BAB I
PENDAHULUAN
3. Protoalkaloid
Protoalkaloid adalah senyawa amin sederhana dengan nitrogen tidak berada pada cincin
heterosiklik. Contoh : mescaline, betanin, dan serotonin.
(Swastini, Dewa Ayu.2007).
Fungsi alkaloid dalam tanaman saat ini belum diketahui dengan jelas. Ada beberapa dugaan
fungsi alkaloid, yaitu sebagai metabolit sekunder yang berguna melindungi tanaman dari
predator, sebagai metabolit akhir yaitu limbah yang tidak berfungsi sebagai substansi simpanan
atau sebagai regulator pertumbuhan. Alkaloid banyak dimanfaatkan oleh manusia karena
memiliki efek farmakologi, diantaranya :
• Depresan saraf pusat, yaitu morfin dan skopolamin
• Simulan saraf pusat, yaitu strihnin dan kafein
• Simpatomimetik, yaitu efedrin
• Simpatolitik, yaitu yohimbin dan alkaloid ergot
• Parasimpatomimetik, yaitu eserin dan pilokarpin
• Antikolinergik, yaitu atoprin dan hiosiamin
• Ganglioplegik, yaitu spartein dan nikotin
• Anestesi lokal, yaitu kokain
• Mengobati fibrilasi, yaitu quinidin
• Antitumor, yaitu vinblastin dan eliptisin
• Antibakteri, yaitu berberin
• Amoebasida, yaitu emetin
Selain pada tumbuhan, alkaloid juga ditemukan pada bakteri seperti pyosianin yang dihasilkan
oleh Pseudomonas aeruginosa. Sementara pada fungi, terdapat alkaloid psilosin dari jamur
halusinogen dan ergomin dari Claviceps sp.
Alkaloid jarang ditemukan pada gymnospermae atau pteridophyta. Alkaloid banyak ditemukan
pada angiospermae (10-15%). Pada tanaman monokotil, alkaloid dapat ditemukan pada tanaman
dari famili Amaryllidaceae dan Liliaceae. Pada tanaman dikotil, alkaloid dapat ditemukan pada
famili Annonaceae, Apocynaceae, Fumariaceae, Lauraceae, Loganiceae, Magnoliaceae,
Menispermaceae, Papaveraceae, Ranunculaceae, Rubiaceae, Rutaceae, dan Solanaceae.
Alkaloid juga ditemukan pada beberapa binatang, dalam beberapa kasus karena hewan tersebut
mengkonsumsi tanaman yang mengandung alkaloid, misalnya castoramin dari lili air yang
ditemukan pada berang-berang. Alkaloid sebagai produk metabolisme pada hewan seperti pada
salamander atau amfibi seperti bufo, phyllobates, dan dendrobates. Alkaloid sebagai sekret dari
kelenjar eksokrin banyak ditemukan pada arthropoda seperti Hymenoptera, Neuroptera,
Miriapoda, dan Coleoptera.
Pada tanaman, alkaloid ditemukan dalam bentuk garam larut air seperti sitrat, malat, mekonat,
tartrat, isobutirat, benzoat, atau kadang-kadang kombinasi dengan tanin. Secara mikrokimia,
ditemukan bahwa alkaloid banyak ditemukan pada jaringan perifer dari batang atau akar.
Alkaloid disintesis padatempat yang spesifik seperti pada akar yang sedang tumbuh, kloroplas,
dan sel laktiferus.
(Swastini, Dewa Ayu.2007).