Anda di halaman 1dari 29

Alat Peraga Murah : Lampu Pelita Sederhana

Posted on Agustus 10, 2008 by mallarangan15

D Bulan Juli dan Agustus 2008 ini diberbagai sudut kota Makassar, terutama malam hari pemadaman listrik secara
bergilir dilakukan. Pemerintah mengumumkan krisis energi listik, sehingga gerakan hemat listrik digalakkan. Krisis
energi listrik turut menambah daftar panjang krisis yang menimpa negeri ini, termasuk krisis bahan bakar
minyak. Pusat Sumber Belajar Gugus Karya Mandiri Guru Gugus 1 Mamajang, menginventaris beberapa Alat
Peraga Murah (APM) yang dibuat oleh guru-guru binaan DBE2. Alhasil guru-guru SD Kartika Wirabuana 1
menyumbangkan ide kreatif membuat pelita sederhana yang berfungsi ganda,selain sebagai alat peraga sains
penerapan prinsip kapilaritas,juga berfungsi sebagai alat penerang alternaif dengan mendaur ulang bahan-bahan
bekas dan memanfaatkan bahan bakar alternatif yang murah dan hemat energi, apalagi saat terjadi pemadaman
listrik secara bergilir. Anda ingin mencoba?
Alat dan Bahan : Tutup botol,paku,palu,piring aluminium,kapas,korak api,minyak goreng bekas.
Cara Pembuatan :
1.

Siapkan alat dan bahan

2.

Lubangi tutup botol dengan menggunakan paku

3.

Masukkan ujung kapas ke dalam lubang tutup botol,sisakan sebagaian kapas di bagian bawah dari tutup
botol.

4.

Tuangkan minyak kelapa bekas yang tidak terpakai lagi pada piring aluminium.

5.

Letakkan tutup botol tersebut di atas piring.

6.

Bakarlah kapas yang berada pada bagian alas dari tutup botol

7.

Amati apa yang terjadi, selamat mencoba sendiri!

Alat Peraga Murah : Baterai Jeruk


Posted on Agustus 8, 2008 by mallarangan15

Naiknya harga bahan pokok, bahan bakar minyak dan barang-barang kebutuhan lainnya, tidak membuat gundah
sebagaian guru di Gugus 1 Mamajang Kota Makassar, dalam merancang dan menyiapkan Alat Peraga Murah
(APM) dengan memanfaatkan barang/bahan bekas dan lingkungan sekitar sebagai sumber dan bahan belajar. Mata
Pelajaran Sains/IPA memberikan banyak inspirasi untuk menciptakan sumber energi alternatif,seperti energi listrik
dan cahaya yang sangat efektif membantu guru membelajarkan siswa-siswanya. Guru-guru SD Muhammadiyah II
Mamajang sebagai salah satu binaan DBE 2, membuat ALat Peraga Sains yang murah, bernama Baterai Jeruk
dalam ajang KKG II Paket Pembelajaran Sains yang berlangsung tanggal 6 dan 7 Agustus 2008. Apakah anda ingin
tahu bagaimana membuatnya?.
Alat dan Bahan :
1.

Jeruk nipis 5 biji

2.

Lempeng seng ukuran 5 cm x 0,5 cm sebanyak 5 lembar

3.

Lempeng tembaga 5 batang ukuran 5 cm x 0,5 cm

4.

Kabel halus

5.

Lampu LED

Cara kerja :
1.

Setiap jeruk ditusuk 4 lempeng seng,yang berfungsi sebagai kutub negatif (-),dan satu lempeng tembaga
yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada jeruk.

2.

Lempeng seng pada jeruk yang satu dihubungkn dengan lempeng tembaga pada jeruk yang lain melalui
kabel kecil.

3.

Hubungkan dengan lampu LED.

Hasil/kegunannya:
1.

Lampu akan menyala

2.

Menunjukkan atau membuktikan sumber energi listik.

Alat Peraga Murah : Replika Jantung


Posted on Maret 26, 2009 by psbgdwarawati

Alat Peraga Murah Replika Jantung

Latar belakang pembuatan Alat :


Belum ada APM jantung yang digunakan untuk mempelajari dan menjelaskan proses peredaran darah ke seluruh
tubuh.
Perlu adanya alat peraga sirkulasi darah agar siswa mudah memahami bagaimana proses peredaran darah bisa
terjadi.
Tujuan Pembuatan Alat :
Untuk menguji kebenaran teori yang telah dipelajari dari buku IPA, yang sampai saat ini belum mempunyai alat
yang menggambarkan proses peredaran darah dilihat secara transparan.
Teknik Pembuatan Alat :
Bahan dan Alat :

6 buah botol plastik bekas minyak wangi.


