Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu pembimbing yang
telah membimbing dan mengarahkan kami demi kelancaran proses pembuatan makalah ini,
sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyusun makalah ini agar mahasiswa kedokteran UNIZAR dapat mengetahui
dan memahami tentang siklus dan pembelahan sel, sehingga dapat digunakan untuk
pembelajaran dalam modul-modul selanjutnya.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat kurang dari
sempurna. Oleh karena itu Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para
pembaca demi kelancaran dan sempurnanya makalah ini. Dan demi kelancaran makalah
selanjutnya.

Mataram, 14 Januari 2009

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap modul saling terintegrasi, sehingga mahasiswa dituntut untuk dapat
menguasainya. Dalam sub bab ini akan dibahas tentang siklus dan pembelahan sel.
Dimana pokok bahasan ini sangat penting dipelajari dan dipahami sejak awal, sebelum
melanjutkan ke pokok bahasan yang lebih tinggi.
Dalam makalah sebelumnya telah dibahas tentang struktur dan organisasi sel, dan dalam
makalh ini akan dibahas tentang siklus & pembelahan sel. Tahap-tahap pembelahan sel
terdiri atas mitosis dan meiosis.
1.2 Rumusan Masalah
-

Jelaskan tentang tahapan siklus sel!

Jelaskan regulasi dan kontrol siklus sel!

Jelaskan regulasi dan kontrol pembelahan sel!

Apa yang dimaksud dengan mitosis dan meiosis?

Jelaskan perbedaan dan persamaan mitosis dan meiosis!

Jelaskan tahap-tahap mitosis!

Jelaskan tahap-tahap meiosis!

1.3 Tujuan
Kami menyusun makalah ini dengan tujuan :
-

Menjelaskan tentang tahap-tahap siklus sel

Menjelaskan regulasi dan kontrol siklus sel

Menjelaskan regulasi dan kontrol pembelahan sel

Menjelaskan tentang pengertian mitosis dan meiosis

Menjelaskan perbedaan dan persamaan mitosis dan meiosis

Menjelaskan tahap-tahap mitosis

Menjelaskan tahap-tahap meiosis

BAB II
ISI
PEMBAHASAN
Pada populasi sel yang selalu mengalami pembaharuan, seperti pada epitel yang
membatasi saluran cerna, sel-sel membelah diri secara periodik. Proses mitosis dan
interfase ini (periode di antara pembelahan sel) disebut siklus sel.
Lama berlangsungnya siklus ini untuk setiap jenis sel kini dapat diperhitungkan dengan
tepat. Menjelang akhir interfase disintesis DNA. Tahap ini disebut tahap duplikasi DNA
atau tahap S (sintesis). Setelah tahap S, sebelum mitosis, sel memasuki masa tenang yang
disebut tahap pascaduplikasi atau tahap G2 dan kemudian menjalani profase, metafase,
anafase, dan telofase. Setelah selesai mitosis, sel-sel anak masuk dalam tahap
praduplikasi atau tahap G1 dari interfase, yang berlangsung sampai terjadi duplikasi DNA
sebelum mitosis berikutnya berlangsung. Siklus sel tidak sama untuk pelbagai jenis sel,
misalnya hanya singkat saja pada epitel yang membatasi usus, dan jauh lebih panjang
pada sel hati.
Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10%
dari siklus sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada fase interfase.
Interfase terdiri dari periode G1, S, dan G2. pada periode G1 selain terjadi pembentukan
senyawasenyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma
sehingga sel tumbuh memebesar, dan kemudian sel memasuki periode S yaitu fase yang
terjadinya proses replikasi DNA. Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2)
mempersiapkan segala keperluan untuk pemisahan kromosom, dan selanjutnya diikuti
oleh proses pembelahan sotiplasma (C). Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki
pertumbuhan sel baru (G1).
Regulasi dan kontrol siklus dan pembelahan sel
Seperti halnya semua kejadian yang ada di alam ini, ternyata semua ada yang
mengontrolnya. Termasuk yang terjadi pada siklus sel-sel itu untuk masuk ke fase M.
bahkan tidak hanya M. untuk masuk dan keluar setiap fase pada interfase juga dikontrol.
Pengontrol atau yang mengatur adalah protein kinase. Yang akan dilkontrol adalah kondisi
lingkungan, pertumbuhan sel, replikasi DNA, mesin mitosis. Mekanisme regulasi atau
pengontrolan itu dapat kita ibaratkan sebagai mesin siklus sel yang apabila hendak

