Anda di halaman 1dari 35

Modul Minggu ke:

Metode Transportasi
Bagian II : Menentukan Solusi Optimal

Fakultas

Ekonomi dan Bisnis


Oleh : Tim Dosen
1. Asep Sudrajat, S.E., M.T.
Program Studi
2. Dinda Kayani Putri Bestari, S.M.B., M.M.
Manajemen S1 3. Gina Apryanni Nurunnisha, S.M.B., M.B.A.
4. Oktora Yogi Sari, S.Sos., M.T.
5. Titto Rohendra, S.E., M.Si.
Metode Transportasi
Menentukan Solusi Optimal

I. Solusi Optimal Metode Transportasi


II. Stepping Stone
III. Modified Distribution
I. Solusi Optimal Metode Transportasi

Tahapan penyelesaian metode transportasi

I. Menentukan • Northwest Corner Rule (NWC)


Solusi Fisibel • Least Cost (LC)
Dasar • Vogel’s Approximation Method (VAM)

II. Menentukan • Stepping Stone


Solusi Optimal • Modified Distribution
II. Stepping Stone
Algoritma Stepping Stone :
1. Pilih sel yang tidak digunakan untuk dievaluasi. Berdasarkan contoh soal
pada Modul 08, sel yang tidak digunakan (= tidak diisi) adalah sel (1A),
(2A), (2B) dan (3C),
2. Dimulai dari jalur sel yang tidak terisi,telusuri jalur dengan jalur tertutup
melewati jalur yang sebenarnya/terpakai,
3. Beri tanda plus pada sel yang tidak terpakai yang akan dievaluasi, dan
tanda minus pada jalur selanjutnya, dan seterusnya sesuai dengan jalur
yang dievaluasi,
4. Hitung improvement index dengan menambahkan unit cost sesuai jalur
dengan tanda plus atau minus,
5. Ulangi tahap (1) – (4) untuk tiap jalur kosong yang ada. Jika dihasilkan
nilai sama atau lebih dari nol, maka solusi optimalnya dapat diketahui.
Namun jika ada yang kurang dari nol maka memungkinkan untuk
meningkatkan hasil sebelumnya dan mengurangi total shipping cost.
II. Stepping Stone
Pada Modul 08, berdasarkan perhitungan total ongkos
transportasi (dalam Rp 000) dengan menggunakan metode NWC,
LC, dan VAM, dapat dilihat bahwa :
• Total ongkos NWC : 5.925
• Total ongkos LC : 4.550
• Total ongkos VAM : 5.125

Ongkos transportasi terkecil dihasilkan oleh metode Least Cost,


oleh karena itu pengalokasian sumber daya dengan menggunakan
metode Least Cost akan dijadikan dasar pada tahap selanjutnya
yaitu tahap menentukan solusi optimal dengan menggunakan
metode Stepping Stone dan MODI.
Hal ini akan dibahas pada modul berikutnya.
II. Stepping Stone

Alokasi sumber daya dari supplier ke retailler berdasarkan


metode Least Cost adalah sebagai berikut

Maka total ongkos transportasi berdasarkan metode LC adalah :


𝐿𝐶
II. Stepping Stone

Improvement
index lintasan
[1A] = (-1)
II. Stepping Stone

CATATAN
Seperti yang tertulis pada bagian catatan di halaman 2, bahwa metode stepping stone bersifat
trial error, dan pengujian lintasan dapat dilakukan secara vertikal atau horizontal, baik ke arah
kanan maupun kiri.
Hal ini dapat dilihat pada alternatif pengujian lintasan sel (1A), dimana pada pengujian alternatif
ini dimulai dari sel (1A) dilanjutkan ke arah bawah (sel (3A)) dan seterusnya. Sehingga
improvement index untuk alternatif lintasan ini adalah :
(1A) → (3A) → (3B) → (1B) = 6 – 4 + 5 – 8 = -1.

