Anda di halaman 1dari 47

Modul Pelatihan Pemberdayaan

Masyarakat Bidang Pekerjaan


Umum
MODUL B
MODUL BIDANG SOSIAL LINGKUNGAN
KE-PU-AN

PENYEDIAAN AIR BERSIH

KATA PENGANTAR
Buku panduan umum Modul Pelatihan Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Pekerjaan Umum ini merupakan satu
rangkaian dengan materi kegiatan pelatihan Pengembangan
Peran Masyarakat Bidang Pekerjaan Umum. Oleh karena itu,
materi pelatihan ini merupakan kelanjutan dan bagian yang tak
terpisahkan dari materi mengenai Pengembangan Peran
Masyarakat. Jika dalam materi sebelumnya lebih menekankan
pada aspek kognitif dan afektif, maka materi kali ini di samping
menekankan aspek sebelumnya, juga menekankan aspek
psikomotorik berupa peningkatan keterampilan secara praktis
untuk pemahaman aplikasi di lapangan. Isi dari pengembangan
peran masyarakat lebih mengarah kepada pengembangan
sosial budaya masyarakat, sedangkan isi buku ini lebih
mengarah kepada ketrampilan mengenai lingkungan perumahan
dan usaha ekonomi yang terkait dengan perumahan.
Seperti halnya materi Pengembangan Peran Masyarakat,
materi pelatihan ini juga merupakan pengembangan dari materi
sebelumnya yang disusun oleh Puslitbang Permukiman,
Puslitbang
Transportasi,
dan
Puslitbang
Sebranmas,
Departemen Pekerjaan Umum. Namun demikian, mengingat
lokasi dan kondisi kelompok peserta yang berbeda, maka
diadakan penyesuaian seperlunya.
Dasar pemikiran pelatihan diarahkan kepada pemberdayaan
masyarakat yang berkaitan dengan sosial budaya, sosial
lingkungan dan sosial ekonomi, yang mengacu pada konsep
tridaya. Isi materi pelatihan ini memuat buku modul A, B dan C.
Modul A yaitu Modul bidang sosial budaya ke-PU-an yang terdiri
atas (1) Manajeman perubahan, (2) Membangun visi baru, (3)
Penyadaran diri, (4) Ketrampilan dasar fasilitator, (5) Teknik
perencanaan partisipatif, (6) Penyempurnaan hasil SKS.
Modul B yaitu Modul bidang sosial lingkungan ke-PU-an yang
terdiri atas (1) Penataan lahan, (2) Penanganan rumah dan
perumahan, (3) Penanganan jalan dan drainase, (4) Penyediaan

ii

air bersih, (5) Penanganan air limbah, (6) Penanganan sampah


dan (7) Penyediaan sarana lingkungan. Sedangkan Modul C,
sementara ini masih hanya memuat satu buku yaitu mengenai
Pembuatan bahan bangunan.
Isi materi yang disajikan dalam buku pelatihan ini yaitu
mengenai PENYEDIAAN AIR BERSIH. Sistimatika penyusunan
pada setiap materi buku secara umum memuat mengenai
pengenalan, sistem atau komponen, penggunaan atau
pembuatan, pembangunan atau perbaikan, pemeliharaan dan
pengelolaan.
Disadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, kami sangat
mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari
berbagai pihak agar materi yang disusun ini dapat menjadi lebih
lebih baik dan mantap sesuai dengan keadaan, kebutuhan,
perkembangan dan harapan masyarakat. Bagaimanapun modul
ini terbuka untuk perbaikan, penyesuaian, maupun pelengkapan
dan penyempurnaan. Semoga modul pelatihan ini dapat
memberikan sumbangan yang memadai bagi upaya rehabilitasi
dan rekonstruksi kondisi di wilayah NAD dan Nias-Sumatera
Utara.
Kepada pihak pihak yang telah membantu tersusunnya buku
modul ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya serta mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya. Semoga buku modul ini dapat dipergunakan oleh
pihak yang memerlukan dan dikembangkan kearah yang lebih
sempurna.
Jakarta, Oktober 2005
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sosial Ekonomi Budaya dan Peran Masyarakat
Drs. Pardino, MM
NIP 110021094

iii

SUSUNAN PAKET MODUL


PELATIHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
A. BIDANG SOSIAL BUDAYA KE-PU-AN
No.

PAKET MODUL A

1.

Manajemen Perubahan

2.

Membangun Visi Baru

3.

Penyadaran Diri

4.

Ketrampilan Dasar Fasilitator

5.

Teknik Perencanaan Partisipatif (PRA /


SKS)

6.

Penyempurnaan Hasil SKS

BUKU INI

B. BIDANG SOSIAL LINGKUNGAN KE-PU-AN


No.

PAKET MODUL B

1.

Penataan Lahan

2.

Rumah dan Perumahan

3.

Jalan Lingkungan dan Drainase

4.

Air Bersih

5.

Limbah dan Air Kotor

6.

Persampahan

7.

Sarana Lingkungan

BUKU INI

C. BIDANG PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI KE-PU-AN


No.

PAKET MODUL C

BUKU INI

Usaha Pembuatan Bahan Bangunan

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

SUSUNAN PAKET MODUL PELATIHAN

iii

DAFTAR ISI

iv

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PENGENALAN

10

BAB III KOMPONEN DASAR

17

BAB IV PENGGUNAAN

28

BAB V PENDEKATAN PENATAAN

34

BAB VI PENGELOLAAN

38

DAFTAR KEPUSTAKAAN

42

PUSLITBANG
SEBRANMAS

BAB I

PENDAHULUAN

1. DASAR PELAKSANAAN PELATIHAN


Gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda
wilayah Nanggroe Aceh Darusaalam (NAD) dan NiasSumatera Utara yang terjadi pada 26 Desember 2004
telah

menimbulkan

banyak

korban

dan

kerusakan.

Bencana tersebut dinyatakan sebagai bencana nasional,


lebih dari 190.000 orang kehilangan nyawa dan ratusan
ribu orang lainnya yang selamat menderita trauma,
kehilangan tempat tinggal, harta benda dan kekayaan
serta sumber penghidupannya.
Lebih tragis lagi, prasarana dan sarana dasar perumahan
dan

permukiman

sebagai

pendukung

kehidupan

masyarakat juga ikut hancur. Kondisi tanah dan lahan


menjadi berantakan tidak jelas batas-batasnya, ratusan
kilometer jalan dan saluran drainase rusak, prasarana air
bersih rusak dan airnya pun tercemar, pusat kegiatan
ekonomi masyarakat rusak. Hal ini makin menambah
tingkat kesulitan hidup masyarakat di Propinsi NAD dan
Nias-Sumatera Utara.