menjalankan atau berpindah dari satu siklus ke siklus sel harus di cek dulu dengan
serangkaian pertanyaan cekpoint. Sebagai cekpoint untuk start memasuki G1 sebagai
contoh, pertanyaan yang muncul adalah : apakah sel-selnya sudah tumbuh cukup besar,
apakah kondisi lingkungan menguntungkan? Kemudian ketika akan masuk ke fase M maka
pertanyaan yang muncul adalah : apakah lingkungan menguntungkan, apakah ukuran sel
sudah cukup besar? Apakah semua DNA sudah direplikasi?. Sedangkan ketika akan keluar
dari fase M maka pertanyaan yang muncul adalah apakah semua kromosom sudah terikat
pada mikrotubula?. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul sebagai sarana pengonyrol apakah sel
sudah siap untuk memasuki atau keluar dari suatu fase pada siklus sel.Mitosis merupakan
Suatu proses pembelahan sel somatik menjadi 2 sel anak identik dengan induknya,
sedangkan meiosis Suatu proses pembelahan, dimana sel kelamin / gamet mempunyai
jumlah haploid yang hanya mengandung 1

dari masing-masing pasangan kromosom

(setengah kromosom induk).


Perbedaan mitosis & meiosis
No.
1.
2.

Faktor Pembanding
Jumlah pembelahan
Jml.
Sel
anak
komposisi genetik

Mitosis
Meiosis
1 kali pembelahan
2 kali pembelahan
& 2, masing-masing diploid 4,
masing-masing
(2n) dan secara genetik haploid(n)
identik dengan induknya

mengandung

separuh

dari jumlah kromosom


sel

induk,

secara

genetik tidak identik


3.

Sinapsis
homolog

kromosom Tidak terjadi

dengan sel induknya


Sinapsis
merupakan
keunikan

meiosis,

selama

profase

kromosom

homolog

bergabung

sepanjang

tubuhnya
tetrad

membentuk

(kelompok

kromatid),
menyebabkan

sinapsis
pindah

4.

Tempat terjadinya

silang antara kromatid


Organ
reproduksi

Sel tubuh

(tempat
5.

Peranan

pembentukan

sel kelamin)
Untuk perbanyakan sel, Untuk
pembentukan
pertumbuhan, perbaikan/ sel kelamin.
mengganti
rusak,

dan

sel

yang Melestarikan

reproduksi kromosom,

aseksual.

jumlah
menjaga

agar jumlah kromosom


tidak berlipat ganda,
terjadinya

kombinasi

gen baru

Tahap-tahap mitosis

Profase
1. Benang- benang kromatin menjadi padat (menebal & memendek) sehingga
kromosom menjadi terlihat sebagai bangunan mirip batang, pendek, dan gelap.
2. Pasangan sentriol umumnya berdampingan dengan inti sel interfase, berduplikasi,
membentuk anak sentriol dan pasangan sentriol bergerak saling menjauhi untuk
menempati kutub-kutub yang berlawanan.
3. Anak inti lambat laun menghilang, isinya melekat pada beberapa kromatid.
4. Akhirnya selubung inti mulai hancur.

Metafase

Semua kromosom bergerak ke tengah sel, berhubungan dengan spindel dan menyusun
diri pada bidang ekuator, tegak lurus pada sumbu panjang spindel, dan sejajar
terhadap sumbu tempat berlangsungnya sitokenesis.
-

Anafase
Setelah pembelahan lengkap pada sentromer, kromosom anak bergerak ke arah kutub
sel yang berlawanan, satu set diploid (46) ke masing-masing ujung sel.

Telofase
1. Benang-benang kromosom sudah berada di daerah kutub masing-masing, yang
semakin lama semakin menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang
kromatin yang tipis.
2. membran nukleus mulai terbentuk
3. Nukleoulus mulai muncul kembali
4. Pada bidang ekuator terbentuk penebalan plasma. Selanjutnya sitoplasma akan
terbagi dua, disebut proses sitokenesis. Proses itu akan membagi sel menjadi dua.
Maka terbentuklah dua sel anak yang identik satu sama lain dan identik dengan sel
induknya.

Tahap-tahap meiosis

Pada meiosis terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan
jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu pada meiosis terjadi dua kali
periode pembelahan sel., yaitu pembelahan sel pada meiosis satu dan pembelahan pada
meiosis dua.

Meiosis satu terdiri atas empat tahap yaitu profase I, metaphase I, anaphase I,
dan telofase I.

profase I, terdiri atas :


1. Leptonema (leptoten)
Terlihat benang-benang halus dibagian inti sel dan mulai terbentuk kromosom
2. Zigonema (Zigoten)
a. Pembentukan kembaran kromosom
b. Kromosom homolog yang berpasangan, sedangkan peristiwanya antara
komponen homolog dinamakan sinapsis
3. Parkinema (Parkiten)
Geminus terbentuk secara sempurna
4. Diplonema (Diploten)
a. Kromosom membelah membujur sehingga setiap kelompok sinapsis
terbentuk 4 kromatid dan letaknya saling menjauh. Namun pada titik-titik
tertentu masih ada hubungan disebut kiasma. Adanya kiasma ini
memungkinkan terjadinya pindah silang.
b. Pasangan kromosom homolog memisahkan diri
5. Diakenesis
a. kromosom makin tebal
b. Geminus menyebar disepanjang inti

Metafase I, terjadi tahap-tahap :


1. Dinding inti & nukleoulus menghilang
2. Terbentuk benang-benang spindle
3. Kromosom homolog bergerak kebidang ekuator dengan sentromer mengarah ke
kutub

Anafase I
Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan tanpa pemisahan
sentromer

Telofase I, terjadi tahap-tahap:


1. RE membentuk membran inti disekitar kelompok kromosom yang telah sampai
dikutub pembelahan
2. Membran inti dan anak inti kembali terbentuk
3. Pembentukan membrane plasma untuk memisahkan sel anakan
4. Terbantuk 2 sel anakan yang haploid

Meiosis dua terdiri atas empat tahap yaitu profase II, Metafase II, Anafase II, dan
Telofase II

Profase II, terjadi tahap-tahap:


1. Pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang sentriol baru
2. Setiap pasang sentriol bermigrasi ke kutub yang berlawanan
3. Mikrotubul membentuk spindle dan membrane inti
4. Nukleus lenyap, kromosom berubah menjadi kromatid

Metafase II, terjadi tahap-tahap:


1. Spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan
2. Kromatid tertarik kebidang ekuator

Anafase II, terjadi tahap-tahap:


1. Seluruh isi sel serta benang-benang spindle dari gelendong bertambah panjang.
Bersamaan dengan itu sentromer membelah menjadi dua.
2. Kromatid yang berpasangan saling berpisah dan masing-masing kromatid
bergerak ke arah kutub yang berlawanan.

Telofase II, terjadi tahap-tahap:

1. Benang-benang kromatid yang telah sampai dikutub merubah menjadi benangbenang kromatin.
2. Karioteka dan nucleus terbentuk kembali
3. Pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang membagi sitoplasma menjadi dua
bagian
4. Terbentuk empat sel baru dengan jumlah kromosom setengah kromosom sel
induk. (haploid = n )

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Makhluk hidup dalam mempertahankan hidupnya selalu mengalami pembelahan sel
yang terdiri dari mitosis dan meiosis. Mitosis terjadi pada sel somatis, mengalami satu
kali pembelahan dan menghasilkan dua sel anakan yang identik dengan induknya,
sedangkan meiosis terjadi pada sel sel kelamin dan mengalami dua kali pembelahan
serta menghasilkan 4 sel anakan dan memiliki jumlah kromosom setengah dari
induknya.

DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ; EGC ; Jakarta, 1997.
L. Carlos junqueira, Jose Carneiro, Robert O. Kelley ; Histologi Dasar, Edisi ke-8 ; Jakarta,
1997.
Biologi, Airlangga, 1995.

Anda mungkin juga menyukai