Anda di halaman 1dari 9

STUDI ANALISA KAPASITAS ENERGI LISTRIK PANAS BUMI

GUNUNG SEULAWAH AGAM ACEH


Muhammad Raihansyah
raihansyah.electrical@gmail.com

Syukriyadin, ST., MT
syukri_2504@unsyiah.net

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik


Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

ABSTRAK

2.

Sumber energi dari energi fosil yang sudah semakin


menipis menyebabkan manusia mencari sumber
energi lain, salah satunya energi panas bumi. Hal ini
didukung oleh potensi energi panas bumi di
Indonesia yang mencapai 28,1 GW dan khususnya di
Aceh mencapai 1.115 MW. Salah satu lokasi panas
bumi di Aceh yang telah terdeteksi berada di Gunung
Seulawah Agam. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisa kapasitas energi listrik panas bumi
Gunung Seulawah Agam secara perhitungan daya
listrik dengan data yang diperoleh dari Dinas
Pertambangan dan Energi (DISTAMBEN) Provinsi
Aceh serta dari wawancara dengan narasumber yang
terkait. Dari data didapat cadangan panas di Gunung
Seulawah panas mencapai 13,5 x 10 18 J dan estimasi
potensi listrik secara perhitungan panas mencapai
160 MW. Setelah dilakukan perhitungan secara daya
listrik didapat keluaran generator yang merupakan
daya akhir mencapai 153 MW dengan daya masingmasing sumur 51 MW dengan jumlah sumur 3 (tiga)
sumur. Hal ini menunjukkan kapasitas listrik yang
didapat dari hasil perhitungan daya listrik tidak jauh
berbeda dari estimasi potensi listrik yang dilakukan
secara perhitungan panas.

A.

TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Panas Bumi

Adapun skema terjadinya sumber air panas


dan sumber uap seperti terdapat pada gambar
dibawah yaitu magma yang terletak didalam
lapisan mantel, memanasi suatu lapisan batu padat.
Diatas batu padat terletak suatu lapisan batu
berpori, yaitu lapisan batuan yang memiliki banyak
lubang kecil. Lapisan berpori ini berisi air yang
berasal dari air tanah, resapan air hujan atau
resapan air danau yang dipanaskan oleh lapisan
batu padat yang panas itu. Bila panasnya besar,
maka terbentuk air panas bahkan dapat terbentuk
uap dalam lapisan batu berpori. Bila diatas lapisan
batu berpori terdapat satu lapisan batu padat, maka
lapisan batu berpori berfungsi sebagai pemanas.
Uap dan air panas yang bertekanan akan berusaha
keluar ke permukaan bumi.

Kata Kunci : Panas Bumi, Keluaran Generator,


Kapasitas Listrik

1.

PENDAHULUAN

Potensi alam Aceh sangat mendukung untuk


mengembangkan sumber energi dari panas bumi.
Potensi panas bumi di Aceh mencapai 1.115 MW.
Potensi panas bumi terbesar diperkirakan terdapat
di wilayah Gunung Seulawah Agam di Kabupaten
Aceh Besar yang memiliki potensi alam sebagai
pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dengan
memanfaatkan tenaga panas bumi untuk energi
listrik, berarti pemerintah Aceh ikut peduli
terhadap lingkungan, sekaligus pemakaian sumber
energi dari alam tidak akan habis-habisnya.
Dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisa
kapasitas listrik dari panas bumi Gunung Seulawah
Agam secara perhitungan daya listrik dari data-data
yang diperoleh dari Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Aceh.

Gambar 2.1 Skema terjadinya sumber air panas dan


sumber uap
Gejala panas bumi pada umumnya tampak
dipermukaan bumi berupa mata air panas,
fumarola, geyser dan sulfatora. Dengan jalan
pengeboran, uap alam yang bersuhu dan bertekanan
tinggi dapat diambil dari dalam bumi dan dialirkan
ke turbin dan menuju generator yang selanjutnya
menghasilkan tenaga listrik.
1

B.

membaik sampai sekitar 0C/100 m, kemudian


membalik (inversed) sekitar-10C/100 m

Panas Bumi Gunung Seulawah Agam

Lokasi prospek panas bumi daerah Gunung


Seulawah Agam terletak di kompleks Gunung
Seulawah dan sekitarnya, Kecamatan Seulimum,
Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. Daerah
manifestasi panas bumi utama (Lamteuba) berada
pada posisi geografis 52851 LU dan 954353
BT atau sekitar 60 km sebelah tenggara Banda
Aceh. Lokasi ini dapat dicapai dari Banda Aceh
melalui Krueng Raya menuju Lamteuba dengan
kendaraan roda dua dan empat

