PERLINDUNGAN DAN
PELESTARIAN SUMBER AIR
Jakarta, 2019
Ungkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyelenggara NSPK untuk Pengembangan
Tata Guna Air (PTGA) dapat menyelesaikan penyusunan modul ini dengan baik. Modul ini
berisi pentingnya seorang Calon Instruktur PTGA memiliki pemahaman dan kemampuan untuk
melakukan bimbingan dalam kegiatan PTGA.
Pembuatan Modul ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian,
keterampilan, dan sikap Calon Instruktur Pengembangan Tata Guna Air (PTGA) di bidang
pengelolaan irigasi, agar memiliki kompetensi dasar dalam memahami dan mengetahui teknik
dan tata melakukan bimbingan teknik dalam rangka pengelolaan irigasi.
Kami menyadari bahwa modul ini masih ada kekurangan dan kelemahannya, baik pada isi,
bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa kritik
dan saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi
peserta Pelatihan untuk calon pelatih PTGA.
Jakarta, …. 2019
Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Informasi Visual
Petunjuk Penggunaan Modul
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Tujuan Pembelajaran
D. Pengertian proses,tatacara,perbuatan melindungi
E. Dasar Hukum
F. Materi Pokok dan Sub Materi
Materi Pokok 1: Permasalahan Terkait Perlindungan dan Pelestarian
Sumber Air
A. Fenomena Yang Terjadi
B. Sumber-sumber kerusakan sumber air
Materi Pokok 2 : Upaya Perlindungan dan Pelestarian Sumber air I
A. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air
B. Pengendalian pemanfaatan sumber air
C. Pengisian air pada sumber air
Materi Pokok 3 : Upaya Perlindungan dan Pelestarian Sumber air II
A. Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi
B. Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
dan pemanfaatan lahan pada sumber air
C. Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu
Materi Pokok 4 : Upaya Perlindungan dan Pelestarian Sumber air III
A. Pengaturan daerah sempadan sumber air
B. Rehabilitasi hutan dan lahan
C. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam
Materi Pokok 5 : Peran Serta Masyarakat
A. Peran Masyarakat di Daerah Tangkapan Air (DTA)
B. Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Sekitar Jaringan Sumber Air (JSA)
C. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Ketahanan Air
Penutup
A. Latihan
B. Rangkuman
C. Evaluasi Kegiatan Belajar
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
E. Kunci Jawaban Soal Latihan
Daftar Pustaka
Glosari
DAFTAR INFORMASI VISUAL
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
Makhluk hidup yang ada di bumi ini tidak dapat terlepas dari kebutuhan
akan air, karena air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan
di bumi ini. Air nilainya begitu berarti bagi manusia. Sekitar 70% berat
badan manusia terdiri dari air. Darah mengandung 80% air, tulang 25%,
urat syaraf 75%, ginjal 80%, hati 70%, otot 75%. Manusia akan mati
bilamana kehilangan sekitar 15% dari berat badanya. Manusia boleh
menahan lapar untuk jangka waktu lama tetapi tidak dapat menahan
haus (dahaga) untuk beberapa jam karena dapat menyebabkan dehidrasi
dan berakibat fatal.
Melihat peran dan fungsi air yang begitu vital bagi manusia, tentu kita
tidak mengharapkan sumber-sumber air dari segi kuantitas debitnya
mengalami penurunan, dan dari segi kualitas mengalami penurunan
karena telah tercemar limbah, serta dari segi kontinuitas airnya tidak
tersedia secara berkesinambungan, dalam artian di musim penghujan
ada air sementara di musim panas airnya tidak ada sama sekali (kering).
Disamping itu, air juga diperlukan untuk irigasi guna menunjang usaha
pertanian padi, holtikultura, ternak sapi, ternak ayam, perikanan dll.
B. Deskripsi Singkat
Untuk itu, perlu dilakukan upaya perlindungan dan pelestarian sumber air
secara cepat, terencana dengan baik dan dilaksanakan secara maksimal.
