Anda di halaman 1dari 42

AKREDITASI

KONSEP DAN IMPLEMENTASI DI


PUSKESMAS

TUGAS KELOMPOK
DASAR ADMINISTRASI RUMAH SAKIT DAN
PUSKESMAS

Kelompok 5
IKMB 2014

Ivan Tesar Arinda


101411131041
Muchammad Zamzami
101411131044
Nadya Ramadhani
101411131081
Bagus Pratama S.
101411131105
Indah Maya Safitri
101411131129
Ayu Fitriansyah
101411131141
Devita Khulqiah R.
101411131159
Widya Nur Azizah
101411131168
Amira Maulida P.
101411131171

Fitrah Bintan Harisma


101411131177
Novi Dian A.
101411133005
Anne Anggiana
101411133008
Mindianata Putri
101411133011
Alifa Jaihan Meifira
101411133024
Galih Sihwianti
101411133030
Ni Luh Putu Nindy P.D101411133039

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan
olehinternal organisasi Puskesmas itu sendiri yang
mencakup manajemen sumber daya termasuk alat,
obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan, disebut
sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS).
Perbaikan mutu, peningkatan kinerja, dan
penerapan manajemen risiko perlu dilaksanakan secara
berkesinambungan di Puskesmas. Untuk menjamin halhal tersebut, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak
eksternal
dengan
menggunakan
standar
yang
ditetapkan
yaitu
melalui
mekanisme
Akreditasi
Puskesmas.

Tujuan
1.Memahami konsep-konsep akreditasi puskesmas,
meliputi pengertian, manfaat, tujuan, standar,
struktur penyelenggara, dokumen, proses, dan
mekanisme akreditasi puskesmas.
2.Memahami bagaimana implementasi akreditasi
puskesmas.

Manfaat
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam
penulisan makalah ini adalah menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan
pembaca
terkait
konsep
dan
implementasi
akreditasi puskesmas.

PEMBAHASAN

Pengertian Akreditasi Puskesmas


Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
adalah proses penilaian eksternal oleh
Komisi
Akreditasi
terhadap
Puskesmas/Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama lainnya apakah sesuai
dengan standar akreditasi yang ditetapkan
(Amiruddin, n.d.).

Manfaat Akreditasi Puskesmas


1.Memberikan keunggulan kompetitif.
2.Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes.
3.Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada
pasien dan masyarakat.
4.Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
5.Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di
Puskesmas maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan
upaya Puskesmas kepada masyarakat.
6.Membangun dan meningkatkan kerja tim antarstaf fasyankes primer.
7.Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban
pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja.
8.Meningkatkan keamanan dalam bekerja.

Tujuan Akreditasi Puskesmas


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46
Tahun 2015
1. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
2. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia
kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta
Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri
dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi sebagai
institusi; dan
3. Meningkatkan kinerja Puskesmas, Klinik Pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri
dokter gigi dalam pelayanan kesehatan perseorangan
dan/atau kesehatan masyarakat.

Berdasarkan Kemenkes RI (2014)


Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah
untuk pembinaan peningkatan mutu,
kinerja
melalui
perbaikan
yang
berkesinambungan
terhadap
sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan
sistem penyelenggaraan pelayanan dan
program, serta penerapan manajemen
risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk
mendapatkan sertifikat akreditasi

Dasar Hukum Akreditasi Puskesmas


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen,
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang
Pelayanan Publik,
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1)
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, pasal 49
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 24;

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun


2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
9. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 (Pasal 42 dan Pasal
43)
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun
2015
tentang RPJMN Tahun 2015 2019
11. Peraturan Menteri Kesehatan No 2052/Menkes/Per/X/2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
12. Peraturan Menteri Kesehatan No 71 tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
13. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 tahun 2014 tentang
Klinik;
14. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas Pasal 39 ayat (1)
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 52 tahun 2015
tentang Renstra Kementerian