Sistem Panas Bumi Seulawah Agam


Kompilasi dari seluruh hasil survei
memperlihatkan keberadaan sistem panas bumi
Gunung Seulawah yang berada didaerah Lamteuba
di kaki barat laut sampai ke lereng barat laut
Gunung Seulawah Agam. Sistem tersebut
mencakup manifestasi panas bumi tanah panas Ie
Jeu di Lamteuba, mata air panas Alue Busuk dan
fumarola kawah Van Heutz di lereng barat laut
Gunung Seulawah Agam. Reservoir panas bumi
Seulawah Agam diperkirakan berada dalam batuan
tersier atau pada batas formasi antara vulkanik tua
dan batuan tersier. Fluida didalam reservoir utama
kemungkinan adalah dorninasi air dengan
temperatur sekitar 240 C. Sumber panas untuk
sistem panas bumi Seulawah diperkirakan berasal
dari magma dibawah komplek gunung ini.
Luas prospek Lamteuba dengan mengacu
pada hasil survei MT adalah sekitar 15 km2. Untuk
mendelineasi secara baik batas-batas daerah
prospek perlu dilakukan pengeboran landaian suhu
di sekitar 3 lokasi, yaitu didalam, dibatas dan diluar
prospek.

-Review Geologi
Geologi Regional
Geologi Daerah Seulawah Agam
-Review Geokimia
Kimia Air
Kimia Isotop C13 Gas CO2
Kimia Tanah dan Rembesan Klorida
-Review Geofisika
Tahanan Jenis
Gaya Berat
Magnetik
Self Potensial
Head-On
Magnetotelluric

.
Wilayah Kerja Pertambangan Seulawah Agam

Pengeboran Landaian Suhu Seulawah Agam

Beberapa
kriteria
yang
menjadi
pertimbangan didalam penentuan Wilayah Kerja
Pertambangan (WKP) Panas Bumi Seulawah Agam
antara lain:

Pengeboran sumur landaian suhu didaerah


Gunung Seulawah Agam dilakukan di 3 (tiga) titik
lokasi yaitu sumur SLW-1, SLW-2 dan SLW-3.
Sumur SLW-1 terletak di Lamteuba pada koordinat
UTM 780,384 mT dan 609,378 mU pada elevasi
180 m. Sumur ini dibor sampai kedalaman 240 m.
Hasil pengukuran suhu sumur memperlihatkan
adanya anomali gradien suhu sekitar 10 C/100 m
atau sekitar 3x gradien normal pada kedalaman 60
m sampai 130 m. Dan kedalaman 130 m sampai
240 m gradien suhu menurun sampai sekitar
5C/100 m.
Sumur SLW-2 terletak didekat mata air Ie
Seu Uem pada koordinat UTM 782,125 mT dan
613,664 mU pada elevasi 52 m. Sumur ini dibor
sampai kedalaman 240 m. Hasil pengukuran suhu
sumur memperlihatkan adanya anomali gradien
suhu sekitar 6 C/100 m atau sekitar 2x gradien
normal pada kedalaman 25 m sampai 240 m.
Sumur SLW-3 terletak di Alue Meureulik
pada koordinat UTM 791,5 mT dan 599,184 mU
pada elevasi 580 m. Sumur ini dibor sampai
kedalaman 240 m. Hasil pengukuran suhu sumur
memperlihatkan adanya anornali gradien suhu
tinggi sekitar 30C/100 m atau sekitar 10x gradien
normal pada kedalaman 50 m sampai 100 m. Dan
kedalaman 100 m sampai 160 m gradien suhu

Perkiraan letak prospek panas bumi


(reservoir, sumber panas)
Sistem hidrologi panas bumi
Kemungkinan adanya perluasan dan
tambahan prospek baru setelah dilakukan
penelitian dan kajian lebih lanjut oleh
pihak pengembang

Tabel 2.1 Kriteria Penentuan WKP Panas Bumi


Seulawah Agam
No
1

Kriteria
Heat Source

Reservoir

Letak/Lokasi
Bawah
kompleks
Gunung
Seulawah
Agam
Lereng barat
laut kompleks
Gunung
Seulawah
Agam