Dengan demikian, alternatif ini juga berlaku pada pengujian lintasan sel berikutnya.
II. Stepping Stone

Improvement
index lintasan
[2A] = (-1)
II. Stepping Stone
II. Stepping Stone
II. Stepping Stone

• Hasil perhitungan improvement index pada lintasan (1A) dan


(2A) adalah (-1). Hal ini menunjukkan bahwa pengalokasian
sumber daya yang dihasilkan pada tahap (1) yaitu
menentukan solusi fisibel awal belum optimal, sehingga
pengujian harus dilanjutkan ke iterasi ke-2.
• Caranya adalah dengan mengalokasikan sumber daya
sebanyak mungkin ke sel yang memiliki improvement index
negatif terbesar.
• Perhitungan improvement index yang bernilai negatif pada
contoh ini berada pada sel (1A) dan (2A) – dan karena
keduanya menghasilkan improvement index yang sama, maka
sebagian pengalokasian sumber daya dapat dipindahkan ke
sel (1A) atau (2A). Pada contoh kali ini, sebagian sumber daya
akan dialokasikan ke sel (1A), sebagai berikut:
II. Stepping Stone
Pada contoh kali ini, sebagian sumber daya akan dialokasikan
ke sel (1A), sebagai berikut:
Retailler Persediaan
A B C
+ 6 - 8 10
1 150
25 125
Supplier

7 11 11
2 175
175
- 4 + 5 12
3 275
175 100

Permintaan 200 100 300 600

Maka – dengan langkah yang sama – pengujian optimalitas


ongkos transportasi iterasi ke-2 akan dilakukan pada sel
(1B), (2A), (2B) dan (3C) adalah sebagai berikut:
II. Stepping Stone
Stepping Stone (Iterasi II)
II. Stepping Stone
II. Stepping Stone
II. Stepping Stone
II. Stepping Stone
Total ongkos transportasi setelah merevisi tabel
transportasi:

𝐿𝐶

• Hasil pengujian optimalitas iterasi ke-2 dengan metode stepping


stone pada lintasan yang telah diperbarui yaitu sel (1B), (2A),
(2B) dan (3C) menunjukkan bahwa seluruh improvement index
bernilai POSITIF.
• Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa merevisi tabel
transportasi dengan cara mengubah alokasi sumber daya –
seperti yang ditunjukkan pada iterasi ke-2 – sudah optimal dan
ongkos transportasinya menjadi lebih kecil.
III. Modified Distribution

• Metode MODI pada dasarnya adalah modifikasi dari


metode stepping stone.
• Perubahan ongkos pada sel ditentukan secara matematis
tanpa mengidentifikasikan lintasan sel-sel kosong
seperti pada stepping stone.
• Hasil perhitungan improvement index pada metode
stepping stone akan sama dengan hasil perhitungan
indeks perubahan harga (kij) pada penentuan optimalitas
dengan menggunakan metode MODI.
III. Modified Distribution

Tahapan penyelesaian MODI:


1. Tentukan solusi awal dengan menggunakan ketiga metode pada
tahap awal (menentukan solusi fisibel dasar).
ui dan vj untuk setiap baris dan kolom dengan
2. Hitung nilai-nilai
menerapkan rumus cij = ui + vj pada setiap sel yang telah
memiliki nilai x.
3. Hitung indeks perubahan ongkos, kij, untuk setiap sel kosong (tidak
memiliki nilai x) dengan menggunakan rumus kij = cij – ui – vj.
4. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan
penurusan ongkos bersih terbesar (=kij yang paling negatif).
Alokasikan sesuai dengan lintasan stepping stone.
5. Ulangi langkah (b) sampai (d) sampai semua nilai kij positif atau nol.
III. Modified Distribution

Tabel MODI:
III. Modified Distribution

Maka tahapan penyelesaian MODI adalah sebagai berikut:


a) Tentukan solusi awal dengan menggunakan ketiga metode pada tahap (1).
Berdasarkan tahap (1), metode yang menghasilkan total ongkos
transportasi paling kecil adalah metode least cost, dengan total cost =
4.550.

