Deskripsi Mineral
Deskripsi Mineral
Dosen Pembina :
A.FACHRUDIN,Ir.,MS.
Oleh:
MOHAMAD REZA WIDIATMO
140710080010
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah- rahmat dan
karunia-Nya, tugas mata kuliah mineralogi tentang deskripsi mineral yang terdapat di Museum
Geologi Bandung dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Saya sangat bersyukur dan beruntung sekali karena mata kuliah Mineralogi diasuh dan
dibimbing oleh Bpk. A. Fachrudin, Ir,MS yang sudah sangat berpengalaman membimbing dan
mengasuh mata kuliah tersebut. Atas arahan dan bimbingan beliau, saya dapat menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktunya.
Akhirnya, karena keterbatasan yang ada pada saya, tentu ada kesalahan dan kekurangan
pada tugas ini. Karena itu saya sangat mengharapkan kritikan yang membangun demi perbaikan
tulisan ini. Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Amin
Penulis,
2
1) Galena, PbS
Lokasi Penemuan : S. Tubah, Sumatera Selatan ; Kalimantan Barat ; Lombok.
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; berkristal kubus, atau oktahedral-kubus
dan octahedral. Umumnya berbentuk masiv, berbutir sangat halus sampai
kasar.
Kilap dan opaksitas : Metalik ; opak.
Warna : Abu-abu timbal.
Goresan : Abu-abu timbal.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna.
Kekerasan : 2,5.
Berat jenis : 7,58.
Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal dan juga pegmatit. Dalam uraturat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak, barit dan fluorit. Dapat pula
ditemukan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : sumber logam timbal atau timah hitam.
2) Sfalerit, (Zn,Fe)S
Lokasi Penemuan : Madiun, Jawa Timur ; Palembang ; Jawa Barat ; Sulawesi
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; berkristal tetrahedral, dodekahedral, atau
kubus ; sering memperlihatkan tekstur berbutir halus sampai kasar, fibrus
(menyerat), konkresi, atau botrioidal.
Kilap dan opaksitas : Resin sampai submetalik, atau adamantin ; transparan
sampai translusen.
Warna : Kuning, coklat sampai hitam.
Goresan : Putih sampai kuning terang dan coklat.
Belahan : {110} sempurna.
3
Kekerasan : 3,5 4.
Berat jenis : 3,9 4,1.
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terdapat dalam urat-urat dan berasosiasi dengan
pirotit, pirit dan magnetit. Dapat pula dijumpai dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : mineral bijih sumber logam seng selain itu dapat pula menjadi sumber kadmium.
3) Kalsit, CaCO3
Asal : Indonesia
Lokasi : Sulawesi ; Jawa Tengah ; Inggris
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; umumnya berkristal dan sangat
bervariasi, seperti
rombohedral {01 12}, {02 21}, {40 41}, skalenohedral {21 31}, berupa
agregat-agregat yang pararel dan subpararel, masiv, berbutir sangat halus
sampai kasar, stalaktitik, nodular, berbentuk koraloidal, oolitik, atau pisolitik.
Kilap dan opaksitas : Kaca ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak berwarna sampai putih, sering diwarnai oleh warna abu-abu, merah, hijau, biru,
kuning, bahkan coklat sampai hitam bila tidak murni.
Goresan : Putih sampai keabuan.
Belahan : {10 11} sempurna.
Kekerasan : 3.
Berat jenis : 2,71.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan melalui proses
hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping, atau pualam/marmer (marbel).
Dapat juga diendapkan di sekitar/ di sekeliling mata air, atau aliran air, berupa travertine, tufa,
atau sinter-gamping.
Manfaat : merupakan sumber senyawa CaC, yang digunakan untuk membuat semen.
4) Kaolinit, Al4Si4O10(OH)8
Asal : Indonesia
Lokasi : Air Tabir, Lubuk, Bangka
Sistem kristal dan hebit : Triklin ; biasanya berupa agregat-agregat
seperti tanah, atau kadang-kadang berkristal pelat pseudoheksagonal
yang dapat dilihat melalui mikroskop.
4
Kilap dan opaksitas : Mutiara bila berkristal kasar, tetepi umumnya buram/pudar, atau tanah ;
transparan.
Warna : Putih, kadangkala berwarna coklat, atau abu-abu karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna, tetapi tidak terlihat dengan mata biasa karena berukuran
sangat kecil.
Kekerasan : 2.
