Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN

MENGGUNAKAN METODE RDI DAN STEPPING STONE


(Studi Kasus Perum Bulog Sub Divre VII Malang)
Fika Andriani
Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Email: fikaandriani123@yahoo.com

Abstrak. Metode Revised Distribution (RDI) pertama kali ditemukan pada tahun 2013 digunakan
untuk menyelesaikan masalah transportasi tanpa menggunakan solusi awal, sedangkan metode
Stepping Stone menggunakan solusi awal yaitu metode Maximum Offer with Minimum Cost
(MOMC) yang ditemukan pada tahun 2015 untuk menentukan solusi optimal. Tujuan dari skripsi ini
adalah mengetahui biaya distribusi minimum dengan kedua metode tersebut dan
membandingkannya. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa metode Stepping Stone
yang menggunakan metode Maximum Offer with Minimum Cost (MOMC) sebagai solusi awal
menghasilkan biaya yang paling minimum yaitu sebesar Rp. 387.228.168 dengan solusi awal
delapan iterasi dan solusi optimal 4 iterasi. Adapun metode Revised Distribution (RDI) mengasilkan
biaya sebesar Rp. 387.989.304,8 dengan delapan iterasi. Jadi dari kedua metode tersebut dapat
disimpulkan bahwa metode Stepping Stone merupakan metode yang lebih efisien untuk
meminimumkan biaya distribusi pada Perum Bulog Sub Divre VII Malang. Biaya distribusi raskin
Perum Bulog Sub Divre VII yaitu Rp. 388.042.426,1 sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp.
814.258,1 atau 0,21%.
Kata Kunci: Metode RDI, Metode MOMC, Metode Stepping Stone.

1 PENDAHULUAN
Raskin adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan cara menyalurkan beras
bersubsidi bagi rumah tangga miskin. Perum Bulog Sub Divre VII Malang sebagai
pelaksana program raskin untuk beberapa wilayah seperti Pasuruan, Kota
Pasuruan, Kota Batu, Malang, dan Kota Malang mengeluarkan dana yang cukup
besar untuk kegiatan pendistribusian. Oleh karena itu, perlu dilakukan
perencanaan dalam pendistribusian raskin sehingga biaya distribusi yang
dikeluarkan optimal. Metode yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan biaya
distribusi adalah dengan metode transportasi.
Shobah (2013) membahas minimasi biaya pendistribusian semen
menggunakan metode Abdul, Shakel, dan M. Khalid (ASM), Revised Distribution
(RDI), dan Stepping Stone. Pada skripsinya disimpulkan bahwa metode Stepping
Stone yang solusi awalnya menggunakan metode Pojok Barat Laut (North West
Corner) dan metode Revised Distribution (RDI) menghasilkan biaya
pendistribusian semen paling minimum. Oleh karena itu, pada skripsi ini
membahas perbandingan biaya pendistribusian raskin menggunakan metode
Revised Distribution (RDI) dan metode Stepping Stone. Berbeda dengan
sebelumnya, metode Stepping Stone yang digunakan pada skripsi ini
menggunakan metode Maximum Offer with Minimum Cost (MOMC) sebagai solusi
awal. Metode Maximum Offer with Minimum Cost (MOMC) merupakan metode
baru yang mengalokasikan persediaan terbesar dengan biaya minimum. Studi
kasus pada skripsi ini yaitu pada Perum Bulog Sub Divre VII Malang. Sebelumnya,
Perum Bulog pernah dijadikan tempat penelitian oleh Rahma (2013) yang
membahas masalah model EOQ (Economic Order Quantity dengan perishable)
pada Bulog Bojonegoro.
2

METODOLOGI

Menurut Winston (1994) program linier yang mewakili masalah transportasi


secara umum dapat ditentukan sebagai berikut.
m

Fungsi tujuan:

z= C ij X ij ,
i=1 j=1

minimumkan
n

j=1

i=1

X ij S i , X ij D j ,

dengan batasan:

X ij 0, S i 0, D j 0,i=1,2, , m dan

j=1,2, , n .

Keterangan :

c ij

= biaya transportasi untuk setiap unit dari sumber

x ij = jumlah unit yang didistribusikan dari sumber

ke tujuan

ke tujuan

Si

= jumlah unit yang ditawarkan atau kapasitas dari sumber

Dj

= jumlah unit yang diminta atau dipesan oleh tujuan

m = banyak sumber
n = banyak tujuan
1 Metode RDI (Revised Distribution)
Pemecahan solusi optimal pada metode ini tidak memerlukan solusi awal.
Langkah-langkah metode RDI adalah sebagai berikut (Aramuthakannan dan
Kandamsy, 2013).
1 Mencari nilai minimum pada kolom persediaan atau baris permintaan. Jika
terdapat biaya yang sama, maka pilih permintaan atau persediaan dengan
biaya terkecil.
2 Membandingkan biaya persediaan yang memungkinkan pada baris dan
permintaan pada kolom, kemudian mengalokasikan unit untuk penawaran atau
permintaan yang memiliki biaya paling kecil.
3 Jika permintaan dan penawaran tersebut terpenuhi, maka berpindah ke nilai
minimum selanjutnya pada baris permintaan dan kolom penawaran.
4 Mengulangi langkah 2 dan 3 sehingga kapasitas kondisi penawaran dan
permintaan seluruh tujuan sudah terpenuhi.
2 Metode Stepping Stone
Menurut Aguiar dkk (2015), langkah-langkah untuk memperoleh solusi awal
menggunakan metode MOMC adalah sebagai berikut.

S i . Jika ada jumlah

Pilihlah baris i yang memiliki penawaran paling besar (

penawaran yang sama, pilih baris yang memiliki biaya terkecil.


Pada baris yang telah ditentukan pada langkah 1, pilih kolom yang memiliki
biaya terkecil (

c ij ). Jika terdapat biaya terkecil yang sama, pilih kolom j yang

memiliki permintaan terbesar.


Kemudian memilih kotak pada persimpangan pada baris (langkah 1)
kolom (langkah 2).

Alokasikan penawaran terbesar pada baris langkah 1 ke kotak (


terpilih sesuai pada permintaan kolom j.

dan

x ij ) yang

72,5

86,23

81,46

254.8
50

969.321

96,41

B
Guda
ng

105,13
C

4
107,1
8

5
94,7
2

1.318.32
6

94.155

125,4
5
30.736
115,4
4

108,1
2

83,73

109,1

71,22
141.55
5

73

Kebutuha
n (Kg)

Persedia
an (Kg)

Wilayah Distribusi

Dari / Ke

87,89

93,1
6
958.983
81,8

989.719

K
u
r
a
n
g
i

982.632

841.077

111,2

95,3

1.208.12
3

141.555

1.800.06
0

4.498.80
0

82,8

1.208.12
3
254.850

2.208.180

94.155

penawaran pada baris i dan permintaan pada kolom j sejumlah alokasi pada
kotak (
6

7
1
2
3
4
5
6
7

x ij ) yang diperoleh pada langkah 4.

Hapus tabel model transportasi pada kolom atau baris yang bernilai nol pada
permintaan atau penawaran setelah langkah 5. Jika kolom permintaan atau
baris penawaran sama-sama bernilai nol setelah langkah 5, maka hapus
keduanya.
Jika penawaran telah habis maka selesai. Selain itu, kembali ke langkah 1
untuk memulai iterasi berikutnya.
Langkah-langkah metode Stepping Stone yaitu sebagai berikut.
Pilih sel yang kosong yang hendak dievaluasi.
Cari jalur terdekat (vertikal atau horizontal) dari sel yang kosong dan kembali
ke sel kosong semula. Hanya ada satu jalur terdekat untuk setiap sel kosong.
Tanda (+) dan (-) muncul bergantian pada setiap sudut sel dari jalur terdekat
dan dimulai tanda (+) pada sel kosong.
Jumlahkan unit biaya dalam jalur tersebut.
Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk sel kosong lainnya. Pilih nilai evaluasi paling
negatif. Bila tidak ada yang negatif berarti pemecahan sudah optimal.
Lakukan perubahan jalur pada sel yang terpilih dengan cara mengalokasikan
sejumlah unit terkecil dari sel bertanda (-) dan tambahkan terhadap sel yang
bertanda (+).
Ulangi langkah 1 sampai 6 sampai evaluasi sel kosong positif semua.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN


1 Metode RDI
Berdasarkan langkah pada Subbab 2.1 hasil perhitungan dari metode RDI
dapat disajikan pada tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Distribusi Raskin Menggunakan Metode RDI


D

Biaya Distribusi

( Z )=

C ij X ij
i= A j=1

C A 1 X A 1+ C A 2 X A 2+C A 3 X A 3+ C B 2 X B 2 +C B 5 X B 5 +C C 4 X C 4 +C C 5 X C 5

+C D 2 X D 2

( 72,5 254.850 ) + ( 86,23 969.321 ) + ( 81,46 94.155 ) + ( 125,45 30.736 ) + ( 93,16 9

387.989.304,8

Biaya distribusi raskin Perum Bulog Sub Divre VII Malang menggunakan
metode RDI yaitu Rp. 387.989.304,8 dengan alokasi raskin yang didistribusikan
yaitu 254.850 Kg raskin dari gudang Gadang ke Kota Malang, 969.321 Kg raskin
dari gudang Gadang ke Kabupaten Malang, 94.155 Kg raskin dari gudang Gadang
ke Kota Batu, 30.736 Kg raskin dari gudang Kejapanan ke Kabupaten Malang,
958.983 Kg raskin dari gudang Kejapanan ke Kabupaten Pasuruan, 141.555.Kg
raskin dari gudang Gadingrejo ke Kota Pasuruan, 841.077 Kg raskin dari gudang
Gadingrejo ke Kabupaten Pasuruan, dan 1.208.123 Kg raskin dari gudang
Kebonagung ke Kabupaten Malang.
3.2 Metode Stepping Stone
Solusi awal untuk metode ini ditentukan dengan menggunakan metode
MOMC. Hasil dari perhitungan metode MOMC dapat disajikan pada tabel 3
sebagai berikut.
Tabel 2. Solusi awal pendistribusian raskin menggunakan metode MOMC

1
A

72,5

86,23

254.8
50

1.063.47
6
125,4
5

96,41

Gudan
g

B
105,13
C
73
D

4
107,1
8

108,
12

83,73

254.850

Biaya Distribusi

( Z )=

141.555

115,4
4

87,89
1.113.96
8
2.208.18
0
D

3
81,4
6

30.736

Kebutuhan
(Kg)

Persedia
an (Kg)

Wilayah Distribusi

Dari / Ke

109,
1

82,8

5
94,72

93,16
817.42
8

71,22

81,8

111,2

982.63
2
95,3

141.555

1.800.060

94.155
94.155

1.318.32
6

989.719

982.632

1.208.12
3
4.498.80
0

C ij X ij
i= A j=1

D2 ++C X
D 3 D3

C A 1 X A 1+ C A 2 X A 2+C B 2 X B 2+ C B 4 X B 4 +C B 5 X B 5 +C C 5 X C 5+C D 2 X

( 72,5 254.850 ) + ( 86,23 1.063 .476 ) + ( 125,45 30.736 ) + ( 83,73 141.555 )+ ( 93,16

388.121.963,4
Berdasarkan langkah pada Subbab 2.2 hasil perhitungan dari metode
Stepping Stone dapat disajikan pada tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 4. Pendistribusian raskin menggunakan metode Stepping Stone
Dari / Ke

Wilayah Distribusi
3
4
107,1
86,23
81,46
8
1.318.32
6
125,4
108,1
83,73
5
2
2

72,5
A
96,41
B

5
94,72

93,16

105,1
3

115,4
4

109,1

71,22

81,8

73
224.114

Kebutuhan
(Kg)

254.850

87,89

82,8

889.854
2.208.18
0

94.155

Biaya Distribusi ( Z )=

94.155

111,2

141.555

982.632

841.07
7

141.555
D

989.719

958.97
8

30.736

Gudang

Persedia
an (Kg)
1.318.3
26

95,3

1.800.060

1.208.1
23
4.498.8
00

C ij X ij
i= A j=1

C A 2 X A 2 +C B 1 X B 1 +C B 5 X B 5 +C C 4 X C 4 +C C 5 X C 5+C D 1 X D 1 +C D 2

+C D 3 X D 3
( 86,23 1.318 .326 ) + ( 96,41 30.736 ) + ( 93,16 958.978 )
+ ( 71,22 141.555 )+ ( 81,8 841.077 ) + ( 73 224.114 )
+ ( 87,89 889.854 )+ ( 82,8 94.155 )
387.228.168
Biaya distribusi raskin Perum Bulog Sub Divre VII Malang menggunakan
metode stepping stone yaitu Rp. 387.228.168 dengan alokasi raskin yang
didistribusikan yaitu 1.318.326 Kg raskin dari gudang Gadang ke Kabupaten
Malang, 30.736 Kg raskin dari gudang Kejapanan ke Kota Malang, 958.978 Kg
raskin dari gudang Kejapanan ke Kabupaten Pasuruan, 141.555 Kg raskin dari
gudang Gadingrejo ke Kota Pasuruan, 841.077 Kg raskin dari gudang Gadingrejo
ke Kabupaten Pasuruan, 224.114 Kg raskin dari gudang Kebonagung ke Kota
Malang, 889.854 Kg raskin dari gudang Kebonagung ke Kabupaten Malang, dan
94.155 Kg raskin dari gudang Kebonagung ke Kota Batu.
4 KESIMPULAN
Metode Stepping Stone memiliki biaya distribusi yang paling minimum yaitu
Rp. 387.228.168 dengan biaya distribusi Perum Bulog Sub Divre VII Malang bulan
November 2015 sebesar Rp. 388.042.426,1, maka terdapat selisih biaya Rp.
814.258,1. Jadi perusahaan dapat menghemat biaya pendistribusian sebesar
0,21%.

5 DAFTAR PUSTAKA
Aguiar, G. F, Barbara, C, dan Wilhelm, V. E, (2015), The MOMC Method: a New
Methodology to Find
Initial Solution
for Transportation
Problem,
Applied Mathematical Science, Volume 9, pp, 901-914.
Aramuthakannan, S dan Kandasamy P. R, (2013), Revised Distribution Method of
Finding Optimal Solution for Transportation Problem,
Journal of
Mathematics, Volume 4, Issue 5, pp, 39-42.
Rahma, S, (2013).,Model EOQ (Economic Order Quantity dengan Perishable) Studi
Kasus pada Divisi Regional Bulog Bojonegoro, Skripsi Universitas
Brawijaya, Malang.
Shobah, N, (2013), Metode ASM, RDI, dan Stepping Stone untuk Meminimasi
Biaya Pendistribusian Barang, Skripsi Universitas Brawijaya, Malang.
Simbolon, L. T, Marihat, S, dan Normalina, N, (2014), Aplikasi Metode Transportasi
dalam Optimasi Biaya Distribusi Beras Miskin Pada Perum Bulog Sub Divre
Medan, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Taha, H. A, (1996), Riset Operasi Jilid 1, Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Winston, W. T, (1994), Operation Research: Applications and Algorithms,
Wadsworth Inc,California.

Anda mungkin juga menyukai