Keterangan
Berada
dalam
areal WKP

Berada
dalam
areal WKP

Sistem panas bumi di Indonesia umumnya


merupakan sistem hidrothermal yang mempunyai
temperatur tinggi (>225C), hanya beberapa
diantaranya yang mempunyai temperatur sedang.
Pengalaman dari lapangan lapangan panas bumi
yang telah dikembangkan di dunia maupun di
Indonesia menunjukkan bahwa sistem panas bumi
bertemperatur tinggi dan sedang sangat potensial
bila diusahakan untuk pembangkit listrik. Potensi
sumber daya panas bumi Indonesia sangat besar,
yaitu sekitar 28.100 MW yang merupakan 30-40%
potensi panas bumi dunia.

Kompleks
Berada
Gunung
dalam
Seulawah
areal WKP
Agam
4
Lereng
Berada
selatan dan
dalam
barat
daya areal WKP
Gunung
Seulawah
Agam
(Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Aceh)
C.

Sistem
hidrologi
(resapan dan
limpasan)
Kemungkinan
perluasan
dan tambahan
prospek
baru

Temperatur PLTP
D.

Dibandingkan dengan temperatur reservoir


minyak bumi, temperatur reservoir panas bumi
relatif lebih tinggi mulai 200C hingga lebih.
Berdasarkan jenis enthalpi fluida, temperatur panas
bumi dapat dilihat seperti berikut:

Prinsip Kerja PLTP

PLTP pada prinsipnya sama seperti


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan
boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari
reservoir panas bumi. Apabila fluida dikepala
sumur berupa fase uap, maka uap tersebut dapat
dialirkan langsung ke turbin dan kemudian turbin
akan mengubah energi panas bumi menjadi energi
gerak yang akan memutar generator sehingga
dihasilkan energi listrik. Apabila fluida panas bumi
keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida
dua fase (fase uap dan fase cair) maka terlebih
dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida.
Hal ini dilakukan dengan melewatkan fluida ke
dalam separator, sehingga fasa uap akan
terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang
dihasilkan dari separator inilah yang kemudian
dialirkan ke turbin.

Menurut Muffer & Cataldi (1978) :


- Sistem panas bumi enthalpi rendah, yaitu
dengan temperatur < 90C.
- Sistem panas bumi enthalpi sedang, yaitu
dengan temperatur 90-150C.
- Sistem panas bumi enthalpi tinggi, yaitu
dengan > 150C.
Menurut Berderiter & Cormy (1980) :
- Sistem panas bumi enthalpi rendah, yaitu
dengan temperatur < 100C.
- Sistem panas bumi enthalpi sedang, yaitu
dengan temperatur > 100-200C.
- Sistem panas bumi enthalpi tinggi, yaitu
dengan temperatur > 200C.

Siklus Penguapan Ganda


Menurut Henel, Rybach & Stegna (1988) :
- Sistem panas bumi enthalpi rendah, yaitu
dengan temperatur < 150C.
- Sistem panas bumi enthalpi sedang, yaitu
dengan temperatur 100-150C.
- Sistem panas bumi enthalpi tinggi, yaitu
dengan > 150C.

Pada siklus ini dipakai komposisi 2 (dua)


turbin, HP-turbin dan LP-turbin yang disusun
ganda. Dimana pada bagian HP-Turbin adalah
turbin bertekanan tinggi (High Preassure) dan
bagian LP-Turbin adalah turbin bertekanan rendah
(Low Preassure). Pada siklus ini juga digunakan 2
(dua) pemisahan fluida yaitu separator I dan
separator II. Karakteristik dan Sistem siklus
penguapan ganda dapat dilihat pada gambar 2.2
dan 2.3

Menurut Hochestein (1990):


- Sistem panas bumi enthalpi rendah, yaitu
dengan temperatur < 125C.
- Sistem panas bumi enthalpi sedang, yaitu
dengan temperatur 125-225C.
- Sistem panas bumi enthalpi tinggi, yaitu
dengan temperatur > 225C.

Sistem panas bumi diklasifikasikan


berdasarkan entalpi fluida yaitu sistem entalpi
rendah, sedang dan tinggi. Kriteria yang digunakan
sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak
berdasarkan pada harga entalphi, tetapi berdasarkan
pada temperatur mengingat entalphi adalah fungsi
dari temperatur .

