BLOK V
BIOLOGI MOLEKULER
GENETIKA MOLEKULER DAN KELAINANNYA PADA MANUSIA
OLEH
NAILLA FARIQ ALFIANI
J500080003
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proyek genom manusia, sebuah upaya untuk membuat bagan dari peta kasar
genom manusia, selesai dan berbagai detail dari "informasi genetik", yang
menyoroti betapa unggulnya makhluk hidup penciptaan Tuhan, telah terungkap
bagi manusia. Kini, setiap orang yang memikirkan hasil dari proyek ini dan
mengetahui bahwa sebuah sel manusia mengandung informasi yang mencukupi
untuk disimpan ribuan halaman ensiklopedia, dapat memahami betapa ini
merupakan keajaiban besar penciptaan (Harun Yahya, 2005).
Berkembangnya proyek genom manusia merupakan tonggak bersejarah dalam
studi tentang penyakit manusia. Terungkapnya arsitektur genetik, menjanjikan
terbukanya rahasia tentang penyakit genetika, karena pada akhirnya semua
penyakit melibatkan perubahan struktur atau ekspresi gen, salah satu penyakit
yang disebabkan oleh kelainan gen adalah Sindrom Turner (Kumar et al, 2007).
Berdasarkan pentingnya pengaruh genetika dalam kehidapan, penyusun ingin
membahasnya dalam cakupan laporan tutorial yang berjudul Genetika Molekuler
dan Kelainannya Pada Manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka penyusun
dapat merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa saja yang berperan dalam informasi genetik di dalam tubuh manusia?
2. Bagaimana ciri-ciri, struktur dan fungsi bahan-bahan yang berperan dalam
informasi genetik
3. Apakah yang menyebabkan kelainan genetika?
4. Apakah yang dimaksud dengan Sindrom Turner?
C. TUJUAN
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk:
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Genetika
Genetika adalah ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai
prolematika manusia, seperti kesehatannya, cacat lahirnya jasmani maupun
mental, pewarisan ciri-ciri dan kelainan bawaan, bahkan samapai merekayasanya
(Bambang Setyohadi et al, 2006).
2. Gen
Gen merupakan substansi hereditas yang mempunyai fungsi mengatur
perkembangan dan metabolisme individu, serta menyampaikan informasi genetik
kepada generasi berikutnya (Suryo, 2001).
Gen terdiri dari bahan kimia yang memiliki struktur sangat rumit, yang
dikenal dengan DNA (Deoxyribonukleic Acid) yang akan memberikan arah pada
pembentukan zat kimia lainnya, yaitu protein, salah satu dari protein ini adalah
protein structural yang ada dalam darah, otot, jaringan tubuh, alat tubuh, dan
struktur badan lainnya. Bentuk kedua dari protein ini adalah Enzim yang bertugas
mengendalikan reaksi kimia fisika di dalam tubuh (pengadaan dan penyiapan
tenaga, peleburan makanan, dan waktu yang diperlukan untuk perkembangan)
(Rebecca Harmsen dan Betty B. Gallucci, 2005).
Gen dari ciri dan fungsi yang tertentu terletak pada tempat yang tertentu yang
dinamakan loci (locus) pada kromosom tertentu pula. Sewaktu sperma dan ovum
bergabung zigot akan menerima satu gen dari masing-masing lokus kromosom
dari masing-masing orang tua. Bila gen-gen yang diterima oleh zigot pada lokus
tertentu ternyata ada perintah yang saling berlawanan, kemungkinannya ialah
salah satunya akan menguasai sepenuhnya atau hanya sebagian atau kedua unsure
yang saling berlawanan itu akan membentuk satu hasil yang tertentu (Rebecca
Harmsen dan Betty B. Gallucci, 2005).
3. Kromosom
2.
3.
4.
a. Autosom yaitu kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis
kelamin berjumlah 44 buah/22 pasang.
b. Genosom yaitu kromosom seks sepasang kromosom yang menentukan jenis
kelamin, dibedakan menjadi kromosom X dan kromosom Y.
(a) Struktur ulir rangkap (tangga berpilin) (b) susunan pasangan basa DNA (c)
Struktur DNA jika tidak mengulir (berpilin) (Harper et al, 1999).
5. RNA (Ribonucleid Acid)
Asam ribonukleat (RNA) merupakan polimer ribonukleotida purin dan
pirimidin yang dihubungkan menjadi satu lewat jembatan 3,5-fosfodiester yang
analog dengan yang terdapat dalam DNA, yang membedakan RNA dengan DNA
adalah (Harper et al, 1999):
a. dalam RNA, moietas gula tempat melekatnya
fosfat dan basa purin serta pirimidin adalah
ribosa.
