Anda di halaman 1dari 19

Laporan Hasil Assessment konflik masyarakat dengan PT RRL

Pulau Bengkalis
KONFLIK ANTARA MASYARKAT KECAMATAN BENGKALIS DAN
KECAMATAN BANTAN
DENGAN PT RIMBA ROKAN LESTARI (RRL).
Latar belakang
Pulau Bengkalis terdiri dari 2 kecamatan; Bantan dan bengkalis. Kecamatan
Bengkalis mempunyai 20 desa/kelurahan definitif. Dimana Rimba
Sekampung, Bengkalis Kota dan Damon merupakan kelurahan di kecamatan
Bengkalis. Dan 17 lainnya masih merupakan desa dari status
pemerintahannya.1
Berdasarkan data dari Kantor Camat Bengkalis, luas wilayah kecamatan
Bengkalis adalah 513 km, dengan desa terluas adalah desa Kelemantan
dengan luas 60 m atau sebesar 11,70% dari luas kecamatan Bengkalis
seluruhnya. Dan yang terkecil adalah kelurahan Bengkalis Kota dengan luas
2 km atau sebesar 0,39 % dari luas keseluruhan. Desa/kelurahan dengan
jarak lurus terjauh dari ibukota kecamatan Bengkalis adalah desa Sekodi
dengan jarak lurus 60 km, kemudian desa Kelemantan dengan jarak lurus 48
km.
Tabel Kecamatan Menurut Desa/Kelurahan
N Desa/Keluraha Nama
o n
/Lurah
1 Sekodi

Khaidir

Kades RT/R Laki- Wani Jumla Jumlah


W
laki ta
h
kk
13/6

1.15 1.01 2.17


735
7
6
3

2 Kelemantan

Cahyo
Nugroho

7/2

3 Ketam Putih

M.Yusuf

9/3

1.08 1.02 2.11


693
6
4
0

Pematang
Duku

Mashudi

17/5

1.26 1.23 2.50


873
9
5
4

5 Penebal

662

592

1.25
398
4

M.Batas
1.09 1.00 2.10
16/4
625
Setiawan, S.STP
7
9
6

1 http://www.bengkaliskab.go.id/statis-12-kecamatan-bengkalis.html?
phpMyAdmin=1tRemk1A%2CrSprjcPkpTO6%2CvX9ke

