
Ibnu Qudamah berpendapat: Waktu shalat Id adalah ketika matahari
naik dan berakhir waktu zawal.
D. Pelaksanaan Shalat
1. Tidak Ada Adzan dan Iqamat
Hadits Nabi SAW:
14
15
Dari Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah mereka berdua berkata:
tidak ada adzan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (HR. Bukhari,
Bab al-Masyyi wa ar-Rukub ila al-id bighairi adzan wa laa iqamah,
Hadits no 960)
Dari Ibnu Abbas berkata: Nabi SAW keluar pada hari raya
kemudian shalat 2 rakaat dan tidak shalat sebelum dan
sesudahnya (HR. Bukhari, Nailul Authar, no. 1291)
Dari Ibnu Umar Bahwa Nabi SAW menancapkan tombak di depan
beliau pada hari Idul Adha dan Idul Adha kemudian shalat (HR.
Bukhari, Bab Shalat Ila al-Kharnati Yauma al-Id, no. 972)
23
24
Dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya dari kakeknya bahwa nabi
SAW pada hari Id ia bertakbir dua belas kali: tujuh (7) pada rakaat
pertama dan lima (5) pada rakaat kedua (HR. Ahmad, Musnad
Imam Ahmad, no. 6401)
Boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut
sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu Umar. Ibnul Qayyim
mengatakan, Ibnu Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi SAW
biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.
25
16
17
18
26
...Adalah beliau SAW pada shalat Idul Fitri dan Adha membaca
surat Qaaf dan surat al-Qamar (HR. Muslim, Kitab Jumat, hadits
no. 884)
Boleh juga membaca surat Al Alaa pada rakaat pertama dan
surat Al Ghosiyah pada rakaat kedua. Dan jika hari ied jatuh pada
hari Jumat, dianjurkan pula membaca surat Al Alaa pada rakaat
pertama dan surat Al Ghosiyah pada rakaat kedua, pada shalat ied
maupun shalat Jumat. Dari An Numan bin Basyir, Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda
E. Khutbah
Setelah selesai melaksanakan shalat Id 2 rakaat, imam langsung
berkhutbah, dan khutbahnya hanya satu kali, yaitu tidak disela
dengan duduk di antara dua khutbah.
27
28
khutbah dua hari raya. (HR. Ibnu Majah, Kitab mendirikan shalat,
hadits no. 1277)
Dari Abu Umamah ia berkata: aku mendengar khutbah Nabi SAW di
Mina pada hari raya Qurban (HR. Abu Daud, bab Istihbabu alKhutbah yauma an-Nahri, no. 1301)
Dari riwayat-riwayat yang ada tentang masalah khutbah, tidak
terdapat keterangan bahwa khutbah Id itu 2 kali seperti khutbah
jumat. Kesemua riwayat mengisyaratkan bahwa khutbah hari raya
hanya 1 kali. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa khutbah
Id itu adalah satu kali
Khutbah dimulai dengan tahmid, tidak dengan takbir karena tidak
ada riwayat yang shahih yang menerangkan bahwa Nabi SAW
memulai khutbah Id dengan takbir. Semua khutbahnya dimulai
dengan tahmid. Hanya saja dalam khutbah Id memang diperbanyak
menyelingi dengan takbir, akan tetapi tidak dimulai dengan dengan
takbir. Dalam kaitan ini Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengatakan:
Adalah Rasullah SAW memulai khutbahnya dengan Alhamdulillah
dan tidak terdapat hadits yang diriwayatkan dari beliau yang
menerangkan bahwa beliau memulai khutbahnya dengan takbir
Kemudian disunahkan dalam khutbah memperbanyak takbir
Dari Saad al-Muadzin bahwa ia berkata: Nabi SAW bertakbir
disela-sela khutbah, beliau memperbanyak takbir di dalam
29
Dari Abdullah bin Saib dia berkata: Aku shalat Id bersama
Rasulullah SAW, setelah shalat beliau bersabda: sesungguhnya
kami akan berkhutbah. Barang siapa yang ingin duduk
30
UDLHIYAH
(Ibadah Qurban)
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan
(qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan
ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu
ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu
kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah). (QS. Al-Hajj; 34)
()()
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabb mu dan berkorbanlah
(QS. Al Kautsar; 1-2)
19
31
32
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari
syi`ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya,
maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya
dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah
roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah
orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak
meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu
bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah
yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya
untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayahNya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang
yang berbuat baik.(QS. Al Hajj; 36-37)
Hadits Nabi SAW:
33
34
B. Keutamaan Berqurban
1. Qurban adalah ibadah yang paling dicintai Allah
pada hari raya (10 Dzulhijah)
20
21
35
36
maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah
dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orangorang yang tunduk patuh (kepada Allah). (QS. Al-Hajj; 34)
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan
(qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan
ternak (berkaki empat) yang telah direzkikan Allah kepada mereka,
37
38
Dari Jabir ia berkata: aku telah mendengar dari Muhammad bin
Qaradah dari Abi Said al-Khudriyyi, aku bertanya, dia mendengar dari
Abi Said Muhammad? ia berkata: tidak, ia berkata: aku membeli
hewan qurban, maka datanglah seekor serigala dan memakan
sebagian ekornya atau seluruhnya, maka aku bertanya kepada
Rasulullah SAW, maka beliau berkata: berqurbanlah dengannya (HR.
