Robert W. Jones
Direktur, Biro Komunikasi Radio
PRAKATA
Pedoman ini menguraikan unsur-unsur penting manajemen spektrum dan isinya
yang bersifat teknis dimaksudkan untuk digunakan negara-negara yang sedang
berkembang dan negara-negara maju
Manajemen Spektrum adalah kombinasi prosedur teknis dan administratif yang
diperlukan
meneliti
permasalahan
yang harus
interferensi
yang
potensial,
yang
dilaksanakan,
arsip-arsip
yang
disimpan,
jumlah
dan
menyimpulkan bahwa
merekomendasikan satu set struktur baku, mengingat bahwa jangkauan luas (broad
range) dari program yang berbeda untuk kalkulasi kecocokan (compatibility) untuk
pelayanan radio, program untuk membentuk suatu database manajemen frekuensi
untuk pemberian frekuensi (frequency assignment),
gangguan/interferensi.
Standard adalah bidang lain di mana BR bisa bermanfaat. Sebagai contoh,
informasi tentang spektrum dan standard peralatan bisa disediakan.
Pelatihan telah disebut berkali-kali, terutama latihan manajemen. Informasi
mengenai pemerintahan lain; cara kerja dalam manajemen spektrum dan juga
kecenderungan dalam pengembangan juga disebut sebagai hal yang bermanfaat.
Akhirnya, ditekankan bahwa BR perlu menyediakan teknik untuk koordinasi
internasional dan pemeriksaan gangguan/interferensi seperti halnya penerbitan tentang
topik-topik dalam manajemen spektrum.
Pedoman Manajemen Spektrum ini dapat menjawab banyak pertanyaan dari
pemerintahan dan
pertanyaan yang kedua dan juga berisi bagian umum tentang Monitoring dan Tehniktehnik yang dibantu Komputer. Informasi yang lebih terperinci tentang monitoring dapat
ditemukan dalam buku Pedoman Memonitor Spektrum" yang baru dan informasi yang
lebih terperinci tentang otomasi komputer dapat ditemukan dalam "Tehnik-tehnik yang
dibantu Komputer untuk Pedoman Manajemen Spektrum" yang segera diterbitkan
(tanggal penerbitan diperkirakan pada akhir tahun 1995). Katalog Perangkat lunak
untuk Manajemen Spektrum Radio" menguraikan program-program perangkat lunak
format yang tersedia dari ITU.
Bagian dasar
Robert J. Mayher
Ketua, Panitia Kerja 1A
Amerika Serikat
DAFTAR ISI
PEDOMAN MENGENAI MANAJEMEN SPEKTRUM NASIONAL
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................................... ii
BAB 1. KATA PENGANTAR BUKU PANDUAN ......................................................................... 1
1.1. Keperluan akan Manajemen Spektrum......................................................................... 1
1.2. Aspek-aspek Nasional .................................................................................................. 2
1.3. Aspek-aspek Internasional ........................................................................................... 4
1.4. Perkembangan Buku Panduan ..................................................................................... 8
BAB 2. AZAS-AZAS MANAJEMEN SPEKTRUM ....................................................................... 9
2.1. Kata Pengantar ............................................................................................................ 9
2.2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................................................... 9
2.3. Pedoman Utama Manajemen Spektrum Nasional .......................................................12
2.4. Struktur dan Proses Organisasi ...................................................................................15
2.5. Tanggungjawab Fungsional.........................................................................................20
2.6. Summary.....................................................................................................................34
BAB 3. PERENCANAAN SPEKTRUM ......................................................................................36
3.1. Pendahuluan ...............................................................................................................36
3.2. Proses perencanaan ...................................................................................................42
3.3. Implementasi ...............................................................................................................54
3.4. Ringkasan ...................................................................................................................59
BAB 4. PRAKTEK-PRAKTEK REKAYASA SPEKTRUM (SECTRUM ENGINEERING
PRACTICES)................................................................... Error! Bookmark not defined.
4.1. Pendahuluan ...............................................................................................................61
4.2. Parameter teknis. ........................................................................................................62
4.3. Prosedur dan rencana teknis.......................................................................................78
4.4. Alat-alat analisis engineering .......................................................................................81
4.5. Kebutuhan memperbaharui seiring kemajuan teknologi.............................................131
BAB 5. OTORISASI FREKWENSI ..........................................................................................137
5.1. Pendahuluan .............................................................................................................137
5.2. Aspek-aspek hukum proses penetapan frekwensi .....................................................138
5.3. Aspek-aspek teknis dalam proses penetapan frekwensi............................................142
5.4. Persiapan untuk rencana frekwensi ...........................................................................143
5.5. Perencanaan frekwensi linier.....................................................................................143
5.6. Perencanaan frekwensi berdasarkan teori grafik .......................................................146
5.7. Jaring penetapan bebas gangguan ...........................................................................148
5.8. Metode perencanaan frekwensi seluler .....................................................................149
5.9. Piranti lunak (software) ..............................................................................................150
5.10. Pendahuluan untuk Perijinan .....................................................................................151
5.11. Perijinan stasiun radio ...............................................................................................151
5.12. Deregulasi perijinan...................................................................................................152
5.13. Persetujuan atas jenis peralatan radio.......................................................................153
5.14. Menentukan pembayaran ..........................................................................................154
5.15. Meningkatkan pemanfaatan spektrum .......................................................................155
BAB 1
pemakaian
masyarakat
terhadap
teknologi
radio
dan
kesempatan besar yang ada karena teknologi ini menandai betapa pentingnya
manajer spektrum dan sistem-sistem manajemen spektrum nasional. Kemajuan
teknologi yang berlangsung membuka pintu pada berbagai macam pemakaian
spektrum yang baru. Perkembangan ini, walaupun seringkali membuat pemakaian
spektrum lebih efisien, telah memicu minat dan tuntutan besar pada sumber
spektrum yang terbatas. Oleh karena itu, manajeman spektrum yang efisien dan
efektif, meskipun penting untuk menggunakan kesempatan yang diberikan sumber
spektrum, semakin bertambah rumit. Kemampuan mengelola data yang semakin
baik dan metode analisis perencanaan teknik penting untuk mengakomodasi jumlah
dan ragam pengguna yang mencari akses ke sumber spektrum. Jika sumber
spektrum ingin digunakan secara efisien dan efektif, pemakaian bersama spektrum
yang tersedia harus diatur antar pemakai sesuai dengan peraturan nasional dalam
batasan nasional dan sesuai dengan Radio Regulations of the International
Telecommunication Union (ITU). Kemampuan setiap bangsa untuk sepenuhnya
menggunakan sumber spektrum sangat tergantung pada manajer spektrum yang
memudahkan pelaksanaan sistem radio, dan memastikan keselarasan dalam
pelaksanaannya. Jadi, setiap cara yang ada untuk meningkatkan manajemen
spektrum nasional dan koordinasi internasional perlu dilaksanakan. Administrasi
harus memiliki sistem manajemen spektrum nasional pada tempatnya dan manajer
spektrum dididik untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
Buku Panduan ini telah dikembangkan untuk membantu administrasi supaya
sanggup melaksanaan manajemen spektrum nasional. Meskipun masing-masing
administrasi merumuskan sistem manajemen spektrum berdasarkan kebudayaan
dan keperluannya, Buku Panduan ini memberikan suatu rangka kerja dasar untuk
manajemen
spektrum
nasional
dan
untuk
keikutsertaan
dalam
komunitas
dikembangkan,
dan
diatur
dengan
benar.
Untuk
memperoleh
keuntungan dari sumber alami ini setaip negara harus kembangkan metode untuk
mengatur spektrum untuk memastikan koordinasi yang efisien dan efektif di antara
pelayanan berbeda dan untuk memenuhi tuntutan langsung dan jangka panjang oleh
pelayanan komunikasi radio yang sudah ada dan yang baru.
Kemampuan dari suatu masyarakat untuk memaksimalkan keuntungan dari
sumber spektrum sangat tergantung pada seberapa mudah para pemakai bisa
memperoleh akses ke spektrum. Kemudahan akses ke spektrum ditentukan oleh
masing-masing administrasi. Ragam dan jumlah besar pelayanan radio yang bisa
meningkatkan kualitas kehidupan dan efisiensi komunitas ekonomi tersedia melalui
dan
dan
perjalanan
kembangkan,
seperti
teknologi
internasional,
radio
komunitas
kembangkan,
internasional
suatu
struktur
telah
untuk
dalam pelayanan laut, sebuah band frekuensi (di bawah 188 kHz) untuk komunikasi
jarak jauh oleh stasiun pinggir pantai dan sebuah band lagi (188-500 kHz) untuk
stasiun militer dan angkatan laut yang tidak diperuntukkan bagi korespondensi
umum.
Untuk memfasilitasi kerjasama internasional ini, struktur-struktur dan prosedur
organisasi dikembangkan. Di Washington pada tahun 1927, suatu konperensi
mendirikan International Radio Consultative Committe (IRCC) untuk mempelajari
masalah-masalah teknis radio. Di Madrid tahun 1932, bangsa-bangsa yang ikut
serta memutuskan untuk membuat suatu organisasi yang dikenal sebagai
International Telecommunications Union (ITU), yang kuasai oleh International
Telecommunication Convention dan diperlengkap dengan Telegraph Regulations
(Peraturan Telegraf), Telephone Regulations (Peraturan Telefon) dan Radio
Regulations (Peraturan Radio). Hasil dari Madrid Conference dengan implikasi untuk
komunikasi radio adalah:
divisi pertama dari dunia untuk tujuan alokasi frekuensi terbagi dalam dua
Wilayah (Eropa dan wilayah lain);
mendirikan dua tabel teknis satu dari toleransi frekuensi dan yang lain dari
bandwidth yang bisa diterima;
melakukan pencatatan pemberian frekuensi pada stasiun-stasiun di negaranegara yang berbeda secara teratur;
Telecommunication
Standardization
(Standarisasi
meliputi peraturan dan prosedur untuk mengoperasi peralatan radio dan untuk
mengatasi gangguan. Tabel of Frequency Allocations, yang terdapat dalam Article 8,
berperan sebagai dasar untuk penetapan frekuensi nasional.
Keitkutsertaan dalam ITU dan pengetahuan manajer spektrum nasional
mengenai prosedur ITU sangat penting bagi tujuan spektrum setiap administrasi.
Gambar 1 menunjukkan struktur ITU.
(Gambar 1)
Konperensi
Plenipotentiary
Dewan
Panitia
Sekretaris Jenderal
Koordinasi
Sekretaris
Umum
Wakil Sekretaris
Jenderal
Sektor
Komunikasi
radio
Sektor
Standarisasi
Telekomunikasi
Sektor
Pengembangan
Telekomunikasi
Konperensi Dunia
Mengenai
Telekomunikasi
Internasional
dengan
bantuan
komputer,
pokok
pembicaraan
ini
akan
BAB 2
Banyak administrasi yang juga menempatkan prioritas tinggi pada spektrum untuk
penelitian dan kegiatan amatir. Tujuan yang biasanya selanjutnya ditetapkan dalam
pembuatan undang-undang nasional, sebaiknya merupakan tujuan yang pada dasarnya
adalah umum, melampaui perubahan dalam lingkungan radio atau keadaan politik.
Tujuan nasional untuk pemakaian spektrum mencakup hal-hal di bawah ini:
kebijakan biasanya akan merinci faktor, menetapkan kriteria perijinan, dan menetapkan
prioritas yang akan digunakan untuk menentukan siapa yang akan diijinkan untuk
menggunakan suatu band frekuensi dan untuk tujuan apa band frekuensi tersebut
digunakan. Dalam beberapa kasus, efisiensi spektrum mungkin merupakan faktor
dalam menentukan suatu prioritas nasional. Suatu kebijakan nasional utama bisa
menjadi dorongan bagi perusahaan swasta atau kekuatan pasar, khususnya untuk
telekomunikasi perdaganangan atau publik dan pelayanan penyiaran non-pemerintah.
Walaupun pernyataan kebijakan bisa juga merupakan penghubung antara agenda
politik pemerintah yang sedang berkuasa dengan manajer spektrum, kebijakan
komunikasi radio yang stabil sangat penting untuk penanaman modal. Dalam banyak
kasus, pemerintah nasional akan mengutus seorang ahli untuk menetapkan kebijakan
dan peraturan radio ke organisasi manajemen spektrum karena pengetahuan manajer
spektrum yang ahli mengenai hal tersebut. Namun, supaya dapat memasukkan
pendekatan kebijakannya, pemerintah nasional bisa tentukan organisasi manajemen
spektrum tersebut dikepalai oleh orang politik yang ditunjuk dan hanya memberikan
manajer spektrum kekuasaan untuk mengembangkan pendekatan kebijakan dan
menjalankan keputusan yang diambil.
Selanjutnya, tujuan bisa ditulis dalam rencana spektrum nasional jangka panjang
dimana organisasi manajemen spektrum menyatakan arahnya di masa yang akan
datang. Rencana tersebut, yang akan dibahas lebih rinci dalam Bab 3, sebaiknya
memberikan tujuan untuk pemakaian spektrum di masa yang akan datang berdasarkan
analisis terhadap persyaratan komunikasi nasional jangka panjang, teknologi yang
berkembang, dan kemampuan manajemen spektrum. Tabel alokasi nasional adalah
unsur penting dalam rencana tersebut. Tabel tersebut memberikan suatu rangka kerja
untuk pemakai supaya mereka dapat tetapkan tujuan sendiri. Rencana juga sebaiknya
merinci tahap-tahap yang akan diambil organisasi manajemen spektrum supaya siap
untuk keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang. Rencana juga bisa
membuat usul untuk merubah kebijakan ketika perubahan tersebut berkaitan dengan
kepentingan umum. Namun, rencana tersebut harus tetap fleksible supaya dapat
diperbaiki berdasarkan lingkungan spektrum yang berubah.
Tingkat tujuan mana yang akan diutamakan oleh suatu administrasi nasional akan
tergantung pada tingkat pemakaian spektrum. Negara-negara yang pemakaian
radionya mulai berkembang akan mengutamakan tujuan yang paling umum karena
pekerjaan manajer spektrum adalah membangun tingkat penggunaan spektrum. Tetapi
tetap saja dukungan pemerintah terhadap penggunaan radio harus jelas dan sistem
dari mana para pengguna melakukan kegiatannya harus aman. Di negara yang sudah
terdapat perkembangan radio yang besar, tujuan manajemen spektrum harus
didefinisikan lebih rinci.
menjalankan
manajemen
spektrum
secara
nasional
dan
untuk
keputusan yang diambil, termasuk penjelasan tertulis mengenai dasar dari keputusan
tersebut, kepada publik. Sebagai tambahan, hukum harus menyediakan proses untuk
mengulas keputusan sesuai degnan kriteria dan prosedur yang telah ditetapkan.
1.7.2. Tabel Alokasi Nasional
Suatu tabel alokasi frekuensi nasional memberikan dasar untuk proses
manajemen spektrum yang efektif. Tabel ini memberikan rencana umum untuk
pemakaian spektrum dan struktur dasar untuk memastikan pemakaian spektrum yang
efisien dan mencegah terjadinya gangguan RF di antara pelayanan. Melalui tabel ini,
pabrik akan memiliki petunjuk yang memberitahukan di bagian mana dalam spektrum
bisa mereka rancang dan buat peralatannya, dan pengguna akan mengetahui di mana
mereka bisa menggunakannya.
International Tabel of Frequency Allocations, Article (Ayat 8) dari Radio
Regulations telah digunakan oleh ITU dalam konperensi radio dunia untuk semua 3
Wilayah di dunia. Tabel ini membentuk bagian dasar tabel nasional dan di beberapa
negara dapat digunakan sebagai tabel nasional. Namun, tabel-tabel wilayah biasanya
tersedia bagi sejumlah pelayanan berbeda dalam masing-masing band frekuensi,
beberapa di antaranya tidak cocok satu dengan lainnya. Oleh karena itu, administrasi
berkeinginan untuk menggunakan tabel nasional sendiri yang akan memudahkan
pemakaian spektrum dalam batasannya. Hal ini bisa dilakukan dengan menambah
tabel wilayah untuk membatasi band ke hanya satu pelayanan atau ke pelayanan yang
cocok, untuk membagi band untuk pelayanan khusus, atau untuk menempatkan band
ke bagian tertentu dari komunitas pemakai. Misalnya, beberapa negara membagi tabel
nasional mereka ke dalam band yang ditentukan untuk pemerintah dan yang ditentukan
untuk pemakai pribadi. Apa pun pendekatan nasionalnya, sebuah administrasi
sebaiknya mempertimbangkan bagaimana band digunakan dalam negara-negara lain
tidak hanya untuk dicocokkan dengan negara-negara tetangga, tetapi juga untuk
memastikan bahwa peralatan akan tersedia untuk pelayanan tertentu. Kegagalan untuk
melakukan hal tersebut akan berakibat pada penempatan yang tidak akan digunakan
karena perlatan yang kurang dirancang untuk band tertentu.
pemerintah nasional itu sendiri dan akan berbeda dari satu negara ke negara lain.
Manajemen spektrum bisa dilaksanakan oleh satu agen atau lebih. Walaupun satu
pihak kuasa ideal, kenyataan politik dan tingkat sumber keuangan dan pegawai yang
tersedia seringkali menentukan pemakaian pendekatan lain.
Dalam beberapa kasus, suatu administrasi bisa saja berpihak pada penugasan
satu departemen, kementrian, atau agen untuk mengelola semua pemakai komunikasi
radio.
Pendekatan
ini
memiliki
keuntungan
dapat
menyederhanakan
proses
Kalau lebih dari satu pihak kuasa diciptakan, hubungan antara mereka harus dirinci
dengan hati-hati dalam peraturan untuk menghindari keterlapisan otoritas dan
tanggungjawab yang mungkin terjadi. Pendekatan paling sederhana untuk melakukan
pemisahan adalah dengan membagi band frekuensi antar otoritas manajemen. Namun,
semakin besar jumlah band yang diberikan untuk pemakaian eksklusif, semakin besar
kesempatan terjadinya pemakaian yang tidak efisien. Dalam mempertimbangkan cara
terbaik untuk merinci pihak kuasa ini, akan berguna untuk memandang pemakaian
radio dalam bentuk pengelompokkan pengguna besar, mengingat bahwa semakin
banyak kelompok yang dipertimbangkan, semakin sulit proses koordinasi dan
pencapaian keputusan nasional mengenai masalah sulit.
Dalam sektor pemerintah atau swasta, kelompok koordinasi dari tanggungjawab
manajemen berbeda bisa digunakan untuk membentu agen manajemen spektrum.
Pandangan menteri bisa dikoordinasikan dengan mudah melalui pendirian kelompok
koordinasi inter-agen senior. Mereka seringkali digunakan untuk memecahkan masalah
spektrum yang besar dan untuk menentukan penempatan spektrum. Perwakilan
sktruktur manajemen spektrum dari bagian swasta bisa ditugaskan untuk berhubungan
dengan panitia ini untuk memperluas cara pandang mereka. Menggunakan kelompok
koordinasi berisiko kesepakatan antara kedua pihak mungkin tidak akan tercapai. Oleh
sebab itu, kelompok koordinasi tidak bisa bertindak sebagai otoritas manajemen
spektrum kolektif, dan beberapa otoritas pemantau akan diperlukan. Manajer spektrum
bagian swasta bisa juga memberntuk atau mengenali kelompok koordinasi pemakai
yang bisa mengatasi sebagian besar dari masalah manajemen spektrum sehari-hari
dalam band yang ditentukan.
Di mana pun kekuasaan dan tanggungjawab ditempatkan, penugasan dan
besarnya kekuasaan dan tanggungjawab harus diterbitkan dan tersedia bagi pengguna
dan calon pengguna dari sistem komunikasi radio.
Pedoman nasional kemudian harus menentukan siapa yang memberikan
perwakilan
manajemen
spektrum
dalam
kegiatan
itnernasional.
Pihak
kuasa
manajemen spektrum boleh menjalankan peran ini, tetapi tidak perlu karena
kekuasaannya tidak melampaui batasan nasional. Oleh sebab itu, dokumen yang
menyatakan bahwa pihak kuasa manajemen spektrum harus menugaskan siapa yang
bertanggungjawab untuk mewakili bangsa dalam ITU dan organisasi pemakai spektrum
lain seperti Intelsat, Inmarsat, International Maritime Organization (IMO), International
Civil Aviation Organization (ICAO), dan lain-lain. Jika penggunaan spektrum dalam
bangsa dikelola oleh beberapa otoritas, perwakilan nasional dalam perundingan
internasional bisa menjadi lebih rumit. Agen yang netral, yang tidak bisa memiliki resiko
langsung dalam hasil perundingan, harus diberikan semua tanggungjawab.
1.8.2. Proses Pengambilan Keputusan
Proses yang dikembangkan untuk mengalokasikan spektrum, menempatkan
frekuensi pada ijin khusus, dan mengawasi pelaksanaan yang sesuai dengan
persyaratan ijin adalah alat penting dalam melaksanakan tujuan nasional.
Badan-badan administratif yang bertanggungjawab untuk mengembangkan
peraturan dan hukum yang menguasai spektrum harus berkembang dalam proses
pembuatan keputusan yang terorganisir untuk memastikan proses manajemen
spektrum yang teratur dan tepat waktu. Proses ini harus dibuat untuk memudahkan
keputusan yang melayani kepentingan umum dan mencerminkan kebijakan nasional
dan rencana yang berkaitan dengan spektrum, perkembangan dalam teknologi, dan
kenyataan ekonomis. Seringkali proses seperti ini akan tergantung pada pemakaian
badan konsultan untuk mengambil keputusan yang baik.
Kemandirian
sangat
penting dalam
mengambil keputusan yang sesuai dengan kepentingan nasional. Di saat yang sama,
seberapa besar pengguna spektrum bisa langsung ikut serta dalam proses
pengambilan keputusan bisa meningkatkan proses dan mempengaruhi hasil. Ada
keuntungan
dan
kerugian
dalam
menekankan
aspek-aspek kemandirian
dan
keikutsertaan ini.
Saat suatu kelompok pengambil keputusan terdiri dari anggota yang mewakili
pemakai spektrum dan memiliki kepentingan besar dalam hasil keputusan, kelompok
tersebut akan memiliki pengetahuan pertama mengenai bagaimana spektrum
digunakan, persyaratan spektrum di masa yang akan datang, kemampuan teknis
sistem, dan pada umumnya akan bisa mengambil keputusan yang relatif cepat. Jenis
kelompok pembuat keputusan ini biasanya bekerja baik jika semua pihak yang berminat
diwakili dan masalahnya dijelaskan dengan baik. Kekurangan kelompok tersebut adalah
bahwa masing-masing peserta memiliki kepentingan pribadi yang bisa membuat hasil
menyimpang. Selanjutnya, kesulitan dalam memastikan bahwa kelompok benar-benar
terwakili seringkali dialami. Seringkali kelompok yang baru dalam menghadapi proses
ini, yang mengusulkan pemakaian atau pendekatan manajemen baru terhadap
spektrum menemukan diri mereka tidak terwakili. Keikutsertaan pemakai secara
langsung dalam mekanisme pengambilan keputusan paling baik digunakan saat
terdapat jumlah pihak yang sedikit dan masalahnya merupakan perincian teknis, seperti
standar teknis atau teknik pembagian spektrum. Pihak kuasa manajemen spektrum
akan temukan bahwa cara terbaik adalah dengan membiarkan pengguna spektrum ini
mengatasi perbedaan sendiri melalui proses negosiasi.
Di lain pihak, saat otoritas spektrum mempertahankan kemandiriannya dengan
membatasi
pemakai spektrum
pada
peran
konsultan,
kesempatan
terjadinya
oral, atau dengan membiarkan pernyataan tertlis berkembang menjadi catatan lengkap
yang bisa dipertimbangkan oleh pihak kuasa manajemen spektrum sebelum keputusan
terkahir dibuat.
kerjasama internasional;
mendukung komputer;
spektrum, tetapi biasa terdapat dalam semua organisasi sehingga tidak penting untuk
membahas hal-hal tersebut sehubungan dengan manajemen spektrum.
Agen manajemen spektrum bisa disusun dengan cara berbeda menurut hukum,
latar belakang, kebiasaan dan sumber dari negara yang bersangkutan. Tidak ada
pengaturan yang ideal. Namun, harus mencakup kesembilan fungsi tersebut. Beberapa
dari fungsi ini bisa dikombinasikan atau kemudian dibagi tergantung pada ukuran
organisasi. Organisasi manajemen spektrum harus menerbitkan strukturnya supaya
bisa didekati secara efektif oleh badan pemilih, dan supaya bagian dari organisasi
manajemen spektrum bisa mengkoordinasikan kegiatannya. Gambar 2 menunjukkan
suatu struktur dasar dengan fungsi-fungsi ini.
Gambar 2:
Organisasi manajemen spektrum berdasarkan tanggungjawab fungsional:
nasional
manajemen
spektrum
harus
mengembangkan
dan
dan
perencanaan
adalah
membuat
penelitian
perbandingan
untuk
menetapkan keperluan sistem radiokominukasi suatu negara yang telah ada maupun
untuk masa depan, dan membuat kebijakan yang dapat menjamin kombinasi radio
terbaik, network yang tetap dan sistem kabel yang dipergunakan memenuhi keperluan.
Hasil utama pembuatan upaya perencanaan dan kebijakan adalah menetapkan
frekwensi bands kepada beberapa pelayanan radio. Frekwensi bands yang deberikan
untuk penggunaan yang terinci dapat membantu tahap pertama untuk mempromosikan
pemakaian spektrum. Dari keputusan penetapan tersebut dapat dilanjutkan lebih jauh
dengan mempertimbangkan standar, kriteria pemakaian bersama, rencana penyaluran
dan lainnya.
Seandainya ada persaingan untuk pemakaian spektrum, organisasi manajemen
spektrum harus membuat keputusan pemakaian spektrum yang terbaik dimana
pemakaian spektrum dapat memenuhi keperluan masyarakat. Faktor-faktor di bawah
harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk penetapan spektrum.
Keperluan Publik dan keuntungan yang harus di pertimbangkan:
Ketergantungan pelayanan terhadap radio dari pada saluran kabel (wire lines);
Pengaruh dari pelayanan baru terhadap investasi yang sudah ada di frekwensi band
yang telah ada;
Masa penggunaan teknologi (i.e. apakah teknologi tersebut sudah di buktikan dan
ada, adalah yang sangat penting dalam perkembangan atau masih belum semuanya
dikembangkan.
Terbatasnya Peralatan
Batas tertinggi yang praktis dalam pemakaian radio frekwensi spektrum dan secara
umum adalah peningkatan batas yang dapat diharapkan di masa depan;
Tipe antenna yang dapat digunakn untuk pelayanan ini dan batasnya (seperti;
ukuran, harga dan karakteristik teknis) termasuk metode yang terbaik untuk
mendapatkan pemakaian frekwensi yang paling efektif;
Penerimaan yang ada dan di dalam proses perkembangan, termasuk data yang
mengindikasikan kemampuan tujuan pelayanan yang selektiv dan praktis.
organisasi
manajeman
spektrum.
Bidang
Pembagian
frekwensi
dapat
jelas dan rinci di mana calon pemakai bisa mendapatkan akses ke bagian spektrum
tertentu. Prosedur ini harus merincikan informasi apa yang harus diberikan ke dalam
applikasi frekwensi. Tergantung dari tujuan nasional, informasi ini kemungkinan
termasuk niat pemakaian spektrum atau hanya karakteristik teknis yang dapat memberi
kesempatan kepada manager spektrum untuk lebih baik mengkoordinir kegiatan
pemakaian yang telah terpilih. Prosedur ini harus menciptakan sistem permohonan,
analisis, koordinasi dan keputusan yang menjawab keperluan pemakai. Prosedur yang
tidak diperlukan atau menyulitkan dapat menghalangi perkembangan-perkembangan
dan penetapan komunikasi radio. Beberapa administrasi telah sukses menetapkan
koordinasi frekwensi bekerjasama dengan instansi swasta.
Seandainya ada potensi untuk membuat gangguan yang merusakan dari luar batas
nasional, koordinasi internasional akan menjadi penting bagi penetapan suatu sistem
yang sukses. Oleh karena itu, koordinasi bilateral atau pemberitahuan ITU diperlukan
sebagai bagian dari prosedur pembagian frekwensi.
Catatan permohonan dan persetujuan pemakaian spektrum harus disimpan
untuk refrensi yang akan datang. Banyak administrasi yang menggunakan database
komputer untuk memakai dan mempertahankan informasi ini. Contoh analisis teknis di
komputer dapat menghubungi database ke pembagian frekwensi yang telah terpilih.
Beberapa administrasi telah memilih untuk memakai pengawasan sebagai suatu cara
untuk menentukan frekwensi yang belum terpakai karena tidak ada kegiatan pada saat
pengawasan, ada kemungkinan pengawasan adalah satu-satunya metode untuk
memilih frekwensi yang tersedia seandainya pencatatan database tidak ada.
Pembagian dan Perijinan di bahas lebih mendalam di Bab 5 Kekuasaan
Frekwensi.
1.9.3. Perincian standar dan kekuasaan
Berdirinya suatu program standar nasional yang memadai merupakan dasar
untuk mencegah gangguan dan di dalam beberapa hal, untuk menjamin sistem
pelaksanaan komunikasi yang diinginkan. Fungsi tersebut termasuk mengembangkan
prodesur untuk menyetujui peralatan radio dan rincian standar radio (dokumen yang
menetapkan minimum standar pelaksanaan yang di perlukan untuk penyutujuan tipe
pemancaran dan penerimaan radio dan peralatan lainnya) Standar untuk desain dapat
diterapkan dari berbagai aspek dari segi warna sampai kekasaran tasnya; betapapun,
ini adalah suatu bagian yang berhubungan dengan sistem pelaksanaan dan kesesuaian
electromagnetic harus menjadi suatu kekhawatiran bagi manajer spectrum.
Standar ini diharapkan memberikan suatu dasar bagi peralatan untuk bekerja
sama dan membatasi bentrokan dalam pemakaian radio. Dalam beberapa hal, seperti
dalam navigasi pesawat dan sistem komunikasi peralatan harus dapat digunakan
secara sesama dengan peralatan yang digunakan oleh pemakai lainya dan sering kali
dari negara lain. Standar dapat di pakai untuk menghendaki karakteristik desain yang
akan menjamin bahwa pengunaan semacam itu bisa dilaksanakan. Aspek kedua dari
standar tersebut adalah untuk memjamin kesesuaian eletromagnetic dari suatu sistem
dengan lingkungan sekitarnya. Secara umum ini melibatkan pembatasan bagi signal
yang telah dikirim ke bandwidth spesifik atau mempertahankan suatu tingkat stabilitas
yang telah ditentukan untuk mencegah gangguan kepada sistem lainya. Dalam
beberapa hal seorang administrator dapat memilih untuk menentukan standar penerima
yang memerlukan suatu tingkat kekebalan yang nyata dari signal yang tidak diinginkan.
Setiap administrator seharusnya tidak diperlukan mengikuti semua proses yang
memerlukan banyak energi dalam pengembangan awal standar nasional. Sudah
banyak standar internasional yang telah ada dalam ITU dan Internasional Committee in
Radio Interference (CISPR) dan dapat pakai sebagai standar nasional. Ada juga
beberapa negara atau persatuan negara-negara yang telah melaksanakan proses untuk
membuat standar-standar sendiri, standar ini mempunyai pencatatan sejarah yang
memperlihatkan kecanggihannya dalam mencegah gangguan. Standar semacam itu
termasuk,
sebagai
contoh
standar
yang
telah
diciptakan
oleh
European
Untuk informasi lebih lanjut hubungi: ETSI, 06g21, Sophia Antipolis, Cedex, France
FCC, 1919 M Street, Washington, DC (see U.S. Code of Federal
Regulation, judul 47
peralatan
dan
dapat
menjamin
pelaksanaanya.
Seandainya
seorang
Laboratori testing bagi peralatan pemancar dan penerima yang telah ditentukan oleh
prosedur persetujuan tipe;
Maintenance dan pengujian peralatan di laboratori testing dan peralatan lainya yang
dipakai oleh organisasi untuk unsur inspeksi dan penyelidikan;
Penerimaan evaluasi peralatan yang sedang dibeli untuk tujuan inspeksi dan
penyelidikan;
Perlengkapan kendaraan untuk tujuan tertentu dan pengujian peralatan yang harus
disesuaikan dengan kendaraan tersebut.
dan
karena itu, mereka harus selalu berhubungan dengan otoritas manajemen spektrum
dan semua kepentingan di dalam program manajemen. Penegakan inspeksi dan
penyelidikan hanya di diskusikan dengan singkat dan dibahas secara lebih detil di Bab
7.
