Anda di halaman 1dari 19

ABSES PERIANAL

EMBRIOLOGI
Traktus GIT mulai berkembang pada minggu 4 kehamilan
Usus primitif berasal dari endoderm dan dibagi menjadi 3
segmen (foregut, midgut & hindgut)
Midgut & hindgut perkembangan usus besar, rektum, anus
Midgut berkembang menjadi usus kecil, colon ascendens dan
transversum.
Menerima pasokan darah dari a. mesenterika superior
Minggu ke 6, midgut herniates keluar dr rongga abdomen berputar
2700 berlawanan sekitar a. mesenterika kembali ke posisi akhir di
dalam rongga abdomen pd minggu ke 10

Hindgut berkembang menjadi colon transversum distal,


descendens, rektum dan anus proksimal
Menerima suplai darah dari a. mesenterika inferior
Lubang anus distal berasal dari ektoderm dan nerima suplai darah dari
a. pudenda interna

ANATOMI
Rektum
Panjang : 12 15 cm

Kanalis analis :
Panjang : 2 4 cm (dimulai dari anorektal junction s/d ambang anal)
Pria lebih panjang dari pada wanita.
Sumbunya mengarah ke ventrokranial yaitu kearah umbilikus dan membentuk
sudut nyata ke dorsal dg rektum dalam keadaan istirahat.
Pada defekasi sudut ini menjadi lebih besar

Batas atas kanalis anus garis anorektum, garis mukokutan, linea


pektinata atau linea dentata.
Daerah ini terdapat kripta anus & muara kelenjar anus dan kolumna rektum
Infeksi disini abses anorektum yang dapat bentuk fistel
Lekukan antar sfingter sirkuler dapat diraba di dalam kanalis analis sewaktu
melakukan colok dubur & nunjukkan batas antara sfingter interna & eksterna
Cincin sfingter anus melingkari kanalis anal dan terdiri dari sfingter interna &
eksterna
Sisi posterior & lateral cincin ini terbentuk dari fusi sfingter interna, otot longitudinal, bgn
tengah otot levator (puborektalis) dan komponen otot sfingter eksternus
Otot sfingter internus serabut otot polos
Ott sfingter eksternus serabut otot lurik

SISTEM ARTERI
A. hemoroidalis / rektalis sup kelanjutan lgsg
dr a. mesenterika inferior.
Membagi diri menjadi 2 cabang utama (kiri & kanan)
Cabang kanan bercabang lagi
Letak ke3 cabang terakhir berhubungan dengan letak
hemoroid interna yang khas : 2 buah di setiap perempat
sebelah kanan dan sebuah di perempat lateral kiri

A. hemoroidalis medialis percabangan


anterior a. iliaka interna
A. Hemoroidalis inferior cabang a. pudenda
interna

SISTEM VENA
Drainase vena dari rektum, paralel trhdp
suplai arteri.
Vena rektalis sup mengalir ke sistem portal
melalui v. mesenterika inferior
Vena rektalis medialis mengalir ke vena iliaka
interna
Vena rektalis inf mengalir ke vena pudenda
interna v. iliaka interna

Pleksus submukosa yang menuju kolumna


Morgagni membentuk pleksus hemoroid dan
mengalir ke tiga vena tsb

SISTEM LIMFATIK
Drainase limfatik pada rektum paralel trhdp pasokan
vaskularisasi
Saluran limfatik pd rektum bg atas & tengah mengalir ke
arah sup menuju limfonodus mesenterika inf
Saluran limfatik pd rektum bg bawah mengalir ke arah sup
menuju limfonodus mesenterika inf & ke arah lateral menuju
limfonodus iliaka interna

Kanalis analis lebih kompleks pada drainase limfatik


Dari proksimal ke linea dentata, limfe mengalir ke
limfonodus mesenterika inf & iliaka interna
Dari distal ke linea dentata, limfe terutama mengalir ke
limfonodus inguinalis, tetapi juga mengalir ke limfonodus
mesenterika inf & iliaka interna

PERSARAFAN
Saraf simpatis & parasimpatis mempersarafi daerah anorektal
Serabut simpatik berasal dr pleksus mesenterikus inf & dr
sistem parasakral yg terbentuk dr ganglion simpatis L2, L3, L4
Unsur simpatis pleksus ini mengarah ke arah struktur genital dan
serabut otot polos yg mengendalikan emisi air mani & ejakulasi

Persarafan parasimpatik (nervi erigentes) berasal dr saraf S2,


S3, S4.
Serabut saraf ini menuju ke jaringan erektil penis dan klitoris serta
mengendalikan ereksi dgn cara mengatur aliran darah ke jaringan ini.

