1.jurnal Cakram-Rumaherang (Rusia)
1.jurnal Cakram-Rumaherang (Rusia)
1. Pendahuluan
Karakteristik pompa adalah prestasi pompa
dalam bentuk grafik hubungan antara parameterparameter: head (H), daya (N) dan efesiensi ()
terhadap debit (Q). Parameter-paramater ini
menandai prestasi kerja dan biaya operasi pompa.
Kondisi kerja optimal tercapai apabila efesiensi
mencapai maksimum pada karakteristik pompa,
selanjutnya semakin tinggi efesiensi makasimum
pada karakteristik merupakan indikator ekonomis
sebuah pompa. Parameter-parameter ini sangat
tergantung dari proses desain, pabrikasi dan
pemasangan atau operasi pompa. Jika pabrikasi dan
pemasangan normal, pengaruh konstruksi elemenKorespondensi: E-mail: mawieng@yahoo.com
W.M. Rumaherang/Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2, Desember 2008 (69 -76)
W = H W
U = H U
C = H C
'
pompa analog G s .
l'
H ' (11)
H
Gs
V 'dl =
Gs = Vdl = HV 'd =
K
K
K
L l
L
L
l
dimana
D2 H
n1 = nD2
H
1 = n1
30
(2)
U2
(3)
(4)
b2' = b2 xK L
(5)
Dalam pompa-pompa yang sebenarnya,
perbandingan kecepatan dalam bentuk analog (dari
persamaan segitiga kecepatan) adalah:
C 2
= W2 = U 2
C2
W2
U2
(6)
dinama:
C 2 W2 U 2
1
=
=
=
C 2 W2 U 2
H
W
U 2
(12)
KL =
analog.
Untuk mendefenisikan kecepatan digunakan
ukuran-ukuran kecepatan takberdimensi
(1)
(9)
(10)
Hubungan antara kecepatan sirkulasi pompa
full-scale G s dengan kecepatan sirkulasi dalam
(8)
(7)
'
analog G s
'
pompa
W.M. Rumaherang/Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2, Desember 2008 (69 -76)
' =
h kr'
h kr'
=
= h kr'
'
H
1
h kr'
V ,2
1
=
=
,2
HV
H
h kr
(15)
(16)
'
5 . 62 n1' Q 1'
5 . 62 n Q
= C kr (17)
h kr3 / 4
( )
Total kehilangan hidrolis di impeller dihitung
sebagai:
Gambar 1. Penampang meridian pompa
2.2. Impeller
Parameter-parameter utama impeller dan profil
blade adalah:
Diameter leher (bosh) (dB), diameter impeller
(D2), diameter lobang masuk (D0), jumlah sudu z,
sudut blade (1, 2), tebal sudu (1, 2 ) dan sudut
singgung sudu pada bidang R,Y ();
Geometri penampang meridian, data koordinat tiap
titik pada sumbu R,Z di mainframe dan cover disc.
Geometri tepi sudu (fringe).
Geometri skeleton lines sudu S, R , , ;
Geometri penampang sudu plane systems =
const.
Penampang meridian impeller digambarkan
pada gambar 2.
' 3/4
(18)
=1 h
(19)
im
g
im
g
dimana:
W
U 2
U2
dan ukuran-ukuran tak berdimesi :
r
r
=
r2
r2
l
l
atau
=
l max
l max
W
HT =
G s .z H G s' .z
.
=
K
2g
L 2g
Dimana
G s 1' .z
H =
2g
(21)
(22)
(23)
(13)
FC = 2.W .m
(14)
(24)
W 2
.m.
Fs =
R
(25)
W.M. Rumaherang/Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2, Desember 2008 (69 -76)
1 p
(26)
.m
u
r
Gaya F p diarahkan kearah berlawanan dengan
Fp =
(F F )
c
r5Cu 5 = - | r4C u 4 |
(27)
2.5. Tinjauan Sudut Perlambatan Aliran Dalam
Elemen-Elemen Berputar dan Diam
Dalam hubungan dengan tingkat terakhir sudu
impeller, sudu difusor dan pengarah, aliran diarahkan
menurut geometri mereka ke outlet. Pada
menggunakan kompleks program ckti desain
outomatis dan pada perhitungan hidrodinamika
system sudu-sudu (CAD BS) hidroturbin dan pompa
untuk kasus fluida ideal, dapat dihitung sirkulasi
sepanjang profil sudu dan menentukan sudut
perlambatan aliran. Namun pada tahap pemilihan
parameter-parameter input sudu-sudu impeller,
difusor dan pengarah balik sudut perlambatan belum
dihitung, karena itu digunakan angka pendekatan.
Rumus-rumus semiempiris untuk perhitungan sudut
perlambatan aliran dari sudut sudu adalah sebagai
berikut.