Standar Akreditasi puskesmas


1. Standar Administrasi dan Manajemen
a. Fungsi 1: Penyelenggaraan pelayanan
puskesmas (3 standar)
1) Analisis kebutuhan dan perencanaan pelanggan (3
kriteria)
2) Akses dan pelaksanaan penyelenggaraan
pelayanan puskesmas (6 kriteria)
3) Akses dan pelaksanaan penyelenggaraan
pelayanan puskesmas (6 kriteria)

b. Fungsi 2: Kepemimpinan dan manajemen (3


Standar)
1)Kegiatan pengelolaan pelayanan puskesmas
a)Pengelolaan pelayanan (13 kriteria)
b)Perencanaan operasional pelayanan (4 kriteria)
c)Struktur organisasi puskesmas (3 kriteria)
d)Komunikasi (1 kriteria)
e)Kebijakan dan prosedur (2 kriteria)
f)Pengelolaan keuangan puskesmas (1 kriteria)
2) Hak dan tanggung jawab pelanggan
3)Kontrak pihak ketiga
c. Fungsi 3: Peningkatan kinerja penyelenggaraan
pelayanan (1 standar)
1) Budaya perbaikan kinerja pelayanan puskesmas (9
kriteria)

2. Standar Program Puskesmas


a.
Upaya Kesehatan Masyarakat yang
Berorientasi Sasaran (UKMBS)
1)Kebutuhan
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
dianalisis
2)Akses masyarakat dan sasaran kegiatan terhadap
kegiatan Upaya KesehatanMasyarakat
3)Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab UKM
Puskesmas melakukan evaluasi terhadap kinerja
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas dalam
mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan dan
harapan masyarakat atau sasaran

b. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya


Kesehatan Masyarakat (KMUKM)
1) Tanggung jawab Pengelolaan UKM Puskesmas
2) Perencanaan Kegiatan UKM Puskesmas
3) Pengorganisasian Upaya Kesehatan Masyarakat
4) Komunikasi dan Koordinasi
5) Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Upaya
6) Akuntabilitas pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas
7) Hak dan kewajiban sasaran

c. Sasaran Kinerja dan MDGs (SKM)


1) Perbaikan kinerja masing-masing UKM
Puskesmaskonsisten
dengan
tata
nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas,
dipahami dan dilaksanakan oleh
Kepala Puskesmas

3. Standar Pelayanan Medis Puskesmas


a.Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
(LKBP)
1)Proses Pendaftaran Pasien
2)Pengkajian
3)Keputusan Layanan
4)Rencana Layanan Klinis
5)Rencana Rujukan
6) Pelaksanaan Layanan
7)Pelayanan Anestesi Lokal
8)Penyuluhan dan konseling kepada
pasien/keluarga
9) Makanan dan Terapi Nutrisi
10)Pemulangan dan tindak lanjut

b. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)


1)Pelayanan laboratorium
2)Pelayanan Obat
3)Pelayanan Radiodiagnostik (Jika Tersedia)
4)Manajemen Informasi - Rekam Medis: Kebutuhan
data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan,
pengelola saran, dan pihak terkait di luar organisasi
dapat dipenuhi melalui proses yang baku
5)Manajemen Keamanan Lingkungan
6)Manajemen Peralatan
7)Manajemen Sumber Daya Manusia

c.

Peningkatan Mutu Klinis Dan


Keselamatan Pasien (PMKP)
1) Tanggung Jawab Tenaga Klinis
2) Pemahaman Mutu Layanan
3) Pemahaman Mutu Layanan
4) Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan
Keselamatan Pasien

Struktur Penyelenggara
Akreditasi
Berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014 Pasal 39
ayat 1 :
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib
diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 tahun sekali
Penyelenggara
akreditasi
oleh
lembaga
independen
penyelenggara akreditasi yang telah ditetapkan oleh menteri
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.Tim Akreditasi Puskesmas
2.Tim Pendamping Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
3.Tim Akreditasi Dinas Kesehatan Propinsi
4.Tim Surveyor

Dokumen Akreditasi
Puskesmas

Dokumen akreditasi puskesmas adalah bukti penilaian untuk mendapat pengakuan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Dokumen akreditasi puskesmas terdiri dari 5 macam dokumen, yaitu :
1.
Instrumen
2.
Pedoman Pelatihan Surveyor
3.
Pedoman Survei
4.
Pedoman Pendampingan
5.
Pedoman Penyusunan Dokumen

1. Instrumen
7 instrumen Dinas Kesehatan Jawa Barat
(2011)
1)Manajemen puskesmas
2)Promosi kesehatan
3)Kesehatan lingkungan
4)Gizi masyarakat
5)P2M (Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular)
6)KIA-KB (Kesehatan Ibu Anak-Keluarga
Bencana)
7)Pengobatan dasar dan kegawat daruratan

Contoh Instrumen :

2. Pedoman Pelatihan Surveyor


merupakan ketentuan dasar yang digunakan
sebagai acuan untuk pelatihan surveyor.

