Anda di halaman 1dari 4

2.

4 DEGENERASI DAN REDUDANSI DALAM MASALAH TRANSPORTASI

Sebelum menguji optimalitas tabel, terlebih dahulu menghitung jumlah variabel basis
yang ada pada tabel penyelesaian awal yakni harus memenuhi 𝑚+𝑛−1 (𝑚= jumlah
baris dan 𝑛 = jumlah kolom buah variabel basis (sel yang terisi) agar proses
pengujian keoptimalan dan iterasi cepat dilakukan. Akan tetapi dalam menghitung
variabel basis ada kondisi dimana variabel basis yang ada tidak dapat memenuhi
𝑚+𝑛−1 buah variabel basis. Hal ini terjadi karena adanya degenerasi dan redundansi.
Pada degenerasi sel yang terisi kurang dari 𝑚+𝑛−1 buah variabel basis,
sedangkan pada redundansi sel yang terisi melebihi dari 𝑚+𝑛−1 buah variabel basis.
Untuk mengatasi degenerasi, dapat dilakukan penambahan sel terisi dengan cara
memasukkan nilai 0 (sebanyak yang dibutuhkan) ke dalam sel sehingga jumlah sel
terisi sama dengan 𝑚+𝑛−1, sementara kasus redundasi dapat diatasi dengan megurangi
sel alokasi yaitu menggabungkan dua sel ke dalam satu sel degan memperhatikan harga
sel.

2.4.1. Degenerasi dalam Masalah Transportasi

Dalam pengujian yang dilakukan menggunakan solusi optimal baik menggunakan


batu loncatan maupun MODI harus memenuhi persyaratan (m+n) - 1. Oleh karena itu
apabila dari hasil solusi awal belum memenuhi persyaratan tersebut maka eksekusi tidak
dapat dilakukan.

Degenerasi adalah peristiwa dimana jumlah sel yang terisi kurang dari persyaratan
(m+n) – 1. Untuk memecahkan hal tersebut, maka pada satu sel yang kosong harus
ditambahkan nilai epsilon (ɛ). Nilai epsilon (ɛ) merupakan bilangan positif yang nilainya
sangat kecil. Penambahan epsilon tersebut dapat dilakukan pada sel yag kosong dengan
memperhatikan proses eksekusi solusi optimal. Sebagai catatan, dalam penempatan nilai
ɛ pada sel yang kosong, jangan menempatkan nilai tersebut apabila disekelilingnya
terdapat tiga sel yang telah terisi. (Putri Winda Sari, 2016).
Alokasi produk yang tertera pada tabel dibawah ini:

Contoh diatas mengalami degenerasi, dimana jumlah sel yang terisi adalah empat sel,
sedangkan persyaratan harus terisi lima sel. Untuk itu variable ɛ sangat dibutuhkan dan
diletakkan pada salah satu sel yang kosong untuk memenuhi persyaratan yang ada.
Penempatan ɛ dapat dilakukan pada sel 1-A, 2-A, 3-B, 3-C. Nilai ɛ tidak dapat
ditempatkan pada sel 2-B karena terdapat tiga sel yang terisi disekelilingnya, sehingga
pada proses pengujian solusi optimal tidak dapat dilakukan.
Misal Kita tempatkan nilai ɛ pada sel 1-A, maka tabel transportasi yang baru menjadi:

Dengan demikian jumlah sel yang terisi menjadi lima sel dan dapat dilakukan proses
pengujian menggunakan solusi optimal dengan mengikuti langkah – langkah yang telah
ada sebelumnya. Misalnya dilakukan dengan metode Stepping Stone, maka tabel akan
seperti ini:

Keterangan:

- 2A = 7-11+10-0 = 6
Proses selanjutnya sama dengan proses
- 2B = 11-11+10-8 = 2 sebelumnya dalam pengujian stepping
stone.
- 3B = 5-8+6-4 = -1
- 3C = 12-10+6-4 = 4

- 1B = 8-6+4-5 = 1
Karena sudah tidak ada nilai
- 2A = 7-11+10-6 = 0 negatif, berarti pengujian telah
- 2B = 11-11+10-6+4-5 = 3 optimal untuk menciptakan biaya
minimum.
- 3C = 12-10+6-4 = 4

Dari Ke Jumlah Biaya Per Unit Biaya (Rp)

1 A 100 6.000 600.000

1 C 50 10.000 500.000

2 C 250 11.000 2.750.000

3 A 100 4.000 400.000

3 B 100 5.000 500.000

Total Biaya 4.750.000

Anda mungkin juga menyukai