1.22 1.07 2.30


809
4
7
1

6 Tameran

Saruan

13/4

7 Penampi

Hanuzir

9/4

8 Sungai Alam

Khaidir, SE

9/4

1.70 1.52 3.23


1.122
9
4
3

9 Air Putih

Syamsudin

10/4

1.71 1.66 3.38


968
9
2
1

1
Senggoro
0

Mansur

17/6

3.96 3.76 7.73


2.317
8
5
3

1 Rimba
1 Sekampung

Suyatno, SH

19/4

3.19 3.02 6.22


1.948
6
7
3

917

819

1.73
606
6

1
Mohd.
Amru
3.66 3.47 7.14
Bengkalis Kota
15/3
2.260
2
Herawza, S.IP
8
8
6
1
Wonosari
3
1
Damon
4

Suswanto

19/5

4.25 4.11 8.36


2.459
1
3
4

Awaluddin,
S.Ag

20/6

3.39 3.25 6.64


2.062
5
3
8

1
Kelapapati
5

Yulisman

23/7

4.50 4.35 8.86


2.684
9
5
4

1
Pedekik
6

Ahmadi

16/8

1.47 1.36 2.84


915
7
7
4

15/3

1.49 1.37 2.87


933
8
7
5

1 Pangkalan
7 Batang

Muhammad
nasir

1
Sebauk
8

Meftahuddin

8/4

1
Teluk Latak
9

Alif Hartanto

14/5

1.37 1.30 2.67


867
0
6
6

2
Meskom
0

Supendi

10/4

1.20 1.15 2.36


906
5
6
1

2
Kuala Alam
1

Safaruddin, SH 12/6

1.00
1.93
927
486
6
3

805

726

1.53
552
1

2
Kelebuk
2

Rony
Effriadi,
7/2
S.STP, M.Si

460

433 893

235

2
Palkun
3

Intsia
Purnawan

8/4

475

419 894

223

8/3

820

720

2
Muhammad
Sungai Batang
4
Idrus

1.54
378
0

2 Prapat
5 Tunggal

12/6

579

566

1.14
322
5

2
Muthu
Saily,
Simpang Ayam
12/6
6
S.IP, MPA

620

557

1.17
316
7

Zahari

2
Senderak
7

Rafli
Kurniawan,
S.STP

8/4

735

648

1.38
337
3

2 Kelemantan
8 Barat

Bambang
Sugiarto

8/3

512

514

1.02
243
6

9/3

668

673

1.34
340
1

13/3

774

741

1.51
427
5

13/6

741

682

1.42
404
3

2
Damai
9

Erianto

3 Pangkalan
0 Batang Barat
3 Pematang
1 Duku Timur

Muhammad
Yusuf
Syarifi, SmHK

389/1 47.5 44.7 92.3 28.44


37
72
61
33
3

Jumlah

Kecamatan Bantan mempunyai sembilan desa yang sudah definitif, yaitu


desa Teluk Lancar, Kembung Luar, Teluk Pambang, Muntai, Bantan Air,
Bantan Tengah, Selat Baru, Bantan Tua dan Jangkang. Kesembilan desa
tersebut merupakan desa swakarsa. Sampai akhir tahun 2009, terdapat 85
RW dan 299 RT di kecamatan Bantan. Dengan jumlah RW terbanyak berada
di desa Selat Baru dan jumlah RT terbanyak berada di desa Teluk Pambang.2
Kecamatan Menurut Desa/Kelurahan
N Desa/Kelura Nama
o han
Kades/Lurah
1

Bantan
Tengah

2 Bantan Air
Teluk
Pambang

5 Selat Baru

LakiLaki

Wani Jumla Jumlah


ta
h
KK

Drs. Sukar

32/15 1.699 1.6443.343 1.012

Gunandi

26/12 1.109 1.030 2.139 689

3 Bantan Tua Toto Sudinarko


4

RT/RW

Purnomo
Widodo
H.M Sufian

15/6

1.400 1.329 2.729 761

18/6

654

673

1.327 475

36/15 2.195 2.0324.2271.258

2 http://www.bengkaliskab.go.id/statis-13-kecamatan-bantan.html?
phpMyAdmin=1tRemk1A%2CrSprjcPkpTO6%2CvX9ke