Air bersih 1

PUSLITBANG
SEBRANMAS

Salah satu kebutuhan mendasar dan mendesak bagi


masyarakat adalah menyangkut kebutuhan air bersih
untuk pemenuhan makan, minum, mandi dan cuci. Pasca
gempa bumi dan gelombang tsunami, sebagian besar
korban yang masih hidup bersama anggota keluarga
lainnya masih tinggal di tenda-tenda atau barak-barak.
Tempat tinggal tersebut masih bersifat sangat darurat dan
sementara. Tenda bahkan rawan sobek, bocor dan tidak
dapat menjamin keberadaan barang atau harta lainnya
tanpa pengawasan pemilik secara ketat. Luas ruang
yang tercipta tidak memenuhi kebutuhan yang layak dan
sehat.
Terlebih lagi pemenuhan kebutuhan air bersih nampaknya
masih sangat terbatas, selain pelayanan tidak seperti
semula yaitu melalui perpipaan atau layanan umum, atau
dengan sumur sendiri. Keadaan sekarang, masyarakat
korban bencana yang tinggal di tenda atau barak, masih
mengandalkan pelayanan umum baik dari Pemda, pihak
Asing, atau Lembaga donor lainnya atau para penjaja
eceran air bersih. Keadaan yang demikian, membatasi
pemenuhan

kebutuhan

air

bersih

yang

memadai,

ditambah dengan tenda dan barak dengan sarana mandi


cuci umum yang serba darurat. Terutama jarak tempuh

Air bersih 2

PUSLITBANG
SEBRANMAS

dan keterbatasan jumlah sarana yang tersedia dirasakan


pada waktu kebutuhan puncak (pagi dan sore hari).
Dari sisi pemenuhan kesehatan keluarga, pemenuhan air
bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting.
Kekurangan air bersih, sering menimbulkan gangguan
kesehatan bagi masyarakat, seperti penyakit kulit, iritasi,
dan kemungkinan gangguan penyakit perut. Dan pada sisi
lain, kebutuhan air bersih bagi sebagian keluarga, juga
merupakan bagian dari kebutuhan untuk pendukung
usaha ekonomi, seperti jualan makanan atau minuman
dan lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa salah satu
hal penting untuk dilakukan dalam rehabilitasi di wilayah
NAD dan Nias adalah melakukan harus memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat. Dibeberapa kasus atau
keadaan

masyarakat

pada

kenyataannya

terdapat

masalah pengelolaan penyediaan air bersih, karena


keterbatasan tenaga dan sumber daya lainnya. Untuk itu,
dalam pelatihan untuk penyiapan fasilitator atau tenaga
pendamping masyarakat di wilayah NAD dan Nias, salah
satu materi yang penting untuk dikuasasi oleh para
fasilitator atau pendamping adalah mengenai penyediaan
air bersih.

Air bersih 3

PUSLITBANG
SEBRANMAS

Selain hal-hal teknis mengenai penyediaan air bersih,


fasilitator atau pendamping harus mampu memfasilitasi
pembentukan lembaga warga yang mampu mengelola
bersama penyediaan air bersih. khususnya yang berkaitan
untuk kepentingan bersama seperti penggunaan sumur
dalam atau sungai dengan bangunan penangkap air,
pengolahan air bersih, bak penampung, sistem gravitasi
atau penggunaan pompa, sistem jaringan perpipaan atau
yang lebih sederhana dalam penyediaan sumur dangkal.

2. MAKSUD DAN TUJUAN PELATIHAN


2.1. Maksud Pelatihan
Maksud pelatihan ini adalah untuk menambah serta
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis para
fasilitator pendamping masyarakat mengenai penyediaan
air bersih dan pengelolaannya.
2.2. Tujuan Pelatihan

Mensosialisasikan

kebijakan

pembangunan

prasarana dan sarana kePUan di wilayah NAD dan


Nias melalui keterlibatan aktif masyarakat kepada
aparat pemerintah daerah, aktivis LSM, dan anggota
masyarakat yang menjadi peserta pelatihan.
Air bersih 4

PUSLITBANG
SEBRANMAS

Melakukan

transformasi

pengetahuan

dan

keterampilan teknis tentang penataan lahan kepada


calon pendamping masyarakat.

Mempersiapkan kemampuan dan kemauan diri para


calon pendamping yang telah dilatih untuk melakukan
pendampingan masyarakat yang membutuhkannya

3. SIFAT PELATIHAN
Pelatihan ini menitikberatkan pada aspek teknis mengenai
penyediaan

air

bersih

dan

pengelolaannya

oleh

masyarakat.

4. METODA PROGRAM PELATIHAN


Metode yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari
beberapa, antara lain: ceramah, diskusi, dan praktek
pemetaan lahan.

5. SASARAN PESERTA PELATIHAN


Yang menjadi sasaran peserta untuk pelatihan ini dapat
terdiri atas peserta campuran, dapat pula hanya terdiri

Air bersih 5

PUSLITBANG
SEBRANMAS

atas satu kelompok yang sama. Untuk pelatihan di Aceh


dan Nias, ditawarkan kelompok campuran, yaitu :

Aparat Pemerintah Daerah Aceh dan Nias, terutama


Pemda Kota/Kabupaten yang wilayahnya terkena
dampak gempa dan tsunami dan pekerjaannya
berhubungan langsung dengan masyarakat, serta
lingkungan terkait lainnya (LSM, sukarelawan, dll).

Anggota masyarakat setempat (para keuchik, tokoh


masyarakat, ulama, tokoh karang taruna, akademisi,
profesi ahli dll) yang berhubungan langsung dengan
pelaksanaan pembangunan sektor ke-PU-an.

Anggota masyarakat setempat, sekurang kurangnya


mempunyai pendidikan Sekolah Menengah Atas atau
Umum, dengan tambahan terseleksi oleh Panitia.

Anggota

masyarakat

yang

bersedia

mengikuti

pelatihan, dan setelah usai mengikuti pelatihan


bersedia

untuk

memanfaatkannya

bagi

pemberdayaan masyarakat yang memerlukannya.

Air bersih 6

PUSLITBANG
SEBRANMAS

6. KRITERIA INSTRUKTUR ATAU PENGAJAR


Kriteria pengajar atau instruktur dalam pelatihan ini
disesuaikan dengan kebutuhan program dan lingkup
bahasan materi pelatihan, yaitu:

Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai air


bersih, sumber air bersih, proses penyediaan air
bersih, dan pengelolaannya dengan berbasis pada
peraturan perundang-undangan serta ketentuan teknis
lainnya

Memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi


dan teknik-teknik penyediaan air bersih, pelayanan dan
pengelolaannya.

Memiliki wawasan dan pengalaman berkaitan dengan


sistem dan mekanisme penyediaan air bersih untuk
masyarakat, untuk rumah dan lingkungan perumahan
yang berbasis masyarakat.

Menguasai metoda pengajaran teknik fasilitasi belajar


partisipatif.

Air bersih 7

PUSLITBANG
SEBRANMAS

7. LINGKUP MATERI PELATIHAN

Pengetahuan umum tentang air bersih, penyediaan air


bersih, sistem pelayanan dan pengelolaannya, untuk
utilitas rumah, prasarana dan sarana lingkungannya.

