I. Pendahuluan
Pemuaian
merupakan
peristiwa
berubahnya ukuran suatu zat ketika
mengalami perubahan suhu. Pada air terjadi
sebuah penyimpangan pada teori pemuaian di
atas, dimana pada suhu 0-4 oC justru air
bertambah volumenya ketika suhunya
diturunkan dan berkurang volumenya ketika
suhunya dinaikkan.
II. Teori Dasar
Pemuaian
Dalam kesetimbangan termal dikenal
istilah pemuaian termal. Kebanyakan benda
memuai bila dipanaskan dan menyusut bila
didinginkan. Tapi, besarnya pemuain dan
penyusutan bervariasi, tergantung pada
materialnya.
Pada
umumnya
jika
temperaturnya naik maka jarak rata-rata antar
atom-atom naik, sehingga keseluruhan
mengalami pemuaian. Perubahan ukuran pada
dimensi linier seperti panjang, lebar, tebal
disebut sebagai muai linier . Jika panjangnya
dimensi linier adalah l, maka perubahan
panjangnya, yang berasal dari suatu
perubahan temperatur
, adalah
.
Jika
cukup kecil, maka perubahan
panjang adalah sebanding dengan perubahan
temperatur
dan sebanding dengan
panjang semula l. Maka dapat dituliskan :
Anomali Air
Anomali Air adalah sifat pemuaian air
yang tidak teratur, yaitu diatas suhu 4 C air
memuai jika dipanaskan seperti dengan zatzat lainnya, tetepi diantara 0 C dan 4 C air
justru menyusut jika di panaskan. Zat lain
yang memiliki sifat Anomali Air adalah
Prafin dan bismuth. Akibat Anamoli Air,
maka air memiliki volume paling kecil pada
suhu 4 C atau massa jenis paling besar pada
suhu 4 C.[1]
III.Percobaan
3.1. Penurunan Temperatur
Setelah menyiapkan dan memasang
seluruh alat praktikum, yaitu tabung perga
yang dimasukkan pada kotak pendingin, pada
percobaan ini dinyalakan pengaduk magnetik
dan mulai dihitung nilai tinggi permukaan air
dari suhu 15,8 C sampai 2,8 C dengan
setiap penurunan suhu 0.2 C.