D Bulan Juli dan Agustus 2008 ini diberbagai sudut kota Makassar, terutama malam hari pemadaman listrik secara
bergilir dilakukan. Pemerintah mengumumkan krisis energi listik, sehingga gerakan hemat listrik digalakkan. Krisis
energi listrik turut menambah daftar panjang krisis yang menimpa negeri ini, termasuk krisis bahan bakar
minyak. Pusat Sumber Belajar Gugus Karya Mandiri Guru Gugus 1 Mamajang, menginventaris beberapa Alat
Peraga Murah (APM) yang dibuat oleh guru-guru binaan DBE2. Alhasil guru-guru SD Kartika Wirabuana 1
menyumbangkan ide kreatif membuat pelita sederhana yang berfungsi ganda,selain sebagai alat peraga sains
penerapan prinsip kapilaritas,juga berfungsi sebagai alat penerang alternaif dengan mendaur ulang bahan-bahan
bekas dan memanfaatkan bahan bakar alternatif yang murah dan hemat energi, apalagi saat terjadi pemadaman
listrik secara bergilir. Anda ingin mencoba?
Alat dan Bahan : Tutup botol,paku,palu,piring aluminium,kapas,korak api,minyak goreng bekas.
Cara Pembuatan :
1.
2.
3.
Masukkan ujung kapas ke dalam lubang tutup botol,sisakan sebagaian kapas di bagian bawah dari tutup
botol.
4.
Tuangkan minyak kelapa bekas yang tidak terpakai lagi pada piring aluminium.
5.
6.
Bakarlah kapas yang berada pada bagian alas dari tutup botol
7.
Naiknya harga bahan pokok, bahan bakar minyak dan barang-barang kebutuhan lainnya, tidak membuat gundah
sebagaian guru di Gugus 1 Mamajang Kota Makassar, dalam merancang dan menyiapkan Alat Peraga Murah
(APM) dengan memanfaatkan barang/bahan bekas dan lingkungan sekitar sebagai sumber dan bahan belajar. Mata
Pelajaran Sains/IPA memberikan banyak inspirasi untuk menciptakan sumber energi alternatif,seperti energi listrik
dan cahaya yang sangat efektif membantu guru membelajarkan siswa-siswanya. Guru-guru SD Muhammadiyah II
Mamajang sebagai salah satu binaan DBE 2, membuat ALat Peraga Sains yang murah, bernama Baterai Jeruk
dalam ajang KKG II Paket Pembelajaran Sains yang berlangsung tanggal 6 dan 7 Agustus 2008. Apakah anda ingin
tahu bagaimana membuatnya?.
Alat dan Bahan :
1.
2.
3.
4.
Kabel halus
5.
Lampu LED
Cara kerja :
1.
Setiap jeruk ditusuk 4 lempeng seng,yang berfungsi sebagai kutub negatif (-),dan satu lempeng tembaga
yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada jeruk.
2.
Lempeng seng pada jeruk yang satu dihubungkn dengan lempeng tembaga pada jeruk yang lain melalui
kabel kecil.
3.
Hasil/kegunannya:
1.
2.
Penulis mempresentasikan Replika Jantung pada lomba APM Yang diselenggarakan oleh DBE2 Semarang.
Alat IPA ini dibuat oleh : Subyanto (LRC PSBG Dwarawati Gugus Abu Umar Blora). Silakan teman-teman untuk
mencoba membuatnya.
Membuat Alat Peraga Murah (APM) untuk digunakan dalam pembelajaran tidaklah rumit. Modal niat yang tulus atau
keinginan yang mulia memajukan anak bangsa melalui pendidikan di bangku SD sejak awal menjadi spirit berharga
menciptakan karya nyata agar murid-murid menjadi betah dan tertarik bahkan menyenangkan mempelajari pelajaran
seperti Matematika yang selama ini menjadi momok bagi sebagian anak.
Membelajarkan anak didik dengan cara PAKEM, PAKEMI, PAIKEM atau istilah lainnya yang sejenis
berkonotasi Active Learning bukan hanya hiasan di bibir semata. Dibutuhkan kreatifitas guru untuk mewujudkannya.
Salah satu cara mewujudkan hal itu adalah melahirkan APM berinisial Corong sebagai alat yang dapat digunakan
dalam pembelajaran tematik di kelas awal terutama memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak pelajaran
Matematika yang bermakna.
Seperti apakah corong itu?.
Siapkan alat berupa gunting, mistar, cutter, pensil, dan paku. Jangan lupa bahan-bahan yang murah meriah dan
dapat ditemukan di lingkungan sekitar seperti kardus, karton warna, lem kertas, tali, plester, bijibijian yang dapat
diambil atau di buat dari biji semangka yang dikeringkan atau biji kacang hijau, plester, 10 botol bekas air mineral
ukuran sedang, gantungan gorden sebanyak 13 buah, kartu angka/bilangan dari map bekas yang digunting.
Tahukah anda cara membuatnya?
1. Potong botol air mineral menggunakan cutter. Ambil bagian atasnya saja.
2. Susun mendatar ke 10 bagian atas botol tersebut di atas permukaan kardus. Atur jaraknya, kemudian buat lubang
sebesar mulut botol. Setelah itu masukkan mulut botol ke lubang yang telah dibuat pada kardus sehingga botol
ersusun rapi dan tidak bergeser.
3. Potong kardus menggunakan catter sehingga membentuk sebuah balok dengan panjang disesuaikan dengan
lebar botol yang tersusun.
4. Buat laci di salah satu bagian panjang kardus di mana botol terletak di bagian bawah atasnya. Buatkan pegangan
laci dari tali.
5. Setelah lacinya jadi, buatlah latar (bentuk bebas). Pada latar pasang gantungan gorden secara mendatar sejajar
dengan jarak botol.
6. Tempel latar tersebut pada salah satu sisi kardus yang bertolak belakang dengan sisi laci bebrbentuk balok.
Cara Menggunakannya Bagaimana?.
1. Gantung angka pada gantungan gorden sehingga membentuk penjumlahan berulang.
2. Masukkan biji-bijian ke dalam tiap botol sesuai jumlah angka yang tergantung.
3. Tarik laci untuk mengetahui hasil dari perkalian dengan menghitung jumlah biji-bijian.
Indikator apa yang ingin dicapai?.
Dapat mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan menggunakan corong.
KAPAL UAP
Judul
: Alat Peraga Sederhana Fisika Kapal Uap
: Membuktikan adanya hubungan antara hukum aksi reaksi, tekanan
perpindahan kalor pada Kapal Uap.
Dasar teori
:
Kapal Uap
Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III), kapal uap juga menggunakan konsep hukum III
Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat
belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.
Bunyi hokum Newton III: Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda
kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang
diterima tetapi berlawanan arah. Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja
pada dua benda yang berlainan.
F aksi = - F reaksi
Tekanan uap adalah suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya.
Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis
suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk menentukan massa
jenis adalah
dengan ketentuan:
=
Gabus
Kaleng bekas minuman
Lilin
Kawat
Koin/ seng
Baskom
Air
Cara pembuatan :
1. Buat dasar kapal dari gabus dengan ukuran 25x10 cm,
2. Potong kawat dengan panjang 35 cm 2 buah sebagai penyangga untuk kaleng,
3. Potong lilin ukuran kecil disesuaikan dengan tinggi penyangga kawat dan lilin tersebut
disimpan dibawah kaleng dengan menggunakan alas koin/ seng, dan
4. Susunlah semua bahan membentuk kapal.
Kesimpulan
:
Dari percobaan diatas pada kapal uap ternyata membuktikan bahwa adanya hubungan antara
hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang menyebabkan kapal uap
tersebut bisa berjalan.
Cara Penggunaan : :
1. Setelah selesai memasang alat, buat segitiga sesuai keinginan dengan catatan besar sudut
dua segitiga sama besar dengan menggunakan antena.
2. Ukur dan amati segitiga tersebut yang telah dibuat.
3. Bandingkan segitiga tersebut, kemudian amatilah apakah segitiga tersebut sebabgun atau
tidak
Alat Peraga IPA artikel ini dibuat oleh rekan saya yg punya akun twitter @atakhmad. Alat
Peraga IPA ini dibuat dengan alat sederhana. Kali ini penulis akan menjelaskan bagaimana
membuat alat peraga IPA (alat peraga pernafasan Manusia), tujuan dari dibuat nya alat
peraga ini adalah untuk mengetahui bagaimana peroses pernafasan pada tubuh manusia.
Langkah-langkahkerja.