Strategi perlindungan dan pelestarian ini dilakukan melalui upaya pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan kembali sumber air yang kondisi dan fungsinya
mengalami penurunan.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Pengertian
1. Sumber Air adalah Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau
buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
2. Perlindungan Sumber Air adalah upaya pengamanan sumber air dari
kerusakan yang ditimbulkan, baik akibat tindakan manusia maupun
gangguan yang disebabkan oleh daya alam.
3. Pelestarian Sumber Air adalah memelihara secara terus menerus dan
berkesinambungan sehingga sumber air tetap lestari.
4. Irigasi . Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air
irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
5. Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi,dan sumber daya manusia.
6. Peran Masyarakat adalh adalah rangkaian perilaku yang diharapkan dari
seseorang berdasarkan posisi sosial, baik secara formal maupun informal.
7. Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan dimana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri[1]. Pemberdayaan masyarakat
hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi.
E. Dasar Hukum
1. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam
dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnya
dalam rangka menjamin ketersediaan air tanah, air permukaan, dan unsur hara
tanah.
2. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam
pada butir 1 dilakukan oleh Kementerian yang bertanggung jawab dibidang
kehutanan atau pemerintah daerah sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kementerian yang bertanggung jawab dibidang kehutanan atau pemerintah
daerah, mengupayakan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga pelestarian
hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.
Gambar 10. Pelestarian hutan lindung dan Kawasan Suaka Ala
MATERI POKOK 5
Tantangan Strategi
Konservasi Lahan Penataan kawasan taman nasional, hutan
dan produksi dan sabuk hijau.
Air Tanah Pelaksanaan “ Kebijakan Zero Delta Q”.
Pengendalian lahan pertanian di daerah hulu.
Erosi Penataan kawasan taman nasional, hutan
dan Sedimentasi produksi dan sabuk hijau.
Pelaksanaan “ Kebijakan Zero Delta Q”.
Pengendalian lahan pertanian di daerah hulu.
Efek Perubahan Mitigasi:
Iklim Global Pengelolaan SDA pada lahan basah.
Peningkatan kapasitas pada hulu DAS.
Adaptasi:
Peningkatan infrastruktur SDA untuk
menunjang ketahanan pangan.
Manajemen resiko untuk banjir dan
konservasi pantai.
Peningkatan kepedulian masyarakat dalam
keamanan air dan konservasi.
Degragasi Sumber Keseimbangan antara konservasi sumber daya
Daya Air air dan pemanfaatannya.
Pencemaran Air Penegakan hukum kepada setiap
individu/perusahaan yang menyebabkan
pencemaran air.
Membangun Sistem pembuangan air kotor atau
Pengolahan limbah.
Rehabilitasi air yang telah tercemar.
Ketidakseimbangan Meningkatkan pembuatan kolam retensi
antara Persediaan dan persediaan air.
dan Permintaan Peningkatan efisiensi sistem distribusi air bersih.
Pengendalian kebutuhan air berdasarkan pada
neraca air.
Permasalahan Membentuk wadah/lembaga koordinasi.
Pengguna Air Melakukan koordinasi yang baik melalui
wadah/lembaga sumber daya air.
Peningkatan Perbaikan karakter dan kemampuan sumber
Sumber Daya daya manusia.
Manusia Peningkatan peran serta masyarakat dalam
manajemen sumber daya air.
Partisipasi Menciptakan birokrasi yang sederhana
Komunitas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
Meningkatkan peran serta organisasi
pengelola SDA.
Implementasi Pertemuan Konsultasi Masyarakat
dalam perencanaan dan implementasi
pengelolaan SDA.
Sistem Informasi Peningkatan kualitas informasi sumber daya air.
Sumber Daya Air Pengembangan sistem informasi sumber daya air.
Peningkatan koordinasi antar organisasi
pengelola SDA.