3,5 selang kecil
2 buah gotri kecil
2 buar per kecil
Air dan pewarna merah darah.
Cara Pembuatan Alat
Jantung membutuhkan 4 buah botol ( 2 buah botol untuk serambi kiri dan kanan, dan 2 buah botol untuk bilik kiri dan
kanan )
Katup Jantung butuh selang, 2 buah gotri, dan 2 buah per yang bisa bergerak membuka dan menutup.
Pembuluh Darah menggunakan selang kecil
Paru-paru dan tubuh masing masing menggunakan 1 buah botol.
Bahan-bahan tersebut kami rangkai menjadi alat peraga sirkulasi darah.
Cara Kerja Alat :
Ketika Bilik kiri Jantung buatan ditekan air akan mengalir dari bilik kiri menuju keseluruh tubuh melalui pembuluh
nadi, kemudian menuju keserambi kanan melalui pembuluh balik. Air tidak bisa masuk ke serambi kiri karena katub
jantung kiri menutup dan katup kanan akan terbuka ketika bilik kiri ditekan.
Begitu juga ketika bilik kanan ditekan air akan mengalir dari bilik kanan menuju ke paru-paru melalui pembuluh nadi
paru-paru kemudian menuju ke serambi kiri melalui pembuluh balik paru-paru. Air tidak masuk ke ke serambi kanan
karena katub jantung kanan akan menutup dan katupkana akan terbuka ketika bilik kanan ditekan.
Begitu seterusnya cara kerja alat Gambaran fungsi jantung terhadap sirkulasi darah dilihat cecara transparan
karena semua bahan dibuat dari bahan yang transparan.
Fungsi dan Kegunaan Alat.
Alat IPA ini berfungsi sebagai replikasi sederhana jantung
Gambaran sirkulasi darah dilihat secara transparan.
Digunakan sebagai alat peraga bagi guru ketika menyampaikan materi tentang peredaran darah.
Kesimpulan.
Peningkatan prestasi siswa ditentukan oleh usaha dan kemauan yang tinggi dari siswa itu sendiri, disamping
bimbingan orang tua maupun guru.
Untuk menunjang keberhasilan tersebut kami mencoba berkarya untuk membuat alat belajar IPA tentang proses
peredaran darah.
Mudah mudahan alat IPA ini bermanfaat bagi teman-teman pecinta IPA khusunya, dan dunia pendidikan pada
umumnya.

Penulis mempresentasikan Replika Jantung pada lomba APM Yang diselenggarakan oleh DBE2 Semarang.

Alat IPA ini dibuat oleh : Subyanto (LRC PSBG Dwarawati Gugus Abu Umar Blora). Silakan teman-teman untuk
mencoba membuatnya.

Alat Peraga Murah : Corong Berhitung dari Makassar


Posted on Maret 20, 2009 by mallarangan15

APM Corong berhitung, sedang diperagakan di ajang KKG.

Membuat Alat Peraga Murah (APM) untuk digunakan dalam pembelajaran tidaklah rumit. Modal niat yang tulus atau
keinginan yang mulia memajukan anak bangsa melalui pendidikan di bangku SD sejak awal menjadi spirit berharga
menciptakan karya nyata agar murid-murid menjadi betah dan tertarik bahkan menyenangkan mempelajari pelajaran
seperti Matematika yang selama ini menjadi momok bagi sebagian anak.

Membelajarkan anak didik dengan cara PAKEM, PAKEMI, PAIKEM atau istilah lainnya yang sejenis
berkonotasi Active Learning bukan hanya hiasan di bibir semata. Dibutuhkan kreatifitas guru untuk mewujudkannya.
Salah satu cara mewujudkan hal itu adalah melahirkan APM berinisial Corong sebagai alat yang dapat digunakan
dalam pembelajaran tematik di kelas awal terutama memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak pelajaran
Matematika yang bermakna.
Seperti apakah corong itu?.
Siapkan alat berupa gunting, mistar, cutter, pensil, dan paku. Jangan lupa bahan-bahan yang murah meriah dan
dapat ditemukan di lingkungan sekitar seperti kardus, karton warna, lem kertas, tali, plester, bijibijian yang dapat
diambil atau di buat dari biji semangka yang dikeringkan atau biji kacang hijau, plester, 10 botol bekas air mineral
ukuran sedang, gantungan gorden sebanyak 13 buah, kartu angka/bilangan dari map bekas yang digunting.
Tahukah anda cara membuatnya?
1. Potong botol air mineral menggunakan cutter. Ambil bagian atasnya saja.
2. Susun mendatar ke 10 bagian atas botol tersebut di atas permukaan kardus. Atur jaraknya, kemudian buat lubang
sebesar mulut botol. Setelah itu masukkan mulut botol ke lubang yang telah dibuat pada kardus sehingga botol
ersusun rapi dan tidak bergeser.
3. Potong kardus menggunakan catter sehingga membentuk sebuah balok dengan panjang disesuaikan dengan
lebar botol yang tersusun.
4. Buat laci di salah satu bagian panjang kardus di mana botol terletak di bagian bawah atasnya. Buatkan pegangan
laci dari tali.
5. Setelah lacinya jadi, buatlah latar (bentuk bebas). Pada latar pasang gantungan gorden secara mendatar sejajar
dengan jarak botol.
6. Tempel latar tersebut pada salah satu sisi kardus yang bertolak belakang dengan sisi laci bebrbentuk balok.
Cara Menggunakannya Bagaimana?.
1. Gantung angka pada gantungan gorden sehingga membentuk penjumlahan berulang.
2. Masukkan biji-bijian ke dalam tiap botol sesuai jumlah angka yang tergantung.
3. Tarik laci untuk mengetahui hasil dari perkalian dengan menghitung jumlah biji-bijian.
Indikator apa yang ingin dicapai?.
Dapat mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan menggunakan corong.