Sfingter analis interna dipersarafi oleh serabut saraf simpatis &


parasimpatis menghambat kontraksi sfingter
sfingter analis eksterna & m. puborectalis dipersarafi oleh cab.
rektalis inf dari nervus pudenda interna
M. levator ani persarafan dr n. pudenda interna & cab lgsg
dr S3 untuk S5
Persarafan sensorik ke kanalis anal disuplai oleh cab rektalis inf
dr n. pudendus

FISIOLOGI
Rektum & anus berperan dalam proses defekasi
Defekasi mekanisme yg kompleks, melibatkan
gerakan massa kolon, tek intraabdomen dan
rektum yg me & relaksasi dasar pelvis.
Distensi rektum refleks relaksasi sfingter ani interna
(refleks penghambatan rektoanal) yg memungkinkan
terjadinya kontak dg kanalis anal
Jika BAB terjadi rektum berelaksasi & refleks
defekasi terlewati (respon akomodasi)

Hasil defekasi koordinasi dari tek intraabdomen


yg me, pe kontraksi rektal, relaksasi otot
puborektalis pembukaan pd kanalis analis

DEFINISI ABSES PERIANAL


Infeksi jar lunak
disekitar kanalis
analis, dg
pembentukan rongga
abses.
Rongga abses sering
dikaitkan dg
pembentukan saluran
fistula

EPIDEMIOLOGI
Pada usia dekade ke-3 & ke-4
Pria >> (pria : wanita = 2-3 : 1)
Sekitar 30% pasien dg abses
anorektal punya riwayat abses
serupa

ETIOLOGI
Obstruksi pd kriptus analis (=hasil dr
stasis sekresi kelenjar) infeksi
supurasi dan pembentukan abses pd
glandula analis
Organisme :
E.coli, spesies Enterococcus, dan spesies
Bacteroides

PATOFISIOLOGI
Kebanyakan abses anorektal bersifat sekunder trhdp
proses supuratif yang dimulai pd kelenjar anal
Obstruksi kelenjar anal (oleh tinja, courpus alienum atau
trauma) stasis dan infeksi sekunder di ruang
intersfingterik menyebabkan :
Infeksi menyebar scr distal sepanjang otot longitudinal dan
kemudian muncul di subkutis sbg ABSES PERIANAL atau
menyebar scr lateral melewati otot longitudinal & sfingter
eksterna ABSES ISCHIOREKTAL

Kebanyakan abses yang berasal dr kelenjar anal adalah


perianal & ischiorektal, ruang lain dapat terinfeksi
Pergerakan infeksi ke atas abses intersfingterik tinggi
Dapat menerobos otot longitudinal ke ruang supralevator
abses supralevator
Jenis penyebaran dapat terjadi pada 3 ruang yaitu ischiorektal,
intersfingterik, dan supralevator. (= Horseshoeing)

MANIFESTASI KLINIS
Keluhan umum : nyeri di daerah anal +
pruritus
Berjalan, batuk, bersin, mengedan dapat
memperberat

Seringkali mengandung sejumlah pus berbau


Apabila abses :
letak superfisial tampak bengkak, kemerahan, &
nyeri tekan
letak lebih dalam gejala toksik, nyeri abdomen
bawah, demam

Sebag besar abses rectal fistula

TATA LAKSANA
Terapi medikamentosa dg
antibiotik biasanya tdk
diperlukan.
Pd ps dg peradangan
sistemik, DM, imunitas
rendah, antibiotik wajib
diberikan

Drainase di bawah
anestesi
Insisi kulit & subkutan
dibuat di bag atas yg
paling menonjol dari abses
dan eksisi dog ear untuk
mencegah penutupan dini

KOMPLIKASI
Fistula anorektal tjd pada 30 60 %
ps dg abses anorektal
Muncul sbg akibat obstruksi kripta anal
& atau kelenjar anal (adanya drainase
dari kanal anal / dari kulit sekitar
perianal

Anda mungkin juga menyukai