Anda di halaman 1dari 10

METODE GEOLOGI LAPANGAN

Peralatan Geologi dan Prosedur Pengukuran

Oleh:
Nurhijriany Sulam
471413014

DosenPengampu:
Muh Kasim, S.T. M.T

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
2015

1. Peralatan geologi beserta fungsinya.


Lup

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai
titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak
di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil
dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Di geologi, lup
digunakan untuk mengamati batuan misalnya mineral maupun fosil., lensa
pembesar yang umum dipakai adalah perbesaran 8 sampai 20

GPS

Global positioning systems menggunakan ultra high frekuensi sinyal


gelombang radio dari satelit, dan secara trigonometri menghasilkan
kedudukan latitude dan longitude posisikita di lapangan. GPS dapat diatur
untuk sistem grid tertentu. Referensi global World Geodetic System 1984
(WGS84) adalah yang paling umum digunakan.

Meteran

Alat ukur yang digunakan dalam kegiatan lapangan biasanya


menggunakan meteran 50 meter. Berbentuk seperti roll kabel agar praktis
dibawa. Biasanya digunakan untuk mengukur jarak litasan dalam suatu
daerah ataupun mengukur ketebalan lapisan, lebar singkapan, dan lainlain.

Palu Geologi

Alat yang sangat penting saat melakukan kerja lapangan, baik untuk
sampling dan, jika perlu, untuk membuat fresh surface dari batuan
sehingga tekstur dan struktur mineral di dalamnya dapat dideskripsi
dengan baik.

Larutan HCl

Pada saat di lapangan, HCl digunakan untuk menguji kadar karbonat


pada batuan. HCl yang digunakan sebaiknya tidak terlalu pekat, umumnya
yang dipakai adalah yang 0,1 N.

Komparator

Komparator dipakai untuk membantu dalam deskripsi batuan,


misalnya komparator butir, pemilahan (sorting) atau prosentase komposisi
mineral, maupun tabel-tabel determinasi batuan baik batuan beku, batuan

sedimen dan batuan metamorf, dan lain sebagainya.


Kompas Geologi

Kompas klinometer digunakan untuk mengukur orientasi struktur


geologi batuan (strike/dip, lineasi, plunge, rake, dll) di lapangan. Kompasklinometer juga dapat digunakan bersamaan dengan peta topografi untuk
menentukan lokasi yang akurat.

Kantong Sampel

Kantong contoh batuan (kantong sampel) dapat digunakan kantong


plastik yang kuat atau kantong jenis lain yang dapat dipakai untuk
membungkus contoh-contoh batuan dengan ukuran yang baik yaitu kurang
lebih (13x9x3) cm. Sedangkan kertas label digunakan untuk memberi
kode pada tiap contoh batuan sehingga mudah untuk dibedakan. Dapat
juga menggunakan "permanent spidol" untuk meberi kode langsung pada
kantong.

Kamera

Kamera Berfungsi untuk mendokumentasikan singkapan, bentang


geomorfologi, ataupun kondisi geologi tertentu yang dirasa penting dalam
penelitian lapangan kita.

Peta

Peta berfungsi untuk penentuan atau plotting lokasi. Jenis-jenis peta


yang relevan, seperti: peta geologi regional, peta topografi, peta lapangan,
dan citra satelit

Buku lapangan

Buku catatan lapangan atau biasa disingkat BCL bisa dibilang


sebagai perlengkapan nomor satu yang tidak boleh lupa dibawa saat ke
lapangan. Semua hal-hal penting di lapangan di catat di buku ini. Mulai
dari data-data hasil pengukuran, sketsa, deskripsi, dan lain-lain ada di
dalamnya. Beberapa orang menganggap buku catatan lapangan adalah
nyawa seorang geologist. Jika buku ini hilang atau rusak, data-data
lapangan yang sudah susah payah diperoleh pun akan hilang dan bisa
dipastikan pekerjaan akan berantakan
2.

Prosedur Pengukuran
a. Pengukuran strike/dip (Gambar1, 2 dan 3)
- Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan sisi E kompas
pada bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung
berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang
ditunjuk oleh jarum N merupakan arah strike yang diukur (jangan
lupa menandai garis strike yang akan dipakai untuk pengukuran dip).
-

Misal hasil dari pembacaan N 185oE.


Pengukuran dip dilakukan dengan menempelkan sisi W (jika
mengunakan kompas brunton biasa)kompas pada bidang yang diukur
dalam posisi kompas tegak lurus garis strike (posisi nivo tabung
berada di atas). Putar klinometer sampai gelembung berada pada pusat
nivo tabung.

b. Pengukuran arah
-

Kompas dipegang dengan tangan kiri setinggi pinggang.


Kompas dibuat horizontal (dengan bantuan bulls eye) dan

dipertahankan demikian selama pengamatan.


Cermin di atur, terbuka kurangl ebih 135 menghadap kedepan dan

sighting arm dibuka horizontal dengan peep sight ditegakkan.