2.5.4.1. Penegakan Inspeksi
Manajer spektrum harus mengijinkan otoritas untuk menegakan peraturan
pemakaian spektrum dan menetapkan penalti yang sesuai. Sebagai contoh, manajer
spektrum dapat diijinkan untuk menggunakan kekuasaanya untuk mengidentifikasikan
sumber gangguan dan untuk menghendaki supaya gangguan tersebut dimatikan atau
menyita peralatan yang digunakan sesuai dengan mekanisme hukum. Bagaimanapun,
batas terhadap kekuasaan tersebut harus dirincikan. Secara umum penegakan harus di
bataskan) terhadap persoalan teknis dan bukan terhadap ini informasi yang sedang di
kirimkan.
Dengan otoritas mengijinkan suatu pembagian frekwensi harus juga
ada
undang-undang
nasional
dan
internasional
yang
diperlukan
oleh
manajemen frekwensi. Manajemen ini bekerja sama secara erat dengan bagian
penyelidik dan bagian pembagian dan perijinan dalam mengumpulkan informasi di
mana semua statistis dan informasi analisis ke kebijakan daerah.
Menyelidiki penggunaan yang illegal dan penggunaan yang tidak dapat mengikuti
syarat-syarat perijinan stasiun radio;
Mengambil pengukuran teknis i.e suara output power, distorsi dan lainnya. dari
pemancaran yang sulit atau tidak dapat ditafsirkan melalui penyelidikan.
2.5.4.2. Monitoring
Monitoring secara erat diasosiasikan dengan inspeksi dan pelaksanaan yang
memungkinkan
untuk
mengidentifikasikan
kecocokan
teknis
dan
karakteristik
penggunaan dari signal yang dipancarkan dan dapat menditeksi dan mengidentifikasi
pemancaran illegal.
Secara keseluruhan penyelidikan mendukung upaya manajemen spektrum
dengan menyediakan penggunaan pengukuran umum terhadap pemakaian saluran dan
band termasuk pengadaan statistis saluran
dan kecocokan tujuan dalam penggunaan stasion individu dan juga dapat di pakai untuk
menemukan lokasi dan identitas stasion yang menyebabkan gangguan.
Untuk menjamin pengadaan dan liputan yang memadai, kegiatan inspeksi dan
penyelidikan ada kemungkinan di organisir dalam bentuk dasar regional seandainya
negara tersebut sangat besar.
1.9.5. Kerjasama Internasional
Radio komunikasi memiliki
kegiatan yang sangat penting. Seringkali bagian yang memberikan otoritas frekwensi
juga melaksanakan fungsi ini. Bagian ini memberitahukan pembagian frekwensi ke BR
seperti yang diperlukan dibawah Radio Regulations. Bagian ini juga melaksanakan
koordinasi dan kegiatan yang berhubungan dengan permohonan untuk memproteksi
sistem komunikasi radio negara dari gangguan atau pada saat informasi tentang
pemberitahuan pembagian oleh administrasi yang lain diumukan di Weekly Circular
yang dikeluarkan oleh BR.
Walaupun
tidak
bertanggung
jawab
secara
langsung
untuk
peraturan
internasional dalam pemakaian spektrum, banyak organisasi lainya seperti ICAO, IMO,
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), CISPR dan lainnya yang dapat menegosiasikan
banyak kesepakantan yang berpengaruh dalam pemakaian spectrum. Oleh karena itu,
administrasi harus dapat mempertimbangkan partisipasi mereka dalam kelompok
tersebut.
Kesepakatan bilateral dengan negara-negara tetangga untuk menentukan
kebijakan atau persoalan penggunaan untuk tujuan mengkoordinasikan pendirian
sistem komunikasi dan fasal-fasal lainya yang mempunyai minat di dalam pemancaran
radio. Kesepakatan di butuhkan untuk memutuskan persoalan yang mengganggu di luar
batas negara.
Pemerintah nasional perlu mengungkapkan struktur dan prosedur untuk
menunjukan minat mereka didalam badan internasional. Prosedur untuk perwakilan
internasional harus meliputi bagaimana caranya suatu administrasi dapat memilih agen
yang berbeda dari organisasi manajemen spektrum untuk mewakili minat nasionalnya di
arena internasional. Bagaimanapun, perwakilan manajemen spektrum harus selalu
dapat digunakan karena pengertian mereka dibidang konsep dan persoalan radio
komunikasi.
kebijakan peraturan dan praktek yang dilaksanakan oleh administrasi dan memberikan
mekanisme untuk keterangan tentang hasil feedback supaya dapat mengevaluasi hasil
dari kebijakan, peraturan dan praktek tersebut. Badan hubungan mempertahankan
relasi dengan media, mewakili pemberitahuan masyarakat, mengadakan pertemuan
dan berperan sebagai intermediator dalam memutuskan masalah yang berhubugan
dengan gangguan antara pemakai, mendapatkan dukungan dari bagian inspeksi,
penyelidikan dan investigasi.
Peraturan dan struktur untuk mengadakan konsultasi ini sangat di sarankan.
Apakah dengan perwakilan pemerintah atau publik, hubungan ini dapat terjadi dalam
bentuk yang berbeda. Seperti contoh, dapat terjadi dengan pertemuan langsung secara
informal antara perorangan dengan peminat spektrum dan kekuasaan manajemen
spektrum, pertemuan secara formal melalui suatu pengulasan prosedur administratif
yang rinci, pertemuan perwakilan melalui pembuatan komite penasehat, atau
dikombinasikan dan memakai metode yang lain. Setiap metode mempunyai
keuntungan. Pertemuan langsung dengan otoritas spektrum memastikan pembicaraan
yang efisien dan fokus dan kemungkinan mendapatkan hasil yang cepat, tetapi dapat
mencegah masuknya pandangan dan ada kemungkinan bagi instansi yang berminat
tidak mendapatkan pelayanan yang sama. Prosedur administratif yang ketat menjamin
pelayanan yang adil dan tidak memihak satu sama lain, tetapi dapat menyusahkan dan
tidak efisien. Komite penasehat dapat membawa banyak pandangan dan menjadi efektif
dalam proses keputusan yang lebih besar. Oleh karena jumlah perorangan yang dapat
duduk di komite dibataskan proses untuk memilih perwakilan adalah bagian yang
sangat penting dalam pendekatan dan juga dapat menghasilkan banyak konflik.
Pemasukan menunjukan akses ke komite. Pencegahan untuk masuk berarti tidak
diberikan akses. Di beberapa negara, persoalan ini diperingan dengan pemakaian
suatu
perubahan
dan
menjamin
bahwa
manager
spektrum
telah
keperluan
yang
partikuler
dari
suatu
negara.
Bagaimanapun,
dengan
upaya oleh manajemen spektrum, walaupun sekecil mungkin. Pada saat perkenalan
awal, dukungan komputer bisa di perbatas hanya untuk mencatatat perijinan atara lain
kalkulasi teknis yang kompleks. Pada akhirnya, kelompok pendukung komputer dapat
menerima tanggung jawab untuk pengembangan, peradaan dan pemeliharaan terhadap
fasilitas yang mendukung hampir dari semua kegiatan managemen spektrum, termasuk
menjaga pencatatan, ramalan dan manajemen keuangan yang berhubungan dengan
perijinan.
1.10. Summary
Penggabungan unsur-unsur ini menjadi sistem manajemen spektrum nasional
yang dapat mengoptimalkan keuntungan
Sangat penting sekali bahwa sistem manajemen spektrum menengah sampai atas
dapat mengorganisir unsur-unsur yang di digunakan oleh perwakilan, bagian-bagian
atau perkantoran) kedalam suatu organisasi yang efektif. Kelompok yang kecil perlu
mengutamakan keperluan fungsional dan melaksanakannya sesuai dengan ukuran dari
kelompok manajemen spektrum.
BIBLIOGRAPHY
National Telecommunications and Information Administration, U.S. Department of
Commerce, NTIA Special Publication 91-23, U.S. Spectrum Management Policy:
Agenda for the Future, February 1991
ITU-R texts
ITU Radio Regulations, Edition 1990
CCIR Handbook on Spectrum Management and Computer-Aided Techniques, Geneva,
edition 1990
CCIR/IFRB Booklet on National Frequency Management, Second Edition, Geneva,
1988
ITU-R Handbook on Spectrum Monitoring, Geneva 1995
CCIR Report 841-2
BAB 3
1.11. Pendahuluan
Tujuan
usaha
perencanaan
apapun
adalah
untuk
mengorganisir
dan
memusatkan pemikiran dan tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
disepakati atau diarahkan secara efisien dan efektif. Suatu rencana mendukung
tindakan, bukannya reaksi. Rencana tersebut mungkin bisa diterapkan untuk suatu
peristiwa atau periode tertentu dengan batas waktu terbatas, atau mungkin saja berupa
suatu pernyataan yang pada waktu tertentu diperbaharui untuk mencerminkan
kebijakan atau peristiwa yang berubah. Rencana mungkin saja tertulis atau lisan,
spesifik atau umum, Masing-masing format mempunyai kelebihan dan kekurangannya
sendiri.
Manajemen dan penggunaan spektrum radio menuntut pengarahan/bimbingan
usaha dan kohesi yang dihasilkan oleh perencanaan jika sumber daya spektrum
diharapkan untuk secara memadai mendukung sasaran dan tujuan nasional.
Perencanaan spektrum adalah proses untuk menentukan tujuan manajemen spektrum
untuk masa depan dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Jadi
perencanaan spektrum menyediakan kerangka di mana spektrum disediakan bagi
kebutuhan spektrum radio yang selalu berkembang, dan sistem manajemen spektrum
itu sendiri dikembangkan dan ditingkatkan. Perencanaan memudahkan pengambilan
keputusan dengan menciptakan basis (dasar) untuk pertimbangan dan evaluasi
mengenai arah tindakan. Perencanaan spektrum harus mendukung dan mengikuti arah
dan kebutuhan para pengguna spektrum saat ini dan di masa depan. Tujuan
perencanaan manajemen spektrum adalah untuk mengoptimalkan pengakomodasian
para pemakai ini melalui:
mendukung/meningkatkan penggunaan
dalam waktu lima atau sepuluh tahun, proses manajemen spektrum harus berusaha
untuk
mengantisipasi
perkembangan
tersebut
dan
memastikan
bahwa
akan
pelayananan
bergerak
(mobile).
Diperlukan
waktu
agar
Pentingnya perencanaan
Identifikasi dini tentang adanya konflik spektrum bisa membantu memastikan solusi
yang hemat biaya sementara mendorong pertumbuhan komunikasi. Pengembangan
yang tepat waktu dari instrumen-instrumen manajemen spektrum yang canggih adalah
menolak
meningkatkan potensi adanya gangguan (interference) pada para pemakai yang ada.
Deskripsi tujuan strategis nasional dapat memberikan kepada para pemakai spektrum
dan produsen peralatan kerangka bagi penggunaan teknologi spektrum di masa depan.
Perencanaan yang baik diperlukan jika manfaat ekonomi dan sosial yang
maksimum dari implementasi sistem komunikasi radio ingin dicapai. Fakta bahwa
kongesti (kemacetan) spektrum pada awalnya tidak menjadi masalah (sebagai contoh,
di negara-negara berkembang), tidak membatasi nilai yang dapat dimiliki oleh
perencanaan
spektrum
dalam
mendorong
pertumbuhan
komunikasi
radio.
sedikit bidang usaha atau pemerintah akan berjalan terus tanpa perencanaan.
1.11.2.
dan hilangnya
yang lain mungkin sangat mahal. Pelayanan yang tidak efektif yang penuh dengan
gangguan (interference) dan
dalam
implementasi sistem karena ketiadaan spektrum yang tersedia. atau ketiadaan suatu
rencana
signifikan untuk penyelenggara sistem dan hilangnya manfaat yang diberikan oleh
pengoperasian sistem.
Sebagaimana dengan tugas apapun, akan ada biaya-biaya untuk menyediakan
sumber daya untuk melaksanakan tugas perencanaan . Hal ini melibatkan
pengumpulan. peninjauan ulang, dan mengelola informasi, berkonsultasi dengan para
pemakai dan perwakilan internasional, mengkoordinir posisi, menyiapkan rencana, dan
merundingkan kesepakatan. Bagaimanapun, argumentasi yang utama
terhadap
tersedia dan akan tetap tersedia untuk beberapa waktu), para manajer spektrum tidak
mempunyai pilihan lain selain memberikan tempat bagi frekwensi yang lebih tinggi
tersebut
menjadi penting hanya jika dari waktu ke waktu tindakan-tindakan tersebut adalah
sesuai untuk jangka pendek
dipenuhi.
Para manajer spektrum harus berhati-hati dan tidak ikut campur tangan dengan
inisiatif operator sistem dan para produsen. Para pemakai spektrum dan para penyalur
peralatan, dan bukan para manajer spektrum, harus menentukan produk dan jasa yang
berdasarkan spektrum (spectrum-based) untuk ditawarkan. Bagaimanapun, para
dan
Definisi
Perencanaan Strategis
Perencanaan Penggunaan
Spektrum
Spektrum
Jaringan
sistem-sistem spesifik.
Tergantung
pada
material
yang
dicakupnya,
rencana
dapat
bersifat
tertentu
nasional
tabel
(crowding) yang diproyeksikan pada band atau lokasi tertentu. Ruang lingkup suatu
rencana penggunaan spektrum mungkin dibatasi oleh suatu jangka waktu yang
diberlakukan terhadap spektrum tersebut, dibatasi dalam cakupan frekwensinya
(frequency range) atau pelayanan-pelayanan yang dipertimbangkan, atau dibatasi pada
beberapa
biasanya
mencakup bidang pembahasan yang lebih luas. Informasi yang dipertimbangkan dalam
perencanaan penggunaan spektrum harus mencakup data mengenai penggunaan
sekarang, alokasi, penempatan (assignment) dan teknologi, kebutuhan penggunaan di
masa depan, dan spektrum yang tersedia. Analisa tentang kebutuhan penggunaan
spektrum, agar bermanfaat, harus mengevaluasi faktor-faktor non-teknis, ekonomi dan
politik. Jika
politik, rencana dapat dipilih dengan mudah. Lebih sering, semua untung-ruginya harus
dipertimbangkan. Keputusan terakhir harus dibuat dan rencana yang dihasilkan akan
membantu pemerintah untuk mencapai tujuannnya. Pada umumnya rencana ini
diperkenalkan melalui alokasi, kebijakan atau aturan dan peraturan nasional yang baru.
Dalam banyak kasus, rencana-rencana dengan kejadian penting untuk implementasi
diperkenalkan. Rencana seperti itu, yang tidak semuanya diterapkan sekaligus pada
suatu waktu, memungkinkan untuk di-revisi di masa depan.
3.2.1.2 Informasi yang diperlukan
Untuk memenuhi kebutuhan penggunaan spektrum, para manajer spektrum pertamatama harus mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat ini dan di masa datang2, dan
spektrum yang tersedia, sebelum mereka dapat menentukan cara yang terbaik untuk
mengakomodasi kebutuhan itu.
Para manajer spektrum harus mempunyai cukup informasi untuk memungkinkan
analisa sebagai landasan untuk membuat keputusan perencanaan. Identififikasi
kebutuhan masa depan harus tepat waktu, agar
dapat memudahkan
pembagian
Istilah " kebutuhan" adalah istilah umum untuk kebutuhan spektrum saat ini dan yang akan datang,
menggabungkan konsep kemampuan yang diperlukan, sistem-sitem dan karakteristik mereka, dan
frekwensi yang terkait.
permasalahan khusus
dalam
pengukuran. Sebagai contoh, oleh karena peran instansi Pemerintah dalam pelayanan
keadaan darurat atau pertahanan, pengukuran dari penggunaan sehari-hari tidak akan
membantu dalam menggambarkan kebutuhan spektrum ini. Oleh karena itu, harus
berhati-hati dalam menaksir/memperkirakan penggunaan spektrum melalui metoda
monitoring, dan hasilnya harus diuji dengan kritis dibandingkan dengan informasi lain
tentang penggunaan yang diharapkan.
tersebut
harus
mengajukan
pertanyaan
yang
berkenaan
dengan
berkelanjutan mungkin paling cocok untuk perencanaan jangka pendek. Pada kasuskasus dimana peralatan dikembangkan untuk dipergunakan di dalam negeri, tinjauan
ulang dapat dimulai pada tahap-tahap yang paling awal dan implementasinya dapat
dilakukan pada jangka panjang. Di dalam kasus yang manapun, implementasi dari
segala sistem baru mempunyai implikasi jangka panjang sebab pabrikan dan para
pemakai memerlukan suatu kesempatan jangka panjang untuk implementasi yang
layak secara ekonomis.
Pendekatan
kedua
untuk
mengumpulkan
informasi
ini
adalah
melalui
dengan teliti
melukiskan kebutuhan di masa depan. Dalam rangka mendukung usaha ini, produsen
peralatan
banyak
kasus,
penggunaan
di
masa
depan
harus
mencakup
pengembangan internasional. Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan kegiatankegiatan negara lain. Banyak informasi ini akan menjadi jelas dalam proposal ke
konferensi komunikasi radio; bagaimanapun, sangat berguna jika kita mengumpulkan
informasi melalui
penerbitan perdagangan.
3.2. 1.2.2.2. Ramalan (Forecasts)
Cara lain untuk memahami status penggunaan spektrum di masa depan adalah
melalui ramalan penggunaan spektrum. Pendekatan ini baru saja dijajagi. Forecasting
(ramalan) dapat didefinisikan sebagai metoda dan proses memperkirakan kebutuhan
spektrum berdasar pada proyeksi.
peramalan
pembatasan dan kualifikasi yang dapat digunakan untuk peramalan seperti itu menjadi
lebih mudah dipahami.
Perubahan teknologi yang cepat dan tak dapat diramalkan sering dikemukakan
sebagai alasan/pertimbangan untuk
tidak
menggunakan
peramalan/perkiraan
mengikuti
teknologi.
Sumber-sumber ini tersedia pada kebanyakan pemerintahan. Masukan Ahli terdiri dari
permintaan informasi kepada para ahli dalam bidang
tinjauan
kemasa depan dari para tenaga ahli ini dapat memberi wawasan yang luas untuk
aktivitas spektrum di masa depan. Analisis Kecenderungan pada umumnya berisi suatu
ramalan perhitungan empiris tentang masa depan berdasarkan prestasi di masa yang
lampau. Pendekatan ini terutama sekali bermanfaat mengingat pertumbuhan pemberian
(assignment) frekwensi dalam suatu area dan meramalkan kapan tindakan diperlukan
bandwidth berlanjut, mungkin tidak ada lagi kebutuhan untuk menyediakan spektrum
tambahan. Memperhatikan kemajuan/ peningkatan teknologi dapat juga memberikan
wawasan ke masa depan.
Teknologi yang saat ini sedang dikembangkan mungkin akan ditawarkan dalam
beberapa tahun mendatang. Mengikuti
penggunaan spektrum
nasional mereka.
Adaptasi teknik peramalan ke manajemen spektrum memerlukan definisi yang
seksama mengenai ruang lingkup tanggung-jawab peramalan para manajer spektrum.
Sebab para manajer spektrum biasanya tidak mengembangkan teknologi komunikasi;
peran utama mereka adalah memberikan tanggapan terhadap kebutuhan para pemakai
saat ini dan yang akan datang untuk mengelola/mengatur spektrum sedemikian rupa
sehingga terdapat optimisasi penggunaan spektrum jangka panjang demi kepentingan
nasional. Oleh karena itu, peramalan (forecasting) semaksimal mungkin harus
didasarkan pada analisa ramalan tentang pemakai kebutuhan spektrum. Meskipun
terdapat kegunaan yang jelas dan tentu saja kebutuhan yang praktis untuk
mengandalkan pada pendekatan ini, terdapat resiko untuk menerima ramalan pemakai,
karena mereka mungkin sering terlalu ditekankan untuk memperoleh bagian yang
lebih besar dari sumber daya itu. Peramalan Pemakai cenderung memihak tujuan dari
orang-orang yang mempersiapkannya, dan para manajer spektrum harus mempercayai
peramalan pemakai yang menjelaskan asumsi dan metoda peramalan mereka dan
mendiskusikan bagaimana peramalan tersebut mungkin melakukan kesalahan.
mungkin
peralatan yang
untuk menentukan
spektrum yang
yang terbuka,
Tugas selanjutnya adalah mengarahkan teknologi baru ke arah frekwensi ini. Jika
proses ini tidaklah dilaksanakan secara teratur, diperlukan usaha untuk mendukung
usaha perencanaan apapun.
3.2.1.3 Pendekatan tambahan
Dalam proses perencanaan, pendekatan tambahan harus dipertimbangkan dan
dipergunakan jika memungkinkan. Kepercayaan lebih besar pada
kekuatan pasar
untuk membagi secara adil sumber daya spektrum dan fleksibilitas yang meningkat
dalam pendekatan manajemen memiliki potensi untuk mengurangi
beban
perencanaan.
Menggabungkan
prinsip-prinsip
pasar
ke
sebagian dari
dalam
proses
para manajer spektrum untuk mengubah alokasi atau melaksanakan seleksi frekwensi
yang berdasarkan engineering-analyses (analisa perekayasaan) yang terperinci.
Fleksibilitas yang lebih besar dalam alokasi, assignment (penetapan), dan penggunaan
frekwensi dapat membantu para manajer spektrum dengan membuat proses
manajemen menjadi lebih dapat menyesuaikan diri pada kebutuhan spektrum yang
berkembang.
Tidak ada sistem perencanaan dan peramalan yang dapat meramalkan semua
kebutuhan, sistem, atau jasa/pelayanan dalam waktu cukup untuk memudahkan
masuknya mereka ke dalam lingkungan spektrum. Jika suatu kebutuhan tak terduga
harus diakomodasikan tanpa mempersulit struktur alokasi yang ada, struktur tersebut
harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi/memungkinkan keterbatasan/pembatasan
perencanaan.
Penggunaan daftar yang tersedia dan dalam beberapa kasus monitoring untuk
mengidentifikasi spektrum yang jarang dipergunakan3 atau spektrum yang tidak
3
Inventori
frekwensi semacam itu merupakan suatu sumber daya yang siap pakai.
Metoda yang lain untuk meningkatkan fleksibilitas adalah
menyimpan atau
Ketersediaan
bands yang tak terpakai yang ukurannya cukup untuk mengakomodasi penggunaan
yang tak terduga akan memungkinkan tindakan sederhana dan cepat ketika terjadi
konflik.. Spektrum bisa disediakan untuk sistem baru, dan spektrum dapat dicabut jika
jasa/pelayanan
tersebut
gagal
diimplementasikan.
Satu
pendekatan
terhadap
mengidentifikasi
frequency bands, atau bagian dari bands, bertahun-tahun sebelum mereka tersedia
untuk para pemakai baru, mungkin membuka sebagian dari spektrum setiap tahun atau
setiap dua tahun dalam range spektrum yang berbeda4. Hal ini akan memberikan
fleksibilitas kepada para pembaharu dan memberikan waktu kepada para pemakai yang
telah ada sebelumnya untuk mengosongkan.
Suatu efek yang tidak diinginkan dari kepemilikan frekwensi yang tersedia
sebagai
cadangan
jangka
panjang
adalah
pemborosan/ketidakcakapan
yang
Sepuluh tahun adalah contoh dari jumlah yang layak. Siklus yang sebenarnya bisa diatur oleh
keusangan yang alami yang diidentifikasikan bagi peralatan untuk band itu.
1.12.2.
bahwa ruang lingkup dari segala rencana apapun pertama-tama harus ditentukan,
kemampuan saat ini harus diinventarisir, kebutuhan manajemen spektrum masa harus
dikenali, kemampuan dan teknologi lain yang tersedia harus disurvei, dan kemudian
langkah-langkah ditetapkan agar dari kondisi saat ini dapat menuju ke posisi yang
dianggap penting untuk menangani kebutuhan manajemen spektrum di masa depan.
Ruang lingkup tinjauan ulang tertentu
mungkin mencakup
keseluruhan proses.
atau
untuk
memastikan
bahwa
kemampuan
tersebut
dapat
menangani
perkembangan teknologi dan penggunaan saat ini. Tinjauan ulang seperti itu terjadi
secara internasional selama tahun 1980an dan
menjadi
makin
penting.
Rencana
yang
nyata
diperlukan
untuk
prosedur pengaturan;
proses koordinasi;
teknik analisa;
1.13. Implementasi
1.13.1.
Umum
atas
cocok dengan suatu pola standar dan paling sedikit mencakup bidang tertentu. Bidangbidang ini digambarkan di 3.3.3.
Evaluasi mengenai jalan yang dapat dipilih melalui proses perencanaan akan
tergantung pada situasi politik dan situasi ekonomi. Masing-masing pemerintahan
harus mempertimbangkan dampak dari rencana-rencana terhadap konstituennya,
tetangganya, pabrikan/produsen peralatan, penyedia jasa (service provider), dan para
pemakai spektrum. Keputusan harus dibuat berdasarkan pada prioritas nasional. Oleh
karena itu, aturan sederhana yang menetapkan bagaimana faktorfaktor individu harus
dipertimbangkan tidak bisa diterapkan.
1.13.2.
sedang
berlangsung
bisa
dipertimbangkan
sebagai
suatu
permasalahan jangka pendek. Karena sistem akan siap untuk disebarluaskan dalam
beberapa tahun, rencana harus dengan cepat menjadi tindakan dan pilihannya
terbatas, terutama sekali pilihan mengenai frequency bands. Aneka pilihan untuk
memindahkan pemakai yang ada dalam jangka panjang, misalnya, adalah juga tidak
mungkin. Meskipun begitu, langkah-langkah perencanaan tetap diikuti. Mengingat
kebutuhan baru ini, penggunaan bands yang sedang dipertimbangkan harus ditinjau,
termasuk identifikasi frekwensi yang tak terpakai atau yang jarang dipakai.
Permasalahan kecocokan dengan para pemakai saat ini harus dianalisa dan pihakpihak yang berkepentingan diminta untuk memberikan usul mengenai pendekatan yang
terbaik untuk mengakomodasi penggunaan yang baru itu. Panitia yang melaksanakan
koordinasi atau negosiasi mungkin diperlukan untuk membantu menyelesaikan konflik.
Modifikasi terhadap disain sistem atau pembatasan dalam operasi mungkin
direkomendasikan untuk memungkinkan implementasi sistem yang baru itu. Faktorfaktor politis, ekonomi dan operasional
Penggunaan saat ini boleh saja, sesuai dengan keusangan alami mereka, dipindah ke
bands atau lokasi lain. Karakteristik dapat diubah melalui revisi standard atau
channelling plans. Teknik Manajemen Spektrum dapat diubah sampai tingkat yang
lebih besar ketika database dapat direstrukturisasi/diatur kembali, pelayanan/jasa baru
ditentukan atau pelayanan lama ditentukan kembali, atau pendekatan baru terhadap
manajemen dikembangkan, misalnya. . Hal-hal seperti itu tidak bisa dilaksanakan
dalam waktu yang singkat.
Perencanaan jangka panjang dan pembaharuan rencana yang telah ditentukan
harus memiliki ruang lingkup yang luas jika mereka harus mempertimbangkan semua
arah. Kita perlu meninjau ulang rencana secara teratur dengan mempertimbangkan
aspek-aspek
ekonomi,
rencana tersebut perlu diperbaharui. Biasanya, dengan suatu rencana jangka panjang
ada, bagian-bagiannya diperbaharui ketika
bukan ketika diperlukan untuk menangani
diidentifikasikan
penggunaan ke penggunaan yang lain mungkin perlu. Biaya-Biaya jangka panjang dan
prioritas nasional harus ditinjau kembali. Arah negara tetangga dan mitra perdagangan
harus dipahami. Pendekatan baru ke manajemen spektrum sering dipertimbangkan
dalam perencanaan jenis ini.
Dari sudut pandang spektrum itu sendiri, suatu tabel nasional tentang alokasi
bertindak sebagai rencana jangka panjang yang utama untuk penggunaan spektrum.
Masing-masing pemerintahan perlu mempunyai suatu tabel yang dikenali olehnya dan
konstituennya sebagai pegangan/pemandu untuk implementasi pelayanan radio.
Negara berkembang terutama dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada
langkah-langkah untuk meningkatkan infrastruktur komunikasi radio nasional yang
sering melibatkan pembentukan atau perbaikan/peningkatan struktur dan kemampuan
manajemen spektrum. Hal tersebut juga dapat mencakup suatu rencana untuk
mengimplementasikan teknologi radio dan kebijakan nasional tentang peranan
perusahaan swasta dalam mengembangkan sistem komunikasi nasional.
Outline
berikut
menyatakan
bidang-bidang
yang
harus
dicakup
dalam
perencanaan jangka panjang. Namun demikian, rencana sebaiknya tidak terbatas pada
bidang-bidang ini saja.
PERENCANAAN PENGGUNAAN
SPEKTRUM
Tujuan penggunaan spektrum:
RENCANA
SISTEM
MANAJEMEN
SPEKTRUM
Pihak berwenang
UU Komunikasi Radio
nasional, misalnya:
Pengembangan Kebijakan
Pengamanan Nasional
Penyiaran
Pendidikan
PERENCANAAN PENGGUNAAN
SPEKTRUM
RENCANA
SISTEM
MANAJEMEN
SPEKTRUM
Komputer
Nasional
Standar Peralatan
Channeling Plans
Model EMC
Kebutuhan Spektrum
lunak komputer
dipergunakan
Ramalan
Kecenderungan internasional
lainnya
Ketersediaan Spektrum
Kegiatan Internasional
Strategi
untuk
Berpartisipasi
Perjanjian Internasional
Koordinasi Sepanjang
Perbatasan
Sumber Pendanaan
Penting
Penting
1.13.4.
Perencanaan Strategis
aspek penting yang berbeda dari perencanaan jangka panjang adalah bahwa suatu
proses untuk mengidentifikasi hal-hal penting harus dibentuk. Jika suatu pemerintahan
mempunyai lebih dari satu badan yang terlibat dalam manajemen spektrum, maka
proses identifikasi permasalahan harus dikenali oleh semua kelompok dan pemilihan
permasalahan harus disetujui.
Manfaat
perencanaan
strategis
adalah
bahwa
perencanaan
strategis
mengurangi kebutuhan akan aktivitas yang diarahkan secara luas dan berkelanjutan
dan memusatkan perhatian pada
tenaga kerja yang diperlukan untuk mengembangkan rencana [itu] dan menghindari
pemborosan waktu yang dipergunakan untuk mempertimbangkan permasalahan yang
tidak perlu ditangani. Biasanya, hanya sedikit permasalahan pada waktu tertentu yang
perlu dipecahkan dan perlu perencanaan. Oleh karena itu, tidak perlu sering
mengadakan pembaharuan atas suatu rencana
pembatasan
fokus,
langkah-langkah
yang
sama
berlaku
yang
1.14. Ringkasan
Perencanaan adalah suatu proses yang harus mendahului sikap/tingkah laku
yang efektif dan
Pemecahan permasalahan yang segera biasanya berarti bahwa solusi terbaik adalah
yang tidak lagi tersedia. Perencanaan Spektrum adalah sama saja. Solusi yang optimal
memerlukan suatu perspektif yang berorientasi ke masa depan yang memberikan
cukup waktu
Depatemen Perdagangan
AS, Penerbitan Khusus NTIA 89-22. Rencana Jangka Panjang bagi Manajemen
dan Penggunaan Spektrum Radio oleh Badan-Badan dan Institusi Pemerintah
Pusat, Juni 1990.
Badan
Badan
BAB 4
PRAKTEK-PRAKTEK REKAYASA SPEKTRUM
(SECTRUM ENGENEERING PRACTISE)
4.1
Pendahuluan
penunjukan frekuensi, model dari propagasi, analisis gangguan, berbagi (sharing) band
frekuensi yang digunakan, ratio pencegahan, ribut (noise), dan pertimbanganpertimbangan tempat pengaplikasiannya site engineering). Seksi lainnya dari Bab ini
membahas persyaratan untuk meng-up-date praktek-prektek engineering bersamaan
dengan kemajuan teknologi, rujukan, dan gambaran-gambaran (figures).
4.2
Parameter teknis.
Spesifikasi peralatan harus meliputi juga karakteristik teknis minimum yang dapat
diterima dari pemancar-pemancar (AM, FM, VHF, TV, dan UHV TV) seperti kedalaman
modulasi, band frekuensi, dan batas stabilitas, power yang diijinkan, dan kriteria
penekanan keributan (noise suppression).
