PENDAHULUAN
1
2
dan untuk menetapkan protokol demi keserasian antara pemancar dan penerima
(Dirjen SDPPI. 2014).
Gangguan spektrum frekuensi radio merupakan gangguan akibat energy
yang tidak dikehendaki yang disebabkan oleh satu atau kombinasi emisi-emisi,
radiasi-radiasi atau induksi-induksi dengan kata lain adanya frekuensi yang
tumpang tindih antara pemakai satu dan yang lain terhadap penerimaan dalam
sistem komunikasi radio yang ditunjukan dengan adanya suatu penurunan mutu,
salah pengertian atau hilangnya informasi yang dapat diperoleh kembali bila
energi yang tidak dikehendaki tersebut dihilangkan. Pemakaian kanal frekuensi
oleh pengguna untuk wilayah Indonesia diatur oleh direktorat sumber daya
perangkat pos dan informatika dan dipantau oleh Balai Monitor Spektrum
Frekuensi Radio. Pemantauan dilakukan dengan menggunakan stasiun tetap
maupun stasiun bergerak (Dirjen SDPPI. 2014)
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud ingin membahas mengenai
penanganan salah satu gangguan spektrum frekuensi radio yang dapat memberi
informasi mengenai penyebab gangguan spektrum frekuensi radio tersebut yang
berjudul “ Mekanisme Penanganan Gangguan Frekuensi Radio Penerbangan
Pada Frekuensi 122.2 MHz di Wilayah Kota Pagar Alam”.
1.4.2 Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan laporan kerja praktek ini antara lain :
1. Mengetahui mekanisme penanganan gangguan frekuensi radio yang
dilakukan oleh Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio.
2. Menertibkan pengguna frekuensi agar tidak terjadi tumpang tindih di
dalam frekuensi.
3. Membersihkan frekuensi yang menjadi pengganggu frekuensi radio
penerbangan di wilayah perbatasan Pagaralam dan Bengkulu.
4
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis membahas latar belakang, tujuan dan manfaat,
perumusan masalah, pembatasan masalah, pelaksanaan kerja praktek,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
5
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan penjelasan tentang apa yang akan dibahas
berkaitan dengan judul laporan dan hasil yang didapat dari kerja
praktek.