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem Penguapan Ganda


3

- Selanjutnya dihitung massa uap Turbin HP ( m1 )


dengan menggunakan:

m1

W th1
(h 3 h 4 ). Turbin

(2.3)

- Maka daya pada Turbin HP ditunjukkan dengan:


(2.4)
DayaHP m . T (h 3 h 4 )
- Selanjutnya pada proses dibagian Turbin LP
dicari dahulu nilai enthalpi uap masuk Turbin LP
( h 5 ) yang didapat dengan menggunakan
parameter tekanan dan temperatur minimum
pembangkit ( T2 ). Sedangkan untuk nilai enthalpi
uap keluar Turbin LP ( h 6 ) dapat diperoleh dengan
menggunakan parameter temperatur minimum
pembangkit ( T2 ) dan fraksi uap turbin ( x 2 ).

Gambar 2.3 Siklus Penguapan Ganda

- Selanjutnya dihitung massa uap ( m 2 ) Turbin LP


dengan:

Perhitungan daya listrik menggunakan sistem


penguapan ganda (double flash) dengan tahapan:
- Prosesnya dimulai dari kepala sumur produksi ke
separator. Disini kondisi fluida dua fase, yaitu
fluida gas dan cair. Enthalpi separator ( h 2 ) sama

m2

W th 2
(h 5 h 6 ). Turbin

(2.5)

dengan enthalpi kepala sumur ( h 1 ), sedangkan


dari hasil pengurangan enthalpi fluida gas ( h g )
dan enthalpi fluida cair ( h f ) atau

- Maka daya pada HP-Turbin ditunjukkan dengan:


(2.6)
DayaLP m .T (h 5 h 6 )

hg hf

didapat enthalpi fluida campuran ( h fg ), Adapun

-Selanjutnya dihitung output Generator (Daya


Akhir):

untuk menghitung nilai enthalpi-enthalpi dapat


dipakai persamaan :

h = u + Pv

Wg (daya

(2.1)

h2 hf
h fg

generator[(m1 .DayaHP )
(m 2 .DayaLP )]

maka jumlah fraksi uap ( x 2 ) yang masuk ke


turbin
dihitung:

x2

akhir)

Keterangan :

(2.2)

- Proses selanjutnya adalah dari separator ke inlet


turbin. Nilai entalpi uap di separator sama dengan
nilai enthalpi uap masuk turbin. Nilai enthalpi uap
masuk Turbin HP ( h 3 ) didapat dengan
menggunakan parameter tekanan dan temperatur
reservoir ( T1 ). Sedangkan nilai enthalpi uap keluar
Turbin HP ( h 4 ) didapat dengan menggunakan
parameter temperatur reservoir ( T1 ) dan fraksi uap
turbin ( x 2 )
4

h2

= Enthalpi Separator

hf

= Enthalpi Fluida Cair

hg

= Enthalpi Fluida Gas

h fg

= Enthalpi Fluida Campuran

x2

= Jumlah Fraksi Uap

h3

= Enthalpi Uap Masuk Turbin HP

h4

= Enthalpi Uap Keluar Turbin HP

(2.7)

h5

= Enthalpi Uap Masuk Turbin LP

h6

= Enthalpi Uap Keluar Turbin LP

4.HASIL DAN PEMBAHASAN


Cadangan Panas & Estimasi Potensi Listrik
Cadangan Panas

W th1 = Daya Thermal Turbin HP

= T x A x t x x cp

W th 2 = Daya Thermal Turbin LP


m1

= Massa Uap Turbin HP

m2

= Massa Uap Turbin LP

Wg

= Daya Generator (Daya Akhir)

= Efisiensi Mesin

= Efisiensi Turbin

= ( 180

3.

C )( 15x10 6 m 2 )( 2 x10 3 m )

( 2,5 x10

kg/m 3 ) ( 1x10 3 kJ/kg o C)

13,5x1015 m 2 .m.m -3 .kJ

13,5 x1018 J

Selanjutnya dicari estimasi potensi listrik


=T.s. .t..cp

C )( 1x10 9 /s)(0,035)( 15x10 6 m 2 )


( 2 x10 3 m )( 2,5x10 3 kg/m 3 ) 1x10 3 kJ/kg o C)
=157,5 x10 3 m 2 .m.m -3 .kJ.s -1
3
3
=157,5x x10 kJ/s= 157,5 x10 kW
= 157,5 MW 160 MW
=( 60

= Efisiensi Generator
METODELOGI PENELITIAN
Tahapan Penelitian

(sumber: Dinas Pertambangan & Energi Aceh)

Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan proses


perhitungan secara perhitungan daya listrik. Adapun
flowchartnya ditunjukkan sebagai berikut:

A.