Berat jenis : 2,6.
Genesis : Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilika, khususnya feldspar, baik oleh
aktivitas pelapukan, atau hidrotermal. Suatu deposit yang besar dapat terbentuk dari alterasi
hidrotermal pada feldspar yang terdapat dalam granit, atau pegmatit granit ; atu oleh proses
erosi terhadap granit terkaolinisasi, yang mengendapkan kaolinit.
Manfaat : Untuk Industri-industri Kertas, Karet,Tekstil, Barang barang Porselin,Refraktori dan
bahan penggosok.
5) Stilbit, CaAl2Si7O18.7H2O
Asal : Kanada
Lokasi : Nova Scotia
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; biasanya berkristal tabular pada
{010}, atau berupa berkas agregat-agregat.
Kilap dan opaksitas : Kaca, atau mutiara pada permukaan belahan ;
translusen.
Warna : Putih, krem, atau merah-muda.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {010} sempurna.
Kekerasan : 3,5 - 4.
Berat jenis : 2,1 2,2.
Genesis : Terbentuk dalam rongga-rongga basalt, dan umumnya berasosiasi dengan heulandit.
Manfaat : sebagai penyaring, penyerap, penukar ion, dan katalis molecular
6) Kuarsa, SiO2
5
Asal : Indonesia
Lokasi : Pasir Maja (Jawa Barat) ; Bengkulu ; Kalimantan Tengah ;
Sumatera Selatan.
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; umumnya berkristal prismatik,
dibatasi oleh dua set rombohedron, dapat pula masiv, kristal-kristal
berbutir halus sampai kasar, atau kriptokristalin.
Kilap dan opaksitas : Kaca, kadangkala lilin, atau buram/pudar ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang berwarna karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada, konkoidal.
Kekerasan : 7.
Berat jenis : 2,65.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit, hidrotermal, metamorfik dan
sedimen.
Manfaat : bahan pembuatan industri keramik/gelas, abrasive, bahan imbuhan, industri kimia.
7) Monasit, (Ce,La,Y,Th)PO4
Asal : Afrika Selatan
Lokasi : Houtenbek, Transvaal
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; umumnya berkristal kecil-kecil, sebagai
massa yang granular, atau berupa pasir..
Kilap dan opaksitas : Resin sampai lemak ; translusen.
Warna : Kekuningan, atau coklat kemerahan sampai coklat.
Goresan : Hampir putih.
Belahan dan pecahan : {100} Jelas.
Kekerasan : 5 5,5.
Berat jenis : 4,6 5,4.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, yaitu sebagai mineral asesori dalam granit,
sienit ; pada lingkungan pegmatit, dan sebagai mineral rombakan berbentuk pasir dalam
lingkungan sedimen. Bersosiasi dengan zircon, xenotim, magnetit, apatit, ilmenit, rutil dan
kolumbit.
Manfaat : Sebagai zat Radioaktif.
8) Gipsum, CaSO4.2H2O
Asal : Bavaria ; Indonesia
Lokasi : Cirebon, Jawa Barat
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; sering ditemukan berkristal
sederhana, tabular pada {010}, prismatik panjang, dapat juga
granular, masiv, berbutir sangat halus sampai kasar, foliasi. Atau
berserat halus.
Kilap dan opaksitas : Kaca, kadang-kadang mutiara pada belahan {010} ; transparan sampai
translusen.
Warna : Tak-berwarna dan transparan, dapat pula putih, abu-abu, dan kekuningan bila masiv..
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {010} sempurna, dapat ; {100} dengan permukaan konkoidal, dan {011}
dengan pecahan yang fibrus.
Kekerasan : 2.
Berat jenis : 2,32.
Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan batugamping,
serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat metalik
sebagai mineral geng.
Manfaat : Bahan Baku semen, Hiasan Dinding, Industri farmasi.
9) Barit, BaSO4
Asal : Indonesia
Lokasi : Cianjur, Jawa barat
Sistem kristal dan hebit : Ortorombik ; umumnya berkristal tabular
pada {001}, prismatic dan memanjang sejajar sumbu c, a, atau b.
Kilap dan opaksitas : Kaca ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak-berwarna sampai putih ; dapat pula kuning, coklat, kemerahan, abu-abu, kehijauan,
atau biru .
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} dan {210} sempurna.
Kekerasan : 3 3,5.
Berat jenis : 4,5.
