PENDAHULUAN
Dry eye (mata kering) merupakan masalah kesehatan yang sangat umum yang
mempengaruhi lebih dari 10 juta orang, terutama perempuan. Di Amerika Serikat
mata kering ini merupakan penyebab yang sering ketidaknyamanan okular dan sering
menyebabkan masalah dengan kegiatan visual seperti membaca dan mengendarai
kendaraan. Peradangan telah diakui sebagai komponen penting dari mata kering. Obat
topikal cyclosporin baru ini diperkenalkan A (Restasis; alergen, Irvine, California)
telah ditunjukkan untuk mengurangi okular peradangan permukaan, merangsang
produksi air mata, dan meningkatkan tanda tanda dan gejala mata kering,
menandakan lebih lanjut peran peradangan dan anti-inflamasi agen untuk pengobatan
mata kering1,2.
Penyebab mata kering sering tidak diketahui. Meskipun jarang mempengaruhi
visus, tetapi mata kering dapat memiliki efek merugikan pada kualitas hidup.
Biasanya mata kering ini umumnya ditemukan pada usia lanjut2. Dampak mata kering
terhadap kualitas hidup (QOL) diperantarai melalui efek: 1) nyeri dan gejala iritatif,
2) efek pada mata dan kesehatan umum (general QOL), 3) efek pada persepsi fungsi
visual (terkait QOL), dan 4) dampak pada kinerja visual. Sebagai contoh, gejala
iritatif pada mata kering dapat menimbulkan efek psikologis dan fisik yang
berdampak pada QOL. mata kering juga membatasi dan menurunkan kinerja
seseorang yang berhubungan dengan kegiatan sehari hari. Kebutuhan untuk terus
memberikan obat tetes mata dapat mempengaruhi interaksi sosial dan tempat kerja.
Biaya pengobatan dan kurangnya obat untuk mata kering menambah dampak ini
masalah kesehatan masyarakat yang penting5.
Sekarang diketahui bahwa bahwa permukaan okular (kornea dan konjungtiva)
dan kelenjar lakrimal berfungsi sebagai unit terintegrasi yang disebut fungsional
lacrimalis unit, dan peradangan pada setiap komponen tersebut dapat membahayakan