b) Hitung nilai-nilai ui dan vj untuk setiap baris dan kolom dengan


menerapkan rumus ui + vj = cij pada setiap sel yang telah memiliki nilai
x.
Berdasarkan tabel pada tahap (a), terdapat 5 sel yang memiliki nilai x –
yaitu sel (1B), (1C), (2C), (3A), dan (3B) ; maka perhitungan indeks ui dan vj
akan dilakukan di ke-5 sel tersebut. Dengan mengasumsikan u1 = 0, maka
nilai v1 dapat dihitung sebagai berikut :
III. Modified Distribution
III. Modified Distribution
III. Modified Distribution
III. Modified Distribution
III. Modified Distribution

c) Hitung indeks perubahan ongkos, kij, untuk setiap sel kosong


(tidak memiliki nilai x) dengan menggunakan rumus
kij = cij – ui – vj.
Perhitungan indeks kij dilakukan pada sel-sel yang belum
memiliki nilai x (lihat sel-sel yang diberi warna), yaitu sel-sel
(1.A), (2.A), (2.B), dan (3.C) → Perhitungannya dapat dilihat pada slide berikut.

Hasil perhitungan kij pada sel (1A) dan (2A) menunjukkan bahwa indeks perubahan
harganya minus, ini artinya pengalokasian sumber daya pada tahap penentuan solusi
feasibel dasar (= tahap 1) dan total ongkos transportasinya belum optimal, sedemikian
rupa sehingga total ongkos transportasi masih dapat diperkecil. Caranya adalah dengan
mengalokasikan sejumlah x ke sel-sel yang indeks kij-nya minus, yaitu sel (1A) atau sel
(1B).
III. Modified Distribution
III. Modified Distribution

d) Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan


penurusan ongkos bersih terbesar (=kij yang paling negatif).
Berdasarkan tahap (2.c), maka sejumlah x dapat dialokasikan ke yaitu sel (1A)
atau sel (1B). Pada contoh kasus ini, 25 unit sel (1.2) dari dialokasikan ke sel
(1A), sehingga tabel transportasinya menjadi sebagai berikut. Perhatikan
bahwa ketika sejumlah x dari sebuah sel dipindahkan ke sel lain, maka
perhatikan nilai x pada sel-sel lainnya agar tidak melebihi atau kurang dari
banyaknya permintaan setiap kolom dan kapasitas (= supply) setiap baris.
→ Hasil revisi tabel transportasi (pengalokasian) sumber daya ke sel baru dapat dilihat di slide
berikut.

e) Ulangi langkah (b) sampai (d) sampai semua nilai kij positif atau nol.
Artinya, selama indeks bernilai minus, maka proses ini berlanjut ke iterasi
berikutnya (= iterasi ke-2, dan seterusnya).
III. Modified Distribution

Tabel transportasiyang direvisi :


(= Iterasi 2)
Retailler
ui vj vA = vB = vC = Penawaran
A B C
6 8 10
u1 = 0 1 150
25 - 125
Supplier

7 11 11
u2 = 2 175
- - 175
4 5 12
u3 = 3 275
175 100 -

Permintaan 200 100 300 600

Iterasi 2 (dan selanjutnya, jika ada), dimulai dari tahap (b), yaitu menghitung nilai-
nilai ui dan vj untuk setiap baris dan kolom dengan menerapkan rumus
ui + vj = cij pada setiap sel yang telah memiliki nilai x., dan lanjutkan
hingga seluruh nilai kij positif.
III. Modified Distribution

Perhitungan nilai ui dan vj di iterasi ke-2:


III. Modified Distribution

Perhitungan nilai ui dan vj di iterasi ke-2:


III. Modified Distribution

Perhitungan nilai kij di iterasi ke-2:

Seluruh nilai kij positif, maka


alokasi sumber daya
berdasarkan hasil revisi tabel
transportasi sudah optimal.
III. Modified Distribution

Berdasarkan perhitungan indeks perubahan ongkos pada iterasi ke-2


dapat dilihat bahwa seluruh nilai kij positif, ini berarti bahwa
pengalokasian sumber daya pada iterasi ke-2 sudah optimal,
sedemikian rupa sehingga total ongkos transportasinya menjadi :

Anda mungkin juga menyukai