KAPAL UAP
Judul
: Alat Peraga Sederhana Fisika Kapal Uap
: Membuktikan adanya hubungan antara hukum aksi reaksi, tekanan
perpindahan kalor pada Kapal Uap.
Dasar teori

:
Kapal Uap

uap, massa jenis dan

Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III), kapal uap juga menggunakan konsep hukum III
Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat
belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.
Bunyi hokum Newton III: Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda
kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang
diterima tetapi berlawanan arah. Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja
pada dua benda yang berlainan.

F aksi = - F reaksi
Tekanan uap adalah suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya.
Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis
suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk menentukan massa
jenis adalah

Dengan: = massa jenis,


m = massa,
V = volume.
Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara konveksi.
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal ini terjadi karena adanya
perbedaan massa jenis dalam zat tersebut.
Rumus perpindan kalor:

dengan ketentuan:
=

Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)


= Massa zat (Gram, Kilogram)
= Kalor jenis (Joule/kilogramC, Joule/gramC, Kalori/gramC)
= Perubahan suhu (C) (t2 - t1)

Alat dan bahan

Gabus
Kaleng bekas minuman
Lilin
Kawat
Koin/ seng
Baskom
Air

Cara pembuatan :
1. Buat dasar kapal dari gabus dengan ukuran 25x10 cm,
2. Potong kawat dengan panjang 35 cm 2 buah sebagai penyangga untuk kaleng,
3. Potong lilin ukuran kecil disesuaikan dengan tinggi penyangga kawat dan lilin tersebut
disimpan dibawah kaleng dengan menggunakan alas koin/ seng, dan
4. Susunlah semua bahan membentuk kapal.
Kesimpulan
:
Dari percobaan diatas pada kapal uap ternyata membuktikan bahwa adanya hubungan antara
hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang menyebabkan kapal uap
tersebut bisa berjalan.

Kesebangunan (ALAT PERAGA


MATEMATIKA SMP)
Kesebangunan

Cara Penggunaan : :
1. Setelah selesai memasang alat, buat segitiga sesuai keinginan dengan catatan besar sudut
dua segitiga sama besar dengan menggunakan antena.
2. Ukur dan amati segitiga tersebut yang telah dibuat.
3. Bandingkan segitiga tersebut, kemudian amatilah apakah segitiga tersebut sebabgun atau
tidak

Alat Peraga IPA


POSTED ON MAY 1, 2014 BY ADMIN

Alat Peraga IPA artikel ini dibuat oleh rekan saya yg punya akun twitter @atakhmad. Alat
Peraga IPA ini dibuat dengan alat sederhana. Kali ini penulis akan menjelaskan bagaimana
membuat alat peraga IPA (alat peraga pernafasan Manusia), tujuan dari dibuat nya alat
peraga ini adalah untuk mengetahui bagaimana peroses pernafasan pada tubuh manusia.

Pembuatan alat peraga IPA alat pernafasan


pada manusia

002 alat peraga IPA


Dibawah ini ada alat dan bahan bahan untuk membuat alat peraga pernafasan manusia
AlatBahan.
1.

Botol Air mineral yang besar


2. Pipa Y
3. BalonKaret
4. Karetgelang
5. Sedotan
6. Lem

Langkah-langkahkerja.

1. Botol aqua dipotongbagianbawah


2. Pipa Y, keduaujungatasdihubungkandenganbalondandiikatdengankaret
3. Pipa Y bagianbawahdihubungankandengansedotan.
4. MasukanPipa Y terbalikkedalambotol aqua danujung yang
berhubungandengansedotandikeluarkanmelaluimulutbotol
5. Bagianbawahbotol yang terpotongditutupidenganbalonkaret yang
telahdipotongkemudiandiikat
6.Bagianbadanbotol yang dipotong-potongdisambungdenganpotonganbalonkaret.
Gambar.Model AlatPeragadaribahanlimbahRumahTangga.

Fungsi bagian-bagian model alat peraga ini


sebagaiberikut :
1. Sedotansebagaitenggorokan
2. Cabangpipa Y sebagaibroncus
3.BalonKaretsebagaiparu
4.Potonganbalon yang diikatpadabagianbawahbotolsebagaidiafragma
5.Potonganbalonkaretpadabadanbotolsebagaiotot.
6. Potonganbotolpadabadanbotolsebagaitulangrusuk.

Cara Kerja Model Alat Peraga ini sebagai berikut :


1. Ketikaudaraditiupkanmelaluiujungsedotan yang keluardarimulutbotol
2. Udaraakanberjalanmasukmelaluisedotanmenujukepipa Y
3. Udaradaripipa Y akanmasukkedalambalonkaret yang diikatkanpadaujungpipa Y.
4. Keduabalon yang terikatpadapipa Y akanmengembang
5. Potonganbalon yang
dihubungkanpadabagianbawahbotolakanmengembangdanpotonganbalon yang
terdapatpadabadanbotoljugamengembangsehinggapotonganbadanbotolakanterangkatkeata
s.
6. Hal inimerupakan proses Inspirasipada proses pernapasanmanusia.
7. Ketikaudaratidakdihembuskanmelaluisedotanbalon yang
beradadalambotolakanmengalamirelaksasi. Hal inimenunjukan proses ekspirasipada proses
pernapasanmanusia.
Itu lah alat peraga alat pernafasan manusia, semoga apa yang penulis jelaskan bisa
bermanfaat untuk semuanya, terima kasih.

ALAT PERAGA FISIKA SEDERHANA


Pembelajaran yang efektif seyogyanya menggunakan alat peraga.
Namun kebanyakan sekolah masih merasakan akan kurangnya sarana dan
prasarana tersebut. Alat Peraga masih cukup sulit didapatkan. Seandainya
ada pun juga belum tentu sesuai dengan pokok bahasan yang sedang
dibahas.
Jalan keluar yang sangat rasional dan realistis adalah membuat alat
peraga sendiri walaupun itu mungkin sangat sederhana. Dengan membuat
alat peraga sederhana guru dapat lebih tepat dan efektif dalam
menggunakannya. Alat Peraga yang dibuat oleh guru sendiri mempunyai
beberapa keuntangan, sebagai berikut:
Guru dapat menggunakan alat peraga tersebut sesuai dengan yang
mereka inginkan, sehingga penggunaan alat peraga lebih pas karena yang
menggunakan adalah sipembuatnya sendiri.
2.
Sekolah tidak akan pernah kekurangan alat peraga karena guru dapat
membuat sendiri dengan memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitarnya.
3.
Biaya untuk pengadaan alat peraga sangat murah.
1.

MINIATUR POMPA HIDROLIK

-->

miniatur pompa hidrolik dapat menerangkan secara kualitatif hukum pascal.


Alat ini terbuat dari :
1. 2 suntikan, 1 dengan diameter besar dan 1 lagi berdiameter kecil
2.selang kecil
3. air
4. papan
CARA KERJA
1. Dorong suntikan kecil apa yang dirasakan

2. Dorong Suntikan besar apa yang dirasakan,


3. Bandingkan perbedaan jika anda mendorong suntikan besar dengan
suntikan kecil

PIPA VENTURI

ALAT DAN BAHAN


1. pipa paralon
2. pipa L
3. shock
4. selang
5. papan
6. fluida( air pada pipa, minyak pada selang)
CARA KERJA
1. alirkan air melalui pipa L
2. lihat perbedaan ketinggian minyak pada selang
3. bagaimana tekanan pada pipa besar dan pipa kecil?
4. bagaimana kecepatan alir air pada pipa besar dan kecil menurut
persamaan kontinuitas?
5. buat kesimpulan

ALAT PERAGA TEKANAN HIDROSTATIS

Teori Tekanan hidrostatis : tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
beratnya sendiri Ph = x g x h Ph = tekanan hidrostatis ( Pa )
= massa jenis fluida ( kg/m3 )
g = percepatan grafitasi bumi ( m/s2)
h = ketinggian zat cair ( m )
Prosedur Penggunaan Alat
1.Masukan air kedalam botol bekas yang sudah diberi lubang secara
mendatar ( lubang pada botol tersebut sebelumnya sudah ditutup dengan
plester ).
2.Buka plester sehingga air keluar dari botol.
3Amati jatuhnya pancaran air yang keluar dari lubang botol tersebut.
4.Ulangi untuk botol yang diberi lubang secara vertical ( lubang di atas dan
bawah ).
5.Buat kesimpulan anda tentang tekanan air pada kedalaman yang sama
( lubang horizontal) dan kedalaman yang berbeda ( lubang vertical )

ALARM DETEKSI GEMPA.


Bahan:
1. Bell pintu kabel (bukan wireless)
2. Kawat listrik halus (bisa dipakai dari kabel bell pintu)
3. Kawat (saya pakai dia 2 mm) (untuk dibuat ring/cincin)
4. Pipa paralon (PVC) (saya pakai 1,5 x 40 cm) (berguna sbg pelindung dari
angin atau binatang seperti cicak)
5. Unting-unting* (yang diharapkan bergerak saat gempa)
6. Paku secukupnya
* alat tukang berguna untuk menentukan posisi vertikal, kadang disebut
bandul aka. lot
Alat:
1. Palu
2. Tang
3. Gergaji
4. Lain2 yang diperluka
Tidak harus seperti ini yang penting prinsip kerja alat (bisa disesuaikan
dengan bahan-bahan yang ada disekitar rumah). Prinsip kerjanya sama saja
dengan menekan bell pintu, hanya saja saklar bell dimodifikasi untuk
berbunyi
saat
goyangan
unting
menyentuh
cincin.

Langkah-langkahnya silakan lihat foto2 dan diagram (tutorialnya


pake gambar aja yach saya rasa sudah cukup dimengerti) di bawah
ini:

Inilah Bahan-bahannya:

Bagian atas paralon tempat penggantung unting-unting:

Dan dibungkus dengan kotak:

Dengan memakai unting-unting yang berbentuk kerucut terbalik itu, kita bisa
mengatur tingkat sensitivitas dari alarm kita dengan menarik atau
menurunkan unting. Selain itu unting mempunyai berat yang cukup untuk
bergerak
saat
terjadi
goyangan.
Yang perlu diperhatikan:
1. Unting dan kabel berbahan konduktor seperti tembaga, besi dan
lain-lain.
2. Unting2 dan kabel penggantungnya harus bergerak bebas dalam
pipa PVC maupun pada cincin kawat.
3. Bagian atas maupun bawah PVC dibuatkan kotak untuk antisipasi
gangguan angin dll (syukurnya saya punya kotak dari plastik
sehingga bisa mengontrol posisi unting tanpa harus membuka
kotak).
4. Nada bell jangan sama dengan bell pintu.
Tips
1. Baiknya cari nada seperti lagu, jadi agak lebih panjang.
2. Pakai baterai alkaline supaya lebih awet.
3. Kotak pembungkusnya lebih baik transparan supaya memudahkan
pengecekan

MODEL HIDRAM
A. Fungsi Alat
Model hidram merupakan salah satu alat yang dapat menunjukan bahwa air
dapat mengalir dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi apabila diberi
energi dan usaha.
B. Prinsip Kerja Alat

Perhatikan gambar di atas.


Apabila bejana 1 ( botol plastic ) kita isi dengan air, maka air akan
mengisi selang mendatar dan selang tegak pada keadaan ini, jika kita pijit
botol pemijit secara serentak maka air akan naik keluar mulut dari mulut
ujung sedotan tegak. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada saat botol pemijit di pijit secara serentak , air akan keluar dari botol
pemijit akan diteruskan melalui selang tegak dan selang mendatar sama
besar. Air pada selang mendatar di teruskan ke bejana karena volume bejana
satu lebih besar dibandingkan volume selang tegak, maka perubahan tinggi
air dalam bejana satu sangat kecil, sedangkan perubahan tinggi air pada
selang tegak sangat besar. Selanjutnya apabila air yang naik pada selang
tegak ini kita tampung dengan bejana 2 yang diletakkan diatas bejana 1,
maka air akan mengalir ke bejana 2 ini. Dengan demikian air bejana
berpindah dari tempat yang lebih rendah ( bejana 1) ketempat yang lebih
tinggi. Naiknya air dikarenakan adanya usaha yang diberikan dengan
pemijatan pada botol pemijat.
A. ALAT dan BAHAN

Alat dan bahan pokok yang diperlukan dalam perancangan Model Hidram ini
yaitu :
1. Botol plastic besar ( botol aqua) ukuran 1,5 liter 2 buah
2. Selang plastic transparan, ukuran diameter 0,6 cm, panjang 1 meter 2 buah
3. karet penutup botol/ dibuat dari karet sandal jepit ( diameternya disesuaikan
dengan lubang botol )
4. Lem Aibon secukupnya
5. Kawat pengikat/ kawat botol, panjang kira-kira 30 cm
6. Paku panjang 2,5 cm/ paku tripleks
7. Multriplek/papan kayu ukuran :
- panjang 25 cm, lebar 15 cm, tebal 1 cm ( 1 buah )
- Panjang 25 cm, lebar 6 cm, tebal 1 cm ( 1 buah )
- Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tebal 1 cm ( 1 buah )
8. Botol bekas suka ukuran 200 cc
B. Bentuk wujud dan bagian bagian Alat
Bentuk wujud model hidram yang akan dirancang, diperkirakan seperti
gambar

A. Langkah-langkah perencanaan Alat


Adapun langkah langkah perancangan alat dalam pembuatan model
hidram adalah :
Siapkan botol aqua ukuran 1,5 liter 1 buah potong bagian dasar
botol aqua tersebut
2.
Buatlah tutup botol berlubang di tengah dengan diameter
penutup botol sedikit lebih besar dari pada mulut botolnya dan diameter
lubang tengah tuutp botol sedikit lebih kecil dibandingkan diameter selang
yang digunakan
3.
Masukkan selang pada lubang tengah penutup botol, dan
kuatkan dengan pelekat/lem, kemudian pasangkan pada lubang botol
4.
Lubangi bagian selang mendatar, sambungkan selang tegak
pada lubang tadi, pada ujung selang mendatar ini dipasang botol pemijit
5.
Siapkan papan kayu atau multripleks dan potong sesuai ukuran
6.
Susun dan pasangkan semua bagian alat yang telah dibuat
seperti pada gambar 1.2
1.

2. Uji coba Alat


Periksalah bagian sambungan selang mendatar dengan selang tegak dan
sambungkan antara selang mendatar dengan botol pemijit, selanjutnya isilah
botol 1 dengan air sambil memperhatikan aliran air pada selang, jika tidak
ada yang kebocoran, permukaan air pada selang tegak sama tingginya
dengan permukaan air yang ada di botol berarti ala sudah baik, Periksalah
sekali lagi keseluruhan dudukan selang dan bejana, apakah cukup stabil
( tidak goyang ) jika tidak stabil hendaknya diperbaiki sampai benar benar
kuat

MENARA BANJIR
Prosedur pembuatan Alat

Alat dan Bahan

1. Balok Kayu
( 0,5 m x 2 cm x 2 cm )
4 Batang
2. Balok palang
( 10 cm x 2 cm x 2 cm )
3 batang
3. Balok palang
( 8 cm x 2 cm x 2 cm )
3 batang
4. Balok Palang
(6 cm x 2 cm x 2 cm )
3 Batang
5. Papan Penyangga
6. Balok Penyangga Alumunium (penusuk)
2 Buah
7. Plat seng
( 2 cm x 6 cm )
2 buah
8. Baterai
1,5 Volt
2 Buah
9. Lampu ( 3 warna )
3 buah
10. Bel Listrik
1 Buah
11. Kayu Penusuk
( 30 cm )
1 buah
12. Gabus
( 10 x 5 cm )
1 buah
13. Sedotan
14. Kabel Secukupnya
15. Paku secukupnya
Langkah-Langkah Perancangan
A. Persiapan Alat
1. Siapkan semua bahan sesuai dengan daftar bahan. Persiapkan juga alat
perkakasnya. Mulai dengan memotong ujung balok palang menjadi separuh
dengan panjang 2 cm

2. Membuat Lubang pada Balok peyangga Penusuk dengan diameter 3 cm


yang akan ditempatkan didalam menara balok

3.Buat runcing kayu sepanjang 30 cm sebagai penusuk dengan diameter 0,5


cm dan tempel plat seng diujung atas kayu tersebut yang akan dipakai
sebagai penyambung sakelar pada saat kayu penusuk melewati balok
penyangga

4. Buatlah balok menara dengan ujung bawahnya di buat kecil seukuran


besar sedotan plastik

Pemasangan Alat
1. Pasang alat seperti pada gambar 1.2

A.
-

Rangkaian listrik untuk menara


Tempelkan lampu pada ujung kayu
Oleskan les/perekat pada ujung kayu yang lain
Masukkan ujung kayu lain tadi pada salah satu ujung sedotan
Hubungkan kabel ke lampu, salah satu kabel dihubungkan ke lubang
Sedotan seperti pada gambar 1.4

Salah satu kabel lainnya dihubungkan ke kutub negatif baterei


Sedangkan kabel lainnya di hubungkan ke kutub positif, kemudian
dihubungkan ke lubang pada sedotan, seperti pada gambar.
Pasang alarm/ bel pada lampu merah

B. Pemasangan menara
1. Pasang balok palang pada salah satu balok kayu pada jarak 15 cm, ,
kemudian salah satu ujung balok palang yang lain dipasang pada balok kayu
yang lain, sehingga membentuk huruf A, kemudian pasang lagi balok palang
pada balok kayu sehingga membentuk seperti menaran ( usahakan diatas
pertemuan antara 3 ujung balok kayu terdapat sela ( lubang ) , lihat gambar
1.5

2. Pasang balok palang yang kedua pada jarak 15 cm (diukur dari palang I )
mengelilingi balok kayu seperti pada palang pertama

3.

Gambar 1.5

Pasang balok palang yang ketiga dengan jarak 10 cm dari palang kedua.
4. Pasang kayu menara yang sudah ada lampunya diatas lubang menara.
5. Tusukkan kayu penusuk ditengah gabus
6. Sedangkan ujung penusuk yang dipasang lempeng besi dipasang diujung
sedotan
III. Uji coba Alat
1.
2.
3.
4.
5.

Sediakan Ember, kemudian masukkan Menara Alarm


Masukkan air sedikit demi sedikit sehingga gabus terangkat naik
Amati apakah gabus mampu menganggkat kayu penusuk tersebut
Ketika gabus terangkat naik, amati nyala lampu hijau, kuning dan merah
Apakah alarm akan nyala/bunyi ketika lampu merah menyala

Karena sudah magang mengajar selama 1 bulan di SD sekitaran Bumi Pengembangan


Insani (BPI), maka kami harus microteaching lagi dan materi ajarnya diacak. Saya
kebagian mengajar IPA bersama lima orang teman saya, Marah, Mila, Velin, Heni, dan
Dede. Saya mengajar IPA kelas V tentang organ peredaran darah dalam tubuh
manusia. Organ peredaran dalam tubuh manusia ada dua yakni jantung dan pembuluh
darah.
Untuk apersepsinya, setelah salam dan doa, adalah lagu yang berjudul Jantung dan
Pembuluh darah, dinyanyikan dengan irama Balonku ada lima, begini liriknya:
Ada empat bagian
Pada jantung manusia
Bilik kiri dan bilik kanan
Serambi kiri dan kanan
Mengalir darah bersih...serrrr
Melalui pembulh nadia
Mengalir darah kotor
Melewati pembuluh Vena
Setelah menyanyikan lagu itu maka saya membahas tentang jantung dan fungsinya,
lalu gerakan kontraksi (mengempis) dan relaksasi (Mengembang). Ketika kontraksi,
jantung mengencang dan mengeluarkan darah bersih. Ketika relaksasi, jantung
mengendur dan masuklah darah kotor. Untuk memamahi perbedaan gerakan kontraksi
dan relaksasi ini, saya memakai alat peraga yang saya ambil dari buku IPA kelas V
salingtemas, ini alat peraganya:

Bahan dan peratalatannya cukup sederhana, hanya butuh botol minum bekas, slang,
pewarna makanan dan air, plastisin, dan gelas transparan untuk menampungg air.
Bagian tutup botol dilobangi seukuran slang yang pura-puranya sebagai pembuluh
darah. Kalau bisa lapisi lobangan tutup botol dengan plastisin agar kedap udara, botol
diisi dengan air yang telah dicampur dengan pewarna makanan.
Cara kerjanya begini: Ketika kontraksi, tekan botol,maka air akan keluar melalui
pembuluh darah, masuk kegelas transparan, dann ketika pegangan pada botol
dilepaskan, maka botol akan kendur, maka air dari dalam gelas akan naik kembali ke
botol, disinlah terjadi relaksasi jantung.

Alat peraga menara hanoi


Uncategorized
by admin

Alat peraga menara hanoi dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk:


1.
Melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving)
2.

Menemukan barisan bilangan dengan cara bermain

3.

Menemukan rumus pola bilangan

Alat peraga dalam pembelajaran atau yang lebih akrab dengan sebutan media pembelajaran sangat berperan
penting dalam penyampaian sebuah materi dalam proses belajar-mengajar. Dalam memahami suatu konsep siswa
masih harus diberikan kegiatan yang berhubungan dengan benda nyata atau kejadian nyata yang dapat diterima
oleh akal siswa. Karena, dalam belajar matematika pengalaman belajar siswa sangatlah penting. Pengalaman
tersebut akan sangat mudah dipahami apabila ditunjang dengan alat bantu belajar, agar pemahaman matematika

tersebut menjadi konkret. Dengan bantuan media pembelajaran, suatu pelajaran yang terkesan sulit seperti
matematika akan lebih hidup dan menarik sehingga paradigma kalau matematika itu selalu identik dengan sulit akan
terasa lebih santai dan menyenangkan. Siswa diharapkan untuk lebih mudah memahami sebuah konsep dan dasar
sebuah materi pelajaran sehingga siswa memiliki dasar-dasar pemahaman yang kokoh dalam memahami konsepkonsep selanjutnya.
Dalam matematika ada banyak pola dan barisan billangan yang kita jumpai mulai dari tingkat SD yang sederhana
sampai SMA bahkan perguruan tinggi. Sungguh tidak lucu rasanya kalau kita begitu sering menemukan dan
menggunakan barisan dan pola tersebut tanpa mengetahui prosesnya. Pembuktian langsung dengan menggunakan
rumus-rumus mungkin akan sangat membosankan. Untuk itu media alat peraga menara Hanoi ini dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan agar suatu materi atau pemahaman bisa masuk ke
siswa sehingga dengan mudah dapat dipahami..
Pembahasan mengenai pemanfaatan alat peraga menara Hanoi dalam pembelajaran pada kesempatan ini akan
dibatasi untuk tingkatan Sekolah Dasar (SD).
Kelas/Semester
: VI/1
Aspek :

: Bilangan

Standar Kompetensi
masalah
Kompetensi Dasar
penggunaan akar dan

: 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

:1.3 Menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi hitung termasuk

pangkat Pemanfaatan dalam pembelajaran.


Tujuan alat peraga menara hanoi untuk pembelajaran matematika di SD dapat dimanfaatkan untuk:

Meminta siswa melakukan pemindahan 1 cakram, 2 cakram, dan seterusnya. Tujuannya adalah melatih
siswa menganalisis dan mengatur strategi penyelesaian.

Meminta siswa menduga nilai bilangan berikutnya dari barisan bilangan yang telah diperoleh, misalnya:
setelah melakukan percobaan hingga 4 cakram diperoleh barisan bilangan 1, 3, 7, 15. Berapakah bilangan
berikutnya?

Meminta siswa menduga pola bilangan dari barisan bilangan yang telah diperoleh, misalnya: 1=2-1, 3=4-1,
7=8-1 atau 1=21-1, 3=22-1, 7=23-1.

ASAL TEKA TEKI MENARA HANOI


Menara Hanoi merupakan salah satu diantara berbagai teka-teki dalam matematika. Teka-teki ini ditemukan
ditemukan oleh Edouard Lucas, ahli matematika Perancis di tahun 1883. Teka-teki ini berdasarkan pada sebuah
cerita legenda tentang candi Indian atau menara Benares di India yang memiliki tiga tiang dan salah satu tiangnya
terdapat 64 tumpukan cakram emas. Para pendeta mendapat tugas untuk memindahkan cakram emas itu ke tiang
yang lain sesuai dengan suatu aturan. Pendeta Brahma, melaksanakan tugas dari peramal di masa lalu, sesuai
dengan aturan teka-teki ini. Menurut legenda ini, bila teka-teki ini diselesaikan, dunia akan kiamat. Tidak jelas benar
apakah Lucas menemukan legenda ini atau terinspirasi olehnya. Bila legenda ini benar, dan pendeta itu bisa
memindahkan satu cakram tiap detik, menggunakan pemindahan paling sedikit, maka akan memakan waktu 2641
detik atau kurang lebih 584,582 milyar tahun.

This post has no tag

Leave comment
NOV

24

Alat Peraga Matematika Klinometer


Artikel
by admin

Fungsi/kegunaan: mengajarkan pengukuran tak langsung melalui kegiatan lapangan


Alat yang dipakai:
1.
Peraga klinometer
2.

Meteran/kurvameter

3.

Meja (untuk meletakkan alat peraga klinometer)

4.

Tabel nilai fungsi trigonometri/kalkulator

Dengan bantuan peraga klinometer, kita dapat mengukur tinggi suatu benda di sekitar kita (misalnya pohon, gedung,
tiang dan lain-lain). Klinometer sendiri berfungsi dalam membantu menentukan besarnya suatu sudut elevasi.
Dalam menggunakan klinometer sebaiknya dilakukan oleh dua orang, satu orang memegang dan membidik sasaran
yang akan diukur dan satu orang yang lain melakukan pengamatan dengan membaca sudut dan mencatat hasilnya.
Gambar: contoh pengukuran

Keterangan gambar:
a = sudut elevasi
p = tinggi mata pengukur dari tanah (dalam hal ini berarti tinggi meja)
x = Jarak pengukur dengan tiang bendera (obyek)
y = tinggi obyek dikurangi p
Petunjuk kerja:
Misalkan kita ingin mengukur tinggi suatu tiang bendera (obyek) dengan bantuan peraga klinometer, maka secara
garis besar kegiatan yang kita lakukan adalah sebagai berikut:
Perhatikan gambar di atas!

1.

Letakkan klinometer di atas meja dengan posisi menghadap tiang bendera (obyek) yang akan kita ukur
tingginya seperti pada gambar di atas. Usahakan agar tali/benang yang diberi bandul tersebut mengarah
lurus ke bawah. Karena dalam kegiatan ini menggunakan meja, maka tinggi mata pengamat berarti tinggi
meja tempat meletakkan klinometer. Misalnya tinggi meja adalah p dan jarak obyek dengan tepi meja (dalam
gambar di atas ditunjukkan dengan tepi meja bagian belakang/kiri) adalah x.

2.

Arahkan klinometer ke puncak benda yang akan kita ukur tingginya dan lihatlah puncak tersebut melalui
lubang pembidik. Pada pengamatan ini, titik (obyek) yang dibidik dan lubang pembidik harus terlihat dalam
suatu garis lurus.

3.

Periksalah dengan cermat letak tali bandul terhadap busur derajat pada klinometer. Dari pengamatan ini,
kita akan memperoleh sudut elevasi untuk mengukur tinggi banda yang dimaksud. Misalkan tali bandul
menunjuk sudut b dan sudut elevasinya a, maka a = 90o b.

4.

Untuk memperoleh hasil pengukuran yang lebih teliti, lakukanlah pengamatan beberapa kali (tiga atau
empat kali) dan ambillah rata-ratanya untuk perhitungan selanjutnya.

Setelah anda memperoleh hasil pengukuran di lapangan, untuk menentukan tinggi obyek yang di cari, kita
menempuh dua macam cara yaitu dengan:
a. Perhitungan secara grafis (geometri)
Dari pengukuran di lapangan diperoleh nilai a , p dan x , kemudian untuk menentukan tinggi obyek, maka dicari dulu
nilai y. Buatlah gambar berskala dari nilai-nilai tersebut dalam kertas gambar atau kertas berpetak, misalkan ambil
skala 1cm = 1 meter. Dari gambar yang telah kita buat dapat dihitung tinggi y, sehingga tinggi obyek adalah y + p.

b. Perhitungan biasa dengan bantuan tabel nilai fungsi trigonometri atau kalkulator
Untuk menentukan tinggi obyek tersebut menggunakan perhitungan biasa dapat dilakukan dengan rumus
trigonometri . Dari pengukuran di lapangan diperoleh nilai a , p dan x. Dengan menggunakan tabel nilai fungsi
trigonometri atau kalkulator maka dapat kita cari nilai tangen a. Sedangkan dari gambar di bawah ini dapat dilihat
bahwa tg a = , sehingga y = x tg a .
Jadi tinggi obyek adalah y + p.

Anda mungkin juga menyukai