Sudut deviasi aliran di impeller dikoreksi pada
ujung sudu p:
r3Cu 3 = - | r2Cu 2 |
(26)
72
W.M. Rumaherang/Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2, Desember 2008 (69 -76)
V
HT
1
(28)
=
= u2
1+ p
H To
Vu2s
Korektor p tergantung dari koefsien kecepatan
spesifik pompa dan parameter-parameter geometris
impeller dan ditentukan berdasarkan hubungan
sebagai berikut:
1. Formula Pvleyderera:
2
Untuk 80 < ns < 100 ; p = R 2 ; (29)
z S
= 0.55...0.65 + 0.65 sin 2 (30)
2. Formula Proskuri
2
Untuk 100 < ns < 200; p = R 2 ; (31)
z S
R 12
(32)
= sin 2 + 2 sin 1
2
R2
3. Formula Zibrekhta
im
hgim = hwh
+ 2h im
pr
dif
dif
hgdif = hwh
+ 2h pr
gb
hggb = hwh
+ 2h prgb
Kehilangan-kehilangan
pada
disk-disk
pembatas dalam kanal-kanal pada perhitungan
dengan kompleks program tidak dihitung dan
pendekatannya dimisalkan sama dengan kehilangan
pada profil. Kehilangan-kehilangan di profil dalam
kompleks program dihitungan dengan penggunaan
teori lapisan batas.
Sesudah penentuan perbandingan kehilangan
hidrolis dalam impeller, diffuser dan pengarah balik
dapat dihitung efesiensi hidrolis tingkat.
2
ns ; p = R 2 ;
z S
Vt 2
U 2 tg 2
= 1,7 + 13 ,3
= 1- h
(33)
sin 2 (34)
v =
s4
L
t
0 . 002 ( s 4 s 3 )
3 4
p ,b
s3
;
n
2
s
1 im1
; M = im 2 p ,b
2
= 0,01 ;
= g .v . M
3. Metode Penelitian
Adapun tahapan penulisan ini adalah:
(38)
t 3 4
L
z4
D
ln 4
=
s3 + s4
t
D3
2 sin
2
2/3
s
1
1 + 0820
= 0 . 346 ( ) /
s4
; im1 =
1
1 + 0 .68
im 2 = 1
( s 4 s 3 )
z D4 D3
1
L
=
D 4 + D 3 sin s 4 + s 3
t 3 4
2
(42)
Disini
(41)
(40)
73
W.M. Rumaherang/Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2, Desember 2008 (69 -76)
n , rpm
Putaran
yang
2950
Temperatur air
Efesiensi teoritis
t, oC
,%
20
89
Hd, M
Q , m3/s
0,3539
H ,M
60
Diameter impeler
Jumlah blade impeller
Putaran spesifik
D2, M
Z
ns
0.240
7
117,134
0,15
y, m
D2
0,1
0,05
0
-0,4
-0,3
-0,2
-0,1
0,1
0,2
0,3
-0,05
x, m
-0,1
-0,15
-0,2
0,15
X- Y
0,1
0,05
0
-0,3
-0,2
-0,1
0
-0,05
-0,1
-0,15
74
0,1
0,2
0,3
0,4
X, ()
W.M. Rumaherang/Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2, Desember 2008 (69 -76)
y, m
0,2
120
0,15
100
terhadap
Q.
80
60
0,1
80
0,05
40
60
0
-0,3
-0,2
-0,1
0,1
0,2
0,3
-0,05
0,4
40
x, m
20
-0,1
20
-0,15
0,2
0,6
0,8
1,2
5. Penutup
5.1. Kesimpulan
1. Pemilihan parameter-parameter sudu
yang tepat pada proses awal desain,
akan menghasilkan karakteristik
yang lebih baik.
2. Profil sudu impeller mempunyai
bentuk
there-dimensional,
sedangkan diffuser dan pengarah
balik berbentuk silindiris.
3. Dengan melalui beberapa kali iterasi
dan optimasi bentuk profil diperoleh
bahwa head total yang dapat
dibangkitkan lebih besar dari
perhitungan awal. Untuk Q optimum
(Q= 0,055 m3/s atau Q =1.0), head
total
optimum
yang
dapat
dibangkitkan adalah H= 67,5m pada
efesiensi max =0.87.
5.2.
120
Saran
h, %
100
80
60
Daftar Pustaka
1. A.A. Zharkovckiy , A.V. Gracev, S.A. Shumilin,
2007. 53 s, Matematicheskoye modeli
rabochikh protsessov lopastnih gidromashin.
Kompyuternie tekhnologii v nauke i
40
20
0,0
0,4
Q'
-0,2
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
Q'
75
W.M. Rumaherang/Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2, Desember 2008 (69 -76)
2.
3.
4.
5.
76