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal tempereatur rendah sampai menengah, dan terdapat
dalam urat-urat bersama bijih perak, timbal, tembaga, kobalt, mangan dan antimony. Dapat
juga berasosiasi dengan fluorit, kalsit, siderit, dolomit dan kuarsa.
Manfaat : Industri kimia, Bahan poles.
13) Grafit, C
Asal : Indonesia
9
Asal : Indonesia
Lokasi : Salapa, Tasikmalaya, Jawa barat ; Kalimantan Barat
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; umumnya berkristal prismatic pendek, halus sampai berbutir
kasar, kompak, atau seperti lapisan karang.
Kilap dan opaksitas : Resin sampai berlemak ; translusen sampai transparan.
Warna : Merah-aurora sampai kuning- jingga.
Goresan : Merah sampai jingga.
Belahan : {010} baik ;{101}, {100} dan {120} mikin.
Kekerasan : 1,5 2.
Berat jenis : 3,56.
Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dan terdapat dalam urat-urat sulfida bersama orpiment dan
mineral arsenik lainnya, juga dengan stibnite,bijih timbal, perak, atau bijih emas. Kadangkadang dijumpai pula dalam batu gamping, dolomit, atau batuan lempungan, juga sebagai hasil
sublimasi dari emanasi volkanik, atau sebagai deposit mata air panas.
Manfaat: sumber logam arsen.
16) Emas, Au
Asal : Indonesia.
Lokasi : Salida, Sumatera Barat dan Jampang, Jawa Barat .
Sistem kristal dan hebit : Isometrik; umumnya berbentuk oktehedral,
dodekahedral atau kubus ; sering memperlihatkan tekstur mendaun
(leafy), denditrik, fillform (merambut atau membenang), atau seperti
sepon ; dapat juga masiv, membundar, atau berbutir gepeng.
Kilap dan opaksitas : Metalik ; opak.
Warna : Kuning-emas.
Goresan : Kuning.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; hakli (pecahan bergerigi dengan ujung yang tajam).
Kekerasan : 2,5 - 3.
Berat jenis : 19,3.
Genesis : Kebanyakan emas dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrotermal ; dan
sering bersama-sama pirit dan mineral mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit
dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan
11
kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di
suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau kerikil-keriki
Manfaat
17) Perak, Ag
Asal : Indonesia
Lokasi : Banten, Jawa Barat
Sistem kristal dan hebit : isometric ; umumnya berbentuk kubus,
octahedral, atau dodecahedral ; sebagai massa yang masiv, mendaun,
lempeng-lempeng tipis, atau meliuk-liuk seperti kawat.
Kilap dan opaksitas : Metalik ; opak.
Warna : Putih-perak
Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; hakli.
Kekerasan : 2,5 3.
Berat jenis : 10,5.
Genesis : Sejumlah kecil perak nativ dapat dijumpai dalam zone oksidasi pada suatu deposit bijih,
atau sebagai deposit yang mengendap dari larutan hidrotermal primer, yaitu 1. Berasosiai
dengan sulfida, zeolit, kalsit, barit, fluorit dan kuarsa, 2. Berasosiasi dengan arsenida dan
sulfida kobalt, nikel, dan perak, dan bismut nativ, dan 3. Berasosiasi dengan uraninit dan
mineral-mineral nikel-kobalt.
Manfaat: dipakai untuk penbuatan perhiasan, alat-alat makan minum, barang-barang kerajinan
tangan, alat alat elektronik penyerpuhan,dan sebagai emulsi film fotografi.
18) Tembaga, Cu
Asal : Indonesia
Lokasi : Grasberg, Irian Jaya.
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; umumnya berbentuk kubus, atau
dodekahedral ; sering berupa massa yang masiv, filiform, dendritik,
atau seperti kawat.
Kilap dan opaksitas : Metalik ; opak.
Warna : Merah-tembaga, atau merah-mawar terang.
12
19) Intan, C
Asal : Indonesia
Lokasi : Martapura, Kalimantan Selatan.
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; umumnya berkristal octahedral,
dodekahedral, kubus, atau tetrahedral, dengan permukaan yang melengkung.
Kilap dan opaksitas : Adamantin ; transparan sampai translusen.
Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula coklat, putih sampai putih kebiruan,
jingga, merah muda, biru, merah, hijau atau hitam.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {111} ; konkoidal.
Kekerasan : 10.
Berat jenis : 3,50.