Manfaat Sumber Air antara lain untuk keperluan irigasi, pengimbuh air (water
recharge) pada cekungan air tanah, cadangan air bersih, perikanan darat,
sarana rekreasi dan wisata alam. Sumber air wajib dilindungi dan dilestarikan
dalam bentuk penetapan luas dan status sumber air, penetapan status
perlindungan sumber air, penetapan tingkat kerusakan situ dan tata guna
lahan sekitar sumber air. Bentuk perlindungan sumber air juga dapat
dilakukan dalam bentuk pengkajian permasalahan dan pengelolaan serta
informasi pemantauan dan evaluasi kondisi sumber air. Wujud kesadaran
masyarakat terhadap nilai dan fungsi sumber air, antara lain :
a. Perlunya peningkatan Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi (3K) antar
instansi.
b. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber air.
c. Upaya revitalisasi/rehabilitasi sumber air.
d. Pengamanan sumber air.
e. Identifikasi tingkat kerusakan sumber air.
f. Program kegiatan revitalisasi.
g. Pengendalian dan pelarangan alih fungsi sumber air untuk peruntukan
lainnya.
Tutupan lahan dapat menjadi parameter kondisi sumber air. Kondisi sumber
air baik apabila tutupan lahan kurang dari 25 %. Kondisi rusak apabila
tutupan lahan antara 25 % sampai kurang dari 50 %. Kondisi sumber air
dikatakan parah apabila tutupan lahan antara 50 % sampai dengan melebihi
75 %.
Terdapat berbagai tahapan pengelolaan sungai diantaranya penataan
sungai, perencanaan sungai, pengelolaan dan pelaksanaan. Pada setiap
tahapan terdapat rincian kegiatan. Berikut ini rincian masing masing tahapan.
Usulan kegiatan Penataan Sungai terdiri dari :
1. Pengukuran, pembuatan patok terlindunginya Sungi dari berbagai
kegiatan.
2. Penerapan sempadan sungai.
3. Papan informasi tentang larangan pemanfaatan lahan sungai,
pengamanan dan pemagaran.
4. Re-inventarisasi sungai (nama, lokasi, panjang, kedalaman, status sungai.
5. Sertifikasi sumber air (kejelasan status lahan).
6. Penyuluhan, Pemberdayaan masyarakat di sekitar sungai.
7. Rapat Koordinasi berkaitan dengan Kejelasan Kewenangan.
8. Pelimpahan kewenangan pengelolaan sungai.
9. Penyelesaian status hukum yang saat ini lahan dikelola masyarakat atau
swasta.
Tahapan pengelolaan sungai terdiri dari :
1. Restorasi, Perbaikan Sungai.
2. Fungsi Sungai sebagai pengendali banjir.
3. Pengerukan kedalaman sungai.
4. Pembuatan tanggul sungai.
5. Pembuatan jalan inspeksi sungai.
6. Pelaksanaan Penghijauan.
7. Pembersihan dan Pengangkutan gulma
air. Tahapan perencanaan sungai terdiri dari :
1. Kajian status, kondisi, kedalaman, batas-batas Sungai dan ancaman
kelestariannya.
2. Identifikasi sumber pencemar.
3. Penyusunan kebijakan pengelolaan sungai.
4. Menetapkan status sungai.
5. Penyerahan pengelolaan sungai melalui
MoU. Tahapan pelaksanaan terdiri dari :
1. Restorasi, Pengembangan dan Konservasi Sungai.
2. Operasi dan Pemeliharaan Sungai.
3. Pemberian Penghargaan Atas Aktivitas Masyarakat.
4. Pemanfaatan Sungai Berbasis Masyarakat.
5. Penegakan hukum bagi pencemar dan pengalih fungsi Sungai.
6. Penanaman pohon di sekitar bantaran sungai.
7. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Sungai.