3. Pedoman Survei
Survei akreditasi adalah kegiatan penilaian
yang dilakukan oleh surveyor untuk menilai tingkat
kesesuaian Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) dalam menerapkan standar akreditasi
yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

4. Pedoman Pendampingan
Pendampingan akreditasi puskesmas adalah kegiatan
yang dilakukan oleh Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas untuk mempersiapkan puskesmas agar
memenuhi standar akreditasi puskesmas.
1.Pendampingan akreditasi puskesmas
2.Pendampingan pasca akreditasi

5. Pedoman Penyusunan Dokumen


Pedoman
penyusunan
dokumen
akreditasi
puskesmas merupakan ketentuan dasar yang
harus dilakukan puskesmas dalam penyusunan
dokumen untuk melakukan akreditasi.
Jenis-jenis dokumen akreditasi puskesmas :
a.Dokumen Berdasarkan Sumber
b.Dokumen Akreditasi FKTP
c.Dokumen yang perlu disediakan

Proses Akreditasi
Puskesmas
1. Proses Pengajuan Penilaian Akreditasi
Puskesmas
a. Metode Penilaian Akreditasi
Pencapaian terhadap elemen-elemen penilaian pada
setiap kriteria diukur dengan tingkatan sebagai berikut:
1)Terpenuhi : bila pencapaian elemen 80 % dengan
nilai 10,
2)Terpenuhi sebagian : bila pencapaian elemen 20 % 79 %, dengan nilai 5,
3)Tidak terpenuhi : bila pencapaian elemen < 20 %,
dengan nilai 0.

b. Alur Proses Pengajuan Penilaian


Akreditasi Puskesmas
Dinas
Kesehatan
Kab/Kota

Surveyor
Pusat dan
Provinsi

Penugasan
penilaian
Puskesmas

Pengajuan surat
rekomendasi

Dinas
Kesehatan
Provinsi
Pengajuan surat
rekomendasi
pengajuan penilaian
akreditasi
Komisi Akreditasi
Puskesmas & Klinik
Kemenkes RI

2. Proses Survey Akreditasi


Puskesmas
a. Pengorganisasian
1) Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
2) Koordinator Surveior di Provinsi
3) Surveyor

b. Alur Proses Survey Akreditasi Puskesmas


1. Untuk Puskesmas, survei akreditasi dilakukan selama 3
(tiga) hari sesuai dengan jadual yang ditetapkan,
jumlah surveior yang ditugaskan tergantung dari
banyaknya upaya kesehatan yang diselenggarakan
Puskesmas.
2. Jumlah surveyor tergantung pada banyaknya program
yang akan diakreditasi
3. Survey berdasarkan pada standar instrumen akreditasi
4. Disusun kesimpulan hasil penilaian akreditasi yang
akan dilaporkan kepada Komisi Akreditasi Puskesmas
dan Klinik

3. Proses Penetapan Akreditasi Puskesmas


a. Penetapan Keputusan Akreditasi Puskesmas
1)Tidak Terakreditasi : jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III
kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI < 60 %, VII, VIII, IX kurang
dari 20 %.
2)Terakreditasi Dasar : jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III
75 %, dan Bab IV, V, VI 60 %, Bab VII, VIII, IX 20 %.
3)Terakreditasi Madya : jika pencapaian nilai Bab I, II, III,
IV, V 75 %, Bab VI, VII 60 % VIII , IX 20 %.
4)Terakreditasi Utama : jika pencapaian nilai Bab I, II, III,
IV, V, VI, VII 75 Bab VIII, IX 60 %.
5)Terakreditasi Paripurna : jika pencapaian nilai semua
Bab 75 %
.

b. Alur Penetapan Akreditasi Puskesmas


1) Rapat tim surveior
2) Kesimpulan
dan
rekomendasi
(dalam
rekomendasi
harus
disebutkan
prioritas
pendampingan
oleh
tim
pendamping
kabupaten/kota dalam melakukan pembinaan 6
bulan).
3) Laporan hasil survei dikirim langsung oleh
Ketua tim surveyor kepada Komisi Akreditasi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
dengan tembusan kepada koordinator surveior
di provinsi (maksimum 7 hari setelah
pelaksanaan Survei Akred) melalui surel dan
surat dengan menggunakan software pelaporan