Genesis : Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri kaya-olivin, atau
porfiri kaya-flogopit-olivin ; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat pula dijumpai dalam
deposit alluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.
Manfaat: digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah dipasang pada mata bor
untuk eksplorasi dan dijadikan batu permata.
13
21) Sulfur, S
Asal : Indonesia
Lokasi : Jawa Barat
Sistem kristal dan hebit : Ortorombik ; umumnya berkristal dipiramidal,
dapat juga masiv, reniform, stalaktitk, atau sebagai kerak.
Kilap dan opaksitas : Resin sampai lemak ; transparan sampai
translusen.
Warna : Kuning sampai coklat kekuningan.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal sampai tidak rata.
Kekerasan : 1,5 2,5.
Berat jenis : 2,07.
Genesis : Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil
aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi
sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga
pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gipsum dan batu- gamping.
14
Manfaat: digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur , seperti asam sulfat, dan hydrogen
sulfid, dalam pembutan insektisida,pupuk buatan, vulkanik karet,dan sabun.
24) Platina, Pt
Asal : Afrika Selatan
Lokasi : Sistem kristal dan hebit : Isometrik ;
Warna : Abu-abu baja terang sampai gelap, sampai abu besi, kadang-kadang kebiruan.
Goresan : Hitam.
Belahan dan pecahan : {110} sempurna ; tidak-rata.
Kekerasan : 6 6,5 (kristal-kristal), 2 6 (material msaiv).
Berat jenis : 4,75.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen oksidat ; sering ditemukan sebagai deposit rawa
(bog), danau atau deposit laut dangkal ; pada mintakat oksidasi dari suatu deposit bijih, atau
batuan yang mengandung mangan.
Manfaat: sumber logam mangan
.
26) Kianit, Al2SiO5
Asal : Amerika
Lokasi : Sistem kristal dan hebit : Triklin ; kristalnya tabular panjang, juga
berupa massa yang berbilah.
Kilap dan opaksitas : Kaca, atau mutiara pada permukaan belahan ;
transparan sampai translusen.
Warna : Biru karakteristik, juga hijau, putih, atau abu-abu.
Goresan : Putih.
Belahan : {100} sempurna, dan {010} baik.
Kekerasan : 4 5 paralel sumbu c, dan 6 7 paralel sumbu b kristalografi.
Berat jenis : 3,55 3,66.
Genesis : Terbentuk melalui proses metamorfisme regional berderajat menengah pada batuan yang
kaya-Al, dan terdapat dalam sekis dan genes. Terdapat juga dalam urat-urat kuarsa dan
pegmatit yang memotong batuan tersebut.
Manfaat : kristal yang tranparan dibuat batu permata dipakai pula dalam pembuatan busi.
segregasi
magmatik bersama
apatit
dan piroksen,
2.
batugamping
yang
termetamorfisme kontak, berasosiasi dengan gamet, diopsit, olivin, pirit, hematit dan kalkopirit,
serta terdapat sebagai kristal dalam sekis khlorit, 3. pegmatit, 4. hidrotermal temperatur tinggi,
terdapat dalam urat-urat, dan 5. lingkungan sedimen sebagai mineral rombakan dalam pasir
sungai, atau pantai.
Manfaat : Bahan anti-kanker
18
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; kristalnya jarang ; biasanya octahedral, umumnya masiv,
berbutir halus sampai kompak.
Kilap dan opaksitas : Metalik sampai submetalik ; opak.
Warna : Hitam-besi sampai hitam-kecoklatan.
Goresan : Coklat gelap.
Belahan dan pecahan : Tak-ada, tidak rata.
Kekerasan : 5,5.
Berat jenis : 5,09.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku ultrabasa, seperti perodotit dan serpentinit. Dapat
pula pada lingkungan sedimen, yaitu terdapat dalam pasir.
Manfaat : melapisi stainless steel
19
20
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku plutonik dan vulkanik, juga dalam pegmatite
yang berasosiasi dengan sienit nefelin.
Manfaat :Nefelin bebas-besi (nefelin murni) digunakan dalam pembuatan gelas dan keramik, juga
dalam industry kulit, tekstil, kayu, karet dan minyak
Kekerasan : 7 7,5.
Berat jenis : 3,7 3,8.
Genesis : Terbentuk pada batuan metamorfik berderajat menengah, dan dijumpai pada sekis dan
genes kaya - Al.
Manfaat :
24
25