Anda di halaman 1dari 5

Pemberontakan Andi Azis

Nanda Arya
Latar Belakang
• Pemberontakan Andi Azis meletus di kota Makassar, pada tanggal 8 April 1950.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Andi Azis, seorang mantar perwira KNIL.
Kebanyakan pemberontak adalah mantan serdadu KNIL.
• Berdasar kesepakatan Konferensi Meja Bundar, pasukan KNIL digabung kedalam
APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) bersama pasukan TNI.
Akibatnya, para serdadu KNIL menolak kesepakatan ini, dan merasa didominasi
oleh para tentara TNI yang berasal dari Jawa. Akibatnya mereka menuntut agar
KNIL diberi wewenang atas keamanan di Negara Indonesia Timur.
• Tuntutan pasukan pemberontak Andi Azis adalah agar pasukan TNI ditarik dari
Makassar, agar Negara Indonesia Timur dipertahan kan dan agar KNIL diberi
wewenang atas keamanan di Negara Indonesia Timur.
Dampak
• Pemberontakan meletus setelah para bekas serdadu KNIL menyerang
markas APRIS dan menyandera sejumlah perwira APRIS di Makassar.
Setelah menguasai Makassar, mereka mengultimatum pemerintah untuk
memenuhi tuntutan mereka.
• Menghadapi pemberontakan Andi Azis ini, pada tanggal 8 April 1950,
pemerintah Indonesia mengeluarkan pernyataan yang meminta Andi Azis
untuk segera datang ke Jakarta.
• pemerintah meminta Andi Azis untuk bertanggung jawab atas tindakannya
dalam 4 x 24 jam, ultimatum juga diabaikan. Setelah batas waktu berlalu,
pemerintah mengirim pasukan di bawah komando Kolonel Alex Kawilarang.
Dampak

• Pada tanggal 15 April 1950, Andi Azis akan datang ke Jakarta dengan janji
Hamengkubuwana IX bahwa dia tidak akan ditangkap. Tapi, saat Azis datang ke
Jakarta, dia langsung ditangkap. Setelah sidang, Andi Azis di hukum 15 tahun penjara.
• Masa pemberontakan Andi Azis dianggap telah usai ketika itu. Akan tetapi, dampak
yang ditimbulkan tidak dapat hilang begitu saja, terlebih lagi Belanda masih berusaha
mengorek kekuasaan di sana.
• Pada 15 Mei 1950, terjadi lagi pemberontakan fase kedua, kendati Andi Azis tidak ada.
APRIS yang sudah berada di sana saling berseteru dengan KNIL yang terhasut pihak
Belanda. Berkat bantuan rakyat dan aksi gerilyanya, APRIS berhasil menaklukkan
pergerakan kedua ini tepat pada 19 Mei 1950.
Upaya Penumpasan
• 1. Membuat ultimatum agara Andi Azis menyerahkan diri
• 2. Mengirimkan KRI Hang Tuah ke Makassar untuk melawan pemberontakan.
• 3. Mengirim pakuskan dibawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang
• 4. Menangkap Andi Azis setelah dia datang ke Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai