Etika Bisnis Dalam Industri Farmasi
Etika Bisnis Dalam Industri Farmasi
DI TINJAU DARI
SUDUT PANDANG ETIKA
LINGKUNG BISNIS
DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII
NAMA
Fadhillah Sadi Ekapriyatna
Tharlis Dian Syah Lubis
Rinaldi
1.
NIM
1112102000001
1112102000005
1112102000014
Pendahuluan
a.
Etika Bisnis
Etika bisnis atau Corporate ethics adalah bentuk etika terapan
atau etika profesional yang meneliti prinsip-prinsip etika dan
masalah masalah moral yang muncul dalam lingkungan bisnis. Hal
ini berlaku untuk semua aspek bisnis dan relevan dengan perilaku
individu dan organisasi bisnis secara keseluruhan. Etika Terapan
adalah bidang etika yang berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan
etis dalam berbagai bidang seperti etika medis, teknis, hukum dan
bisnis.
Secara historikal, etika bisnis mulai mndapatkan peran pada
era tahun 1980 dan 1990, baik di dalam perusahaan besar dan dalam
akademisi. Misalnya, banyak website perusahaan yang lebih
menekankan pada komitmen untuk mempromosikan nilai-nilai sosial
non-ekonomi seperti kode etik. Dalam beberapa kasus, perusahaan
telah mendefinisikan kembali nilai-nilai inti mereka dalam
pertimbangan etika.
Etika bisnis dapat bersifat normatif dan disiplin deskriptif.
Jangkauan dan kuantitas masalah bisnis etika mencerminkan sejauh
mana bisnis dianggap bertentangan dengan nilai-nilai sosial nonekonomi. Etika bisnis secara sederhana adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan
dengan
individu,
perusahaan,
industri
dan
juga
menjaga
nama
baik
pimpinan/orang2nya
maupun
perusahaannya.
b.
software,
perminyakan
dan
makanan
yang
paling
menguntungkan.
Indstri Farmasi yang paling untung adalah yang mampu menemukan
jenis obat baru yang disebut obat paten karena oleh undang-undang
internasional dilindungi hak patennya tidak boleh di copy oleh
industri farmasi lainnya selama 17 sampai dengan 25 tahun. Jadi
penemu obat baru tersebut dapat melakukan monopoli dan harga bisa
ditentukan oleh produsen tersebut.
Secara diagram, menurut Reuter business Insight. Life cycle produksi
obat baru dapat digambarkan sebagai berikut :
(Regulator
Indonesia
dibawah
kendali
Badan
generik.
Karena
banyaknya
industri
farmasi
yang
menggunakan
produk
dari
industri
farmasi
yang
Oleh
medrep,
dokter
tersebut
diminta
untuk
oleh
industri
farmasi
sponsor
ke
arah
yang
berbagai
peraturan
regulator
sehingga
tidak
10
Etika dari masa ke masa memiliki sudut pandang yang berbedabeda. Tetapi bila kita melihat nilai moral terbaru yaitu dari Robert
Solomon (1942-2007) dimana moral yang baik adalah yang
memiliki karakter jujur, percaya dan ketabahan dan dikaitkan
dengan 5 nilai umum di atas, maka strategi penjualan obat-obatan
farmasi yang biasanya di mana tugas penjualan di delegasikan
kepada detailer, yang dilakukan dengan cara kolusi bersama
dengan dokter, rumah sakit maupun apotik akan dapat
menyebabkan nilai-nilai etika yang ada kemungkinan besar
dilanggar. Sebagai contoh untuk nilai moral Jujur . Ketika
detailer memberikan iming-iming suatu hal yang menggiurkan
bagi dokter dengan syarat bisa memenuhi target pemberian resep
kepada pasien dengan obat dari perusahaan tempat detailer
bekerja, maka dokter pun akan berusaha mencari pembenaran
bahwa pasien memang butuh obat tersebut meskipun tidak terlalu
membutuhkan dan seharusnya yang dibutuhkan untuk lebih
manjur adalah obat lain dengan harga yang bisa lebih murah.
Serta sebagai dokter kita juga telah melanggar kepercayaan
pasien karena mereka yakin bahwa kesembuhan pasien ada di
tangan dokter. Walaupun dari tindakan dokter tersebut tidak
membahayakan si pasien namun dokter tidak memiliki karakter
kejujuran, memihak kepada detailer serta tidak memiliki tindakan
bertanggung jawab dan menodai kepercayaan pasien. Hal ini
yang
menyebabkan
kolusi
antara
detailer
dan
dokter
kemungkinan besar akan menimbulkan masalah etika. Strategistrategi yang lain dimana apabila industri farmasi membangun
kedekatan
dengan
instansi
rumah
sakit,
dokter
dengan
11
harga
paling
ekonomis
sehingga
tidak
makin
12
(hanya
penjelasan
sepotong
untuk
13
Pharmaceuticals
Manufacturer
Group
(IPMG)
dilarang
memberikan
uang
atau
sejenisnya
kepada
14
15
dalam
perusahaan
farmasi.
Selain
itu
medical
yang
tinggi,
berdedikasi,
dan
jujur. Membangun
16
17
DAFTAR PUSTAKA
John R Boatright, Ethics and the Conduct of Business, 6th ed. Upper Saddle
River, NJ : Prentice Hall, 2009.
Etika Bisnis; tuntutan dan relevansinya. DR.A. Sonny Keraf. Jakarta;
Penerbit Kanisius,1998
http://bj.sisfo.net/art/artikel.php. diakses tanggal 7 april 2012
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp. diakses tanggal 7
april 2012.
18