Ahmad, Musnad Mukatsirin, no. 11319)
Kemudian untuk afdhaliyah, Imam Syafii dan Imam Ahmad lebih
mengutamakan unta, kemudian sapi dan seterusnya dengan alasan
daging unta lebih banyak dari binatang yang lain sehingga bisa
dagingnya juga bisa dibagi kepada banyak fakir miskin, begitu juga
sapi, dagingnya lebih banyak dari kambing dan seterusnya. Adapun
Imam Malik mengutamakan domba atau yang sejenisnya, sesuai
dengan apa yang di kerjakan oleh Nabi SAW.22
22
39
40
1. Waktu penyembelihan.
41
42
2. Tempat penyembelihan
Dalam penyembelihan hewan qurban,sebaiknya memilih tempat yang
lapang untuk memudahkan dalam penyembelihan. Sebagaimana
yang dilakukan Ibnu Umar:
Rasulullah SAW biasa menyembelih dan menahr di tanah lapang (
HR Bukhari, kitab Adlohy, no 5552)
Dan yang harus lebih diperhatikan lagi adalah hadits berikut:
Di riwayatkan oleh Ahmad dan dinilai shahih oleh albani dalam as-shahihah no.
2476
43
44
4.
pisau
yang
akan
Dari Syadad bin Aus, beliau berkata, Ada dua hal yang kuhafal dari
sabda Rasulullah yaitu Sesungguhnya Allah itu mewajibkan untuk
berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka
bunuhlah dengan cara yang baik. Demikian pula, jika kalian
menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya
kalian tajamkan pisau dan kalian buat hewan sembelihan tersebut
merasa senang (HR Muslim, Kitab Shoid wa Dzabaih, Hadits no
3615).
45
Dari Syadad bin Aus, beliau berkata, Ada dua hal yang kuhafal dari
sabda Rasulullah yaitu Sesungguhnya Allah itu mewajibkan untuk
berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka
bunuhlah dengan cara yang baik. Demikian pula, jika kalian
menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya
kalian tajamkan pisau dan kalian buat hewan sembelihan tersebut
merasa senang (HR Muslim, Kitab Shoid wa Dzabaih, Hadits no
3615).
C. Penyembelih dianjurkan untuk menghadap kiblat dan
menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat.
Berikut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik menjelaskan
hal tersebut :
46
Dari Nafi dari Abdullah bin Umar, adalah Ibnu Umar jika membawa
hadyu dari Madinah maka beliau tandai bahwa hewan tersebut adalah
hewan hadyu dengan menggantungkan sesuatu padanya dan
memberi tanda pada punuknya di daerah Dzul Hulaifah. Beliau
gantungi sesuatu sebelum beliau sembelih. Dua hal ini dilakukan di
satu tempat. Sambil menghadap kiblat beliau gantungi hewan
tersebut dengan dua buah sandal dan beliau sembelih dari sisi kiri.
Hewan ini beliau bawa sampai beliau ajak wukuf di Arafah bersama
banyak orang kemudian beliau bertolak meninggalkan Arafah dengan
membawa hewan tersebut ketika banyak orang bertolak. Ketika beliau
tiba di Mina pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah beliau sembelih
hewan tersebut sebelum beliau memotong atau menggundul rambut
kepala. Beliau sendiri yang menyembelih hadyu beliau. Beliau
jajarkan onta-onta hadyu tersebut dalam posisi berdiri dan beliau
arahkan ke arah kiblat kemudian beliau memakan sebagian
dagingnya dan beliau berikan kepada yang lain (HR Malik dalam al
Muwatha no 1405).
Dalam Riwayat lain disebutkan:
47
48
Dari Ibnu Thawus dari Thawus, beliau berkata, Andai ada orang yang
menyembelih hewan hingga lehernya putus maka daging hewan
tersebut tetap boleh dimakan (Riwayat Abdur Razaq no 8601 dengan
sanad yang shahih).