Perhitungan Enthalpi dan Massa Uap (Uap


Masuk & Keluar Turbin HP & LP )

Seperti telah diketahui estimasi potensi daya listrik


sebesar 160 MW dan jumlah sumur sebanyak 3 (tiga)
sumur, untuk tahapan awal diklasifikasikan:
Estimasi Daya masing-masing sumur ( W thermal ) =

160 MW
53,33MW 55 MW
3 Sumur
Adapun perincian dengan Daya masing-masing sumur
( W th ) 55 MW adalah:
1 Turbin HP (High Pressure) berdaya ( W th 1 ) 40 MW
1 Turbin LP (Low Pressure) berdaya ( W th 2 ) 15 MW
Langkah pertama adalah mencari fraksi uap ( x 2 )
pada tubin. Fraksi uap ini merupakan tingkat kebasahan
didalam turbin. Untuk mendapatkan nilai ( x 2 ) terlebih
dahulu harus diketahui nilai dari enthalpi separator
( h 2 ), enthalpi fluida gas ( h g ) dan enthalpi fluida cair
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
5

( h f ) sehingga didapat enthalpi fluida campuran ( h fg )


dari pengurangan

h g = 2604,1 kJ/kg + (3200000

hg hf .

m2. m
)
kg
h g = 2619,7 kJ/kg + 213376 J/kg

- Mencari nilai enthalpi separator ( h 2 )


T = 240

N
.0,06668
m2

h g = 2604,1 kJ/kg + 213,3 kJ/kg

P = 32 bar = 3200000 Pa

h g = 2817,47 kJ/kg

Dari tabel Termodinamika didapat


u = 2619,7 kJ/kg
v = 0,0682

Enthalpi fluida cair ( h f )


P = 32 bar = 3200000 Pa
Dari tabel Termodinamika didapat
u f = 1004,8 kJ/kg

m 3 /kg

h = u + Pv
h = 2619,7 kJ/kg + (3200000 Pa. 0,0682

m 3 /kg )

v f = 0,012 m 3 /kg
h f = u f + P vf
h f = 1004,8 kJ/kg + (32 Pa. 1,2165 m 3 /kg )

h = 2619,7 kJ/kg + (3200000

m .m
N
.0,0682
)
2
kg
m

h = 2619,7 kJ/kg + 218240 J/kg

h f = 1004,8 kJ/kg + (3200000

h = 2619,7 kJ/kg + 218,2 kJ/kg


h = 2837,9 kJ/kg

m2. m
N
.0,012
)
kg
m2

h f = 1004,8 kJ/kg + 38400 J/kg


h f = 1004,8 kJ/kg + 38,4 kJ/kg
h f = 1043 kJ/kg

Dengan Software EES :


Input :
T1=240
P1=32
h2=ENTHALPY(water,T=T1,P=P1)

Dengan Software EES :


Input :
hg=ENTHALPY(Water,x=1,P=32)
hf=ENTHALPY(Water,x=0,P=32)

Output :
Output :

h 2 2812 kJ/kg

h g 2803 kJ/kg
h f 1025 kJ/kg

- Mencari nilai enthalpi fluida gas ( h g ) dan enthalpi


fluida cair ( h f )

M aka :
h fg h g h f

Enthalpi fluida gas ( h g )


P = 32 bar = 3200000 Pa
Dari tabel Termodinamika didapat
u g = 2604,1 kJ/kg

(2803 1025) kJ/kg


1778 kJ/kg

v g = 0,06668 m 3 /kg
h g = u g + P vg
h g = 2604,1 kJ/kg + (3200000 Pa. 0,06668 m 3 /kg )

- Menghitung fraksi uap ( x 2 )

- Mencari enthalpi uap keluar Turbin HP ( h 4 )

x2

h2 hf
h fg

x2

h = 2604 kJ/kg + (3200000 Pa. 0,059

x2

1787

1778
1

h = 2604 kJ/kg + 188800 J/kg


h = 2604 kJ/kg + 188,8 kJ/kg
h = 2792,8 kJ/kg

x2

T = 240 C
P = 32 bar = 3200000 Pa
Dari tabel Termodinamika didapat
u = 2604 kJ/kg