Badan diputar sedemikian rupa sehingga titik atau benda yang
dimaksud tampak pada cermin dan berimpit dengan ujung pembidik
dan garis tengah pada cermin. Untuk mempermudah prosedur ini,
yang diputar tidak hanya tangan dengan kompas, akan tetapi seluruh

badan.
Baca jarum Utara kompas, setelah jarum tidak bergerak. Hasil bacaan
adalah arah yang dimaksud azimuth = N 45o E.

c.

Pengukuran kemiringan lereng


-

Tutup kompas dibuka kurang lebih 45o, sighting arm dibuka dan

ujungnya ditekuk 90o.


Kompas dipegang dengan posisi seperti yang diperlihatkan skala

klinometer harus di sebelah bawah.


Melalui lubang peep-sight dan sighting-window dibidik titik yang
dituju. Usahakan agar titik tersebut mempunyai tinggi yang sama

dengan jarak antara mata pengamat dengan tanah tempat berdiri.


Klinometer kemudian diatur dengan jalan memutar pengatur di bagian
belakang kompas, sehingga gelembung udara dalam clinometer

level berada tepat di tengah.


Baca skala yang ditunjukkan klinometer. Satuan kemiringan dapat
dinyatakan dalam derajat maupun dalam persen.

d. Pengukuran pada bidang foliasi sama seperti pengukuran strike dan dip pada
struktur bidang.
e. Pengukuran unsur struktur geologi

Cara pengukuran arah kelurusan (liniasi)


Arah visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan

struktur garis yang akan diukur.


Menghorizontalkan kompas (gelembung nivo mata sapi berada
di tengah nivo), kemudian harga yang ditunjuk oleh jarum

utara kompas adalah harga arah-liniasinya.


Cara pengukuran arah penunjaman (trend)
Menempelkan alat bantu (buku lapangan atau clip board) pada
posisi tegak dan sejajar dengan arah yakni struktur garis yang

diukur.
Menempel kansisi W atau E kompas pada posisi kanan
atau kiri alat bantu dengan visir kompas (sigthing arm)

mengarah pada penunjaman struktur garis tersebut.


Menghorizontalkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan
horizontal/gelembung berada di tengah nivo), maka harga yang
ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah

penunjamannya (trend).
Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge)
Menempelkan sisi W kompas pada sisi atas alat bantu yang

masih dalam keaadaan vertikal.


Memutar klinometer hingga gelem bung pada nivo tabung
berada di tengah nivo dan besar sudut penunjaman (plunge)
merupakan besaran sudut vertikal yang ditunjukkan oleh

penunjuk pada skala klino meter.


Cara pengukuran Rake/Pitch pada cermin sesar.
Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis
tesebut terdapat (garis horizontal sama dengan jurus dari

bidang tersebut) yang memotong struktur garis.


Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh garis

horizontal (dengan menggunakan busur derajat).


Cara pengukuran arah breksiasi
Arah visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan
struktur garis yang akan diukur. Misalnya arah liniasi sumbu
terpanjang dari fragmen breksi sesar.

Menghorizontalkan kompas (gelembung nivo mata sapi berada


di tengah nivo), kemudian harga yang ditunjuk oleh jarum
utara kompas adalah harga arah breksiasinya.

3. Inklinasi dan Deklinasi


a. Inklinasi adalah kecondongan jarum kompas yang disebabkan oleh
perbedaan letak geografi suatu daerah terhadap kutub bumi. Sudut
kecondongan akan hampir 0 (horizontal) apabila kita berada di dekat/di
sekitar equator, dan semakin bertambah besar apabila mendekati kutubkutub bumi. Dengan demikian, maka tiap tempat di atas bumi ini akan
mempunyai sudut inklinasi yang berbeda-beda.Pada dasarnya, sebelum
kompas geologi itu dapat digunakan dengan baik, kedudukan jarum harus
horizontal. Untuk itu bisa digunakan beban (biasanya ada) yang dapat
digeser sepanjang jarum kompas.
b. Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah utara jarum kompas dan
arah utara sebenarnya (Utara geografi), sebagai akibat dari tidak
berimpitnya titik utara magnet dan titik utara geografi.Besarnya deklinasi
di suatu daerah umumnya ditunjukkan pada peta topografi daerah tersebut.
Untuk menyesuaikan agar kompas yang akan dipakai menunjukkan arah
utara yang sebenarnya, lingkaran derajat pada kompas harus digeser
dengan cara memutar adjusting screw yang terdapat pada sisi kompas
sebesar deklinasi yang disebutkan. Contoh nya, deklinasi di suatu daerah
adalah 15o West.Artinya, utara magnetik berada 15o sebelah barat dari
utara geografi. Dalam hal ini lingkaran derajat harus diputar, sehingga
index akan menunjuk pada angka 15osebelah barat titik 0o.

Anda mungkin juga menyukai