Teknik-teknik penyediaan air bersih, pelayanan untuk


rumah dan lingkungan perumahan.

Pola

penyediaan

air

bersih

untuk

lingkungan

perumahan yang berbasis masyarakat.

8. WAKTU PELATIHAN
Diperhitungkan menurut jam pelajaran (JP), yang diatur,
bahwa setiap jam pelajaran itu sama dengan 45 menit.
Dan untuk modul ini disediakan waktu sekitar 2 JP (90
menit).
Selain waktu untuk belajar, disediakan waktu untuk
istirahat dan untuk keperluan lainnya.

9. KEPUSTAKAAN
Dipergunakan berbagai hasil pelatihan, bahan bacaan dan
ketentuan teknis di lingkungan Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah, Departemen Pekerjaan Umum
Air bersih 8

PUSLITBANG
SEBRANMAS

serta dari luar. Kepustakaan dari luar termasuk dari para


ahli atau praktisi yang membuat tulisan mengenai
penyediaan air bersih.

10. EVALUASI PELATIHAN

Evaluasi pelatihan akan diadakan dan dilakukan


setelah pelatihan selesai.

Evaluasi dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk


mengetahui

efektivitas

pelatihan

yang

berkaitan

dengan teknik penyampaian materi, bahan bacaan,


alat-alat presentasi guna penyempurnaan lebih lanjut.

Guna pelaksanaan evaluasi dimaksud, penyelenggara


akan memberikan quisitonnaire (daftar pertanyaan)
yang harus diisi oleh para peserta pelatihan dan
diserahkan kembali.

Air bersih 9

PUSLITBANG
SEBRANMAS

BAB II

PENGENALAN

1. UMUM
Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia,
terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak
makanan, mencuci, mandi dan kakus. Ketersediaan
sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang
selayaknya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Hingga
saat

ini

penyediaan

oleh

pemerintah

menghadapi

keterbatasan, baik sumber daya manusia maupun sumber


daya lainnya.
Pelayanaan air bersih di perkotaan di Indonesia sampai
tahun 2000 baru mencapai 39% atau 33 juta penduduk,
dan di pedesaan baru menjangkau 8% atau 9 juta
penduduk, sehingga keseluruhan baru mencapai 20 %
atau 42 juta penduduk Indonesia. Keadaan ini bearti
mengambarkan bahwa pelayanan air bersih belum
dirasakan merata dan dinikmati oleh sebagian besar
masyarakat.

Sebagain

besar

masyarakat

masih

menggunakan air sungai, danau, sumber sumber air, atau

Air bersih 10

PUSLITBANG
SEBRANMAS

hanya

mengandalkan

air

hujan.

Untuk

di

daerah

perkotaan, pada umumnya sumber air bakunya dari


sungai, yang makin hari tercemar oleh ulah masyarakat
sendiri dengan membuang sampah sembarangan dan
juga dari banyak bangan bekas rumah tangga, pabrik dan
lainnya. Selain itu juga dihadapkan kepada perubahan
lingkungan yang dilakukan oleh manusia, di antaranya
rawa, kolam hingga danau yang diurug, sungai yang
diurug, serta penggunaan daerah resapan air untuk
bangunan dan juga banyak kawasan tadah hujan berupa
hutan

terganggu.

Dengan

keadaan

yang

demikian

kemudian dihadapkan kepada kebutuhan air bersih yang


meningkat

karena

penggunaan

dan

pertumbuhan

penduduk, perlu ada upaya yang menyeluruh.

2. PENGERTIAN
Air bersih, secara umum diartikan sebagai air yang layak
untuk dijadikan air baku bagi air minum. Dengan
kelayakan ini terkandung pula pengertian layak untuk
mandi, cuci dan kakus. Sebagai air yang layak untuk
diminum, tidak diartikan bahwa air bersih itu dapat
diminum langsung, artinya masih perlu dimasak atau
direbus

hingga

mendidih.

Sebagai

air

yang

Air bersih 11

layak

PUSLITBANG
SEBRANMAS

dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan hal tersebut


diatas,

diperlukan

upaya

penyediaan

air

bersih.

Penyediaan air bersih hendaknya memperhatikan sumber,


kualitas dan kuantitasnya. Sumber air bersih merupakan
pemasok air bersih, oleh karena itu perlu dan harus
diupayakan menjaga keberadaan dan keberlanjutannya.
Sedangkan kualitas merupakan hal yang penting bagi
kesehatan dan kuantitas penting bagi pencukupan jumlah
pasokan air bersih.

3. SUMBER, KUALITAS DAN KUANTITAS AIR BERSIH


3.1. Sumber air bersih
Banyak sumber air yang bisa dimanfaatkan sebagai air
baku untuk air minum, yaitu air hujan, air permukaan dan
air tanah. Sumber air dan kualitas dapat dibedakan atas
tiga jenis, yaitu: air permukaan, air tanah, dan air hujan.

Air

Permukaan,

dimanfaatkan

air

permukaan

sebagai

air

paling
baku

banyak
karena

ketersediaannya lebih banyak, namun secara kualitas


lebih buruk karena pengaruh pencemaran dan erosi.

Air

Tanah,

secara

alamiah

kualitas

air

tanah

dipengaruhi oleh susunan kimia batuan yang dilalui


Air bersih 12

PUSLITBANG
SEBRANMAS

selama proses peresapan. Kualitas air tanah berbedabeda

menurut

wilayah

batuan

dan

daerah

tangkapannya. Selain proses pelarutan mineral air,


tanah juga mengalami proses penyaringan dan
pembersihan diri sehingga kualitasnya cukup baik
sebagai air minum.

Air Hujan, pada beberapa daerah yang tidak cukup


mempunyai sumber air tanah dan permukaan. Air
hujan bisa dimanfaatkan untuk keperluan sumber air
minum

dan

rumah

tangga.

Tekniknya

dengan

pengumpulan dari atap bangunan. Air hujan bersifat


asam dan bersifat lunak.
3.2. Kualitas air bersih
Sumber air mempunyai kualitas yang berbeda , tergantung
pada sifat fisik, kimiawi dan bakteriologis serta dipengruhi
oleh kondisi lingkungan serta kegiatan manusia di
sekitarnya, misalnya kegiatan pemukiman, pertanian dan
industri. Pencemaran terhadap sumber air umumnya
menyebabkan turunnya kualitas air .
Untuk kualitas air dari suatu sumber yang tidak dapat
memenuhi persyaratan fisik, kimiawi dan bakteriologi,
kemudian disyaratkan untuk dilakukan pengolahan air