-->
PIPA VENTURI
Teori Tekanan hidrostatis : tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
beratnya sendiri Ph = x g x h Ph = tekanan hidrostatis ( Pa )
= massa jenis fluida ( kg/m3 )
g = percepatan grafitasi bumi ( m/s2)
h = ketinggian zat cair ( m )
Prosedur Penggunaan Alat
1.Masukan air kedalam botol bekas yang sudah diberi lubang secara
mendatar ( lubang pada botol tersebut sebelumnya sudah ditutup dengan
plester ).
2.Buka plester sehingga air keluar dari botol.
3Amati jatuhnya pancaran air yang keluar dari lubang botol tersebut.
4.Ulangi untuk botol yang diberi lubang secara vertical ( lubang di atas dan
bawah ).
5.Buat kesimpulan anda tentang tekanan air pada kedalaman yang sama
( lubang horizontal) dan kedalaman yang berbeda ( lubang vertical )
Inilah Bahan-bahannya:
Dengan memakai unting-unting yang berbentuk kerucut terbalik itu, kita bisa
mengatur tingkat sensitivitas dari alarm kita dengan menarik atau
menurunkan unting. Selain itu unting mempunyai berat yang cukup untuk
bergerak
saat
terjadi
goyangan.
Yang perlu diperhatikan:
1. Unting dan kabel berbahan konduktor seperti tembaga, besi dan
lain-lain.
2. Unting2 dan kabel penggantungnya harus bergerak bebas dalam
pipa PVC maupun pada cincin kawat.
3. Bagian atas maupun bawah PVC dibuatkan kotak untuk antisipasi
gangguan angin dll (syukurnya saya punya kotak dari plastik
sehingga bisa mengontrol posisi unting tanpa harus membuka
kotak).
4. Nada bell jangan sama dengan bell pintu.
Tips
1. Baiknya cari nada seperti lagu, jadi agak lebih panjang.
2. Pakai baterai alkaline supaya lebih awet.
3. Kotak pembungkusnya lebih baik transparan supaya memudahkan
pengecekan
MODEL HIDRAM
A. Fungsi Alat
Model hidram merupakan salah satu alat yang dapat menunjukan bahwa air
dapat mengalir dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi apabila diberi
energi dan usaha.
B. Prinsip Kerja Alat
Alat dan bahan pokok yang diperlukan dalam perancangan Model Hidram ini
yaitu :
1. Botol plastic besar ( botol aqua) ukuran 1,5 liter 2 buah
2. Selang plastic transparan, ukuran diameter 0,6 cm, panjang 1 meter 2 buah
3. karet penutup botol/ dibuat dari karet sandal jepit ( diameternya disesuaikan
dengan lubang botol )
4. Lem Aibon secukupnya
5. Kawat pengikat/ kawat botol, panjang kira-kira 30 cm
6. Paku panjang 2,5 cm/ paku tripleks
7. Multriplek/papan kayu ukuran :
- panjang 25 cm, lebar 15 cm, tebal 1 cm ( 1 buah )
- Panjang 25 cm, lebar 6 cm, tebal 1 cm ( 1 buah )
- Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tebal 1 cm ( 1 buah )
8. Botol bekas suka ukuran 200 cc
B. Bentuk wujud dan bagian bagian Alat
Bentuk wujud model hidram yang akan dirancang, diperkirakan seperti
gambar
MENARA BANJIR
Prosedur pembuatan Alat
1. Balok Kayu
( 0,5 m x 2 cm x 2 cm )
4 Batang
2. Balok palang
( 10 cm x 2 cm x 2 cm )
3 batang
3. Balok palang
( 8 cm x 2 cm x 2 cm )
3 batang
4. Balok Palang
(6 cm x 2 cm x 2 cm )
3 Batang
5. Papan Penyangga
6. Balok Penyangga Alumunium (penusuk)
2 Buah
7. Plat seng
( 2 cm x 6 cm )
2 buah
8. Baterai
1,5 Volt
2 Buah
9. Lampu ( 3 warna )
3 buah
10. Bel Listrik
1 Buah
11. Kayu Penusuk
( 30 cm )
1 buah
12. Gabus
( 10 x 5 cm )
1 buah
13. Sedotan
14. Kabel Secukupnya
15. Paku secukupnya
Langkah-Langkah Perancangan
A. Persiapan Alat
1. Siapkan semua bahan sesuai dengan daftar bahan. Persiapkan juga alat
perkakasnya. Mulai dengan memotong ujung balok palang menjadi separuh
dengan panjang 2 cm
Pemasangan Alat
1. Pasang alat seperti pada gambar 1.2
A.