Dari Atha, beliau berkata, Jika ada orang yang menyembelih hewan
hingga kepala terpisah dari badannya maka silahkan kalian makan
asalkan orang tersebut tidak sengaja (Riwayat Abdur Razaq no 8599
dengan sanad yang shahih).
Imam Ahmad pernah ditanya tentang masalah ini. Beliau
membenci perbuatan ini jika dilakukan dengan sengaja. Demikian
pula Imam Syafii membenci hal ini (al Hawi 15/87-91)
49
50
Wajjahtu wajhiya lil ladzii fathoros samaawaati wal ardli haniifaa wa
maa anaa minal musyrikiin, Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya
wa mamaatii lillahi Rabbil Aalamiin, laa syariika lahuu wa bi dzaalika
umirtu wa anaa minal muslimiin, bismilllahi wallaahu akbar,
Allaahumma haadzaa minka wa laka fa taqabbal min (sebutkan
nama atau kata ganti, seperti : nii=saya, naa=kami, hum=mereka, dll)
51
52
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari
syi`ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya,
maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya
dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah
roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah
orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak
meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu
bersyukur (QS. Al-Hajj: 36)
53
54
Barang siapa menjual kulit hewan qurban, maka tidak ada baginya
(pahala) qurban. (HR. Hakim, Nasbu ar-Royah, no. 218)
25
55
56
57
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas sesungguhnya seorang perempuan dari
bani juhainah datang kepada nabi SAW seraya berkata:
sesungguhnya ibu bernadzar untuk menunaikan ibadah haji, akan
tetapi belum sempat haji terlebih dahulu meninggal,. Apakah saya
menunaikan haji untuknya? Nabi SAW menjawab: Ya,kerjakanlah haji
itu untuk ibumu. Bukankah jika ibumu mempunyai hutang, kamu wajib
membayarnya?Tunaikanlah hak Allah, sesungguhnya Allah lebih
berhak untuk ditunaikan hak-hakNya (HR. Bukhari, kitab Haji, no.
1720)
Hadits di atas secara tegas menyamakan nadzar dengan
hutang dari aspek keduanya sama-sama harus dibayar,
bahkan nadzar merupakan hutang kepada Allah yang
pemenuhannya harus diutamakan. Nadzar akan berqurban
adalah nadzar dalam ketaatan kepada Allah, maka wajib
untuk di lakukan, sesuai hadits riwayat Aisyah:
58
Diriwayatkan dari wahab bin kaisan, ia berkata: Telah bertepatan
dua hari raya (Jumat dan hari raya) di masa Ibnu Zubair, dia
59
Artinya:Dari Numan bin Basyir bahwa ia berkata: adalah
rasulullah SAW pada shalat dua hari raya dan pada shalat Jumat
membaca sabbihisma rabbikal alaa dan hal ataaka haditsul
ghasyiyah Jika hari raya dan jumat berkumpul dalam satu hari,
nabi SAW surat-surat itu di kedua shalat itu (HR. Muslim, Kitab
Jumat, hadits no 1452)
Dalam memahami riwayat yang pertama timbul kesan bahwa
apabila hari raya jatuh pada hari jumat, shalat Jumat tidak perlu
dilakukan. Pemahaman seperti ini belumlah selesai, mengingat
adanya hadits yang kedua yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,
dalam riwayat yang kedua ini menyebutkan:
Jika hari raya dan jumat berkumpul dalam satu hari, nabi SAW
surat-surat itu di kedua shalat itu
60
Bahwa Umar bertakbir di kubahnya (rumahnya)di Mina,
kemudiandidengar oleh orang-orang yang ada dimasjid dan mereka
punmengikuti takbir, demikian juga orang-orang yang ada di pasar
ikut bertakbir, hingga bergemuruh suara takbir di mina. Pada Hari
Tasyriq, Ibnu Umar juga bertakbir di mina, setelah shalat...(HR.
Bukhari, Bab Takbir Ayyam Mina)
Dari penjelasan di atas PP Majelis Tarjih Muhammadiyah
menetapkan bahwa takbir hari raya Idul Adha selama lima hari ,
dimulai sejak subuh 9 Dzulhijah sampai menjelang masuk waktuk
maghrib 13 Dzulhijah (akhir hari Tasyriq)
61
HIKMAH QURBAN
Ibadah qurban merupakan pendidikan keikhlasan dalam beramal.
Seorang Muslim yang berqurban pada setiap tahunnya berarti ia telah
melakukan sebuah latihan beramal yang diliputi oleh rasa ikhlas.
