3.1
3.1.2
Satuan Batu Gamping Trumbu secara geologi regional masih dalam satu
satuan formasi klapanunggal, secara stratigrafi berdasarkan data di lapangan satuan
lithology batu gamping terumbu relative menumpang pada satuan batuan lithology
batu gamping pasiran sehingga umur satuan lithology batugamping terumbu lebih
muda dari batu gamping pasiran,
Proses pembentukan batuan gamping terumbu berasal dari pengumpulan
plankton, molusca, algae yang kemudian membentuk terumbu. Jadi gamping
terumbu berasal dari organisme di laut.
3.1.3
pengendapan kembali, namun sampai saat ini endapan aluvial tersebut masih tahap
proses litifikasi atau pembentukan batuan baru yang kemungkin beberapa juta tahun
yang akan datang membentuk suatu singkapan batuan sedimen baru.
3.2
GEOMORFOLOGI
Satuan geomorfologi daerah penyelidikan masuk dalam satuan geomorfik
material sedimen, tersusun dari litologi berupa pasir tuffan dan lempung dengan
morfologi yang realtif datar.
3.2.2
merupakan bagian perbukitan dari suatu jalur bukit kapur ,batugamping pasiran yang
memanjang dengan arah hampir barat-timur, diperkirakan punggungan tersebut
merupakan bagian dari sumbu antiklin yang membentuk perbukitan batugamping
pasiran.
3.3
STRUKTUR GEOLOGI
Hasil penyelidikan langsung daerah penyelidikan di wilayah komplek wahyu
Gambar 3.8 Foto Struktur Geologi Antiklin Pada Batu Gamping Pasiran
Survey Geohidrologi PT. GRESHINDO AROMA
3.4
3.4.1
yang berkembang di daerah penelitian, maka dapat kita simpulkan bahwa di area
bagian tenggara dari PT. GRESHINDO AROMA di prediksi adanya jebakan hidrologi
pada lithology batugamping pasiran, penarikan interprestasi berdasarkan data-data
struktur, singkapan mata air di sekitar lokasi survey dan korelasi dari lubang sumur
yang produktif yang berada dekat dengan PT. GRESHINDO AROMA.
Peridiksi besaran volume debit air dapat di perkirakan berdasarkan lubang
sumur bor yang masih aktif di PT. GRESHINDI AROMA yang masih dalam satuan
jebakan hidrologi yang sama.
Pada area recomendasi hidrologi perlu di lakukan kajian lebih lanjut, yaitu
kajian geolistrik dengan peralatan yang lebih modern/digital, prediksi adanya
jebakan hidrotermal di kedalaman di atas 100 meter.
Pada lokasi survey di dapatkan mata air yang tersingkap di permukaan batuan,
dengan kecepatan debit relative kecil, namun bila kita melakukan pengeboran atau
analisa lebih lanjut ada kemungkinan adanya cadangan hidrologi yang lebih besar,
melihat dengan adanya kondisi struktur geologi yang berperan sebagai jebakan
reservoir.
Lokasi 3 berada tidak jauh dari lokasi 2 yaitu sekitar 500 meter dan dekat
dengan di temukannya singkapan struktur geologi
Pada lokasi mata air pertama debit air lebih kecil dari mata air ke dua, di
sebabkan adanya penyumbatan pada aera lubang air, pengontrol dan satuan
lithology batuan gamping pasiran ini lah yang kita simpulkan yang berperan sebagai
resevoar dari hidrologi, dengan interprestasi geologi dan penarikan data data
struktur yang berkembang pada daerah sekitar, dan beberapa orelasi lubang sumur
mata air yang sudah di kelola oleh perusahaan dapat di Tarik kesimpulan lokasi
jebakan hidrologi yang paling dekat dengan kantor PT. GRESHINDO AROMA
berada pada bagian tenggara sejauh kurang lebih 100-200 meter dekat pinggir jalan
area tambang dan gedung perkantoran.