6. Kelainan Genetika
Kelainan genetik diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu penyakit gen
tunggal yang diwariskan secara mendelian (polidaktil, kemampuan mengecap
PTC, thalasemia, Dentinogenesis imperfecta (gigi opalesen), Retinal aplasia,
Katarak, Daun telinga yang bebas), penyakit multifaktor (alkoholisme, penyakit
alzheimer, semua jenis kanker, bibir dan langit-langit sumbing, PJK, DM tipe I
dan II, hipertensi,migrain, neural tube defect, obesitas, osteoporosis, parkinson,
skizofrenia), dan kelainan kromosom (trisomi 13 (sindroma patau), trisomi 18
(sindroma Edward) dan trisomi 21 (sindroma Down)) (Rebecca Harmsen dan Betty
B. Gallucci, 2005).
Ada 2 jenis kelainan kromosom, yaitu (Suryo, 2001):
penyakit-penyakit
genetik
seperti
ultrasonografi,
amniosentesis,
pengambilan sampel vilus korion (Rebecca Harmsen dan Betty B. Gallucci, 2005).
Sindrom Turner adalah sejenis penyakit genetik yang dinamai oleh seorang
pakar endokrinologis dari Amerika Serikat yaitu Henry Turner dalam satu
association for the Study of Internal Secretions pada tahun 1938. Beliau
merupakan dekan bagi University of Oklahoma College. Di Eropa, Sindrom
(Henry Turner) Turner juga dikenali sebagai sindrom Ullrich-Turner. Laporan Sindrom Turner ini
merupakan laporan pertama yang diterbitkan mengenai wanita yang mempunyai
45,X karyotaip pada tahun 1959 oleh Dr. Charles Ford dan rakan-rakannya di
Harwell, Oxfordshire dan Hospital Guy di London. Mereka menamakan sindrom
ini selepas menjumpai tanda-tanda sindrom Turner pada seorang gadis yang
berusia 14-tahun (Kementrian Kesehatan Malaysia, --).
2. Pengertian
Sindrom Turner, yang ditandai dengan hipogonadisme primer pada fenotipe
perempuan, terjadi akibat monosomi parsial atau total lengan pendek kromosom
X. Sindrom Turner ini berlaku sekira-kiranya 1 dari setiap 3.000 kelahiran bayi
perempuan. Wanita yang mewarisi Sindrom Turner, hanya memiliki satu Xkromosom sehingga jumlah kromosomnya 45, X0. (Rebecca Harmsen dan Betty
B. Gallucci, 2005).
3. Simptom
Berikut adalah antara simptom yang biasa dijumpai dalam Sindrom Turner:
Rendah
Aorta Coarctation
3. Penatalaksanaan
Sindrom Turner adalah penyakit genetik yang melibatkan khromosom,. Yang
sukar disembuhkan sehingga perawatan yang dilakukan adalah mengurangi
simptomnya yaitu sebagai berikut :
Hormon
pertumbuhan,
dapat
meningkat
pertumbuhan
dan
Penggantian Estrogen juga penting bagi mengekalkan tisu dan tulang yang
baik.
10
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Genetika adalah ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai
B. Saran
Dari pemahaman pembuatan laporan ini penyusun dapat menyarankan agar :
Untuk para ibu sebaiknya tidak hamil pada usia lanjut (di atas 34 tahun), lakukan
pemeriksaan secara rutin untuk kehamilan, selain itu hindari terkena radiasi sinar
UV yang dapat merusak kromosom, jangan terlalu memaksakan diri untuk
melakukan pekerjaan, jika tersa capai segeralah beristirahat dan jangan minum
minuman keras (alkohol).
11
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Pendidikan Kesehatan Kementrian Malaysia. ---. Sindroma Turner.
http://search.moh.gov.my/i/isummary?i=http%3A%2F
%2Fwww.infosihat.gov.my%2Fpenyakit%2FKanak-kanak%2FImej
%2520Kanak-kanak
%2FPenyakitTemplate_clip_image001_0018.jpg&o=http%3A%2F
%2Fwww.infosihat.gov.my%2Fpenyakit%2FKanak-kanak
%2FMasalahPembesarankanak.php&h=www.infosihat.gov.my&s=7k
(17
Maret 2009)
Harper et al. 1999. Biokimia Harper. Edisi 24. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, pp. 367-403
Kumar et al. 2007. Patologi. Edisi 7. Volume I. Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, pp. 238-97
Rebecca Harmsen dan Betty B. Gallucci. 2005. Patofisiologi. Edisi 6. Volume I.
Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp. 9-40
Rukmono et al. 1973. Patologi. Edisi I. Jakarta,
12