2812 1025
1778

v = 0,059 m
h = u + Pv

P = 32 bar = 3200000 Pa

m2. m
N
.0,059
)
kg
m2

Input :
T1=240
X2=1
h4=ENTHALPY(Water,X=X2,T=T1)

Dari tabel Termodinamika didapat


u = 2731,5 kJ/kg

m 3 /kg

Output :

h = u + Pv
h = 2731,5 kJ/kg + (3200000 Pa. 0,0532

m 3 /kg )

Dengan Software EES :

v = 0,0532

/kg

h = 2604 kJ/kg + (3200000

- Mencari Enthalpi uap masuk Turbin HP( h 3 )


T = 240

h 4 2803 kJ/kg

m 3 /kg )

- Menghitung massa uap untuk Turbin HP

m2. m
N
h = 2731,5 kJ/kg + (3200000
.0,0532
)
kg
m2

m1

W th1
(h 3 h 4 ). Turbin

h = 2731,5 kJ/kg + 170240 J/kg


- Mencari Enthalpi uap masuk Turbin LP ( h 5 )

h = 2731,5 kJ/kg + 170,2 kJ/kg


h = 2901,7 kJ/kg

T = 180 C
P = 32 bar = 3200000 Pa
Dari tabel Termodinamika didapat
u = 2583,7 kJ/kg

Dengan Software EES :

v = 0,067 m
h = u + Pv

Input :
P1=32
T1=240
h3=ENTHALPY(steam,T=T1,P=P1)

/kg

h = 2604 kJ/kg + (3200000 Pa. 0,067

m 3 /kg )

m2. m
N
h = 2604 kJ/kg + (3200000
.0,067
)
kg
m2

Output :

h 3 2956 kJ/kg

h = 2604 kJ/kg + 214400 J/kg


h = 2604 kJ/kg + 214,4 kJ/kg
h = 2818,4 kJ/kg

Dengan Software EES:

- Menghitung massa uap Turbin HP

Input:
P2=32
T2=180
h5=ENTHALPY(steam,T=T2,P=P2)

m1

W th1
(h 3 h 4 ). Turbin

m1

40000 kW

(2956 - 2803 kJ/kg).0,9


40000 kW
m1
153 kJ/kg. 0,90
40000 kJ/s
m1
137,7 kj/kg
kJ kg
m1 290,48 .
s kJ
m1 290,48 kg/s

Output:

h 5 2839 kJ/kg
- Mencari Enthalpi uap keluar Turbin LP ( h 6 )
o

T = 180 C
P = 32 bar = 3200000 Pa
Dari tabel Termodinamika didapat
u = 2583,7 kJ/kg
v = 0,0667
h = u + Pv

m 3 /kg

h = 2583,7 kJ/kg + (3200000 Pa. 0,0667

- Menghitung massa uap Turbin LP


3

m /kg )

m2. m
N
h = 2583,7 kJ/kg + (3200000
.0,0667
)
kg
m2

m2

W th 2
(h 5 h 6 ). Turbin

h = 2583,7 kJ/kg + 213440 J/kg


h = 2583,7 kJ/kg + 213,4 kJ/kg
h = 2797 kJ/kg

m2

15000 kW

m2
Dengan Software EES:

m2

Input :
T2=180
X2=1
h6=ENTHALPY(Water,X=X2,T=T2)

m2
m2

(2839 - 2778 kJ/kg).0,9


15000 kW

61 kJ/kg. 0,90
15000 kJ/s

54,9 kj/kg
kJ kg
273,22 .
s kJ
273,22 kg/s

Output:

h 6 2778 kJ/kg

B.

Setelah diperoleh nilai enthalpi uap masuk Turbin


HP ( h 3 ), enthalpi uap keluar Turbin HP ( h 4 ), enthalpi

- Menghitung daya Turbin HP dan daya Turbin LP

uap masuk Turbin LP ( h 5 ) dan enthalpi uap keluar

Perhitungan Daya Turbin (Daya HP & LP) dan


Daya Akhir

DayaHP m .T (h 3 h 4 )

Turbin LP ( h 6 ) maka dapat dihitung massa uap Turbin

DayaHP 0,98. 0,90 (2956 - 2803 kJ/kg)

HP dan massa uap Turbin LP

DayaHP 0,98. 0,90.153 kJ/kg


DayaHP 134,94 kJ/kg
DayaLP m .T (h 5 h 6 )
DayaLP 0,98. 0,90 (2839 - 2778 kJ/kg)
DayaLP 0,98. 0,90. 61 kJ/kg
DayaLP 53,80 kJ/kg
8

Setelah kedua sisi daya Turbin (Turbin HP dan


Turbin LP) didapat maka dilakukan perhitungan daya
akhir yaitu keluaran (output) generator sebagai daya
akhirnya.

