sawi mampu tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Sawi mempunyai nilai
ekonomi tinggi setelah kubis krop, kubis bunga, dan brokoli.
Sawididuga berasal dari Tiongkok (Cina), tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2500 tahun
lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan (Rukmana, 2002). Ditinjau dari aspek
klimatologis .
Indonesia
sangat
tepat
untuk
dikembangkan
untuk
bisnis
sayuran.
Usaha pertanian : Jenis tanaman hortikultura : sayur sawi sosin (Termasuk kedalam komoditi
pertanian rakyat)
Pemasaran (Marketing) : pedagang pengumpul, pedagang eceran yang di pasarkan ke beberapa
pasar besar di Palembang seperti, pasar Jakabaring,Pasar Induk, Pasar Pal 5. dimana ;
Hasil produksi(Output) :
Usahatani
Untuk menghitung perolehan usahatani digunakan konsep keuntungan dan pendapatan petani.
Laba = penerimaan semua biaya yang diperhitungkan (termasuk tenaga kerja keluarga,
penyusutan, dll.)
Laba = 2.800.000 760.000 = 440.000
Pendapatan petani = penerimaan biaya kas yang dikeluarkan (tidak termasuk nilai biaya
keluarga, penyusutan, dll.)
Pendapatann petani = 2.800.000 1.200.000 = 1.600.000
1.Tanah
Kontribusi tanah pada produksi dipengaruhi oleh luas dan kesuburan. Kesuburan
dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia tanah.
Sebagai modal, tanah mempunyai karakteristik:
1. jumlah tidak dapat ditambah
2. Tanah merupakan modal tidak bergerak
3. tidak memerlukan penyusutan
2.Tenaga kerja
Pengaruh tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas serta pengalaman . dalam hal ini
pertanian rakyat sawi ini hanya dilakukan oleh 3 orang dimana merupakan satu keluarga yaitu
bapak Suparla, inu Jamilah, beseta satu anaknya). Dapat dikatakan bahwa meskipun merekrut 3
orang tenaga kerja namun tidak menambah hasil usaha tani sehingga dismpulkan bahwa terdapat
pengangguran terselubung (disguised unemployment) menambah tenaga kerja tidak dapat
menambah jumlah dan hasil produksi terjadi ketidakefisienan tenaga kerja.
3.Modal
Modal adalah barang atau uang yang bersama dengan faktor produksi lain (tanah dan tenaga
kerja) menghasilkan barang baru. Dalam hal ini yang dikatkan modal adalah
Tahapan budidaya sawi pakcoy, dimulai dengan pemilihan bibit. Karena bibit merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan usaha ini, pilihlah bibit yang terbaik sebelum Anda
menanamnya. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain berbentuk bulat, kecil-kecil, permukaannya
licin mengkilap dan agak keras, warna kulit bibit cokelat kehitaman.
Selain itu perhatikan pula tempat penyimpanan bibit sawi, agar kualitasnya tidak
menurun atau bususk sebelum ditanam. Oleh karena itu perhatikan lama penyimpanan, suhu, dan
kadar air tempat penyimpanan. Sebaiknya bungkus bibit dengan kemasan aluminium foil agar
tidak rusak dan bisa tertutup rapat.
Proses pembibitan
Pembibitan dimulai dengan menyiapkan media tanam berupa bedengan dengan ukuran
satu meter persegi, kemudian diberikan pupuk terlebih dahulu. Pupuk yang digunakan adalah 10
kg pupuk kandang, pupuk urea sebanyak 20 gram, pupuk TSP sebanyak 10 gram, dan pupuk
KCL sebanyak 7,5 gram. Pembibitan dilakukan dengan menabur benih di seluruh media tanam
secukupnya, sesuai dengan luas lahan yang akan Anda gunakan untuk budidaya. Biasanya
takaran idealnya 750 gram bibit untuk 1 hektar lahan.