Air bersih 13

PUSLITBANG
SEBRANMAS

bersih. Pengolahan air bersih tersedia rancangan yang


berbeda beda, sangat tergantung keadaan setempat, baik
potensi kualitas airnya maupun kandungan lainnya yang
dapat ikut mempengaruhi. Untuk mengetahui lebih lanjut
kualitas air bersih, perlu ditempuh uji air tersebut ke
laboratorium yang bersangkutan.
Walaupun

air

yang

dibagikan

atau

dipergunakan

memenuhi persyaratan kualitas air bersih, namun tetap


saja untuk dapat siap diminum atau untuk masak
memasak, air bersih yang tersedia haruslah tetap disedu
hingga mendidih.
3.3. Kuantitas air bersih
Yang dimaksud kuantitas air bersih disini yaitu kebutuhan
pelayanan air bersih untuk masyarakat secara terukur.
Kuantitas sumber air bersih, untuk pemenuhan kebutuhan
air bersih dalam satuan pelayanan hunian ditetapkan
dalam ukuran liter per detik. Sedangkan untuk layanan
kebutuhan setiap oranng ditetapkan dalam ukuran liter per
orang per hari.
Rumusan

pendekatan

pelayanan

kebutuhan

dasar

digunakan ukuran 60 liter per orang per hari (60l/or/hr)


untuk rumah tangga, dapat diperhitungkan kebutuhan

Air bersih 14

PUSLITBANG
SEBRANMAS

suatu

kelompok

keluarga

hingga

suatu

lingkungan

perumahan dan permukiman. Sedangkan kebutuhan


pelayanan kantor, dan pelayanan umum lainnya sudah
berbeda dengan kebutuhan dasar untuk rumah tangga.
Pelayanan air bersih, yang menggunakan sistem jaringan
perpipaan,

secara

umum

bahkan

harus

sudah

memperhitungkan kebutuhan darurat ketika terjadi bahaya


kebakaran. Air bersih untuk pemadaman kebakaran,
dengan melalui pelayanan perpipaan yang diatur dalam
kran kebakaran (fire hiydrant) pada jalan atau lingkungan
yang berpotensi kebakaran atau yang strategis untuk
mendapatkan perlindungan terhadap kebakaran.
Dalam pelayanan air bersih untuk masyarakat banyak
perlu

memperhatikan

pelayanan

untuk

masyarakat

berpenghasilan kecil atau rendah, dengan penyediaan


kran kran umum (public hydrant). Pada tempat tertentu
penempatan kran umum dapat dikombinasikan dengan
tempat mandi, cuci kakus umum (MCK umum). Pelayanan
yang seperti ini lebih menekankan pada aspek sosial.
Guna menjaga ketersediaan air bersih yang dibutuhkan,
sangat wajib dilakukan bagi setiap warga ikut melindungi
daerah daerah resapan air, sumber air permukaan yang
terkait dengan kawasan tadah hujan, dan secara teknis
Air bersih 15

PUSLITBANG
SEBRANMAS

dibangun waduk waduk atau tandon air dalam bentuk


bangunan dibawah permukaan tanah (ground reservoir)
atau bangunan diatas sebagai menara air bersih. Lebih
khusus lagi daerah atau kawasan lindung yang terdekat
dengan perumahan atau permukiman merupakan harta
yang tiada ternilai dalam menyumbangkan pemenuhan
kebutuhan air bersih dan sekaligus sebagai bagian yang
ikut mengendalikan banjir.

Air bersih 16

PUSLITBANG
SEBRANMAS

BAB III

KOMPONEN POKOK

1. SUMBER AIR BERSIH


Sumber air bersih, merupakan sumber bagi penye3diaan
air bersih bagi masyarakat. Bagaimanapun sumber itu
memiliki fungsi yang sangat penting bagi ketersediaan air
bersihnya sendiri. Untuk tetap tersedia, sumber air bersih
hendaknya

harus

tetap

dijaga

dan

dipertahkan

keberadaannya. Sebagaimana diuraikan sebelumnya,


sumber yang patut dijaga yaitu sumber yang berada di
permukaan tanah dan di dalam tanah.
Sedangkan sumber air hujan merupakan sumber air yang
tidak dapat dipastikan atau diatur perolehannya. Air
permukaan yaitu sungai, danau, rawa, kolam atau
langsung sumber yang keluar. Sedangkan sumer air dari
dalam tanah atau dikenal air tanah, diperoleh dengan
menggali sumur berupa sumr dangkal, sumur dalam dan
sumur artesis. Sumber air permukaan lainnya dari
rekayasa teknlogi manusia yaitu berupa waduk dan
embung embung.

Air bersih 17

PUSLITBANG
SEBRANMAS

Sumber air alami yang berupa air permukaan dan air


tanah pada dasarnya hanya dapat diperoleh kalau
lingkungan alamnya tidak terganggu atau berubah fungsi.
Jadi ketersediaan dan keberlangsungan sumber air itu
juga amat tergantung pada kesungguhan dalam menjaga
kelestarian lingkungan khususnya yang berkaitan dengan
keberadaan sumber air bersih. Sumber air bersih yang
baik, yaitu yang dapat memenuhi persayaratan air besih
(kualitas) dan lainnya yaitu kuantitasnya (debit air per
detik).

2. TANAH/LAHAN
Tanah atau lahan merupakan komponen yang terkait
langsung atau menjadi satu kesatuan dengan komponen
lainnya. Keterkaitan langusng digambarkan mulai dari
sumber air, untuk bak pengolahan, tandon air, hingga ke
perpipaannya. Tanah yang dipergunakan untuk komponen
terdiri

atas

yang

berada

diatas

permukaan,

pada

permukaan tanah dan yang berada di dalam tanah.


Yang berada diatas permukaan antara lain berupa tandon
air yang berupa menara air atau saluran yang disalurkan
melalui pipa atau talang air dengan disangga tiang tiang.

Air bersih 18

PUSLITBANG
SEBRANMAS

Yang berada di permukaan tanah antara lain berupa


bangunan

penangkap

penampungan,

dan

air,

bak

pengolahan,

perangkatnya

seperti

bak

pompa.

Terkadang juga terdapat perpipaan atau saluran air yang


berada di permukaan tanah. Sedangkan yang berada di
dalam tanah yaitu sumur dangkal, sumur dalam atau
sumur artesis, kemungkinan perpipaan dan pompa serta
perpipaan yang didistribusikan ke pemakai.

3. PENGOLAHAN AIR BERSIH


Pengolahan air bersih diperlukan untuk mengolah air
bersih mencapai kualitas air bersih sebagaimana yang
disyaratkan sehingga menjadi siap untuk dilayankan
kepada masyarakat pengguna. Bak pengolahan air bersih
dibangun

dengan

konstruksi

beton

konstruksi
bertulang

kedap
dengan

air,

umumnya

ukuran

yang

diperhitungkan atas kebutuhan. Jadi bak pengolahan air


bersih dibangun pada tempat setelah air diperoleh adri
sumbernya

dan

kemudian

baru

disalurkan

kepada

masyarakat. Pada bak pengolahan, dilengkapi dengan


perangkat untuk menuangkan bahan campuran yang
dapat memperbaiki kualitas air bersih dan juga alat kontrol
untuk memastikan kualitas air bersih sudah memenuhi.
Air bersih 19

PUSLITBANG
SEBRANMAS

Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS)


Bangunan pengolahan air sederhana yang mampu
mengolah air baku menjadi air bersih atau air minum.
Instalasi ini cocok dipakai di daerah yang berdekatan
dengan saluran irigasi pertanian atau lokasi-lokasi lainnya
yang memiliki aliran tetap dan bemum terjangkau oleh
jaringan distribusi pipa air bersih.

