1.6
PENGAWASAN, 1.2 TATAKELOLA ORGANISASI
PENGENDALIAN, PENILAIAN
KINERJA 5 KRITERIA
10 EP BRB 16 EP
3 KRITERIA
15 EP
1.3
Pokok Pikiran:
1. Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi ketentuan peraturan pe-
rundang-undangan yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan dan menyedi-
akan lingkungan yang aman bagi pengguna Jayanan, pengunjung, petugas, dan
masyarakat termasuk pasien dengan keterbatasan fisik diberikan akses untuk memper-
oleh pelayanan.
2. Pemenuhan akan kemudahan dan keamanan akses bagi orang dengan keterbatasan
fisik ( misalnya penyecliaan ramp, kursi roda, hand rail,dll)
3. Puskesmas perlu menyusun dan menerapkan program Manajemen Fasilitas dan Kese-
lamatan (MFK) untuk menyecliakan lingkungan yang aman bagi pengguna Jayanan,
pengunjung, petugas dan masyarakat.
1.4.1. PROGRAM MFK
1.4.1 Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya,
manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat kesehatan dan system utilisasi
Pokok Pikiran:
4. Program MFK perlu clisusun setiap tahun dan cliterapkan, yang meliputi:
a) Keselamatan dan keamanan.
Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana bangunan, halaman, prasarana,
peralatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pengguna Jayanan, pengunjung,
petugas dan masyarakat
Keamanan adalah perlindungan terhadap kehilangan, pengrusakan dan kerusakan,
atau penggunaan akses oleh mereka yang tidak berwenang.
b) Manajemen 8ahan 8erbahaya 8eracun (83) dan Limbah 83 yang meliputi:
penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya. 8ahan berbahaya
harus dikendalikan, dan limbah bahan berbahaya clibuang secara aman.
Program B3 meliputi:
1.4.1. PROGRAM MFK
Pokok Pikiran:
Program B3 meliputi:
1. Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-un-
dangan
2. pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undan-
gan
3. sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundangundangan
4. sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
5. penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
6. sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
7. Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan
8. penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundangundangan
1.4.1. PROGRAM MFK
Pokok Pikiran:
4. c) Manajemen Kedaruratan dan Bencana yaitu tanggap terhadap wabah bencana dan keadaan
kegawatdaruratan akibat bencana. Manajemen kedaruratan dan bencana direncanakan dan efektif. Pro-
gram manajemen kedaruratan dan bencana perlu clisusun dalam upaya menanggapi bila terjadi
bencana internal dan/ atau eksternal yang meliputi:
1) identifikasi jertis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjacli (HV A),
2) menentukan peran Puskesmas dalam kejadian bencana
3) strategi komunikasi jika terjadi bencana,
4) manajemen sumber daya,
5) penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
6) identifikasi peran dan tanggung jawab tiap pegawai serta manajemen konflik yang mungkin terjacli
pada saat bencana,
7) peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat yang tersedia.
Puskesmas juga perlu merencanakan dan menerapkan suatu program kesiapan menghadapi bencana
yang disimulasikan setiap tahun yang meliputi 2) sampai dengan 6) dari program manajemen bencana.
1.4.1. PROGRAM MFK
Pokok Pikiran:
4. d) Manajemen Pengamanan Kebakaran: Puskesmas wajib melindungi properti dan
penghurti dari kebakaran dan asap. Program pencegahan dan penanggulangan ke-
bakaran secara umum meliputi pencegahan terjaclinya kebakaran dengan melakukan
identifikasi area berisiko bahaya kebakaran dan ledakan, penyimpanan dan
pengelolaan bahan-bahan yang mudah terbakar, penyediaan proteksi kebakaran aktif
dan pasif. Secara khusus, program pengamanan kebakaran akan berisi:
1) frekuensi inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan sistem proteksi dan penanggulan-
gan kebakaran secara periodic sesuai peraturan yang berlaku
2) jalur evakuasi yang aman dari api, asap dan bebas hambatan.
3) proses pengujian sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran dilakukan se-
larna kurun waktu 12 bulan
4) edukasi pada staf terkait sistem proteksi dan cara evakuasi pengguna layanan
yang efektif pada situasi bencana
1.4.1. PROGRAM MFK
Pokok Pikiran:
4. e) Manajemen Alat kesehatan
Untuk mengurangi risiko, alat kesehatan dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan.
f) Manajemen Sistem utilitas meliputi sistem listrik, sistem air, sistem gas medis dan sistem pendukung lain-
nya seperti generator (Genset), serta perpipaan air. Sistem utilitas clipelihara untuk meminimalkan risiko
kegagalan pengoperasian, dan harus dipastikan terseclia 7 (tujuh) hari 24 jam
g) Pendidikan (edukasi) petugas tentang Manajemen MFK.
5. Untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat
dilakukan identifikasi dan pembuatan peta terhadap area berisiko yang meliputi poin a sampai dengan f.
6. Rencana tersebut clikaji, cliperbaharui dan clidokumentasikan yang merefleksikan keadaan-keadaan terkini
dalam lingkungan Puskesmas.
7. Untuk menjalankan program MFK maka cliperlukan tim dan atau penanggungjawab yang clitunjuk oleh
Kepala Puskesmas.
8. Program MFK perlu dievaluasi minimal per tri wulan untuk memastikan bahwa Puskesmas telah melakukan
upaya penyediaan lingkungan yang aman bagi pengguna layanan, pengunjung, petugas, dan masyarakat sesuai
dengan rencana.
1.4.1. PROGRAM MFK
SISTEM UTILISASI
DIKLAT MFK
D
PJ. MFK
Kerangka ISI Program MFK
1.Pendahuluan
2.Latar belakang
R 3.Tujuan umum dan khusus
4.Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan
• Kegiatan pokok :
a. Keselamatan dan Keamanan
b. Bahan beracun dan berbahaya
c. Disaster plan
d. Kebakaran
e. Sistim utilisasi , listrik, air dan sistim pendukung penting lainnya
f. Peralatan medis
5.Cara melaksanakan kegiatan
6.Sasaran
7.Jadwal pelaksanaan kegiatan
8.Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya --> Ketentuan Review Pro-
gram
9.Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
1 4
Dilakukan identifikasi Dilakukan pemantauan
terhadap pengunjung,
terhadap pekerjaan konstruksi
petugas dan petugas alih
daya (outsourcing) (D,O,W) ELEMEN PENILAIAN terkait keamanan dan
pencegahan penyebaran infeksi.
(D,O,W)
2
Dilakukan inspeksi fasilitas 3 Dilakukan simulasi
secara berkala meliputi terhadap kode darurat
bangunan, prasarana dan secara berkala. (D, O,W).
peralatan (D,O,W)
PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN f) Penggunaan kartu identitas seluruh staf RS dan
semua individu yang bekerja di RS, pada pasien
1.Pendahuluan RI, penunggu pasien, pengunjung (termasuk
2.Latar belakang tamu) yang memasuki area terbatas (restricted
3.Tujuan umum & khusus area) sehingga menciptakan lingkungan yang
aman
4.Kegiatan pokok & rincian kegiatan
g) Melindungi dari kejahatan perorangan,
kehilangan, kerusakan atau pengrusakan barang
a. Melakukan asesmen risiko secara komprehensif &
milik pribadi
proaktif untuk mengidentifikasi bangunan, ruangan /
h) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan
area, peralatan, perabotan & fasilitas lainnya yang
PerUU, mis: Setiap tangga ada pegangannya,
berpotensi menimbulkan cedera.
lantai tidak licin, Ruang perawatan pasien jiwa :
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara
pintu kamar menghadap keluar, shower di kamar
berkala & terdokumentasi.
R
mandi tidak boleh menggunakan selang, dll
c. Menyediakan anggaran untuk melakukan
i) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko
perbaikan
keselamatan dan keamanan seperti ruang bayi, OK,
d. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra
ruang anak, lanjut usia, pasien rentan yang tidak
construction risk assessment / PCRA) setiap ada
dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda
kontruksi, renovasi atau penghancuran bangunan /
minta bantuan bila terjadi bahaya.
demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas 5. Cara melaksanakan kegiatan
pendukung yang aman, untuk mencegah 6. Sasaran
terjadi kecelakaan dan cedera, mengurangi 7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
bahaya dan risiko serta mempertahankan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pelaporannya
pengunjung. 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
1.4.3. PENGELOLAAN B-3 DAN LIMBAH B-3
1 4
Dilaksanakan program Ada laporan, analisis, dan tindak
pengelolaan B3 dan lanjut penanganan tumpahan,
limbahnya sesuai angka satu paparan/pajanan B3 dan atau
sampai tujuh huruf b (R) ELEMEN PENILAIAN limbah B3. (D,W)
2
Pengolahan limbah B3 sesuai 3 Tersedia IPAL sesuai dengan
standar (penggunaan dan ketentuan peraturan
pemilahan, pewadahan dan perundang-undangan. (D, O)
penyimpanan/TPS B3 serta
pengolahan akhir) (D,O,W)
Program Pengelolaan B3 dan Limbah B3
meliputi:
1) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
2) Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
R 3)
4)
Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
6) Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
7) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan
8) Penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
inventArisasi
PROGRAM PENGENDALIAN
B3 & LIMBAH B3
INVENTARISASI
PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
regulasi PENGGUNAAN
PENGENDALIAN
1.4.4. Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap darurat
bencana internal dan eksternal
ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan
meliputi angka dua sampai dengan angka
2 enam huruf c pada kriteria 1.4.1. terhadap
Dilaksanakannya program 3 program kesiapan menghadapi bencana
manajemen bencana meliputi
angka satu sampai dengan angka yang telah disusun, dan dilanjutkan
tujuh huruf c pada kriteria 1.4.1. dengan debriefing setiap selesai
(D, W). simulasi. (D, W)
DISASTER DRILL
(SIMULASI DISASTER)
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA INTERNAL & EKSTERNAL
• strategi
IDENTIFIKASI RISIKO BENCANA INTERNAL &
EKSTERNAL komunikasi jika
terjadi bencana,
HAZARD VULNERABILITY ASSESSMENT • manajemen
sumber daya,
PEMBENTUKAN TIM TANGGAP/ • penyediaan
PENANGGULANGAN BENCANA pelayanan dan
alternatifnya,
PENYUSUNAN DISASTER PLAN • identifikasi peran
dan tanggung
EDUKASI & SIMULASI PENANGGULANGAN
jawab tiap
BENCANA
karyawan, dan
• manajemen
konflik yang
mungkin terjadi
pada saat
MONEV TINDAK LANJUT
bencana.