Setelah ditebari bibit, media ditutupi tanah kembali dan dilakukan penyiraman setiap hari
dengan menggunakan penyemprot. Selanjutnya sawi akan dipindahkan ke lahan tanam yang
lebih besar, setelah berusia 3 minggu. Dengan jarak tanam antar bibit 20 cm x 20 cm.
Persiapan lahan (bedengan)
Seminggu sebelumnya untuk mengembalikan kegemburan tanah, lakukan pencangkulan
lahan terlebih dahulu dan berikan pupuk kandang 20 ton/ha, TSP 100 kg/ha, dan 75 kg/ha. Dan
menjaga kadar pH tanah, kandungan pH yang dianjurkan untuk tanaman sawi adalah 6-7.
Selanjutnya buatlah bedengan dengan tinggi 40 cm, lebar 120 cm, dan panjang 100 meter.
Sedangkan jarak antar bedenagn yaitu 30 cm, yang kemudian dibuat parit dengan diisi air
setinggi 20 cm untuk penyediaan air bagi tanaman.
Pemeliharaan
Setelah berumur
pembibitan,tanaman sawi atau saucin pakcoy sudah bisa dipanen.Caranya dengan memotong
pangkal batang,mencabut seluruh tanaman ,atau memetik daunnya satu per satu.Untuk tanaman
yang pertumbuhannya baik,disetiap satu kapling lahan dapat menghasilkan 5-10 karung
sawi.Panen bisa dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan mengatur waktu tanam satu bendengan
dengan bendengan lainnya.
Beberapa aktifitas yang dilakukan pada pasca panen,diantaranya adalah:
1. membawa hasil panen sesegera mungkin ke tempat yang teduh agar tidak cepat layu
karena sinar matahari.
2. bersihkan sawi tersebut den membuang tanah yang melekat pada sawi atau dengan
memotong bagian yang tidak penting, kemudian cucilah dengan menggunakan air guna
memperpanjang kesegeran sawi.
3. sortir hasil panen dengan membuang kotoran gulma serta sawi yang kurang baik.
4. sawi yang telah disortir tersebut selanjutnya disusun dengan posisi berdiri,dan tidak
terlalu rapat.
5. beri percikkan air secukupnya agar sawi tidak layu dan siap dipasarkan.
Kesuburan tanah
Faktor fisik
Dari segi fisik , tanah yang subur dapat dilihat dari kegemburannya,untuk itu perlu
dilakukan pembalikan tanah baik cangkul atau dibajak hingga kedalaman 30-40cm yang
diharapkan dapat memberikan dampak positif yaitu:
1. terjadi arasi atau pertukaran udara di dalam tanah,gas racun akan menguap dan diganti
ole oksigen.
2. adanya oksigen menyebabkan jasad renik aerob dapat berkembang dengan baik sehingga
menambah kesuburan tanah
3. air mudah meresap sehingga tanah tidak mudah tergenang dan kelemahan air tanah
berkurang.
4. menekan pertumbuhan bibit penyakit ,harus hama dan gulma karena mati terkena sinar
matahari
Selain pembalikan tanah,tanah yang tidak gembur perlu diberi pupuk organik dan pasir .Pada
musim kemarau ,tanah yang gembur dapat berfungsi sebagai mulsa sehingga dapat mengurangi
penguapan air tanah.
Tanah yang telah digemburkan dibuat bedengan berukuran 90-100cm yang jarak antara
bedengan sekitar 40cm dengan panjang 5-10 m tergantung dengan keadaan lahan.Bila tanah
tidak pernah tergantung air, tinggi bedengan kurang lebih 20cm tetapi bila sering tergenang air
atau lahan sawah,tinggi bedengan kurang lebih 50-60cm.
Faktor kimia
Dari segi kimia,tanah yang subur cukup mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman yaitu unsure hara makro (nitrogen,fosfor,kalium,karbon,hydrogen dan oksigen),unsur
hara
sedangkan
kalsium,magnesium
dan
belerang)
dan
unsur
hara
mikro