Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1

Mochammad Hakkul Alim Erdiansyah

Pemberontakan Andi Azis.


1950
Andi Aziz , perwira
KNIL : penolakan
masuknya APRIS ke
Sulawesi Selatan

Latar Belakang
Timbul perbedaan pendapat antara yang ingin
mempertahankan NIT dan yang menginginkan NIT
melebur ke negara Republik Indonesia.
Perasaan curiga bekas anggota KNIL terhadap
APRIS/TNI.
Kolonel Schotborg dan jaksa agung NIT Sumokil
menghasut Andi Aziz

Tujuan pemberontakan
Menuntut bahwa keamanan di Negara Indonesia Timur
hanya merupakan tanggung jawab pasukan bekas KNIL
saja.
Menentang campur tangan pasukan APRIS (Angkatan
Perang Republik Indonesia Serikat) terhadap konflik di
Sulawesi Selatan.
Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur

Pergerakan Andi Aziz


Pada tahun 1950 terdengar desas desus Negara Indonesia Timur
akan dibubarkan. Andi Aziz bersedia memimpin pemberontakan
dengan cara mengambil tindakan untuk menghindari
pertumpahan darah saudara sebangsa dengan cara mengambil
alih Makassar. Dalam waktu singkat, yakni hanya 30 menit Andi
Aziz berhasil menahan semua perwira dan menguasai Makassar
pada tanggal 5 april 1950.
Setelah semua perwira tertangkap Andi Aziz mengeluarkan
surat pernyataan yang berisi :
- Tanggung jawab keselamatan daerah NIT agar diserahkan
kepada pasukan KNIL yang telah masuk menjadi anggota APRIS.
TNI yang bukan berasal dari KNIL tidak perlu turut campur
- Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Hatta supaya tidak
mengizinkan NIT dibubarkan dan bersatu dengan Republik
Indonesia.

Penangkapan Andi Aziz


Surat pernyataan Andi Aziz membuat presiden marah
sehingga presiden mengeluarkan ultimatum pada
tanggal 8 April 1950 yang menyatakan bahwa :
Andi Aziz dalam tempo 4 x 24 jam terhitung dari
tanggal 8 April 1950, Kapten Andi Aziz harus sudah tiba
menghadap ke Jakarta. Apabila ultimatum itu
melanggar maka Presiden selaku Panglima Tertinggi
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat akan
menindak lanjuti Kapten Andi Aziz.
Selain itu, pemerintah pusat juga mengeluarkan
perintah kepada Kapten Andi Aziz untuk :
- Mengkoordinasikan pasukannya agar tidak liar
- Melepaskan semua tawanan anggota TNI
- Menyerahkan kembali persenjataan yang telah
dirampasnya.

Tertangkapnya Kapten Andi Aziz


Mendengar ultimatum dari presiden Andi Aziz bersedia
menghadirinya tapi ia terlambat karna keadaan Makassar masih
belum stabil jadi ia mengabaikanya. Tak lama kemudian presiden
soekarno mengundang kembali Andi Aziz. Saat mendatangi
undangan tersebut Andi Aziz ternyata dijebak ia dijatuhi hukuman
penjara 14 tahun.
Pasukan KNIL masih melakukan teror terhadap rakyat saat
ditinggal Andi Aziz sehingga menteri pertahanan keaman yaitu
sultan hamengkubuwono membentuk pasukan penumpas KNIL
pada tanggal 26 april 1950 yang dipimpin oleh Kolonel E Alex
Kaliwarang.
Pada tanggal 8 agustus pasukan KNIL menyerah dengan berjanji
meninggalkan Makassar tanpa senjata dengan demikian kasus
pemberontakan SELESAI.

Pemberontakan Andi Aziz

Semoga bermanfa

Anda mungkin juga menyukai