2.

Nilai enthalpi-enthalpi yang didapat baik secara


perhitungan manual dan dengan menggunakan
Software EES (Equation Engineering Solver) tidak
mengalami perbedaan yang besar

-Hitung Daya Akhir (keluaran generator):

B.

Saran

Adapun saran atau masukan untuk penelitian lebih


lanjut agar para peneliti dapat memperhitungkan aspek
ekonomis, lingkungan dan lainnya bila dibangun suatu
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di
komplek Gunung Seulawah Agam Aceh

Wg gen [(m 1 .DayaHP ) (m 2 .DayaLP )]


kg
kg
kJ
kJ
. 134,94 ) ( 273,22
. 53,80 )]
s
kg
s
kg
Wg 0,95 (39197 kW 14699 kW )
Wg 0,95 (53896 kW)
Wg 51201,77 kW
6.
Wg 51 M W
7.
Wg 0,95 [(290,48

6.

Dunia listrik files. 2009 . Penentuan kapasitas


pembangkitan PLTP.
(http://www.dunialistrik.com/Beranda/Sistem
Pembangkitan
dan
Konversi
Energi/Penentuan
Kapasitas Pembangkitan PLTP (Geothermal Power
Plant), diakses 20 februari 2011)

Wg x 3 sumur 51 M W x 3 sumur
Wg x 3 sumur 153 M W

Tabel 4.1 Perbandingan Daya akhir dari perhitungan


secara panas dan daya listrik

Estimasi secara
perhitungan
panas
Estimasi secara
perhitungan
daya listrik

Daya Total
(MW)

Daya per
Sumur (MW)

160

55

153

51

Fisika energi bab.7 Energi Panas Bumi.pdf.


http://www.catatankuliah panasbumi.html, diakses 12
februari 2011)
Kiameh, Phillip. (2002). Power Generation Handbook,
selection, application, operation and maintenance. McGraw Hill Handbook
Moran, Michael. (1999). Fundamentals of Engineering
Thermodynamics Forth Edition. John Wiley and sons
Inc
Sorensen, Harry A. (2003). Energy Conversion System.
Library congress

Dari tabel 4.1 dapat dilihat perbandingan daya


akhir dari perhitungan secara panas dan perhitungan
daya listrik seperti yang dilakukan pada tugas akhir ini.
Adapun daya akhir secara perhitungan daya listrik
sebesar 153 MW dengan daya per sumurnya 51 MW
dengan jumlah 3 (tiga) sumur.
Dapat dilihat bahwa perbandingan daya akhir
dari kedua hasilnya, baik secara perhitungan panas dan
secara perhitungan daya listrik tidaklah berbeda jauh

4.

PENUTUP

A.

Kesimpulan

REFERENSI

Serambi Indonesia Files. 2010. Pembangkit Listrik


Geothermal Seulawah
(http://serambiindonesia.co.id,
diakses 23 Januari 2011)
Wahyudi (2005). Kajian Potensi Panas Bumi dan
Rekomendasi Pemanfaatannya pada Daerah Prospek
Gunung Api Ungaran Jawa Tengah, Kajian Potensi
Panas Bumi
(http://yoshimorishumimura.blogspot.com.sistem/pembangkitan
pada
unit bisnis pembangkitan PLTP Kamojang, diakses 27
Maret 2011)

Adapun kesimpulan yang didapat dari hasil


perhitungan dan analisa data adalah sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan kapasitas listrik panas bumi
Gunung Seulawah Agam secara perhitungan daya
listrik dengan keluaran generator sebagai daya
akhir yaitu 153 MW dengan pembagian 51 MW
per sumur dengan total sumur sebanyak 3 (tiga)
sumur tidak memiliki perbedaan yang besar
daripada perhitungan estimasi potensi listrik yang
dilakukan secara perhitungan panas.
9

Anda mungkin juga menyukai