◦ Dalam metode transportasi di gunakan perhitungan transportasi dari lokasi pabrik, di mana
harus memilih beberapa lokasi dari beberapa alternative lokasi yang ada. Letak geografis suatu
pabrik mempunyai pengaruh terhadap sistem produksi yang ekonomis. Sistem produksi yang
ekonomis tentu menjadi harapan setiap perusahaan. Sehingga perhitungan distribusi barang dari
pabrik sampai ke tempat penampungan menjadi sangat penting di lakukan, sehingga dengan
pengeluaran sumber daya yang sangat minim untuk menghasilkan laba optimal menjadi kenyataan.
Pengertian Metode Transportasi
◦ Metode transportasi yaitu suatu metode yang di gunakan untuk mengatur
distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke
tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang
termurah. Alokasi produk ini harus di atur sedemikian rupa karena terdapat
perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber atau beberapa sumber ke
tempat tujuan yang berbeda.
Tujuan Metode Transportasi
1. Suatu proses pengaturan distribusi barang dari tempat yang menghasilkan barang dengan
kapasitas tertentu ke tempat yang membutuhkan barang tersebut dengan jumlah
kebutuhan tertentu agar biaya distribusi dapat di tekan seminimal mungkin
1. Metode Stepping Stone
◦ Dengan alokasi pengiriman barang dari dua tempat asal Jakarta dan Medan ke Pontianak, Makasar, dan Jayapura seperti
tercantum dalam Matriks ke-1, selanjutnya kita dapat menghitung total biaya transportnya, yakni sebesar:
◦ Jadi, (i) + (ii) + (iii) + (iv) = -25.000 + 5.000 + 15.000 – 15.000 = Rp -20.000
◦ Artinya dengan memindahkan 1 unit (batu) dari sel (M,Mk) ke sel (M,P) akan menurunkan biaya transport sebanyak Rp 20.000,00.
. Metode MODI (Modified Distribution Method)
Metode MODI atau singkatan dari metode Modified Distribution Method, merupakan modifikasi
perhitungan biaya transportasi cara Stepping Stone ( memindahkan batu). Artinya, MODI ini merupakan
perbaikan dari cara Stepping Stone tersebut, karena secara umum lebih singkat.
Ingat pada matriks ke-1, sel-selnya diisi di sudut kiri atas (north west corner) dengan
memperhatikan kapasitas dan daya tampung masing-masing baris dan kolom.
Menilai sel yang terisi:
(i) Sel ( B1,K1) : B1 + (B1,K1) +K1 = 0
0 + 10 + K1 = 0
K1 = -10
Cantumkan angka – 10 pada K1 di matriks ke -1
(ii) Sel ( B1,K2) : B1 + (B1,K2) +K2 = 0
0 + 25 + K2 = 0
K2 = - 25
Cantumkan angka – 25 pada K2 di matriks ke -1
(iii) Sel ( B2,K2) : B2 + (B2,K2) +K2 = 0
B2 + 40 + (-25) = 0
B2 + 15 = 0
B2 = -15
Cantumkan angka – 25 pada K2 di matriks ke -1
B2 + 40 + (-25) = 0
B2 + 15 = 0
B2 = -15
-15 + 80 + K3 = 0
K3 = -65
Jadi B1, B2, K1, K2, dan K3 telah diisikan nilainya. Selanjutnya kita perlu menilai sel-sel kosong mana yang berpotensi diisi menerima
pindahan. Dalam hal ini terdapat dua sel saja, yakni sel ( B1,K3), dan ( B2,K1).
–5. Jadi sel (B2, K1) harus diisi dengan memindahkan dari sel yang ada.
Metode VAM (Vogel’s Approximation Method)
Metode Vogel’s atau VAM tampaknya merupakan perbaikan dari cara-cara perhitungan di atas, selain lebih mudah
juga lebih praktis dan cepat.
Pada lapisan 1, perbedaan angka pada kolom dari baris berturut-turut adalah 5,15, 20, 15,
dan 25. Mana yang paling besar? Tentu angka 25.
Angka 5 dalam kolom K1 sebesar 5 hasil dari 15-10. Sedangkan angka 25 pada baris B2 berasal dari 40 – 15. Demikian pula
angka lain dihitung dengan cara yang sama, seperti disebutkan langkah (a).
Angka 25 berada pada baris B2 sehingga baris B2 dipilih untuk diisi. Oleh karena itu, buat garis arah untuk
menunjukkan baris B2 sebagai baris yang mempunyai sel (B2, K1), sel (B2, K2), dan sel (B2, K3). Sel mana dari ketiga sel
tersebut yang mempunyai angka biaya transport paling kecil? Tentu saja sel (B2, K1) yaitu 15. Jadi, isi saja sel (B2, K1)
tersebut dengan angka 900. Mungkin anda bertanya mengapa tidak diisi dengan angka 1.500 unit? Karena daya tampung
kolom K1 hanya 900 unit saja.
Jika demikian, berarti kolom K1 sudah terpenuhi kebutuhannya, sehingga kolom K1 diarsir. Selesai tahap ke-1, lalu diulang
proses yang sama untuk 4 sel yang tersisa. Buat lapis ke-2 untuk mencari selisih angka biaya transport seperti di atas. Dari
lapis ke-2 kita diperoleh angka-angka 15, 20, 35, dan 40. Mana yang paling besar? Tentu 40. Artinya, baris B2 terpilih lagi
untuk diisi sel-sel tersisa yaitu sel (B2, K2), dan sel (B2, K3). Sel yang mempunyai biaya transport paling kecil adalah (B2, K2),
yakni 40. Berapa unit harus diisikan pada sel (B2, K2)? Jumlahnya 1.500 unit – 900 unit = 600 unit. Jadi, baris B2 sudah penuh
sebanyak kapasitas 1.500 unit. Oleh karena itu baris B2 diarsir saja. Selesai tahap ke-2, seterusnya kita perhatikan sel yang
tersisa, yaitu sel (B1, K2) dan (B1, K3). Isi saja masing-masing dengan memperhatikan daya tampung dan kapasitas. Jadi, sel
(B1, K2) diisi dengan 600 unit (=1.200 unit – 600 unit. Sedangkan sel (B1, K3) dengan 400 unit (= 1.000 unit – 600 unit).
Berarti selesai sudah alokasi “pengiriman dari tempat asal ke tempat tujuan dengan total biaya transportasi sebesar
◦ = (600 × 25.000) + ( 400 × 60.000) + (900 × 15.000) + (600 × 40.000)
◦ = 76.500.000
◦ Jadi t min = Rp 76.500.000,00
Kesimpulan
Metode transportasi yaitu suatu metode yang di gunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah.
◦ 1. Suatu proses pengaturan distribusi barang dari tempat yang menghasilkan barang dengan kapasitas tertentu ke
tempat yang membutuhkan barang tersebut dengan jumlah kebutuhan tertentu agar biaya distribusi dapat di tekan
seminimal mungkin
◦ 3. Memecahkan permasalahan bisnis lainnya seperti masalah pengiklanan, alokasi dana untuk investasi, analisis
lokasi dsb.
TERIMA KASIH