4. TANDON AIR BERSIH


Tandon air diperlukan bilamana kebutuhan jumlah air tidak
dapat dicukupi oleh penyediaan yang harian, dan
kebutuhan itu marupakan kebutuhan keadaan yang
khusus

atau

kebutuhan

puncak.

Karena

untuk

menampung air, konstruksi bak atau tandon air juga kedap


air. Ukuran tandon air tergantung kebutuhan yang tidak
dapat dipasok melalui palayanan harian. Jadi tandon air
merupakan persediaan cadangan yang dikeluarkan pada
waktu diperlukan. Bangunan tandon air ada yang
dibangun di dekat sumber air, dan ada yang berada di
dekat pelayanan masyarakat. Letak tandon terhadap
tanah, dapat berada di atas dan pada permukaan tanah,
dan dapat berada di bawah permukaan tanah. Bak atau

Air bersih 20

PUSLITBANG
SEBRANMAS

tandon

dengan

sistem

perpipaan

pemasokannya

memerlukan tenaga pompa.

5. PERPOMPAAN
Untuk pengambilan air baik dari permukaan maupun dari
dalam tanah dapat dengan cara tenaga manusia atau
pompa. Keculai sumur artesis yang dapat memancar
keluar dengan kekuatan sendiri. Perpompaan perlu
ditempuh atau digunakan dalam keadaan (1) air berada di
dalam tanah, yaitu sumur dalam atau sumur dangkal dan
(2) air akan dipasok pada permukaan tanah yang sama
tinggi atau air akan diangkut dari tempat yang rendah ke
tempat yang lebih tinggi. Penggunaan pompa akan
memudahkan memasok air bersih kepada pangguna air
melalui perpipaan.
Untuk sumber air yang berada di pegunungan siap
dipasokan kepada masyarakat pada tingkat tertentu dapat
secara gravitasi tanpa pompa, namun untuk panjang
tertentu sudah diperlukan tambahan tekanan dengan
pompa. Jenis pompa dibedakan kapasitasnya dengan
kemampuan liter per detik atau meter kubik per menit atau
jam. Selain itu pompa memilki kemampuan yang bersifat

Air bersih 21

PUSLITBANG
SEBRANMAS

khusus, antara lain seperti untuk air yang berpasir atau air
yang mengandung zat tertentu. Kemampuan khusus
lainnya yaitu kemampuan isap saja atau ada yang isap
tekan.

Perletakan

pompa

diperhitungkan

terhadap

ketinggian, jarak pipa, kedalaman air dan sekaligus


kemampuan pompa sendiri.
Penggunaan pompa selalu menjadi satu kesatuan dengan
tenaga listrik penggerak dari pompa tersebut. Kebutuhan
tenaga

listrik

untuk

daerah

terpencil

dipergunakan

generator dengan bahan bakar minyak. Untuk yang


terjangkau pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN),
seringkali disiapkan generator bahan bakar minyak.
Generator bahan bakar minyak disediakan untuk keadaan
darurat, bilamana pasokan listrik dari PLN terganggu,
khususnya untuk kelancaran palayanan umum, misalnya
di tempat Rumah Sakit.

6. PERPIPAAN
Perpipaan, merupakan penggunan pipa untuk pelayanan
air bersih kepada masyarakat. Fungsi perpipaan terbagi
atas pipa transmisi dan pipa distribusi. Pemakaian
perpipaan

termasuk

kelengkapannya

yang

Air bersih 22

disebut

PUSLITBANG
SEBRANMAS

asesoris, antara lain berupa penghubung T, penghubung


siku, penghubung lainnya, sock, klem, valve dan kran.
Bahan

pipa

terbuat

dari

logam

seperti

steel/baja,

galvanize, atau pralon plastik, dan untuk skala besar pada


umumnya digunakan bahan baja atau beton bertulang.
Penggunaan bahan tergantung pada lokasi, jarak pipa,
fungsi pipa dan kapasitas serta kecepatan air bersih yang
akan dipasok.
Penggunaan pipa harus disesuaikan dengan kemampuan
menahan

tekanan

air

di

dalamnya.

Umumnya

dipergunakan pipa SNI. Untuk pelayanan hingga sampai


kerumah atau bangunan dilengkapi meter air. Meter air
berguna untuk mengetahui jumlah air yang dipasok,
sehingga dapat dihitung harga air bersih yang harus
dibayar. Pemasangan pipa, untuk keamanannya pada
umumnya di tanam dalam tanah, yang di letakkan dalam
lobang sepanjang pipa.
Perletakan pipa dilandasi oleh pasir urug, kemudian diurug
pasir urug dan tanah. Untuk pemasangan pipa diatas
permukaan tanah, setiap jarajk tertentu diberikan dudukan
pondasi yang diangkur agar letaknya tidak berubah ubah,
khususnya pada sambungan pipa. Untuk pemasangan
pipa yang melewati sungai pada umumnya ditempuh

Air bersih 23

PUSLITBANG
SEBRANMAS

dengan dbuat jembatan khusus untuk pipa tersebut.


Sebagai pengenal umum pipa air bersih yang dipasang di
permukaan tanah, pipa umumnya dicat warna biru muda.

7. TIDAK PERPIPAAN
Pelayanan ini umumnya dilakukan oleh pengguna air
bersih baik dengan menggunakan sumur sendiri atau kran
umum, atau MCK umum. Bentuk pelayanan lainnya yaitu
dengan memanfaatkan pasokan dari unit pelayanan air
bersih yang disebut Tangki Air dan Hidran Umum (TAHU)
atau menggunakan jasa eceran yang ditawarkan oleh para
penjaja

air

bersih.

Untuk

sumur

sendiri,

sebelum

dipergunaan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih perlu


dilakukan uji laboratorium. Beberapa bentuk penyediaan
air bersih tanpa perpipaan, sebagai berikut :

Penampung

Air

Hujan

(PAH),

Tempat

penampungan air hujan yang akan digunakan


sebagai air bersih atau air minum.

Saringan

Rumah

Tangga

(SARUT),

Sarana

pengolahan air baku menjadi air bersih dengan


menggunakan sistem penyaringan sederhana.

Air bersih 24

PUSLITBANG
SEBRANMAS

Sumur

Gali,

Sarana

untuk

menyadap

dan

menampung air tanah yang digunakan sebagai


sumber air baku untuk air minum.

Sumur Bor, Lubang yang dibuat sampai kedalaman


tertentu

untuk

menyadap

air

tanah

dengan

menggunakan alat bor.