Mekanisme Akreditasi Puskesmas


dan Bagan

Alur proses akreditasi:


1. Pengajuan permohonan akreditasi
2. Cek kesiapan Puskesmas
3. Mengirimkan surat permohonan akreditasi kepada Dinkes
Provinsi
4. Meneruskan permohonan kepada Komisi Akreditasi
5. Menugaskan koordinator untuk membentuk tim surveyor
6. Survey Akreditasi
7. Pengiriman hasil survey kepada koordinator surveyor
8. Meneruskan rekomendasi hasil survey kepada Komisi Akreditasi
9. Penerbitan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi yang kemudian
dikirimkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi
10.Meneruskan sertifikasi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota
11.Menyerahkan sertifikasi akreditasi kepada Puskesmas atau Klinik

Implementasi Akreditasi
Puskesmas
Untuk itu untuk memaksimalkan fungsi dari
Puskesmas,
departemen
kesehatan
RI
membentuk suatu penilaian bagi PuskesmasPuskesmas yang ada di Indonesia untuk
menyamakan mutu, misi, dan visi dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat. Dengan akreditasi Puskesmas itulah,
Puskesmas dapat memberikan mutu yang terbaik
kepada pasien, sehingga nantinya diharapkan
dimanapun pasien akan berobat ke Puskesmas,
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu, yaitu yang sesuai dengan harapannya.

Contoh Implementasi Akreditasi


Puskesmas pada Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2006-2008

Implementasi
Akreditasi
Puskesmas
di
Kabupaten Banjarnegara dilaksanakan secara
bertahap. Pada tahap awal adalah pilot project di
dua Puskesmas yang sudah dilaksanakan, yaitu
Puskesmas Purwanegara 1 dan Karangkobar
dengan biaya APBN, serta mulai dilaksanakan
tahun 2006. Saat ini kedua Puskesmas tersebut
telah mendapatkan sertifikasi akreditasi pada
tahun 2008. Puskesmas Karangkobar dengan
Akreditasi Penuh tujuh Pokja dan Puskesmas
Purwanegara 1 terakreditasi untuk empat Pokja,
yaitu KIA, Gizi, Promosi Kesehatan dan kesehatan
Lingkungan.

Pilot project ini dianggap berhasil, maka


akan dilanjutkan dengan Puskesmas yang lain.
Tahun 2009 ini disiapkan dua Puskesmas lagi
untuk
melaksanakan
akreditasi,
yaitu
Puskesmas Mandiraja 1 dan Wanadadi 1.
Idealnya semua Puskesmas harus terakreditasi.
Tapi, bila akan dilaksanakan di seluruh
Puskesmas secara bersamaan, kendala utama
adalah
masalah
dana
dan
tenaga
pendampingan, baik sebelum, selama maupun
sesudah sertifikasi akreditasi.

PENUTUP

Conclusion
PHC (Public Health Center) accreditation is an external
assessment process by the Commission on Accreditation of
Public Health Center for compliance with specified PHC
accreditation standards. PHC accreditation goals are fostering
quality improvement, performance through continuous
improvement
of
the
management
system,
quality
management systems, services and programs delivery
systems, and also the implementation of risk management.
Based on Permenkes No 75 tahun 2014 Pasal 39 ayat 1, PHC
shall be accredited regularly for at least 3 years. Accreditation
is done by independent institutions of accredited providers that
have been set by the minister. PHC accreditation standards are
divided into three groups; those are the administration and
management standards, public health efforts standards, and
individual health efforts standards.

PHC accreditation standards consists of 9 chapters, each


chapter will be described in the standards, each standard will be
described in the criteria, each criterion outlined in the
assessment elements. Levels of attainment of the assessment
elements: 1) Fulfilled: if the achievement of elements 80%, 2)
Remaining part: if the achievement of elements 20% - 79%, 3)
Not satisfied: if achievement elements <20%. The documents of
Public Health Center accreditation are Instrument, Surveyor
Training Manual, Guidelines for Survey, Mentoring Guidelines,
and Guidelines for Preparation of Documents. There are three
stages of PHC accreditation processes: 1) assessment
submission process, 2) survey process, 3) determination process.
Implementation of PHC accreditation need to be done in order to
improve the quality of health services in Public Health Center.

Anda mungkin juga menyukai