Bagian berikutnya menyediakan definisi-definisi dari parameter-parameter yang
penting tersebut. Juga, metode penghitungan dari parameter termasuk dalam bagian
ini.
4.2.2 Parameter-parameter peralatan
Dalam bagian ini, dari buku pegangan, ini juga tersedia suatu overview singkat
tentang parameter peralatan, yang jika tidak dikontrol dapat menyebabkan gangguan
terhadap sistem lainnya dan mempengaruhi secara buruk penggunaan effisien dari
spektrum frekuensi tersebut.. Selain emisi yang dimaksudkan, parameter utama dari
pemancar yang mempengaruhi gangguan terhadap sistim lainnya adalah toleransi
frekuensi, emisi palsu (spurious), dan kelebaran band dari emisi (bandwidth of
emission). Parameter-parameter ini didefinisikan dalam seksi ini, dan sebagai
tambahan sensitivitas dari radio penerima juga diperiksa. Kriteria kinerja biasanya
diterima untuk suara analogue dan digital, data dan signal TV juga didefinisikan dan
teknik untuk memeriksa (assess) kualitas signal yang diterima juga diidentifikasi.
4.2.2.1 Toleransi-toleransi frekuensi dari pemancar
Toleransi frekuensi didefinisikan dalam Article 1 dari Peraturan Radio sebagai
pancaran (departure) maksimum yang diijinkan oleh frekuensi pusat dari band frekuensi
yang ditempati oleh suatu emissi dari frekuensi yang ditunjuk atau, oleh frekuensi
karakteristik dari suatu emisi dari frekuensi rujukan (reference). Toleransi frekuensi
diekspressikan dalam bagian per juta (parts per million) atau dalam Hertz.
Pertimbangan utama, dengan memperhatikan penggunaan yang efisien dari
spektrum frekuensi, adalah bahwa hilangnya ruang frekuensi (space lost) yang
disebabkan oleh instabilitas harus sebagian kecil dari bandwidth yang diperlukan yang
digunakan untuk komunikasi. Angka 1% dari bandwidth yang direpresentasikan sudah
digunakan untuk menyediakan suatu panduan (guide) ke nilai dari toleransi frekuensi
yang mungkin acceptable dari standpoint ekonomi spektrum. Dalam beberapa kasus,
yaitu A3E broadcasting toleransi frekuensi harus cukup kecil untuk mengurangi
gangguan saluran yang umum yang disebabkan oleh beat note diantara pembawa
(carriers) off-frequency.
Dalam kerangka radiotelepon yang single-sideband dengan beberapa stasiun
pada frekuensi tunggal (single frequency), toleransi harus cukup kecil untuk
memungkinkan penekanan (suppression) pada
menyediakan intelligibilitas (dapat dimengerti)
Frequency Bands
(lower limits exclusive, upper limits inclusive) and Categories
of Stations
9 535 kHz
Fixed (9-50 kHz)
Fixed (50-535 kHz)
Land/coast
Land/coast-digital selective calling (DSC)
Land/aeronautical
Mobile/ship, emergency, survival
Mobile/ship-digital selective calling (DSC)
Mobile/aircraft
Land mobile
Radiodetermination
Broadcasting
535 1606.5 kHz (1605 Rgn.2)
Broadcasting
1606.5 kHz (1605 Rgn.2) 4000 kHz
Fixed
Fixed-SSB radiotelephony
Fixed-FSK radiotelegraphy
Land/coast, aeronautical, base
Land/coast, base-SSB radiotelephony
Land/coast-digital selective calling (DSC)
Land/aeronautical SSB
Mobile/ship
Mobile/ship-digital selective calling (DSC)
Mobile/survival
Mobile/aircraft, EPIRBs
Mobile/land
Mobile/land-SSB radiotelephony, FSK radiotelegraphy
Radiodetermination
Broadcasting
4 29,7 MHz
Fixed
Fixed SSB
Fixed digital telegraphy
Land/coast
Land/coast-A1A
Land/coast digital selective calling (DSC)
Land/aeronautical
Frequency tolerance
Achievable Now
Lont-term design objective
(Colomn 1)
100
50
100 (1)
10 Hz
100
20 Hz (2)
10 Hz
100
100
100
10 Hz
(Column 2)
20 Hz
(>200 W, 50)
20 Hz
10 Hz
15
20 Hz
10 Hz
50
(200 W, 100) (1)
20 Hz
10 Hz
10 Hz
20 Hz
(A1A, 50) (2)
10 Hz
20 Hz
100
20 Hz
40 Hz
10
(200 W, 20)
10 Hz
10
(500 W. 20)
20 Hz
10 Hz
20 Hz (1)
10
10 Hz
50
50
50
Land/aeronautical SSB
Land/base
Land/base SSB radiotelephony
Mobile/ship
Mobile/ship A1A
Mobile/ship-digital selective calling (DSC)
Mobile/survival
Mobile/aircraft
Mobile/aircraft SSB
Mobile/land mobile
Broadcasting
Earth
Space
29.7 - 108 MHz
Fixed
Land
Mobile
Radiodetermination
Broadcasting
Broadcasting TV (sound and vision)
Earth
Space
108 470 MHz
Fixed
Fixed multi-hop radio-relay direct frequency conversion
Land/coast
Land/coast aeronautical
Land/base
Mobile/ship
Mobile/ship on-board outside 156 174 MHz
Mobile/survival
Mobile/aircraft
Mobile/land mobile
Radiodertemination
Broadcasting
Broadcasting TV (sound and vision)
Earth
(500 W, 100)
10 Hz
20
20 Hz
(500 W, 50 Hz)
50 Hz (2) (3)
10
10 Hz
50 Hz
100
20 Hz
40 (4)
10 Hz (5)
20
20
20
(50 W, 30)
20
20
(portables 5 W, 40)
50
2 kHz
(50 W, 3 kHz)
500 Hz
(50 W pep, 1 kHz)
20
20
12
5
15
5 (3 W, 10)
20
5
10
5
50
(156 174 MHz, 10)
30
(50 kHz channels, 50)
5
(portables 5 W, 15)
50 (6)
(108117.975 MHz, 20 (6)
2 kHz
500 Hz
(100 W pep, 2 kHz;
1 W pep, 5 kHz)
20
10
5
Space
470 960 MHz
Fixed
Land
Mobile
Mobile/aircraft
Radiotermination
Broadcasting TV (sound and vision)
Earth
Space
960 1215 MHz
Aero.radionavigation/land, ship
Aero.radionativation/aircraft
1215 2450 MHz
Fixed
Land
Mobile
Radiodetermination
Broadcasting
Earth
Space
2450 MHz 10.5 GHz
Fixed
Land
Mobile
Radiotermination
Earth
Space
10.5 30 GHz
Fixed
Land
Mobile
Radiotermination
Broadcasting
Earth
Space
Above 30 GHz 275 GHz
Fixed
Land
Mobile
Radiotermination
Broadcasting
Earth
Space
20
15
5
5 (3 W, 15)
500 (6)
400 (6)
500 Hz
(100 W pep, 2 kHz,
1 W pep, 10 kHz)
20
20
10
20 (7)
50 (7)
50
20
20
400 (6)
100
20
20
15
50
50
50
1250 (6)
50
50
30
100
100
100
5000 (6)
100
100
100
30
150
150
150
5000 (6)
100
100
100
10
10
20
50
50
50
75
75
Notes to Table 1
Note 1 :
For coast station transmitters used for direct-printing telegraphy or for data transmission, the tolerance is :
5 Hz narrow band phase-shift keying;
10 Hz for frequency shift keying.
Note 2 :
For ship station transmitters used for direct-printing telegraphy or for data transmission, the tolerance is :
5 Hz narrow band phase-shift keying;
10 Hz for frequency shift keying.
yang mem-plot mean power dari emisi palsu yang disuplai ke antena (dalam dB relatif
ke power dari emisi fundamental) vs power dari emisi fundamental yang disuplai ke
kabel transmisi antena (antenna transmission line) (dalam W), dan catatan pendamping
(accompanying
note)
juga
diberikan
dalam
Recommendation
ITU-R
SM.329.
Recommendation No. 66 telah direvisi oleh WARC-92 meneliti (study) level maksimum
yang diijinkan dari emisi palsu khususnya pada transmisi pelayanan ruangan (space
service transmissions)untuk menetapkan mean power dari komponen palsu (spurious)
yang disuplai ke antena dan menetapkan proteksi dari radioastronomy dan pelayanan
passif lainnya. Emisi palsu diluar band transmisi dapat diurus dengan beberapa cara.
Filter bisa saja di cocokkan (fitted) pada out-put dari transmitter (pemancar) untuk
menghaluskan semua harmonik. Dengan cara ini penekanan tambahan (additional
suppression) sampai pada 30 dB dapat dicapai dengan biaya yang patut (reasonable).
Pada kasus-kasus tertentu tekanan lanjutan (further suppression) dari harmonik
pada frekuensi-frekuensi terpisah (discrete) mungkin diperlukan. Ini bisa dicapai dengan
menggunakan resonan ??/4 saluran transmisi sirkuit terbuka (??/4 open-circuit
transmission lines) baik dalam bentuk coaxial ataupun parallel-twin.
Parasitic emission: Emisi Parasitik dihasilkan (generated) secara tidak disengaja
(accidental) pada frekuensi yang independen pada kedua carrier (pembawa) atau
frekuensi karakteristik dari emisi dan ossilasi yang dihasilkan dari penggenerasian dari
carrier atau frekuensi karakteristik. Frekuensi dari osilasi parasitik tidak berhubungan
dengan signal in-put ke pemancar. Tidak ada peraturan umum tentang metoda
penekanan (suppressing) osilasi tersebut yang dapat diberikan, karena osilasi parasitik
tidak mempunyai hubungan dengan operasi normal dari sirkuit, dan tiap kasus harus
diperlakukan sesuai dengan kondisinya (on its merit).
Intermodulation products: Produk intermodulasi dihasilkan (generated) ketika dua
atau lebih signal diaplikasikan pada suatu alat yang non-linear (non-linear device).
Third order (urutan ketiga) dari frekuensi intermodulasi adalah yang berbentuk: 2f1 f2,
dan f1 + f2 f3, dimana f1, f2, dan f3 adalah pembawa (carrier) frekuensi dari
pemancar 1, 2, dan 3. Untuk pemancar tunggal (single transmitter) produk
intermodulation umumnya timbul karena intermodulasi antara modulation sidebands.
Produk-produk ini jatuh ke saluran terdekat (adjacent channels). Masalah yang lebih
serius terjadi ketika dua atau lebih pemancar menempati tempat yang sama (co-sited)
dan signal dari satu pemancar berpasangan dengan output stages dari yang lainnya.
Produk-produk intermodulasi yang paling penting adalah yang dari urutan ganjil
ketiga dan lebih tinggi (the third and higher odd order) dan produk-produk ini tidak
dapat dikurangi dengan filter, karena produk-produk ini dekat dengan spektrum
frekuensi dari signal yang diinginkan. Frekuensi dari produk-produk urutan ketiga
terbentuk dari frekuensi fundamental dari dua atau lebih pemancar yang menempati
tempat yang sama (co-sited). Produk-produk urutan yang lebig tinggi mungkin perlu
dipertimbangkan ketika banyak pemancar yang co-sited.
Saling berpasangan (mutual coupling) antara antena-antena menyebabkan signal
yang tidak diinginkan diumpan balik ke tiap transmitter power output stage. Output
stage dari power amplifier
yang efektif terhadap umpan balik signal yang tidak diinginkan kedalam pemancar
sehingga produk intermodulasi dapat dihasilkan (generated) dan diradiasikan kembali.
Besarnya signal palsu hasil radiasi tergantung pada:
-
hilangnya konversi: ratio dari power dari signal yang mengganggu (interfering) dari
sumber luar ke produk intermodulasi, sebagaimana diukur pada output dari
pemancar korban (victim transmitter), ketika selektivitas frekuensi (frequency
selectivity) dari pemancar dikeluarkan (exluded); dan,
ditetapkan oleh fungsi non-linear brodband (band yang luas) dari output stage dan
derajat dari isolasi antara fungsi non-linear dan beban (load). Untuk pemancar FM yang
menggunakan amlifier kelas C power yang solid, kehilangan konversi adalah dilingkup
anatra 3 sampai 20 dB. Untuk pemancar linear yang didisain untuk SSB, kehilangan
konversi adalah dalam urutan dari 50 dB. Untuk pemancar-pemancar broadcasting LF,
MF, dan HF, kehilangan konversi dari amplifier katup power yang tinggi yang tipikal
(typical high power valve amplifier) bisa serendah 10 dB.
(kept) pada nilai terendah yang dapat diijinkan oleh pelayanan. Ex-CCIR Reports
977,324,837 menyediakan informasi yang diperlukan untuk menetapkan bandwidth dari
emisi untuk bebrbagai tipe modulasi. Untuk kelas tertentu dari emisi, detail mengenai
kondisi test untuk digunakan dalam mengukur bandwidth dan radiasi di luar band (outof-band) juga diberikan. Hasil-hasil pengukuran dan kalkulasi yang dibuat untuk
mengembangkan kurva yang menunjukkan spektrum densitas dari satu power ke power
lainnya (power to power density spectra) untuk berbagai kelas dari emisi juga terliput
di dalam laporan tersebut. Recommendation ITU-R SM 328 dan CCIR Handbook untuk
stasiun-stasiun monitoring berisi metoda pengukuran x dB bandwidth.
Emisi dari modulasi digital, dan pulsa yang tidak termodulasi (unmodulated pulse)
diuraikan dalam Recommendation ITU-R SM.853 dan tidak akan diulang di sini.
4.2.2.4 Sensitivitas dari penerima radio.
Text berikut didasarkan atas Recommendation ITU-R SM.852 dan ex-CCIR
Reports 553 dan 840. Text tersebut mendefinisikan kriteria ratio signal ke suara ribut
(signal-to-noise ratio criteria)yang umum digunakan untuk mengukur sensitivitas dari
penerima-penerima radio.
Menurut Recommendation ITU-R SM 852,
analogue saluran tunggal dari emisi kelas F3E yang digunakan di pelayanan mobile
darat dan laut, didefinisikan sebagai:
Metode SINAD (The SINAD Method) yang menggunakan ratio (Signal+Noise+
Distortion)/(Noise+Distortion) atau SND/ND = 12 dB, diukur pada saat ada modulasi
dengan filter penolakan signal test (test signal rejection test).
Pengukuran sensitivitas perlu dibuat dengan filter baseband yang aktual, jika
ada, yang digunakan dalam penerima. Dalam kebanyakan kasus sensitivitas penerima
akan didegradasi oleh adanya signal yang tidak diinginkan pada input penerima. Untuk
karakterisasi lengkap dari suatu penerima, oleh karena itu, sensitivitas harus diukur
dengan atau tanpa adanya signal pengganggu (interference signals). Mode yang
kemungkinan akan didegradasi akan dibahas belakangan dalam seksi ini.
Untuk penerima modulasidigital dimana akses langsung ke aliran/garis
data
yang ditemukan kembali (recovered data stream) dicapai dengan mudah, sensitivitas
paling baik kalau diukur dengan menggunakan kriteria rate kesalahan (error rate
criterion). Penggunaan kriteria seperti ini yang menghasilkan SINAD yang ekuivalen
(equivalent SINAD) untuk decoder saluran tertentu lebih disukai karena hal itu akan
memungkinkan pembandingan langsung dengan teknik-teknik pengukuran analog.
Degradasi dari sensitivitas maksimum yang dapat digunakan dari penerima yang
beroperasi dalam kondisi non-linear:
intermodulasi, yang jika terjadi dalam RF atau stages pencampuran (mixer stages),
affects amplitude (AM), phase dan frequency (PM/FM) memodulasi penerima secara
merata (equally);
modulasi silang (cross modulation) yang tergantung dari tipe modulasi yang
diterima; dan,
desensitisasi-gampangnya
terpengaruh
(desensitization
susceptibility)
dari
wilayah ini produk-produk intermodulasi urutan ketiga (third order) adalah lebih
kelihatan (predominant).
Bentuk umum dari karakteristik transfer dari setiap penerima PM/FM,
diekspressikan dengan bantuan dari kurva degradasi dari sensitivitas maksimum yang
dapat dipakai, ditunjukkan dalam Gambar 3. U in adalah level signal yang tidak
diinginkan. Kenaikan yang jelas dalam level yang dibutuhkan untuk degradasi 3 dB
sebagaimana fungsi f
mendahului non-linear stage. Untuk penerima moderen yang dengan sebenarnya tidak
ada selektivitas akhir front (no front end selectivity), degradasi tidak tergantung pada f.
Modulasi silang disebabkan oleh efek non-lineritas yang tidak diinginkan dala
penerima AM dan FM dan oleh karena itu secara langsung berhubungan dengan
degradasi dari sensitivitas maksimum yang dapat dipakai. Umumnya modulasi silang
yang lebar (amplitude cross-modulation) terjadi dalam penerima AM dan fase modulasi
silang (phase cross-modulation) terjadi pada penerima FM. Detail lebih lanjut bisa
ditemukan dalam ex-CCIR Report 840-1.
4.2.2.5 Kriteria kinerja
Kriteria kinerja sistim transmisi bicara pada akhirnya didasarkan pada evaluasi
subjective oleh panel pendengar. Metode ini mahal dan beberapa teknik pengukuran
baseband telah dikembangkan untuk signal bicara yang menyediakan korelasi yang
baik dengan hasil-hasil panel pendengar ketika digunakan signal analog secara asli
(purely). Ex-CCIR Report 526 menguraikan pengukuran kinerja transmissi suara.
Untuk sistim bicara digital kinerja dari prosessor bicara (speech) harus dievaluasi
oleh teknik subjective, namun demikian kinerja dari saluran transmisi (path) bisa
dievaluasi dengan pengukuran errorr rates. Kurva yang menghubungkan bit error rate
ke signal ke noise dan kualitas suara tersedia untuk sistim digitasi pengikut bentuk
gelombang (waveform follower digitation systems) seperti pulse code modulation
(PCM) dan continuing variable delta slope modulation (CVSD). Sejak sumber sistim
digitasi pengikut seperti code excited linear prediction (CELP) distandarisasi, kurva
serupa yang menghubungkan bit error rates ke kualitas bicara (speech) menjadi
tersedia.
Catatan: Titik persimpangan dengan kurva sesuai dengan level nilai dari produk intermodualsi
urutan ketiga untuk ratio dari (S+N+D) / (N+D) 12 dB dan level input signal yang
diinginkan 3 dB diatas sensitivitas maksimum yang bisa dipakai sesuai dengan
Standar IEC untuk penerima frequency-modulation untuk pelayanan mobile (IEC
Publication 489-3).
Untuk transmisi data probabilitas rate kesalahan adalah kriteria kinerja yang lebih
disukai (preferred performance criteria). Hal ini adalah independen dari struktur berita
atau isi dan bisa dibuat agar bisa diaplikasdikan (applicable) ke semua sistim. Kurva
tersedia yang menunjukkan bit error rate sebagai fungsi dari Eb / No untuk semua
modes modulasi digital yang populer dan teknik-teknik koreksi kesalahan. EX-CCIR
Report 526 menguraikan fungsi kinerja dari sistim-sistim modulasi analog dan digital.
Untuk signal TV kriteria kinerja masih didasarkan atas panel pemirsa subjective.
Skor dan index artikulasi (Articulation Score and Index): Ukuran dasar dari
intelligibilitas (bisa dimengerti) dari sistim suara diekspressikan dalam bentuk persentasi
dari kata-kata yang secara benar dimengerti dari suatu saluran yang terganggu oleh
gangguan.Ukuran dari indikasi intelligibilitas ini disebut skor artikulasi (Articulation
Score =AS). Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang berassosiasi dengan AS tests,
prosedur Articulation Index (AI) telah dikembangkan dan disesuaikan untuk bebrbagai
tipe gangguan.
Pengalaman telah menunjukkan bahwa nilai terkecil dari AI yang secara
konsisten menyediakan transfer informasi yang benar dari bahasa normal adalah 0.7
dalam skala 0 - 1, dan nilai terendah yang dapat diterima dari AI untuk mata rantai yang
berguna adalah 0.3.
Ambang batas minimum gangguan (Minimum Interference threshold =
MINIT): Minit minimum, walaupun bukan ukuran ambang batas kinerja, adalah berguna
untuk menilai (assess) effek dari gangguan pada transmisi suara. Itu adalah Level
dimana gangguan pertama kali dideteksi dalam audio output. Sejak level ini didapatkan
melalui evaluasi subjective, ada suatu variabilitas yang melekat (inherent variability)
karena manusia sebagai observer dan satunya karena cara dimana ambang batas
didefinisikan kepada observer. Secara khusus, level ambang batas (threshold) dapat
ditentukan dengan mengurangi atau menaikkan level dari gangguan yang berhubungan
dengan level signal tetap (fixed) yang dibutuhkan. Pada kasus pertema, test dimulai
dengan gangguan yang paling dapat diketahui dan berhenti ketika gangguan hanya
dapat dipersepsi. Dalam kasus kedua, gangguan dinaikkan sampai subject mencatat
gangguan yang peretama kali didengar.
Test ini dapat dibuat tanpa adanya signal yang dibutuhkan. Tipe test seperti ini
akan digunakan untuk high fidelity atau sistim suara televisi dimana keberadaan
gangguan selama waktu dimana signal yang dibutuhkan tidak ada tidak dapat diterima
(unacceptable). Level gangguan ambangbatas yang lebih rendah akan dibutuhkan
untuk kasus ini daripada jika signal yang dibutuhkan ada, karena signal yang diinginkan
dapat mengelabui/menopengi (can mask) keberadaan gangguan. Pengukuran telah
menunjukkan bahwa MINIT adalah suatu fungsi gangguan terhadap ratio noise. Untuk
signal yang terspesifikasi (specified) ke ratio noise, MINIT juga sesuai (correspond)
dengan ratio signal-ke-gangguan.
MINIT adalah ambang batas yang dapat digunakan sebagai batas (boundary)
antara wilayah dari gangguan yang dapat diabaikan dan wilayah dari gangguan yang
diijinkan dan dapat digunakan dalam masalah-masalah koordinasi frekuensi.
Bicara Digital (Digital Speech): Skor artikulasi (pengucapan) untuk follower
speech digitizer seperti PCM dan CVSD umumnya tidak sensitif terhadap error rates
kurang dari 10 pangkat minus 4 dan degradasi ke 0.7 pada error rates 3 X 10
pangkat minus 2 untuk PCM dan 10 pangkat minus 1 untuk CVSD. Pada errorr rates
yang lebih tinggi degradasi adalah demikian sangat cepat sehingga umumnya dianggap
tidak dapat digunakan.
Dalam aplikasinya dimana signal tinggi (high signal) terhadap noise ratio
dibutuhkan, rates data tinggi (high data rates) harus digunakan dan degradasi dapat
terjadi untuk bit error rates serendah 10 pangkat minus 6.
Umumnya
diharapkan
bahwa
source
follower
models
menyediakan
karakteristik yang serupa walaupun pada data rates yang lebih rendah.
Sistim digital (digital system): Minimum bit error ratio untuk sistim digital telah
dipilih sebagai suatu probabilitas bit errorr 10 pangkat minus 6. Maximum bit error ratio
untuk sistim digital telah dipilih sebagai suatu probabilitas bit error 10 pangkat minus 2
dan untuk middle bit error ratio 10 pangkat minus 4. Ambang batas telah diberikan
dalam bentuk (in terms of) bit error probability (probabilitas bit error) dan bukan
character bit rates, sehingga hasil-hasilnya akan dapat diterapkan (applicable) kepada
semua sistim tidak tergantung pada struktur berita. Eb / No yang dibutuhkan untuk
mencapai ambangbatas ini didefinisikan untuk berbagai tipe modulasi.
Aeronautical system: Recommendation ITU-R IS.851 dan ex-CCIR Report 929
mendefinisikan ambangbats gangguan untuk aircraft(pesawat terbang) ILS localizer,
penerima VOR dan COM.
Television signal (signal TV): Dua skala telah digunakan untuk mendefinisikan
level kerusakan (impairment)dari komponen signal TV: TASO 6-level scale dan ITU-R
(ex-CCIR) double stimulus 5 level scale. Skala level 5 telah direkomendasikan sejak
1974 dan ditunjukkan pada Tabel 2.
Untuk pelayanan pemancar darat (terrestrial broadcasting=television) dibawah
efek dari short-term trophospheric interference level gangguan maksimum yang dapat
diijinkan harus sesuai dengan grade 3 pada ITU-R (ex-CCIR) scale dan kepada grade 4
dalam kasus gangguan lebih besar dari 50 % dalam kebanyakan waktu. Untuk
pelayanan bradcasting satellite (television), level gangguan yang diijinkan harus sesuai
dengan grade 4 dan 5.
Tabel 2
ITU-R (ex-CCIR) Double-Stimulus Impairment Scale.
GRADE
4.3
tidak teramati
agak mengganggu
mengganggu
sangat mengganggu
4.3.1 Prosedur dan rencana teknis untuk memastikan operasi radio yang
harmonis
Rencana teknis ditujukan untuk menyediakan satu set pedoman kepada disainer
dari sistim spesifik, pembuat/produser peralatan, dan organisasi yang menyebarkan
(deploy) sitim-sistim radio. Rencana teknis mendukung operasi harmonis dari sistim
radio dan memungkinkan pemberian ijindengan cepat dengan cara menyederhanakan
evaluasi sistim. Rencana ini berisi, antara lain, parameter teknis seperti polarisasi,
kekuatan maksimum yang diijinkan dan karakteristik antena. Rencana tersebut juga
berisi rencana penyaluran (channeling) untuk band frekuensi yang sama, meliputi
penggunaan band baru atau mengijinkan transisi dari transmisi analog ke digital dalam
band yang sedang digunakan. Rencana itu juga dapat berisi informasi yang lebih rinci
(detail) tentang metode pengkalkulasian gangguan potensial dalam tiap band untuk
membimbing dan membantu pengguna dalam perencanaan penyebaran dari fasilitas.
Prosedur teknis memberitahukan calon-calon yang mendapatkan ijin radio
tentang langkah-langkah yang harus diikuti untuk mendapatkan ijin radio, informasi
teknis yang dibituhkan, proses koordinasi yang diminta, formulir aplikasi yang tepat
untuk dipakai dan skala waktu yang harus ditunggu (expected).
4.3.1 Rencana sub-allokasi frekuensi.
Radio Regulations Nomor 17 sampai 19 mendefinisikan assignment dan
allotment frekuensi radio atau saluran dan alokasi dari suatu band frekuensi.
Assignment adalah otorisasi yang diberikan oleh administrasi untuk stasiun
radio untuk menggunakan frekuensi radio atau saluran frekuensi radio dibawah kondisikondisi yang telah ditetapkan (specified).
Allotment adalah entry dari saluran frekuensi yang ditunjuk dalam suatu rencana
yang telah disetujui untuk pelayanan komunikasi radio darat atau angkasa di satu
atau lebih negara yang telah diidentifikasi atau area geografikal dan dibawah kondisikondisi yang telah ditetapkan.
Allocation adalah entry dalam tabel dari allokasi frekuensi dari suatu band
frekuensi tertentu dengan maksud penggunaanya oleh satu atau lebih pelayanan
komunikasi radio darat maupun angkasa (terrestrial or space) atau pelayanan radio
astronomi dibawah kondisi-kondisi yang telah ditetapkan.
Tabel ITU tentang allokasi frekuensi, tabel nasional dari allokasi frekuensi dan
rencana sub-alokasi frekuensi, digunakan untuk membentuk (establish) parameter
teknis yang mengatur pengimplementasian pelayanan dalam administrasi yang spesifik.
Rencana sub-alokasi ditujukan untuk memastikan bahwa disainer sitim yang spesifik,
pembuat
peralatan,
dan
organisasi
yang
menyebarkan
(deploy)
sistim-sistim
maksimum yang diijinkan, dan karakteristik antena, juga memfasilitasi ekspansi yang
lancar dan bebas masalah dari suatu kapasitas komunikasi dari sistim semacam itu.
Secara historis, di banyak negara, pola dalam pengembangan rencana subalokasi adalah untuk memformulasikan suatu renaca yang unik dari channeling untuk
tiap
band
frekuensi.
Untuk
menanggapi
permintaan/tuntutan
yang
kurang
intermodulasi dan pemakaian saluran secara bersamaan (channel sharing). Grid yang
berkapasitas tinggi dibangun dengan mempertimbangkan kemungkinan penggunaan
filter bandpass. Keputusan yang harus dibuat oleh manajer spektrum adalah kondisikondisi co-channel yaitu, pemisahan yang jauh, dan jumlah maksimum kapan saluran
(channel) dapat di gunakan bersama (shared). Metode ini mengeliminasi penghitungan
(computations)
EMC
dan
mengurangi
variabel
keputusan.
Grid
Gambar 5
FREQUENCY PRE-ASSIGNMENT PLAN FOR 37 CHANNELS
4.4
Seksi ini berisi tujuh topik-topik penting sebagai berikut: teknik assignment
frekuensi, model dari propagasi, analisis gangguan, band yang digunakan bersama
(sharing), ratio pencegahan, noise, pertimbangan-pertimbangan site engineering.
Mereka membentuk dasar dari praktek-praktek sound engineering dalam manajemen
spektrum.
4.4.1 Teknik assignment frekuensi(Frequency Assignment Techniques)
Kebanyakan freequency assignment dengan dasar pertama datang pertama
dilayanani. Namun demikian, beberapa faktor mempengaruhi pemetaan dari tipe yang
berbeda-beda dari permintaan (demand) terhadap band frekuensi dan dan harus
dipertimbangkan oleh manajer spektrum. Keamanan di laut, di udara, dan juga di darat
menjadi suatu persyaratan vital. Kendala-kendala teknis harus dipertimbangkan untuk
mencocokkan frekuensi dengan pengaplikasiannya. kebutuhan-kebutuhan Ilmu dan
penelitian dan
eksplorasi bumi, studi lingkungan, sistim satelit, dan lain-lain dapat merumitkan
penunjukan (assignment) frekuensi. Kebutuhan Pertahanan Nasional terpengaruh
dengan
kuat
oleh
status
ikatan-ikatan
internasional.
Tehnologi
baru
dapat
individu
dari
sumber-sumber
nasional
yang
diallokasikan
dengan
paling tidak d2 km, transmitters yang dipisahkan oleh dua channel harus paling tidak
terpisah sejauh d3 km, dan seterusnya. Untuk pelayanan dan kondisi-kondisi radio
tertentu seperti saluran-saluran (channels) televisi UHF, ini dapat ditransformasikan ke
pemisahan antara pemancar-pemancar ex-CCIR Report 842.
Hasil dari investigasi oleh [Hale, 1981] menunjukkan bahwa adalah mungkin
menunjuk frekuensi individual ke pemancar yang secara arbitrary terlokasi (arbitrarily
located) dengan maksud untuk mendapatkan jumlah maksimum pengguna dalam
bandwidth yang terspesifikasi, menggunakan startegi penunjukan frekuensi konversi
spektrum (spectrum-conversion). Proses yang terlibat dalam strategi penujukan
frekuensi ini adalah untuk:
1) mengorder transmitters
2) menunjuk transmitter pertama ke channel 1; dan
3) memilih transmitter berikutnya dan memilih dan menunjuk channel.
Langkah ketiga diulang sampai semua transmitter telah ditunjuk. Urutan
pemilihan transmitter didasarkan pada jumlah transmitter yang berada dalam jarak
tertentu. Dalam rencana saluran (channel) penomoran channel dapat dimulai dari salah
satu ujung band yang mana saja. sehingga nomor channel yang paling kecil merujuk ke
apakah ke frekuensi terendah atau tertinggi dari band tersebut. Transmitter dengan
dengan jumlah terbesar transmitter yang diassosiasikan dengannya ditunjuk sebagai
yang pertama dan seterusnya. Channel terkecil yang dapat diterima yang ditempati
adalah yang pertama dipilih untuk ditunjuk ke transmitter tanpa menyimpang dari FD
rules. Jika tidak ada kapasitas didalam channel yang ditempati tersebut, maka channel
terkecil yang dapat diterima ditunjuk kepada transmitter tersebut.
