Anda di halaman 1dari 2

GENETIKA MIKROORGANISME, SEBUAH ELEMEN

DASAR PENYUSUN
KEHIDUPAN MIKROORGANISME
Ilmu genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan (heredity) atau konstansi
dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk karakter
organisme. Unit keturunan disebut gen,adalah suatu segmen DNA yang nukleotidanya
membawa informasi karakter biokimia atau fisiologis tertentu. Pendekatan tradisional pada
genetika telah mengidentifikasikan gen sebagai dasar kontribusi karakter fenotip atau karakte
dari keseluruhan stuktural dan fisiologis dari suatu sel atau organisme, karakter fenotip
seperti warna mata pada manusia atau resistensi terhadap antibiotik pada bakteri, pada
umumnya di amati pada tingkat organisme. Dasar kimia untuk variasi daam fenotip, atau
perubahan urutan DNA dalam suatu gen atau dalam organisasi gen.(Jawets, 2001).

Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh seorang ahli botani bangsa
Austria, Gregor Mendel pada tanaman kacang polongnya. Pada tahun 1860-an ia
menyilangkan galur-galur kacang polong dan mempelajari akibat-akibatnya. Hasilnya antara
lain terjadi perubahan-perubahan pada warna,bentuk, ukuran, dan siat-sifat lain dari kacang
polong tersebut.penelitian inilah ia mengembangkan hukum-hukum dasar kebakaan. Hukum
kebakaan berlaku umum bagi semua bentuk kehidupan. Hukum-hukum mendel berlaku
manusia dan juga organisme percobaan dahulu amat populer dalam genetika, yakni lalat buah
Drosophila. Namun sekarang, percobaan-percobaan ilmu kebakaan dengan menggunakan
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini di pilih karena paling mudah di pelajari pada taraf
molekuler sehingga merupakan organisme pilihan bagi banyak ahli genetika. Hal ini
membantu perkembangan bidang genetika mikroba. Jasad renik yang di pelajari dalam
bidang genetika mikroba meliputi bakteri, khamir, kapang, dan virus (Waluyo, 2005).

Genetika mikrobia telah mengungkapkan bahwa gen terdiri dari DNA, suatu
pengamatan yang melekat dasar bagi biologi molekuler. Penemuan selanjutnya dari bakteri
telahmengungkapkan adanya restriction enzymes (enzim restriksi) yang memotong DNA
pada tempat spesifik, menghasilkan fragmen potongan DNA. Plasmida diidentifikasikan
sebagai elemen genetika kecil yang mampu melakukan replikasi diri pada bakteri dan ragi.
Pengenalan dari sebuah fragmen potongan DNA kedalam suatu plasmid memungkinkan
fragmen di perbanyak (teramplifikasi). Amplifikasi regio DNA spesifik dapat di capai oleh
enzim bakteri menggunakan polymerase chain reaction (PCR) atau metode amplifikasi
nukleotida berdasar enzim yang lain (misalnya amplifikasi berdasar transkripsi). DNA yang
di masukkan kedalam plasmid dapat di kontrol oleh promoter ekspresi pada bakteri yang
mengamati protein, di ekspresi pada tingkat tinggi. Genetika bakteri mendasari
perkembangan rekayasa genetika, suatu teknologi yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan di bidang kedokteran.(Jewetz, 2001).

Struktur DNA dan RNA

Informasi genetika disimpan sebagai suatu urutan basa pada DNA. Pada RNA bakteriofaga
(contohnyaQβ MS2) dan beberapa virus RNA (contohnya virus influenza, dan reovirus),
informasi genetika disimpan sebagai urutan basa dalam RNA. Kebanyakan molekul DNA
adalah rantai ganda, dengan basa-basa komplementer (A-T; G-C) berpasangan menggunakan
ikatan hydrogen pada pusat molekul. Sifat komplementer dari basa memungkinkan satu rantai
(rantai cetakan, template) menyediakan informasi untuk salinan atau ekpresi informasi pada
suatu rantai yang lain (rantai penyandi). Pasangan-pasangan basa tersusun dalam bagian pusat
double helix DNA dan menentukan informasi genetiknya. Setiap empat basa diikatkan pada
phosphor-2-deoxyribose membentuk suatu nukleotida. Muatan negetif phosphodiester
backbone dari DNA berhadapan dengan pelarut, dan muatan ini tersusun sepanjang struktur
linear dari molekul. Panjang molekul DNA pada umumnya tersusun dalam ribuan pasang
DNA ribuan pasang basa, atau kilobase pavis (kbp). Suatu virus kecil dapat mengandung satu
molekul DNA tunggal yang terdiri dari lima kbp, sedangkan kromosom Eshericia coli adalah
4639 kbp. Setiap pasangan basa dipisahkan dari urutan sebelumnya sekitar 0,34 nm, atau 3,4
X 10-7 nm, sehingga panjang keseluruhan kromosom E.coli diperkirakan I nm. Oleh karena
keseluruhan dimensi sel bakteri diperkirakan 1000 kali lebih kecil dari pada panjangnya
tersebut sehingga terbentuk lipatan yang melipat lagi atau supercoiling, menyusun struktur
fisik dari molekul in vivo.

RNA pada umumnya dalam bentuk rantai tunggal. Basa uracil (U) pada RNA membantu
fungsi hibridisasi, sedangkan thymine (T) pada DNA, sehingga basa-basa komplementer yang
menentukan struktur RNA adalah A-U dan C-G. keseluruhan struktur dari molekul RNA
rantai tunggal di tentukan oleh hibridisasi di antara urutan basa yang membentuk lipatan
(loops), membentuk struktur utuh yang mampu mengekspresikan informasi genetik yang
terkandung dalam DNA.

Beberapa molekul RNA memiliki fungsi enzim (ribozymes). Fungsi utama RNA adalah
komunikasi dari susunan gen DNA ke ribosom dalam bentuk messenger RNA (mRNA).
Ribosom yang mengandung ribosomal RNA (rRNA) dan protein-protein, menterjemahkan
pesan ke dalam struktur primer dari protein-protein perantara aminoacyl transfer RNA
(tRNA). Molekul-molekul RNA bervariasi dalam ukuran dari tRNA yang kecil, yang
mengandung kurang dari 100 basa, sampai mRNA yang dapat membawa pesan genetik
sepanjang ribuan basa. ribosom bakteri mengandung 3 macam rRNA dengan ukuran 150,
1540, dan 2900 basa, dengan sejumlah protein. Ribosom eukariota memiliki molekul rRNA
yang lebih besar. Kebutuhan fisiologik ini ditunjukkan dalam perputaran metabolic yang
cepat dari kebanyakan mRNA. Selain itu, tRNA dan rRNA yang dihubungkan dengan fungsi
umumnya pada sintesa protein, cenderung stabil, dan keduanya terhitung lebih dari 95 % dari
total RNA dalam satu sel bakteri.

Anda mungkin juga menyukai