Sumur Pompa Tangan (SPT), Sarana penyediaan


air bersih berupa sumur yang dibuat dengan member
tanah atau menggali pada kedalaman tertentu
dilengkapi dengan pompa tangan.

8. LEMBAGA PENGELOLA DAN PERANGKATNYA


Lembaga pengelola, dimaksudkan suatu lembaga yang
mempunyai tugas dan fungsi memberikan jasa pelayanan
pasokan air bersih kepada masyarakat, khususnya melalui
pelayanan masal, berukuran wilayah kota. Lembaga ini
pada umumnya merupakan perangkat Pemerintah Daerah
sebagai badan usaha milik daerah (BUMD). Lembaga
pengelola ini sebagai perusahaan daerah dibentuk oleh
Pemda dengan diberikan nama Perusahaan Daerah Air
Minum atau Perusahaan Air Minum.

Air bersih 25

PUSLITBANG
SEBRANMAS

Walaupun menggunakan istilah air minum tidak diartikan


bahwa

air

yang

dikelola

dan

dipasokan

kepada

masyarakat itu siap untuk diminum langsung, tetapi harus


dimasak dahulu hingga mendidih. Keberadaan lembaga
ditetapkan dengan Peraturan Daerah atau Qanun. Seluruh
bentuk kegiatan dan pelayanan dilakukan oleh lembaga
ini, termasuk melakukan penarikan iuran atau uang
langganan kepada pihak masyarakat yang memperoleh
jasa pasokan air minum darinya.
Untuk pelayanan kepada masyarakat bentuknya beberapa
macam, misalnya melalui pelayanan ke tiap tiap rumah
langsung dengan kran air yang langsung ngocor. Bentuk
lainnya

untuk

masyarakat

berpenghasilan

rendah,

dilakukan pelayanan kran umum atau MCK umum. Untuk


pelayanan masyarakat bepenghasilan rendah lainnya
yang daerahnya tidak atau belum terjangkau dengan
perpipaan disediakan TAHU.
Untuk pelayanan yang bersifat umum yang diperoleh dari
PDAM atau PAM, seperti kran umum atau MCK atau
TAHU, masyarakat tidak dilayani sendiri sendiri, tetapi
secara kolektif atau besama. Pengurusan iuran atau
retribusi yang ditarik oleh PDAM atau PAM dikoordinasi
oleh masyarakat sendiri melalui lembaga bentukan

Air bersih 26

PUSLITBANG
SEBRANMAS

masyarakat. Lembaga lainnya yaitu untuk pelayanan


tingkat RT atau perumahan lingkungan kecil, yang secara
terpisah tidak merupakan bagian atau kesatuan fisik dari
sistem

pelayanan

kota

yang

ada,

dapat

dikelola

masyarakat sendiri. Dalam hal ini masyarakat membangun


lembaganya sendiri.

9. PELAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH


Yang dimasudkan sebagai pelaku penggunaan, yaitu
pihak pihak baik perorangan, keluarga maupun lembaga
yang memperoleh jasa pelayanan pasokan air bersih.
Pelaku

ini

memanfaatkan

jasa

pelayanan,

diatur

kewajiban dan haknya ketika mereka menetapkan sebagai


pelanggan.

Sedangkan

yang

memanfaatkan

atau

menggunakan secara eceran, tidak diatur atau diikat


dalam perjanjian sebagai pelanggan tetap.

Air bersih 27

PUSLITBANG
SEBRANMAS

BAB IV

PEMBANGUNAN

1. UMUM
Pembangunan disini diartikan sebagai kegiatan dalam
menyediakan komponen pengelolaan air bersih, kemudian
merakitnya

sehingga dapat berfungsi. Dapat dipilih

rencana yang besar atau rencana keseluruhan, mulai dari


rancangan
pengolahan,

sumber,
pipa

bangunan

penangkap

transmisi,

bak

air,

bak

penampungan,

perpompaan, pipa distribusi hingga hidran kebakaran,


kran umum, dan sambungan rumah dengan kebutuhan
tanahnya. Terdapat komponen yang langsung dapat
dipesan atau membeli yang dijual, misalnya pompa, pipa
baja, galvanis, pralon atau pipa beton lengkap dengan
asesorisnya.
Tanah/lahan yang diperlukan untuk seluruh struktur
komponen, luasnya harus mencukupi. Luas tanah yang
mencukupi akan memberikan tempat pada bangunan
komponen pengelolaan air bersih. Penanganan air bersih
secara umum ada 2 yaitu (1) individu atau perorangan
atau keluarga dan (2) masal yang bersifat palayanan

Air bersih 28

PUSLITBANG
SEBRANMAS

wilayah kota atau permukiman atau tingkat komunal atau


bersama. Penanganan air bersih untuk individu relatif lebih
sederhana, dibandingkan dengan yang bersifat masal.
Proses pembuatan untuk yang individu sederhana, karena
individu dapat dirancang dan dilaksanakan sendiri, tidak
memerlukan peralatan atau cukup dengan pengetahuan
yang sederhana (tepat guna). Proses pembuatan yang
masal

termasuk

kompleks,

rumit,

karena

banyak

komponen yang harus dibangun dan dipasang dengan


pengetahuan teknis dan peralatan yang memerlukan
keahlian

teknologi.

Secara

umum

diberikan

contoh

penyediaan air bersih menurut urutan tahapan sebagai


diuraikan dibawah ini.

2. PERSIAPAN
Pada tahap ini, mempersiapkan penanganan yang akan
dilakukan. (1) Untuk penanganan individu, persiapannya
antara lain dengan menghitung kebutuhan air besih yang
diperlukan. Menjajagi atau meneliti kemungkinan dapat
dibuat sumber sumur. (2) Untuk penanganan masal dalam
tingkatan luas dan juga banyak manusia, diawali dengan
mencari, meneliti adanya sumber yang layak untuk
dimanfaatkan.

Sesungguhnya

pendekatannya
Air bersih 29

dapat

PUSLITBANG
SEBRANMAS

dibalik. Bahwa sebelum merancang atau mengembangkan


suatu

pusat

pertumbuhan

atau

perumahan

atau

permukiman diawali dengan adanya sumber air bersih


yang memadai. Bagi perumahan atau permukiman yang
berada di daerah yang tidak berpotensi adanya sumber air
bersih, setidak-tidaknya mengandalkan air hujan. Prinsip
bahwa perumahan atau permukiman harus mempunyai
kemungkinan mendapat pasokan air bersih. Dalam hal
sumber

air

dapat

ditetapkan,

dijajagi

kemungkinan

perencanaannya serta pelaksanaannya termasuk perlunya


pembentukan organisasi penyediaan air bersih. Segala
kebutuhan
mengenai

mengenai

persiapan

kemungkinan

dilakukan

seperti

pengelolaan

dan

pengembangannya. Termasuk dalam tahap persiapan,


yaitu mempertimbangan bawa tata letak itu terhadap
lingkungan

sekelilingnya,

misalnya

pencemaran

dan

perkembangan keadaan mendatang.

3. PERENCANAAN
Pada tahap ini, untuk ukuran kecil sumur individu, tidak
memerlukan

penelitian

kelayakan

namunn

untuk

penanganan besar memerlukan penelitian kelayakan.


Untuk

penanganan

sederhana

tingkat

kompleksitas

Air bersih 30

PUSLITBANG
SEBRANMAS

rencana dan rancangan tidak tinggi. Untuk pananganan


yang besar dimulai dari hasil yang baik atas penelitian
kelayakan dan analisis dampak lingkungan. Dilanjutkan
menyusun rencana pembuatan rencana gambar teknis
setiap

komponen

(kecuali

yang

sudah

berbentuk

komponen jadi seperti pompa listrik), pembuatan rencana


anggaran,

penyelesaian

perijinan,

pelaksanaan

dan

pengawasan, serta pengujian kelayakan pakai. Gambar


teknis, mencakup gambar lokasi, gambar denah, gambar
tampak dan potongan, gambar konstruksi, gambar detail,
termasuk uraian teknis pekerjaan dan penjadualan.
Kegiatan perencanaan ini dapat ditugaskan kepada ahli
profesional , dan pemberi tugas melakukan perjanjian
kerja dengan ahli tersebut. Dalam tahap ini organisasi
sudah melakukan kegiatan.

4. PELAKSANAAN
Pada tahap ini, untuk yang penanganan sederhana,
berdasarkan rencana dapat dilakukan oleh satu atau dua
orang tukang saja. Untuk pelaksanaan besar, dimulai
dengan

melaksanakan

ditetapkan.

Mulai

perencanaan

dengan

pembentukan

yang

telah

organisasi,

pengadaan lahan, penugasan kepada pelaku pelaksana


Air bersih 31

PUSLITBANG
SEBRANMAS

atau

kontraktor,

dilanjutkan

pengukuran

dengan

lapangan,

pembangunan

kemudian

fisik.

Dalam

memberikan penugasan juga dibuat perjanjian kerja.


Dalam pelaksanaan fisik, perlu dilakukan pengawasan,
untuk memastikan kegiatan pelaksanaan sesuai dengan
rencana, dan bilamana terjadi perbedaan, perubahan atau
penyimpangan dapat dilakukan tindak turun tangan
penyelesaiannya.

Pekerjaan pelaksanaan yang sudah

selesai perlu diuji kelayakan teknisnya baik mengenai


mutu maupun fungsionalnya.

5. PENGAWASAN DAN EVALUASI


Tahap

pengawasan

dilakukan

bersamaan

waktunya

dengan waktu pelaksanaan, namun untuk pekerjaan yang


besar dapat dilakukan pengawasan sejak perancangan
teknisnya.

Pengawasan

mencakup

kelancaran

pelaksanaan, ketepatan waktu, mutu bahan dan pekerjaan


yang

sesuai,

pembayaran

serta

berfungsinya

hasil

pengadaan dan pembangunan, termasuk kelancaran uji


pakai.
Tahap evaluasi dilakukan untuk menguji dan menganalisis
mengenai

kesesuaian

keseluruhan

kegiatan

Air bersih 32

baik

PUSLITBANG
SEBRANMAS

pengadaan bahan, penugasan mandor dan tukang, proses


pembangunan maupun pendekatan pembangunan dan
pengelolaannya. Hasil evaluasi akan dipergunakan untuk
memperbaiki sebagian sistem atau keseluruhan sistem
ataupun komponen dari sistem dan lainnya.

Air bersih 33

PUSLITBANG
SEBRANMAS

BAB V

PENDEKATAN PENATAAN

1. BUKAN PARTISIPATIF
Pendekatan ini, pada prinsipnya tidak mempunyai ciri atau
sifat yang memberdayakan masyarakat. Mayarakat tidak
diperankan sebagai pelaku utama pengambil keputusan
dan tidak berperan dalam seluruh proses pembangunan.
Selain itu pendekatan ini tidak diperlukan seorang
pendamping

masyarakat.

Walaupun

demikian,

pengertiannya tidak berarti mengabaikan sama sekali


pelaku

masyarakat

kemungkinan

atau

sebagian

mutlak

kecil

tidak

dalam

ada,

proses

jadi
masih

ditempuh dengan pendekatan partisipatif. Pada umumnya


hal ini ditempuh dalam hal tidak banyak terkait dengan
umum,

masyarakat

banyak

yang

luas

atau

perlu

penanganan yang kompleks dan canggih, sehingga tidak


atau sedikit sekali pendekatan partisipatif digunakan.
Contoh pendekatan ini yaitu model pendekatan dari atas
atau atas dasar perintah.

Air bersih 34

PUSLITBANG
SEBRANMAS

2. PARTISIPATIF
Pendekatan ini prinsipnya memberdayakan masyarakat,
sehingga mempunyai penyadaran diri dan mengalami
proses pembelajaran pemampuan. Ciri partisipatif, yaitu
untuk memberdayakan masyarakat yang kurang mampu,
bepenghasilan

rendah

dan

pemberdayaan

didampingi

atau
oleh

miskin.
seorang

Kegiatan
pemampu

dengan dukungan para pihak petaruh (stakeholder). Pada


umumnya memberikan peran masyarakat sebagai pelaku
utama dalam seluruh proses dan pengambilan keputusan
dalam pembangunan. Contoh pendekatan ini yaitu model
pendekatan dari bawah, atau aspirasi dari bawah.

3. KOMBINASI
Dalam pendekatan kombinasi, dalam seluruh proses
prinsipnya

ada

sebagian

proses

dilakukan

secara

partisipatif, ada sebagian dilakukan bukan cara partisipatif.


Pada bagian kecil, sederhana serta skala kecil dalam
suatu proses pembangunan dapat dilakukan dengan cara
partisipatif, khususnya bagi masyarakat yang kurang
mampu

Pada bagian yang besar, kompleks, dan

Air bersih 35

PUSLITBANG
SEBRANMAS

mempunyai

cakupan

luas,

dan

berdampak

besar

dilakukan pendekatan yang bukan partisipatif.

