PENYAKIT ULAT
SUTERA
Andi Sadapotto
b. Septicemia
- agen penyebab : penetrasi dan multiplikasi berbagai macam bakteri
dalam haemolymph yg menyebabkan septicemia.
- Jenis bakteri : bacilli, streptococci, staphylococci. Infeksi melalui luka di
kulit
- Gejala : - larva mengeluarkan cairan
- tubuh mengecil sewaktu mati
- pengendalian : - ulat yg terinfeksi dipisahkan dan dibakar
atau ditanam
- desinfeksi ruangan dan alat pemeliharaan setelah
usai pemeliharaan dg larutan formalin 2%
c. Sotto
-patogen dan infeksi : Bacillus thuringiensis var sotto
- gejala : - hilang nafsu makan
- melempem
- kulit kehilangan tekanan dan diare
- sembelit
- pengendalian : - ulat yang terinfeksi dipisahkan
- ruangan pemeliharaan dan peralatan didisinfeksi
3. Virus
a. Grasserie
- agen penyebab : Borrelina
- gejala : - selera makan menurun, dan
tekanan kulit hilang
- 5 -7 hari setelah infeksi, tubuh
membengkak, kulit menjadi mengkilat
- larva menjadi tdk pernah istirahat dan
tidak sabar, warna berubah menjadi kuning terang
- pengendalian : - pemeliharaan yg bersih
- hindari daun yg tdk cocok
- ventilasi dan ruang yg cukup
b. Cytoplasmic polyedrosis
- agen penyebab : virus Smithia
- gejala : - kehilangan selera makan dan perkembangannya terlambat
dibanding yg lain
- besar kepala tdk proporsional
- duburnya menonjol keluar
- pengendalian : - kebersihan dijaga
- disinfeksi setelah pemeliharaan
4. Cendawan
a. Muscardine putih
- penyebab : Beauveria bassiana
- gejala : - kehilangan selera makan dan tdk aktif
- diare dan memuntahkan cairan
- setelah mati tubuh ulat diselubungi micelium putih seperti mumi
- pengendalian : - mencampur formalin 0.4-0.8% dg sekam padi dg rasio
1:10 dan menyebarkan di rak pemeliharaan tiap dua hari
b. Muscardine hijau
- penyebab : Metarrhizium anisoplae
- gejala : sama dg diatas, muminya berwarna hijau
- pengendalian : sda
c. Muscardine kuning
d. - Penyebab : Isaria farinosa
e. - gejala : sda terbentuk mumi kuning
f. - pengendalian : sda
g. Aspergillus
- penyebab : Aspergillus sp
- gejala : menyerang ulat kecil