A. Latihan
Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan melingkarinya:
1. Sebagian dari fenomena yang terjadi
a. Jawaban b, c dan d benar
b. Kawasan resapan air semakin menyusut
c. Adanya pembakaran hutan dan illegal loging
d. Sungai terdesak permukiman, buangan limbah, sampah.
3. Pilih jawaban yang salah terhadap Perlindungan dan Pelestarian Sumber Air
a. Tidak dikendalikannya pemakaian air
b. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air
c. Pengisian Air Pada Sumber Air
d. Pengendalian Pemanfaatan Sumber Air
4. Keberlangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air perlu dipelihara
a. Pernyataan ini salah
b. Pernyataan ini benar
5. Pengisian air pada sumber air dapat dilaksanakan, antara lain, dalam bentuk
a. Pengisian air dari suatu sumber air ke sumber air yang lain dalam satu wilayah
sungai atau dari wilayah sungai yang lain
b. Pengimbuhan air ke lapisan air tanah (akuifer)
c. Pernyataan a dan b benar
6. Pengaturan Prasarana dan Sarana Sanitasi
a. Penetapan pedoman pembangunan prasarana dan sarana sanitasi.
b. Pemisahan antara jaringan drainase dan jaringan pengumpul air limbah pada
kawasan perkotaan.
c. Pembuangan air limbah melalui jaringan pengumpul air limbah pada kawasan
perkotaan ke dalam sistem instalasi pengolah air limbah terpusat.
d. Pembangunan sistem instalasi pengolah air limbah terpusat pada setiap
lingkungan.
e. Pernyataan a, b, c dan d benar
8. Kementerian yang terkait dengan bidang industri dan/atau pemerintah daerah sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya menyelenggarakan pengawasan dan
pemantauan pelaksanaan pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu pada butir
1.
a. pernyataan ini benar
b. Pernyataan ini agak meragukan
c. pernyataan ini salah
B. Rangkuman
Krisis air bersih juga merupakan dampak dari perubahan iklim. Bila iklim global tidak
berjalan normal, kemarau panjang atau musim hujan yang tak kunjung usai akan
menyebabkan aturan ekosistem tidak berjalan dengan baik. Sumber mata air bisa
menjadi kering dan tercemar.
Kita kembali diingatkan akan pentingnya air bagi kehidupan dalam momen World Water
Day (Hari Air Sedunia) yang dirayakan setiap 22 Maret. Perlindungan dan Pelestarian
sumber air yang dilakukan secara berkelanjutan menjadi hal utama yang
dikampanyekan kepada masyarakat luas. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk
menjaga ketersediaan sumber air. Mulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan sehari-
hari, misalnya mematikan kran saat menggosok gigi, memilih mandi
menggunakan shower dibanding gayung, atau memastikan telah menutup kran air
dengan rapat. Tidak membuang sampah ke saluran air dan sungai juga salah satu cara
menjaga sumber air.
Menjaga kelestarian air berarti menjaga kehidupan kita. Mari kita beraksi mulai dari
sekarang untuk menjaga sumber mata air. Jangan sampai krisis mata air mendatangkan
air mata bagi kita.
1. Akuifer = lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan
air. Melalui akuifer inilah air tanah dapat diambil. Penelitian aliran air di akuifer
dan karakterisasi akuifer disebut hidrogeologi. Aquifer ada dalam berbagai
kedalaman.
2. Biopori = teknologi alternatif dan sederhana untuk penyerapan air hujan
berupa lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dan
didalamnya terbentuk lubang-lubang kecil akibat aktivitas organisme.
3. Dehidrasi = Kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada
yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi
terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal
4. Drainase = Pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau
buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.
Pembuangan ini dapat dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang,
atau mengalihkan air.
5. Gulma = tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian
karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
6. Revitalisasi = Suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan
kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya
7. Sanitasi = Perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan
maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga
dan meningkatkan kesehatan manusia.
8. Sedimen = Material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik
yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di
dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya.