Anda di halaman 1dari 11

Perekonomian Indonesia

Neraca Pembayaran, Arus modal asing,


Utang luar negeri, Investasi
Asri Novikasari
Oki Setiawan

0911000293
1311000250

Pendahuluan
Kondisi perekonomian suatu Negara dapat dilihat baik dari sisi
internal maupun eksternal. Kondisi internal antara lain tercermin pada
perkembangan sektor

riil

(seperti produksi, konsumsi, dan investasi) dan

perkembangan sektor moneter (seperti inflasi, jumlah uang beredar dan


keseimbangan nilai tukar). Sementara itu, kondisi eksternal tercermin pada
perkembangan neraca pembayaran.
Dalam hal ini akan dibahas mengenai berbagai aspek mengenai neraca
pembayaran, arus modal asing, utang luar negeri dan investasi.

Neraca Pembayaran
neraca pembayaran adalah catatan sistematis yang memuat transaksi internasional
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam periode tertentu biasanya
dalam satu tahun.
Tujuan utama neraca pembayaran yaitu untuk memberikan informasi kepada
pemerintah tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait dengan hasil praktek
hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam
pengambilan keputusan bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran
internasional.

Fungsi neraca pembayaran adalah sebagai berikut:

Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah
dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barangbarang luar negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.

Sebagai suatu alat untuk menjelaskan pengaruh dan trnsaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional.

Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan


internasional dari suatu negara.

Komponen Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu;
transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account),
dan cadangan devisa negara (official reserves account)
Rekening transaksi berjalan di bagi menjadi empat kategori:
a) Perdagangan barang yg meliputi ekspor dan impor barang-barang dan
jasa ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan sebagai kredit
impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit
b) Jasa yang meliputi pembayaran dan penerimaan untuk jasa jasa
hukum, konsultasi, dan rekayasa; royelti untuk paten dan kekayaan
intelektual, premi asuransi, fee pengapalan, dan pengeluaran turis.
c) Net investment income berisi sebagian besar pembayaran dan
penerimaan atas bunga, dividen, dan pendapatan lain dari investasi
luar negeri yang dibuat sebelumnya.
d) Net transfer (transfer unilateral) meliputi pembayaran tak berbalas,
seperti bantuan luar negeri, reparasi, hibah resmi dan swasta, dan
hadiah

Neraca modal dibagi menjadi 3 kategori yaitu:

Investasi Langsung

Investasi portofolio

Investasi lain
3.

Cadangan Resmi Negara (official reserves account)

Aset aset cadangan resmi meliputi emas, valas dan


SDRs atau pinjaman baru dari bank sentral luar negeri. Aset
aset cadangan resmi digunakan untuk pembayaran bersih
kepada luar negeri karena BOP defisit. Jika BOP surplus bank
sentral dapat membayar utang luar negerinya atau
memperoleh aset cadanagn tambahan dari luar negeri.
Rekening cadangan resmi melibatkan transaksi yang
diambil oleh otoritas untuk membelanjai semua neraca &
mengintervensi di pasar valas.

Arus Modal Asing

Pengertian Penanaman Modal Asing dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967


ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini
hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan
menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini dan yang
digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik
modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aliran Modal Asing

Adanya iklim penanaman modal dinegara-negara penerima modal itu


sendiri yang mendukung keamanan berusaha (risk country), yang
ditunjukkan oleh stabilitas politik serta tingkat perkembangan ekonomi
dinegara penerima modal.

Prospek perkembangan usaha di negara penerima modal.

Tersedianya prasarana dan sarana yang diperlukan.

Tersedianya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah serta potensi
pasar dalam negara penerima modal.

Aliran modal pada umumnya cenderung mengalir kepada negara-negara


yang tingkat pendapatan nasionalnya per kapita relatif tinggi

Utang Luar Negeri (ULN)


Hutang luar negeri pemerintah Indonesia merupakan pinjaman dari pihakpihak asing seperti negara sahabat, lembaga internasional (IMF, World Bank,
ADB), pihak lain yang bukan penduduk Indonesia. Bentuk hutang yang diterima
dapat berupa dana, barang atau jasa. Berbentuk barang bila pemerintah membeli
barang modal ataupun peralatan perang yang dibayar secra kredit. Berbentuk jasa
sebagian besar berupa kehadiran tenaga ahli dari pihak kreditur untuk memberikan
jasa konsultasi pada bidang-bidang tertentu yang lebih dikenal dengan Technical
Assistance.

Asal Hutang Luar Negeri


Utang yang tergolong public and publicly guaranted dapat diperinci
menurut krediturnya. Selama ini pihak kreditur (pihak yang memberikan
utang) dapat berasal dari sumber resmi maupun swasta. Utang luar negeri
yang berasal dari sumber resmi dibagi menjadi :
Bilateral
Multilateral

Investasi
mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan
menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar, melalui regulasi,
layanan publik, subsidi dan insentif yang dilakukan secara transparan dan diatur dengan
undang-undang.
Kebijakan mengundang modal asing adalah untuk meningkatkan potensi ekspor dan
substitusi impor, sehingga Indonesia dapat meningkatkan penghasilan devisa dan mampu
menghemat devisa, oleh karena itu usaha-usaha di bidang tersebut diberi prioritas dan
fasilitas. Alasan kebijakan yang lain yaitu agar terjadi alih teknologi yang dapat
mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional Indonesia.
Upaya pemerintah untuk mencari modal asing agar mau kembali menanamkan modalnya di
Indonesia sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Ditambah lagi sejak
krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1998, penanaman modal di Indonesia semakin
menurun.

Anda mungkin juga menyukai