4. PILIHAN
Untuk penanganan skala kecil, seperti pembangunan
sumur bersama dan atau MCK umum untuk tingkatan RT
atau kelompok masyarakat atau RW atau Gampong,
partisipatif relatif mudah dilakukan. Kemungkinan lainnya
yaitu pembangunan pengelolaan air bersih untuk tingkat
lingkungan

perumahan.

pembangunan

dan

membutuhkan

waktu

Untuk

keseluruhan

pengelolaan
yang

proses

kemungkinan

relatif

lama,

akan
karena

pengambilan keputusannya dilakukan secara berjenjang,


mulai kelompok, RT, RW atau Gampong dan kembali lagi
ke masyarakat berturut-turut.
Untuk penanganan pembangunan teknis atau fisik yang
canggih, besar, dan luas sehingga memerlukan tingkat
keahlian tertentu, misalnya seperti air bersih dari sungai
bangunan

penangkap

air,

bak

pengolahan,

bak

penampungan dan pengadaan pemasangan pompa serta


pipa transmisi hingga pembuatan menara air dan pipa

Air bersih 36

PUSLITBANG
SEBRANMAS

distribusi serta sambungan rumah, hidran kebakaran, tidak


ditempuh pendekatan partisipatif.
Proses keseluruhan membutuhkan waktu yang lama
(nyaris sulit untuk diperkirakan waktunya). Terlebih kalau
penggantian atau terjadi kerusakan komponen lama,
sementara itu yang lama, sudah menjadi tidak lagi
berfungsi. Dan disisi lain pemenuhan kebutuhan air bersih
sudah tidak dapat ditunda lagi. Jadi untuk penanganan
sistem penyediaan air besih dalam lingkup wilayah kota,
tidak

atau

kurang

sesuai

dilakukan

penanganan

pendekatan partisipatif.

Air bersih 37

PUSLITBANG
SEBRANMAS

BAB VI

PENGELOLAAN

1. PENGOPERASIAN
Pengoperasian penanganan air bersih untuk pelayanan ke
setiap rumah tangga dan bangunan dengan sistem
perpipaan

relatif

tidak

sederhana.

Pengoperasian

komponennya dimaksudkan merupakan kegiatan untuk


melakukan penanganan air bersih mulai dari sumber air
bersih, hingga kran sambungan atau kran umum.
Pengoperasiannya mencakup kelancaran aliran air bersih
dari komponen ke komponen hingga sampai kepada
pengguna.
Dalam lingkup yang lebih luas, pengoperasian ini
merupakan bagian dari sistem penyediaan air bersih
secara keseluruhan wilayah perumahan antar perumahan
dan bukan perumahan hingga wilayah kota. Dalam hal
melalui sistem jaringan kota, pengoperasian termasuk
mengoperasikan para petugas dan peralatannya seperti
peralatan untuk memeriksa seluruh jaringan umum,
hingga hidran kebakaran dan hidran umum atau MCK
umum wilayah kota. Untuk komponen tertentu, tidak

Air bersih 38

PUSLITBANG
SEBRANMAS

dioperasikan oleh masyarakat umum, tetapi oleh petugas


yang khusus menangani komponen itu. Misalnya hidran
kebakaran.

2. PEMELIHARAAN
Dimaksudkan pemeliharaan seluruh komponen yang
dipergunakan untuk menangani air bersih. Mulai dari
sumbernya dengan pompa atau bangunan penangkap air
hingga komponen sambungan rumah, hidran kebakaran
dan kran umum atau MCK umum. Pemeliharan atas
komponen tersebut hendaknya selalu dapat dilakukan
melalui perawatan dan pembersihan. Dalam pemeliharaan
ini, termasuk perbaikan alat, bilamana ada kerusakan kecil
dan juga pengecatan ulang.
Prinsip pemeliharaan yaitu melakukan kegiatan agar
komponen

komponen

dapat

berfungsi

sebagaimana

mestinya dan untuk maksud penghematan atas peralatan


yang dipergunakan, sedemikian rupa sehingga usia pakai
menjadi lebih lama dibandingkan tanpa pemeliharaan.
Secara umum, pemeliharaan mutlak diperlukan untuk
penghematan dan mengfungsikan peralatan yang tersedia
secara berhasil guna dan berdaya guna. Pemeliharaan

Air bersih 39

PUSLITBANG
SEBRANMAS

pemeliharaan tersebut di antaranya mencakup biaya


seperti :

Biaya operasi dan pemeliharaan prasarana dan


sarana, seperti pemakaian listrik, pengadaan bahan
bakar, bahan kimia (kaporit), pelumas, suku cadang,
peralatan pendukung serta biaya perbaikan.

Biaya Administrasi, seperti untuk honor pengurus,


pengadaan

alat

tulis,

perbanyakan

formulir,

pelaporan administrasi keuangan dan biaya rapat


rutin.

Biaya penyusutan alat dll.

3. PENGEMBANGAN
Dalam

pengembangan

ini

termasuk

melakukan

peremajaan atas peralatan yang sudah tidak dapat


dipertahankan pemakaiannya lebih lama. Dalam hal
terdapat komponen yang rusak dan tidak berfungsi ia akan
menjadi beban dan mengganggu yang lain. Bilamana ada
komponen yang tidak berfungsi tidak diperbaiki atau
diganti akan mengganggu proses pelayanan air bersih.
Bentuk

pengembangan

lainnya,

diantaranya

menggunakan cara cara yang baru, yang lebih berdaya


Air bersih 40

PUSLITBANG
SEBRANMAS

guna dan berhasil guna. Dalam hal hal tertentu untuk


penanganan skala besar, karena tuntutan keadaan dan
perkembangan

yang

semakin

bertambah,

perlu

menambah peralatan dan petugas serta lainnya. Dapat


dan sering terjadi yaitu pengolahan dan peralatan lama
sudah maksimal difungsikan, sehingga perlu mencari
pemecahan dengan melalui perluasan.
Pengembangan dapat diartikan dalam dua hal yaitu (1)
untuk perluasan pelayanan dengan peninkatan kapasitas
produksi, (2) mencari sumber baru yang kemunginan
melampaui wilayah lain. Wilayah sumber air bersih baru
yang diperoleh di luar wilayah atau yang di dalam wilayah
seringkali menimbulkan perselisihan pendapat. Khususnya
sumber air bersih juga merupakan aset atau kekayaan
yang dapat menciptakan uang bagi pengelola air bersih
itu. Biaya dan teknis yang rumit juga akan menjadi
masalah, bilamana dibangun di lokasi baru yang berjarak
jauh, masalah utama antara lain yaitu perpipaannya.
Termasuk pengembangan juga, yaitu bilamana diperlukan
pengembangan pengorganisasian dalam penyediaan air
bersih.

Air bersih 41

PUSLITBANG
SEBRANMAS

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Peran Wanita dalam Mengelola Perumahan, Proyek


Penyuluhan
Pembangunan
Perumahan
&
Permukiman, Direktorat Perumahan Dep. PU,
2. Rumah dan Lingkungan Permukiman Sehat, Direktorat
Jenderal Perumahan dan Permukiman Departeman
Kimpraswil, 2004
3. Teknik
Air
Bersih
dan
Sanitasi,
Pedoman
Pembangunan Rumah dan Lingkungannya di
Pedesaan, Puslitbang Permukiman Badan Litbang
Dep. PU, 1994
4. Teknologi Pengelolaan Air Limbah, Modul Pelatihan
Teknologi Tepat Guna Bidang Air Bersih, Puslitbang
Permukiman Badan Litbang Dep. PU, 2002
5. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2002 Tentang
Sumber Daya Air.
6. Undang Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang
Jalan.

Air bersih 42

Anda mungkin juga menyukai