Tahapan Siklus Bencana
Situasi pasca
bencana Situasi normal
tidak bencana
Pe
m a n-
ul a h Perencanaan
ih g
Rehabilitasi an
n ce Mitigasi
Pe
na
Si
Perencanaan
ca
ap
Evakuasi
en
Kontijensi
si a
pB
ga
ga
Be
ng
nc
an
Ta
Situasi saat Situasi terdapat
a
-
Terjadi Bencana potensi Bencana
A
CAN
N
BE
PERENCANAAN MANAJEMEN BENCANA (DISASTER
PLAN) KOMPONEN PROGRAM MANAJEMEN BENCANA
V Kebijakan
1) Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari
V Latar Belakang bencana yang mungkin terjadi (HVA),
Vu
d
lne
zar
r
abi
Ha
lity
konsep
Risk
Disaster/Eksposure
KONTIJENSI
Kontijensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera
terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi
RENCANA KONTIJENSI
Rencana Kontijensi adalah uatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang
didasarkan pada situasi kontijensi atau situasi yg belum tentu terjadi .
Sebuah rencana kontijensi ada kemungkinan tidak dilakukan (diaktifkan) jika
keadaan yang diprediksi tidak terjadi
Prinsip2 Rencana Kontijensi:
Dilakukan bersama sama dengan stake holder dan multi-sektor yang terlibat.
Skenario dan tujuan disepakati.
Dilakukan secara terus terang.
Menetapkan peran dan tugas pelaku.
Menyepakati konsensus.
Dibuat untuk menghadapi keadaan darurat.
Tahapan penyusunan Rencana kontijensi
Penilaian risiko
Penentuan kejadian
Pengembangan
skenario
Kaji ulang
Penetapan
Kebijakan Strategi
Ketersediaan sumber
Proyeksi Analisa kesenjangan daya
kebutuhan
Rencana tindaklanjut
Formalisasi
Sumber:
“Pengantar Perencanaan Kontijensi” oleh
Aktivasi Bakornas PBP
SIMULASI DAN EVALUASI
TAHUNAN
Mengukur kinerja
Diprogramkan dan dilaksanakan
Seluruh komponen Pemanfaatan Sumber
Daya Minimal setahun sekali
Identifikasi area yang
Perlu perbaikan Implementasi: Program
Meningkatkan kemampuan Prosedur, Kebijakan terkait Diikuti seluruh staf dan
Staf dan karyawan menghadapi
bencana
karyawan serta Komunitas secara
luas
Melakukan Debriefing
TUJUAN
seusai simulasi
Menindak lanjuti Debriefing
hasil simulasi
KEGIATAN SIMULASI: Hasil debriefing
- Emergency Drill didokumentasikan
- Workshop
- Seminar
- dll
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1.4.5 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program pencegahan
dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi
POKOK PIKIRAN:
• Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap
terjadinya kebakaran
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun sebagai
wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran
• Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran
baik aktif mau pasif.
• Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, detektor panas, dan
detektor asap,
• Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat,
tangga darurat, tempat titik kumpul aman.
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
ELEMEN PENILAIAN
2
Dilakukan inspeksi, pengujian 3 Dilakukan simulasi dan evaluasi
dan pemeliharaan terhadap alat
deteksi dini, alarm, jalur tahunan terhadap program
evakuasi, serta keberfungsian pengamanan kebakaran. (D, W)
alat pemadam api. (D, O, W)
.
IDENTIFIKASI RISIKO KEBAKARAN
INSPEKSI, PENGUJIAN,
PEMELIHARAAN
SISTEM PROTEKSI 7
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SK Larangan merokok
JALUR EVAKUASI
LARANGAN MEROKOK
PROGRAM PENGAMANAN KEBAKARAN
Menyusun rencana dan penjadwalan kegiatan :
• Menentukan lokasi yang berpotensi HAZARD kebakaran
Identifikasi risiko terhadap terjadinya kebakaran • Menganalisa kemungkin yg meningkatkan VULNAREBILITY
• Menentukan tingkat RISK kebakaran gunakan HVA Tool
APAR
Smoke Detector dengan Alarm
POKOK PIKIRAN
Program manajemen peralatan kesehatan ditujukan untuk:
a. memastikan bahwa semua alat kesehatan tersedia dan dilakukan kegiatan
pemeliharaan dan kalibrasi secara berkala agar semua peralatan Kesehatan
berfungsi dengan baik
b. memastikan bahwa individu yang melakukan pengelolaan alat kesehatan
memiliki kualifikasi yang sesuai dan kompeten.
c. memastikan operator yang mengoperasikan peralatan kesehatan tertentu
telah terlatih sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
• Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) oleh
Puskesmas dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana,
prasarana, dan alat kesehatan.
•
1.4.6. PROGRAM JAMINAN KETERSEDIAAN ALAT KESEHATAN
1.4.6 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan
semua peralatan kesehatan berfungsi dan mencegah terjadinya
ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi.
POKOK PIKIRAN
Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harus diinput dalam
ASPAK dan divalidasi untuk menjamin kebenarannya
Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat
kesehatan harus tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat
diperlukan. Program yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan
kalibrasi secara berkala, sesuai dengan panduan produk tiap alat kesehatan.
Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas meliputi : kondisi alat,
ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat
1.4.6. PROGRAM JAMINAN KETERSEDIAAN ALAT KESEHATAN
1.4.6
1
Dilakukan inventarisasi alat 3 Dilakukan pelatihan bagi
kesehatan sesuai dengan ELEMEN PENILAIAN
staf agar kompeten untuk
ASPAK. (R) mengoperasikan
peralatan tertentu (D, W)
4
2
Dilakukan inspeksi dan pengujian
Dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi terhadap alat
terhadap alat kesehatan secara
kesehatan secara periodik
periodik
(D,O,W)
(D, 0, W)
1.4.6.1.
R
S PA K
A
1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semu sistem utilitas berfungsi dan mencegah
terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
POKOK PIKIRAN
Sistem utilitas meliputi air, Jistrik, gas medis dan sistem
Penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan
lainnya.
• Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pengguna layanan,
dibutuhkan ketersediaan Jistrik, air dan gas medis, serta
prasarana lain, seperti Genset, panel Jistrik, perpipaan air,
ventilasi, sistem jaringan dan teknologi informasi, sistem deteksi
dini kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan Puskesmas.
Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk
menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang
kegiatan pelayanan Puskesmas.
• Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.
• Sumber air dan listrik cadangan perlu clisediakan untuk pengganti
jika terjadi kegagalan air dan / atau listrik
1.4.7. PROGRAM KETERSEDIAAN UTILITAS
1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semu sistem utilitas berfungsi dan mencegah
terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
POKOK PIKIRAN
Penggunaan gas meclik dan vakum medik di fasiltas pelayanan
kesehatan dilakukan melalui :
a. Sistem instalasi gas meclik dan vakum meclik
b. Tabung gas medik
c. Oksigen kon setrator portable
d. Alat vakum medik portable
• Puskesmas harus menyecliakan cadangan sumber air, listrik dan
gas medis selama 7 hari 24 jam sesuai kebutuhan.
• Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset,
perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk
menjaga ketersediaannya dalam mendukung kegiatan pelayanan
• prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji
kualitas air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1.4.7. PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
ELEMEN PENILAIAN
03
Sumber air, listrik dan gas medik tersedia
selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di
Puskesmas. (D,O)
Ketersediaan listrik, air, gas
medis
Identifikasi & Ketersediaan
sistem utilitas kunci yang lain
implementasi
SISTEM PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA
1.4.8 Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK)bagi petugas
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan
keterampilan dalam pelaksanaan Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan (MFK) perlu dilakukan pendidikan petugas agar
dapat menjalankan peran mereka dalam menyediakan lingkungan
yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat.
• Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in house
training/workshop/lokakarya.
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam
rencana program pendidikan manajamen fasilitas dan keselamatan
1.4.8. DIKLAT MFK
1
Ada rencana program 3
pendidikan Manajemen Fasilitas ELEMEN PENILAIAN
Dilakukan evaluasi dan tindak
dan Keselamatan bagi petugas. lanjut perbaikan dalam
(R) pelaksanaan program
Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan bagi petugas.
(D,W)
2
Dilaksanakan program pendidikan
Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan bagi petugas sesuai
rencana. (D,W)
SOSIALISASI
PROGRAM MFK
DIKLAT TERKAIT
MFK (lihat 6 program)