Proses penghitungan (algorithm) penunjukan frekuensi yang berbeda-beda
terjadi. Misalnya, Berry dan Cronin [1982] telah mengeneralisasi proses penghitungan
penunjukan frekuensi untuk diaplikasikan pada pelayanan campuran. (Band pelayanan
campuran diallokasikan ke paling tidak dua jenis sistim yang tiap sistim dengan satu set
FD rules sendiri (own set of FD rules). Pencampuran pelayanan dibawah kondisi
dimana semua FD rules dipenuhi, paling tidak akan lebih efisien spektrum (spectrumefficient) dibandingkan dengan pelayanan yang terpisah-pisah. Metode yang diuraikan
oleh Cesky dan Bebr [1987] dan Cesky dan Pavelka [1986] adalah pendekatan
alternatif dengan menggunakan metode Monte Carlo untuk mengurangi gangguan total
dalam jaringan (network), seperti channel suara VHF/FM, daripada menggunakan
bandwidth total. Pada dasarnya proses penghitungan (algorithm) bisa diklassifikasikan
sebagai baik sequential (berurutan) maupun recursive.
Sequential algorithms dibuat dengan dasar suatu analisisyang sejalan dengan
suatu daftar peraturan yang mengatur dari persyaratan-persyaratan dan berurusan
dengan yang satu dan lainnya. Sequential algorithms biasanya diaplikasikan ketika ijin
yang ada sulit untuk dibatalkan (revoke) atau pindah ke frekuensi yang berbeda seperti
sistim satelit atau sistim radar.
Dalam recursive algorithms pemilihan penunjukan tergantung pada penunjukan
sebelumnya, misalnya penunjukan channel aeronautical atau channel komunikasi suara
darat yang bergerak (mobile). Recursive algorithms mempunyai karakteristik yang lebih
baik secara potensial tapi hal itu dicapai dengan mengorbankan kecepatan operasi.
Algorithm yang efektif lainnya menggunakan matrix pemisahan frekuensi,
dimana peraturan segitiga (triangel rule) diterapkan ke masalah perencanaan frekuensi,
misalnya dalam pelayanan tetap (fixed service), dan dipresentasikan di CCIR Document
1/119, 1989 dan [Bessonov et al, 1988]. Namun demikian hal tersebut harus disebutkan
bahwa kompleksitas dari algorithm ini lebih besar.
Satu dari alasan-alasan bahwa algorithms menghasilkan penunjuikan frekuensi
yang efisien adalah bahwa algorithms tersebut memilih urutan dimana transmitters
tersebut adalah frekuensi yang ditunjuk. Gambar 6 menunjukkan hasil keseluruhan dari
daripada yang digunakan dengan penunjukan terbaik. Dapat dilihat bahwa hambatanhambatan pemisahan dari walaupun sedikit channel yang berdekatan dapat
menyebabkan kenaikan yang signifikan dalam pemakaian spektrum. Data ini juga
menunjukkan bahwa ketika jarak channel pertama yang terdekat lebih kecil dari 40 %
dari jarak co-channel, jumlah channel yang dibutuhkan tidak jauh lebih banyak daripada
yang dibutuhkan bila jarak co-channel sendirian (co-channel distance alone) digunakan.
Gambar 6
Kenaikan persentase dalam jumlah channel yang dibutuhkan (P) sebagai fungsi
dari ratio dari jarak pemisahan yang terdekat
Setelah FD rules dari co-channel dan channel terdekat dipenuhi, stasiun yang
mungkin terlibat dalam gangguan intermodulasi dapat diidentifikasi. FD rules untuk
transmitters yang mungkin mempengaruhi penerima lainnya melalui intermodulasi
adalah lebih rumit. Sebagai contoh dengan menggunakan frekuensi pembawa dari 460
MHZ, intermodulasi dua-signal urutan ketiga akan terjadi jika: d * f < 0.17, dibawah
asumsi yang dibuat oleh [Chan, 1985], dimana d adalah jarak dari statiun yang ada dari
stasiun yang diusulkan (proposed) dan f adalah pemisahan frekuensi (MHz) diantara
frekuensi transmitter yang jauh dan dekat. Stasiun yang diusulkan bisa terlibat sebagai
penerima yang menjadi korban atau transmitter yang mengganggu. Area diatas kurva
2d versus 2 f, yang ditunjukkan dalam Gambar 7, merujuk ke situasi gangguan yang
diijinkan. Oleh karena itu analisis yang lebih rinci dibutuhkan untuk menetapkan level
kekuatan gangguan dalam kasus-kasus marginal seperti kasus-kasus yang dekat
dengan kurva.
Gambar 7
A FD rule for two-signal third-order receiver intermodualtion interference analysis
Tabel 3.
Propagation modes and usages for various frequency bands
Band
Frequency
Mode
Range
Bandwidth
interference
volume
tersebar luas
VLF
3 30 kHz
wave
guide
beberapa
1000 km
sangat
terbatas
LF
30-300 kHz
ground
wave, sky
wave
beberapa
1000 km
sangat
terbatas
tersebar luas
MF
0.3-3 MHz
ground
wave, sky
wave
sedikit 1000
km
rata-rata
tersebar luas
HF
3-30 MHz
sky wave
sampai ke
beberapa
1000 km
luas
tersebar luas
VHF
30-300 MHz
space
sampai ke
wave,
beberapa
tropospho 1000 km
ric
scatter,
diffraction
sangat luas
terbatas
UHF
0.3-3 GHz
kurang dari
100 km
sangat luas
terbatas
SHF
3-30 GHz
space
wave,
tropospho
ric
scatter,
diffraction
, line-ofsight
line-ofsight
30 km,
beberapa
1000 km
sangat luas
sampai 1
GHz
umumnya
terbatas
Usage
seluruh dunia,
radio-navigasi
ruang lingkup
panjang dan
komunikasi
strategik.
radio-navigasi
ruang lingkup
panjang dan
komunikasi
strategik.
point-to-point
ruang lingkup
menengah, mobile,
LAN, audio dan
video broadcasting,
komunikasi
personal
point-to-point
ruang lingkup
pendek dan
panjang, global
broadcasting,
mobile
pt-to-pt pendek
dan medium,
mobile , LAN,
audio and video
broadcasting,
komunikasi
personal
pt-to-pt pendek
dan medium,
mobile , LAN,
audio and video
broadcasting,
komunikasi
personal,
komunikasi satelit
pt-to-pt ruang
lingkup pendek,
audio and video
broadcasting,
LAN,komunikasi
Band
EHF
Frequency
30-3000
GHz
Mode
line-ofsight
Range
20 km,
beberapa
1000 km
Bandwidth
sangat luas
sampai 10
GHz
interference
volume
umumnya
terbatas
Usage
personal/mobile,
komunikasi satelit
pt-to-pt ruang
lingkup pendek,
microcellular, LAN,
komunikasi
personal/mobile,
komunikasi satelit
Signal radio yang diterima setelah penyiaran dari antena pemancar tergantung
dari karakteristik dari lapangan yang mengantarai (intervening terrain) dan dari
karakteristik dan variabilitas dari ionosphere dan troposphere. Estimasi yang rinci dari
kekuatan signal atau hilangnya transmissi dan estimasi dari pengurangan signal harus
memperhitungkan lokasi dari terminals, musim dan waktu pada hari tersebut, dan
parameter statistik (yaitu persentase waktu) yang dibutuhkan. Propagasi/siaran
gelombang radio dipertimbangkan oleh ITU-R Study Group 3 (ex-CCIR Study Groups 5
and 6). Model propagasi radio adalah kompleks/rumit karena adanya beberapa effek
yang harus dipertimbangkan, seperti refleksi, difraksi, scattering dan ducting. Untuk
banyak analisis spektrum dan maksud-maksud penunjukan frekuensi, assessment yang
disederhanakan dari hilangnya propagasi dibutuhkan. Suatu review sinoptic dari aspekaspek propagasi yang mempengaruhi pelayanan komunikasi radio dan analisa
gangguan dimasukkan di [Bem, 1979].
Pengguna spektrum membutuhkan estimasi yang rinci dari liputan (coverage)
atau reliabilitas dari transmisinya. Untuk manajemen frekuensi atau maksud-maksud
perencanaan, mungkin cukup dengan membuat asumsi yang sederhana dan optimistik
tentang liputan atau kekuatan signal; misalnya, propagasi bebas ruangan (free-space
propagation), yang menyebabkan hilangnya penyebaran di ruangan (spatial spreading
losses) (Recommendation ITU-R PN.525) dan tidak terpengaruh oleh atmosfir atau
efek terrain screening. Signal yang diinginkan harus mempunyai reliabilitas yang tinggi
sehingga mungkin hanya diperlukan mempertimbangkan level dari signal yang tidak
diinginkan yang diharapkan (expected) terjadi untuk fraksi (fraction) kecil dari waktu.
Dalam seksi ini, beberapa metode propagasi secara singkat diuraikan.
Pembahasan yang lebih lengkap bisa ditemukan di ITU-R Recommendation dan text
dari RPN and RPI Series atau dimana saja dalam literatur seperti NBS, 1967 dan
Davies, 1969.
VLF (f < 30 kHz)
Pada frekuensi dibawah 30 kHz, hilangnya propagasi mendekati propagasi yang
free-space. Pada VLF suatu wave guide mode antara ionosphere dan Bumi bisa
bepergian (travel) secara global.
LF (30 <f<300 kHz)
Dalam lingkup frekuensi ini, dua mode propagasi yang berbeda adalah penting:
ground wave mode, yang akan sering menetapkan batas (limit) dari signal yang
diinginkan, dan ionosphere mode (sky-wave) yang akan sering menyiarkan signal yang
tidak diinginkan. Aplitude dari signal sky-wave mempunyai variasi pronounced diurnal
yang disebabkan perubahan-perubahan absorbsi ionospheric.
Propagasi sky-wave pada frekuensi ini diurusi dalam Recommendation ITU-R
PI.684 dan PI.435 dan kurva propagasi untuk ground-wave dimasukkan dalam
Recommendation ITU-R PN.368.
MF (300 kHz<f< 3MHz)
Dalam band frekuensi ini mode propagasi adalah juga ground-wave dan skywave; oleh karena itu banyak text meliput kedua band LF dan MF.
Propagasi ground-wave untuk frekuensi antara 10 kHz dan 30 MHz
dipertimbangkan dalam Recommendation ITU-R PN.368 dan program komputer,
GRWAVE, tersedia dari ITU BR. Ketika mengassess ground-wave, perlu mengetahui
muatan listrik (electrical property) dari tanah (ground), khususnya konduktivitasnya.
Peta diberikan dalam Recommendation ITU-R PN.832. Namun demikian, peta-peta ini
utamanya dimaksudkan untuk digunakan pada VLF dan peta-petaini tidak tersedia pada
saat ini dalam bentuk nomor untuk aplikasi komputer.
Propagasi sky-wave untuk frekuensi dari 150 kHz sampai 1.6 MHz dibahas
dalam Report ITU-R PI.575 (ex-CCIR Report 575, Dusseldorf, 1990) dan metode
prediksi diberikan dalam Recommendation ITU-R PI.435. Dalam band MF broadcasting,
sering cukup mengassumsi bahwa propagasi sky-wave hanya terjadi pada malam hari.
Program LMF52F, yang didasarkan atas Recommendation ITU-R PI.435-2 tersedia dari
ITU BR. Pada frekuensi diatas 1.6 MHz, metode prediksi propagasi HF yang diuraikan
dibawah mulai valid. Juga di atas 1.6 MHz sky-wave tersebut menjadi lebih penting
untuk sistim komunikasi mobile.
HF (3<f<30 MHz)
Dalam lingkup frekuensi, propagasi signal biasanya melalui ionosphere dan
sebagai konsekuensinya, menunjukkan (displays) cukup
(considerable) bervariasi.
Sifat dari propagasi ionospheric mengimplikasikan bahwa sirkut yang long-range akan
bisa mengalami distorsi multipath, gangguan signal, dan operasi yang tersendatsendat (intermitten operation). Jarak yang jauh dimana propagasi terjadi dan
spektrum yang ramai/padat (crowded) memerlukan penggunaan model prediksi
propagasi yang relatif rumit (complex).
Peta-peta
bernomor
(numerical
maps)
dari
karakteristik
ionospheric
komputer
REC
533
adalah
versi
yang
propagasi HF.
dikomputerisasikan
dari
Recommendation ITU-R PI.533 yang memprediksikan untuk jalur (path) apa saja,
musim dan nomor sunspot, MUF dasar dan operasional, kekuatan field, power yang
diterima, ratio dan reliabilitas dari signal-to-noise.
VHF dan UHF (30 MHz<f<3 GHz)
Dalam band-band ini propagasi melaui ionosphere yang regular tidak terjadi
kecuali pada tepi (edge) yang sangat rendah dari band tersebut. Efek dari cuaca
dibatasi (confined) ke super-refraction dan ducting yang dapat disebabkan oleh
pembalikan (inversions) dari kemiringan yang normal (normal gradient) dalam index
pembiasan (refractive index) dari udara. Penyimpangan penting lainnya dari propagasi
free-space adalah ionospheric scattering dan pembiasan (diffraction) yang disebabkan
oleh hambatan-hambatan pengantara (intervening obstacles), termasuk tonjolantonjolan Bumi, dan pembiasan dari daratan/lapangan (terrain) dan bangunan-bangunan.
Tergantung dari lingkungan propagasi tertentu, yang berikut ini dapat digunakan
untuk mengestimasi hilangnya propagasi:
Free-space attenuation. Dalam beberapa peristiwa (circumstancies) akan cukup
mengasumsi bahwa signal yang diinginkan hanya bisa dikurangi karena propagasi
di free-space (Recommendation ITU-R PN.525).
Pembiasan (diffraction) di sekitar bumi yang rata. Untuk prediksi signal yang
diinginkan pada lingkup (ranges) lebih besar daripada jarak line-of-sight, mungkin
lebih disukai untuk memperhitungkan lekuk-lekuk bumi. Program komputer
GRWAVE (Report ITU-R PN.714) (ex-CCIR Report 714), Dusseldorf, 1990
mengurus kasus ini dan dan perlakuan dari propagasi oleh pembiasan (diffracsion)
juga terdapat dalam Recommnedation ITU-R PN.526. (Lihat juga ITU Handbook of
Curves untuk propagasi gelombang radio yang dekat dengan permukaan bumi).
Propagasi diatas wilayah-wilayah tertentu di bumi diatas tanah dengan kekasaran
yang spesifik. Recommendation ITU-R PN.370, PN.528 dan PN.529 memberikan
kurva untuk pelayanan radio yang berbeda-beda, band-band frekuensi, wilayahwilayah di bumi dan ketinggian antena yang dapat diaplikasikan untuk situasi
tertentu yang sedang dipertimbangkan.
Propagasi diatas profil dataran (terrain) tertentu. Ketika diperlukan, kalkulasi yang
rinci dapat dibuat untuk propagasi diatas profil daratan yang didapatkan dari
database topografik. Algorithm komputer akan didasarkan pada metode yang
diuraikan dalam Recommendation ITU-R PN.526.
Durkin. Model ini didasarkan atas tulisan prediksi komputer (computer prediction)
(Proceedings IEE, Vol.116 No. 9 September 1969). Sebenarnya tulisan tersebut
mempertimbangkan kelegaan (relief) antara pemancar dan penerima (transmitters
dan receivers) melalui suatu term pengurangan (term of attenuation) tergantung dari
bentuk dari tepi (features of ridges) yang dijumpai di perjalanan transmisi
(transmission path).
OKUMURA-HATA. model ini didasarkan atas bbagian-bagian dari Recommendation
ITU-R PN.529 dan menggunakan formula OKUMURA-HATA yang menkalkulasi
pengurangan yang tergantung dari jarak dan ketinggian yang sesuai (equivalent
heights) dari antena pemancar. Pengurangan ini dikoreksi tergantung dari
persentase bangunan-bangunan sekitar lokasi penerimaan, atas tipe dari jalur (path)
(darat, laut atau campuran) dan atas rate dari naik turunnya tanah (undulating
ground rate).
LONGLEY-RICE (ITS). Algoritm ITS (versi 1.2.2) adalah hasil dari pekerjaan
yang dilakukan selama periode 20 tahun di Amerika (USA) oelh Institute for
Telecomunication and Sciences dan membolehkan evaluasi dari pengurangan
propagasi olrh ground wave atau tropospheric scattering. Model ini bersifat statistik
karena memprediksi nilai pengurangan median dan mengestimasi variasi signal dalam
waktu dan ruang.
Sebagai tambahan mungkin perlu memperhitungkan mekanisme propagasi yang
mungkin bisa menghasikan gangguan (interference). Mekanisme ini termasuk:
-
seharusnya didasarkan pada observasi jangka panjang hujan yang dibuat dengan alat
pengukur hujan yang standar (rain gauges) yang mempunyai resolusi waktu sekitar 1
menit. Jika data jangka panjang seperti itu tidak tersedia untuk wilayah yang dimaksud,
nilai dapat diestimasi dari peta-peta (maps) yang ada dalam Recommendation ITU-R
PN.837. Untuk frekuensi dan polarisasi dari minat (interest) pengurangan spesifik dapat
dikalkulasi menurut Recommendation ITU-R PN.838. Recommendation ITU-R PN.530
memberi metoda untuk mengestimasi level rata-rata dari pengurangan untuk persentasi
lain pada line-of-sight path.
Propagasi bumi dapat, selama kondisi udara bersih, mengalami pelemahan
(fading) karena pembiasan (diffraction), multipath atmosferik dan permukaan,
penyebaran beam, antenna defocusing, pengurangan karena gas-gas atmosfir di
beberapa wilayah, badai pasir dan debu. Recommendation ITU-R PN.453 berisi
estimasi dari besarnya (magnitude) dari kebanyakan efek-efek tersebut. Statistik cuaca
yang diukur Measured climatological statistics) ada dalam Recommendation ITU-R
PN.453. Recommendation ITU-R PN.836 menyediakan beberapa pedoman tentang
kepadatan (densities) uap air rata-rata dalam atmosfir yang dekat dengan permukaan
bumi yang kemungkinan besar mengenai sistim-sistim yang beroperasi di atas 20 GHz.
Propagasi Earth-space.
Untuk propagasi earth-space, kalkulasi free space untuk signal yang diinginkan
mungkin cukup. Ketika memperetimbangkan signal yang tidak diinginkan, perhatian
harus diberikan pada polarisasi silang (cross-polarization) yang disebabkan oleh
hydrometeors (Recommendation ITU-R PN.618), rotasi polarisasi dalam ionosphere
dan efek dari pijaran ionospheric (ionospheric scintillation) (Recommendation ITU-R
PI.531). Bersamaan dengan menjadi kecilnya sudut elevasi jalur (path), hilangnya path
akan melebihi nilai dari free-space dan, tentunya, kemungkinan blocking oleh
peningkatan obstruksi.
Pada earth-space path efek propagasi tergantung pada geometry jalur, cuaca,
dan
parameter
dari
sistim
komunikasi.
Informasi
tambahan
terdapat
dalam
yang
disebabkan
oleh
variasi
dalam
tropospheric
refractive
index.
depolarisasi
signal
dalam
dual-polarization
frequency-reuse
manajemen
analisa
spektrum
sering
mempergunakan
(utilizes) model-model spectrum engineering dan data basis yang yang sesuai
(appropriate). Suatu model engineering dari proses alam mempunyai banyak
keuntungan-keuntungan: lebih cepat, lebih murah, dan mudah dimodifikasi. Keakuratan
dari yang mensimulasi proses ditentukan oleh disainnya dan penggunaannya. Sifat-sifat
(attribute) yang tidak biasa dari suatu masalah tertentu menuntut kecerdikan,
fleksibilitas, dan intuisi dalam melaksanakan analisis. Dengan pertimbangan ini dalam
pikiran, data dan model yang diuraikan dimaksudkan untuk menyediakan materi dasar
yang dapat digunakan secara rutin atau diadaptasi sewajarnya. (appropriate).
Berdasarkan model propagasi yang appropriate (wajar), hilangnya propagasi dan
juga level dari dignal yang diinginkan dan level gangguan dapat dikalkulasi.
4.4.3 Analisis Gangguan
Utilisasi spektrum yang efisien tergantung pada analisis yang effektif dari
parameter lingkungan dan sistim, secara tipikal yang bersifat statistik, untuk
meminimisasi are gangguan. Sejak gangguan menguranaagi kinerja sistim dan efisiensi
spektrum, parameter teknis dari disain dan spesifikasi dari sistim radion yang diijinkan
untuk beroperasi dalam suatu pelayanan tertentu dan band frekuensi tertntu harus
dipertimbangkan sehingga para pengguna yang berijin tidak menjadi subjek gangguan
dan tidak menyebabkan gangguan terhadap pemakai-pemakai yang lainnya.
Parameter yang penting yang harus dipertimbangkan dalam rangka mencegah
gangguan meliputi (include) definisi-definisi dari frekuensi pusat, pemisahan frekuensi
pembawa, stabilitas frekuensi, dan tipe dari emisi (digital atau analog dan modulasi
yang digunakan), level power dari transmitter atau pembawa dan power yang
diradiasikan secara isotropik ekuivalen maksimum (maximum equivqlent isotrpically
radiated power) per channel pada suatu band yang spesifik, dan level dari emisi diluar
bandwidth. Karakteristik antena seperti ketinggian yang efektif, diriktivitas (directivity)
dari pola radiasi untuk polarisasi, ratio minimum dari front-to-back, dan sudut antara
lobe
utama
(main
lobe)
dengan
pengguna-pengguna
lainnya
seperti
satelit
tipe:
co-channel,
channel
yang
berdekatan
(adjacent),
desensitisasi
(desensitization), dan intermodulasi. Tiga tipe yang pertama dari gangguan bisa
diuraikan/dideskripsikan dengan satu persamaan umum (general equation).
Pada dasarnya, level gangguan pada penerima adalah fungsi dari Pt, power dari
transmitter pengganggu, Gt, gain dari antena pengganggu pada arah penerima (dBi),
Gr, gain dari antena penerima pada arah pengganggu (dBi), Lb(d), kehilangan dasar
(basic loss) untuk jarak pemisahan d anatra penerima dengan pengganggu, dan FDR
(f), penolakan dependen frekuensi (frequency dependent rejection) yang tergantung
pada (f), dan diekspresikan dengan:
I = Pt + Gt + Gr Lb(d) FDR((f)
(1)
FDR(f) dari persamaan (1) sama dengan nol, dan signal pengganggu tidak dapat
difilter dengan cara yang normal. Level dari gangguan co-channel tergantung pada
karakteristik penolakan dari co-channel dari penerima dan karakteristik emisi dari
transmitter.
Pada pelayanan radio yang berbeda kalkulasi dari gangguan Co-channel
berbeda. Pada pelayanan darat yang mobile, stasiun co-channel terpisah dari masingmasing pada jarak 120 km pada kasus yang paling jelek. Jarak ini bervariasi dengan
kondisi dataran yang berbeda dan frekuensi ddari operasi. Dalam sistim radio sellular,
jarak pemisahan co-channel banyak lebih dekat sehinggan memungkinkan untuk
menggunakan kembali channel di dalam suatu kota. Dalam pelayanan tetap (fixed),
direktivitas (directivity) dari antena memainkan peran yang sangat penting
dakam
mengkalkulasi level gangguan co-channel. Ini khususnya penting ketika stasiun dataran
dan tiap stasiun beroperasi di dalam band frekuensi yang sama.
Penyebab lain dari gangguan co-channel adalah karena situasi berbagi (sharing)
frekuensi yang tidak terkoordinasi. Dalam situasi ini, kedua nomor dan lokasi dari
kemungkinan sumber gangguan mungkin tidak diketahui yaitu ketika radiasi yang
mengganggu adalah dari peralatan domestik. Ex-CCIR Report 1102 menyediakan
suatu cara untuk mengkalkulasi voltase rms pada terminal dari suatu antena karena
sumber gangguan co-channel yang banyak (multiple sources) dari yang bersifat buatan
manusia (man-made nature) dan fungsi-fungsi kemungkinan yang berhubungan.
4.4.3.2. Channel yang berdekatan (adjacent channel)
Gangguan
channel
yang
berdekatan
bisa
terjadi
karena
signal
yang
mengganggu beroperasi pada channel yang berdekatan atau emisi palsu (spurious)
dari transmitter. Level dari gangguan channel yang berdekatan adalah tergantung dari
karakteristik penolakan dari frekuensi radio (RF) dari penerima.
Efek dasar dari gangguan channel yang berdekatan adalah hasil dari interaksi
antara signal yang diinginkan, karakteristik penerima dan gangguan untuk frekuensi dan
pemisahan yang bervariasi. Hal-hal ini mungkin bisa diekspressikan dalam bentuk
frequenci distance (FD), frequency dependent ration (FDR), atau ratio perlindungan
radio-frequency relatif (relative radio-frequency protection ratio). FD adalah pemisahan
jarak minimum yang dibutuhkan antrara penerima dan pengganggu sebagai fungsi dari
perbedaan antara frekuensi yang sedang di-tuned, dan dibahas dalam 3.4.1.1 dari
Handbook ini. FDR adalah suatu ukuran dari penaolakan dari emisi transmitter yang
tidak diinginkan oleh selektivitas penerima ex-CCIR Report 654. Level dari gangguan
channel yang berdekatan tergantung dari nilai dari FDR(f) dalam persamaan (1). Ratio
perlindungan (protection ratio) adalah ratio minimum yang dibutuhkan antara signal
yang diinginkan dan yang tidak diinginkan, biasanya diekspressikan dalam dB pada
input penerima, ketika pembawa dari transmitter yang diinginkan dan yang tidak
diinginkan mempunyai frekuensi yang sama atau perbedaan frekuensi dari (f). Ratio
perlindungan dibahas lebih jauh dalam Handbook ini.
Ketika nilai maksimum, IM, dari power gangguan yang bisa diterima untuk
penerima telah dispesifikasi, kinerja penerima bisa diterima hanya apabila Lb(d) +
FDR(f)
pemisahan dan area dari kinerja penerima yang dapat diterima ditunjukkan pada
Gambar 8. Persamaan yang menguraikan kurva A adalah Lb(d) + FDR(f) = . Di atas
kurva adalah wilayah kinerja penerima yang dapat diterima. Di bawahnya adalah
wilayah kinerja penerima yang tidak dapat diterima.
Penghitungan (computation) dari FDR, FD dan ratio perlindungan (ratio
protection)) dapat diimplementasikan pada komputer kecil, berdasarkan metode
pengkalkulasian power dari band yang berdekatan channel yang diuraikan. Adalah
mungkin untuk secara terpisah menetapkan komponen gangguan dalam channel yang
berdekatan yang disebabkan oleh pembawa (carrier) dan oleh sidebands.
Ex-CCIR Report 972 memodifikasi persamaan (1) untuk mengkalkulasi power
puncak gangguan (dBM) dalam bandwidth penerima untuk singnal gangguan dengan
berbagai tipe bentuk gelombang dan modulasi. Sebagai tambahan ex-CCIR report 974
menguraikan bagaimana persamaan
mengganggu cukup kuat maka penerima bisa dibuat menjadi jenuh (driven to
saturation). Level dari desensitisasi tergantung dari karakteristik penolakan RF, yaitu
FDR dari penerima. Secara tipikal, spesifikasi sitim meenganjurkan pada pemakai
untuk memilih karakteristik pemilihan penerima yang menyediakan penolakan
gangguan sebahaya itu. Metoda yang umum yang dipakai untuk menhindari gangguan
desensitisasi meliputi penginstalasian filter, penempatan kembali stasiun (re-siting the
stations) dan mengurangi power transmitter yang berlebihan dari stasiun yeng
mengganggu.
Gambar 8
Separation in frequency and distance
4.4.3.4. Intermodulasi
Produk-produk intermodulasi sering disebabkan oleh non-linearitas di dalam
amplifier stages dari peralatan radio. Penomena intermodulasi dasar melibatkan
pencampuran dua atau lebih signal pada frekuensi yang berbeda, di dalam sirkuit yang
non-linear, yang menghesikan (generate) signal pada frekuensi yang berbeda. Secara
umum f0 = + nf2 + pf3 + dimana m,n, dan p adalah iteger positif, f0 adalah
frekuensi dari produk intermodulasi, nilai f lainnya merepresentasikan frekuensi original
dari signal yang tercampur.
Gangguan intermodulasi adalah yang paling umum dalam situasi co-site dimana
banyak transmitter dan receiver berbagi (share) area yang kecil, biasanya tempat yang
agak tinggi yang menyediakan liputan komunikasi radio yang baik. Biasanya hanya
yang 2-signal, 3rd order mix f0 = 2f1 f2 yang dipakai (treated) karena efek dominannya.
Namun demikiuan, stasiun dengan high power dapat juga menghasilkan 3-signal, 3rd
order mix products dengan f0 = f1 + f2 f3 dan f1 > f2 > f3. Produk-produk ini bisa
menyebabkan degradasi yang unacceptable dari kinerja penerima, secara tipikal pada
aeronautical Instrument Landing Systems (ILS) dan peralatan VHF omni-directional
radio range (VOR). Yang berikut merupakan garis-besar dari intermodulasi penerima
dan penomena intermodulasi transmitter.
4.4.3.4.1. Intermodulasi penerima.
Produk intermodulasi penerima dsapat terjadi untuk banyak frekuensi di
dalam sikuit non-linear dari R?? amplifier dan mixer. The Cosite Analitycal Model
(COSAM) receiver intermodulation (RIM) sub-model dalam CCIR Report 522
menyediakan metoda untuk mengkalkulasi level power, yang diringkas sebagai berikut:
Input ekuivalen (equivqleny input), level power yang mengganggu on-tune (on-tune
interfering power levels) (dBm), bisa diekspresikan sebagai berikut.
Pino = 2(Pi1 - 1) + (Pi2 - 2) + K 2,1
(2)
dimana Pi1 adalah level input dari power yang menggangu (dBm) pada frekuensi f1,
Pi2 adalah level power pada f2, 1 dan 2 adalah nilai parameter penolakan offfrequency dari fungsi f1 = f1 f2 dan f2 = f2 f0 secara respektif.
Nilai dai Pi bisa didapatkan dari Gambar 9, misalnya pada f1 = 1 MHz, P1 = -39
dBm. Nilai dari dapat dikalkulasi dengan menggunakan prosedur standar untuk
menghitung karakteristik selektivitas dari sirkuit yang di-tuned dan Gambar 10 dari [ITT,
1969]. Kalkulasi dari K2,1 diberikan oleh [Efremov dan Hagn, 1972]. Dalam suatu contoh
dimana frekuensi yang di-tuned, f0, adalah 42.0 MHz, sensitivitas Pino = -123 dBm dan
nilai f
bandpass dari penerima, 1 dan 2 dapat diasumsikan sebagai nol), mengganti nilai
yang telah diukur, Pi1 = Pi2 = -53 dBm pada persamaan (2), K2,1 = - 36.
Gambar 10
Tuned circuit selectivity charakteristics (ITT,1969)
Dapat disimpulkan bahwa model tersebut sangat cocok dengan data dengan
perbandingan dari nilai-nilai yang diprediksikan dan diukur yang ditunjukkan pada Tabel
4.
Sebagai alternatif, dapat digunakan suatu rumusan empiris yang diuraikan dalam
[McMahon, 1974] untuk mengkalkulasi tingkat interferensi produk VELK pada sistem
gerak daratan sistem pada bidang frekwensi antara 30 MHz dan 470 MHz:
Pino = 2Pi1 + P12 + 10 60 log f
di mana
f=(
f1 +
(3)
f2 )/2i n MHz.
ar
K(m).n
ar
adalah
atenuasi (dB) produk intermodulasi yang dihasilkan akibat sirkuit keluaran dan antena
pemancar korban pada frekwensi fr.
K(m).n adalah suatu koefisien kehilangan konversi yang berbeda dari K2,1 pada
persamaan (2) untuk kalkulasi tingkat daya interferensi RIM. Tanda kurung untuk
subscript pertama dimaksudkan untuk mengsinyalkan bahwa faktor itu relatif tak
tergantung pada m [Maiuzzo dan Mackouse, 1981].
Suatu survei pendahuluan menunjukkan bahwa hubungan yang berikut dapat berlaku,
untuk alat keadaan padat K(m),n ~K(m).1+ 30(n-1). K(m).n dapat dihitung jika K(2),1 diketahui.
Dari Laporan eks-CCIR 839, K(2),1 memiliki kisaran harga dari 3- 40 dengan perkiraan
harga mean 18.
Perihal , dari persamaan
pun fr, fo adalah frekwensi yang disetel, dan N adalah banyaknya tahap yang disetel,
rangka
menaksir
tingkat
interferensi,
simulasi
komputer,
model
perambatan dan model lalu lintas telah dikembangkan untuk mengkalkulasi daya
interferensi, rasio carrier-to-noise dan rasio sinyal wanted-to-interfering. Oleh karena
variabilitas peralatan radio, hilangnya transmisi, dan intensitas lalu lintas, hanya
penilaian interferensi yang bersifat probabilitalah yang realistis.