-
B. Pemasangan menara
1. Pasang balok palang pada salah satu balok kayu pada jarak 15 cm, ,
kemudian salah satu ujung balok palang yang lain dipasang pada balok kayu
yang lain, sehingga membentuk huruf A, kemudian pasang lagi balok palang
pada balok kayu sehingga membentuk seperti menaran ( usahakan diatas
pertemuan antara 3 ujung balok kayu terdapat sela ( lubang ) , lihat gambar
1.5
2. Pasang balok palang yang kedua pada jarak 15 cm (diukur dari palang I )
mengelilingi balok kayu seperti pada palang pertama
3.
Gambar 1.5
Pasang balok palang yang ketiga dengan jarak 10 cm dari palang kedua.
4. Pasang kayu menara yang sudah ada lampunya diatas lubang menara.
5. Tusukkan kayu penusuk ditengah gabus
6. Sedangkan ujung penusuk yang dipasang lempeng besi dipasang diujung
sedotan
III. Uji coba Alat
1.
2.
3.
4.
5.
Bahan dan peratalatannya cukup sederhana, hanya butuh botol minum bekas, slang,
pewarna makanan dan air, plastisin, dan gelas transparan untuk menampungg air.
Bagian tutup botol dilobangi seukuran slang yang pura-puranya sebagai pembuluh
darah. Kalau bisa lapisi lobangan tutup botol dengan plastisin agar kedap udara, botol
diisi dengan air yang telah dicampur dengan pewarna makanan.
Cara kerjanya begini: Ketika kontraksi, tekan botol,maka air akan keluar melalui
pembuluh darah, masuk kegelas transparan, dann ketika pegangan pada botol
dilepaskan, maka botol akan kendur, maka air dari dalam gelas akan naik kembali ke
botol, disinlah terjadi relaksasi jantung.
3.
Alat peraga dalam pembelajaran atau yang lebih akrab dengan sebutan media pembelajaran sangat berperan
penting dalam penyampaian sebuah materi dalam proses belajar-mengajar. Dalam memahami suatu konsep siswa
masih harus diberikan kegiatan yang berhubungan dengan benda nyata atau kejadian nyata yang dapat diterima
oleh akal siswa. Karena, dalam belajar matematika pengalaman belajar siswa sangatlah penting. Pengalaman
tersebut akan sangat mudah dipahami apabila ditunjang dengan alat bantu belajar, agar pemahaman matematika
tersebut menjadi konkret. Dengan bantuan media pembelajaran, suatu pelajaran yang terkesan sulit seperti
matematika akan lebih hidup dan menarik sehingga paradigma kalau matematika itu selalu identik dengan sulit akan
terasa lebih santai dan menyenangkan. Siswa diharapkan untuk lebih mudah memahami sebuah konsep dan dasar
sebuah materi pelajaran sehingga siswa memiliki dasar-dasar pemahaman yang kokoh dalam memahami konsepkonsep selanjutnya.
Dalam matematika ada banyak pola dan barisan billangan yang kita jumpai mulai dari tingkat SD yang sederhana
sampai SMA bahkan perguruan tinggi. Sungguh tidak lucu rasanya kalau kita begitu sering menemukan dan
menggunakan barisan dan pola tersebut tanpa mengetahui prosesnya. Pembuktian langsung dengan menggunakan
rumus-rumus mungkin akan sangat membosankan. Untuk itu media alat peraga menara Hanoi ini dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan agar suatu materi atau pemahaman bisa masuk ke
siswa sehingga dengan mudah dapat dipahami..
Pembahasan mengenai pemanfaatan alat peraga menara Hanoi dalam pembelajaran pada kesempatan ini akan
dibatasi untuk tingkatan Sekolah Dasar (SD).
Kelas/Semester
: VI/1
Aspek :
: Bilangan
Standar Kompetensi
masalah
Kompetensi Dasar
penggunaan akar dan
Meminta siswa melakukan pemindahan 1 cakram, 2 cakram, dan seterusnya. Tujuannya adalah melatih
siswa menganalisis dan mengatur strategi penyelesaian.
Meminta siswa menduga nilai bilangan berikutnya dari barisan bilangan yang telah diperoleh, misalnya:
setelah melakukan percobaan hingga 4 cakram diperoleh barisan bilangan 1, 3, 7, 15. Berapakah bilangan
berikutnya?
Meminta siswa menduga pola bilangan dari barisan bilangan yang telah diperoleh, misalnya: 1=2-1, 3=4-1,
7=8-1 atau 1=21-1, 3=22-1, 7=23-1.
Leave comment
NOV
24
Meteran/kurvameter
3.
4.
Dengan bantuan peraga klinometer, kita dapat mengukur tinggi suatu benda di sekitar kita (misalnya pohon, gedung,
tiang dan lain-lain). Klinometer sendiri berfungsi dalam membantu menentukan besarnya suatu sudut elevasi.
Dalam menggunakan klinometer sebaiknya dilakukan oleh dua orang, satu orang memegang dan membidik sasaran
yang akan diukur dan satu orang yang lain melakukan pengamatan dengan membaca sudut dan mencatat hasilnya.
Gambar: contoh pengukuran
Keterangan gambar:
a = sudut elevasi
p = tinggi mata pengukur dari tanah (dalam hal ini berarti tinggi meja)
x = Jarak pengukur dengan tiang bendera (obyek)
y = tinggi obyek dikurangi p
Petunjuk kerja:
Misalkan kita ingin mengukur tinggi suatu tiang bendera (obyek) dengan bantuan peraga klinometer, maka secara
garis besar kegiatan yang kita lakukan adalah sebagai berikut:
Perhatikan gambar di atas!
1.
Letakkan klinometer di atas meja dengan posisi menghadap tiang bendera (obyek) yang akan kita ukur
tingginya seperti pada gambar di atas. Usahakan agar tali/benang yang diberi bandul tersebut mengarah
lurus ke bawah. Karena dalam kegiatan ini menggunakan meja, maka tinggi mata pengamat berarti tinggi
meja tempat meletakkan klinometer. Misalnya tinggi meja adalah p dan jarak obyek dengan tepi meja (dalam
gambar di atas ditunjukkan dengan tepi meja bagian belakang/kiri) adalah x.
2.
Arahkan klinometer ke puncak benda yang akan kita ukur tingginya dan lihatlah puncak tersebut melalui
lubang pembidik. Pada pengamatan ini, titik (obyek) yang dibidik dan lubang pembidik harus terlihat dalam
suatu garis lurus.
3.
Periksalah dengan cermat letak tali bandul terhadap busur derajat pada klinometer. Dari pengamatan ini,
kita akan memperoleh sudut elevasi untuk mengukur tinggi banda yang dimaksud. Misalkan tali bandul
menunjuk sudut b dan sudut elevasinya a, maka a = 90o b.
4.
Untuk memperoleh hasil pengukuran yang lebih teliti, lakukanlah pengamatan beberapa kali (tiga atau
empat kali) dan ambillah rata-ratanya untuk perhitungan selanjutnya.
Setelah anda memperoleh hasil pengukuran di lapangan, untuk menentukan tinggi obyek yang di cari, kita
menempuh dua macam cara yaitu dengan:
a. Perhitungan secara grafis (geometri)
Dari pengukuran di lapangan diperoleh nilai a , p dan x , kemudian untuk menentukan tinggi obyek, maka dicari dulu
nilai y. Buatlah gambar berskala dari nilai-nilai tersebut dalam kertas gambar atau kertas berpetak, misalkan ambil
skala 1cm = 1 meter. Dari gambar yang telah kita buat dapat dihitung tinggi y, sehingga tinggi obyek adalah y + p.
b. Perhitungan biasa dengan bantuan tabel nilai fungsi trigonometri atau kalkulator
Untuk menentukan tinggi obyek tersebut menggunakan perhitungan biasa dapat dilakukan dengan rumus
trigonometri . Dari pengukuran di lapangan diperoleh nilai a , p dan x. Dengan menggunakan tabel nilai fungsi
trigonometri atau kalkulator maka dapat kita cari nilai tangen a. Sedangkan dari gambar di bawah ini dapat dilihat
bahwa tg a = , sehingga y = x tg a .
Jadi tinggi obyek adalah y + p.