Ikhlas dalam beramal merupakan salah satu kunci dalam beribadah
qurban, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim
Teladan Nabi Ibrahim adalah merupakan sebuah contoh yang
sangat monumental yang patut ditiru oleh generasi Muslim sepanjang
zaman. Perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim serta anak beliau
Nabi Ismail yang berjuang menaklukkan godaan syaitan. Syaitan
membujuk mereka supaya mengurungkan perintah Allah dengan tidak
perlu menyembelih putera tersayang Ismail yang remaja belia yang
diharapkan menjadi pengganti dan penerus cita-cita menegakkan dan
mendakwahkan kalimat tauhid yang menjadi inti aqidah Islam.
Sejarah Nabi Ibrahim sudah seharusnya kita ketahui bersama
dalam rangka memetik hikmah dari tauladan yang ditampakkan
beliau. Sejarah yang paling penting yang patut kita contoh yakni
sejarah kehidupan beliau bersama anaknya Ismail. Ketika Nabi
Ibrahim menyampaikan titah ilahi yang disampaikan melalui mimpi,
Sebagaimana tersebut dalam firman Allah surah Ash-Shaffat:102
62
63
64
65
Daftar Pustaka
Al-Quran Al-Karim
Abdul Wahhab, Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad, Fathul
Majid li Syarhi Kitab at-Tauhid, Cet ke-10, 1424 H
3. Ad-Dimasyq, Muhammad bin Abdirrahman, Fiqih Empat Madzhab,
Bandung, Hasyimi Press, Cet II, 1424 H / 2004 M.
4. Al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar., Fath al-Bari bi Syarh Shohih
al-Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, alMaktabah as-Salafiyyah.
5. Al-Jauziyah, Ibnul Qoyyim, Zaadul Maad fi Hadyi Khairil Ibad,
Beirut, Muassasah ar-Risalah, 1414 H / 1994 M.
6. Al-Baghawi, Abu Muhammad Husain bin Masud, Tafsir al-Baghawi
Maalimu Tanzil, Riyad, Dar Thayyibah, Cet 4, 1417 H / 1997 M.
7. An-Nawawi, Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf., Kitab Al-Majmu
Syarh Al-Muhadzdzab, Dar Ihya At-Turats Al-Arabi.
8. Al-Qahthani, Said bin Ali bin Wahf, Ensiklopedi Shalat, Jakarta,
Pustaka Imam asy-Syafii, Cet ke-I, 1430 H / 2010 M.
9. An-Nawawi, Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf., Syarh Shohihu
Muslim, Beirut, Dar al-Marifah, Cet ke-6, 1999 M / 1420 H.
10. Al-Andalusy, Abul Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad
bin Ahmad bin Rusyd Al-Qurthuby, Bidayatul Mujtahid wa
Nihayatul Muqtashid, Bairut, Dar al-Fikr, Cet 2 1415 H / 1995 M.
11. Aljazairi, Abu Bakar, Minhajul Muslim, Bairut, Dar al-Fikr, Cet 1
1412 H / 1992 M.
12. As-Shonani, Muhammad bin Ismail, Subulussalam Syarh
Bulughul Marom, Cairo, Maktabah al-Halaby, Cet III 1378 H / 1958
M.
13. Asy-Syaukani, Muhammad bin Ali bin Muhammad., Nailul Authar
Syarh Muntaqa al-Akhbar min Ahadis Sayyidi al-Akhyar, Kairo,
Dar al-Hadits, Cet ke-I, 1993 M / 1413 H.
14. Asy-Syarbashi, Ahmad, Yasalunaka, Jakarta, Penerbit Lentera,
Cet-3, 1421 H / 2000 M.
15. Hanbal, Abu Abdullah Ahmad., Musnad Imam Ahmad, Riyadh,
Bait al-Afkar ad-Dauliyah, 1998 M / 1419 H.
1.
2.
66
16. Himpunan
Putusan
Tarjih
Muhammadiyah,
Suara
Muhammadiyah, 1430 H / 2009 M.
17. Katsir, Ibnu, Tafsir Quranul Adhim, Dar al-Fikr, Cet 1407 H / 1986
M.
18. Mandzur, Ibnu, Lisaanul Arab. Beirut, Dar as-Shadr, Cet ke-6,
1999 M / 1420 H.
19. Qudamah, Ibnu, Al-Mughni, Hajr, Cet I, 1407 H / 1986 M.
20. Tuntunan Idain & Qurban, Suara Muhammadiyah, 2005 M.
21. Zuhaily, Wahbah, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, Damaskus, Dar
al-Fikr, Cet IV, 1418 H / 1997 M.
67