Anda di halaman 1dari 5

PEMUAIAN ZAT CAIR DAN ANOMALI AIR

M. Abduh Bani S. (140310140067)


Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran
10 Desember 2015
Asisten : Syifa Sagita R
Abstrak
Seperti yang kita ketahui, hampir setiap zat akan mengembang bila dipanaskan dan akan menyusut bila
didinginkan. Perubahan ukuran zat tersebut sebanding dengan besar perubahan temperatur yang dialaminya. Begitu pula
yang terjadi pada air, ketika dipanaskan air akan mengalami pemuaian. Namun, pada titik suhu tertentu justru air
mengalami penyusutan ketika dipanaskan, hal ini yang akan diamati pada praktikum kali ini, yaitu anomali air. Melalui
praktikum kali ini digunakan es balok sebagai penurun suhu dan cara menaikkan suhunya dengan cara mengambil es
tersebut dalam wadah yang sudah ditempatkan objek air yang akan diamati. Setiap penaikan/penurunan suhu 0,2 oC
dicatat nilai tinggi permukaan airnya.
(Kata kunci : air, pemuaian, suhu, anomali air)

I. Pendahuluan
Pemuaian
merupakan
peristiwa
berubahnya ukuran suatu zat ketika
mengalami perubahan suhu. Pada air terjadi
sebuah penyimpangan pada teori pemuaian di
atas, dimana pada suhu 0-4 oC justru air
bertambah volumenya ketika suhunya
diturunkan dan berkurang volumenya ketika
suhunya dinaikkan.
II. Teori Dasar
Pemuaian
Dalam kesetimbangan termal dikenal
istilah pemuaian termal. Kebanyakan benda
memuai bila dipanaskan dan menyusut bila
didinginkan. Tapi, besarnya pemuain dan
penyusutan bervariasi, tergantung pada
materialnya.
Pada
umumnya
jika
temperaturnya naik maka jarak rata-rata antar
atom-atom naik, sehingga keseluruhan
mengalami pemuaian. Perubahan ukuran pada
dimensi linier seperti panjang, lebar, tebal
disebut sebagai muai linier . Jika panjangnya
dimensi linier adalah l, maka perubahan
panjangnya, yang berasal dari suatu
perubahan temperatur
, adalah
.
Jika
cukup kecil, maka perubahan
panjang adalah sebanding dengan perubahan
temperatur
dan sebanding dengan
panjang semula l. Maka dapat dituliskan :

dan untuk volume :


Dimana
dengan

adalah koefisien muai volume


.[2]

Anomali Air
Anomali Air adalah sifat pemuaian air
yang tidak teratur, yaitu diatas suhu 4 C air
memuai jika dipanaskan seperti dengan zatzat lainnya, tetepi diantara 0 C dan 4 C air
justru menyusut jika di panaskan. Zat lain
yang memiliki sifat Anomali Air adalah
Prafin dan bismuth. Akibat Anamoli Air,
maka air memiliki volume paling kecil pada
suhu 4 C atau massa jenis paling besar pada
suhu 4 C.[1]

III.Percobaan
3.1. Penurunan Temperatur
Setelah menyiapkan dan memasang
seluruh alat praktikum, yaitu tabung perga
yang dimasukkan pada kotak pendingin, pada
percobaan ini dinyalakan pengaduk magnetik
dan mulai dihitung nilai tinggi permukaan air
dari suhu 15,8 C sampai 2,8 C dengan
setiap penurunan suhu 0.2 C.

3.2. Penaikkan Temperatur


Dengan komponen yang sama, kotak
pendingin (es batu) diambil dari kotak,
sehingga air mengalami penaikkan suhu dan
kembali dicatat nilai permukaan air dari 2,8
C sampai 15,8 C setiap penambahan 0,2 C.

4.2. Penaikan Temperatur

IV. Data dan Analisis


4.1. Penurunan Temperatur

4.3. Grafik Perubahan Volume Air Terhadap


Suhu

Sehingga berubah seiring berubahnya suhu.


V. Simpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan :
1. Volume zat cair dapat ditentukan
dengan berbagai cara, salah satunya
dengan menghubungkannya dengan
teori pemuaian dimana :
4.4. Analisa
Praktikum kali ini adalah mengamati
perubahan ukuran air ketika suhunya
dipanaskan dan didinginkan. Berdasarkan
data hasil praktikum didapatkan nilai tinggi
permukaan air yang selalu berkurang setiap
penurunan suhu (mengalami penyusutan) dari
suhu 15,8 C sampai dengan titik suhu 5,6
C. Hal ini sesuai dengan teori pemuaian
volume zat dimana :
Namun hal yang berbeda justru diperlihatkan
dari suhu 5,6 C hingga 2,8 C, air justru
tidak mengalami penurunan volume (tetap)
dan sekali-kali mengalami penambahan
volume. Hal ini berhubungan dengan sifat air
yang memiliki anomali pada proses
pemuaian.
Hal yang sama juga terjadi pada
proses penaikan volume , dimana air justru
mengalami penurunan volume pada suhu 2,8
C hingga 3,0 C. Untuk selebihnya air
mengalami penaikkan sesuai dengan teori
pemuaian di atas. Proses penaikan dan
penurunan volume serta grafik anomali air
bisa dilihat dalam grafik yang terbentuk
antara volume dan suhu di atas. Adapun
menurut teori anomali terjadi pada 0-4 C
dan berbeda dengan hasil percobaan
diperkirakan karena kondisi termometer yang
sudah rusak sehingga suhu yang terukur tidak
konstan
penurunan/penaikannya
dengan
akurat.
Melalui pengolahan data , didapatkan
juga nilai massa air, yang mana nilai massa
ini juga cenderung bertambah ketika nilai
suhu bertambah yang otomatis volume ikut
bertambah berdasarkan teori pemuaian zat,
namun pada suhu yang mengalami anomali
justru mengalami hal yang sebaliknya karena
volume air justru berkurang. Adapun didapat
nilai massa dari :
dimana

dan melalui massa jenis serta massa


benda yang diukur :
2. Anomali
air
merupakan
sifat
menyimpang yang dimiliki air pada
suhu tertentu dan peristiwa pemuaian
berbalik di sini. Pada percobaan kali
ini didapat titik anomali air pada suhu
5,6 C hingga 2,8 C untuk
penurunan suhu dan 2,8 C hingga
3,0 C untuk penaikan suhu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Andreas, Yuri . 2010. Anomali
Air[ONLINE](http://slideplayer.info/slide
/2029387/, diakses 28 November 2015)
2. Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai