Metode Numerik Kaidah Segi Empat
Metode Numerik Kaidah Segi Empat
DISUSUN OLEH :
Nama
: 1.
2.
Prodi
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2015/2016
KAIDAH SEGIEMPAT
Pandang sebuah pias berbentuk empat persegi panjang dari
x=x 0 sampai
x=x 1
f ( x ) dx h f ( x 0 )
x0
(tinggi pias=f ( x 1 ) )
Atau
x1
f ( x ) dx h f ( x1 )
x0
jadi :
x1
f ( x ) dx h f ( x 0 )
x0
x1
f ( x ) dx h f ( x1 )
x0
___________________ +
x1
2 f ( x ) dx h [ f ( x 0 ) + f ( x1 ) ]
x0
Bagi setiap ruas persamaan hasil penjumlahan di atas dengan 2, untuk menghasilkan :
x1
f ( x ) dx 2 [ f ( x 0 ) + f ( x 1 ) ]
x0
Persamaan diatas ini dinamakan kaidah segiempat. Kaidah segiempat untuk satu pias
dapat kita perluas untuk menghitung
b
I = f ( x ) dx
a
yang dalam hal ini, I sama dengan luas daerah integrasi dalam selang
[ a , b ] . Luas
[ a , b]
[ x 0 , x 1 ] , [ x 1 , x 2 ] , [ x 2 , x 3 ] , ... ,
dan pias
[ x n 1 , x n ]
menjadi
buah pias
_________________________________________________ +
b
2 f ( x ) dx hf ( x0 ) + 2hf ( x 1 ) +2 hf ( x2 ) + +2 hf ( x n 1) + hf ( xn )
a
f ( x ) dx h2 f ( x 0 ) +h f ( x 1 ) +h f ( x 2 ) ++ h f ( x n 1 ) + h2 f ( x n)
a
f 0+ 2 f 1 + f n
i =1
h
h
f ( x ) dx ( f 0 +2 f 1 +2 f 2 ++ 2 f n 1 + f n )=
2
2
b
x
f ( r ) , r=0,1,2, , n
dengan f r=
K.Akhir
}
var
h, x, sigma:real;
r : integer;
begin
h:=(b-a)/n;
{lebar pias}
x:=a;
I:=f(a) + f(b);
sigma:=0;
for r:=1 to n-1 do
begin
x:=x+h;
sigma:=sigma + 2*f(x);
end;
I:=(I+sigma)*h/2; {nilai integrasi numerik)
End;
f (x)
daerah yang dihitung sebagai hampiran nilai integrasi adalah daerah dibawah kurva
polinom derajat 3 tersebut parabola (Gambar 6.11). Untuk membentuk polinom interpolasi
derajat
3,
dibutuhkan
biuah
titik
data,
misalkan
titik-titik
tersebut
( 0, f ( 0 ) ) , ( h , f ( h ) ) , ( 2 h , f ( 2 h ) ) , dan ( 3 h , f ( 3 h ) ) . .
Dengan cara penurunan yang sama seperti kaidah Simpson 1/3, diperoleh
3h
f ( x ) dx 38h ( f 0 +3 f 1+3 f 2 +f 3 )
0
3 h 5 (iv )
h f 0 ( t ) ,0< t<3 h
8
Jadi kaidah simpson 3/8 ditambah dengan galatnya dapat di nyatakan sebagai
3h
f ( x ) dx 38h ( f 0 +3 f 1+3 f 2 +f 3 ) + O ( h 5 )
0
f ( x ) dx
a
3h
f +3
8 0
n 1
i=1
i 3,6,9
n 3
f i+ 2
i=3,6,9,
f i +f n
Namun penggunaan kaidah simpson 3/8 mensyaratkan jumlah upaselang (n) harus
kelipatan tiga
Galat kaidah 3/8 simpson gabungan adalah
4
Etot =
( b a ) h ( iv )
f ( t ) , a< t <b
80
Etot =O ( h 4 )
Jadi, kaidah Simpson 3/8 ditambah dengan galatnya dapat dinyatakan sebagai
b
f ( x ) dx
a
3h
f +3
8 0
n 1
i=1
i 3,6,9
n 3
f i+ 2
i=3,6,9,
4
f i +f n +O ( h )
kaidah Simpson 3/8 memiliki orde galat yang sama dengan orde galat kaidah Simpson 1/3.
Namun dalam praktek, kaidah Simpson 1/3 biasanya lebih disukai dari pada kaidah
Simpson 3/8, karena dengan tiga titik (Simpson 1/3) sudah diperoleh orde ketelitian yang
sma dengan
4 titik (Simpson 3/8). Tapi, untuk n kelipatan tiga, kita hanya dapat
f ( x ) dx= h [ w0 f 0+ w1 f 1 +w 2 f 2 ++ wn f N ] + E
a
K.Akhir
}
var
h,x,sigma:real;
r:integer;
begin
h:=(b-a)/n;
x:=a;
I:=f(a)+f(b); {Awal selang integrasi}.
Sigma:=0;
for r:=1 to n-1 do
begin
x:=x+h;
if r mod 3 = 0 then {r=3, 6, 9, ..., n-3}
sigma:=sigma + 2*( f x
else
Sigma:=sigma+ 3*f(x);
end;