Dalam Laporan ex-CCIR 829 kemungkinan interferensi seketika, yaitu selama
suatu periode waktu singkat, dinyatakan dalam kemungkinan gabungan berikut:
P(I) = kemungkinan (A dan B dan C dan D*)
( 5)
4)
radiasi harmonis pada saluran penerima palsu, dan 5) interferensi intermodulasi orde
ketiga, dan sebagainya. Probabilita penerimaan yang dapat diterima mensyaratkan
bahwa tidak satu pun dari gaya interferensi akan menyebabkan suatu masalah.
Laporan Ex-CCIR 1103 menguraikan bagaimana fungsi distribusi kumulatif dari gaya
interferensi dapat dihitung. Dari fungsi ini dapat dibandingkan efek satu gaya
interferensi dengan gaya lain dalam kaitan dengan total kemungkinan penerimaan.
Lagipula, ongkos mengurangi satu gaya interferensi dibandingkan dengan yang lain
untuk meningkatkan mutu penerimaan sinyal dapat dievaluasi. Ini akan menyediakan
informasi tentang apakah parameter EMC penerima dan pemancar harus ditingkatkan
dan dioptimalkan dalam hubungan dengan kriteria keseluruhan ongkos peralatan radio.
4.4.4
pemisahan
sinyal
ortogonal.
Pembagian
spektrum
mana
pun
harus
mempertimbangkan satu atau lebih dari keempat dimensi ini . Berbagi dapat terpenuhi
dengan cara yang langsung bila ada dua di antara dimensi ini bersama-sama dan
dimensi ketiga dan/atau keempat berbeda dengan derajat yang cukup untuk
memastikan bahwa semua jasa yang dilibatkan (dua atau lebih) dapat beroperasi
dengan memuaskan. Berbagi dapat juga terpenuhi ketika semua jasa memiliki keempat
dimensi bersama-sama. Dalam hal ini berbagi dicapai dengan menerapkan ketentuanketentuan teknis yang tidak mengurangi persyaratan kinerja jasa yang terlibat.
4.4.4.1 Dasar teknis untuk alokasi berbagi
Dari waktu ke waktu, telah ada peningkatan jumlah berbagi spektrum dalam
rangka mengakomodasi jasa baru dan menggunakan sumber daya spektrum secara
lebih efisien. Tabel 5 menunjukkan beberapa metoda teknis yang dapat digunakan
untuk mempermudah berbagi. Metoda berbagi dikelompokkan dalam kolom-kolom
berdasarkan keempat dimensi: frekwensi: waktu, letak ruang, dan pemisahan sinyal.
Sebagian dari metoda adalah inovatif atau baru dan dapat membuat penggunaan
spektrum lebih efisien atau menyediakan fiexibilas. Banyak dari metoda ini diakibatkan
oleh diperkenalkannya teknologi peralatan baru, komputerisasi analisis, dan gagasan
baru. Sebagian metodanya kompleks, menyertakan manajemen frekuensi yang
dikontrol dengan komputer secara real time.
Spesifikasi karakteristik modulasi untuk jasa yang berbagi, mis. modulasi digital,
spektrum sebaran:
Batas daya pemancar, batas kerapatan power flux (pfds), sudut pengarahan antena
pemancar;
Keterbatasan siklus tugas dan jenis pesan pada peralatan berbagi jasa, mis.
penggunaan terputus-putus saja, sinyal analog saja, data saja.
Kriteria interferensi tertentu, yaitu kriteria rasio kesalahan bit, koreksi kesalahan
yang diperlukan; dan,
Metoda berbagi satu kali adalah "berbagi waktu dinamis" mendadak yang
menambahkan fleksibilitas kepada penggunaan spektrum itu. Metoda ini menggunakan
spektrum atas dasar prioritas pre-emptive. Rencana seperti itu tengah dicoba dalam
satu administrasi untuk memungkinkan layanan umum menggunakan suatu bagian
spektrum dengan ketentuan bahwa dalam keadaan darurat, para pemakai ini harus
mengosongkan
spektrum
untuk
komunikasi
pemerintah/nonpemerintah
yang
Rekomendasi ITU-R BT.417. Nilai-nilai ini adalah nilai maksimum yang dikutip dari
median harga kekuatan medan yang dilindungi dari harga-harga di seluruh dunia.
Frekwensi (MHz)
44 108
48
66 108
137 254
56
470 582
65
582 - 960
70
Nilai-Nilai ini berlaku pada tinggi antena 10 m di atas tanah. Studi lebih lanjut
diperlukan untuk nilai kekuatan medan yang bersesuaian untuk area kota besar tertentu
di mana tinggi bangunan jauh lebih tinggi dari 10 m dan untuk pemancar penyiaran
ulang di mana kekuatan medan lebih tinggi mungkin diperlukan.
Potensi interferensi suatu stasiun pangkalan pada jasa bergerak daratan dihitung
dari medan gangguan Fi = E(50.T) + A + B. E(50.T) adalah kekuatan medan pemancar
yang berinterferensi yang melebihi pada 50% lokasi untuk T% (antara 1 dan 10) waktu
dengan tinggi antena 10 m dan ditentukan dari Rekomendasi ITU-R PN.370. suatu (dB)
adalah rasio perlindungan yang diperlukan untuk siaran televisi dan diuraikan lebih
terinci pada 3.4.5 Pedoman ini. B adalah diskriminasi antena (dE). Untuk polarisasi
campuran, B=0; untuk siaran TV yang terpolarisasi mendatar, B = -15, kecuali di
beberapa negara di Kawasan 2 di mana B=-9; untuk siaran suara B harus dihitung dari
Rekomendasi ITU-R BS.599. Medan gangguan Fi adalah kontribusi dari pemancar
berinterferensi ith. Efek berbagai interferensi dari stasiun pangkalan dihitung melalui
akar kuadrat e0 = ( n(Fi)2
i=n
Untuk perlindungan jasa bergerak daratan yang menggunakan modulasi
sudut dalam gelombang frequensi bersama-sama, dalam hal interferensi dari jasa
siaran, kekuatan medan median yang diinginkan yang menggunakan jarak saluran 25
atau 30 kHz di penerima bergerak daratan adalah sebagai berikut:
Frekwensi (MHz)
Grade 4
44 68
16
19
68 87.5
15
20
87.5 108
14
20
137 254
14
21
470 582
20
24
582 - 960
30
38
25
50
-5.5
75
-17.5
100
-27.5
Studi lebih lanjut diperlukan untuk tingkat layanan dan jarak saluran lainnya.
4.4.4.4 Berbagi antara jasa tetap dan jasa penyiaran
Prosedur yang digunakan untuk menentukan kriteria berbagi antara jasa siaran
(suara dan televisi) dan jasa tetap ketika beroperasi serempak dalam gelombang VHF
atau UHF yang bersebelahan dicakup oleh Rekomendasi ITU-R IS.851.
langit dan darat perambatan adalah tidak signifikan pada gelombang 200 MHZ sampai
40 GHZ. namun, interferensi atmosfer menjadi penting, terutama hujan, untuk frekwensi
dari sekitar 5 GHZ sampai 40 GHZ.
Jasa radar pada umumnya berbagi hanya dengan basis sekunder atau tak
dilindungi. Haruslah berhati-hati bila mempertimbangkan berbagi dengan sistem bukan
radar. Ini terutama disebabkan tingginya daya sistem radar dan potensi interferensi
antarsistem. Namun ada banyak contoh pembagian yang berhasil antara radar dan jasa
lainnya.
Berbagi spektrum yang antara FDM-FM dan sistem radar menggunakan teknik
pengosong penerima diuji dalam Laporan ex-CCIR 828. Ini adalah contoh berbagi di
dalam suatu gelombang. Efek variasi lebar pulsa sistem radar dan kecepatan
pengulangan telah dipelajari secara teoritis dan secara eksperimen untuk menghasilkan
daya sinyal interferensi maksimum, yang diamati dalam saluran suara FDM-FM ketika
frekwensi sinyal penyedia adalah sama.
Sukar untuk dikembangkan suatu ungkapan analitik umum yang sederhana
untuk meramalkan interferensi pulsa radar pada penyedia FDM-FM, namun
pengosongan keluaran demodulator FM dengan sengaja ketika pulsa interferensinya
signifikan, yaitu penekanan sinyal masukan suara dengan sengaja, dapat diuraikan.
Ketika daya pengangkut yang diinginkan dapat diperbandingkan, atau lebih
besar dari daya radar puncak, [Wachs dan Arrovo, 1978] sudah menunjukkan bahwa
untuk saluran mana pun, degradasi sinyal total akan turun dB per dB seiring turunnya
rasio daya radar puncak dengan daya komunikasi. Dalam kondisi ini, yaitu C/Ip > dB,
mutu sinyal membaik sebagai respon atas pelepasan frekuensi antara sinyal penyedia
radar dan komunikasi. Jelas bahwa pengosongan pulsa sinyal masukan dengan
sengaja ketika C/IP > 0 dB merusak informasi komunikasi yang sebetulnya mungkin
dapat diperoleh kembali.
Di dalam kasus ketika daya radar puncak jauh lebih besar dibanding rata-rata
daya sinyal komunikasi, telah dilaporkan dalam Laporan ex-CCIR 828 bahwa ketika
frekwensi komunikasi dan penyedia radar tidaklah sama, pengosongan sinyal yang
diterima secara disengaja selama periode transmisi pulsa dapat digunakan untuk
mengurangi
efek
degradatif
interferensi
dibandingkan
dengan
kasus
tidak
Gambar 11
Gambar 12
Daya keluaran saluran yang terukur terhadap S/IU untuk FDM/FM dengan DS/PSK dan
gangguan
Perbedaan kecil dalam kurva disebabkan oleh kerapatan spektrum daya sinyal
DS yang agak lebih besar dari kerapatan untuk gangguan. Kinerja sinyal suara AM, FM
dan FDM/FM yang beroperasi dalam suasana sinyal FH atau sinyal berpulsa adalah
sama dan hasil ini dapat diberlakukan bagi kasus sinyal FH/DS hibrid juga. Untuk uji
kelayakan dengar yang subyektif, frekwensi ulangan pulsa dan lebar pulsa sinyal yang
berpulsa divariasikan. Hasil ini dapat diperbandingkan dengan hasil dalam kasus sinyal
FH acak. Suatu ringkasan kecenderungan yang ditandai oleh simulasi komputer dan
data yang terukur untuk kasus AM disampaikan dalam [Hatch dkk, 1971].
Berdasarkan temuan, rasio perlindungan sinyal/interferensi ditentukan dan
kemudian digunakan untuk menghitung kehilangan perambatan minimum yang
diperlukan yang ditunjukkan di Tabel 6, agar masing-masing sistem dapat beroperasi
dalam lingkungan bersama. Perhatikan bahwa hasil ini tidak boleh digunakan untuk
membandingkan suara AM, suara FM, dan suara FDM/FDM antara satu sama lain
karena berbedanya tingkatan sinyal yang diinginkan yang digunakan dalam ketiga
kasus. Dari Tabel 5, potensi untuk berbagi ada antara sistem SS co-channel, yaitu
DS/PSK 10 Mbits/S dan sistem suara AM karena kebutuhan kehilangan perambatan
sebesar 127 dB adalah lebih rendah dari kebutuhan kehilangan perambatan sebesar
144 dB antara sistem suara AM co-channel.
Tabel 6
TABLE 6
Interterence
Wanted signal
A3E
AI
1.4 (2)
1.5 (2)
400 (2)
9000
6000
36000
24000
180000
120000
90000
60000
A3E
F3E
F8E (FDM?FM)
DS/PSK 10 Mbit/s
DS/MSK 10 Mbit/s
DS/PSK 40 Mbit/s
DS/MSK 40 Mbit/s
FH/DS/PSK (40,100,250,5,4.5)
FH/DS/MSK (40,100,250,4.5)
FH/DS/PSK (40,100,250,2.5,2.25)
FH/DS/MSK (40,100,250,2.5,1.5)
0144
127
129.1
121
123
111.113.114.116.-
0.9
150
134
136.1
128
130.1
123.7
125.7
126.7
128.7
F3E
0.7
F8E
0.9
163
177
137
139.1
131
133.1
134.7
136.7
137.7
139.7
144
146.1
138
140.1
145.7
147.7
148.7
150.7
0.7
0.9
143.6
141.6
141.6
139
141.2
131.7
133.7
134.7
136.7
148.6
147.6
147.6
145
147.2
137.7
139.7
140.7
142.7
Sebagian dari uji tentang efek co-channel dan interferensi saluran bersebelahan
pada lima penerima televisi Amencan Utara standar dalam gelombang 50-88 MHz yang
menggunakan modulasi NTSC menggambarkan suatu potensi untuk berbagi antara
sistem FH SS dan jasa penyiaran televisi. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk
menentukan hubungan antara rasio S/1 yang diperlukan dan banyaknya transmisi FH.
Dalam
contoh
lain,
berbagi
gelombang
antara
Peralatan
Navigasi
TABLE 7
Protection ratios (dB)
Interference
Wanted signal
Emiss
ion
class
Parameters
500
HAIB
Parameters
6K00
A2B
BWIF=8Hz,
50Bd (S/N)1
18Bd
6K0
0A
3E(2)
BWIF=8kHz
f= 0.5kHz
m1=0.3
(S/N)1=45
dB
3K00J
BE or
JK00
RJE
BWIF=2.7
kH
f-0.5kHz
(S/N)1
35dB
5M00
C3F
BWIF =
6MHz, 525
lines
(S/N)1
46dB
BWIF =
6MHz,
625 lines
(S/N)1
46dB
BWIF =
16KHz,
DPK=5kHz
50Bd
(S/N)1
18dB
BWIF =
16KHz,
DPK=5kHz
50Bd
f=0.5kHz
De-emphasis
(S/N)1
22dB
24 channels
Upper
channel
f=44.5kHz
(S/N)1=45d
B
7M00
C3F
8M00
C3F
1K10
F1B
16K
0F3E
(2)
726
KF
BE (3)
Emissi
on
class
Param
eter
Perfor
mance
level (1)
P6=10 -2
P6=10 -4
P6=10 -6
P6=10 -2
P6=10 -4
P6=10 -6
MINIT
0.7Al
0.3Al
GCQ
MCQ
JUQ
MINIT
0.7Al
0.3Al
GCQ
MCQ
JUQ
TASO
2.5
500HAIB
6K00A2B
0K00A3E
100 Bd PW=10ms
M1=1
M1=0.3
CO
O
F
F
11
12
13
4
4
4
44
4
-7
39
21
12
25
14
28
10
-8
-17
61
8
-2
35
20
11
42
8
-24
27
9
0
N
O
T
E
CO
O
F
F
N
O
T
E
3
1
3
1
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
50
ITU-R4
ITU-R3
P6=10 -2
P6=10 -4
P6=10 -6
0
0
1
MINIT
0.7Al
0.3Al
GCQ
MCQ
JUQ
38
0
0
13
2
-1
38
0
0
13
2
-1
1
1
1
2
2
2
MINIT
0.7Al
0.3Al
GCQ
MCQ
JUQ
47
3
0
24
6
2
60
12
-15
1
1
1
2
2
2
1&3
1&3
1&3
15
CO
O
F
F
3K00A3E
6
7
8
5
5
5
43
7
2
32
14
5
20
14
-28
13
-5
-14
50
48
8
3
42
24
15
20
3
19
30
12
3
15
N
O
T
E
4
4
4
1
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
5
58
51
6
6
2
3
3
55
4
0
25
7
2
1
1
1
64
14
4
1
1
1
2
2
2
CO
O
F
F
14
50
17
6
44
26
17
42
1
12
31
13
4
50
14
3
43
25
16
41
4
-16
32
14
5
N
O
T
E
4
CO
5M00C3F
7M00C3F8M00C3F
1K10F1B
52 lines
625 lines
50 Bd PW=10ms
O
F
F
N
O
T
E
CO
N
O
T
E
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
47
3
-2
37
19
10
30
25
-43
21
3
-6
25
O
F
F
55
8
4
41
23
15
40
12
37
30
12
3
N
O
T
E
3
1
3
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
52
45
4
4
4
CO
12
11
14
47
10
13
15
O
F
F
16KF8E
CO
8
11
13
4
4
4
48
19
8
40
22
13
35
1
40
27
9
0
50
O
F
F
15
N
O
T
E
4
4
4
1
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
5
CO
726KF8E
1M32P0N
Noise
24 channels
PW=5ps
PRF=300pps
CO
O
N
F
O
F
T
E
White Gaussian
noise
CO
O
N
F
O
F
T
E
O
F
F
N
O
T
E
6
9
38
0
12
26
8
-1
1
1
1
2
2
2
20
-17
-30
-3
15
-24
1
18
-52
-15
-33
-42
10
-22
-37
-2
-20
-28
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
21
10
41
23
14
9
-3
32
14
5
1
1
2
2
2
1
1
2
2
2
6
6
6
7
8
3
3
3
0.5
1
2
1
1
1
-50
-49
-48
1
1
1
9
13
15
1
1
1
1
1
-1
1
0
11
5
2
1
1
2
2
2
1
1
1
9
1
31
13
4
1
1
2
2
2
33
2
0
15
3
1
33
2
0
15
3
1
1
1
1
2
2
2
31
2
5
14
1
0
31
2
5
14
1
0
1
1
1
2
2
2
32
4
0
16
4
1
32
4
0
16
4
1
1
1
1
2
2
2
-11
-24
55
6
2
29
11
5
60
14
6
1
1
1
2
2
2
55
12
2
60
18
6
1
1
1
46
2
1
29
9
4
57
5
-3
1
1
1
2
2
2
25
20
-34
-39
[Agustus
1975]
Pedoman
Degradasi
Kinerja
Penerima
PW - lebar pulsa.
BW - bandwidth.
Mx
suara, di luar mana jasa aeronautika tidak mungkin terpengaruh. Faktor yang
penting meliputi daya pemancar siaran, jarak separasi, separasi frekwensi dan
hubungan frekwensi yang mempengaruhi kecocokan. Faktor lain meliputi tinggi
antena dan direktivitas, aspek geografis dan topografis. Berbagai administrasi sudah
mengambil bagian dalam pengukuran dan analisis untuk mencapai solusi untuk
menghapuskan interferensi antara jasa ini.
Rasio perlindungan dapat ditentukan untuk suatu kelas emisi dan semua
kelas emisi lain dari sinyal inteferensi termasuk interferensi gangguan. Penentuan
rasio perlindungan didasarkan pada kalkulasi dan pengukuran dan bergantung pada
mutu resepsi yang ditetapkan yang diinginkan untuk jasa yang dilindungi. Dapat juga
dilihat dari Tabel 7 bahwa rasio perlindungan antara beberapa jasa masih perlu
ditentukan.
*
**
***
Dulu Rekomendasi CCIR 240, 412, 441, 560, 565, 566, 589, 631, 638, 641
dan 655.
Tabel 9
Separasi jarak antara stasiun navigasi radio dan stasiun pemancar suara di luar
mana jasa aeronautika tidak mungkin terpengaruh
100
102
125
75
40
25
20
20
20
20
20
210
120
65
40
20
20
20
20
20
400
230
125
70
25
25
20
20
20
Distanse (km)
500
340
190
105
35
35
20
20
20
500
500
310
180
55
55
30
20
20
107
107.9
500
500
500
380
120
120
65
40
20
500
500
500
500
370
370
200
115
65
(7)
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
CISPR yang diusulkan disajikan dalam Tabel 10-12. Peralatan dibagi menjadi dua
kelompok dan masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi dua golongan,
Kelompok 1 berisi semua peralatan ISM di mana ada energi frekwensi radio
berpasangan konduktif yang dihasilkan dengan sengaja atau digunakan, yang
diperlukan untuk fungsi internal peralatan.
Kelompok 2 berisi semua peralatan ISM di mana energi frekwensi radio dihasilkan
dan/atau digunakan dengan sengaja dalam wujud radiasi elektromagnetik untuk
pengolahan materi, dan peralatan erosi percikan api.
Golongan B adalah peralatan yang cocok digunakan di lingkungan rumah tangga
dan lingkungan yang dihubungkan langsung ke jaringan catu daya tegangan rendah
yang memasok bangunan yang digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Golongan A adalah peralatan yang cocok digunakan di semua lingkungan selain
lingkungan rumah tangga dan yang dihubungkan langsung ke catu daya tegangan
rendah yang memasok bangunan yang digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Penentuan batas radiasi yang memuaskan untuk peralatan ISM diperumit
oleh perbedaan kebijakan-kebijakan nasional. Sebagai contoh, beberapa kebijakan
berhubungan dengan geografi atau kepadatan penduduk; beberapa pemerintahan
menggunakan aturan ketat, sementara yang lain melonggarkan batas untuk
pabrikan; beberapa menetapkan batas untuk semua pemakai, sementara yang lain
hanya memberlakukan standar bila mengalami interferensi. Beberapa pemerintahan
akan mengadopsi batas CISPR dan yang lain akan terus memberlakukan batasbatasnya sendiri.
Dalam beberapa gelombang frekwensi, walaupun ada radiasi pada tingkat
yang relatif tinggi, banyaknya keluhan inteferensi dari peralatan ISM yang sudah
diverifikasi adalah rendah di semua negara, bukan hanya secara mutlak tetapi juga
bila dibandingkan dengan total jumlah instalasi ISM. Sumber utama interferensi dari
peralatan ISM adalah harmoni frekuensi yang diperuntukkan bagi ISM dan peralatan
ISM yang dioperasikan di luar gelombang yang diperuntukkan bagi ISM, seperti
peralatan yang beroperasi dekat frekwensi distress. Meskipun demikian, diperlukan
penyelidikan lebih lanjut karena sumber interferensi tidak bisa dikenali dalam
beberapa hal dan beberapa korban interferensi tidak mengeluh.
TABEL 10
Batas Gangguan Radiasi untuk peralatan Kelompok 1 Golongan A
TABLE 10
Notes : Limits for frequencies below 150 kHz and above 1 GHz are still to be etablished.
Catatan: Batas untuk frekuensi di bawah 150 kHz dan di atas 1 GHz masih belum
ditetapkan.
Tabel 11
TABLE 11
Radiation disturbance limits for Group 2 Class A equipment
Frequency range
(MHz)
0.150 0.490
0.490 1.705
1.705 2.194
2.194 3.950
3.950 20
20 30
30 47
47 68
68 80.872
80.872 81.848
81.848 87
87 134.136.414
136.414 156
156 174
174 188.7
188.7 190.979
190.979 230
230 400
400 470
470 1000
Note 1 :
Note 2 :
(dB V/m)
75
65
70
65
50
40
48
30
43
58
43
50
40
54
30
40
30
40
43
40
On a test site
(dB V/m)
85
75
80
75
60
50
58
40
53
68
53
60
50
64
40
50
40
50
53
50
TABLE 12
Class B Group 1
Note : Limits for frequencies below 150 kHz and above 1 GHz are still to be established
dengan aman dan dengan kerugian jasa sesedikit mungkin. Dengan menggunakan
standar yang sudah ditetapkan dan metode yang dianjurkan, pengoperasian
berbagai peralatan pemakai di suatu lokasi dapat dicapai tanpa sumber daya yang
sangat banyak.
4.5
DAFTAR PUSTAKA
AHMED S.N. [ 1988] Evolusi teknis pengelolaan spektrum nasional masa depan di
Kanada, Jurnal Telekomunikasi, Vol 55, VI, hal. 390-395.
BEM D.J. [ 1979] Aspek Perambatan dalam perencanaan jasa komunikasi radio.
Jurnal Telekomunikasi. Vol. 46, XI, November 1979, hal. 680-688.
BERNOSKUNI YU.V., BYKHOVSKY M.A., PLEKHANOV V.V. dan TIMOFEEV V.V.
[1984] Effektivny metod podavieniya impulsnykh pomekh v troposfemnykh
sistemah svvyazi (Metoda yang efektif untuk menekan interferensi pulsa
dalam sistem radio lintas cakrawala), Elektrosviaz. 9, hal. 11-14.
BERRY L.A. dan CRONIN D.H. [ 1982] Peruntukan frekuensi yang efisien spektrum
dalam gelombang jasa campuran, Arsip Konferensi, Simposium Internasional
IEEE tentang Kecocokan Elektromagnetik, EMC'82.
Bessonov A.P dkk, 1988, Pozhirayushchii algoritm dlya nunimizatsii chisla Kanalov.
Prisvaivaemykh gruppirovke RES po zadannoi matritse cb.astotonvkh
otstroek ("Menelan" algoritma guna memperkecil jumlah saluran yang akan
diperuntukkan bagi kelompok media radio-elektronik pada matriks detuning
frekuensi tertentu), Rangkaian acara NIIR No. 4. hal. 45-49.
BYKHOVSKY, M.A. dan PAVLIOUK, A.P. [1995] Simulasi pemakaian/kepadatan
gelombang frekuensi jasa bergerak dan tetap, Transaksi IEEE tentang
Kecocokan Elektromagnetik (belum diterbitkan)
CESKY T. dan BEBR R. [ 1987] Metoda rasional perencenaan frekwensi,
Telekomunikace, Vol 24, 3, hal. 49-50.
CESKY T. dan PAVELKA C. [ 1986] Perumusan matematis masalah perencanaan
frekwensi, PTT Revue, Vol 17, 5, hal. 160-161.
CHAN G.K. [1985] Suatu strategi pemilihan praktis untuk membantu peruntukan
frekuensi untuk sistem radio bergerak darat, Arsip Konferensi, Simposium
Internasional IEEE tentang Kecocokan Elektromagnetik (EMC'85), Agustus
1985, Boston, MA. AS.
CHAN G.K [ 1991] Ramalan Perambatan dan Peliputan untuk Sistem Radio Selular,
Transaksi IEEE tentang Teknologi Kendaraan. VOL. 40, No. 4, November
1991.
DAVIES K. [ 1969] Gelombang Radio Ionosfer, Blasdell. Waltham, MA, AS.
M.
dan
MACKOUSE
E.
[1981]
Amplitudo
Produk
Pemancar
ITU-R
PN.834 Efek
refraksi
toposfer
terhadap
perambagan
gelombang radio
Rekomendasi ITU-R PN.836 Kerapatan uap permukaan air
Rekomendasi ITU-R PN.837 Sifat-sifat hujan untuk model perambatan
Rekomendasi ITU-R PN. 838 Model atenuasi spesifik untuk hujan untuk digunakan
dalam metode perkiraan
Rekomendasi ITU-R PN.841 Konversi statistik tahunan menjadi statistik bulan
terburuk
Rekomendasi ITU-R SM. 1045 Toleransi Frekuensi Pemancar
Laporan CCIR 1103 Menetapkan batas parameter EMC untuk peralatan komunikasi
jasa bergerak berdasarkan anlaisa lingkungan interferensi, Lampiran Volume
I, Dusseldorf. 1990
Laporan CCIR 1104 Pembatasan radiasi dari peralatan industri, ilmiah dan medis
(ISM), Lampiran Volume I, Dusseldorf. 1990
Laporan CCIR 1118 Studi penurunan gangguan radio dari sub-stasiun daya listrik
Pentingnya pemeliharaan rutin, Lampiran Volume I. Dusseldorf. 1990
BAB 5
Bab ini membahas kedua aspek, aspek peraturan dan aspek teknis, dari
proses penetapan gelombang bagi sistem-sistemn radio nasional. Di satu sisi,
penetapan frekwensi harus mengatur operasi normal sistem-sistem radio yang ada
termasuk sistem-sistem baru dengan kinerja yang khusus. Di sisi lain, melihat
tuntutan publik yang besar dan semakin tumbuh, prosedur-prosedur penetapan
frekwensi harus memastikan hmbatan yang minimum antara layanan komunikasi
radio dan pemanfaatan yang efisien dari spektrum frekwensi dan orbit geostasioner.
Karena spektrum frekwensi-radio merupakn sumber daya alam yang terbatas,
yang pemakaiannya tidak dapat dibatasi oleh perbatasan negara manapun, seluruh
negara haruslah memiliki salinan Peraturan Radio ITU, Rekomendasi ITU-R,
Peraturan Prosedur dan juga dokumen dan naskah peraturan domestik sebagai
panduan dalam menyelesaiakn masalah yangberkaitan dengan penetapan rekuensi
untuk berbagai sistem radio domestik (Booklet tentang Pengelolaan Frekwensi
Nasional, 1988).
Bagian A Menetapkan Frekwensi kepada Stasiun-stasiun Radio
4.6
Pendahuluan
Proses nasional dalam menetapkan frekwensi harus dilaksanakan untuk
4.7
badan khusus (Buklet mengenai Manajemen Frekwensi Nasional, 1988) yang akan
bertanggung jawab atas penetapan frekwensi bagi sistem radio baru. Badan ini
menangani baik masalah peraturan maupun teknis. Bergantung pada ukuran
organisasi manajemen spektrum, individu atau unit tertentu dalam badan tersebut
harus diberikan tanggung jawab untuk menetapkan frekwensi.
Peraturan Nasional: Dalam badan (badan-badan) nasional, kelompokkelompok manajemen khusus dengan kerangka acuan yang tepat (Buklet mengenai
Manajemen Frekwensi Nasional, 1988) dapat ditugaskan untuk menetapkan
frekwensi dalam sistem untuk jasa-jasa tertentu. Sebagai alternatif, dapat dibentuk
struktur manajemen tunggal yang bertanggung jawab atas berbagai kategori jasa
dengan akses ke alokasi frekwensi yang tepat. Kelompok-kelompok tersebut dapat
memberikan penetapan frekwensi bagi beberapa jasa termasuk jasa yang dibagi
antara beberapa band. Kemungkinan penetapan frekwensi bagi sistem radio tertentu
dengan menggunakan band frekwensi untuk jasa atau pengguna yang berbeda
dapat menjadi perhatian. Karenanya, hal-hal seperti kebijakan mengenai penetapan
frekwensi dan metode yang digunakan untuk memastikan penggunaan yang efisien
dari spektrum frekwensi radio merupakan keputusan administrasi nasional.
Misalnya, menurut Peraturan Radio ITU, pelayanan yang bergerak di darat
(land mobile) dan pelayanan penyiaran (broadcasting) berbagi sejumlah band
frekwensi, dimana pelayanan penyiaran memakai band tersebut sebagai yang
utama. Tapi ada beberapa contoh pemakaian frekwensi bersama. Para pemakai
yang mewakili kepentingan badan-badan pemerintah dapat diberikan prioritas untuk
pemakaian spektrum radio daripada pemakai komersial, misalnya.
Prosedur Koordinasi Frekwensi: Koordinasi pemakaian spektrum nasional
dan internasional adalah bidang kerja yang penting dalam departemen yang
bertanggung jawab atas proses penetapan frekwensi. Koordinasi frekwensi pada
tingkat nasional adalah penting karena band frekwensi yang sama, menurut
peraturan, digunakan bersama oleh sistem-sistem radio yang dimiliki para pemakai
yang berlainan. Contohnya, beberapa link gelombang pendek mungkin dioperasikan
oleh badan-badan pemerintah yang berlainan, beberapa lagi oleh PTT nasional, dan
beberapa oleh satu atau lebih perusahaan swasta semuanya menggunakan
alokasi frekwensi yang sama. Proses koordinasi itu harus diatur dengan hukum
nasional yang tepat, dan seluruh pengguna yang berhubungan dengan aplikasi
sistem radio yang dipertimbangkan diharuskan meneliti kemungkinan menetapkan
frekwensi untuk persyaratan tersebut.
Frekwensi ditetapkan dengan memperhatikan segala pembatasan terhadap
penggunaannya. Beberapa negara mungkin menetapkan pembatasan regional atas
pemakaian band frekwensi tertentu untuk pelayanan perorangan; hal ini dapat
berupa larangan pemakaian sejumlah frekwensi oleh pemakai-pemakai tertentu,
pada tenaga yang teradiasi di pelayanan khusus yang beroperasi di band frekwensi
tertentu, atau di daerah geografis tertentu dan lain-lain.
Dalam beberapa kasus, diperlukan koordinasi frekwensi internasional. Ini
disebabkan karena spektrum frekwensi radio adalah aset yang umum pada setiap
pengelolaan. Spektrum ini harus dibagi antara pengelola-pengelola, antara jasa-jasa
radio dan stasiun-stasiun. Di sisi lain, setiap pengelola punya kewenangan sendiri.
Sehingga jelas bahwa jalan terbaik untuk melayani setiap kepentingan pengelola
adalah dengan menghasilkan kesepakatan internasional atas peraturan-peraturan
umum dan prosedur manajemen spektrum tersebut. Dalam peraturan radio ITU
terdapat dasar dari tugas ini. Tujuan utamanya adalah untuk menghindari gangguan
4.8
melaksanakan koordinasi frekwensi bi-lateral dan multi-lateral antara pengelolapengelola dari negara-negara yang berbeda.
Seiring dengan berkembangnya jasa radio, prosedur analisis EMC juga turut
berkembang dan ditegaskan. Banyak pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
sejumlah kelompok peneliti komunikasiradio, dan menghasilkan perkembangan
prosedur yang lebih mendetail, beberapa diantaranya dicantumkan dalam
rekomendasi ITU-R (dulu dalam laporan CCIR). Sekarang telah banyak prosedur
yang disetujui untuk analisis EMC dan persyaratan perencanaan frekwensi untuk
sejumlah besar alokasi frekwensi dan pelayanan.
Metode untuk menganalisis masalah-masalah EMC dicakup secara mendetail
di Bab 4.
4.9
pandang pemakaian frekwensi radio yang efisien, dari satu set channel frekwensi
yang diberikan antara stasiun pusat (base station) atau stasiun penyiaran yang
membentuk sistem jaringan komunikasi bergerak maupun sistem penyiaran (televisi
atau suara). Perencanaan menghasilkan rencana frekwensi yang menyediakan
liputan paling lengkap dari suatu daerah dimana jaringan yang dipertanyakan
beroperasi.
Berikut
ini
garis
besar
metode-metode
yang
berbeda
untuk
c)
pemancar adalah lingkaran radius yang tergantung dari tipe pelayanannya (siaran
suara atau televisi, komunikasi bergerak) dan hukum rambatan gelombang radio
dalam rentang frekwensi yang dipertimbangkan.
Penerapan dari metode ini menghasilkan jaringan pemancar yang homogen
dimana pemancar co-channel terdekat adalah titik nodal dari kisi-kisi (lattice) reguler
geometris dipermukaan bumi. Dalam kisi-kisi ini ada enam pemancar co-channel di
dekat setiap pemancar.
Gambar 16 menunjukkan kisi-kisi reguler dari pemancar dimana tujuh channel
frekwensi tersedia. Jaringan teoritis ini terbentuk dari kisi-kisi dengan koordinat peta
yang memakai sistem koordinat oblique, dimana sudut antara sumbu X dan Y
adalah 600 dan jarak antar nodal jaringan sepanjang sumbu-sumbu ini sama dengan
1.
Gambar 16
Kisi kisi reguler untuk stasiun radio
Belah ketupat co-channel pada titik-titik nodal dimana terletak pemancar yang
memakai channel i = 0 . . . . dibuat lebih terang. Pemancar yang terdekat dengan
yang terletak pada sumber ditandai dengan angka 1 . . . .6. Belah ketupat cochannel di titik-titik nodal di mana terletak stasiun yang diberi nomor 0 disebut belah
ketupat co-channel utama. Stasiun radio yang channelnya diberi nomor i = 1. . . 6
terletak pada titik-titik nodal didalam belah ketupat co-channel.
Alokasi nomor
channel antara stasiun-stasiun radio yang terletak dalam belah ketupat adalah sama
untuk setiap belah ketupat.
Data input berikut ini dipakai:
daerah mana yang akan direncanakan, dan channel frekwensi yang ditunjuk untuk
nodal ini dalam jaring teoritis ditetapkan di lokasi terdekat dengan nodal jaring itu
dan di mana stasiun radio pemancar akan berada. Dalam menetapkan channel
frekwensi untuk daya pemancar di lokasi yang spesifik, tinggi antena, dan lain-lain
dapat sedikit dimodifikasi tergantung dari nilai-nilai yang dipakai untuk keperluan
perencanaan.
Saat menyelesaikan alokasi ini, adalah penting untuk memeriksa radius
daerah pelayanan untuk setiap pemancar dalam jaringan menggunakan prosedur
yang berbeda.
Dalam beberapa kasus, channel frekwensi K diperlukan setiap lokasi dan
bukan hanya satu. Hal ini juga bisa dicapai dengan memakai perencanaan linier.
Pada nodal tertentu, channel frekwensi dengan angka i + B Cr dapat digunakan,
dimana B = 1, (K-1), Cr adalah angka channel frekwensi dalam sebuah jaringan
yang direncanakan dengan dasar alokasi channel frekwensi linier untuk kasus
dimana hanya satu channel frekwensi yang digunakan pada tiap nodal yang
ditetapkan bersama dengan channel yang diberi nomor i.
gangguan co-channel dari stasiun radio tertentu. Makin banyak jumlah stasiun radio
dalam daerah gangguan co-channel, maka makin sulit untuk menetapkan frekwensi
bagi stasiun radio ini dan dia akan lebih dulu muncul dalam daftar.
Gambar 17
Algoritma umum untuk perencanaan frekwensi.
Prosedur persiapan untuk daftar stasiun yang dipesan
YA
STOP
Tidak
Penunjukan frekwensi bagi sebuah stasiun radio dimulai dari stasiun radio
pertama dalam daftar yang diberi channel frekwensi pertama (terendah).
Untuk memilih stasiun radio berikutnya dari daftar dan untuk menunjuk
sebuah frekwensi bagi stasiun itu, diterapkan prosedur khusus. Bebarapa prosedur
telah dikembangkan untuk tujuan ini. Prosedur termurah adalah dengan memastikan
bahwa prioritas stasiun-stasiun radio yang akan dipilih sesuai dengan urutan mereka
dalam daftar. Prosedur yang lebih kompleks menetapkan, untuk setiap stasiun radio
baru, jumlah channel frekwensi yang tidak mungkin untuk diberikan karena
gangguan yang berakibat pada penerima oleh stasiun-stasiun radio yang mana
sudah ditetapkan frekwensinya. Untuk menunjuk sebuah frekwensi, stasiun radio
dengan jumlah channel frekwensi yang ditolak terbesar dipilih dari daftar.
Untuk memilih sebuah stasiun radio, prosedur penunjukan frekwensi
diterapkan. Ada sejumlah prosedur dengan tipe ini. Prosedur termudah adalah
dengan menunjuk frekwensi terendah dari daftar channel frekwensi dimana semua
batasan atas jarak antar stasiun radio yang dipertanyakan dan semua stasiun radio
yang mendapatkan penetapan frekwensi mereka pada tahapan perencanaan
frekwensi sebelumnya, dipenuhi.
Prosedur diatas secara bertahap diterapkan pada seluruh stasiun radio yang
termasuk dalam rencana.
Untuk menutup bagian ini, perlu dicatat bahwa pada prakteknya, suatu
masalah sering muncul dalam penunjukan channel frekwensi untuk stasiun radio
baru. Stasiun radio ini harus dimasukkan dalam jaringan stasiun radio yang sudah
ada yang sudah lebih dulu mendapatkan penetapan frekwensi. Masalah semacam
ini adalah sama dengan, misalnya, sebuah sistem televisi saat perlu untuk
memasukkan sejumlah repeater berdaya rendah untuk mencakup daerah pelayanan
yang sempit dimana penerimaan program dari stasiun televisi berdaya tinggi sulit
atau tidak mungkin untuk bisa mencakup penuh seluruh bagian dari suatu daerah.
Masalah khusus dari perencanaan frekwensi untuk subsistem televisi berdaya
rendah ini dapat diselesaikan dengan memakai metode teori grafik. Hasil yang
relevan dapat ditemukan dalam karya ( OLeary, 1984, Hunt.K.J., 1984, Stocer F.,
1984 ).
kapasitas
tinggi
dibuat
dengan
memperhitungkan
kemungkinan
pemakaian
dimensi cluster;
M=3 untuk =360; dan M=6 untuk =60; dimana adalah beamwidth antena
stasiun pusat)
K
Ro
PBS
hBS
stasiun pemancar yang boleh didirikan tanpa ijin yang dikeluarkan oleh pemerintah
dimana pengelolaan stasiun itu berada. Untuk beberapa pengelolaan, hak untuk
menggunakan instalasi penerimaan radio juga dikenai perijinan. Aktivitas perijinan
harus diatur secara tepat dalam kerangka kerja undang-undang.
Otoritas perijinan memiliki kekuasaan untuk menegakkan ketentuan dan
untuk menyelidiki interferensi. Perijinan dapat juga digunakan untuk membatasi
pembuatan, penjualan, pemilikan dan impor peralatan radio tertentu yang karena
sifatnya kemungkinan besar akan menyebabkan gangguan yang serius.
Haruslah diakui bahwa tanpa disiplin mengenai suatu sistem perijinan,
interferensi radio bisa dengan cepat menjangkau tingkat yang tak terkendali,
menyebabkan investasi dalam peralatan untuk transmisi atau penerima sinyal radio
menjadi tidak berharga. Potensi gangguan dari banyak jenis penggunaan radio
sangat besar sehingga para pemakai mungkin ingin suatu ketentuan perijinan
dengan jaminan perlindungan dari gangguan yang berbahaya dalam kondisi
operasional normal.
Lisensi harus dapat diperbaharui untuk suatu periode yang dapat digunakan
selama suatu pemakaian sebagaimana diputuskan oleh badan terkait. Validitas
suatu lisensi mungkin bervariasi tergantung pada jenis kebutuhannya.
Lisensi yang dapat diperbaharui mempunyai pengaruh penting pada
penggunaan spektrum radio masa depan. Dengan cara ini adalah mungkin untuk
memastikan bahwa teknologi baru diterapkan dengan lebih efisien secara spektral.
Data yang diperoleh dari catatan perijinan dapat digunakan untuk menyediakan
informasi statistik mengenai akses terhadap spektrum dan digunakan untuk melihat
kecenderungan di dalam penggunaan secara nasional. Hal ini dapat juga digunakan
sebagai bantuan untuk meramalkan kebutuhan spektrum masa depan. Juga, data
lisensi radio tidak ternilai bagi badan-badan penyelenggara yang terlibat dalam
mengusut keluhan gangguan dan dapat membantu menuntut stasiun radio yang
tidak sah.
memungkinkan peralatan radio dan para pemakai mereka untuk saling melengkapi
satu sama lain, untuk memastikan ekonomi dapat dipraktekkan secara maksimal
dalam penggunaan spektrum frekwensi dan untuk memudahkan pengembangan
dan penggunaan peralatan radio yang tertib.
Kebutuhan untuk imunitas terbatas dari gangguan, selain itu, bisa jadi
merupakan persyaratan untuk persetujuan jenis bagi peralatan radio dan mungkin
saja memudahkan bagi badan-badan pemberi otorisasi, dan hemat biaya bagi para
penyalur dan pabrikan, untuk memberikan baik pengujian jenis EMC dan
persetujuan jenis.
Pengenaan
ongkos dapat
cara
untuk
perijinan
harus
mengembangkan
prosedur
yang
dapat
terhadap
akses
4.22 Administrasi
Administrasi perijinan memainkan peranan utama dalam unit manajemen
spektrum manapun yang terstruktur dengan baik. Administrasi menerapkan kendali
atas operasi stasiun-stasiun (radio) dan penggunaan frekwensi dengan cara:
a) pengujian permohonan ijin dan dokumen-dokumen terkait untuk menentukan
kelayakan perijinan pemohon dari sudut hukum dan peraturan dan dapat
diterimanya secara teknis peralatan radionya;
b) Memberikan otorisasi kepada badan-badan yang mungkin tidak memerlukan ijin,
misalnya: badan pemerintah;
c) Menetapkan call signs bagi masing-masing stasiun;
d) Mengeluarkan ijin, dan apabila dibolehkan, menerima pembayaran
e) Memperbaharui dan membatalkan ijin sebagaimana seharusnya;
f) Melaksanakan pengujian kompetensi operator dan mengeluarkan sertifikat
operator.
b) segala perubahan terhadap jasa radio harus sebelumnya diotorisasi oleh otoritas
manajemen frekwensi. Perubahan dalam detil perijinan harus disampaikan
kepada otoritas manajemen frekwensi;
c) penerima
ijin
harus
memastikan
bahwa
bahwa
semua
orang
yang
4.24 Imunitas
Imunitas terhadap ganguan elktromagnetik mempunyai hubungan dengan
salaing interferensi antara peralatan radio dan nonradio dan akan mempengaruhi
pada hakekatnya seluruh perlengkapan listrik dan elektronik, termasuk pemancar
radio. Karenanya adalah penting agar terdapat imunitas terhadap seluruh peralata
listrik, elektronik dan radiotelekomunikasi supaya peralatan tersebut dapat
beroperasi seperti yang dinginkan.
Apabila peraturan mengenai imunitas diberlakukan, mungkin perlu supaya
persyaratan perlindungan tertentu diterapkan seperti:
a) gangguan elektromagnetik yang ditimbulkan oleh peralatan yang diatur dalam
ketentuan tidak boleh melebihi suatu tingkat tertentu dimana peralatan radio (dan
perlengkapan listrik lainnya) dapat beroperasi seperti diinginkan; dan,
b) peralatan tersebut memiliki imunitas intrinsik terhadap gangguan elektromagnetik
untuk memungkinkannya beroperasi seperti diinginkan.
Sebagai contoh, cakupan peralatn dan produk yang dipengaruhi meliputi
komputer pribadi, peralatan listrik rumah tangga (misalnya: dimmer yang
diijinkan. Hal ini dapat menimbulkan implikasi ekonomis yang penting bagi penguna
potensial pada lokasi dimana sejumlah besar beroperasi khususnya apabila
peralatannya sudah harus diganti.
memiliki
standar
kualitas
yang
telah
diketahui.
Hal
tersebut
dapat
Fk (MHz)
daerah pemukiman;
beban puncak tarffic per pengguna (dalam erlangs);
P
S (km2)
(dB)
= 4 sampai 10 dB)
PMS (dBW)
GBS (dB)
t2 dt
exp (- ---) --2
2
)/
Formula ini menentukan persentase waktu dimana rasio sinyal-keinterferensi pada input receiver mobil adalah di bawah rasio perlindungan
dan
. Nilai
tergantung pada jumlah sektor jasa dalam sel (M), faktor peningkatan (q),
3N. Nilai P (N) menurun dan M
bertambah. Untuk nilai P0, P dan M = 1, 3 dan 6, P (N) dihitung untuk beberapa
nilai N (yaitu q) Nilai N dimana kondisi P (N)
dan
sebagai berikut:
=
=(
Dimana =0,1 ln10, l = sebuah angka dari kontributor interferensi cochannel dan B1
= parameter. Nilai l dan Bi untuk M yang berbeda dittentukan dalam tabel di bawah
ini:
Bi
l=
5=
2=
6=
(q-1)-4;
3=
4=
q-4;
(q-1)-4
1=
(q+0,7)-4;
1=
(q+1)-4
= q-4
5. Hitung jumlah pengguna yang dilayani oleh satu pangkalan (stasiun base) pada
suatu kemungkinan kegagalan yang ditetapkan.
8. Hitung PBS untuk hBS = const atau hBS untuk PBS = const. Pada titik ini persaman
berikut (Hata, 1980) diggunakan:
Contoh 1
Data input tambahan bagi sistem NMT-900 mengasumsikan nilai-nilai berikut:
Dalam hal ini nk = 238.
Contoh 2:
Data input tambahan bagi sistem GSM mengasumsikan nilai-nilai berikut:
Membandingkan hasil pada contoh tersebut dapat dilihat bahwa sistem GSM,
yang memiliki imunitas interferensi jauh lebih besar daripada sistem NMT,
memberikan jaringan mobil selular dengan lebih sedikit (hampir setengahnya)
stasiun. Setiap stasiun GSM memiliki wilayah layanan yang lebih luas dan
menangani pengguna yang lebi banyak.
Rincian lebih lanjut dapat didapat di [Lee, 1090], [Bykhovsky, 1993], [Hata,
1980], [Gamst, 1982], dan [Hale, 1981].
DAFTAR PUSTAKA
BARE S. V. (1990) EMBOWS mazemnyh i kosmicheskih radiosluzhb (EMC dalam
jasa radio bumi dan angkasa). M.: Radio i Sviaz, 1990, p. 272.
Booklet tntang Pengelolaan Frewensi Nasional (1988) ITU, Edisi Kedua, Genewa
1988
BYKHOVSKY
M.A.
(1993)
Chastotnoye
sotovya
setie
podvizhnoy
sviazi.
VHF/FM:
metode
prioritas
utama.
EBU
REVIEW
BAB 6
Ruang Lingkup
Bab ini membahas penggunaan spektrum dan dibagi menjadi dua bagian.
Bagian A membahas definisi-definisi dan langkah-langkah penggunaan spektrum
dan efisiensi penggunaan. Konsep dalam menghitung parameter-parameter ini
diuraikan. Contoh-contoh juga diberikan. Bagian B membahas teknik spektrum
yang efisien yang bermanfaat dalam mempromosikan penggunaan spektrum radio
yang ditingkatkan.
BAGIAN A
4.27 Pendahuluan
Topik efisiensi penggunaan spektrum adalah penting karena
spektrum
adalah suatu sumber daya terbatas yang mempunyai nilai ekonomi dan sosial dan
permintaan akan spektrum
selalu meningkat
frequency band. Selama beberapa tahun terakhir ini terdapat banyak teknologi radio
yang ditingkatkan, termasuk penggunaan kembali frekwensi selular, antene terarah
(directive antennas), metoda-metoda modulasi digital modern, teknologi elektronika,
dll., yang menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam
penggunaan spektrum
untuk point-
to-point system adalah sangat berbeda dengan kalkulasi efisiensi spektrum dari
sistem
satelit
dalam suatu frequency band (frequency band) yang spesifik. Kita akan
memperoleh manfaat jika melakukan perbandingan efisiensi spektrum atau
penggunaan sistem yang sama dalam jangka waktu tertentu untuk melihat jika ada
perbaikan dalam bidang tertentu yang sedang dipelajari.
Perlu dicatat bahwa walaupun efisiensi penggunaan spektrum adalah suatu
faktor penting, sebab hal tersebut memungkinkan jumlah layanan yang maksimal
yang dapat diperoleh dari spektrum radio tersebut, namun hal tersebut bukan satusatunya faktor penting yang harus dipertimbangkan. Faktor-faktor lain yang harus
dipertimbangkan untuk memilih suatu teknologi atau sistem mencakup biaya,
ketersediaan peralatan, kecocokan (compability) dengan teknik dan peralatan yang
ada, keandalan sistem, dan faktor-faktor operasional.
Pengembangan konsep-konsep ini akan berlangsung dengan lebih dulu
mengembangkan definisi Penggunaan Spektrum yaitu jumlah spektrum radio yang
dipergunakan dalam situasi tertentu. Berikutnya, kita akan menguraikan efisiensi
penggunaan spektrum (SUE), yang merupakan perbandingan jumlah komunikasi
yang dicapai per jumlah spektrum yang digunakan. Karena salah satu penggunaan
informasi tentang efisiensi penggunaan spektrum yang utama adalah untuk
membandingkan efisiensi dua sistem yang diusulkan, kita juga telah mendefinisikan
efisiensi spektrum relatif ( RSE). Keuntungan yang utama dari penentuan efisiensi
spektrum relatif
dihitung, karena banyak jumlah yang sulit untuk dikalkulasikan akan terhapus dalam
persamaan itu. Akhirnya, contoh kalkulasi mengenai sistem yang sebenarnya akan
diberikan.
dan dengan bandwidth tertentu, pada lokasi tertentu, dan pada waktu
waktu. Karena mereka tidak akan menyebabkan atau menerima interferensi ketika
mereka tidak sedang beroperasi, spektrumnya tersedia untuk digunakan oleh sistem
lain. Oleh karena itu, terdapat faktor waktu yang berhubungan dengan pemancar.
Oleh karena itu penggunaan spektrum boleh digambarkan sebagai produk
dari bandwidth frekwensi, ruang geometris (geografik), dan waktu yang tidak
diberikan kepada pemakai potensial lainnya. Menurut Rekomendasi ITU-R SM.
1046, ( lihat juga Mayher et al., 1988), ukurannya adalah:
U=BxSxT
( 8)
di mana:
U adalah jumlah penggunaan spektrum (ruang spektrum yang dipergunakan),
B adalah bandwidth frekwensi (lihat Bab 2 untuk Pembahasan yang terperinci),
S adalah ruang geometris (yang diinginkan dan ditolak), dan
T adalah waktu.
4.28.1 Pembahasan
Pendekatan yang umum pada penghitungan ukuran ini adalah untuk
berasumsi bahwa seseorang ingin menambahkan penerima dan pemancar
tambahan untuk
karakteristik teknis penerima dan pemancar yang diusulkan, frekwensi apa, lokasi,
dan time slots yang tidak diberikan kepada pemancar dan penerima baru?
Penggunaan Spektrum didefinisikan sebagai ruang spektrum yang tidak dapat
dipergunakan oleh sistem
karakteristik sistem yang baru itu. Persamaan (8) untuk penggunaan spektrum
adalah suatu rumusan konseptual umum yang perlu dibuat lebih terperinci ketika
diberlakukan bagi suatu kasus spesifik. Sayangnya tidak ada serangkaian default
values yang jelas atau bahkan nilai yang ideal" yang dapat digunakan. Mungkin
sukar untuk menerapkan konsep ini pada sistem tertentu, sebagian disebabkan
karena matematika- nya menjadi sangat terperinci dan juga sebab ada sejumlah
besar asumsi yang harus dibuat.
Pemancar dan Penerima kedua-duanya menggunakan ruang spektrum.
Pemancar menggunakan ruang spektrum dengan menolak penerima didekatnya
untuk menggunakannya (selain dari penerima yang dimaksud); pesawat penerima
yang berada di dekatnya akan menerima interferensi dari pemancar itu. Ruang ini
spektrum
dikepung oleh
sebuah "gelembung" dalam frekwensi, ruang, dan waktu di mana pemancar itu
telah menolak/mencegah frekwensi yang berada di dekatnya (bandwidth), wilayah
geografis (ruang), dan waktu dari penggunaan oleh penerima lain. Gelembung bisa
secara relatif
karena adanya antena penerima atau pemancar yang memiliki berkas sempit highgain. Setiap penerima juga dikepung oleh sebuah "gelembung" di mana pemancar
lain tidak mungkin ditempatkan. Jumlah gelembung-gelembung ini adalah jumlah
ruang spektrum yang digunakan oleh sistem tersebut. Sisa volume dari geometricfrequency-time tersisa/tak terpakai dan dapat dipergunakan oleh pemancar dan
penerima dari jenis yang ditetapkan dalam sistem acuan.
Ketika mempertimbangkan ruang "penerima," yang kita maksudkan adalah
ruang
pemancar" dalam konteks ini, maka hal itu mencakup semua karakteristik sistem
pemancar yang umum, mencakup frekwensi, bandwidth,
sudut arah antena (jika dapat diterapkan), modulasi, siklus tugas operasional, dan
lain-lain. Sebagian dari karakteristik ini akan masuk spesifikasi bandwidth term B"
sedangkan yang lainnya masuk spesifikasi bandwidth term" S" dan bandwidth
term T".)
Jika analisa dilakukan untuk melihat apakah terdapat spektrum yang tetap
tidak terpakai dalam Band tertentu yang bisa digunakan oleh rancang-bangun
(engineering) yang baik, orang akan menggunakan model yang kurang konservatif antena pemancar acuan akan diarahkan menjauh dari penerima - karena praktekpraktek rancang-bangun yang baik
bisa
digunakan
tanpa
rekayasa/rancang-bangun
sama
sekali
akan
jawaban
sederhana mengenai berapa banyak spektrum yang digunakan. Hal itu tergantung
pada apa yang ingin ditambahkan pada penggunaan yang ada dan seberapa jauh
kita bersedia untuk mencari untuk menemukan suatu cara untuk menyisipkan
penggunaan yang baru tersebut dalam penggunaan saat ini. Aneka pilihan ini
disampaikan kepada model menurut pilihan rincian dalam uraian sistem acuan.
faktor yang lain dan juga bukan untuk menyatakan bahwa ada perbedaan yang jelas
di antara factor-faktor.
Ruang geometris
Faktor ini dimaksudkan untuk mencakup semua unsur yang berhubungan
dengan ruang geometris itu. Hal ini mencakup lokasi fisik dari komponen-komponen
sistem dan pointing angles dan pola-pola antena yang berhubungan dengan
antenna-antena pemancar dan penerima. Perlu di-
geometris selalu merupakan suatu volume, ada kejadian di mana hanya sedikit
dimensinya yang menarik. Sebagai contoh, ruang geometris yang menarik
(geometric space of interest) mungkin merupakan suatu volume dalam kasus sistem
satelit di mana volume yang berbentuk kerucut (cone-shaped) yang diterangi oleh
berkas cahaya bola dunia maupun berkas cahaya spot akan menarik; atau dalam
kasus suatu sistem dalam gedung yang bersifat 3 dimensi (3-dimensional in-building
system) di mana jarak penggunaan kembali vertikal (vertical reuse distance)
menentukan kebutuhan spektrum dari sistem itu. Space of interest
adalah suatu area dalam kasus dari banyak
mungkin
(OFR),
Faktor Waktu
Dimensi yang terakhir adalah waktu. Hal ini meliputi semua faktor yang terkait
dengan duty-cycle dan akan sangat penting dalam sistem-sistem seperti sistem
radar. Mungkin juga
adalah penjumlahan
pemilikan transmisi base station Ob, pemilikan transmisi mobile Omt dan
transmission gap 0g. Suatu breakpoint digunakan untuk membedakan diantara
transmission
gap
dan
message
gap.
Laporan
Ex-CCIR
835-2
terrain
atau
yang
berhubungan
dengan
ilmu
iklim
untuk
menunjukkan hasil antara ini. Contoh dari hasil-hasil seperti itu mungkin meliputi
persentase dari frekwensi yang dipergunakan (yang ditolak) atau yang tak terpakai
(yang tersedia untuk sistem acuan) pada setiap lokasi grid. Plot-plot dari hasil-hasil
antara ini mungkin sangat bermanfaat dalam memahami area geografis yang mana
dan bagian yang mana dari frequency band sudah penuh sesak, sehingga
perhatian khusus dapat diberikan untuk memecahkan permasalahan dalam bidangbidang tersebut. Jenis jasa/pelayanan yang lain mungkin menyarankan hasil
intermediate/antara tertentu yang harus dibuat tersedia untuk membantu memberi
pengertian yang mendalam tentang penggunaan frequency band itu .
4.28.2 Contoh kalkulasi penggunaan spektrum dalam fixed microwave band
Contoh berikut dari suatu kalkulasi penggunaan spektrum disarikan dari
Laporan ex-CCIR
dalam
dinyatakan
geometris yang menarik tergantung pada jenis jasa/layanan yang sedang dianalisa.
Bagi jasa terestrial, area adalah
spektrum melibatkan representasi dua dimensi dari sumber daya spektrum yang
ditolak bagi sistem baru yang potensial oleh sistem yang ada. Teknik yang dasar
adalah menghitung tingkatan penggunaan spektrum pada poin-poin yang mewakili
incremental area di dalam suatu daerah (misalnya sebuah negara) dan
menciptakan suatu peta yang ditandai sesuai dengan nilai-nilai itu. Pada suatu titik,
ukuran penggunaan spektrum adalah produk bandwidth dan waktu yang ditolak
bagi para pemakai potensial yang lain. Total penggunaan spektrum untuk area yang
sedang dipelajari kemudian adalah penjumlahan produk penggunaan spektrum dan
incremental area untuk masing-masing titik.
Sebagaimana
waktu dapat diabaikan bagi banyak aplikasi. Dalam hal ini, penggunaan spektrum
suatu frequency band adalah total bandwidth yang ditolak bagi para pemakai
potensial yang lain. Asumsi ini akan digunakan dalam laporan ini.
Model Komputer yang diuraikan dalam bagian ini, [Mayher et al., 1988];
menghitung penggunaan spektrum dari sistem yang resmi dalam suatu band yang
ditetapkan. Rekomendasi ITU-R SM.1046 menyatakan bahwa
pemancar
menolak area hanya bagi penerima, dan penerima (berdasarkan atas perlindungan
yang diberikan kepada mereka) menolak penempatan ke pemancar, maka
pengukuran kedua-duanya
lebih
terlewati, bandwidth
pemancar yang resmi ditandai sebagai ditolak pada point tersebut. Baik co-channel
maupun interferensi channel (jalur) yang bersebelahan dipertimbangkan. Ketika
semua sistem resmi telah diuji, total bandwidth di titik tersebut ditentukan dan
dicatat.
Area dan bandwidth yang ditolak bagi penerima layanan tetap acuan
(reference fixed service receiver) oleh pemancar yang ada tergantung pada orientasi
berkas utama antena penerima (antenna main beam). Pemancar pada lokasi-lokasi
dalam berkas utama penerima acuan (antenna main beam). acuan [balok/berkas
cahaya] utama akan menolak jauh lebih banyak area dibanding pemancar pada
lokasi-lokasi di nulls of the receiver antenna pattern. Fakta ini menghasilkan dua
ukuran penggunaan spektrum.
Yang pertama, yang disebut bandwidth penggunaan spektrum
memperlakukan semua pemancar
(SUB),
antenna main beam ketika menghitung tenaga interferensi (interference power). Hal
ini menghasilkan ukuran yang merupakan batas atas (upper bound dari
penggunaan spektrum dalam satuan Megahertz.
Ukuran penggunaan spektrum yang kedua, yang disebut spectrum use
factor (SUF)/faktor penggunaan spektrum, diperoleh dengan
perkalian pecahan
total band yang digambarkan oleh bandwidth yang ditolak oleh the fraction of
receiver antenna pointing angles yang
mengakibatkan ukuran tanpa dimensi dari
pelayanan tetap (fixed service), tetapi ada juga beberapa mobile assignment dan
assignment yang lain. Untuk kalkulasi contoh, layanan yang ditolak adalah layanan
tetap (fixed service). Penggunaan pemancar dan penerima sistem yang resmi telah
dikombinasikan. Gambar 18 adalah peta AS yang
menunjukkan bandwidth
Faktor penggunaan spektrum untuk band ini ditunjukkan dalam Gambar 20.
Faktor ini meliputi pertimbangan diskriminasi spasial dalam kaitan dengan antena
berkas sempit (narrow beam antenna) yang digunakan oleh layanan tetap (fixed
servies), sehingga ukuran spectrum-space yang digunakan adalah lebih kecil.
sangkar (outer grid) ditetapkan di sekitar pusat kota yang sedang ditelaah. Dalam
outer grid ini diciptakan sebuah inner grid yang lebih kecil yang berukuran ( n
km X n km) yang secara simetris ditempatkan di tengah-tengah outer grid. Inner
grid ini kemudian dipecah menjadi sel-sel segi empat yang berukuran m X m.
Gambar 21 menunjukkan suatu sistem di mana n = 20 km dan m= 4.
Setelah kota tersebut diidentifikasikan untuk studi, semua setasiun yang ada
dalam outer grid akan dikeluarkan dari database pusat di mana informasi tentang
semua stasiun resmi disimpan. Suatu algoritma, yang disebut DEN_SPEC, telah
dirancang untuk mengidentifikasikan semua frekwensi yang ditolak di dalam
frequency band tertentu dalam inner grid itu. Frekwensi-frekwensi yang ada di
outer grid digunakan
dipertimbangkan.
GAMBAR 21
Grid system dengan m= 38, n= 76
pusat sel sebagai lokasi fisik dari channel yang diusulkan itu. DEN_SPEC
memeriksa apakah frekwensi yang diusulkan pada lokasi tersebut
mengalami
interferensi. Jenis yang paling umum dari interferensi radio yang terjadi pada land
mobile radio service adalah co-channel, channel yang bersebelahan, desensitisasi
dan intermodulation interference. Kriteria interferensi yang digunakan oleh
DEN_SPEC sebagian besar didasarkan pada interferensi jenis ini. Jika frekwensi
yang diusulkan mengalami interferensi dari, atau menyebabkan interferensi pada,
frekwensi yang ada, hal itu dicatat pada suatu daftar yang berisi nomor sel dan
frekwensi sebenarnya yang ditolak. Setelah mengusulkan tiap-tiap frekwensi yang
mungkin di pusat sel yang sekarang, DEN_SPEC bergerak ke sel yang berikutnya
dan mengulangi proses itu. Hal ini diulangi sampai semua sel telah diselesaikan.
DEN_SPEC mengambil sekitar 10 jam pada
untuk
melengkapi kalkulasi spektrum yang ditolak untuk sistem yang baku yang diuraikan
terlebih dahulu. Dalam run ini ada sekitar 3500 frekwensi yang tersedia dalam
outer grid.
Program DEN_SPEC menghasilkan:
1) daftar frekwensi yang ditolak untuk tiap-tiap sel
dalam urutan
38*38*(1000 sampai 2000) item. Sebagian besar output tersebut untuk tujuan
validasi/pengesahan atau informasi.
Metoda ini akan bermanfaat untuk maksud perencanaan karena metoda ini
mengungkapkan jumlah spektrum yang digunakan dan ditolak, dan juga, jumlah
spektrum yang dipesan (reserved).
Untuk membuatnya alat perencanaan yang berguna - sistem DEN_SPEC
bisa ditingkatkan untuk memilih calon frekwensi yang terbaik untuk sel tertentu dari
sejumlah calon potensial jika suatu kriteria pemilihan dapat ditentukan. Salah satu
kriteria mungkin adalah meminimalkan banyaknya frekwensi yang ditolak di dalam
sel di sekitar frekwensi yang diusulkan itu. Pembatasan dari proses seperti itu akan
berada
dalam
extensive
amount
of
run
time
yang
diperlukan
untuk
4.28.4 Aplikasi
Ada beberapa cara dimana ukuran penggunaan spektrum dapat digunakan
oleh pemerintahan [Haines, 1989], antara lain:
(bersifat
band yang
Penggunaan
Spektrum
(SUE)
didefinisikan
sebagai
penggunaan
spektrum.
SUE=M/U=M/(B x S x T)
(9)
di mana:
M adalah jumlah informasi yang ditransfer,
U
adalah
jumlah
penggunaan
spektrum
ruang
penggunaan
spektrum
teknis seberapa
ditambah dengan banyak rincian sebelum dapat diberlakukan bagi suatu masalah
spesifik. Pertimbangan untuk menghitung suatu nilai untuk U
(penggunaan spektrum) telah dibahas di bagian terdahulu, sisanya hanya
permasalahan yang berhubungan dengan pemilihan asumsi yang realistis tentang "
M", jumlah informasi yang ditransfer oleh sistem tersebut.
Jumlah informasi yang ditransfer dapat dengan mudah diukur untuk beberapa
sistem sebagai baud rate, megabytes/s, dan lain lain. Lebih sulit untuk menandai
information rate di voice channel atau TV channel (saluran TV), dan jauh lebih
sukar untuk menandai suatu radar atau sistem alarm yang memperingatkan banjir.
Apakah ketiadaan pesawat udara pada suatu layar radar menyampaikan jumlah
informasi yang sama dibanding dengan
Berapa banyak informasi yang dikirimkan oleh alarm peringatan banjir ketika tidak
ada banjir? Pertanyaan ini menyiratkan beberapa kesulitan dalam memberikan nilai
angka untuk jumlah informasi yang ditransfer.
Menurut prinsip teori informasi [Gallager, 1968], kapasitas komunikasi (C0)
(atau jumlah informasi yang ditransfer) dari suatu communication channel (saluran
komunikasi) dimana seorang pelanggan atau
(10a)
pada
output/keluaran
penerima.
Jika
signal/noise
ratio
pada
(l0b)
Sebagai alternatif, mungkin lebih sederhana untuk meninggalkan jawabannya dalam kaitan dengan jumlah traffic units seperti Erlangs, voice channels,
saluran TV, atau radar channels per unit spektrum yang digunakan.
Dapat juga dilihat bahwa ukuran efisiensi penggunaan spektrum adalah sangat
berbeda untuk jenis
spektrum, S. dalam Persamaan (9) mempunyai implikasi yang sangat berbeda untuk
point-to-point system, sistem satelit dan land mobile system. Membandingkan
SUE dari sistem yang berbeda menjadi tak ada artinya karena kerangka acuannya
berbeda. Bagaimanapun, persamaan (9) dapat dimodifikasi untuk adaptasi bagi jenis
sistem yang spesifik dan digunakan untuk perbandingan dalam jenis sistem yang
sama itu.
Contoh yang berikut menunjukkan bagaimana SUE
land mobile area coverage system seperti sistem radio selular dan pico-cellular.
Setelah contoh itu, konsep untuk mempertimbangkan indikator kwalitas spektrum
sebagai ukuran efisiensi penggunaan spektrum juga dibahas.
4.29.1 Contoh kalkulasi efisiensi penggunaan spektrum untuk sistem radio
selular dan pico-cellular.
Seperti kita ketahui bahwa sistem radio selular dengan sel yang lebih kecil
dapat mendukung lebih banyak traffic. Konsep micro-cellular system dengan
ukuran sel dengan diameter 1 km atau kurang telah diperkenalkan pada awal
1980an. Sistem ini mempunyai kemampuan membawa traffic yang luar biasa dan
telah diusulkan untuk mendukung komunikasi pribadi di luar rumah (outdoor).
Kebutuhan komunikasi pribadi dalam lingkungan rumah (indoor) juga mulai
muncul. Oleh karena area cakupan (coverage area) yang lebih kecil dan kebutuhan
tenaga yang lebih rendah, dapat divisualisasikan bahwa indoor system mungkin
dapat memiliki ukuran lebih kecil dibanding micro-cellular systems. Pico-cell
System telah
mempunyai ukuran sel yang berdiameter puluhan meter dan bisa memberikan
kapasitas sistem yang jauh lebih tinggi dibanding sistem radio selular.
Berdasarkan pada (9), efisiensi penggunaan spektrum, atau disingkat
efisiensi spektrum, dari sistem radio selular atau pico-cellular dapat dinyatakan
dalam kaitan dengan erlangs, bandwidth dan area [Hatheld, 1977]:
Efisiensi =
Erlangs
BW x Area
( 11)
di mana Erlangs adalah total traffic yang dibawa oleh sistem, Bandwidth (BW)
adalah total jumlah spektrum yang digunakan oleh sistem dan Area adalah total area
layanan yang dicakup oleh sistem.
6.3.1.1. Sistem Selular
Ungkapan untuk efisiensi penggunaan spektrum dari omni-directional &
directional cellular system telah diperoleh
Ao
di mana T0 adalah traffic yang dibawa dalam sel dan 2 T0 sesuai dengan total traffic
pada base station dan mobile station. Kemudian
T0
Eff(Omni) =
(12)
fs mNAc
di mana Eff (Omni) adalah efisiensi penggunaan spektrum dari sistem selular omnidirectional dalam erlangs/km2/MHz dan m adalah jumlah (half-duplex) channels yang
diperlukan untuk mendukung traffic di dalam sel itu. Nilai m dapat dengan mudah
ditentukan menggunakan Tabel Erlang B untuk tingkatan layanan tertentu.
Contoh:
Dalam sistem selular omni-directional ini,
fs= 30 kHz
N=7
Ac = 78.5 km2 (radius sel = 5 km.)
M = 59
Pada tingkatan layanan (grade of service) sebesar 2% dan menurut Tabel Erlang B,
T0 = 48.7 erlangs.
Eff (Omni) =
48.7
O.O3.59.7.78.5
= 0.05 erlangs/MHz/km2.
Jika sistem beroperasi pada kapasitas 75%, T0 36.5 erlangs dan Eff (Omni)= 0.04
erlangs/MHz/ km2
Perlu dicatat bahwa efisiensi akan lebih rendah jika control channels juga
termasuk dalam pertimbangan.
Sistem Selular directional
Untuk suatu sistem selular directional, S adalah jumlah sektor dalam sel.
Dalam sistem 3-sektor sistem, sektor adalah 1/3 ukuran sel dan dalam suatu sistem
6-sektor, sektor adalah 1/6 ukuran sel.
Total System Traffic =
(Traffic dalam satu sektor) x (Total jumlah sektor per sel) x (Jumlah sel
sistem) =
2 Ts S
A
Ac
dalam
di mana Ts adalah traffic yang dibawa dalam sektor dan 2 Ts adalah total traffic
dalam kaitan dengan base station dan mobile station di dalam sektor itu. Kemudian,
Eff (dir) =
Ts
(13)
FsxNAc
di mana Eff(Dir) adalah efisiensi spektrum suatu sistem selular directional dan x
adalah jumlah channel/saluran yang diperlukan untuk mendukung traffic pada setiap
sektor. Sekali lagi, x dapat dengan mudah dihitung menggunakan Tabel Erlang B
untuk tingkatan layanan tertentu.
Contoh:
Dalam sistem selular directional 3-sektor ini,
Fs = 30 kHz
N =4
Ac = 78.5 km2 (radius sel = 5 km)
Pada tingkatan layanan sebesar 2%, Ts = 25.5 erlangs, dan
Eff (dir) =
25.5
0.03.34.4.78.5
= 0.08 erlangs/MHz/km2
Jika sistem beroperasi pada kapasitas 75%, Ts= 19.1 erlangs dan
Eff (Dir) = 0.06 erlangs/MHz/km2
6.3.1.2 Sistem radio pico-cellular
Dalam kasus sistem pico-cellular indoor dalam frequency band antara 900
MHz dan 60 GHz, efisiensi spektrum dapat juga diperoleh dengan menggunakan
Persamaan (8). [Chan, 1991]. Di sini, Erlangs adalah total traffic yang dibawa oleh
pico-cellular system. Bandwidth adalah total jumlah spektrum yang digunakan oleh
sistem dan Area adalah total area layanan yang dicakup oleh sistem itu. Karena
pica-cellular sistem diharapkan untuk diimplementasikan di gedung bertingkat, total
luas lantai digunakan untuk kalkulasi efisiensi spektrum. Banyaknya channel/saluran
yang diperlukan per sel kemudian bisa dihitung berdasarkan pada Tabel Erlang B
untuk jumlah pemakai tertentu pada lantai tersebut dan traffic per pemakai.
rangka
menghitung
total
bandwidth
yang
diperlukan
untuk
bergantung pada floor losses dan berbeda untuk jenis gedung yang berbeda.
Total jumlah half duplex channels yang diperlukan untuk gedung kemudian
bisa dihitung dan sama dengan:
2 x (jumlah channels/saluran per sel) x (jumlah sel per lantai) x ( jumlah floors of
separation)
Faktor 2 diperlukan di sini untuk mencerminkan banyaknya saluran yang diperlukan
untuk komunikasi 2-arah.
Efisiensi Spektrum, Eff(building) dari sistem yang memberikan cakupan (coverage)
dalam gedung kemudian bisa dihitung menggunakan Persamaan (8):
Eff (gedung) =
Contoh:
Dalam indoor system ini yang beroperasi pada 900 MHz,
Bandwidth dari (half duplex) channel = 25 kHz
Jumlah channel/saluran per sel = 10
Jumlah sel per lantai = 4
Jumlah floors of separation = 3
Total jumlah channel yang diperlukan = 120
Pada grade of service sebesar 0.5%, traffic yang dilaksanakan pada satu lantai =
Tf = 16 erlangs atau 2 Tf dalam kaitan dengan base station dan mobile station.
Eff (gedung) =
16 x jumlah lantai
120 x 0.025 x total luas lantai
erlangs/MHz/km .
Pica-cellular System yang mencakup suatu area pusat kota
gedung dan hilangnya perambatan (propagation loss) dari signal ke dalam dan ke
luar dari suatu gedung. Re-use distance ini
banyaknya gedung yang dapat ditempatkan dalam satu cluster (atau kelompok
interferensi).
Dalam hal ini, total jumlah half duplex channel yang diperlukan di daerah
pusat kota adalah sama dengan:
2 x (jumlah channel per gedung) x (jumlah gedung per cluster)
Faktor 2 diperlukan di sini untuk mencerminkan banyaknya channel/saluran yang
diperlukan untuk komunikasi 2-arah.
Efisiensi Spektrum, Eff (Area), dari sistem yang memberikan coverage untuk
seluruh daerah pusat kota kemudian bisa dihitung menggunakan Persamaan (8):
Total traffic yang dilakukan di seluruh area
Eff(Area)
=
(15
)
(Total jumlah channel) x (Channel bandwidth) x (Total service area)
Di sini, total service area adalah total luas lantai gedung yang dicakup oleh picocellular system.
Contoh:
Dalam indoor system ini yang beroperasi pada 900 MHZ.
Jumlah saluran per gedung = 120
Jumlah gedung per cluster = 4
Bandwidth dari (half duplex) channel = 25 kHz
Total jumlah channel yang diperlukan= 480
Eff (Area) =
= 970 erlangs/MHz/km2
pemilikan (occupancy) channel yang sebenarnya atau traffic yang sebenarnya yang
dibawa oleh sistem tersebut. Ini memberi suatu ukuran yang langsung tentang
jumlah informasi yang ditransfer dalam medium. Konsep index kwalitas spektrum
(SQL) memberikan suatu ukuran efisiensi penggunaan spektrum dari suatu sistem
atau layanan radio
mempertimbangkan spektrum yang ditempati itu, nilai spektrum dan spektrum yang
ditolak.
6.3.2.1 Definisi
Dimensi Spektrum
Menurut Rekomendasi 1T15-R SM. 1046, penggunaan spektrum diukur
dengan banyaknya unit spektrum yang ditempatinya, di mana
unit spektrum = Hz . detik . meter3
(16)
di antara berbagai
setasiun yang beroperasi dalam coverage area dari sistem itu. Spektrum yang
ditempati adalah produk dari coverage volume, total waktu yang ditempati selama
peak hour (jam tersibuk) dan bandwidth saluran radio yang ditempati.
Spektrum yang ditolak
"Spektrum yang ditolak" adalah banyaknya unit spektrum yang ditolak bagi
para pemakai lain sebagai akibat dari operasi suatu sistem radio. Untuk menghitung
"Spektrum
yang
ditolak",
semua
efek
interferensi
seperti
intermodulasi,
Nilai Spektrum adalah suatu ukuran tingkat kebutuhan atas spektrum radio
untuk jasa/layanan tertentu dalam suatu area geografis tertentu.
Kwalitas/Mutu Spektrum
Mutu Spektrum adalah suatu ukuran spektrum yang ditempati sehubungan
dengan spektrum yang ditolak dalam suatu frequency band
6.3.2.2 Ukuran mutu spektrum
Faktor Nilai Spektrum
Dalam jasa/layanan spesifik, permintaan terhadap spektrum radio tidak
didistribusikan secara merata di seluruh area geografis.
permintaan ditemukan di pusat daerah metropolitan. Oleh karena itu, spektrum lebih
berharga di daerah-daerah dimana terdapat permintaan/kebutuhan yang tinggi
dibanding dengan daerah yang mempunyai permintaan rendah. Spektrum
tidak
punya nilai di suatu area di mana spektrum tersebut tidak diperlukan. Spektrum
yang ditolak menjadi lebih kritis di area di mana spektrum sangat dibutuhkan
dibanding dengan di area yang terpencil.
Barangkali tidak mungkin untuk mengetahui permintaan yang sebenarnya
untuk beberapa macam spektrum di
jasa/layanan
dinyatakan dengan suatu aplikasi lisensi sebab pemakai yang potensial mengetahui
bahwa band itu sudah jenuh, atau oleh karena adanya pembatasan oleh peraturan.
Bagaimanapun, jumlah unit spektrum yang ditempati mungkin dapat dipergunakan
sebagai perkiraan pertama tentang permintaan relatif di suatu area. Perkiraan ini
dibicarakan dalam Bagian ini.
Untuk memahami Faktor Nilai Spektrum ,
geografis yang dicakup dengan volume V. Volume V dibagi menjadi kubus yang
berukuran sama. Permintaan pada setiap kubus berbeda dan digambarkan oleh
banyaknya unit spektrum yang ditempati pada setiap kubus (hasil perkalian dari
waktu, frekwensi dan volume). Semakin besar permintaan dalam suatu kubus, lebih
tinggi faktor nilai spektrumnya. Nilai ini mungkin digambarkan secara matematis
dengan F dan mempunyai nilai kwantitatip berkisar antara 0.0 sampai 1.0; angka
yang lebih besar menunjukkan nilai spektrum yang lebih tinggi.
Secara matematis, Faktor Nilai Spektrum di dalam kubus F(n) berbanding
lurus dengan jumlah unit spektrum . t(n) yang diminta kubus.
Maka F(n)= ' t(n)/ Btotal, di mana Btotal adalah total permintaan di dalam volume \/.
Indikator Mutu Spektrum ( SQL)
Indikator Mutu Spektrum dapat dianggap
seberapa efisien spektrum radio dikelola untuk jasa/layanan tertentu dalam suatu
area geografis. SQI
SQI =
SQI =
atau
(17)
di mana r'(n) dan (n) telah didefinisikan, dan Dt(N) adalah banyaknya unit spektrum
yang ditolak dalam kubus n selain unit-unit spektrum yang digunakan untuk
komunikasi. Dt(n) disebut "spektrum yang ditolak".
Oleh karena itu, pemasukan "Nilai Spektrum" Faktor F ke dalam kalkulasi SQI
secara efektif merefleksikan distribusi permintaan spektrum relatif dalam area of
interest. Oleh karena itu model ini dapat memberikan suatu indikasi yang sangat
baik tentang seberapa efektif spektrum dikelola untuk memenuhi permintaan dan
akan digunakan untuk mengevaluasi penggunaan spektrum.
Aplikasi SQI
Distribusi permintaan;
dihitung untuk sebuah sistem LMR dan sistem radar adalah berbeda.
Tingkat transfer informasi, penerima dan pemancar dalam dua sistem begitu
berbeda sehingga
Bagaimanapun,
SUE
(18)
SUEstd
menunjukkan, misalnya,
bahwa sistem A adalah dua kali lebih efisien (menggunakan hanya separuh ruang
spektrum atau mentransmisikan dua kali lebih banyak informasi) dibanding Sistem
B.
Keuntungan yang utama dari perhitungan RSE
bahwa hal itu sering jauh lebih mudah dibanding dengan menghitung SUE. Karena
sistem-sistem tersebut menyediakan jasa/layanan yang sama, mereka biasanya
mempunyai banyak faktor (kadang-kadang bahkan komponen fisik) yang sama. Hal
ini berarti bahwa banyak faktor akan di cancel out dalam kalkulasi sebelum faktorfaktor tersebut benar-benar perlu dihitung. Sering hal ini akan sangat mengurangi
kompleksitas kalkulasi.
( 19)
berbagi frekwensi
dengan para
pemakai lainnya.
Berdasarkan kriteria
hanya
mempertimbangkan
distribusi
permintaan
tarffic
tetapi
juga
interferensi
yang
dipergunakan
dalam
band
yang
sedang
dipertimbangkan.
c)
d)
Unit frekwensi yang digunakan adalah nilai bandwidth dari saluran radio
tunggal (single radio channel) yang dipergunakan dalam band yang sedang
dievaluasi.
dihubungkan dengan total occupancy Ot(n), dalam Erlang dalam segi empat
itu.
Bt (n) = C Ot(n)
Unit Spektrum yang diminta dalam channel yang ke (i) dalam segi empat ke (n) kirakira besarnya adalah:
B(n.i) C O(n,i),
di mana C adalah konstan yang ditentukan oleh ukuran grid dan channel
bandwidth yang dipergunakan dalam band dalam pembahasan.
f) Loading factor yang berbeda digunakan untuk jasa keselamatan publik dan
untuk layanan-layanan lainnya. Allowances juga dibuat ketika beberapa sistem
berbagi kapasitas itu.
Pembahasan
Model ini telah dikembangkan dan diberlakukan bagi land mobile service.
Model ini menggunakan konsep yang menyatakan bahwa suatu area geografis
spesifik mempunyai nilai spektrum yang berhubungan dengan total traffic demand
(kebutuhan traffic seluruhnya) di area tersebut. Konsep tersebt juga menyatakan
bahwa karena sifat 3-dimensi dari spektrum, volume, waktu dan bandwidth, unitunit spektrum yang ditempati oleh suatu sistem radio akan mengakibatkan unit
spektrum ditolak bagi para pemakai lainnya. Jumlah spektrum yang ditolak
ditentukan oleh tingkat interferensi yang akan diterima sistem lain dari operasi di
sekitar sistem radio. Model tersebut menggunakan distribusi permintaan yang
sebenarnya pada saat average peak hour channel loadings.
Berdasarkan pada model yang digambarkan di atas, kita dapat membuat
observasi berikut ini:
a) Mutu Spektrum dikuasai oleh urban core communication traffic loading.
Efektivitas manajemen spektrum dapat diukur oleh
frekwensi bebas interferensi yang tersedia pada traffic cores yang terpadat di
kota-kota besar utama.
b) Ketika memberikan frekwensi di luar communication traffic urban cores yang
padat, perlu diperhatikan agar tidak melakukan pre-empting core assignments.
c) Untuk band yang baru dan yang direncanakan lagi (replanned), near optimum
assignment strategy dapat digunakan untuk memberikan jumlah maksimum
dari frekwensi yang bebas interferensi untuk memenuhi permintaan.
d) Near optimum assignment strategy dapat menghasilkan mutu spektrum yang
lebih tinggi dan pada waktu yang sama menyederhanakan proses assignment
karena adanya frekwensi-frekwensi
4.31 Kesimpulan
Uraian di atas tentang pengukuran penggunaan spektrum, efisiensi
penggunaan spektrum (SUE) dan efisiensi spektrum relatif (RSE) merupakan suatu
titik awal untuk perhitungan yang menghasilkan perbandingan efisiensi spektrum
(RSE) tentang satu sistem dengan sistem lainnya dalam jasa/layanan yang sama.
Aplikasi teori ini telah menggunakan banyak pendekatan ketika diaplikasikan untuk
kasus-kasus yang spesifik. Seringkali aplikasi yang spesifik ini memberikan hasil
antara yang misalnya memberi pengertian bahwa lokasi tertentu telah penuh sesak,
barangkali dalam bentuk contour map atau grafik tentang distribusi kumulatif dari
area geografis versus persentase frekwensi yang tersedia untuk sistem acuan.
Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya, diusulkan serangkaian tindakan
dasar yang
4.32 Pengantar
Sub-bab B dari bab ini akan membahas teknik efisiensi spectrum yang
berguna
untuk
mempromosikan
spektrum
radio
yang
telah
ditingkatkan
pada
frekensi
tinggi.
Namun
efek
penyusutan
ini
bisa
jadi
menguntungkan karena efek ini ternyata menghilangkan gangguan diantara masingmasing sistem, sebab tingkat kehilangan pola-kosong pada frekwensi tinggi akan
semakin besar.
Bagian ini akan membahas secara spesifik kegunaan bagian spektrum yang
lebih dikenal sebagai gelombang radio frekwensi tinggi. Dalam dokumen ini,
gelombang radio frekwensi tinggi ialah gelombang berfrekwensi di atas 20 GHz.
4.33.2 Pengaruh penyusutan atmosfer pada pemanfaatan spektrum di atas 20
GHz
Sebagai aturan umum, meningkatnya frekwensi operasi berarti meningkatnya
penyusutan penyebaran. Satu hal yang menarik dari spektrum di atas 20 GHZ ialah
struktur ketergantungan frekewensi dari penyusutan atmosfer. Meskipun penyusutan
atmosfer di atas 20 GHz mempunyai masalah tersendiri, level penyusutan atmosfer
memungkinkannya untuk menjadi sarana yang penting dalam pemanfaatan
spektrum dan perencanaan gelombang radio frekwensi tinggi. 2 penyebab utama
penyusutan atmosfer ialah penyusutan gas dan penyusutan hydrometeor, terutama
jatuhan dalam bentuk hujan.
Gelombang radio frekwensi tinggi ditunjukkan dengan windows, yaitu
gelombang radio dengan tingkat penyusutan rendah dan gelombang radio
penyerapan, yaitu gelombang radio dengan tingkat penyusutan tinggi. Windows dan
gelombang radio penyerapan ditentukan dari karakteristik penyerapan gas, terutama
oksigen dan uap air. Penyerapan yang terjadi selama penyebaran gelombang
elektromagnetik melalui atmosfer bisa menyebabkan eksitasi struktur molekul gas.
Dengan panjang gelombang dalam sentimeter atau milimeter, oksigen dan uap air
atmosfer memiliki
level atas gelombang radio ini, 90 GHz 100 GHz, sesuai untuk layanan
radiolocation. W(2) harus dicatat sebagai window terbesar dimana alokasi untuk
layanan siaran satelit telah diciptakan. Pengoperasian layanan broadcasting pada
frekwensi ini tidak dapat dicapai dengan ketahanan yang dibutuhkan pada keadaan
tertentu karena penyusutan hydometeor. Kemungkinan layanan ini akan segera
diwujudkan.
Di atas 105 GHz: Gelombang radio frekwensi di atas 105 GHz biasanya
mengikuti alokasi di bawah 105 GHz, minimal hingga 400 GHz yang merupakan
batas tabel ITU untuk alokasi. Sejumlah besar spektrum tersedia dan belum
dipergunakan pada gelombang radio frekwensi tinggi ini. Namun beberapa alokasi
telah dibuat untuk radioastronomy dan penelitian angkasa.
Gambar 22 menunjukkan penyusutan atmosfer (dB/km) untuk pola-pola nearearth sebagai fungsi frekwensi. Terlihat bahwa penyerapan gas dan penyusutan
hujan merupakan 2 efek utama penyebaran di atas 20 GHz.
4.33.3 Evaluasi kegunaan spektrum pada sekitar 40 hingga 3000 GHz
Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan gelombang radio frekwensi
tinggi untuk tujuan komunikasi radio. Mungkin yang paling penting ialah ketersediaan
spektrum dan lebar gelombang radio yang tidak sama dengan gelombang radio
frekwensi rendah. Ini memungkinkan penggunaan sistem gelombang radio lebar
untuk transmisi video, suara dan kecepatan rata-rata data serta kemungkinaan
penggunaan kembali frekwensi pada jarak pendek, meskipun penggunaan pada
jarak ratusan meter sangat tidak biasa. Perangkat keras juga biasanya lebih padat,
termasuk antena pemancar dan penerima, dimana pancaran sinar yang diperkecil
mengurangi kemungkinan gangguan dari sistem lain dan menambah kegunaan
bayangan. Area frekwensi ini harus dilihat bagi kepentingan global umumnya dan
sistem satelit khususnya.
Ketersediaan perangkat keras dengan haraga ekonomis telah membatasi
penggunaan gelombang radio frekwensi tinggi terutama di wilayah 40-100 GHz.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, penelitian intensif dalam perkembangan
cakupan komponen gelombang, telah menghadirkan perangkat keras, terutama
seiring dengan perkembangan teknologi dan pengurangan biaya. Komponen lain
yang sesuai juga tersedia di atas 100GHz untuk tujuan eksperimen, tapi dengan
biaya tinggi. Namun jika ingin memanfaatkan gelombang radio frekwensi tinggi
secara maksimal, produksi perangkat keras juga harus dikembangkan.
Kegunaan spektrum frekwensi di atas 40 GHz bisa dibagi menjadi 2 yaitu:
sistem global dan layanannya serta sistem satelit serta layanannya.
6.7.3.1. Sistem Terrestial dan layanannya
Pengembangan
kegunaan
layanan
tetap
yang
bersifat
global
pada
gelombang radio di atas 40 GHz menjadi agak lambat karena adanya kompetisi
dengan sistem komunikasi serat optik. Namun layanan yang bersifat mobile banyak
memanfaatkan
kegunaan
sistem
radiasi.
Sistem
radio
mikro-seluler
yang
Investasi dalam jumlah besar juga dilakukan untuk pengembangan sistem satelit
bergerak menggunakan gelombang radio 43,5 GHz hingga 47 GHz. Penggunaan
gelombang radio ini terlarang untuk up-links karena kurangnya perangkat keras
yang sesuai. Down-links serupa akan menggunakan 20-30 GHz hingga tersediannya
perangkat keras yang dibutuhkan. Gelombang ini juga bisa dipakai untuk alat
terminal VSAT.
Alokasi layanan inter-satelit berada pada gelombang radio 22 GHz dan 25-27
GHz. Penggunaan 60 GHz sedang dibahas untuk layanan inter-satelit karena
frekwensi ini bisa mengurangi terjadi gangguan akibat adanya puncak penyerapan
atmosfer dari oksigen. Penggunaan frekwensi 28 300 GHz (10,6 mikron) dan 566
000 GHz (0,53 mikron) juga tengah dibahas untuk layanan inter satelit dimana
teknologi light-wave bisa diaplikasikan.
Yang dimaksud dengan layanan penelitian angkasa ialah penelitian satelit
deep-space
dan
near-earth.
Sambungan
telekomunikasi
digunakan
untuk
menggunakan non-
diperkirakan bahwa
atas 3000 GHz, di visible & light-wave region, yang juga terkena atmospheric
attenuation membatasi penggunaan pada short range
secara terestrial.
adalah
pertimbangan tentang
alternatif lain selain rekomendasi untuk menggunakan frekwensi yang lebih tinggi.
Tidak semua sistem cocok
karena alasan teknis, alasan operasional, atau alasan ekonomi, atau kombinasi dari
ketiga hal tersebut.. Oleh karena itu, perlu
dengan tujuan
untuk
dengan
mantap
mengurangi
kerentanan/kepekaan
terhadap
mempunyai carrier frequency dan amplitudo yang sama tetapi dengan perbedaan
fase 90, secara efektif menggandakan kapasitas saluran (channel capacity).
6.8.2.2 Multi-Channel Interference cancellers
Multi-Channel Interference cancellers adalah alat di mana pada input
dari tiap
channel dapat ditemukan salah satu dari atau beberapa signal interferensi yang tak
dikehendaki, disamping signal yang diinginkan.
Sebuah contoh aplikasi untuk suatu multi-channel canceller adalah pada sistem
komunikasi satelit, untuk melindungi setasiun bumi terhadap interferensi dari radio
relay system dalam 4 GHz band. Dalam hal ini, signal-signal yang diinginkan dan
signal yang mengganggu (interfering) muncul pada sebuah input dan signal yang
mengganggu muncul pada input yang kedua. Ketika cancellers digunakan untuk
melindungi setasiun bumi, sebuah auxilliary antenna dan penerima tambahan juga
diperlukan. Interference suppression sebesar 40 s/d 50 dB dapat diperoleh ketika
signal
Yang diinginkan dan signal yang tak dikehendaki mempunyai frekwensi pembawa
(carrier frequency) yang sama.
Ketika signal pengganggu yang tak dikehendaki dan signal yang diinginkan berada
pada dua input tersebut, seperti yang mungkin terjadi pada setasiun antara
(intermediate station) dari sistem relai radio, bentuk alternatif dari multi-channel
interference canceller direkomendasikan untuk digunakan. Pada umumnya, sukar
untuk memperoleh a low antenna side-lobe level in the backward direction, dan
dengan begitu decoupling antara RE channels yang diterima dari arah yang
berlawanan, di setasiun antara. Ini sering mengakibatkan penggunaan suatu fourfrequency plan untuk sistem relai (penyiaran ulang) radio. Interference coupler yang
digunakan pada sistem-sistem seperti itu memungkinkan penggunaan hanya dua
frekwensi, dengan begitu menggandakan banyaknya RF channels
yang dapat
kembali
bagian-bagian
dari
signal
yang
terpengaruh
dengan
linear
masing-masing
memberikan
fungsi
pembedaan
dan
pengintegrasian.
bagian-bagian
yang terpengaruh dari signal bahkan lebih efektif dibanding dengan alay-alat yang
telah diuraikan, walaupun mereka lebih rumit. Interpolators memulihkan kembali
bagian-bagian dari signal yang diinginkan yang terpengaruh secara lebih akurat
dibanding extrapolators. Bagaimanapun, tingkat
memulihkan signal yang diinginkan diperoleh hanya pada low repetition rate dari
signal pengganggu. Terdapat banyak jenis extrapolation atau interpolation pulse
interference cancellers dan mereka dapat dirancang untuk menyesuaikan diri
dengan fitur-fitur spesifik dari sistem komunikasi yang terkait. Sebagai contoh, suatu
metoda yang efektif untuk menghilangkan impulsive type noise dalam sistem
komunikasi yang menggunakan frequency-diversity reception, terutama untuk
sistem tropospheric, telah diusulkan. Metoda, yang sangat sederhana untuk
diterapkan, memulihkan kembali bagian dari signal yang terpengaruh untuk
mereka tidak diperhatikan. Bahkan pada high-gain multi-element array dan antena
parabola, yang
radiasi pada
spektrum frekwensi yang tidak efisien. Selain menggunakan penghalang fisik dan
appropriate siting atau re-siting antena, ada teknik tertentu yang dapat
diberlakukan bagi design antena untuk mengurangi radiasi dari side lobes, dan
meningkatkan imunitas antena terhadap interferensi. Teknik ini mencakup
penggunaan layar dan alat yang dipasang secara langsung pada antena.
6.8.4 Teknik baru untuk off-set reflector multiple-beam antennas
Penggunaan antena dengan bandwidth lebar dapat mengakibatkan penggunaan
spektrum yang tidak efisien spektrum dengan menghambat penggunaan sistem lain,
dan dengan membatasi penggunaan kembali frekwensi (frequency re-use).
Pada satelit awal, global mean telah digunakan untuk komunikasi internasional.
Bandwidth yang lebar dan footprint
geografis yang sangat luas. Satelit Generasi yang lebih baru menggunakan spot
beams, yang mungkin
banyak
dijumpai
komunikasi
internasional dan pada area geografis yang luas. Antena yang digunakan untuk
tujuan seperti itu biasanya digolongkan dalam Multiple-Beam Antena" (MBA). Suatu
tinjauan
BAB 7
4.34 Pendahuluan
Pengawasan Spektrum terdiri dari aspek-aspek penegakan peraturan
(enforcement) dan monitoring. Namun demikian, aspek-aspek ini begitu saling
berkaitan sehingga akan didiskusikan sebagai satu pokok bahasan yang terintegrasi.
Maksud dari Pengawasan spektrum adalah untuk mendukung proses umum dari
manajemen spektrum dan mengatasai masalah-masalah gangguan/interferensi.
(lihat juga 2,5,4,2)
Aktivitas-aktivitas pengawasan spektrum mendukung manajemen spektrum
dengan cara memberikan/menyediakan informasi yang terukur yang dapat
digunakan untuk :
kecanggihan alat yang dibutuhkan. Penerima yang sederhana, pencari arah dan
penganalisa spektrum (spektrum analyzer ) akan cukup memadai untuk melakukan
banyak tugas jika spektrum tidak digunakan secara berlebihan. Peralatan yang lebih
akurat, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, analisis yang diotomatiskan
dan penyimpanan data akan dibutuhkan dalam suatu lingkungan elektro-magnetik
yang kompleks. Hal ini akan didiskussikan dalam Bab 4. Kebanyakan monitoring
adalah dari fasilitas terrestrial untuk signal-signal radio terrestrial. Namun demikian,
contoh-contoh lainnya mungkin membutuhkan emisi-emisi terrestrial monitoring dari
fasilitas satelit atau signal satelit dari fasilitas terrestrial. Untuk penanganan fasilitasfasilitas
monitoring
secara
penuhtehnik-tehnik,
dan
program
monitoring
lisensi
dapat
diverifikasi
dan
pengukuran
akan
membantu
oleh
operator
penerima.
Oleh
karena
itu,
keluhan
dapat dipastikan dan tindakan pemecahan masalah dapat dilakukan. Mungkin saja
terbukti bahwa pelapor salah dalam hal kualitas pelayanan.
lisensi
atau
perpanjangannya,
hal
tersebut
hanya
akan
pada
kota-kota
besar.
Merencanakan
membuat
lebih
banyak
12.5 KHz dan merekam occupancy (pemakaian) yang tercatat pada tiap saluran ke
dalam pita atau disket. Analisa dari data ini akan menunjukkan proporsi dari waktu
dimana tiap saluran terpakai dan dapat juga menunjukkan untuk tiap scan
occupancy dari seluruh band. Contoh ditunjukkan pada Tabel 13-15.
TABEL 13
TABEL 14
TABEL 15
jelas incompatible (tidak cocok). (lihat Bab 6), tetapi sering hal itu berasda dalam
garis ambang batas sehingga percobaan harus diadakan untuk menetapkan
derajat kebenaran dari kecocokan (compatibility). Memonitor pelaksanaan
percobaan akan memberikan informasi, seperti level sinyal relatif (relative signal
levels), untuk membantu analisa dari sistem persepsi pengguna.
Suatu bantuan untuk penunjukan baru (new assignment) Monitoring data
dari area penunjukan yang diajukan (proposed assignment) akan tidak ter ternilai
dalam pengidentifikasian frekuensi yang lebih sesuai dengan tujuan para caloncalon penerima ijin (licensee), yang dalam segala kemungkinan akan ikut berbagi
(sharing) dengan pengguna yang telah ada.
Suatu bantuan untuk mengembangkan metoda analisa yang lebih baik
Pengumpulan monitoring data adalah mahal dan walaupun sebagai alat yang
sangat bernilai, penggunaannya untuk semua assignments tidak praktis. Areaarea dari negara dimana hanya sedikit pemakaian radio spektrum sudah cukup
hanya dilayani oleh modeling berdasarkan data lisensi. Monitoring data yang
dikumpulkan di daerah yang lebih sibuk dapat dibandingkan dengan level yang
diprediksi oleh metoda analitik dan dari hasil yang digunakan untuk
mengidentifikasi data lisensi yang dicurugai dan menyempurnakan metoda
sehingga sesuai dengan gambaran keseluruhan. Dengan cara ini kemampuan
aplikasi dari metoda tersebut dapat ditingkatkan dan monitoringnya lebih baik
ditargetkan ke area-area yang lebih membutuhkan bantuan.
Suatu bantuan untuk meng-kategorisasikan effek-effek propagasi yang
abnormal Band-band VHF dan UHF tidak kebal terhadap effek propagasi
abnormal. Area-area yang mempunyai tekanan atmosfir tinggi diatas air yang
memisahkan dua negara dapat menaikkan ducting (saluran-channel). Areaarea yang tidak biasanya mempunyai ionisasi tinggi di ionosphere juga bias
menyebabkan efek propagasi abnormal, misalnya, Propagasi sporadic E.
Hasilnya ialah campur tangan (gangguan/interferensi) dari pelayanan jauh
biasanya dianggap terlalu jauh untuk menjamin usaha-usaha maksimal dalam
koordinasi. Effek-effek ini biasanya adalah transisional dan sementara data
statistiknya tersedia hanya dengan monitoringlah implikaasi-implikasi pada
pelayanan tertentu dapat dinilai. Bisa saja bahwa hanya sedikit pelayanan yang
terpengaruh oleh sedikit pemancar jauh. Pengobatan yang wajar adalah data
penerima HF untuk mengukur frekuensi dan kelas dari emisi. Hal ini secara
tipikal akan dijalankan dari clock yang stabil atau frekuemsi rujukan (reference
frequency) dan akan berisikan variasi dari fasilitas demodulasi untuk dapat
menentukan sifat dari signal dengan cara audible dan tehnis.
local gangguan/interferensi EMC. Persyaratan kunci dalam hal ini adalah penerima
dan antenna yang terkalibrasi (calibrated receiver and antenna). Untuk pengukuran
kekuatan lapangan (field strength) dan penganalisa spektrum (spektrum analyzer).
Fasilitas mobile (bergerak) ini bias menjadi bagian dari fungsi manajemen spektrum
keseluruhan atau bagian dari unit penegakan peraturan (enforcement) (enforcement
unit).
4.39.2 Fasilitas di atas 30 MHZ
Pemilihan sumber-sumber monitoring yang dibutuhkan dalam band frekuensi
ini tergantung pada lingkup propagasi dan tujuan dari pengeterapan monitoring.
Lingkup propagasi adalah tergantung pada tingginya antenna, hambatan-hambatan
seperti bukit dan bangunan diperkotaan. Secara tipikal hal ini hanya sekitar sepuluh
kilometeran.
Tujuan dari monitoring dapat dibagi dalam tiga kategori:
observasi local dari pengukuran untuk periode terbatas, biasanya untuk maksud
yang sangat spesifik seperti penegakan peraturan (enforcement)
Obervasi yang diperpanjang atau hampir permanen dalam suatu area yang luas
untuk statistik penmakaian spektrum secara umum dan keputusan-keputusan
manjemen spektrum terkait.
Kebanyakan peralatan monitoring yang beroperasi diatas 30 MHz didisain
untuk dapat dibawa-bawa (mobile). System mobile yang tipikal digunakan untuk
menemukan arah atau pemakaian spektrum dan analisis dari statistik yang
berkaitan. Penerima scanning cepat dibutuhkan bersamaan dengan Pengawasan
yang cocok dan fasilitas logging data. Volume dari data yang dikumpulkan
tergantung pada level dari pemakaian (occupancy) dari band dan tipe dari data yang
terkumpul. Tipikal 8 jam sehari di daerah yang padat meliputi 250 saluran, tiap
saluran memonitor secara otomatis dalam 1-2 detik interval frekuensi pencatatan
(atau jumlah saluran), level signal, dan waktu dari memulai dari tiap scan akan
memproduksi 5 samapi 8 Mbyte dari data per-hari. Scvanning dan pengukuran pada
rate ini menyatakan batas dari tehnologi penerima yang ada dan tersedia. Level dari
kemutakhiran (sophistication) dan biaya tergantung pada jumlah saluran yang diliput
(cover) dalam suatu pemakaian, level pemakaian yang diharapkan (expected), dan
rate dari sampling yang diharapkan pada setiap saluran.
band
yang
relevan,
mencatat
data
occupancy
kedalam
BAB 8
4.40 Pendahuluan
Ketika jumlah data besar dan kebutuhan-kebutuhan untuk studi analitik
menjadi kompleks dan bermacam-macam, tehnik-tehnik otomatisasi menjadi suatu
keharusan. Otomatisasi dapat juga meningkatkan pengimplementasian tehnik-tehnik
analisis terbatas dan basis data (data base). Sistem komputer menawarkan cara
untuk menyimpan data dalam bentuk yang siap untuk didapatkan kembali,
memanipulasi data, menghasilkan laporan yang berkaitan dengan data untuk
melaksanakan studi analitis.
Sistem komputer yang cost effective yang memproses data dalam jumlah
yang besar atau melaksanakan studi analitik yang kompleks telah tersedia sejak
beberapa waktu lamanya. Perkembangan tehnologi baru-baru ini telah menurunkan
biaya sistem komputer, meningkatkan kemampuan menghitung dan membuat
aplikasi tehnik komputer untuk manajemen spektrum sebagai pendekatan yang
dapat dilakukan (feasible approach).
Biro Komunikasi radio memeriksa penunjukan (assignment) frekuensi yang
terenana dan menganalisa masalah-masalah gangguan yang potensial, dan dalam
kasus-kasus dengan hasil positif mencatat penetapan (assignment) dalam MIFR
atau meng-up-date rencana. Adalah sangat penting bahwa tiap-tiap administrasi
(kantor) mengupayakan kegiatan-kegiatan yang sama. Khususnya, file data yang
standar dan tehnik analisa perlu tersedia untuk digunakan oleh semua administrasi
(kantor) dalam rangka mendapatkan penggunaan yang effisien dari spektrum radiofrekuensi (radio-frequncy spectrum).
kalkulasi EMC;
perencanaan frekuensi;
koordinasi frekuensi;
data base dari berbagai macam informasi. Untuk kepentingan aplikasi yang cepat
dan hemat dari otomatisasi manajemewn spektrum maka dianjurkan bahwa suatu
administrasi memasukkan (includes) hanya elemen data, file data, dan data bases
yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan manajemen spektrum. Penting juga
memasukkan daftar dari elemen data yang dibutuhkan untuk koordinatsi
internasional. Untuk kepentingan pengembangan pendekatan umum dalam
mendapatkan (acquisition) data, pemeliharaan dan medapatkan kembali data
tersebut, manajemen spektrum dapat memasukkan kategori-kategori sebagai
berikut:
biaya-biaya;
Kebutuhan untu banyak elemen data adalah sebagian besarnya dipengaruhi oleh
maksud dan tujuan dari otoritas nasional. Seperti misalnya, jumlah data yang
dibutuhkan untuk mencapai komputasi (penghitungan) EMC yang berarti dan valid
berkembang bersamaan dengan keadaan kemacetan (congestion) dari spektrum.
Mereka saling berkaitan dengan kepadatan (density) dari peralatan komunikasi radio
yang sedang digunakan di suatu negara dan juga dengan infrastruktur di negara
tersebut. Namun demikian, dalam banyak kasus data yang dibutuhkan dapat
dikurangi ke jumlah terbatas dari elemen data dasar (basic data elements). Ini dapat
mengarah ke ratusan lapangan-lapangan dari data (fields of data) untuk semua files
menurut Annex IV dari Buku the Handbook on Spektrum Management dan
Computer-aided Tehniques.
Banyak aktivitas ITU sudah diotomatisasi. Frequency Mangement System
(FMS) dan Space Network System (SNS) dari Biro Komunikasi radio adalah alat
yang telah
dari
sistem
manajemen
diperlukan untuk menggunakan model ini tersedia dan terpelihara. Disain yang hatihati dari data dan database termasuk metodologi yang ter-update dibutuhkan untuk
menerima output yang dapat digunakan dari modul-modul computerized spektrum
engineering (rekayasa spektrum terkomputerisasi).
Untuk memudahkan pengenalan otomatisasi dalam manejem frekuensi radio,
elemen data yang akan disetujui harus termasuk dalam persetujuan dan pengaturan
masa datang. Oleh karena itu, definisi, format, dan pengkoden (coding) yang
mungkin dari elemen data dasar harus secara internasional disetujui. Format data
juga harus dikoordinasikan dengan Biro Komunikasi radio (lihat Recommendation
ITU-R SM.668). Ini juga berarti bahwa suatu daftar elemen data yang dibutuhkan
tidak bisa final, tapi harus diadaptasikan ke temuan dan kebutuhan baru. Mengikuti
hal tersebut, aplikasi perangkat lunak dapat dikembangkan, tugas ditetapkan, dan
tanggung jawab dijelaskan secara spesifik. Bukan hanya pada saat itusatu set
produk perangkat lunak atau beratdapat diperiksa dan disiapkan untuk perkenalan
dan adaptasi. Dalam proses seleksi ini, ketersediaan dari dukungan pemeliharaan
adalah suatu factor penting. Lebih jauh lagi, staf yang qualified (kualifikasinya cocok)
harus tersedia, terlatih dan tetap dalam bentuk yang benar untuk mencapai
kesinambungan. Ketika semua aksi ini terlengkapi, strategi dan rencana untuk
pengenalan otomatisasi dalam manajemen spektrum nasional dapat dibangun.
Recommendation ITU-R SM.1048 berisi petunjuk disain untuk sistem dasar
manajemen
spektrum
yang
diotomatisasikan
(Basic
Automated
Spektrum
Gambar 30
Diagram blok yang disederhanakan dari sistem manajemen spektrum otomatis
Additional
Data Bases
Main
Data base
Roads
Built-up Areas
Names
coverage)
Population Statistics
Boundaries
Equipment
Monitoring Database
Frequency Database
Terrain Database
(elevation
Results
Working
Database
Input
Modem
Output
Scanner
Printer
CD-ROM
Plotter
Streamer
Mouse
Digitizer
and
4.45 Kesimpulan
Sejalan dengan kenaikan dari biaya pemeliharaan sistem menajemen
spektrum manual dengan pertumbuhan volume data, jumlah transaksi, dan jumlah
kompleksitas dari operasi analitik, maka penggunaan sistem manajemen spektrum
otomatis menjadi penting. Sistem komputer sekarang tersedia yang mempunyai
kemampuan proses yang diperlukan dan kemampuan penyimpanan data yang
menawarkan performance yang substantial dengan harga yang reasonable (yang
sesuai).
Sejalan
dengan
Recommendation
ITU-SM.1048
sistem
managemen
sistem ini sekarang tersedia dari BDT. Sistem manajemen spektrum yang maju
(Advanced Spektrum Management System ASMS), berdasarkan persyaratanpersyaratan fungsional dari BASMS, harus dikembangkan untuk memasukkan
fleksibilitas yang meningkat dan fasilitas jaringan dalam lingkungan pengguna yang
banyak (multi-user environment). Pengembangan dari rekommendasi yang baru
menjelaskan ASMS (advanced spektrum management system) telah dimulai oleh
ITU-R Working Party 1A untuk memulai pengembangan sistem tersebut.
menawarkan
beberapa
keuntungan
(advantages).
Itu
dapat
bantuan
(auxiliary
storage),
dan
menggantikan alat-alat
(devices)
input/output
dengan
dengan
kemampuan
untuk
model-model dengan
kecepatan yang lebih tinggi atau menambah input/output devices tambahan tanpa
pembonghkaran sistem besar (major system overhaul). Jika mungkin, processor
sentral harus diseleksi untuk dapat mengijinkan (allow) peningkatan kemampuan
processor melalui peningkatan (upgrading) sementara kompatibilitas perangkat
lunak tetap terpelihara.
A.1.1 Central Processing Unit dan memori utama.
A.1.1.1 Memori utama (Main Memory)
Jumlah memori utama yang tersedia adalah penting untuk tiga alas an.
Pertama, jumlah dari memori utama menentukan ukuran dari program yang dapat
digunakan. Program ilmiah dan program database bisa membutuhkan jumlah yang
besar dari memori utama. Contohnya, program propagation harus menjadi model
dari propagation modes. Karena setiap mode (cara) membutuhkan kalkulasi yang
kompleks, maka program yang dihasilkan adalah sangat besar. Ketika suatu
program membutuhkan lebih dari memori utama yang tersedia, program tersebut
harus dipartisi (partitioned) dengan cara membagi-baginya menjadi beberapa bagian
yang dibutuhkan untuk kalkulasi tertentu atau operasinya perlu didalam memori
utama. Bagian-bagian lainnya disimpan didalam disk atau bentuk penyimpanan yang
massal (mass storage) lainnya. Ketika tiap bagain (piece) dari program dibutuhkan,
bagian itu akan dibaca dari penyimpanan massal ke dalam memori utama.
Walaupun partisi dapat mengijinkan program besar untuk dimuati (loaded) ke dalam
jumlah kecil dari memori utama, hal itu dapat mempengaruhi waktu yang dibutuhkan
program untuk mengeluarkan hasil. Jumlah yang signifikan dari waktu dibutuhkan
untuk memuat (load) bagian-bagian program yang bervariasi kedalam memori
utama, dan bagian-bagian program harus dimuatkan kembali (re-loaded) setiap kali
mereka digunakan. Ketika bagian program yang harus dimuati sering dipakai, waktu
untuk memuat (re-load) bagian tersebut adalah signifikan, dan waktu total yang
dibutuhkan agar program menggeluarkan hasil adalah meningkat secara signifikan
pula.
Kedua, Jumlah dari memori utama jyga menetapkan ukuran dari sistem
pengoperasian dan program aplikasi. Sistem pengoperasian yang mendukung akses
permintaan
cenderung
sangat
besar.
Ketika
suatu
sistem
pengoperasian
membutuhkan terlalu banyak dari memori utama, program aplikasi tidak akan cocok
untuk masuk kedalam memori tanpa pem-partisi-an(partitioning).
Akhirnya, jumlah dari memori utama menetapkan jumlah pemakai yang dapat
didukung secara simultan (bersamaan). Manajemen spektrum dapat membutuhkan
sistem komputer yang didisain untuk mendukung lebih dari satu pengguna secara
simultan. Dalam sistem multi-pengguna (multi-users) semua pengguna berbagi
(share) memori utama yang sama. Jika memori total yang dibutuhkan oleh semua
program pengguna melebihi memori total yang tersedia, sebagian dari program
pengguna akan disimpan di dalam alat penyimpan massal. Interval yang ditentukan
oleh sitim pengoperasian, program-program di dalam memori utama dipindahkan ke
dalam penyimpanan massal (mass storage), dan program-program di dalam mass
storage dipindahkan ke memori. Walaupun pertukaran tempat (swapping) dari
program-program pengguna antara memori dan mass storage mengijinkan beberapa
pengguna untuk berbagi (to share) sejumlah terbatas dari memori, swapping yang
berlebihan akan mempengaruhi secara berbahaya waktu respons pengguna.
Swapping harus dilakukan oleh sistem pengoperasian, dan hal ini adalah suatu
proses yang lambat. Ketika memori yang tersedia tidak cukup untuk mendukung
sebagian besar dari pengguna, sebagian besar dari sumber-sumber komputer
digunakan untuk menukar (swap) program-program dan sumber-sumber yang cukup
tidak tersedia kepada pengguna.
ialah
menganalisa
topografi
sepanjang
radius
sekitar
tempat
processor sering manjadi suatu pilihan yang tidak mahal (inexpensive) yang secara
signifikan dapat menambah/meningkatkan jumlah dari program-program ilmiah
secara serentak yang dapat digunakan pada sistem komputer.
Kecepatan CPU juga menentukan jumlah pengguna simultan (simultaneous
users) yang dapat didukung. Secara ideal, setiap pengguna harus dapat melihat
waktu respons yang sama berapapun jumlah pengguna dari sistem tersebut. Dalam
suatu kasus yang sederhana dimana ada dua pengguna yang menggunakan
program yang sama, CPU seharusnya setidak-tidaknya dua kali lebih cepat dari
sekiranya hanya ada satu pengguna. Jika dalam contoh analisis topografik diatas,
meng-address dari 32.000 sampai 16.000.000 kata denagn 16-bit tergantung pada
jumlah bits yang digunakan memory addressing. Processor 16-bit dapat
membutuhkan satu atau dua kata per instruksi dan dapat men-address dari 16.000
sampai 8.000.000 instruksi. Processor dengan 32-bit word length, tergantung pada
jumlah bits yang digunakan untuk memory addressing, dapat membutuhkan satu
atau dua kata per instruksi dan dapat meng-address dari 32.000 sampai
4.000.000.000 instruksi. Untuk aplikasi manajemen spektrum, processor 32-bit yang
dapat meng-address paling sedikit 128.000.000 32-bit kata harus dipilih.
Panjang kata juga mempengaruhi keakuratan kalkulasi. Suatu processor
dengan 8-bit word lwngth biasanya tidak bisa melaksanakan aritmatik binary (binary
arithmetic) pada jumlah lebih besar dari 16-bit dalam panjang. Dengan demikian,
prosesor ini hanya dapat memproses angka binary dari 32.000 ke +32.000. Suatu
prosesor dengan 16 bit word length biasanya dapat melaksanakan aritmatik binary
pada angka binary 32-bit. Prosesor ini dapat memproses angka binary dari
2.000.000.000 ke +2.000.000.000. Prosesor dengan 32-bit word length sering dapat
melakukan aritmatik binary pada angka binary 64-bit. Prosesor ini dapat memproses
angka binary dari 9 X 10 pangkat 18 sampai +9 X 10 pangkat 18.
A.1.2.1
keseimbangannya baik, tidak ada waktu terluang (idle time), dan tidak ada pengguna
yang mengalami suatu penundaan (delay) yang dirasakan selama menunggu.
Waktu yang dibutuhkan untuk menemukan suatu informasi dalam disk disebut
waktu akses (access time). Ketika waktu akses terlalu lama maka waktu terluang
(idle time) dari prosessor yang berlebihan bias terjadi karena tidak cukup waktu kerja
untuk membuat prosessor sibuk (busy) selama pengaksesan disk. Waktu akses disk
yang tipikal seharusnya adalah kurang dari 15 milliseconds (milli detik).
Disk tunggal biasanya dapat mendukung hanya satu aktivitas pada satu
kesempatan (at a time) dan sistim komputer multi-user dengan disk tunggal mungkin
menjadi tidak efisien. Sistim multi-user tergantung dari memlihara sejumlah aktivitas
yang bersamaan. Disk tunggal hanya bisa melakukan satu akses disk pada satu
waktu (at a time). Dalam sistim multi-user, disk tunggal bisa menjadi seperti
bottleneck (jalan keluar menyempit seperti leher botol). Bottleneck ini terjadi
karena para pengguna memperbanyak permintaan untuk informasi dari disk lebih
cepat daripada bisanya informasi tersebut diproses. Hal ini dapat dilegakan
(relieved) dengan menambah jumlah tersedianya disk drives dan mendistribusikan
informasi tersebut untuk diproses di semua disk. Ketika ada lebih dari satu disk,
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yang berbeda-beda dapat dimasukkan
dalam disk yang berbeda-beda. Disk drive berfungsi decara independen, dan
permintaan-permintaan pengguna dapat diproses secara bersamaan. Kemungkinan
(probability) bahwa informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yang berbeda-beda
dimasukkan dalam disk yang berbeda-beda meningkat sebanding dengan jumlah
disk drive yang meningkat pula.
Biasanya, semua disk drives ditempatkan pada saluran tunggal (single
channel). Channel tersebut melayani sebagai jalur (path) antara prosesor dengan
disk drive. Karena waktu yang dibutuhkan untuk mengakses informasi dari dalam
disk jauh lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan (transfer)
informasi dari disk ke main memory, enam sampai delapan disk drives secara
normal/sewajarnya dapat berbagi satu saluran (channel) tanpa penundaan (delay)
yang berlebihan yang terjadi karena sibuknya channel. Namun demikian, ketika disk
channel digunakan secara penuh (heavily used), penundaan bisa terjadi.
Penundaan ini bisa dikurangi dengan menyediakan akses dual-channel ke disk.
Akses dual-channel menyediakan dua jalur (path) ke disk. Prosesor dapat
menentukan ketika channel primer sibuk dan mengganti permintaan secara otomatis
ke channel sekunder.
Di masa yang akan dating Digital Auidio Tape (DAT) drives akan
menyediakan mikrokomputer dengan kapasitas penyimpanan yang besar. Suatu
DAT cartridge mampu menyimpan data sebanyak 8 gigabytes.
A.1.2.3
Suatu hard disk yang dapat dipindahkan menyediakan back-up yang lebih
cepat daripada tape streamers. Hard disk tersebut dapat digunakan untuk
memindahkan (transfer) data dalam jumlah yang besar dari satu komputer ke yang
lainnya. Kapasitas disknya adalah sekitar 100 MB dan lebih.
A.1.2.4. CD-ROM
Media CD-ROM adalah device (alat berkapasitas tinggi (sekitar 600
megabytes) yang memungkinkan akses acak (random access). Alat khusus
dibutuhkan untuk menciptakan copy pendahuluan (initial copy) (a master). Copies
dapat dibuat dari master dengan baiaya murah tergantung dari jumlah copies yang
dibutuhkan. Proses ini membuat medium ini cocok untuk pendistribusian dalam
jumlah besar dari copies suatu files data yang besar seperti misalnya Master
Register. Individual copies adalah kecil, ringan, dan mudah di-handle, disimpan dan
dikirimkan.
A.1.2.5. Floppy disk drives
Floppy disks (MS-DOS formatted, 5 1.2 MB; 3 1.44 MB dan 20 MB)
menyediakan medium yang efektif untuk mengganti suatu program dan file data dari
yang kecil ke yang ukurannya moderat (rata-rata).
Tehnologi untuk penyimpanan data berubah dengan cepat dan tehnik penyimpanan
data yang baru mungkin sudah tersedia di masa dating.
A.1.3. Input/output Devices (Alat input/output)
A.1.3.1. Input Devices
Ada alat-alat (devices) input yang ada pada sistim komputer yang tipikal;
-
keyboard;
satu mouse yang dapat diposisikan di suatu permukaan yang rata untuk
menyediakan input ke daqlam sistim komputer. Mouse tersebut bisa digunakan
untuk menggambar atau membuat suatu diagram atau dapat digunakan untuk
memilih opsi program khusus ketika menjalankan suatu program;
modem dapat digunakan untuk menerima data dari suatu terminal atau sistim
komputer lainnya melalui saluran telepon;
kartu adaptor jaringan (network adapter card) dapat digunakan untuk menerima
data dari terminal atau komputer lainnya melalui saluran telepon atau dalam
suatu LAN; dan,
image scanner telah menjadi suatu periperal komputer yang berguna yang
dapat digunakan untuk membaca gambar, teks, dan peta langsung dari kertas
dokumen.
multi-color displays;
modem dapat digunakan untuk mengirim data ke terminal atau sistim komputer
lainnya melalui saluran telepon;
kartu adaptor jaringan dapat digunakan untuk mengirimkan data ke terminal atau
komputer lainnya melalui saluran telepon.atau dalam suatu LAN.;
printers.
Sistim mikrokomputer biasanya menggunakan pencetak karakter (character
printer) untuk mereproduksi daftar atau laporan. Ada tiga tipe printer yang berbeda
yang tersedia. Dot matrix printer menghasilkan tiap karakter dengan cara mencetak
sekelompok atau titik-titik yang terspasi dengan rapat. Kualitas karakter yang
dihasilkan tergantung dari junlah titik-titik (dots) yang digunakan dalam membentuk
suatu karakter dan spasi di antara dots. Suatu dot matrix printer yang mampu
mencetak paling tidak 180 karakter per detik dalam draft text mode sebaiknya dipilih.
Suatu dot matrix printer biasanya digunakan untuk mencetak dengan cepat suatu
dokumen dengan kualitas draft. Beberapa dot matrix printer juga dapat
menghasilkan lebih baik dari dokumen kualitas draft pada kecepatan yang lebih
rendah.
Printer dengan kualitas surat (letter quality printer) biasanya menghasilkan
tiap karakter dengan cara memukul (strike) suatu image dari suatu karakter. Oleh
karena itu suatu letter quality printer adalah sama dengan mesin ketik standar dan
memproduksi karakter yang mempunyai kualitas yang sama dengan mesin ketik.
Letter quality printer biasanya lebih lambat daripada dot matrix printer dan digunakan
ketika printer kualiat tinggi yang mampu mencetak paling tidak 100 karakter per-detik
sebaiknya dipilih.
Laser dan ink-jet printers bukanlah dot matrix printers yang menggunakan
karakter yang berkualitas sangat tinggi. Ada laser printer yang tersedia yang dapat
mencetak 8 halaman per menit dan harganya hampir sama dengan letter quality
printer.
Adalah diinginkan bahwa semua printer mampu mencetak paling tidak 80
karakter per per saluran (line).
A.2
tugas spesifik disebut program. Suatu koleksi yang terintegrasi dari suatu program
yang melaksanakan suatu aktivitas spesifik disebut system. Program dan system
dikelaskan sebagai suatu sistim operasi atau pelaksana sistim (operating or execute
system) jika maksud primernya adalah untuk meng-kontrol proses kerja yang
dilakukan oleh komputer. Programs dan systems dikelaskan sebagai sistim aplikasi
(application system) jika maksud primernya adalah untuk memproses data
pengguna dan menghasilkan suatu output yang spesifik yang dibutuhkan oleh
pengguna. Instruksi komputer, seperti operating system, utility routines, dan library
routines, dan application programming systems disebut perangkat lunak (software).
Suatu program aplikasi yang menyediakan akses ke dan manjemen dari suatu
koleksi data yang terorganisir disebut data base management system (DBMS).
Secara umum, software juga mengikutkan operating manuals dan dokumentasi
lainnya, pelatihan pengguna dan rincian pelayanan peralatan (equipment servicing
details).
Bahasa-bahasa
program
aplikasi
(Application
Programming
Languages)
Program aplikasi adalah suatu rutin yang dikembangkan oleh, atau, untuk,
pengguna komputer untuk melaksdanakan suatu fungsi spesifik atau mengatasi
masalah tertentu mengenai oganisasi pengguna. Sistem program aplikasi adalah
kombinasi
dari
bahasa-bahasa
yang
memprogram
dan
program-program
operasi
pemeliharaan
catatan
(record-keeping
operation).
COBOL
purpose Symbolic Instruction Code BASIC) adalah mudah untuk digunakan oleh
para pemula, dan versi mikrokomputer dari bahasa ini telah menjadi sangat canggih
(sophisticated).
PASCAL dan C adalah bahasa-bahasa lebel tinggi kuat lainnya yang tersedia
untuk mikrokomputer. Ini adalah bahasa-bahasa yang terstruktur dan mengijinkan
banyak fungsi-funsi matematik, dan juga definisi dari struktur data rumit yang
spesifik.
Bahasa-bahasa yang berorientasi object generasi ketiga yang baru, seperti
C++ atau Borland Pascal adalah tersedia dan dapat digunakan dalam beberapa
aplikasi.
fakta-fakta
user-provided.
Expert
systems
tersebut
biasanya
untuk
manager spektrum. Misalnya, sangat sulit memilih catatan berdasarkan jaraknya dari
lokasi yang dituju. Fungsi ini yang sering digunakan oleh manajer frekuensi, bisa
menjadi sulit atau tidak mungkin (impossible) untuk didapatkan di dalam DBMS
serbaguna, sehingga level keterampilan tinggi (high-level skills) dibutuhkan dari
pengguna-pengguna dalam beberapa aplikasi.
Sebagai alternatif, program manajemen data baseyang didisain secara
spesifik untuk manajemen spektrum menjadi tersedia. DBMS manajemen spektrum
ini mengatasi banyak batasan-batasan di dalam sistim serbaguna. Semntara mereka
lebih mahal daripada program serbaguna karena pasar yang jauh lebih terbatas,
mereka
menawarkan
kepada
manajer
spekktrum
peningkatan
kemudahan