Teluk
Lancar

Ismail

23/4

1.060 983

Kembung
Luar

M.Jumalin

21/8

1.205 1.088 2.293 670

16/8

1.265 1.112 2.377 670

16/6

984

870

1.854 542

Honest Nazaldy,
17/7
SE.Sy

792

791

1.583 463

8 Jangkang
9 Muntai
1 Resam
0 Lapis

Fahrial
S.Pd

Amri,

Junaidi

2.043 572

1
Berancah
1

Dady Azral, S.Pi 35/13 1.475 1.343 2.818 788

1
Ulu Pulau
2

Slamet Riadi

22/10 881

796

1.677 490

1
Mentayan
3

Manhudi

16/6

581

539

1.120 348

1 Pambang
4 Pesisir

Ahmad

25/6

696

686

1.382 377

1
Sukamaju
5

Muhammad
Yusuf

39/10 1.140 1.031 2.171 572

1 Pambang
6 Baru

Jayusni, SE.Sy

16/6

792

707

1.499 444

1 kembung
7 Baru

Mujiono, SP

22/7

945

875

1.820 468

19/6

637

605

1.242 339

1
Bantan sari Iskandar
9

15/6

577

555

1.132 300

2 Bantan
0 Timur

20/8

807

722

1.529 418

2
Teluk Papal Surip, SP
1

25/11 1.129 981

2.110 591

2 Muntai
2 Barat

H. Jamhur, SP

19/5

438

406

844

Chandra
Kusuma, SE.Sy

15/7

693

611

1.304 349

1
Pasiran
8

2
Deluk
3
Jumlah

Fauzan
SE

Azima,

Tedy Nofrianto

238

508/1 23.15 21.4044.5612.834

88

Berdasarkan data dari Kantor Camat Bantan, luas wilayah kecamatan Bantan
adalah 424 km, dimana desa terluas adalah Teluk Pambang dengan luas 114
km atau 26,89% dari luas keseluruhan kecamatan Bantan, diikuti oleh desa
Selat Baru 63 km (14,86%) dan Bantan Tengah 51 km (12,03%).
PT. Rimba Rokan Lestari berdiri berdasarkan pada tahun 1994 berdasarkan
akta nomor 51 tanggal 22 Nopember 1994 tentang pendirian Perusahaan PT.
RIMBA ROKAN LESTARI yang dibuat di hadapan Syawal Sultan, SH, Notaris di
Pekanbaru, yang kemudian disahkan oleh menteri Kehakiman dengan
Keputusan No. C2-9316.HT.01.01.TH.95 tanggal 31 Juli 1995. Gubernur
memberikan Rekomendasi melalui surat Nomor 522/EK/1974 tanggal 10 Juli
1995 dan Nomor 522/EK/3089 tanggal 3 Agustus 1995. Selanjutnya menteri
kehutanan mencadangkan areal seluas + 23.920 atas nama PT. RIMBA
ROKAN LESTARI melalui surat Menteri Kehutanan No. 1066/Kpts-IV/1996
tanggal 7 Agustus 1996 tentang pencadangan areal Hak Pengusahaan Hutan
Tanaman Industri. Kemudian surat dari Direktur Jenderal Inventarisasi dan
Tata Guna Hutan No. 1081/A/VII- 4/97 tanggal 19 Desember 1997, tentang
Peta Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri PT. RIMBA ROKAN
LESTARI dengan seluas areal 14.875 Ha. Dan akhirnya Menteri Kehutanan
memutuskan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor : 262/kptsii/1998 tentang pemberian hak pengusahaan Hutan Tanaman Industri atas
areal hutan di propinsi daerah tingkat I Riau dengan luas 14.875 Ha.3
Dari 14.875 Ha Hak Penguasaan Hutan Tanaman Industri yang diberikan
kepada PT. RIMBA ROKAN LESTARI terbagi menjadi 3 blok. Blok I dan II
dengan luas 7000 Ha dan 4000 Ha berada di pulau Bengkalis yang
secara administrasi berada di kecamatan Bantan dan Bengkalis sedangkan
Blok III berada di pulau Sumatera dan secara administrasi berada di
kecamatan Mandau dengan luas 3000 Ha.
Berdasarkan Surat Direktur Jendral Pengusahaan Hutan telah mengeluarkan
ketentuan melalui Surat No. 1438/IV-BPH/1998 tanggal 9 Juli 1998
dimana pelaksana HPHTI diperkenankan untuk melakukan diversifikas
dengan jenis tanaman lain seperti kelapa sawit, dan dengan berdasarkan
Surat Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Departemen
3 Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor : 262/kpts-ii/1998 tentang pemberian
hak pengusahaan Hutan Tanaman Industri

Kehutanan RI No.401/V-REB/98 tanggal 25 Agustus 1998 yang


ditujukan kepada Kanwil Departemen Kehutanan dan Perkebunan
Provinsi Riau bahwa PT. Rimba Rokan Lestari diperbolehkan untuk
merubah jenis tanaman dari Ac Crassicarpa menjadi tanaman Kelapa Sawit
seluas 3.000 Ha dari luas HPHTI 14.875 Ha (dengan batas ketentuan
20% dari luas HPHTI). Bekerjasama dengan PT. Muriniwood lndah Industri
areal HPHTI milik PT. Rimba Rokan Lestari pada Blok III dengan luas
3000 Ha di tanami Kelapa Sawit.4
Pada tahun 2003 Departemen Kehutanan melaksanakan penilaian kinerja
usaha pemanfaatan hutan tanaman kepada seluruh pemegang HPHTI di
Indonesia tanpa terkecuali PT. Rimba Rokan Lestari. Dimana hasil penilaian
yang diberikan oleh Departemen Kehutanan bahwa PT. Rimba Rokan Lestari
berada dalam kategori BURUK dalam melaksanakan kinerja usaha
pemanfaatan hutan tanaman.5
Pada tahun 2015 hasil pantauan Eyes On The Forest ditemukan bahwa
terjadi pembakaran hutan dan lahan di Konsesi Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Rimba Rokan Lestari. Pembakaran hutan
dan lahan di Konsesi PT. Rimba Rokan Lestari ditemukan di wilayah
administrasi Desa Kalemantan Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis.
Diperkirakan pembakaran mencapai luas 400 hektar. Informasi yang
diperoleh dari warga/wawancara, pembakaran hutan dan lahan di konsesi ini
terjadi pada bulan September-Oktober. Pembakaran terjadi pada tegakan
hutan alam.6
Pada tahun 2013 PT. Rimba Rokan Lestari termasuk salah satu nama
perusahaan dari 17 perusahaan yang mendapat panggilan dari Polres Rokan
Hilir yang diduga telah menyumbang asap di Kabupaten Rokan Hilir yang
sempat menghebohkan. Polisi sendiri mengklaim memiliki data kuat untuk
menyeret perusahaan yang terlibat.
Berdasarkan data di kepolisian, perusahaan-perusahaan yang diminta untuk
memberikan keterangan yakni, PT. Diamond Raya Timber, (HPH), PT.Esa
4 Putusan Mhakamah Agung No. 1346 K/Pdt/2011
5 Laporan penilaian kinerja usaha pemanfaatan hutan tanaman Departemen
Kehutanan 2003 hingga 2005
6 Laporan Hasil Investigasi Karhutla EOF 2015

Indah Timber (HPH), PT Rimba Rokan Lestari (HTI), PT.Rokan Permai Timber
(HPH), Koperasi Harapan Muliya Sejahtera (HTI), PT Perputra Siak Makmur
(HI). Kemudian adalah PT.Kilau Kemuning (kebun),PT.Jatim Jaya Perkasa
(Kebun), PT Siak Serasa (kebun) PT.Darmali Jaya Lestari, PT. Tridayani Mandiri
Utama(kebun), PT.Riau Bumi Bina Makmur (SDA) (kebun, PT.Tumpuan
(Kebun), PT.Arara Abadi ( HTI), PT Titian Tata Pelita (HTI), PT Insan Sastra
Abadi (HTI) dan PT Ruas Utama Jaya (RUJ).7
Pada tanggal 30 November 2015, perwakilan dari 8 desa dari kecamatan
Bantan dan Bengkalis mendatangi kantor Jikalahari dan melaporkan adanya
kegiatan sosialisasi akan masuknya PT Rimba Rokan Lestari (PT RRL).
Masyarakat juga memberikan petisi tentang penolakan PT RRL yang
ditandatangai oleh 5000 orang dari 8 desa.
PT RRL memiliki Izin HTI sejak tahun 1998 yang dikeluarkan oleh Mentri
Kehutanan, namun tidak pernah ada aktifitas pengelolaan lahan tersebut
oleh perusahaan tersebut dan tidak ada sosialisasi kepada masyarakat. Hal
tersebut membuat masyarakat risau karena masyarakat memperkirakan
konsesi PT RRL berada di atas kebun mereka yang selama ini sudah menjadi
sumber penghidupan mereka.
PT RRL merupakan perusahaan yang teraviliasi dengan group APRIL. Menurut
kebijakan pengelolaan hutan yang berkelanjutan (SMFP) yang dikeluarkan
oleh APRIL maka APRIL dan seluruh perusahaan pemasok serat kayunya
harus melakukan sosialisasi dan mengikut sertakan keterlibatan masyarakat
sebelum memulai operasi.
Waktu dan Tempat
Assesment dan kunjungan lapangan dilakukan pada 11 15 Januari 2016 di
Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.
Metode Pengambilan data
Data yang diambil oleh Tim adalah:
Koordinat letak lahan masyarakat yang di klaim masuk area konsesi PT
RRL menggunakan GPS.
Informasi dari masyarakat terkait konflik dengan pendekatan persuasive.
Dokumen-dokumen masyarakat terkait sejarah desa dan pendukungnya.
7
http://www.halloriau.com/read-rohil-36087-2013-07-03-polres-panggil-17-perusahaanpenyumbang-asap.html

Data yang lain terkait laporan dari perwakilan masyarakat pada saat
mengadu ke Jikalahari pada 30 November 2015.

Verivikasi Lapangan
1. Pertemuan Kampung
Pertemuan Kampung dilaksanakan di Desa Bantan Sari dirumah Bapak Muis,
salah satu masyarakat BantanSari. Pertemuan tersebut dihadiri dari
perwakilan 10 Desa yang terdampak oleh kalim PT RRL. Perwakilan
masyarakat yang hadi mencapai lebih dari 100 orang.
Dalam pertemuan tersebut masyarakat menyampaikan kerisauannya akan
kehadiran PT RRL, karena lahan yang mereka kelola dan jadikan sumber
penghidupan akan diambil oleh perusahaan tersebut. Selain itu, masyarakat
yang ahadir menyatakan dengan tegas menolak keberadaan PT RRL di
wilayah mereka.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Penyuluh Pertanian lapangan (PPL)
Bapak Rachim. Beliau menjadi PPL di Bengkalis sejak tahun 1980. Kehadiran
beliau juga untuk memberi dukungan kepada masyarakat untuk menolak
perusahaan.

Suasana pertemuan kampung


2. Pengambilan data
Pemgambilan data dilakukan bersama masyarakat lokal di masingmasing desa. Selain proses pengambilan data koordinat, tim juga
memverifikasi keterangan masyarakat dan menampung informasi lain
terkait dengan konflik yang terjadi. Termasuk dokumen-dokumen yang
ada pada masyarakat.
A. Desa Ulu Pulau

Desa Ulu Pulau berada di Kecamatan Bantan yang awalnya diduga masuk
dalam konsesi PT RRL. . Pengambilan titik lokasi ini menargetkan lokasi
terluar desa dan yang merupakan batas antar desa untuk memverivikasi
apakah desa tersebut masuk dallam Konsessi PT RRL. Titik pertama
berada di perbatasan dengan Desa Bantan Air dan Desa Pematang titik
pertama ini di damping oleh bapak Hamadi, kepala Dusun di Desa Ulu
Pulau. Lokasinya berupa tanah lapang yang banyak ditumbuhi tumbuhan
tenggek burung, paku resam dan kebun karet dan kelapa sawit.
Area tersebut pernah terbakar pada tahun 2014. Sebelum terbakar, area
ini dahulunya merupakan perkebunan rumbio yang sudah berusia puluhan
tahun. Bibit rumbio pada awal penanaman di area ini merupakan bantuan
pemerintah yang ketika terbakar hanya tersisa sekitar 5 pohon saja.
Bapak Tumadi, tokoh masyarakat, memandu tim untuk mengambil titik
kedua. Titik yang di ambil adalah daerah yang berbatasan dengan Desa
bantah Tengah. Lokasi Titik kedua adalah perkebunan karet milik
masyarakat yang sudah produktif. Kedua titik yang di ambil sudah berada
didalam Areal Konsesi PT RRL.

Pohon Rumbio dan Pohon Karet yang tersisa pasca kebakaran tahun
2014
B. Bantan Tengah
Bantan Tengah merupakan desa Pemekaran dari Desa Ulu Pulau. Lahan
masyarakatnya 90% adalah pohon karet yang sebagian besar sudah
produktif. Di Desa Bantan Tengah Tim juga menggunakan pola yang sama,
tim mengambil 2 titik yaitu lahan masyarakat yang terluar dan
perbatasan dengan desa Bantan Air.
Untuk titik pertama didampingi oleh bapak Sairi, masyarakat setempat.
Lokasi yang ditemukan berupa kebun karet yang berusia sekitar 5 tahun
sekaligus perbatasan dengan Desa Bantan Air berupa Titik pertama tidak
masuk kedalam area konsesi. Titik kedua di ambil didalam kebun
masyarakt yang terluar dan belum masuk ke area konsesi. Untuk Desa
Bantan Tengah yang masuk area konsesi adalah sekitar batas dengan
Desa Ulu Pulau dan jumlahnya kecil.

Pengambilan titik di Desa Bantan Tengah


C. Bantan Air
Bantar air merupakan desa induk yang saat ini telah dimekarkan menjadi
4 desa, yaitu desa Bantan Air, desa Bantan Sari, desa Bantan Timur dan
Desa Teluk Papal. Dari 4 desa tersebut, hanya Desa teluk Papal yang tidak
masuk dalam konsesi.
Antusias masyarakat sangat tinggi untuk pengambilan titik koordinat.
Yang membantu tim mengambil titik adalah Bapak Amin beserta puluhan
warga lainnya.
Untuk Desa Bantan Air yang di ambil hanya satu titik, yakni titik
perbatasan dengan Desa Pematang Duku Kecamatan Bengkalis. Titik
tersebut masuk kedalam konsesi bahkan berada ditengah konsesi PT RRL.
Uniknya, kanal bantuan pemerintah Provinsi Riau yang dibuat pada tahun
2006 juga berada hingga perbatasan desa dan berada didalam konsesi PT
RRL.
Mayoritas perkebunan yang dikelola oleh masyarakat adalah kebun karet,
lalu sebagianya lahi kebun kelapa, kelapa sawit, pisang dan perkebunan
tanaman lainnya. berdasarkan keterangan warga, struktur tanah
merupakan tanah gambut dengan kedalaman mencapai 12 meter.

Antusiasme masyarakat Bantan Air saat pengambilan titik koordinat


D. Bantan Sari
Di hari ketiga dilapangan Tim mengambil titik di Desa Bantan Sari dan
pengambilan titik dilakukan bersama masyarakat setempat. Ada
beberapa titik yang diambil, titik perbatasan dengan Desa Pematang
Duku, Desa Bantan Timur dan juga titik kebun klompok tani bantuan
pemkab seluas 70 Ha pada tahun 1984. Meski dulu sempat terbakar
kebun kelompok tani tersebut masih banyak terdapat pohon kelapa yang
sudah tua dan sisanya sudah ditanami dengan pohon kelapa.
Pada perbatasan desa bantan sari dengan pemaatng duku, ada patok
buatan pemerintah dengan seri 35A. patok tersebut merupakan batas
antara kecamatan Bengkalis dengan Kecamatan Bantan. Proyek
pemerintah lain adalah kanal.
Perkebunan masyarakat sekira 80% adalah perkebunan karet dan sisanya
tanaman lain seperti kelapa, kelapa sawit, pisang dan lain-lain.
Bapak Muis, tokoh masyarakat setempat adalah sumber informasi yang
didapat oleh tim yang juga menunjukan batas desa.

Tugu batas kecamatan

Kebun HTR 70 Ha bantuan pemerintah Kabupaten Bengkalis tahun 1984


E. Desa Bantan Timur
Seperti desa lainya, Desa Bantan Timur juga menolak kehadiran PT RRL
karena lahan mereka yang menjadi sumber penghidupan masuk dalam
area konsesi Perusahaan. Lahan yang dikelola masyarakat adalah kebun
karet, kelapa dan perkebunan lainya.
Desa Bantan timur berbatasan dengan Desa Bantan Sari, Desa Pematang
duku dan Desa Muntai. Wilayah desa yang masuk area konsesi mencapai
2,5 km dari batas konsesi yang dekat dengan pemukiman hingga kebun
terakhir milik masyarakat.
Di Desa Bantan Timur juga ditemukan semburan gas alam yang keluar
dari perut bumi dengan sendirinya, jika diberikan pemantik api maka akan
menyala. Untuk saat ini lokasi keluarnya gas alam hanya diberi batas
garis polisi.

Proyek kanal bantuan Pemerintah kabupaten Bengkalis yang berada


didalam konsesi PT RRL

F. Desa Muntai Barat


Pengambilan titik koordinat Muntai Barat menjadi yang terakhir di hari
ketiga. Antusiasme masyarakat terhadap penolakan PT RRL sangat
rendah, karena menurut masyarakat desa mereka tidak masuk kedalam
area konsesi PT RRL, sampai saat pengambilan titik hanya ada satu orang
yang ikut kelokasi yaitu Bapak Sodik, anggota BPD Desa Muntai Barat.
Setelah mengambil titik koordinat diketahui bahwa Desa Muntai Barat
juga masuk dalam area konsesi meskipun tidak sebanyak Desa Bantan
Timur.
Di ujung Desa Muntai Barat terdapat kebun kelapa sawit milik PT Miskum.
Berdasarkan keterangan masyarakat muntai, PT Miskum dahulu membeli
lahan kepada masyarakat yang kemudian ditanami kelapa sawit.
Kebun yang di kelola masyarakat kebanyakan ditanami karet, kelapa. Di
sana juga terdapat kanal bantuan pemerintah tahun 2015 lalu.

Proyek kanal dan badan jalan PemKab Bengkalis yang sebagian masuk
Area konsesi PT RRL
G. Desa Sukamaju
Desa Suka Maju adalah desa pemekaran dari Desa Pambang. Saat Ini
Desa Sukamaju juga menolak keberadaan PT RRL karena area konsesi
berada di atas kebun yang mereka garap, bahkan sebagian perumahan
masuk didalam area konsesi.
Bapak Iskandar, ketua BPD Desa Sukamaju menjelaskan bahwa
masyarakat Desa Sukamaju 60 % adalah suku Asli (Suku Akit) dan
sisanya suku jawa yang sudah tiga generasi mendiami desa tersebut.
Pengambilan titik di Desa Sukamaju di lakukan di 3 titik. Dari hasil
pengambilan titik tersebut, diperkirakan lahan yang berada di area
konsesi mencapai 1500 Ha dan ada 14 rumah yang masuk dalam area
konsesi.
Perkebunan yang dikelola masyarakat adalah kebun kelapa, karet da nada
juga kelapa sawit. Didalam Perkebunan yang masuk area konsesi juga
terdapat proyek pemerintah seperti proyek CWC tahun 1982, HTR seluas
100 Ha tahun 1982. Titik lain yang di ambil berada di perbtasan anatara
Desa Sukamaju dengan Desa Pematang Duku Timur dan titik tersebut
juga masuk didalam area konsesi PT RRL.

Rumah Masyarakat Suku Asli yang masuk Area Konsesi PT RRL

H. Desa Pematang Duku Timur


Desa Pematang Duku Timur merupakan desa pemkaran dari Desa
pematang duku. Masyarakat Desa Pematang Duku Timur mayoritas terdiri
dari suku jawa dan suku melayu. Penolakan PT RRL di Pematang Duku
Timur juga dikarenka lahan masyarakat masuk didalam area konsesi,
bahkan masuk dalam dua konsesi Blok I dan Blok II.
Selain perkebunan, juga terdapat hutan alam yang masih bagus,
meskipun secara luasan tidak begitu besar. Tim bersama Eko Fambudi,
Tokoh pemuda setempat mengambil titik di Blok I dan Blok II.
Lahan masyarakat yang dikelola sudah menjadi kebun Karet, kelapa dan
lainya. Area lahan yang masuk di konsesi blok I, terdapat 4 unit rumah
yang masuk dalam konsesi PT RRL, dan juga terdapat kanal bantuan dari
pemerintah. Selain kanal juga terdapat HR bantuan pemerintah seluas 50
Ha pada tahun 2014.

Lahan masyarakat Pematang Duku Timur yang masuk area konsesi PT


RRL
I. Desa Pematang Duku
Desa Pematang Duku merupakan salah satu desa tertua di Pulau
Bengkalis, menurut keterangan tokoh masyarakat setempat, desa
pematang Duku ada sejak tahun 1920, hal tersebut dibuktikan dengan
surat-surat keterangan yang masih menggunakan bahasa ejaan lama dan
dibawah pemerintahan hindia belanda.
B erdasarkan informasi dari Bapak Baharudin, mayoritas suku di Desa
Pematang Duku adalah suku melayu. Struktur tanah di Pematang Duku
berupa gambut dangkal, dibuktikan dengan galian kanal sedalam 2,5
Meter sudah didapatkan tanah Liat.
Pengambilan titik koordinat di lakukan di dua tempat, yakni di Hulu Sungai
kembung dan Jl. Sukaramai. Di Hulu sungai kembung terdapat kebun sagu
yang masuk dalam area konsesi PT RRL, sedangkan di Jalan Sukaramai
area yang masuk berupa kebun karet yang sudah berusia tua dengan
diameter lebih dari 30 CM.

Analisis Temuan
1. Peta Hasil Verifikasi Lapangan
Dari semua titik koordinat yang diambil kemudian di masukan dalam satu
peta berikut

Peta: Peta Hasil Verifikasi Lapangan (singgungan Lahan Masyarakat


dengan Konsesi PT RRL)
Dari peta diatas dapat dilihat bahwa titik koordinat yang diambil masuk di
area konsesi, bahkan kebanyakan sampai ketengah konsesi. Berdasrkan
peta, Dari 9 desa yang di verifikasi, benar keseluruhannya masuk atau
tumpang tindih dengan areal konsesi PT RRL blok II.
Dari hasil survey dan pertemuan kampung, tim juga dapat mengeketahui
bahwa ratusan masyarakat sudah terorganisir dan kompak untuk menolak
keberadaan PT RRL. Tetapi, pergerakan masyarakat tersebut tidak
melibatkan kepala desa karena seluruh kepala desa berstatus PJ. Hal
tersebut semakin wajar karena PJ kepala desa bukan orang desa setempat.
Sejak izin PT Rimba rokan Lesatari dikeluarkan pada tahun 1998, tidak
pernah ada sosialisasi ke masyarakat. Baru pada Juli 2015 PT RRL
menyampaikan akan beroprasi dan itupun disampaikan di Kantor Dishut
Bengkalis.

Simpulan dan Rekomendasi

Dari survey, verifikasi dilapangan dan analisa temuan tersebut, dapat


disimpulkan bahwa:
1. Sembilan desa yang di Survei, keseluruhanya masuk dalam areal PT RRL.
2. Belum ada solusi yang dihasilkan dari hasil hearing masyarakat dengan
PJ Bupati bengkalis dan DPRD Bengkalis.
3. Masyarakat merasa cemas dengan kabar akan beroprasinya PT RRL.
4. Seluruh masyarakat Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis
khususnya 9 Desa yang terkena konsesi PT RRL menolak keberadaan PT
RRL.
5. Sudah ada tim yang mengoarganisir masyarakat dalam menolak PT RRL
Berdasalkan kesimpulan tersebut, Tim merekomendasikan untukmemberikan
pendampingan Hukum kepada masyarakat untuk menyelesaikan persoalan
tumpang tindih lahan masyarakat dengan areal konsesi PT RRL.

Anda mungkin juga menyukai